MAKALAH TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM ISLAM
KELAS D KELOMPOK 5 1. M. Muizzurrozaq Nasiha
(
)
2. Mifaqul Huda
(
)
3. M. Jihaan Muqorrobin
(
)
4. Arlita Prismalia Hasnanta
(
)
5. Sheila Amanda Putri
(
)
6. M. Nur Huda
(
)
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat Makalah Toleransi antar umat beragama dalam Islam. Dalam laporan ini penulis meyakini sepenuhnya bahwa tidaklah mungkin menyelesaikan makalah ini tanpa doa, bantuan, dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis ingin memberikan rasa terima kasih kepada : 1. 2. 3. Kedua orang tua atas doa, kesabaran, limpahan kasih sayang, dan dukungan yang telah diberikan 4. Teman-teman Teknik Kimia Universitas Diponegoro angkatan 2016 Penulis meyakini bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Mohon maaf apabila terdapat kekurangan ataupun kesalahan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak berkaitan dengan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat berguna sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan.
DAFTAR ISI
2
Cover..........................................................................................................1 Kata Pengantar..............................................................................................2 Daftar Isi......................................................................................................3 PENDAHULUAN Latar Belakang.....................................................................................4 Rumusan Masalah................................................................................5 PEMBAHASAN Pengertian Toleransi.............................................................................6 Toleransi Antar Umat Beragama..............................................................6 Toleransi dalam Islam...........................................................................6 Menghormati Dan Memelihara Hak Dan Kewajiban Antar Umat Beragama.....9 Manfaat Toleransi Hidup Beragama Dalam Pandangan Islam........................10 PENUTUP Kesimpulan.........................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................13
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia dituntut untuk mampu berinteraksi dengan individu lain dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat, seorang individu akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda warna dengannya salah satunya adalah perbedaan agama. Dalam rangka menjaga keutuhan dan persatuan dalam masyarakat maka diperlukan sikap saling menghormati dan saling menghargai, sehingga gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian dapat dihindari. Masyarakat juga dituntut untuk saling menjaga hak dan kewajiban diantara mereka antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam pembukaaan UUD 1945 pasal 29 ayat 2 disebutkan bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.” Olehnya itu kita sebagai warga Negara sudah sepatutnya menjunjung tinggi sikap saling toleransi antar umat beragama dan saling menghormati antar hak dan kewajiban yang ada diantara kita demi keutuhan Negara. Kebebasan beragama pada hakikatnya adalah dasar bagi terciptanya kerukunan antar umat beragama. Tanpa kebebasan beragama tidak mungkin ada kerukunan antar umat beragama. Kebebasan beragama adalah hak setiap manusia. Hak untuk menyembah Tuhan diberikan oleh Tuhan, dan tidak ada seorang pun yang boleh mencabutnya. Demikian juga sebaliknya, toleransi antarumat beragama adalah cara agar kebebasan beragama dapat terlindungi dengan baik. Kebebasan dan toleransi tidak dapat diabaikan. Namun yang sering kali terjadi adalah penekanan dari salah satunya, misalnya penekanan kebebasan yang mengabaikan toleransi dan usaha untuk merukunkan dengan memaksakan toleransi dengan membelenggu kebebasan. Untuk dapat mempersandingkan keduanya, pemahaman yang benar mengenai kebebasan beragama dan toleransi antar umat beragama merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat. A.
Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Toleransi antar umat beragama dalam Islam? 2. Apa saja manfaat toleransi umat beragama? 3. Bagaimana cara bertoleransi antar umat beragama?
4
PEMBAHASAN
A. Pengertian Toleransi Toleransi berasal dari bahasa Latin yaitu tolerare artinya menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda. Jadi pengertian toleransi secara luas adalah suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan. Toleransi juga dapat 5
dikatakan istilah dalam konteks sosial budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya deskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya.
B. Toleransi antar Umat Beragama Toleransi antar umat beragama berarti suatu sikap manusia sebagai umat yang beragama dan mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan menghargai manusia yang beragama lain. Dalam masyarakat berdasarkan pancasila terutama sila pertama, bertaqwa kepada tuhan menurut agama dan kepercayaan masing-masing adalah mutlak. Semua agama menghargai manusia maka dari itu semua umat beragama juga wajib saling menghargai. Dengan demikian antar umat beragama yang berlainan akan terbina kerukunan hidup. C. Tolerasi dalam Islam Toleransi, yang bahasa Arabnya tasamuh adalah "sama-sama berlaku baik, lemah lembut dan saling pemaaf." Dalam pengertian istilah umum, tasamuh adalah "sikap akhlak terpuji dalam pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara sesama manusia dalam batas-batas yang digariskan oleh ajaran Islam." Setidak-tidaknya ada dua macam tasamuh. 1. Tasamuh antar sesama manusia muslim yang berupa sikap dan perilaku
tolong menolong saling menghargai, saling menyayangi, saling menasehati, dan tidak curiga mencurigai. 2. Tasamuh terhadap manusia non muslim, seperti menghargai hak-hak mereka
selaku manusia dan anggota masyarakat dalam satu negara. Dengan kata lain, toleransi didasarkan atas prinsip-prinsip : 1.
Bertetangga baik;
2. Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama; 6
3. Membela mereka yang teraniaya; 4. Saling menasehati, dan 5. Menghormati kebebasan beragama.
Ajaran Islam tentang toleransi beragama atau hubungan antar ummat beragama ini meliputi lima ketentuan, yakni : 1. Pertama, tidak ada paksaan dalam agama, "Tidak ada paksaan dalam agama (karena) sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari jalan yang salah." (Q.S. Al-Baqarah : 256). 2. Mengakui eksistensi agama lain serta menjamin adanya kebebasan beragama, sebagaimana digariskan dalam Q.S. Al-Kafirun : Katakanlah : "Wahai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kalian sembah, dan kalian tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untuk kalian agama kalian dan untukku agamaku." (Q.S. Al-Kafirun 1-6). 3.
Tidak boleh mencela atau memaki sesembahan mereka (Q.S. Al-An'am : 108).
4. Tetap berbuat baik dan berlaku adil selama mereka tidak memusuhi (Q.S. AlMumtahanah 8-9; Q.S. Fushshilat : 34).
5. Memberi perlindungan atau jaminan keselamatan. Pesan NabiMuhammad SAW "Barangsiapa menyakiti orang dzimmi berarti ia menyakiti diriku!"
Dari ayat-ayat di atas, jelaslah bahwa toleransi yang diajarkan Islam bukanlah toleransi yang pasif -- yang sekedar "menenggang, lapang dada dan hidup berdampingan 7
secara damai" -- tapi lebih luas lagi; bersifat aktif dan positif, yakni untuk berbuat baik dan berlaku adil. Agama Islam juga mengakui adanya orang-orang ahli kitab yang baik dan perlunya perlindungan tempat-tempat ibadah agama lain (Q.S. Al-Ma'idah: 82; Q.S. Al-Hajj : 40). Islam adalah agama yang sempurna dan memiliki sejumlah syariat yang sangat menjunjung tinggi sikap toleransi. Firman Allah SWT:
ن الرر ن ن شد د م مل إ مك نمراه م مفي ال ي ي فم م م ن ن ال نغم ي م م ن قمد ن ت مب مي ي م دي م فنر مبلال ي س م طلا د ن مبلالل يهم فم م ي مك ن د ك مبلال نعدنرومةم ت ومي دؤ ن م غتو م م م قد م ا ن ست م ن م ن م ال نتودث ن م س م ى مل ان ن م صلا م ه م ميعم ع مملي م م ل ممهلا موالل ي د ف م ق ى “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari pada jalan yang sesat. karena itu Barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t. (TQS. Al Baqarah:256)
ن م ن م شلامء فمل ني مك نفدنر شلامء فمل ني دؤ ن م حقر م ل ال ن م ن وم م م فم م ن مرب يك د ن م ن م ن م ن م ن ومقد م م حلا م إ مينلا أ مع نت مد نمنلا ملل ي ست ممغيدثتوا ظلال م م سمراد مقدمهلا ومإ م ن ن منلاررا أ م ن يم ن م د ط ب مهم ن مي م ملاءء م س ال ي ل يم ن ت شمرا د توي ال نتود د ب وم م سلامء ن كلال ن د ي دمغلادثتوا ب م م جتوه م ب مئ ن م مه ن م ش م قلا ف ر منرت م م د dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barang siapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barang siapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek”. (TQS, Al Kahfi: 29) 8
Seruan (khitab) tersebut terbatas hanya ditujukan untuk orang-orang kafir. Jadi kaum muslimin tidak boleh memaksa orang lain (selain islam) untuk masuk Islam. Sebab orang –orang kafir dalam hal ini diberikan hak oleh Allah untuk memilih beriman kepada Islam dan berhak pula untuk tidak mengimaninya. Dengan demikian, kaum muslimin tidak boleh memaksa mereka untuk mengimani Islam. Hanya saja seruan ini tidak tepat untuk diterapkan kepada kaum muslimin, sebab setelah mereka beragama Islam kaum muslimin tidak diberi pilihan lagi untuk kafir atau murtad dari islam. Hukum Islam bagi seorang muslim yang murtad (keluar dari ajaran Islam) maka dia diminta bertaubat agar kembali kepada Islam. Jika
dia
tetap
besikeras
pada
kekafirannnya
maka
akan
dikenakan
sanksi (had) yang ditetapkan untuk orang murtad yaitu hukuman mati. Hal ini telah ditegaskan oleh Rasulullah SAW: “siapa saja yang mengganti agama Islamnya bunuhlah dia (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim Ashabusunnah).
D. Menghormati Dan Memelihara Hak Dan Kewajiban Antar Umat Beragama Kewajiban merupakan hal yang harus dikerjakan atau dilaksanankan. Jika tidak dilaksanankan dapat mendatangkan sanksi bagi yang melanggarnya. Sedangkan hak adalah kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Namun, kekuasaan tersebut dibatasi oleh undang-undang. Pembatasan ini harus dilakukan agar pelaksanaan hak seseorang tidak sampai melanggar hak orang lain. Jadi pelaksanaan hak dan kewajiban haruslah seimbang, artinya, kita tidak boleh terus menuntut hak tanpa memenuhi kewajiban. Toleransi Hak dan kewajiban dalam umat beragama telah tertanam dalam nilainilai yang ada pada pancasila. Indonesia adalah Negara majemuk yang terdiri dari berbagai macam etnis dan agama, tanpa adanya sikap saling menghormati antara hak dan kewajiban maka akan dapat muncul berbagai macam gesekan-gesekan antar umat beragama. Pemeluk agama mayoritas wajib menghargai ajaran dan keyakinan pemeluk agama lain, karena dalam UUD 1945 Pasal 29 ayat 2 dikatakan bahwa “setiap warga diberi kemerdekaan atau kebebasan untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya”. Hal ini berarti kita tidak boleh 9
memaksakan kehendak, terutama dalam hal kepercayaan, kepada penganut agama lain, termasuk mengejek ajaran dan cara peribadatan mereka.
E. Manfaat Toleransi Beragama dalam Pandangan Islam a) Menghindari Terjadinya Perpecahan. Bersikap toleran merupakan solusi agar tidak terjadi perpecahan dalam mengamalkan agama. Sikap bertoleransi harus menjadi suatu kesadaran pribadi yang selalu dibiasakan dalam wujud interaksi sosial. Toleransi dalam kehidupan beragama menjadi sangat mutlak adanya dengan eksisnya berbagai agama samawi maupun agama ardli dalam kehidupan umat manusia ini. b) Memperkokoh Silaturahmi dan Menerima Perbedaan Salah satu wujud dari toleransi hidup beragama adalah menjalin dan memperkokoh tali silaturahmi antarumat beragama dan menjaga hubungan yang baik dengan manusia lainnya. Pada umumnya, manusia tidak dapat menerima perbedaan antara sesamanya, perbedaan dijadikan alasan untuk bertentangan satu sama lainnya. Perbedaan agama merupakan salah satu faktor penyebab utama adanya konflik antar sesama manusia. Merajut hubungan damai antar penganut agama hanya bisa dimungkinkan jika masing-masing pihak menghargai pihak lain. Mengembangkan sikap toleransi beragama, bahwa setiap penganut agama boleh menjalankan ajaran dan ritual agamanya dengan bebas dan tanpa tekanan. Oleh karena itu, hendaknya toleransi beragama kita jadikan kekuatan untuk memperkokoh silaturahmi dan menerima adanya perbedaan. Dengan ini, akan terwujud perdamaian, ketentraman, dan kesejahteraan.
10
PENUTUP A. Kesimpulan Toleransi adalah sikap tenggang rasa yang berarti rukun dan tidak menyimpang dari aturan dimana seseorang harus saling menghargai dan saling menghormati. Toleransi beragama sangat diperlukan pada kehidupan sehari-hari untuk menjalin hubungan yang harmonis, rukun dan sejahtera. Agama Islam tidak memaksa orang (selain islam) untuk memeluk agama islam, karena Allah memberikan hak kepada mereka untuk memilih sendiri beriman kepada Islam atau pun tidak. Tapi Allah sangat tidak suka dengan orang yang murtad. Peran berbagai elemen tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemerintah sangat diperlukan untuk memberikan pencerahan dan penyadaran akan arti pentingnya menghargai perbedaan dalam toleransi beragama. Sikap toleransi bisa ditunjukkan 11
melalui sikap menghargai perbedaan pandangan, keyakinan dan tradisi orang lain dengan kesadaran tinggi bahwa perbedaan adalah rahmat Tuhan yang harus disyukuri.
DAFTAR PUSTAKA https://id.wikipedia.org/wiki/Toleransi http://tafsirq.com/18-al-kahf/ayat-29 http://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-256 http://www.annaba-center.com/kajian/toleransi-antar-umat-beragamadalam-pandangan-islam http://annadewi.note.fisip.uns.ac.id/2015/11/25/contoh-makalah-tentangtoleransi-beragama/
12