3 (Ringkasan Etika Akuntan Profesional Dalam Praktik Publik)
Modul etika akuntansiDeskripsi lengkap
etika pelayanan publik merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh seluruh aparatur pemerintah yang bertugas dan berhadapan langsung dngan masyarakat untuk memberikan pelayanan publik kepada …Deskripsi lengkap
ETIKA PUBLIK
materi etika publikFull description
materi etika publikDeskripsi lengkap
etika pelayanan publik merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh seluruh aparatur pemerintah yang bertugas dan berhadapan langsung dngan masyarakat untuk memberikan pelayanan publik kepada …Full description
yoyoyo
INDEPENDENSI DAN ETIKA PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK
Independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh orang lain, tidak tergantung pada orang lain dengan kata lain independensi adalah kejujuran auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapat dalam melakukan me lakukan tugasnya. Auditor yang dalam menjalankan tugasnya tidak independen dapat mengakibatkan hilangnya kredibilitas
masyarakat
terhadap
jasa
audit
profesi
auditor
independen. Supriyono
(1988) menyimpulkan pentingnya independensi auditor: a. independensi merupakan syarat yang sangat penting ba gi profesi akuntan publik b. independensi diperlukan oleh akuntan publik untuk memperoleh kepercayaan dari klien dan masyarakaat, khususnya para pemakai laporan keuangan. c. independensi diperoleh agar dapat menambah kredibilitas laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. d. jika akuntan publik tidak independen maka pendapat yang dia ber ikan tidak mempunyai arti atau tidak mempunyai nilai. e. independensi merupakan martabat penting akuntan publik yang secara berkesinambungan perlu dipertahankan. dalam menjalankan menjalankan tugas auditnya, seorang auditor tidak hanya dituntut untuk memiliki keahlian saja, tetapi t etapi juga dituntut untuk bersikap bersikap independen. independen.
America Institute of Certified Certifi ed Public Accountant (AICPA) menyatakan bahwa independensi adalah suatu kemampuan untuk bertindak berdasarkan integritas dan objektivita s meskipun integritas dan objektivitas tidak dapat diukur dengan pasti, tetapi keduanya merupakan hal yang mendasar bagi profesi akuntan publik. Integritas merupakan prinsip moral yang tidak memihak, me mihak, jujur, memandang dan mengemukakan fakta seperti apa adanya. AICPA juga memberikan prinsip-prinsip berikut sebagai panduan yang berkaitan dengan independensi, yaitu sebagai berikut. a. Auditor dan perusahaan tidak boleh tergantung dalam hal keuangan terhadap klien. b. Auditor dan perusahaan seharusnya tidak terlibat dalam konflik kepentingan yang akan
mengangggu obyektivitas mereka berkenaan dengan cara-cara yang mempengaruhi laporan keuangan. c. Auditor dan perusahaan seharusnya tidak memiliki hubungan dengan klien yang akan menganggu
obyektivitasnya auditor. mencakup 4 aspek sebagai berikut Independensi Independensi akuntan publik mencakup a. Independensi sikap mental
b. Independensi penampilan. c. Independensi praktisi (practitioner independence) d. Independensi profesi (profession independence)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Independensi Auditor
Lanvin (1976) dan Supriyono (1988) independensi auditor dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: a. Ikatan keuangan dan usaha dengan klien b. Jasa-jasa lain selain jasa audit yang diberikan klien c. Lamanya hubungan kantor akuntan publik dengan klien
Shockley (1981) dan Supriyono (1988) independensi akuntan publik dipengaruhi oleh faktor : a.
Persaingan antar akuntan publik
b.
Pemberian jasa konsultasi manajemen kepada klien
c.
Ukuran KAP
d.
Lamanya hubungan antara KAP dengan klien
ETIKA PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK
Kode Etik Profesi Akuntan Publik adalah aturan etika yang harus diterapkan oleh anggota Institut Akuntan Publik Indonesia atau IAPI dan staf yang bekerja pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP). Kode Etik Profesi Akuntan Publik ini terdiri dari dua bagian, yaitu Bagian A dan B. Bagian A dari Kode Etik ini menetapkan prinsip dasar etika profesi dan memberikan kerangka konseptual untuk penerapan prinsip tersebut. Bagian B dari Kode Etik ini memberikan ilustrasi mengenai penerapan kerangka konseptual tersebut pada situasi tertentu. Auditor wajib mematuhi dan menerapkan seluruh prinsip dasar dan aturan etika profesi yang diatur dalam Kode Etik ini, kecuali bila prinsip dasar dan aturan etika profesi yang diatur oleh perundang-undangan, ketentuan hukum, atau peraturan lainnya yang berlaku ternyata berbeda dari Kode Etik ini. Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang baru saja diterbitkan oleh IAPI menyebutkan 5 prinsip-prinsip dasar etika profesi, yaitu: a. Prinsip Integritas b. Prinsip Objektivitas c. Prinsip Kompetensi serta Sikap Kecermatan dan Kehati-hatian Profesional d. Prinsip Kerahasiaan e. Prinsip Perilaku Profesional Selain itu, Kode Etik Profesi Akuntan Publik juga merinci aturan mengenai hal-hal berikut ini: a. Seksi 200 Ancaman dan Pencegahan b. Seksi 210 Penunjukan Praktisi, KAP, atau Jaringan KAP
c. Seksi 220 Benturan Kepentingan d. Seksi 230 Pendapat Kedua e. Seksi 240 Imbalan Jasa Profesional dan Bentuk Remunerasi Lainnya f. Seksi 250 Pemasaran Jasa Profesional g. Seksi 260 Penerimaan Hadiah atau Bentuk Keramah-Tamahan Lainnya h. Seksi 270 Penyimpanaan Aset Milik Klien i. Seksi 280 Objektivitas – Semua Jasa Profesional j. Seksi 290 Independensi dalam Perikatan Assurance Kewajiban Bagi Seorang Akuntan Publik (AP) Dan (KAP) Terdapat 5 (Lima) Kewajiban Akuntan Publik Dan KAP yaitu: 1) Bebas dari kecurangan (fraud), ketidakjujuran dan kelalaian serta menggunakan kemahiran jabatannya (due professional care) dalam menjalankan tugas profesinya. 2) Menjaga kerahasiaan informasi / data yang diperoleh dan tidak dibenarkan memberikan informasi rahasia tersebut kepada yang tidak berhak. Pembocoran rahasia data / informasi klien kepada pihak ketiga secara sepihak merupakan tindakan tercela. 3) Menjalankan PSPM04-2008 tentang Pernyataan Beragam (Omnibus Statement) Standar Pengendalian Mutu (SPM) 2008 yang telah ditetapkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik (DSPAP) Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), terutama SPM Seksi 100 tentang Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik (SPM-KAP). 4) Mempunyai staf/tenaga auditor yang profesional dan memiliki pengalaman yang cukup. 5) Memiliki Kertas Kerja Audit (KKA) dan mendokumentasikannya dengan baik.
4 (Empat) larangan bagi akuntan publik atau auditor yaitu:
1) memberikan jasa kepada suatu pihak, apabila KAP tidak dapat bertindak independen. 2) memberikan jasa audit umum (general audit) atas laporan keuangan untuk klien yang sama berturut-turut untuk kurun waktu lebih dari 5 (lima) tahun. 3) memberikan jasa yang tidak berkaitan dengan akuntansi, keuangan dan manajemen. 4) mempekerjakan atau menggunakan jasa Pihak Terasosiasi yang menolak atau tidak bersedia memberikan keterangan yang diperlukan dalam rangka pemeriksaan terhadap Akuntan Publik dan KAP.