TERAPI KOMPLEMENTER USIA LANJUT
Disusun Oleh: Aynita Kurniawan Sukardi S! "ar#! $%&$$%$'$ Kelas (
PRO)RAM STUDI PRO"ESI APOTEKER "AKULTAS "AKULTAS "ARMASI UNI*ERSITAS SANAT S ANATA A D+ARMA ,O),AKARTA -.$/
(A( I PENDA+ULUAN
Populasi penduduk usia lanjut di dunia terus meningkat tanpa disadari. Adanya kemajuan teknologi kedokteran, perbaikan pelayanan kesehatan, dan gizi yang lebih baik, maka mereka hidup lebih lama dari sebelumnya khususnya di negara maju sehingga usia harapan hidup (UHH) meningkat dua kali lipat dari 45 tahun di tahun !"" menjadi #" tahun di tahun $""". %ementara itu dalam dua dekade terakhir ini terdapat peningkatan populasi penduduk usia lanjut di &ndonesia. Proporsi penduduk usila di atas '5 tahun meningkat dari , menjadi ', dari total populasi. Peningkatan jumlah manula mempengaruhi aspek kehidupan mereka seperti terjadinya perubahan*perubahan +isik, biologis, psikologis, dan sosial sebagai akibat proses penuaan atau munulnya penyakit degenerati+ akibat proses penuaan tersebut. %eara signi+ikan manula mengalami kasus mortalitas dan morbiditas lebih besar daripada orang muda. -erentanan manula terhadap penyakit disebabkan oleh menurunnya +ungsi sistem imun tubuh (atmah, $""'). Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. %edangkan menurut Pasal ayat ($), (), (4) UU /o. 0ahun !!# tentang kesehatan dikatakan bah1a usia lanjut adalah seseorang yang telah menapai usia lebih dari '" tahun (2aryam dkk, $""#). 3erdasarkan de+enisi seara umum, seseorang dikatakan usia lanjut apabila usianya '5 tahun ke atas. Usia lanjut bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Usia lanjut adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres +isiologis. -egagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan seara indiidual (+endi, $""!). Proses penuaan adalah proses +isiologis yang akan terjadi pada semua makhluk hidup. Proses ini meliputi seluruh organ tubuh termasuk kulit yang merupakan salah satu jaringan tubuh yang seara langsung memperlihatkan terjadinya proses penuaan. Proses penuaan kulit mempunyai dua +enomena yang
saling berkaitan yaitu proses penuaan intrinsik (hronologi aging) dan proses penuaan ekstrinsik (6enkins, $"""). Proses penuaan intrinsik merupakan proses penuaan yang berlangsung seara alamiah yang disebabkan berbagai +aktor dari dalam tubuh sendiri, seperti genetik, hormonal, dan ras. enomena ini tidak dapat diegah (7unnningham, $""). Proses penuaan ekstrinsik terjadi akibat berbagai +aktor dari luar tubuh seperti sinar matahari atau ultraiolet (8lashek, et al., $""), kelembaban udara (9aar : ;ilhrest, $""<), suhu (=eijden, !!"), asap rokok, polusi (3aumann : %aghari, $""!), dan berbagai +aktor eksternal lainnya yang dapat memperepat proses penuaan kulit sehingga terjadi penuaan dini. -ulit merupakan pelindung utama tubuh dari sinar ultraiolet (U>) matahari. %inar U> sering disebut sebagai +aktor utama penuaan dini. +ek sinar U> sebagai sumber radikal bebas dapat diegah dengan penggunaan antioksidan (8ahyuni, $""5). ?adikal bebas merupakan unsur kimia yang tidak stabil dan mudah bereaksi, serta mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan (Pillai et al ., $""5). ?adikal bebas munul di tubuh melalui proses metabolisme tubuh normal dan akibat paparan dari luar, seperti asap rokok, polusi, dan sinar U>. 3ahan radikal bebas dalam tubuh paling banyak berasal dari oksigen yang disebut ?eatie @ygen %peies (?@%), terbentuk akibat stres oksidati+ dan berperan sangat penting dalam proses penuaan (8lashek et al ., $""). ?@% menyebabkan kerusakan sistem pertahanan antioksidan enzimatik dan non*enzimatik kulit. %elanjutnya, ?@% dapat menyebabkan kerusakan deoyribonulei aid (B/A), ribonulei aid (?/A), protein, dan membran sel (Bong et al ., $""# C Pham et al ., $""#). 2asalah yang sering dihadapi usia lanjut yang bisa menimbulkan masalah gizi menurut -emenkes ?& ($") D . 2asalah gigi D penyakit gusi, ompong dan gigi palsu yang tidak pas sehingga menimbulkan kesulitan mengunyah makanan seperti daging, buah dan sayur. $. 3erkurangnya sensiti+itas terhadap rasa dan aroma makanan, sehingga usia lanjut enderung menyukai makanan yang terlalu asin dan manis yang tidak baik untuk kesehatan . %ensiti+itas terhadap rasa haus berkurang, sehingga usia lanjut berisiko dehidrasiEkekurangan airan tubuh
4. @bat*obatan tertentu bisa menyebabkan na+su makan turun dan mual 5. aktor sosial dan ekonomi menyebabkan keterbatasan pada kemampuan membeli makanan bergizi '. -esendirian dan depresi sering menghinggapi usia lanjut, menyebabkan malas makan. Bemensia adalah suatu sindroma penurunan kemampuan intelektual progresi+ yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan +ungsional, sehingga mengakibatkan gangguan +ungsi sosial, pekerjaan dan aktiitas sehari*hari (0urana, $""'). %ementara itu 8atson ($"") menyatakan bah1a demensia adalah suatu kondisi kon+usi kronik dan kehilangan kemempuan kogniti+ seara global dan progresi+ yang dihubungkan dengan masalah +isik. 0anda dan gejala terjadinya demensia menurut Hurley (!!#) seara umum adalah sebagai berikut D . Baya ingat yang terus terjadi pada penderita demensia, Flupa menjadi bagian keseharian yang tidak bisa lepas. $. ;angguan orientasi 1aktu dan tempat, misalnyaD lupa hari, minggu, bulan, tahun, tempat penderita demensia berada. . Penurunan dan ketidakmampuan menyusun kata menjadi kalimat yang benar, menggunakan kata yang tidak tepat untuk sebuah kondisi, mangulang kata atau erita yang sama berkali*kali. 4. kspresi yang berlebihan, misalnya menangis yang berlebihan saat melihat sebuah drama teleisi, marah besar pada kesalahan keil yang di lakukan orang lain, rasa takut dan gugup yang tak beralasan. Penderita demensia kadang tidak mengerti mengapa perasaan*perasaan tersebut munul. 5. Adanya perubahan tingkah laku seperti D auh tak auh, menarik diri dan gelisah
(A( II ISI A! Ke0utuhan )i1i
2enurut -epmenkes ?& tahun $"$ kebutuhan gizi pada lanjut usia adalah spesi+ik, karena terjadinya perubahan proses +isiologi dan psikososial sebagai akibat proses menua. -ebutuhan gizi lanjut usia sangat dipengaruhi oleh +aktorD . Umur Pada lanjut usia kebutuhan energi dan lemak menurun. %etelah usia 5" tahun, kebutuhan energi berkurang sebesar 5 untuk setiap " tahun. -ebutuhan protein, itamin dan mineral tetap yang ber+ungsi sebagai regenerasi sel dan antioksidan untuk melindungi sel*sel tubuh dari radikal bebas yang dapat merusak sel. -! 6enis kelamin Umumnya laki*laki memerlukan zat gizi lebih banyak (terutama energi, protein dan lemak) dibandingkan pada 1anita, karena postur, otot dan luas permukaan tubuh laki*laki lebih luas dari 1anita. /amun kebutuhan zat besi (e) pada 1anita enderung lebih tinggi, karena 1anita mengalami menstruasi. Pada 1anita yang sudah menopause kebutuhan zat besi (e) turun kembali. . Aktiitas +isik dan pekerjaan =anjut usia mengalami penurunan kemampuan +isik yang berdampak pada berurangnya aktiitas +isik sehingga kebutuhan energinya juga berkurang. -eukupan zat gizi seseorang juga sangat tergantung dari pekerjaan sehari* hari (ringan, sedang, berat). 2akin berat pekerjaaan seseorang makin besar zat gizi yang dibutuhkan. =anjut usia dengan pekerjaaan +isik yang berat memerlukan at gizi yang lebih banyak. 4. Postur tubuh Postur tubuh ang lebih besar memerlukan
energi
lebih
banyak
dibandingkan postur tubuh yang lebih keil. 5. &klimEsuhu udara @rang yang tinggal di daerah bersuhu dingin (pegunungan) memerlukan zat gizi lebih untuk mempertahankan suhu tubuhnya. '. -ondisi kesehatan (stress +isik dan psikososial) -ebutuhan gizi setiap indiidu tidak selalu tetap, tetapi berariasi sesuai dengan kondisi kesehatan seseorang pada 1aktu tertentu. %tress +isik dan stressor psikososial yang kerap terjadi pada lanjut usia juga mempengaruhi kebutuhan gizi . Pada lanjut usia masa rehabilitasi sesudah sakit memerlukan
penyesuaiankebutuhan gizi. <. =ingkungan. =anjut usia yang sering terpapar di lingkungan yang ra1an polusi (pabrik, industri, dll) perlu mendapat suplemen tambahan yang mengandung protein, itamin dan ineral untuk melindungi sel*sel tubuh dari e+ek radiasi. Pada prinsipnya butuhan gizi pada lanjut usia mengikuti prinsip gizi seimbang. -onsumsi makanan yang ukup dan seimbang berman+aat bagi lanjut usia untuk menegah tau mengurangi risiko penyakit degenerati+
dan
kekurangan gizi. -ebutuhan gizi lanjut usia dihitung seara indiidu. (ahan Makanan yan2 dian3urkan #enurut Ke#enkes RI tahun -.$$
3ahan segar
makanan
-arbohidrat Protein =emak %ayuran ber1arna hijau, oranye
3uah*buahan segar
3ahan makanan yang tidak dia1etkan
haermoutEoatmeal, roti gandum, beras merah, beras tumbuk susu rendah lemak,ikan, tempe, tahu alpukat, kaang tanahEselai kaang, minyak kedelai, minyak jagung. bayam, 1ortel, brokoli, labu kuning, labu siam, tomat, sayur hijau dan sayuran segar untuk lalapan pepaya, pisang, jeruk, nanas, apel dll
Hal*hal yang perlu diperhatikanD a.
Porsi makan keil dan sering, dianjurkan makan besar kali dan
selingan $ kali sehari. b. %ayuran dipotong lebih keil, bila perlu dimasak sampai
empuk,
daging diinang dan buah dijusEblender . Untuk memenuhi kebutuhan air, minum air '*# gelas sehari. d. 2akan bersama teman akan lebih meningkatkan na+su makan. e. Penggunaan bumbu*bumbu seperti ba1ang merah, ba1ang putih, jahe, kunyit, lada, gula, uka, dan lain*ain akan meningkatkan ita rasa makanan. . Nutrisi dan Su4le#en yan2 da4at Menin2katkan Siste# I#un Usia Lan3ut a. (eta52lu6an
%ejenis gula kompleks (polisakarida) yang diperoleh dari dinding sel ragi roti, gandum, jamur (maitake). Hasil beberapa studi menunjukkan bah1a beta gluan dapat mengakti+kan sel darah putih (makro+ag dan neutro+il) (Bikinson, $""$). b. +7r#7n D+EA %tudi menggambarkan hubungan signi+ikan antara BHA dengan aktiasi +ungsi imun pada kelompok orang tua yang diberikan BHA leel tinggi dan rendah. 6uga 1anita menopause mengalami peningkatan +ungsi imun dalam 1aktu minggu setelah diberikan BHA (Bikinson, $""$). . Pr7tein Arginin dan glutamin lebih e+ekti+ dalam memelihara +ungsi imun tubuh
dan
penurunan
in+eksi
pasa*pembedahan.
Arginin
mempengaruhi +ungsi sel 0, penyembuhan luka, pertumbuhan tumor, dans ekresi hormon prolaktin, insulin, gro1th hormon. ;lutamin, asam amino semi esensial ber+ungsi sebagai bahan bakar dalam merangsang lim+osit dan makro+ag, meningkatkan +ungsi sel 0 dan neutro+il (Bikinson, $""$). d. Le#ak Be+isiensi asam linoleat (asam lemak omega ') menekan respons antibodi, dan kelebihan intake asam linoleat menghilangkan +ungsi sel 0. -onsumsi tinggi asam lemak omega dapat menurunkan sel 0 helper, produksi ytokine (Bikinson, $""$). e. ,72hurt 9oughurt mengandung =atobaillus aidophilus dan probiotik lain. 2eningkatkan aktiitas sel darah putih sehingga menurunkan penyakit kanker, in+eksi usus dan lambung, dan beberapa reaksi alergi (Bikinson, $""$). +. Mikr7nutrien 89ita#in dan #ineral *ita#in A berperan penting dalam imunitas nonspesi+ik melalui • proses pematangan sel*sel 0 dan merangsang +ungsi sel 0 untuk mela1an antigen asing, menolong mukosa membran termasuk paruparu dari inasi mikroorganisme, menghasilkan mukus sebagai antibodi tertentu sepertiD leukosit, air, epitel, dan garam organik, serta menurunkan mortalitas ampak dan diare. 3eta karoten
(prekursor itamin A) meningkatkan jumlah monosit, dan mungkin berkontribusi terhadap sitotoksik sel 0, sel 3, monosit, dan makro+ag. ;abunganEkombinasi itamin A, 7, dan seara signi+ikan memperbaiki jumlah dan aktiitas sel imun pada orang tua. Hal itu didukung oleh studi yang dilakukan di Peranis terhadap penghuni panti 1reda tahun !!<. 2ereka yang diberikan suplementasi multiitamin (A, 7, dan ) memiliki in+eksi pernapasan dan urogenital lebih rendah daripada kelompok yang •
hanya diberikan plasebo (atmah, $""'). *ita#in 7 berperan meningkatkan leel inter+eron dan aktiitas sel imun pada orang tua, meningkatkan aktiitas lim+osit dan makro+ag, serta memperbaiki migrasi dan mobilitas leukosit dari
•
serangan in+eksi irus, ontohnya irus in+luenzae. *ita#in D ber+ungsi menghambat respons lim+osit 0h* (atmah,
•
$""'). *ita#in E ber+ungsi melindungi sel dari degenerasi yang terjadi pada proses penuaan. >itamin adalah antioksidan yang melindungi sel dan jaringan dari kerusakan seara bertahap akibat oksidasi yang berlebihan. Akibat penuaan pada respons imun adalah oksidati+ seara alamiah sehingga harus dimodulasi oleh itamin (atmah, $""'). Kel7#47k *ita#in ( terlibat dengan enzim yang membuat konstituen sistem imun. Pada penderita anemia de+isiensi itamin 3$ mengalami penurunan sel darah putih dikaitkan dengan +ungsi imun. %etelah diberikan suplementasi itamin 3$, terdapat peningkatan jumlah sel darah putih. Be+isiensi itamin 3$ pada orang tua disebabkan oleh menurunnya produksi sel parietal yang penting bagi absorpsi itamin 3$. Pemberian itamin 3' (koenzim) pada orang tua dapat memperbaiki respons lim+osit yang menyerang sistem imun, berperan penting dalam produksi protein dan asam nukleat. Be+isiensi itamin 3' menimbulkan atro+i pada jaringan lim+oid sehingga merusak +ungsi lim+oid dan merusak
sintesis asam nukleat, serta menurunnya pembentukan antibodi dan imunitas sellular (atmah, $""'). ;in6 dapat menurunkan gejala dan lama penyakit in+luenza. %eara tidak langsung mempengaruhi +ungsi imun melalui peran sebagai ko+aktor dalam pembentukan B/A, ?/A, dan protein sehingga meningkatkan pembelahan sellular. Be+isiensi Gn seara langsung menurunkan produksi lim+osit 0, respons lim+osit 0 untuk stimulasiErangsangan, dan produksi &=*$ (atmah, $""'). Ly674ene dapat eningkatkan konsentrasi sel /atural -iller (/-) (atmah, $""'). Asa# "7lat dapat meningkatkan sistem imun pada kelompok lansia. %tudi di 7anada pada sekelompok he1an tikus melalui pemberian asam +olate dapat meningkatkan distribusi sel 0 dan respons mitogen (pembelahan sel untuk meningkatkan respons imun). %tudi terbaru menunjukkan intake asam +olat yang tinggi mungkin meningkatkan memori populasi lansia (atmah, $""'). "e 8Ir7n mempengaruhi imunitas humoral dan sellular dan menurunkan produksi &=* (atmah, $""'). (! Olahra2a -omponen =atihan untuk =ansia . =atihan aerobik =atihan aerobik artinya latihan olahraga untuk kesehatan jantung dan
paru, berupa gerakan tubuh seara umum seperti berjalan kaki. 0argetD latihan aerobik " menit hampir setiap hari dalam seminggu. 3entuk latihan aerobik dapat berupa jalan, renang dan bersepeda. =atihan aerobik sebaiknya dimulai perlahan*lahan dan dioba*oba sesuai kemampuan lansia, misalnya dimulai dengan berjalan kaki pelan*pelan selama 5*" menit. Auan mudahnya adalah dengan talk testI, yaitu berjalan kaki dengan keepatan maksimal dimana lansia masih bisa berbinang*binang dengan nyaman, tidak terengah*engah. Pilihan aktiitas lain yaitu bersepeda, berenang, gol+ atau memaning yang dilakukan sambil berdiri dan menarik*narik joran. $. =atihan kekuatan (strength)
0argetD satu set latihan kekuatan terdiri dari sepuluh jenis gerakan berbeda, sebanyak masing*masing "*5 kali tanpa merasa pegal kemudianC $* seminggu. J 3entuk dapat berupaD angkat botol aKua dengan lengan, bangun* berdiri dari kursi. ;erakan mengangkat botol harus perlahan dan gerakan sendinya penuh. J Bapat dimulai denganD angkat lengan tanpa beban . =atihan keseimbangan: kelenturan (balane:+leibility) %eara empiris dapat meningkatkan stabilitas, menurunkan risiko lansia jatuh. 3entuk latihan dapat berupa peregangan otot setiap sebelum latihan olahraga, latihan keseimbangan dan latihan di tempat +itness $ kali seminggu.
(Bamayanti, $"5).
Hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan resiko terjadinya demensia diantaranya adalah (%tanley, $""<) D ) 2enegah masuknya zat*zat yang dapat merusak sel*sel otak seperti alkohol dan zat adikti+ yang berlebihan. $) 2embaa buku yang merangsang otak untuk berpikir hendaknya dilakukan setiap hari. ) 2elakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat danakti+. 0erapi dimulai dengan konsultasi dokter sara+ yang menangani demensia untuk menganalisa masalah yang ada, kemudian ditentukan tujuan apa yang ingin diapai. Hal ini bergantung dari jenis gangguan, berat gangguan, dan proses penyakitnya. 0indakan rehabilitasi yang kurang bermakna, jangan dianjurkan.
3anyak kelompok yang mena1arkan jasa, namun tidak ilakukan dengan baik. 0indakan*tindakan rehabilitasi disesuaikan dengan tujuan yang ingin diapai. 0ujuan tersebut adalah D (0urana, $""') ) 2engoptimalkan kemampuan yang masih ada a) Baya ingat 3uat atatan keil, untuk membantunya mengingat. 7atatan bisa • berupa jad1al kegiatan, da+tar nomor telepon penting, atau yang •
lainnya. Ajak pasien berjalan*jalan pada siang hari, untuk menegah pasien
•
tersesat. Hal ini terjadi karena pasien lupa jalan ke kamar mandi. Pertahankan lingkungan yang +amiliar. Hal ini akan membantu penderita tetap memiliki orientasi, seperti pasang kalender yang besar, ahaya yang terang, jam dinding dengan angka*angka yang besar, dan sebagainya. (0urana, $""')
b) &nkontinensia •
2enjalani kegiatan mandi, buang air besar, buang air keil seara
• •
rutin, untuk memberikan rasa keteraturan kepada penderita. 3uat jad1al saat berkemih dan buang air besar 3erikan penderita makanan dan minuman yang bergizi yang
•
rendah lemak (lo1*+at) dan buah*buahan. Ajak pasien untuk melakukan olahraga sederhana seperti berjalan setiap pagi, dan latihan sederhana lainnya. Hindari merokok dan konsumsi alkohol. (0urana, $""')
) -esulitan berkomunikasi •
Pasang alat bantu dengar pada penderita yang sudah mengalami
•
ketulian Usahakan untuk berkomunikasi lebih sering. -omunikasi bukan hanya dengan berbiara, namun juga dengan menyentuh tangan atau bahunya untuk membantu penderita memusatkan perhatiannya. (0urana, $""')
$) 3erupaya mengatasi masalah prilaku Prinsip pera1atan mengenai perilaku adalah menemukan perubahan tingkah laku sedini mungkin. =angkah a1al yang harus dilakukan pada pasien yang mengalami perubahan tingkah laku adalah D (0urana, $""')
•
Periksa kemungkinan in+eksi dan dehidrasi. aluasi terhadap setiap perubahan +isik atau penyakit yang sedang
•
diderita pasien (misalnya hipotiroid ). =ihat kemungkinan adanya e+ek
•
samping
obat
(misalnya
obatobatan yang menyebabkan perubahan tingkah laku seperti • •
depresi, ansietas, atau gangguan tidur). Pertimbangkan untuk mengganti obat yang sekarang digunakan. Pertimbangkan untuk menghentikan atau mengurangi dosis obat* obatantikolinergik dan penggunaan benzodiazepine harus di
•
tapering off . =akukan penga1asan ketat untuk menegah keelakaan, keraunan
•
obat dan makanan. Hindari gangguan
•
sensorik
dengan
memperbaiki
+ungsi
penglihatan dan pendengaran. 7egah stimulasi yang berlebihan. 0erlalu bising, terlalu banyak orang, lingkungan baru, dan perubahan rutinitas kegiatan akan
• •
memperparah gangguan perilaku pada orang tua yang demensia. &denti+ikasi penyebab gangguan perilaku. ;unakan pendekatan yang tepat dalam berinteraksi dengan pasien demensia yang mengalami perubahan tingkah laku.
DA"TAR PUSTAKA
3aumann, = : %aghari, % ,$""!, Photoaging . inD 3aumann =, %aghari, %, 8eisberg (eds). 7osmeti dermatology priniples and pratie. /e19orkD 2;ra1*Hill, pp. $*!. 3renneisen, P, %ies, H, : %har++etter*-ohanek, - ., $""$, Ultraviolet-B irradiation and matrix metalloproteinase: from induction via s ignaling to initial events, Ann / 9 Aad %i, ol. !<, pp. *4. 7unningham, 8., $"", Aging and photo-aging . inD 3aran ?, 2aibah H&, (eds), 0etbook o+ 7osmeti Bermatology, $nd edn. =ondonD 2artin dunitz, pp. 455*'<. Bamayanti, &mas, $"5, Olahraga Untuk Lansia, Uniersitas Pendidikan &ndonesia, 3andung. Bikinson A., $""$, Benefits of Nutritional Supplements: mmune !unction in the "lderl#, 0he 3ene+its o+ /utritional %upplements. Bong, --, Bamaghi, /, Piart, %B, 2arkoa, /;, @bayashi, - : @kuno, 9et al $""#, U$-induced %NA damage initiates release of &&P-' in human skin: "xp %ermatol , ol. <, no. $, pp. "<*44 +endi., ., $""!, (epera)atan (esehatan (omunitas: *eori %an Praktek %alam (epera)atan. 6ilid , %alemba 2edik, 6akarta. atmah, $""', +espons munitas #ang +endah pada *u,uh &anusia Usia Lanut , 2akara, -esehatan, >@=. ",pp. 4<*5. Hurley, A. 7., !!#, .ospice care for patient )ith advanced progresuve dimentia, /e1york, %pringer. Pp. $4<*$5'. 6enkins, ; .,$""", &olecular mechanism of skin ageng D 2eh. Ageing Be, ol. $, pp. #"*". -emenkes ?&, $", &akanan Sehat Untuk Lansia, -ementerian -esehatan ?epublik &ndonesia, 6akarta. -emenkes ?&, $"$, Pedoman Pela#anan /i0i Usia Lanut , -ementerian -esehatan ?epublik &ndonesia, 6akarta. Pham, Huy =A, He H : Pham*Huy.7.,$""#, !ree +adicals1 Antioxidants in %isease and .ealth, &nternational 6ournal o+ 3iomedial %iene, ol. 4 no. $, pp. #!*!'. Pillai, %, @resajo, 7, : Hay1ard, 6., $""5, Ultraviolet radiation and skin aging roles of reactive ox#gen species1 inflammation and protease activation and strategies of prevention of inflammation induced matrix degradation, &nt. 6. 7osmet.%i, ol.$<, no., pp.<*4.
%iti, 2aryam ?, dkk., $""#, &engenal Usia Lanut dan Penangann#a, %alemba 2edia, 6akarta. %tanley dan 3eare, $""<, Buku Aar (epera)atan /erontik , ;7, 6akarta. 0urana, 9., $""', &era)at %emensia, ?%. Atmajaya, 6akarta. 8ahyuni, 0., $""5, 2ara +asional Peremaaan (ulit , Health 0oday Press, 6akarta. 8atson, ?, $"", Pera)atan pada lansia, ;7, 6akarta. 8lashek, 2, 0anthea, P &, : /aderi, =., $"", Solar U$ irradiation and dermis photoaging , 6 photoderm photobiol, ol. ', pp. 4*5. 8lashek, 2, 0anthea, P &, : /aderi, =., $"", Solar U$ irradiation and dermis photoaging , 6 photoderm photobiol, ol. ', pp. 4*5. 9aar, 2 : ;ilhrest, 3A., $""<, Photoaging : &echanism1 Prevention and *herap#, 3ritish 6ournal o+ Bermatology, >ol. 5<, pp. #<4*<.