BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Pertambahan penduduk dan luas kota menyebabkan jumlah lalu lintas juga meningkat. Sedangkan sistem sistem lalu lintas lintas mendekati mendekati jenuh, sehingga sehingga bertambah bertambahnya nya jumlah jumlah lalu lintas berpengaru berpengaruh h besar terhadap terhadap kemacetan lalu lintas, yang berarti pula bertambahnya waktu dan biaya perjalanan di dalam sistem lalu lintas tersebut. Panjang jalan raya, jalan tol maupun jalan rel yang dibutuhkan untuk tiap orang tergantung pada jarak perjalanan rata-rata orang per hari, dan lebih lanjut ini tergantung pada luas daerah perkotaan. Efisiensi penggunaan bahan bakar, energi, ruang dan waktu yang digunakan dalam transportasi akan sangat berbeda untuk setiap jenis sistem transportasi, menurut jumlah dan kepadatan penduduk dalam kota. Pemilihan sistem transportasi yang salah untuk wilayah perkotaan dapat mengakibatkan terjadinya kemacetan lalu lintas, yang berarti pemborosan besar dari penggunaan energi dan ruang, serta timbulnya masalah pencemaran udara akibat gas buang kendaraan yang semakin besar jumlahnya. Masa Masala lah h
kema kemace ceta tan n
dan dan
polu polusi si
(pen (pence cema mara ran n
dari dari
sist sistem em
tran transp spor orta tasi si
dara daratt
mema memang ng
merupakanproblema yang sulit dicari solusinya. !al ini bukan saja menimpa "ota #andung, namun kota-kota lainnya lainnya di $ndonesia $ndonesia,, bahkan bahkan kota-kota kota-kota di dunia pun juga mengalami mengalami kesulitan kesulitan dalam upaya upaya mengurangi mengurangi kemacetan dan menekan kadar polusi udara dari kendaraan bermotor. %ntuk itu, perencanaan sistem transportasi haruslah menjadi prioritas dalam upaya menanggulangi hal tersebut,terutama dalam menekan dampak negatif bagi lingkungan. Memang, dampak sektor transportasi terhadap lingkungan perlu dikendalikan dengan melihat semua aspek yang ada di dalam sistem transportasi, mulai dari perencanaan sistem transportasi, model transportasi, sarana, pola aliran lalu lintas, jenis mesin kendaraan dan bahan bakar yang digunakan. &ak negatif dari masalah sistem transportasi ini adalah tingginya kadar polutan akibat emisi (pelepasan dari asap asap kendaraan kendaraan bermotor. !al ini bisa menjadi ancaman serius bila dibiarkan begitu saja, bukan saja bagi lingkungan lingkungan yang kita diami, lebih jauh ini bisa mengakibatkan mengakibatkan menurunnya menurunnya derajat kesehatan kesehatan masya syarakat kat
dengan
berjangk ngkitnya nya
penyakit
saluran
pernap napasan
akiba ibat
polusi
udara.
Program langit biru (P'# yang pernah dicanangkan oleh Pemkot #andung #andung dalam dalam rangka menekan tingkat pencemaran udara di "ota #andung, pada praktiknya sulit untuk diterapkan dan disosialisasikan kepada masyarakat. erbukti dengan masih banyaknya masyarakat yang menggunakan mobil pribadi atau kendaraan roda dua dibandingka dibandingkan n dengan dengan menaiki menaiki kendaraan kendaraan umum. umum. ermasu ermasuk k dalam pemeliharaa pemeliharaan n kondisi kondisi mesin mesin kendar kendaraan aan pun masih masih banyak banyak yang yang tidak tidak terawa terawat, t, hingga hingga menim menimbul bulkan kan semaki semakin n bertam bertambah bahnya nya tingka tingkatt pencemaran udara. udara. &ari sekilas keberadaan keberadaan kota bandung bandung yang dijuluki sebagai kota kembang kembang karena keasrian kota duluny dulunya, a, menjad menjadii perhat perhatian ian dan pemiki pemikira ran n penuli penuliss dalam dalam penuli penulisan san makal makalah ah ini yang yang berjud berjudul ul Sistem Transportasi Darat Dan Pengaruhnya Pada Lingkungan Perkotaan .
1.2
Tujuan
)dapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut*
1
-
Mengetahui fungsi utama transportasi
-
Mengetahui penggunaan jenis transportasi darat diperkotaan
-
Mengetahui perencanaan sistem transportasi darat
-
Mengetahui analisis dampak lingkungan dari penggunaan jenis transportasi darat dan
1.3
Pendekatan masalah
Penulis mencoba mengidentifikasi masalah dalam penganalisisan dampak lingkungan ini melalui beberapa pertanyaan berikut*
-
)pakah fungsi utama transportasi+
-
#agaimana penggunaan jenis transportasi darat diperkotaan+
-
#agaimana pula perencanaan sistem transportasi darat+
-
#agaimana analisis dampak lingkungan dari penggunaan jenis transportasi darat dengan teknologi terbarukan dan pengendalian transportasi untuk berkelanjutan+
2
BAB II PEMBAHAAN 2.1
Pengert!an Trans"#rtas! Trans"#rtas! adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan
menggunakan
sebuah wahana yang digerakkan
olehmanusia atau mesin. ransportasi
digunakan untuk
memudahkan manusia dalam melakukan aktiitas sehari-hari. &i negara maju, mereka biasanya menggunakan kereta bawah tanah (subway dan taksi. Penduduk disana jarang yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum sebagai transportasi mereka. ransportasi sendiri dibagi yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. ransportasi udara merupakan transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya.
2.2
Fungsi Transportasi (Regional dan Lokal) Transportasi perlu untuk mengatasi kesenjangan jarak dan komunikasi antara
tempat asal dan tempat tujuan. Untuk itu dikembangkan sistem transportasi dan komunikasi, dalam wujud sarana (kendaraan) dan prasarana (jalan). ari sini timbul jasa angkutan untuk memenu!i kebutu!an perangkutan (trans-portasi) dari satu tempat ke tempat lain. i sini terli!at, ba!wa transportasi dan tata guna la!an merupakan dua !al "ang tidak dapat dipisa!kan. #egiatan transportasi "ang diwujudkan dalam bentuk lalu lintas kendaraan, pada dasarn"a merupakan kegiatan "ang meng!ubungkan dua lokasi dari tata guna la!an "ang mungkin sama atau berbeda. $eminda!kan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain, berarti meminda!kann"a dari satu tata guna la!an ke tata guna la!an "ang lain, "ang berarti pula menguba! nilai ekonomi orang atau barang tersebut. Transportasi dengan demikian merupakan bagian dari kegiatan ekonomi "ang ber!ubungan dengan pemenu!an kebutu!an manusia dengan %ara menguba! letak geogra&s barang atau orang. 'adi sala! satu tujuan penting dari peren%anaan tata guna la!an atau peren%anaan sistem transportasi, adala! menuju ke keseimbangan "ang e&sien antara potensi tata guna la!an dengan kemampuan transportasi. Untuk wila"a! perkotaan, transportasi memegang peranan "ang %ukup menentukan. uatu kota "ang baik dapat ditandai, antara lain dengan meli!at kondisi transportasin"a. Transportasi "ang baik, aman, dan lan%ar selain men%erminkan keteraturan kota, juga
memperli!atkan kelan%aran kegiatan perekonomian
kota.
erwujudan kegiatan transportasi "ang baik adala! dalam bentuk tata jaringan jalan dengan segala kelengkapann"a, berupa ramburambu lalu lintas, marka jalan, penunjuk jalan, dan sebagain"a. elain kebutu!an la!an untuk jalur jalan, masi! ban"ak lagi kebutu!an la!an untuk tempat parkir, terminal, dan *asilitas angkutan lainn"a. erkembangan teknologi di bidang transportasi menuntut adan"a perkembangan teknologi prasarana transportasi berupa jaringan jalan. istem transportasi "ang berkembang semakin %epat menuntut peruba!an tata jaringan jalan "ang dapat menampung kebutu!an lalu lintas "ang berkembang tersebut.
+
erkembangan tata jaringan jalan baru akan membutu!kan ketersediaan la!an "ang lebi! luas, seperti antara lain untuk pelebaran jalan, sistem persimpangan tidak sebidang, jalur pemisa!, dan sebagain"a. #ebutu!an la!an "ang sangat luas untuk sistem transportasi (terutama transportasi darat) ini mempun"ai pengaru! besar ter!adap pola tata guna la!an, terutama di daera! perkotaan. i sini masala! lingkungan perlu diper!atikan. eruba!an tata guna la!an akan berpengaru! ter!adap kondisi &sik tana! (terutama muka air tana!), serta masala! sosial dan ekonomi, se!ingga perlu dilakukan studi "ang bersi*at kompre!ensi* lebi! da!ulu (men"angkut masala! lingkungan).
2.3
Trans"#rtas! darat
Masyarakat pada masa lalu menggunakan alat transportasi yang masih sederhana. Sebelum ditemukan mesin, alat transportasi seperti pedati, delman, dan kuda merupakan alat transportasi andalan. eknologi transportasi tersebut masih menggunakan tenaga hewan dan manusia. "emampuan jelajahnya juga masih sangat terbatas dan memerlukan waktu yang lama. Sekarang orang masih menggunakan alat transportasi tersebut namun tidak menjadi alat utama. Seringkali kuda dan delman digunakan sebagai sarana rekreasi saja Sejak ditemukan mesin uap, berkembang pula kendaraan bermesin lainnya. )lat transportasi bermesin seperti sepeda motor, mobil, kereta api merupakan alat transportasi yang modern. &engan alat transportasi tersebut, jarak jauh dapat ditempuh dalam waktu yang singkat. Selain untuk mengangkut barang,manusia yang memiliki mobilitas yang tinggi juga perlu bepergian,kemudian diciptakanlah kendaraan yang selain cepat juga memberikan kenyamanan dalam perjalanan. &engan bus dan kereta api misalnya,sejumlah besar orang dapat diangkut sekaligus yang membuat ongkos angkutnya lebih murah. Selain itu,waktu tempuh yang dirasakan pun akan terasa lebih cepat. )dapun risiko yang sering dialami dengan penggunaan kendaraan bermotor adalah tabrakan yang sering menimbulkan kefatalan terhadap manusia itu sendiri. ang aneh bahwa kereta api yang memiliki jalur khusus pun dapat tabrakan. "orbannya sering jauh lebih besar daripada mobil yang disebabkan adanya kesalahan manusia (human error . "ereta api Prancis dan /epang misalnya,memiliki daya laju lebih dari 00 km per jam. #ila sampai terjadi kecelakaan, manusia yang menjadi korban bukan saja mati, melainkan semua hancur hanya meninggalkan jejak. Moda transportasi darat dipilih berdasarkan faktor-faktor*
2.4
1.
/enis dan spesifikasi kendaraan
2.
/arak perjalanan
.
ujuan perjalanan
3.
"etersediaan moda
4.
%kuran kota dan kerapatan permukiman
5.
6aktor sosial-ekonomi
Transportasi di dalam Lingkungan Perkotaan
ektor transportasi merupakan sala! satu sektor "ang sangat berperan dalam pembangunan ekonomi "ang men"eluru!. erkembangan sektor transportasi akan se%ara langsung men%erminkan pertumbu!an pembangunan ekonomi "ang berjalan. amun demikian sektor ini dikenal pula sebagai sala! satu sektor "ang dapat memberikan dampak ter!adap lingkungan dalam %akupan spasial dan temporal "ang besar. Transportasi sebagai sala! satu sektor kegiatan perkotaan, merupakan kegiatan "ang potensial menguba! kualitas udara perkotaan. erkembangan perkotaan berjalan se%ara dinamik, mengikuti perkembangan sosial-ekonomi perkotaan itu sendiri. engan semakin berkembangn"a perkotaan dalam !al wila"a! spasial (ruang) dan aktiitas ekonomin"a, akan semakin besar pula beban pen%emaran udara "ang dikeluarkan ke atmos*er perkotaan. ampak ini akan semakin terasa di daera!-daera! pusat kegiatan kota. Transportasi "ang berwawasan lingkungan perlu memikirkan implikasi / dampak ter!adap lingkungan "ang mungkin timbul, terutama pen%emaran udara dan kebisingan. 0da tiga aspek utama "ang menentukan intensitas dampak ter!adap lingkungan, k!ususn"a pen%emaran udara dan kebisingan, dan penggunaan energi di daera! perkotaan ($oestika!adi 2), "aitu a. 0spek peren%anaan transportasi (barang dan manusia). b. 0spek reka"asa transportasi, meliputi pola aliran moda transportasi, sarana jalan, sistem lalu lintas, dan *aktor transportasi lainn"a. %. 0spek teknik mesin dan sumber energi (ba!an bakar) alat transportasi.
istem transportasi di perkotaan adala! *aktor utama "ang menentukan pola ruang (spatial pattern), derajat kesemrawutan, dan tingkat pertumbu!an ekonomi dari suatu daera! perkotaan. 0da tiga jenis utama transportasi "ang digunakan orang di perkotaan ($iller 1345) a. 0ngkutan pribadi (individual transit ), seperti mobil pribadi, sepeda motor, sepeda, atau berjalan kaki, b. 0ngkutan masal (mass transit ), seperti kereta api bis, opelet, dan sebagain"a. %. 0ngkutan sewaan ( para transit ), seperti mobil sewaan, taksi "ang menjalani rute tetap atau "ang disewa untuk sekali jalan, dan sebagain"a.
etiap jenis angkutan mempun"ai keuntungan dan kerugian tersendiri. istem transportasi perkotaan "ang ber!asil, memerlukan gabungan dari %ara angkutan pribadi, massal, dan sewaan, "ang diran%ang memenu!i kebutu!an daera! perkotaan tertentu. 2.5
Pola Perjalanan di Daerah Perkotaan #eban"akan orang memerlukan perjalanan untuk men%apai tempat-tempat tujuan
bekerja, bersekola! atau ke tempat-tempat pendidikan "ang lain,berbelanja, ke tempat-
5
tempat pela"anan, mengambil bagian dalam berbagai kegiatan sosial dan bersantai di luar ruma!, serta ban"ak tujuan "ang lain. 6al "ang utama dalam masala! perjalanan adala! adan"a !ubungan antara tempat asal dan tujuan, "ang memperli!atkan adan"a lintasan, alat angkut (kendaraan) dan ke%epatan. ola perjalanan di daera! perkotaan dipengaru!i
ole!
tata
letak
pusat-pusat
kegiatan
di
perbelanjaan, perkantoran, sekola!, ruma! sakit, dan lain-lain).
7
perkotaan
(permukiman,
BAB III T$ANP%$TAI DAN LIN&'UN&AN
3.1
Peren(aan !stem Trans"#rtas!
Pada dasarnya pemilihan model transportasi ditentukan dengan mempertimbangkan salah satu persyaratan pokok, yaitu pemindahan barang dan manusia dilakukan dalam jumlah yang terbesar dan jarak yang terkecil. ransportasi massal merupakan pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan transportasi indiidual. &engan mengurangi jumlah sarana transportasi (kendaraan sekecil mungkin dan dalam waktu tempuh yang sekecil mungkin akan diperoleh efisiensi yang tertinggi, sehingga pemakaian total energi per penumpang akan sekecil mungkin, dan intensitas emisi pencemar yang dikeluarkan akan berkurang. )spek perencanaan perkotaan dan sistem transportasi akan menjadi faktor generik dampak yang umumnya timbul, khususnya penggunaan energi, pencemaran udara-termasuk dalam mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas. Selama aspek sistem transportasi yang memadai dan sesuai terlaksana dalam konteks perencanaan kota 7melalui manajemen transportasi7 efisiensi energi dan pencegahan dampak bagi lingkungan dapat dilakukan. &engan demikian, dalam mencapai sistem transportasi yang hemat energi, diperlukan terlebih dahulu upaya proaktif dalam perencanaan yang menjamin bahwa sistem transportasi yang direncanakan sesuai dengan tata ruang dan perencanaan kota, dalam cakupan waktu tertentu. "eadaan yang banyak ditemui sekarang di kota-kota besar $ndonesia, umumnya timbul karena tidak serasi lagi antara program perencanaan tata kota dengan sistem transportasi yang ada, terutama akibat gejala urbanisasi yang jauh di luar perkiraan semula. &alam keadaan ini, umumnya upaya remedial sistem transportasi yang diterapkan lebih banyak bertujuan memecahkan masalah yang timbul sekarang dan berjangka panjang, tanpa integrasi yang sesuai dengan perencanaan kotanya. anpa perbaikan mendasar pada aspek perencanaan sistem transportasi secara menyeluruh, masalah sporadik yang timbul beserta implikasi dampaknya tak akan dapat terpecahkan dengan tuntas. Pendekatan secara makro (komprehensif8holistik mengenai sistem kegiatan transportasi, dapat digambarkan sebagai berikut*
3.1.1
Sistem Kependudukan asaran #epadatan penduduk (population densit") tinggi (metropolitan), sedang
(kota), renda! (desa), nol (kawasan !utan). ari sini mun%ul kebijakan mengenai kepadatan (density policy ) "ang dituangkan dalam sistem Tata Ruang, meliputi kawasan budida"a (terdiri atas kawasan terbangun dan budida"a) dan kawasan lindung. istem Tata Ruang lebi! lanjut dijabarkan dalam truktur Ruang, meliputi truktur 8ila"a! (regional/rural/desa)
dan
truktur
kota
(simpul
9
/
pusat/urban).
Density
policy
berpengaru! ter!adap sistem kependudukan. kala lingkungan, desa, kota ke%il, kota, metropolitan, regional. roses %epat (pesat), sedang, lambat, stagnan (tetap), tertinggal mengenai tingkat pertumbu!an (rate of growth) atau tingkat pengembangan (level of development ), seperti antara lain - #awasan tertinggal - #awasan "ang lambat bertumbu! - #awasan dengan pertumbu!an "ang %epat 3.1.2
Sistem Kegiatan Terdiri atas kegiatan dasar dan kegiatan jasa "ang meliputi jasa pendidikan, jasa
perkantoran, jasa niaga, dengan tujuan / sasaran tempat kerja : *asilitas sosial *asilitas umum. ebagai %onto! Lingkungan terdiri dari 5 ## (kepala keluarga), 1 unit ## (Scale Neighourhood !nit ) dianggap terdiri atas 5 jiwa (keluarga dengan + anak). ergerakan per ##, terdiri atas -
1 trip/perjalanan ke tempat kerja 1 trip/perjalanan ke *asilitas sosial 1 trip/perjalanan ke *asilitas umum
;erarti ada + trip per ##, untuk 5 ## terdapat berangkat (pagi) 5 < + trip = 15 trip dan untuk pulang (sore) = 15 trip, jadi total ada + trip/!ari 'adi untuk satu lingkungan "ang terdiri atas 5 ##, terjadi perjalanan sejumla! + trip/!ari.
3.1.3
Sistem "rasarana dan Sarana #Sistem $aringan/ Network System% istem ini berkaitan dengan pola jaringan (network pattern), meliputi pola
konsentrik : pola radial pola linier (lurus), %onto! antura (antai Utara 'awa). engembangan dari pola ini berupa pengembangan membentuk pita (rion development ) pola kotak (grid iron), %onto! ew >ork 3.1.&
Sistem "ergerakan alam skala sistem pergerakan ada tiga kategori sistem pergerakan - asional mengikuti istranas (istem trategi asional) "ang merupakan kebijakan ( policy ) nasional "ang dikembangkan dari Ren%ana Tata Ruang 8ila"a! asional (RTR8), meliputi antara lain Ren%ana ?nduk er!ubungan sebagai masterplan per!ubungan nasional. - Regional berupa istem dan trategi Transportasi Regional, "ang merupakan a%uan dari Ren%ana Umum 'aringan Transportasi 'alan (RU'T') - Lokal berupa istem dan trategi Transportasi erkotaan (Urban Transportation oli%").
4
asaran dari istem ergerakan/Transportasi adala! %epat (fast ) , mura! (cheap), aman dan selamat (safe), n"aman (comfortale), lan%ar, !andal (reliale), tepat guna (e*ekti*), berda"a guna (e&sien), terpadu (integrated), men"eluru! (holistik ),
menerus
(continue), berkelanjutan
dan
berkesinambungan (sustainale). roses dari sistem pergerakan sangat %epat, %epat, sedang, lambat, terisolir (ini mela!irkan angkutan-angkutan perintis).
3.2
Pengaruh Transportasi terhadap Lingkungan Transportasi dalam bentuk lalu lintas kendaraan bermotor di jalan-jalan di dalam
kota dapat men"ebabkan terjadin"a - kema%etan (tra'c congestion) - ke%elakaan (tra'c accident ) - pen%emaran udara (air pollution) - kebisingan (tra'c noise) Unsur-unsur utama pen%emaran lingkungan "ang berasal dari lalu lintas kendaraan bermotor adala! pen%emaran udara, kebisingan, dan getaran. Untuk itu !an"a dibi%arakan tentang pengaru! transportasi berupa pen%emaran udara dan kebisingan. Perencanaan sistem transportasi yang kurang matang, bisa menimbulkan berbagai permasalahan, diantaranya kemacetan dan tingginya kadar polutan udara akibat berbagai pencemaran dari asap kendaraan bermotor. &ak yang dirasakan akibat menurunnya kualitas udara perkotaan adalah adanya pemanasan kota akibat perubahan iklim, penipisan lapisan o9on secara regional, dan menurunnya kualitas kesehatan masyarakat yang ditandai terjadinya infeksi saluran pencernaan, timbulnya penyakit pernapasan, adanya Pb (timbal dalam darah, dan menurunnya kualitas air bila terjadi hujan (hujan asam. Polutan (bahan pencemar yang ada di udara7seperti gas buangan :; (karbon monoksida7 lambat laun telah memengaruhi komposisi udara normal di atmosfer. !al ini dapat memengaruhi kondisi lingkungan dengan adanya dampak perubahan iklim. "etidakpastian masih banyak dijumpai dalam
curah
hujan,
dan
perubahan ekosistem hutan,
daratan serta
ekosistem lainnya.
)dapun dampak negatif bagi kesehatan masyarakat, diketahui kontak antara manusia dengan :;, misalnya, pada konsentrasi yang relatif rendah, yakni 100 ppm (mg8lt akan berdampak pada gangguan kesehatan. !al ini
3
perlu diketahui terutama dalam hubungannya dengan masalah lingkungan karena konsentrasi :; di udara umumnya memang kurang dari 100 ppm. Senyawa :; dapat menimbulkan reaksi pada hemoglobin (!b dalam darah. )dapun faktor penting yang menentukan pengaruh :;!b terdapat dalam darah, makin tinggi persentase hemoglobin yang terikat dalam bentuk :;!b, semakin fatal pengaruhnya terhadap kesehatan manusia. Sistem transportasi ramah lingkungan. Perencanaan sistem transportasi harus disertai dengan pengadaan prasarana yang sesuai dan memenuhi persyaratan dan kriteria transportasi antara lain olume penampungan, kecepatan rata-rata, aliran puncak, keamanan pengguna jalan. Selain itu harus juga memenuhi persyaratan lingkungan yang meliputi jenis permukaan, pengamanan penghuni sepanjang jalan, kebisingan, pencemaran udara, penghijauan, dan penerangan. &alam mencapai sistem transportasi yang ramah lingkungan dan hemat energi, persyaratan spesifikasi dasar prasarana jalan yang digunakan sangat menentukan. Permukaan jalan halus, misalnya, akan mengurangi emisi pencemaran debu akibat gesekan ban dengan jalan. abir akustik atau tunggul tanah dan jalur hijau sepanjang jalan raya akan mereduksi tingkat kebisingan lingkungan pemukiman yang ada di sekitar dan sepanjang jalan, dan juga akan mengurangi emisi pencemar udara keluar batas jalan kecepatan tinggi.
en%emaran udara adala! !adirn"a di dalam atmos*er/ udara luar, satu atau lebi! kontaminan (ba!an pen%emar) udara, atau kombinasin"a dalam jumla! dan waktu sedemikian "ang %enderung melukai / men"akiti manusia, tanaman, !ewan, atau benda milik manusia (oernomosid!i 1335). en%emaran udara akibat transportasi terutama terpusat di sekitar daera! perkotaan dan pada prinsipn"a disebabkan ole! lalu lintas di perkotaan. #endaraan bermotor "ang ber!enti dan mulai berjalan (di keban"akan jalan jalan arteri kota) mempun"ai pengaru! "ang sangat besar dalam emisi gas-gas !idrokarbon dan karbon monoksida dari kendaraan. ispersi pen%emaran udara tergantung pada beberapa kondisi, seperti meteorologi, topogra&, dan aerogra& dari daera! perkotaan. olutan (ba!an pen%emar) "ang dominan adala! @A, A<, A<, T6@ ((otal )ydro *aron), dan T ((otal Suspended "articulate) atau debu partikulat, dengan kontribusi @A, A<, dan !idrokarbon berasal dari transportasi, A< dari kegiatan industri, dan T umumn"a dari kegiatan permukiman. en%emaran udara di ban"ak kota-kota besar pada umumn"a ber!ubungan dengan pembangunan dari kegiatan-kegiatan di sektor transportasi dan industri, meskipun sektor perdagangan dan permukiman tetap memberikan kontribusi "ang %ukup besar pula.
;ising adala! bun"i "ang tidak dike!endaki, atau tenaga getaran "ang tidak terkendali. Umumn"a ada tiga sumber kebisingan (oernomosid!i 1335) a. #ebisingan lalu lintas/transportasi b. #ebisingan pekerjaan atau industri %. #ebisingan penduduk/permukiman
1
emua
kebisingan
tersebut dapat
meng!asilkan kerusakan &sik dan
psikologis.
#ebisingan lalu lintas adala! konstan dan men"ebar luas, karena itu menimbulkan masala!-masala! "ang lebi! serius. ada umumn"a ke%epatan kendaraan "ang lebi! tinggi akan meng!asilkan tingkat kebisingan "ang lebi! tinggi pula, dan permukaan jalan "ang makin kasar juga akan meng!asilkan kebisingan "ang makin tinggi. ;un"i "ang paling keras ditimbulkan di daera! persimpangan (interse%tion area) dengan adan"a kendaraan "ang ber!enti atau mengerem, serta kendaraan "ang mulai berjalan.
3.3
Usaha Untuk Mengurangi Dampak Lingkungan
3.3.1
+engurangi "encemaran !dara en%emaran
udara
di
perkotaan
didominasi
ole!
transportasi
kendaraan
bermotor, se!ingga usa!a "ang lebi! e*ekti* dalam mengurangi pen%emaran udara di perkotaan adala! dengan memperke%il emisi gas buang dari kendaraan bermotor. 0da beberapa %ara "ang dapat dilakukan ($iller 1345), "aitu a. $enggalakkan pemakaian sepeda dan mengembangkan sistem angkutan massal (mass rapidtransit system% perkotaan. b. $engurangi kendaraan bermotor (mobil) %. $enguba! mesin kendaraan bermotor d. $enggunakan ba!an bakar alternati* (al. gas) "ang rama! lingkungan
$engurangi penggunaan kendaraan bermotor diperkotaan dapat dilakukan dengan berbagai usa!a,seperti - tidak membangun jalan-jalan baru - menaikkan !arga ba!an bakar se%ara drastis - men"ediakan jalur k!usus untuk kendaraan umum (bis, taksi) dan sepeda, k!ususn"a pada jam-jam sibuk/ padat lalu lintas - mengenakan bia"a tol jalan atau jembatan "ang lebi! tinggi pada jam-jam sibuk - meng!apuskan atau mengurangi bia"a tol jalan atau jembatan untuk kendaraan dengan tiga atau lebi! penumpang - mengenakan pajak untuk tempat-tempat parkir kendaraan - meniadakan beberapa tempat parkir di pusat kota - mengenakan pajak "ang tinggi untuk kendaraan "ang bolak-balik (%ommuters) - melarang kendaraan bermotor pada beberapa jalan atau pada daera! tertentu
elanjutn"a usa!a menguba! mesin kendaraan bermotor agar gas buang "ang di!asilkan lebi! sedikit men%emari udara (kurang poluti*), dapat dilakukan dengan antara lain a. $enguba! mesin pembakar dalam (internal comustion engines), !ingga penggunaan ba!an bakar berkurang dan polusin"a lebi! sedikit.
11
b. $emakai mesin "ang lebi! e&sien tenagan"a, !ingga polusi "ang di!asilkan juga lebi! sedikit. %. $engurangi berat kendaraan dengan memakai lebi! ban"ak ba!an plastik dan logam ringan untuk badan (bod") kendaraan.
3.3.2
Rekayasa lalu lintas.
>ekayasa lalu lintas khususnya menentukan jalannya sistem transportasi yang direncanakan. Penghematan energi dan reduksi emisi pencemar dapat dioptimalkan secara terpadu dalam perencanaan jalur, kecepatan rata-rata, jarak tempuh per kendaraan per tujuan (ehicle mile trip dan passenger mile trip, dan seterusnya. pola berkendara (driing pattern8cycle pada dasarnya dapat direncanakan melalui rekayasa lalu lintas. &ata mengenai pola dan siklus berkendaraan yang tepat di $ndonesia belum tersedia hingga saat ini. &alam perencanaan, pertimbangan utama diterapkan adalah bahwa aliran lalu lintas berjalan dengan selancar mungkin, dan dengan waktu tempuh yang sekecil mungkin, seperti yang dapat di uji dengan model asal-tujuan (origin-destination. &engan meminimumkan waktu tempuh dari setiap titik asal ke titik tujuannya masingmasing akan dapat dicapai efisiensi bahan bakar yang maksimum, dan reduksi pencemar udara yang lebih besar.
3.3.3
Pengendalian pada sumber (mesin kendaraan).
/enis kendaraan yang digunakan sebagai alat transportasi merupakan bagian di dalam sistem transportasi yang akan memberikan dampak bagi lingkungan fisik dan biologi akibat emisi pencemaran udara dan kebisingan. "edua jenis pencemaran ini sangat ditentukan oleh jenis dan kinerja mesin penggerak yang digunakan. Persyaratan pengendalian pencemaran seperti yang diterapkan )merika Serikat ()S telah terbukti membawa perubahan-perubahan besar dalam perencanaan mesin kendaraan bermotor yang beredar di dunia sekarang ini. Sejak tahun 1?@0, bersamaan dengan krisis energi dan fenomena pencemaran udara di 'os )ngeles Smog, dikeluarkan persyaratan-persyaratan yang ketat oleh pemerintah 6ederal untuk mengendalikan emisi kendaraan bermotor dan efisiensi bahan bakar. Perubahan-perubahan yang dilakukan dalam rencana mesin, meliputi pemasangan (katup P:A palse sistem karburasi, sistem pemantikan yang memungkinkan pembakaran lebih sempurna, sirkulasi uap bahan bakar minyak (##M untuk mengurangi emisi tangki ##M, dan after burner untuk menurunkan emisi. Sedangkan teknologi retrofit disyaratkan dengan pemasangan alat >etrofit :atalitic :onerter untuk mereduksi emisi !: dan B;C dan debu (SP. eknologi ini membawa implikasi yang besar terhadap sistem ##M, karena E' tidak dapat lagi ditambahkan dalam ##M. #esarnya intensitas emisi yang dikeluarkan kendaraan bermotor selain ditentukan oleh jenis dan karakteristik mesin, juga sangat ditentukan oleh jenis ##M yang digunakan. Seperti halnya penggunaan 'PD, akan memungkinkan pembakaran sempurna dan efisiensi energi yang tinggi. Selain itu dalam rangka upaya pengendalian emisi gas buang, bila peralatan retrofit digunakan, diperlukan syarat bahan bakar, khusus yaitu bebas timbal.
12
BAB I) 'EIMPULAN
ransportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Perkembangan transportasi sekarang membawa dampak kehidupan yang lebih baik. Semakin banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan umum,semakin efektif pula penggunaan jalan raya. Bamun ada pula dampak negatifnya. Pada umumnya teknologi masa lalu masih menggunakan tenaga manual yakni hewan angin ataupun manusia. Selain itu prosesnya juga lama atau lambat. Bamun di sisi lain teknologi masa lalu mamiliki kelebihan yakni hampir semua bebas polusi.
eknologi masa kini khususnya teknologi transportasi juga rawan menimbulkan
kecelakaan. &engan bertumbuhnya kota, diperlukan pula pembangunan lebih banyak jalan untuk kendaraan bermotor. Bamun demikian harus ada batasannya, karena tidak mungkin semua lahan harus dijadikan jalan, di samping bertambah banyaknya kendaraan di jalan ditambah dengan kemacetan yang terjadi, akan meningkatkan kebisingan dan pencemaran udara akibat gas buang kendaraan bermotor yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia. #eberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah transportasi dalam kaitannya dengan lingkungan, meliputi usaha* - penataan ruang kota - pengaturan lalu lintas di perkotaan - penggunaan energi alternatif untuk kendaraan bermotor, yang lebih ramah lingkungan - menggalakkan penggunaan sepeda dan angkutan cepat masal (mass rapid transit dan usaha-usaha lain yang bersifat mengurangi kepadatan lalu lintas dan pencemaran udara serta kebisingan akibat kendaraan bermotor.
1+
Da*tar Pustaka
>. )ria $ndra P, KEBIJK! "R!#P$R"#I BERKE%!J&"! ' #uatu Penerapan etodologi yang Komprehensi , website +http*88bulletin.penataanruang.net8inde.asp+modFGfullartHidartF1@
80L6? 'abar, Sistem (ransportasi dan Dampak ,agi -ingkungan. 2. 0esite !ttp//wal!ijabar.wordpress.%om/29/12/+1/sistem-transportasi-dandampak-bagi-lingkungan/
Rofk ndi !ida"atullah# "engaruh "erkemangan (eknologi (ransportasi (erhadap Kehidupan +anusia. website :!ttp//ro&kandi!ida"atullo!.blogspot.%om/212/12/pengaru!perkembangan-teknologi.!tml Sukarto,!aryono. "ransportasi perkotaan dan lingkungan . /urnal dari /urusan teknik sipil , %niersitas Pelita !arapan
1