Materi Kemahasiswaan
“Sejarah dunia adalah sejarah orang muda, apabila angkatan muda mati rasa, maka matilah sejarah sebuah bangsa. -Pramoedya Ananta toer Di Indonesia, mahasiswa mempunyai peranan penting dalam mengubah sejarah kebangsaan dan perjalanan demokrasi. Catat saja bagaimana peranan mahasiswa mampu merubah wajah perpolitikan saat ini yaitu dengan erakan re!ormasinya. "auh beberapa tahun kebelakang kita mengenal angkatan gerakan kemahasiswaan dengan segala momentum sejarah kebangsaan di tanah air. Gerakan Mahasiswa Tahun 1966
Dikenal dengan istilah angkatan ##, gerakan ini awal kebangkitan gerakan mahasiswa se$ara nasional, dimana sebelumnya gerakan-gerakan mahasis wa masih bersi!at kedaerahan. %okoh%okohtokoh mahasiswa saat itu adalah mereka yang sekarang berada pada lingkar kekuasaan atau pernah pada lingkar kekuasaan, siapa yang tak kenal dengan dengan Akbar Akbar %anjung %anjung dan Cosmas &atubara. Apalagi Sebut saja Akbar %anjung %anjung yang pernah menjabat sebagai 'etua DP( )Dewan Perwakilan (akyat* periode tahun +-/. Angkatan ## mengangkat isu 'omunis sebagai bahaya laten 0egara. erakan ini berhasil membangun keper$ayaan masyarakat untuk mendukung mahasiswa menentang 'omunis yang ditukangi oleh P'I )Partai 'omunis Indonesia*. 1ksekuti! pun beralih dan berpihak kepada rakyat, yaitu dengan dikeluarkannya S2P1(S13A( )surat perintah sebelas maret* dari Presiden Sukarno kepada penerima mandat Suharto. Peralihan ini menandai berakhirnya 4(5A )orde lama* dan berpindah kepada 4(&A )orde baru*. Angkatan ## pun mendapat hadiah yaitu dengan banyaknya akti6is ## yang duduk dala m kabibet pemerintahan 4(&A. Gerakan Mahasiswa Tahun 1972
erakan ini dikenal dengan terjadinya peristiwa 3A5A(I )3alapetaka 5ima &elas "anuari*. %ahun %ahun angkatan gerakan ini menolak produk "epang dan sinisme terhadap warga keturunan. Dan "akarta masih menjadi barometer pergerakan mahasiswa nasional, tokoh mahasiswa yang men$uat pada gerakan mahasiswa ini seperti 7ariman Siregar, sedangkan mahasiswa yang gugur dari peristiwa ini adalah Ari! (ahman 7akim. Gerakan Mahasiswa Tahun 1980 an.
erakan pada era ini tidak popular, karena lebih ter!okus pada perguruan tinggi besar saja. Pun$aknya tahun +89 ketika 3endagri )3enteri Dalam 0egeri* Saat itu (udini berkunjung ke I%&. 'edatangan 3endagri disambut dengan Demo 3ahasiswa dan terjadi peristiwa pelemparan terhadap 3endagri. &untutnya Pelaku pelemparan yaitu yaitu "umhur 7idayat terkena sanksi D4 )Droup 4ut* oleh pihak I%& )pada pemilu / beliau menjabat sebagai Sekjen Partai Serikat Indonesia : PSI*.
Gerakan Mahasiswa Tahun 1990-an
Isu yang diangkat pada erakan era ini sudah mengkeru$ut, yaitu penolakan diberlakukannya terhadap 0'':&'' )0ormalisasi 'ehidupan 'ampus : &adan 'ordinasi 'ampus* yang membekukan Dewan 3ahasiswa )D13A:D3* dan &adan 1ksekuti! 3ahasiswa )&13*. Pemberlakuan 0'':&'' mengubah !ormat organisasi kemahsiswaan dengan melarang 3ahasiswa terjun ke dalam politik praktis, yaitu dengan S' 3enteri Pendidikan dan 'ebudayaan 0o. /9;::+ tentang Pola Pembinaan dan Pengembangan 'emahasiswaan di Perguruan %inggi, dimana 4rganisasi 'emahasiswaan pada tingkat Perguruan %inggi bernama S3P% )senat mahasiswa perguruan tinggi*. 4rganisasi kemahasiswaan seperti ini menjadikan akti6is mahasiswa dalam posisi mandul, karena pihak rektorat yang notabane perpanjangan pemerintah )penguasa* lebih leluasa dan dilegalkan untuk men$ekal akti6is mahasiswa yang berbuat “o6er<, bahkan tidak segan-segan untuk men-D4-kan. 3ahasiswa hanya dituntut kuliah dan kuliah saja. Di kampus intel-intel berkeliaran, pergerakan mahasiswa dimata-matai. 3aka tidak heran jika misalnya hari ini menyusun strategi demo, besoknya aparat sudah siap siaga. 'arena banyak intel berkedok mahasiswa. Pemerintah 4rde &aru pun menggaungkan opini adanya pergerakan s ekelompok orang yang berkeliaran di masyarakat dan mahasiswa dengan sebutan 4%& )organisasi tanpa bentuk*. 3asyarakat pun termakan dengan opini ini karena 4%& ini identik dengan gerakan komunis. Sikap kritis mahasiswa terhadap pemerintah tidak berhenti pada diberlakukannya 0'':&'', jalur perjuangan lain ditempuh oleh para akti6is mahasiswa dengan memakai kendaraan lain untuk menghindari sikap re!resi! Pemerintah, yaitu dengan meleburkan diri dan akti! di 4rganisasi kemahasiswaan ekstra kampus seperti P3II )Pergerakan 3ahasiswa Islam Indonesia*, 30I )erakan 3ahasiswa 0asional Indonesia*, P3'(I )Pergerakan 3ahasiswa 'atholik (epublik Indoenesia* atau yang lebih dikenal dengan kelompok Cipayung. Gerakan Mahasiswa Tahun 1998
erakan mahasiswa era sembilan puluhan men$uat dengan tumbangnya 4rde &aru dengan ditandai lengsernya Soeharto dari kursi kepresidenan, tepatnya pada tanggal + mei +8. erakan mahasiswa tahun sembilan puluhan men$apai klimaksnya pada tahun +8, diawali dengan terjadi krisis moneter di pertengahan tahun +;. harga-harga kebutuhan melambung tinggi, daya beli masyarakat pun berkurang. 3ahasiswa pun mulai gerah dengan penguasa 4(&A, tuntutan mundurnya Soeharto menjadi agenda nasional gerakan mahasiswa. Ibarat gayung bersambut, gerakan mahasiswa dengan agenda (1=4(3ASI nya mendapat simpati dan dukungan yang luar biasa dari rakyat. 3ahasiswa menjadi tumpuan rakyat dalam mengubah kondisi yang ada, kondisi dimana rakyat sudah bosan dengan pemerintahan yang
terlalu lama > tahun? politisi diluar kekuasaan pun menjadi tumpul karena terlalu kuatnya lingkar kekuasaan, dan dikenal dengan sebutan jalur A& )A&(I, &irokrat, dan olkar*. Simbol (umah (akyat yaitu edung DP(:3P( menjadi tujuan utama mahasiswa dari berbagai kota di Indonesia, seluruh komponen mahasiswa dengan berbagai atribut almamater dan kelompok semuanya tumpah ruah di edung Dewan ini, ter$atat ='S3" )=orum 'omunikasi Senat 3ahasiswa "akarta*, =4(&1S )=orum &ersama*, 'A33I )'esatuan Aksi 3ahasiswa 3uslim Indonesia* dan =4('4% )=orum 'ota*. Sungguh aneh dan luar biasa, elemen mahasiswa yang berbeda paham dan aliran dapat bersatu dengan satu tujuan @ %urunkan Soeharto. 3emang lengser nya Soeharto seolah menjadi tujuan utama pada gerakan mahasiswa sehingga ketika pemerintahan berganti, isu utama kembali kepada kedaerahan masingmasing. (1=4(3ASI terus bergulir, perjuangan mahasiswa tidak akan pernah berhenti sampai disini. Perjuangan dari masa ke masa akan tumbuh jika Penguasa tidak berpihak kepada rakyat. Dari perjalanan gerakan mahasiswa dari masa ke masa ada persamaan $iri dari gerakan mahasiswa angkatan 8 dengan gerakan mahasiswa angkatan lainnya, yaitu @ - Sebagai motor penggerak Pembaharuan. - 'epedulian dan 'eberpihakan terhadap rakyat.
Definisi, Peran dan un!si Mahasiswa Definisi Mahasiswa
3ahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di uni6ersitas, institut atau akademi. 3ereka yang terda!tar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. %etapi pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit itu. %erda!tar sebagai mahasiswa di sebuah Perguruan %inggi hanyalah syarat administrati! menjadi mahasiswa, tetapi menjadi mahasiswa mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar masalah administrati! itu sendiri. 3enyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan. &etapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa begitu besar. Pengertian mahasiswa tidak bisa diartikan kata per kata, 3ahasiswa adalah Seorang agen pembawa perubahan. 3enjadi seorang yang dapat memberikan s olusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa di berbagai belahan dunia. Peran dan un!si Mahasiswa
Sebagai mahasiswa berbagai ma$am lebel pun disandang, ada beberapa ma$am label yang melekat pada diri mahasiswa, misalnya@ +.
.
Direct Of Change, mahasiswa bisa melakukan perubahan langsung karena SD3nya yg banyak
Agent Of Change,
Sebagai agen perubahan, mahasiswa bertindak bukan ibarat pahlawan yang datang ke sebuah negeri lalu dengan gagahnya mengusir penjahat-penjahat dan dengan gagah pula sang pahlawan pergi dari daerah tersebut diiringi tepuk tangan penduduk setempat. Dalam artian kita tidak hanya menjadi penggagas perubahan, melainkan menjadi objek atau pelaku dari perubahan tersebut. Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan besar dan membuat para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan $emas. Sadar atau tidak, telah banyak pembodohan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh pemimpin bangsa ini. 'ita sebagai mahasiswa seharusnya berpikir untuk mengembalikan dan mengubah semua ini. Perubahan yang dimaksud tentu perubahan kearah yang positi! dan tidak menghilangkan jati diri kita sebagai mahasiswa dan &angsa Indonesia. 0amun untuk mengubah sebuah negara, hal utama yang harus dirubah terlebih dahulu adalah diri sendiri.
>.
Iron Stock , sumber daya manusia dari mahasiswa itu ga akan pernah habis.
3ahasiswa sebagai iron sto$k berarti mahasiswa seoarang $alon pemimpin bangsa masa depan yang akan menggantikan generasi yang telah ada, sehingga tidak $ukup hanya dengan memupuk ilmu spesi!ik saja. Perlu adanya so!t skill seperti leadership, kemampuan memposisikan diri, dan sensiti6itas yang tinggi.
/.
Moral Force, mahasiswa itu kumpulan orang yg memiliki moral yg baik.
Moral force atau kekuatan moral adalah !ungsi yang utama dalam peran mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 5alu mengapa harus moral force?3ahasiswa dalam kehidupannya dituntut untuk dapat memberikan $ontoh dan teladan yang baik bagi masyarakat. 7al ini menjadi beralasan karena mahasiswa adalah bagian dari masyarakat sebagai kaum terpelajar yang memiliki keberuntungan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. 'ini, peran mahasiswa yang satu ini telah banyak ditinggalkan, banyak kegiatan mahasiswa yang berorientasi pada kehidupan hedonisme. Amanat dan tanggung jawab yang telah dipegang oleh mahasiswa sebagai kaum terpelajar telah ditinggalkan begitu saja. "ika ini terjadi, kegiatan mahasiswa bukan lagi berorientasi pada rakyat, hal ini pasti akan menyebabkan generasi pengganti hilang. 3aka dari itu, peran moral force sangat dibutuhkan bagi mahasiswa Indonesia yang se$ara garis besar memiliki goal menjadikan negara dan bangsa ini lebih baik.
9.
Social Control ,
Peran mahasiswa sebagai so$ial $ontrol terjadi ketika ada hal yang tidak beres atau ganjil dalam masyrakat. 3ahasiswa sudah selayaknya memberontak terhadap kebusukankebusukan dalam birokrasi yang selama ini dianggap lasim. 5alu jika mahasiswa a$uh dan tidak peduli dengan lingkungan, maka harapan seperti apa yang pantas disematkan pada pundak mahasiswa 'ita sebagai mahasiswa seharusnya menumbuhkan jiwa kepedulian so$ial yang peduli terhadap masyrakat karena kita adalah bagian dari mereka. 'epedulian tersebut tidak hanya diwujudkan dengan demo atau turun kejalan saja. 3elainkan dari pemikiran-pemikiran $emerlang mahasiswa, diskusi-diskusi, atau memberikan bantuan moril dan materil kepada masyarakat dan bangsa kita.
un!si Mahasiswa
&erdasarkan tugas perguruan tinggi yang diungkapkan 3.7atta yaitu membentuk manusisa susila dan demokrat yang +.
3emiliki keinsa!an tanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat
.
Cakap dan mandiri dalam memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan
>.
Cakap memangku jabatan atau pekerjaan di masyarakat
&erdasarkan pemikiran 3.7atta tersebut, dapat disederhanakan bahwa tugas perguruan tinggi adalah membentuk insan akademis, yang selanjutnya hal tersebut akan menjadi sebuah !ungsi bagi mahasiswa itu sendiri. Insan akademis itu sendiri memiliki dua $iri yaitu @ memiliki sense of crisis, dan selalu mengembangkan dirinya.
Insan akademis harus memiliki sense of crisis yaitu peka dan kritis terhadap masalahmasalah yang terjadi di sekitarnya saat ini. 7al ini akan tumbuh dengan sendirinya bila mahasiswa itu mengikuti watak ilmu, yaitu selalu men$ari pembenaran-pembenaran ilmiah. Dengan mengikuti watak ilmu tersebut maka mahasiswa diharapkan dapat memahami berbagai masalah yang terjadi dan terlebih lagi menemukan solusi-solusi yang tepat untuk menyelesaikannya.
"nsan akademis harus se#a#u men!em$an!kan dirin%a sehin!!a mereka $isa men&adi !enerasi %an! tan!!a' dan mam'u men!hada'i tantan!an masa de'an.
Dalam hal insan akademis sebagai orang yang selalu mengikuti watak ilmu, ini juga berhubungan dengan peran mahasiswa sebagai penjaga nilai, dimana mahasiswa harus men$ari nilai-nilai kebenaran itu sendiri, kemudian meneruskannya kepada masyarakat, dan yang terpenting adalah menjaga nilai kebenaran tersebut.
P(sisi Mahasiswa
3ahasiswa dengan segala kelebihan dan potensinya tentu saja tidak bisa disamakan dengan rakyat dalam hal perjuangan dan kontribusi terhadap bangsa. 3ahasiswa pun masih tergolong kaum idealis, dimana keyakinan dan pemikiran mereka belum dipengarohi oleh parpol, ormas, dan lain sebagainya. Sehingga mahasiswa dapat dikatakan memiliki posisi diantara masyarakat dan pemerintah.
Mahasiswa da#am ha# hu$un!an mas%arakat ke 'emerintah da'at $er'eran se$a!ai k(ntr(# '(#itik , yaitu mengawasi dan membahas segala pengambilan keputusan beserta keputusan-keputusan yang telah dihasilkan sebelumnya. Mahasiswa 'un da'at $er'eran se$a!ai 'en%am'ai as'irasi rak%at , dengan melakukan interaksi sosial dengan masyarakat dilanjutkan dengan analisis masalah yang tepat maka diharapkan mahasiswa mampu menyampaikan realita yang terjadi di masyarakat beserta solusi ilmiah dan bertanggung jawab dalam menjawab berbagai masalah yang terjadi di masyarakat.
Mahasiswa da#am ha# hu$un!an 'emerintah ke mas%arakat da'at $er'eran se$a!ai 'en%am$un! #idah 'emerintah . 3ahasiswa diharapkan mam'u mem$antu men%(sia#isasikan $er$a!ai ke$i&akan %an! diam$i# (#eh 'emerintah . %ak jarang kebijakan-kebijakan pemerintah mengandung banyak salah pengertian dari masyarakat, oleh karena itu tu!as mahasiswa#ah %an! marus )mener&emahkan* maksud dan tu&uan $er$a!ai ke$i&akan k(ntr(+ersia# terse$ut a!ar mudah dimen!erti mas%arakat.
P(sisi mahasiswa uku'#ah rentan, se$a$ mahasiswa $erdiri di antara idea#isme dan rea#ita. %ak jarang kita berat sebelah, saat kita membela idealisme ternyata kita melihat realita masyarakat yang semakin buruk. Saat kita berpihak pada realita, ternyata kita se$ara tak sadar sudah meninggalkan idealisme kita dan juga kadang sudah meninggalkan watak ilmu yang seharusnya kita miliki. Contoh kasusnya yang paling gampang adalah saat terjadi penaikkan harga &&3 beberapa bulan yang lalu.
Perjuangan-perjuangan yang dilakukan mahasiswa kini sudah kehilangan esensinya, sehingga masyarakat sudah tidak menganggapnya suatu harapan pembaruan lagi. Sedangkan golongan-golongan atas seperti pengusaha, dokter, dsb merasa sudah tidak ada lagi kesamaan gerakan.Per&uan!an mahasiswa kini sudah $erdiri sendiri dan tidak #a!i )satu nafas* $ersama rak%at.
Ti'e-ti'e Mahasiswa
1. Mahasiswa ktifis
BGak aktif gak asiyik ,B naluri mahasiswa adalah kritis terhadap lingkungan sosial, politik, budaya, dan ekonomi disekitar mereka, peka terhadap gejala-gejala yang timbul di lingkungan masyarakat dan negara. %ak dimungkiri, mahasiswa dengan tipologi ini rela bermandikan keringat hanya untuk berdemonstrasi menolak kebijakan pemerintah yang tak pro rakyat, melayangkan berbagai tulisan dan kritik lainnya, melakukan bakti sosial di masyarakat dan bejubel kegiatan lainnya. Sekilas, ini tipe ideal. %api mahasiswa akti!is, kudu pintar membagi waktu dan mengatur jadwal kegiatannya supaya tak bergeser dari pesan 3ama B0ak kuliah yang benar, $epat selesai dan baktilah pada masyarakatB alias akti! bisa, belajar kudu. Dari $orak pemikiran mahasiswa akti!is, memang $enderung berapi-api, orasi berkoar-koar dan sangat bergairah. Apalagi jika lingkungan kampus juga sarat politik, maka mahasiswa akti!is berada dijalurnya, mereka tak hanya belajar teori tapi juga merangsek lebih dalam diruang praktik, ruang publik. %api, tak ada yang sempurna, realita yang saya saksiskan di lingkungan kampus sendiri, banyak mahasiswa akti!is yang senang berlama-lama kuliah, mengejar impian politik dan jabatan lainnya yang dianggap prestisius. =enomena lainnya, mahasiswa akti!is juga tak bersih dimata mahasiswa dan lingkungan sosialnya. terkadang, idiologi mereka juga sudah ditumpangi kepentingan elite politik dan kepentingan pribadi. %ak jarang, setelah mendapat posisi di kampus, tak ada aplikasi riil kegiatan yang mengakomodir kepentingan mahasiswa di kampus. 1ntahlah, dibalik lantangnya orasi dan semangat mengkritisi, ternyata masih banyak kesan negati! lainnya yang melekat pada sosok mahasiswa akti!is ini. 2. Mahasiswa /ed(nis
Salah satu tipe paling unik adalah tipe mahasiswa hedonis. "angan salah kaprah, mahasiswa hedonis tak semuanya borju, yang pas-pasan kekuatan ekonominya pun ada yang nimbrung dalam golongan ini. BOrang Kaya sombong, wajar. Lah kalau orang miskin B begitulah kira-kira banyak orang mengomentari mahasiswa tipologi ini. Selain itu, istilah lain dalam tren tipe hedonis adalah kupu-kupu )kuliah pulang-kuliah pulang*, kunang-kunang )kuliah nagkring-kuliah nangkring*, juga tak sedikit dari mereka yang menjadi shopaholic, hampir setiap mall sudah di jambangi, beli ini, beli itu. 3emang tipe hedonis terlanjur dianggap jauh dari tradisi kampus, tapi inilah realitanya. 'ebanyakan mahasiswa hedonis, kuliah hanya sekedar singgahan, tak peduli berapa banyak matakuliah yang mereka tinggalkan demi ke mall dan nongkrong. 0amun sekilas pengamatan saya, rata-rata mahasiswa hedonis berkperibadian terbuka dan ekstro!et. 3ereka $ukup kreati! dalam hal tertentu, hobi otomoti!, stylish, dan melek teknologi. %ak heran, selain dapat sokongan dana dari orang tua, mereka juga pandai mendulang uang. aa, selalu ada kelebihan dibalik kekurangan. Se$ara prestasi akademik, tipe satu ini jauh
dibawah mahasiswa akti!is dan akademisi tapi tingkat kreati!itas mereka boleh diadu, mungkin bisa satu le6el diatas kedua tipe lainnya. . Mahasiswa kademisi
%ak perlu membayangkan tipe mahasiswa satu ini. %enang saja, tak semua kutubuku berka$amata dan $ulun.hehe.. Di aman serba maju ini, mahasiswa akademisi juga pandai memoles $itra, mulai dari $ara berbi$ara yang elegan, ilmiah dan $erdik, mereka juga $ukup rapi. yaa seperti ungkapan (osalie 3aggio Banda takkan bisa membuat kesan pertama untuk kedua kalinya,B jadi, kaum akademisi $enderung hati-hati dalam men$iptakan tradisi, kesan terpelajar sudah tentu menjadibackgound mereka. 3ahasiswa akademisi lebih sering ke perpustakaan daripada ke mall, sering menggonta-ganti buku daripada ganti handphone, dll. Soal akademik, itu wilayah mereka, memba$a buku dan mengelaborasi berbagai ilmu untuk suatu penemuan sudah menjadi ruh. &ergabung dalam kelompok diskusi ilmiah adalah wadah kegiatan mereka dimana pelbagai persoalan akademik akan tumpah-ruah disitu, diulas dengan tepat, dikritik se$ara tajam, dibin$angkan, sampai diperdebatkan pun menjadi !enomena yang laim. Selalu ada target dari matakuliah yang dipelajari pada setiap semester, idealnya mereka ingin mendapat nilai baik. 7itam di atas putih adalah kenis$ayaan, artinyaE gemilang di !orum harus dibuktikan dengan nilai ijaah yang baik. Intinya, khaanah kampus kental terasa dilingkungan mahasiswa akademisi. Dari semua tipologi mahasiswa diatas, tak ada yang +F sempurna, selalu ada $elah untuk menjadi kalah. 3ahasiswa akti!is lama dikampus, mahasiswa hedonis disorientasi pendidikan, mahasiswa akademisi $enderung ekslusi!. %api kiranya, menjadi bagian dari tiga tipologi ini harus dinikmati, ditingkatkan nilai positi!nya dari setiap tipe dan posisi. 7endak menjadi apa dikampus adalah hak perograti! anda. Satu pesan saya, ingat nasehat Giru Sahasrabuddhe, "adilah pemain bola atau jadilah apa kata hatimu.
Sumber@ http@::www.kompasiana.$om:shulhan:mahasiswa-antara-akti!is-hedonis-danakademisiH99#988+>>++9+a!a;+!$ http@::mhidayat-blog.blogspot.$o.id:+9::jenis-jenis-mahasiswa.html https@::yolandasham.wordpress.$om:+/:+:+:de!inisi-peran-dan-!ungsi-mahasiswa: http@::$atatanakti6ismuda.blogspot.$o.id:+>:8:peran-!ungsi-mahasiswa-p!m.html
http@::www.kompasiana.$om:a!ditya.iman:sejarah-gerakanmahasiswaH998aae!#ea8>/!;#e8b/9#$