BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Transportasi laut sebagai bagian dari sistem transportasi nasional perlu dikembangkan
dalam
rangka
mewujudkan
wawasan
nusantara
yang
mempersatukan seluruh wilayah indonesia, termasuk lautan nusantaa sebagai kesatuan wilayah nasional. Pengembangan transportasi laut harus mampu menggerakkan
pembangunan
indonesia.
Transportasi
laut
memberikan
kontribusi yang sangat besar bagi perekonomian dunia dimana pengangkutan barang merupakan bagian terpenting dalam bisnis transportasi laut dimana lebih dari tujuh miliar ton ton barang dikirim lewat jalur laut setiap tahunnya. Keefektifan
terhadap
operasional
pelayaran pelayaran
akan menurunkan biaya biaya
operasional yang yang memberikan dampak yang yang besar baik bagi konsumen maupun penyedia penyedia layanan transportasi tra nsportasi itu sendiri. Perlu diketahui bahwa kontribusi transportasi
laut
menjadi
semakin
penting
karena
nilai
biaya
yang
dikeluarkan adalah paling kecil bila dibandingkan dengan biaya transportasi darat ataupun udara. Selain itu efisiensi dalam proses transportasi dan distribusi menjadi salah satu hal yang penting karena proporsi biaya transportasi bisa mencapai 66 % dari keseluruhan ke seluruhan biaya biaya logistik. Mengingat keadaan geografis Indonesia sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia dan dua pertiga wilayahnya merupakan perairan, Indonesia membutuhkan angkutan laut masal dalam jumlah yang cukup besar untuk mendukung distribusi barang serta untuk mobilisasi penumpang. Sistem transportasi yang efektif dan efisien serta terpadu antar moda transportasi, merupakan hal yang penting untuk menciptakan pola distribusi nasional yang handal dan dinamis. Tidak dapat dipungkiri bahwa sarana transportasi laut di Negara kepulauan seperti Indonesia telah menjadi tulang punggung utama pergerakan distribusi barang dalam skala besar dengan menggunakan kapal laut. Data Badan Pusat Statistik dalam laporan bulan September 2015, jumlah barang yang diangkut melalui transportasi laut sepanjang bulan Januari- Juli 2015
Page 1
mencapai 130,4 juta ton mengalami penurunan hingga 1,73% dari periode yang sama tahun sebelumnya mencapai 132,7 juta ton. Dari segi ekonomi dan bisnis penggunaan sarana transportasi dengan kapal laut lebih efektif dan besar manfaatnya. Sehingga dengan adanya sarana prasarana transportasi laut untuk pemindahan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya, diharapkan akan dapat diikuti oleh aktifitas ekonomi masyarakat yang berdampak positif dalam peningkatan ekonomi suatu wilayah.
1.2 Rumusan Masalah Pada makalah ini, rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1. Apa pengertian dari transportasi laut ? 2. Apa sajakah fungsi dan manfaat dari transportasi laut ? 3. Apa sajakah sarana dan prasarana yang menunjang dalam transportasi laut ? 4. Apa keunggulan dan kelemahan dari transportasi laut ? 5. Apa sajakah macam-macam transportasi laut ? dan permasalahan apa saja yang pernah terjadi di Indonesia mengenai transportasi laut ? 1.3 Tujuan dan Sasaran 1.3.1 Tujuan Berdasarkan latar belakang yang telah diyraikan sebelumnya, maka penulisan makalah ini bertujuan untuk “ Mengetahui penunjang penunjang transportasi laut dari segi infrastruktur “. Guna mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan
beberapa sasaran antara lain. 1.3.2 Sasaran Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya maka sasaran yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui apa itu transportasi laut. 2. Mengetahui fungsi dan manfaat serta kelemahan dan keunggulan dari transportasi laut.
Page 2
3. Mengetahui sarana dan prasarana penunjang transportasi laut. 4. Mengatahui jenis-jenis dan permasalahan transportasi laut.
1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Merupakan bab pendahuluan yang berisikan latar belakang yang menggambarkan transportasi laut. Pada bab ini selain dijelaskan latar belakang juga terdapat rumusan masalah pembahasan makalah ini serta tujuan, sasaran dan sistematika penulisan yang membuat penyususnan makalah ini lebih terstruktur dan terperinci. BAB II PEMBAHASAN Merupakan bab tinjauan pustaka yang menjelaskan definisi, fungsi dan manfaat, sarana prasarana, serta jenis-jenis transportasi laut. BAB III PENUTUP Merupakan bagian yang berisi kesimpulan dari semua pembahasan yang telah dijelaskan.
Page 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Transportasi Laut Secara harfiah transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan
oleh
manusia
atau
mesin.
Transportasi
digunakan
untuk
memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Secara umum transportasi dibedakan menjadi 3, diantara yaitu transportasi darat, transportasi laut dan transportasi udara. Akan tetapi, dalam makalah ini membahas mengenai transportasi laut. Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, definisi transportasi laut (kapal) adalah suatu kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu yang digerakkan dengan tenaga angin, mekanik, atau energi lainnya yang ditarik atau ditunda berdaya dukung dinamis maupun bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah. Secara umum, definisi transportasi laut adalah suatu kendaraan air yang digerakkan dengan angin maupun mesin dengan fungsi memindahkan barang ataupun manusia dari satu tempat ke tempat lain dengan jangkauan pulau bahkan benua. Di dalam transportasi, terdapat unsur-unsur yang terkait erat dalam berjalannya konsep transportasi itu sendiri. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:
Manusia yang membutuhkan
Barang yang dibutuhkan
Kendaraan sebagai alat/sarana
Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi
Organisasi (pengelola transportasi)
2.2 Fungsi dan Manfaat Transportasi Laut Menurut Utomo, transportasi memiliki dua fungsi dan manfaat yang terklasifikasi menjadi beberapa bagian penting. Transportasi memiliki fungsi yang terbagi menjadi dua yaitu melancarkan arus barang dan manusia dan
Page 4
menunjang perkembangan pembangunan (the promoting sector). Sedangkan manfaat transportasi menjadi tiga klasifikasi yaitu:
Manfaat Ekonomi Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah letak geografis barang dan orang sehingga akan menimbulkan adanya transaksi.
Manfaat Sosial Transportasi
menyediakan
berbagai
kemudahan,
diantaranya
a)
pelayanan untuk perorangan atau kelompok, b) pertukaran atau penyampaian informasi, c) Perjalanan untuk bersantai, d) Memendekkan jarak, e) Memencarkan penduduk.
Manfaat Politis Transportasi meningkatkan keamanan negara, menciptakan persatuan, pelayanan lebih luas, mempermudah mengatasi suatu permasalahan bencana, dan lain sebagainya.
Manfaat Kewilayahan Memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa, atau pedalaman dengan mempermudah
akses
khususnya
bagi
yang
sedang
mengalami
pembangunan. 2.3 Sarana dan Prasarana Transportasi Laut 2.3.1 Sarana Transportasi Laut Sarana transportasi laut memegang peranan vital dalam berbagai aspek termasuk sosial dan ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan daerah yang lain. Distribusi barang, manusia, dan lain-lain akan menjadi lebih mudah dan cepat bila sarana transportasi yang ada berfungsi sebagaimana mestinya sehingga transportasi dapat menjadi salah satu sarana untuk mengintegrasikan berbagai wilayah di Indonesia. Melalui transportasi penduduk antara wilayah satu dengan wilayah lainya dapat ikut merasakan hasil produksi
Page 5
yang rata maupun hasil pembangunan yang ada. Adapun sarana yang menunjang berkembangnya transportasi laut sebagai berikut :
Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dsb) seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah inggris, dipisahkan antara ship yang lebih besar dan boat yang lebih kecil. Berabad-abad lamanya kapal digunakan oleh manusia untuk mengarungi sungai atau lautan.
Feri adalah sebuah sebuah kapal transportasi jarak dekat.Feri mempunyai peranan penting dalam sistem pengangkutan bagi banyak kota pesisir pantai, membuat transit langsung antar kedua tujuan dengan biaya lebih kecil dibandingkan jembatan atau terowong.
Sampan Sampan (bahasa Tionghoa) adalah sebuah perahu kayu tiongkok yang memiliki dasar yang relatif datar, dengan ukuran sekitar 3,5 hingga 4,5 meter yang digunakan sebagai alat transportasi sungai dan danau atau menangkap ikan. Sampan dapat mengangkut penumpang 2 – 8 orang, tergantung ukuran sampan. Sampan ada kalanya memiliki atap kecil dan dapat digunakan sebagai tempat tinggal permanen di perairan dekat darat. Sampan biasanya tidak digunakan untuk berlayar jauh dari daratan karena jenis perahu ini tidak memiliki perlengkapan untuk menghadapi cuaca yang buruk. Kata “sampan” secara harafiah berarti “tiga lembar papan” dalam bahasa Kanton, dari kata Sam (tiga) dan pan (papan). Kata
ini digunakan untuk merujuk pada rancangan perahu ini, yang terdiri dari sebuah dasar yang datar (dibuat dari selembar papan); dua lembar papan lainnya dipasang di kedua belah sisinya. Sampan digerakkan dengan sepotong galah, dayung atau dapat pula dipasangi motor di bagian belakangnya.
Page 6
2.3.2 Prasarana Transportasi Laut Prasarana transportasi memiliki beberapa dampak yang secara langsung maupun tidak langsung dalam masyarakat. Ketersediaan dan lancarnya sarana dan prasarana transportasi menghapuskan perisolasian suatu daerah serta aksesibilitas pun semakin meningkat. Peningkatan ini membuka suatu peradaban baru bagi daerah pedesaan tersebut. Sehingga kemajuan dan modernisasi yang berasal dari daerah pusat pemerintahan dapat dengan mudah masuk. Adapun prasarana transportasi laut adalah sebagai berikut :
Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Crane dan gudang berpendingin juga disediakan oleh pihak pengelola maupun pihak swasta yang berkepentingan. Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas penunjang seperti pengalengan dan pemrosesan barang. Kata pelabuhan laut digunakan untuk pelabuhan yang menangani kapal-kapal laut. Pelabuhan perikanan adalah pelabuhan yang digunakan untuk berlabuhnya kapal-kapal penangkap ikan serta menjadi tempat distribusi maupun pasar ikan. Berikut hal-hal yang penting agar pelabuhan dapat berfungsi, antara lain : o
Adanya kanal-kanal laut yang cukup dalam (minimum 12 meter).
o
Perlindungan dari angin, ombak, dan petir.
o
Akses ke transportasi penghubung seperti kereta apai dan truk.
o
Galangan kapal, adalah sebuah tempat yang dirancang untuk memperbaiki dan membuat kapal. Kapal-kapal ini dapat berupa yacht, armada militer, cruisine line, pesawat barang atau penumpang.
Peran dan fungsi pelabuhan laut terdiri dari : 1. Pelabuhan Internasional hub (utama primer) adalah pelabuhan utama yang memiliki peran dan fungsi melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan barang internasional dalam volume besar karena
Page 7
kedekatan dengan pasar dan jalur pelayaran internasional serta berdekatan dengan jalur laut kepulauan Indonesia. 2. Pelabuhan Internasional (utama sekunder) adalah pelabuhan utama yang memiliki peran dan fungsi melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan barang nasional dalam volume yang relatif besar karena kedekatan dengan jalur pelayaran nasional dan internasional serta mempunyai jarak tertentu dengan pelabuhan internasional lainnya. 3. Pelabuhan nasional (utama tersier) adalah pelabuhan utama memiliki peran dan fungsi melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan barang nasional dengan volume sedang dengan memperhatikan kebijakan pemerintah dalam pemerataan pembangunan nasional dan meningkatkan pertumbuhan wilayah, mempunyai jarak tertentu dengan jalur/rute lintas pelayaran nasional dan antar pulau serta berada (dekat) dengan pusat pertumbuhan wilayah ibukota kabupaten/kota dan kawasan pertumbuhan nasional. 4.
Pelabuhan regional adalah pelabuhan pengumpan yang berfungsi untuk melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan barang dalam jumlah kecil dan jangkauan pelayanan antar kabupaten/kota serta merupakan pengumpan kepada pelabuhan utama.
5. Pelabuhan lokal adalah pelabuhan pengumpan yang berfungsi khususnya untuk melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan barang dalam jumlah kecil dan jangkau pelayanannya antar kecamatan dalam kabupaten/kota serta merupakan pengumpan kepada pelabuhan utama dan pelabuhan regional. Berdasarkan jenisnya pelabuhan dibedakan atas:
Pelabuhan umum digunakan untuk melayani kepentingan umum sesuai ketetapan pemerintah dan mempunyai fasilitas karantina, imigrasi dan bea cukai.
Pelabuhan khusus yang digunakan untuk melayani kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu.
Jaringan pelayanan transportasi laut dibedakan menurut kegiatan dan sifat pelayanannya.Berdasarkan kegiatannya,jaringan transportasi laut terdiri dari:
Page 8
Jaringan Transportasi Laut Dalam Negeri, terdiri dari : - Jaringan transportasi laut utama yang menghubungkan antar pelabuhan yang berfungsi sebagai pusat akumulasi dan distribusi; - Jaringan
transportasi
laut
pengumpan
yaitu
yang
menghubungkan pelabuhan yang berfungsi sebagai pusat akumulasi dan distribusi dengan pelabuhan yang bukan berfungsi sebagai pusat akumulasi dan distribusi. Disamping itu, jaringan ini juga
menghubungkan
pelabuhan-pelabuhan
yang
berfungsi
sebagai pusat akumulasi dan distribusi; - Jaringan transportasi laut perintis yaitu menghubungkan daerah terpencil atau daerah yang belum berkembang dengan pelabuhan yang berfungsi sebagai pusat akumulasi dan distribusi atau pelabuhan yang bukan berfungsi sebagai pusat akumulasi dan distribusi. Jaringan Transportasi Laut Luar Negeri Jaringan pelayanan ini ditetapkan dengan memperhatikan perkembangan pusat industri, perdagangan dan pariwisata pengembangan daerah, keterpaduan intra dan antar moda transportasi dan perwujudan kesatuan wawasan nusantara. Berdasarkan sifat pelayanannya jaringan pelayanan transportasi laut terdiri dari : - Jaringan pelayanan transportasi laut tetap dan teratur yaitu jaringan pelayanan dengan rute dan jadwal yang telah ditetapkan. - Jaringan pelayanan transportasi laut tidak tetap dan tidak teratur yaitu jaringan pelayanan dengan rute dan jadwal yang tidak ditetapkan. 2.4 Keunggulan dan Kelemahan Transportasi Laut Dalam sebuah infrastruktur terdapat sarana dan prasarana yang dapat diunggulkan sehingga memicu berkembangnya infrastruktur tersebut. Akan tetapi selain itu ada juga sarana dan prasarana infrastruktur yang bisa menghambat
berkembangnya
infrastruktur
transportasi,
infrastruktur
lebih
khususnya
Page 9
tersebut.
Tidak
transportasi
terkecuali
laut
dalam
perkembangan yang semakin canggih ini bidang transportasi laut dituntut untuk mengembangkan sarana dan prasarana yang ada sehingga transportasi laut semakin berkembang dan memenuhi fungsi utamanya yaitu membantu aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari. Adapun keunggulan dari transportasi laut dibandingkan dengan transportasi yang lain adalah sebagai berikut :
Murah (dibandingkan dengan pesawat).
Mampu mengangkut dalam jumlah yang besar.
Jaringan alamiah.
Dapat menggunakan jalur mana saja (jalur lintas luas).
Servis yang fleksibel.
Polusi rendah.
Kanal memacu pertumbuhan industri.
Menjadi sarana penghubung transportasi darat.
Selain keunggulan, hal-hal berikut merupakan kelemahan yang menghambat perkembangan transportasi laut. Adapun kelemahan transportasi laut adalah sebagai berikut :
Tidak cocok untuk barang-barang yang mudah rusak atau membususk.
Lebih lambat (dibandingkan pesawat).
Kanal perlu biaya mahal untuk pembangunannya.
Kendala cuaca yang signifikan.
Tidak cocok untuk jarak dekat.
Jalur yang memutar sebab terhalang daratan (route tidak fleksibel).
Sulit melakukan transit di segala tempat (kendala kedalaman laut).
2.5 Jenis-Jenis dan Permasalahan Transportasi Laut Kapal laut adalah alat transortasi yang bergerak di perairan. Kapal laut memiliki banyak fungsi selain mengangkut penumpang. pembahasan jenis-jenis kapal beserta fungsinya, sebagai berikut :
Page 10
1) Kapal Penumpang Jenis kapal laut ini sangat akrab dengan kehidupan kita. Fungsinya diperuntukkan bagi penumoang yang hendak bepergian lintas benua, kapasitasnya bisa mencapai ribuan orang dengan fasilitas lengkapdan arsitektur mewah yang terkenal adalah Titanic, Queen Marry, dan Queen Elizabeth II. Gambar 2.5.1 Kapal Penumpang
Sumber : www.agrobisnisinfo.com 2) Kapal Barang Kapal jenis ini juga merupakan kapal yang sibuk melintasi lautan membawa muatan barang dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain. Kapal barang menjadi urat nadi aktivitas perdagangan dunia, karena berperan penting dalam aktivitas ekspor dan impor. Selain ukurannya yang besar dan mampu membawa banyak muatan, kapal ini juga mampu berlayar sangat jauh.
Page 11
Gambar 2.5.2 Kapal Barang
Sumber : www.agrobisnisinfo.com 3) Kapal Tanker Kapal ini memiliki ukuran yang sangat besar, dengan fungsi untuk mengangkut minyak yang dikendalikan oleh komputer dan sistem navigasi yang canggih melalui satelit. Tanker yang berukuran raksasa disebut supertanker. Supertanker ini memiliki panjang mencapai 378 meter dengan lebar 50 meter dan berat kosong 167.000 ton. Ukuran yang jumbo tersebut mampu mengangkat minyak mentah hampir mencapai satu juta barrel. Gambar 2.5.3 Kapal Tanker
Sumber : www.agrobisnisinfo.com
Page 12
4) Kapal Feri Kapal ini memiliki fungsi sebagai alat penyebrangan untuk melintasi selat atau laut diantara dua pulau. Meski ukurannya tidak sebesar kapal penumpng, kapal feri mampu mengangkut banyak penumpang sekaligus kendaraan-kendaraan sepert mobil, bus dan truk. Ukuran transportasi laut antar pulau inilah yang diandalkan. Di Indonesia, kapal feri memiliki waktu yang sibuk ketika setiap libur lebaran, yang melayani ribuan pemudik yang ingin pulang kampung keluar dari pulau. Gambar 2.5.4 Kapal Feri
Sumber : www.agrobisnisinfo.com 5) Kapal Selam (submarine) Kapal ini memiliki keunikan karena bergerak dengan tidak terapung di permukaan laut, melainkan menyelam ke dalam laut. Kini hampir semua kapal selam digunakan untuk tujuan militer dengan penelitian bawah laut, namun ada juga yang dibuat khusus untuk perjalanan wisata. Cara kerja kapal selam ini menggunkan prinsip archimedes, dimana terdapat ruang-ruang yang berfungsi sebagai pemberat. Jka ingin menyelam, maka ruang pemberat akan diisi air sehingga kapal akan tenggelam. Sebaliknya jika ingin naik ke permukaan, maka ruang pemberat diisi udara dan air dikeluarkan.
Page 13
Gambar 2.5.5 Kapal Selam
Sumber : www.agrobisnisinfo.com 6) Kapal Perang Kapal ini sesuai dengan namanya, dengan fungsi untuk membantu kegiatan perang. Kapal perang memiliki beberapa jenis diantaranya yaitu kapal induk yang digunakan untuk membawa armada tempur udara, kapal perusak (destroyer) yang digunakan untuk kapal lawan perang, kapal penjelajah (cruiser) yang digunakan untuk berlayar dalam waktu yang lama dan berperrang ditempat yang jauh, serta kapal penyapu ranjau yang berfungsi untuk mencari dan menghancurkan ranjau berat. Gambar 2.5.6 Kapal Perang
Sumber : www.agrobisnisinfo.com
Page 14
7) Kapal Tunda Kapal ini berfungsi untuk menarik kapal lain yang lebih besar ketika akan merapat atau meninggalkan pelabuhan yang sempit. Meski ukurannya kecil, tenaganya cukup besar untuk menarik kapal-kapal besar. Kadangkadang, untuk menarik kapal yang berukuran super seperti kapal induk diperlukan beberapa kapal tunda untuk menariknya. Gambar 2.5.7 Kapal Tunda
Sumber : www.agrobisnisinfo.com
8) Kapal Penangkap Ikan kapal ini digunakan para nelayan untuk menangjap ikan. Dengan dilengkapi jala yang berukuran besar, banyak ikan yang ditangkap dengan cepat. Kapal ini juga memiliki ruang pendingin untuk menyimpan ikan hasil tangkapan supaya ikan tetap segar setelah tiba dipelabuhan. Gambar 2.5.8 Kapal Penangkap Ikan
Sumber : www.agrobisnisinfo.com
Page 15
9) Kapal Layar Kapal ini sudah ada sejak zaman dahulu sebelum ditemukannya motor penggerak modern. Kapal ini bergerak menggunakan tenaga angin dengan memanfaatkan layar yang terbentang lebar. Kapal ini kini digunakan sebagai kegiatan olahraga. Gambar 2.5.9 Kapal Layar
Sumber : www.agrobisnisinfo.com 10)Kapal Penyelamat (lifeboat) Lifeboat digunakan oleh tim penyelamat apanila terjadi musibah dilaut, misalnya terjadi musibah kapal tenggelam. Lifeboat dapat melakukan pencarian dan penyelamatan korban musibah laut meski dalam kondisi cuaca buruk misalnya badai. Gambar 2.5.10 Kapal Penyelamat (lifeboat)
Sumber : www.agrobisnisinfo.com
Page 16
Tarif Transportasi laut berlaku untuk pengiriman barang di Indonesia, meliputi tarif yang terdiri dari: a. Tarif Pelayanan Nusantara Tarif uang tambang yang dibayar oleh pemilik barang kepada perusahaan pelayaran atas jasa yang diberikan untuk melakukan pengangkutan barang melalui laut dikenal dengan nama tarif uang tambang nusantara. Tarif angkutan laut ini ditetapkan berdasarkan komponen biaya, yaitu :
Biaya pelayaran yang dinyatakan dalam biaya rupiah per ton mil pelayaran kapal,
Biaya kapal di pelabuahan yang dihitung menurut besarnya biaya pengeluaran kapal di pelabuhan muat dan di pelabuhan bongkar dan
Golongan barang.
b. Tarif OPT/OPP Tarif OPP/OPT (onkos pelabuhan pemuatan/ ongkos pelabuhan tujuan) yang merupakan balas jasa untuk pekerjaan board stevedoring , cargodoring , dan receiving/delivery di pelabuhan pemuatan dan di pelabuhan tujuan.
Tarif
“board
stevedoring”
dikenakan
atas
jasa
pekerjaan
membongkar muatan dari dek kapal ke dermaga dan sebaliknya
Tarif “cargodoring” dikenakan atas jasa mengeluarkan muatan dari jaringan di atas dermaga, mengangkat ke gudang, menyusun di dalam gudang dan sebaliknya.
Traif “receiving/delivery” dikenakan atas pekerjaan mengambil muatan dari gudang tempat penumpukan dan penyerahan sampai ke atas kendaraan yang merapat ke gudang darat dan sebaliknya. Tinggi tarif tergantung pada golongan dan jenis barang.
Page 17
c. Tarif Pemakaian Fasilitas Pelabuhan Tarif Pemakaian Fasilitas Pelabuhan, terdiri dari sewa gudang dan sewa tempat penumpukan dan fasilitas pelabuhan. d. Tarif Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL), Tarif Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) meliputi balasan jasa atas pekerjaan inklaring dan uitklaring. tarif EMKL ini dihitung berdasarkan berat/ton barang, dimana pengurusan dokumenya dilakukan oleh perusahaan EMKL. Penggunaan transportasi laut tidak terlepas dari adanya resiko kecelakaan yang dapat menimpa kapal maupun penumpang didalamnya. Tingginya kasus kecelakaan laut di Indonesia harus menjadi perhatian seluruh pihak, bukan hanya pemilik kapal, melainkan juga pemerintah, instansi terkait dan masyarakat. Penyebab utama kecelakaan laut pada umumnya karena faktor kelebihan angkutan dari daya angkut yang telah ditetapkan, baik angkutan barang maupun angkutan orang. Bahkan tidak jarang pemakai jasa pelayaran memaksakan diri naik kapal meskipun kapal sudah penuh dengan tekad asal dapat tempat di atas kapal. Indonesia mempunyai catatan buruk dalam hal kecelakaan transportasi kapal laut karena menewaskan ratusan korban jiwa. Adapun kecelakaan yang yang pernah terjadi di Indonesia beserta penyebabnya yaitu : 1. Jumlah Penumpang yang tidak sesuai dengan kapasitas Dalam kasus kecelakaan transportasi laut sebagian besar kecelakaan yang terjadi adalah akibat dari jumlah penumpang yang tidak sesuai dengan kapasitas dari kapal yang berlayar. Hal ini selain disebabkan kelalaian dari nahkoda kapal kadangkala juga disebabkan kelalaian dari pengawasan pelabuhan ketika kapal akan diberangkatkan. Hal ini juga disebabkan para pegawai yang dipelabuhan masih menganggap remeh akan standarisasi yang telah ditetapkan. Seperti yang terjadi pada perairan Indonesia beberapa saat yang lalu. Sebanyak 33 imigran yang menumpang kapal Indonesia menuju Australia tenggelam akibat dari jumlah muatan yang sangat berlebih. Kapal yang seharusnya hanya diisi oleh 150 orang, diisi
Page 18
dengan jumlah penumpang sebanya 300 orang. Dalam kasus inihuman error yang terjadi adalah akibat kesalahan dari nahkoda yang menyetir kapal. Karena imigran-imigran ini adalah imigran yang ilegal sehingga tidak berada dalam pengawasan pelabuhan. 2.
Faktor Teknis Faktor lain yang terjadi biasanya sebagai penyebab dari kecelakaan tranportasi lau adalah faktor teknis. Faktor teknis ini banyak hal yang bisa menjadi penyebabnya. Seperti desain kapal yang tidak sesuai
dengan
standarisasi
yang
telah
ditetapkan.
Ada
pula maintenance yang dilakukan oleh para awak kapal yang masih tidak terjadwal dilakukan. Sehingga ketika kapal berlayar terjadi panas mesin yang menyebabkan mesin panas. Ataupun faktor teknis ketika membawa barang-barang yang berbahaya. Karena tidak adanya kesadaran untuk menjaga kapal dari awak kapal menyebabkan kapal meledak dan terbakar. Kejadian-kejadian yang terjadi akibat faktor teknis ini seperti yang terjadi pada Kapal Marina. Seperti yang terjadi pada tahun 2009 yaitu kecelakaan KMP Teratai Prima di Tanjung Baturoro, Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat yang menewaskan 334 korban jiwa dan 36 orang lain berhasil diselamatkan. kecelakaan ini juga diduga karena spesifikasi mesin yang tidak memadai untuk kapal tersebut. Kapal ini hanya menggunakan mesin 2×520 pk, ukuran mesin ini biasa digunakan sebuah mobil dan kapasitas daya tampung bahan bakarnya hanya 6 ton. 3. Pengelolaan Lalu Lintas Pengelolaan lalu lintas di bidang transportasi laut baik kapal yang akan memasuki ataupun yang meninggalkan pelabuhan, berfungsi untuk kelancaran arus lalu lintas di pelabuhan. Kurangnya sistem informasi dan koordinasi akan menyebabkan beberapa kerugian, diantaranya keterlambatan waktu kedatangan dan keberangkatan kapal,
peningkatan
jumlah
antrian,
hingga
memungkinkan
terjadinya kecelakaan. Contoh kecelakaan dari penyebab tersebut
Page 19
yaitu kapal tanker pembawa BBM mengalami tabrakan di Sungai Kapuas 7 April 2017. Kapal tanker ini membawa 22 orang anak buah kapal dan dinakhodai oleh Ishak. Sementara KM Rokan Permai membawa 16 orang ABK dan dinakhodai oleh Johanis Viani Rambing dengan tujuan Pontianak-Dumai. apal KM Rokan Permai sedang mengarah ke alur Pontianak-Dumai. Namun di arah berlawanan ada kapal tanker pembawa BBM. 4. Faktor Cuaca Faktor cuaca buruk merupakan permasalahan yang sering dianggap sebagai penyebab utama dalam kecelakaan laut. Permasalahan yang biasanya dialami adalah badai, gelombang yang tinggi, arus yang besar, kabut yang mengakibatkan jarak pandang yang terbatas, ini semua yang dipengaruhi oleh musim. Pada 5 Desember 2016, terjadi kecelakaan di perairan Madura dan Batam. Kapal Sinar Laut Mutiara dilaporkan tenggelam. Kapal berbobot 50 GT dinakhodai Ali Imron sesuai manifest mengangkut 9 orang anak buah kapal (ABK), pegawai ternak 6 orang, dan ditambah 11 orang pegawai tambahan. Namun semua ternak yang dibawa ikut tenggelam bersama kapal. Kecelakaan laut terjadi lagi karena faktor cuaca. 5. Human Error Para awak kapal harus memiliki pengetahuan ( knowledge ), pemahaman
(understanding ),
kecakapan
( proficiency )
serta
keterampilan (skill ) yang diperlukan untuk mengantisipasi resiko kecelakaan, dan meminimalisir kesalahan manusia ( human error ), sebagai salah satu faktor kecelakaan laut yang terjadi. Kecelakaan yang terjadi di sungai, danau dan penyebrangan yang sampai ke Mahkamah Pelayaran pada tahun 2006 lebih disebabkan karena faktor kesalahan manusia (88%)
dan hanya sedikit kejadian
kecelakan di perairan yang disebabkan oleh faktor alam.
Page 20
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Dari pembahasan mengenai transportasi laut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh dari sarana dan prasarana itu adalah Sarana dan prasarana transportasi memiliki beberapa dampak yang secara langsung maupun tidak langsung dalam masyarakat. Ketersediaan dan lancarnya sarana dan prasarana
transportasi
menghapuskan
perisolasian
suatu
daerah
serta
aksesibilitas pun semakin meningkat. Peningkatan ini membuka suatu peradaban baru bagi daerah pedesaan tersebut. Sehingga kemajuan dan modernisasi yang berasal dari daerah pusat pemerintahan dapat dengan mudah masuk. Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand ) akibat aktivitas ekonomi, sosial, dan sebagainya. Sarana transportasi yang ada di laut memegang peranan vital dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi di stribusi antara daerah satu dengan daerah yang lain. Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya.
3.2 Rekomendasi Untuk meminimalisir kecelakaan di laut, terutama yang disebabkan oleh faktor human error yang menjadi topik pembahasan makalah ini maka diperlukan peran semua pihak baik pemerintah, masyarakat maupun swasta. Berikut beberapa saran yang dapat disampaikan sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadi kecelakaan transportasi laut. 1. Sistem navigasi kapal dan semua peralatan yang dipergunakan di kapal angkutan transportasi laut harus segera dilengkapi dan dilakukan perawatan secara berkala. 2. Pengadaan sistem patroli perlu dilakukan, berkaitan dengan ketidaknyamanan jalur-jalur pelayaran saat ini, terutama untuk menjaga keamanan penumpang dan barang, penertiban terhadap
Page 21
kapal yang mengangkut penumpang dan barang yang berlebih, serta kapal-kapal yang tidak memiliki fasilitas keamanan yang memadai. 4.
Perlu diadakannya gerakan sadar keselamatan pelayaran nasional serta menanamkan budaya keselamatan (safety culture )
di
lingkungan masyarakat Indonesia khususnya di bidang maritim. 5.
Meningkatkan kompentensi Nakhoda dan Awak Kapal dengan sertifikasi Pelaut.
Page 22
DAFAR PUSATAKA Knkt.dephub.go.id diakses oleh Nurhidayati pada 5 Mei 2017 pukul 21:00 WIB Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pelayaran
Page 23
Page 24