MODUL PELATIHAN
OHSAS 18001:1999 SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Deras Training Center Yogyakarta 2007
Deras
Training raini ng Cent Cente er
________________________________________________________________________________ _____________________________________________________ _______________________________________ ____________ Jl. Nologaten No. 189-D, Ambarukmo, Yogyakarta 55281. Telp: +62.274 7848845 / 6522525 Email:
[email protected]
Pengantar Assalamu’alaikum Assalamu’alaikum wr.wb.
Deras Training Center mengucapkan SELAMAT DATANG kepada seluruh peserta PELATIHAN OHSAS 18001:1999. Puji syukur patut kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga berkesempatan mengikuti pelatihan ini. Selaku penyelenggara, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kepercayaan para peserta untuk mengikuti pelatihan yang kami selenggarakan ini. Hal ini merupakan modal dasar bagi kami untuk terus berkarya dan saling berbagi ilmu kepada sesama. Beberapa pelatihan yang kami tawarkan antara lain yaitu: 1. ISO 9001:2000 (Quality Management System). 2. ISO 14001:2004 (Environmental Management System). 3. OHSAS 18001:1999 (Occupational Healt & Safety Management System). 4. ISO 22000:2005 (Food Safety Management System). 5. ISO 17025:1999 (Quality Management System for Laboratory). 6. ISO 16949:2002 (Quality Manajement System for Automotive). 7. QA/QC (Quality Assurance/Quality Control). 8. PPC (Planning and Production Control). 9. PMS (Performance Management System). 10. R and D (Research and Development). 11. Balance Scorecard Six Sigma. 12. Environmental Education. Akhirnya, kami mengucapkan SELAMAT MENGIKUTI PELATIHAN semoga para peserta mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Amien. Wassalamu’alaikum Wassalamu’alaikum wr.wb.
Direktur Eksekutif,
Wiyono T. Putro, S.Hut., M.Si.
Deras
Training raini ng Cent Cente er
________________________________________________________________________________ _____________________________________________________ _______________________________________ ____________ Jl. Nologaten No. 189-D, Ambarukmo, Yogyakarta 55281. Telp: +62.274 7848845 / 6522525 Email:
[email protected]
Pengantar Assalamu’alaikum Assalamu’alaikum wr.wb.
Deras Training Center mengucapkan SELAMAT DATANG kepada seluruh peserta PELATIHAN OHSAS 18001:1999. Puji syukur patut kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga berkesempatan mengikuti pelatihan ini. Selaku penyelenggara, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kepercayaan para peserta untuk mengikuti pelatihan yang kami selenggarakan ini. Hal ini merupakan modal dasar bagi kami untuk terus berkarya dan saling berbagi ilmu kepada sesama. Beberapa pelatihan yang kami tawarkan antara lain yaitu: 1. ISO 9001:2000 (Quality Management System). 2. ISO 14001:2004 (Environmental Management System). 3. OHSAS 18001:1999 (Occupational Healt & Safety Management System). 4. ISO 22000:2005 (Food Safety Management System). 5. ISO 17025:1999 (Quality Management System for Laboratory). 6. ISO 16949:2002 (Quality Manajement System for Automotive). 7. QA/QC (Quality Assurance/Quality Control). 8. PPC (Planning and Production Control). 9. PMS (Performance Management System). 10. R and D (Research and Development). 11. Balance Scorecard Six Sigma. 12. Environmental Education. Akhirnya, kami mengucapkan SELAMAT MENGIKUTI PELATIHAN semoga para peserta mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Amien. Wassalamu’alaikum Wassalamu’alaikum wr.wb.
Direktur Eksekutif,
Wiyono T. Putro, S.Hut., M.Si.
DAFTAR ISI
I. MODUL I : PEMAHAMAN PEMAHAMAN PENERAPAN PENERAPAN OHSAS 18001:1999 18001:1999 II. MODUL II : INTERPRETASI PERSYARATAN PERSYARATAN STANDAR OHSAS OHSAS 18001:1999 III. MODUL III : IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RESIKO IV. MODUL IV : SISTEM DOKUMENTASI OHSAS 18001:1999 18001:1999 V. MODUL V : TERJEMAHAN STANDAR OHSAS OHSAS 18001:1999 18001:1999
MODUL I PEMAHAMAN PENERAPAN
OHSAS 18001:1999 SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Deras Training Center Yogyakarta 2007
Program Training OHSAS 18001:1999
Program Training OHSAS 18001:1999
NAMA
: MUHAMMAD NOOR EFANSYAH
SUKAHATI – CIBINONG (BOGOR) TELP : 021-87908365 PENDIDIKAN : S1 KEHUTANAN (UNLAM) Register Au itor : EMS A 14561 IRCA – UK Register Auditor : QMS A 17077 IRCA – UK PENGALAMAN : KLI – KALBAR – SITE MANAGER JAAKO POYRY CONSULTANT - KONSULTAN MUTUAGUNG LESTARI - KONSULTAN AJA – Registrar Pte Singapore - AUDITOR FOCUS QE JKT DIREKTUR OPERASI
Program Training OHSAS 18001:1999
NAMA
: MUHAMMAD NOOR EFANSYAH
SUKAHATI – CIBINONG (BOGOR) TELP : 021-87908365 PENDIDIKAN : S1 KEHUTANAN (UNLAM) Register Au itor : EMS A 14561 IRCA – UK Register Auditor : QMS A 17077 IRCA – UK PENGALAMAN : KLI – KALBAR – SITE MANAGER JAAKO POYRY CONSULTANT - KONSULTAN MUTUAGUNG LESTARI - KONSULTAN AJA – Registrar Pte Singapore - AUDITOR FOCUS QE – JKT – DIREKTUR OPERASI : – TIM KONVENSI – GKM TIM ADOPSI SNI – 19 – 14001:1996 - KLH TIM ADOPSI SNI – 19 – 14021: 1999- KLH TIM PANTEK K3 DAN LINGKUNGAN MASTAN - BSN
Program Training OHSAS 18001:1999
ISU
HAK AZASI MANUSIA ISU LINGKUNGAN (MUTU)
INTERNALISASI
Program Training OHSAS 18001:1999
ISU
HAK AZASI MANUSIA ISU LINGKUNGAN (MUTU)
INTERNALISASI
Program Training OHSAS 18001:1999
RESIKO DALAM BEKERJA : Kecelakaan
Kerja
Kebakaran
dan Ledakan Huru-hara atau Serangan Teror :
Pencemaran/kontaminasi Udara Kontaminasi B3
Program Training OHSAS 18001:1999
RESIKO DALAM BEKERJA : Kecelakaan
Kerja
Kebakaran
dan Ledakan Huru-hara atau Serangan Teror :
Pencemaran/kontaminasi Udara Kontaminasi B3 , Longsor, banjir, dll)
Program Training OHSAS 18001:1999
Kecelakaan Industri menggunakan B3 : Tragedi Bhopal, Ledakan Pabrik Pestisida (Methil Isocyanate) Di India (400.000 orang terkontaminasi, 4.000 diantaranya langsung meninggal dalam tidur, 7.000 orang dikubur tiga hari kemudian, diidentifikasi korban mencapai 25.000 orang, akibat tercemar bahan tersebut. Tragedi Chernobil, Ledakan Instalasi Nuklir di Belarus Rusia ( 20 juta orang terkontaminasi, 5.000 orang langsung meninggal, 300.000
Program Training OHSAS 18001:1999
Kecelakaan Industri menggunakan B3 : Tragedi Bhopal, Ledakan Pabrik Pestisida (Methil Isocyanate) Di India (400.000 orang terkontaminasi, 4.000 diantaranya langsung meninggal dalam tidur, 7.000 orang dikubur tiga hari kemudian, diidentifikasi korban mencapai 25.000 orang, akibat tercemar bahan tersebut. Tragedi Chernobil, Ledakan Instalasi Nuklir di Belarus Rusia ( 20 juta orang terkontaminasi, 5.000 orang langsung meninggal, 300.000 meninggal secara akumulatif, 10 juta orang dipindahkan dari area terkontaminasi, mencakup 27 kota dan 26.000 desa, 150.000 terinfeksi kanker, 800.000 beresiko leukemia Kasus Piper Alpha – – LedakanAnjungan AnjunganMinyak MinyakLepas Lepaspantai pantai (pantai Utara ,
Program Training OHSAS 18001:1999
Kebakaran Tanki Cilacap (1995) Kecelakaan / Kebakaran kapal Tampomas Kebakaran Pertokoan Ramayana Bogor Kecelakaan Jembatan Layang Grogol Ledakan reaktor di LNG Bontang
Program Training OHSAS 18001:1999
Kebakaran Tanki Cilacap (1995) Kecelakaan / Kebakaran kapal Tampomas Kebakaran Pertokoan Ramayana Bogor Kecelakaan Jembatan Layang Grogol Ledakan reaktor di LNG Bontang Kecelakaan KA Cirebon Ledakan Pabrik Kimia PT Petrowida-Gresik
Program Training OHSAS 18001:1999
Dampak Polusi Debu B3 ☺
o us n us r
aa
:
e g a, 60 Org meninggal, lebih 6000 org
terserang
radang paru-paru ☺
Polusi Industri Baja Di Donora USA, 20 orang meninggal, lebih 5910 org terserang radang paru-paru
☺
Polusi Dioxin, Di Itali (penyebab kerusakan kulit, kemandulan, karsinogenik,
Program Training OHSAS 18001:1999
Dampak Polusi Debu B3 ☺
o us n us r
aa
:
e g a, 60 Org meninggal, lebih 6000 org
terserang
radang paru-paru ☺
Polusi Industri Baja Di Donora USA, 20 orang meninggal, lebih 5910 org terserang radang paru-paru
☺
Polusi Dioxin, Di Itali (penyebab kerusakan kulit, kemandulan, karsinogenik, 37.000 korban, 80.000 hewan dibunuh untuk memutus rantai makanan)
Program Training OHSAS 18001:1999
ampa m a ar n us r ma : Tragedi Minamata Di Jepang, (limbah mercury), penyebab penyakit
Itai-
itai (kucing menari),120 orang meninggal, lebih 1500 terinfeksi mercury, 8100 orang menga am ge a a a - a
Limbah
Kepone di Hopewell, AS (Lebih dari 70 pekerja keracunan, 46
orang mengalami kebutaan, sperma abnormal, mencemari isteri dan anak-anak) y ene rom e a orn a, tercemar, mengalami gangguan penglihatan dan pernapasan)
Pencemaran
PCBs
pen u u
(Kanal Love) di New York AS, seluruh perempuan hamil
Program Training OHSAS 18001:1999
ampa m a ar n us r ma : Tragedi Minamata Di Jepang, (limbah mercury), penyebab penyakit
Itai-
itai (kucing menari),120 orang meninggal, lebih 1500 terinfeksi mercury, 8100 orang menga am ge a a a - a
Limbah
Kepone di Hopewell, AS (Lebih dari 70 pekerja keracunan, 46
orang mengalami kebutaan, sperma abnormal, mencemari isteri dan anak-anak) y ene rom e a orn a, tercemar, mengalami gangguan penglihatan dan pernapasan)
Pencemaran
PCBs
pen u u
(Kanal Love) di New York AS, seluruh perempuan hamil
di distrik Niagara Halls, mengalami cacat, seluruh penduduk di pindahkan .
Program Training OHSAS 18001:1999
Program Training OHSAS 18001:1999
Program Training OHSAS 18001:1999
Kerugian terhadap manusia Cedera atau cacad
Kerugian terhadap Bisnis Kerusakan sarana produksi Liability Company Immage (citra)
Program Training OHSAS 18001:1999
Kerugian terhadap manusia Cedera atau cacad
Kerugian terhadap Bisnis Kerusakan sarana produksi Liability Company Immage (citra)
Kerugian Sosial Biaya sosial angguan er a ap as
as umum
Program Training OHSAS 18001:1999
Banyak Persepsi terhadap Resiko kecelakaan : Menghitung
Resiko Langsung Sebagai aspek pekerja (pengobatan/kompensasi) Sebagai
aspek proses kerja/material (Penggantian)
PUNCAK GUNUNG DIPERMUKAAN LAUT Rata-rata US $1 /Kejadian
Program Training OHSAS 18001:1999
Banyak Persepsi terhadap Resiko kecelakaan : Menghitung
Resiko Langsung Sebagai aspek pekerja (pengobatan/kompensasi) Sebagai
aspek proses kerja/material (Penggantian)
PUNCAK GUNUNG DIPERMUKAAN LAUT Rata-rata US $1 /Kejadian
Rata-rata US $50/Kejadian
Program Training OHSAS 18001:1999
Keluarga masyarakat
Produktivitas turun Cedera Manusi a
Stake Holder
Nilai Saham
Kerusakan materi
Kompetitor
Peluang Pasar
Ac ci den t Incident Kerugian produksi
Biaya produk si na
Program Training OHSAS 18001:1999
Keluarga masyarakat
Produktivitas turun Cedera Manusi a
Stake Holder
Nilai Saham
Kerusakan materi
Kompetitor
Biaya produk si na
Ac ci den t Incident
Peluang Pasar
Kerugian produksi
Citra
Ganti Rug i
Kepercayaan Konsumen As ur ans i meningkat
Program Training OHSAS 18001:1999
Era Inspeksi Konse K3 oleh Heinrich Era Industrial Hygiene Era Safety Management Era Regulation Era Accountability Era Human Factors E
S f t M
tS t
>
1911 1930. Era Unsafe Act 1949 1950 1970 1980 1990 1999
Program Training OHSAS 18001:1999
Era Inspeksi Konse K3 oleh Heinrich Era Industrial Hygiene Era Safety Management Era Regulation Era Accountability Era Human Factors Era Safety Management System >
1911 1930. Era Unsafe Act 1949 1950 1970 1980 1990 1999
Program Training OHSAS 18001:1999
u
OHSAS SISTEM
Program Training OHSAS 18001:1999
u
OHSAS SISTEM
Pekerja
Group Bisnis
Investor
Program Training OHSAS 18001:1999
Sistem Manajemen Internal Banyak perusahaan yang mengembangkan sistem Manajemen sesuai dengan kebutuhan masing-masing : Mobil Oil EHS Management System BP EHS Management System
SMK3-Kepmenaker 05 (Indonesia) ILO OHSA Process Safety Management (API)
Program Training OHSAS 18001:1999
Sistem Manajemen Internal Banyak perusahaan yang mengembangkan sistem Manajemen sesuai dengan kebutuhan masing-masing : Mobil Oil EHS Management System BP EHS Management System
SMK3-Kepmenaker 05 (Indonesia) ILO OHSA Process Safety Management (API)
International Safety rating System (ILCI-DNV) ISM - CODE (International Safety management System (IMO)] BS 8800 (UK) ,
Program Training OHSAS 18001:1999
Sistem
Manajemen Internal >>??? TOYOTA PRODUCTION SYSTEM
ISO 9001/9004 : 2000
Quality
ISO TS 16949 : 1999
Automotive quality
AS
9000 ; 2003
Aeros ace ualit
TL 9000 : 2000
Telecommunications
ISO 14001 : 2004
Environment
Program Training OHSAS 18001:1999
Sistem
Manajemen Internal >>??? TOYOTA PRODUCTION SYSTEM
ISO 9001/9004 : 2000
Quality
ISO TS 16949 : 1999
Automotive quality
AS
9000 ; 2003
Aeros ace ualit
TL 9000 : 2000
Telecommunications
ISO 14001 : 2004
Environment
Responsible Care”
Chemical (EH&S)
ISO 22000:2005
Food Safety
dll.
Program Training OHSAS 18001:1999
berkelanjutan Peninjauan Ulang Komitmen dan Kebijakan
Perencanaan
Pengukuran Dan
SMK3
Program Training OHSAS 18001:1999
berkelanjutan Peninjauan Ulang Komitmen dan Kebijakan
Perencanaan
Pengukuran Dan Monitorin
SMK3
Penerapan SMK3
Program Training OHSAS 18001:1999
British Safet Council
POLICY
Policy
Organizational Development
PLANNING AND IMPLEMENTING
Developing technique of Planning, Measuring and
Program Training OHSAS 18001:1999
British Safet Council
POLICY
Policy
Organizational Development
PLANNING AND IMPLEMENTING
Developing technique of Planning, Measuring and
MEASURING PERFORMANCE
REVIEWING PERFORMANCE
to improve performance
Program Training OHSAS 18001:1999
Badan
Standard Nasional (National Standards Authority of Ireland) Badan Standard Nasional Afri ka Selatan (South African Bureau of Standards) Lembaga Standardisasi Inggeris (British Standards Institution) Badan Sertifikasi Inggeris (Bureau Veritas quality International) Badan Sertifikasi Norwegia (Det Norske Veritas) National Quality Assurance Badan
Sertifikasi Swiss (SGS Yarsley International Certification Services) International Certification Services
Program Training OHSAS 18001:1999
Badan
Standard Nasional (National Standards Authority of Ireland) Badan Standard Nasional Afri ka Selatan (South African Bureau of Standards) Lembaga Standardisasi Inggeris (British Standards Institution) Badan Sertifikasi Inggeris (Bureau Veritas quality International) Badan Sertifikasi Norwegia (Det Norske Veritas) National Quality Assurance Badan
Sertifikasi Swiss (SGS Yarsley International Certification Services) International Certification Services Asosiasi Badan Sertifikasi Spanyol (Asociacion Espanola de Normalizacion Certificacion) gan sas n ernas ona ana emen ese ama an n erna ona a e y anagemen Organisation Ltd) Lembaga Standardisasi dan Penelitian Industri Malaysia (Standards and Industry Research Institute of Mala sia Qualit Assurance Services International Certification Services)
Program Training OHSAS 18001:1999
Mendapat pengakuan dan dukungan dari : Organisasi Keselamatan Internasional (WSO) Organisasi Buruh Internasional (ILO) Organisasi Maritim Internasional (IMO) Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Asia Pasific (APOSHO)
Program Training OHSAS 18001:1999
Mendapat pengakuan dan dukungan dari : Organisasi Keselamatan Internasional (WSO) Organisasi Buruh Internasional (ILO) Organisasi Maritim Internasional (IMO) Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Asia Pasific (APOSHO)
Program Training OHSAS 18001:1999
Hasil asil sur survei 200 2003 90 80
60 50
30
Program Training OHSAS 18001:1999
Hasil asil sur survei 200 2003 90 80
60 50
30 20 10 0
Improved Control
Effi fficie ciency ncy Cons onsist isteency
Program Training OHSAS 18001:1999
Loss Time
Lo w Low Ac ci ciden dentt
Lower costs
Trust
Program Training OHSAS 18001:1999
Program Training OHSAS 18001:1999
Program Training OHSAS 18001:1999
er ma
MODUL II INTERPRETASI PERSYARATAN STANDAR
OHSAS 18001:1999 SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
as
MODUL II INTERPRETASI PERSYARATAN STANDAR
OHSAS 18001:1999 SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Deras Training Center Yogyakarta 2007
Occupational Health and Safety Assessment Series Berdasarkan ISO 14001 dan BS 8800 Standar yang dapat di audit untuk registrasi (with ‘shall’ , ‘ ’ Bukan merupakan standar ISO, Upaya menyediakan standard internasional yang telah diakui oleh stakeholder
Occupational Health and Safety Assessment Series Berdasarkan ISO 14001 dan BS 8800 Standar yang dapat di audit untuk registrasi (with ‘shall’ , ‘ ’ Bukan merupakan standar ISO, Upaya menyediakan standard internasional yang telah diakui oleh stakeholder Dibentuk oleh grup register (c.10) dengan dukungan dari beberapa Badan Standar
Dilandasi Konsep P – D – C - A Bersifat Generik Standard Meminta Komitmen Manajemen Puncak
Memperhatikan Peraturan/Persyaratan K3 Berorientasi Ke ada Men endalikan Keadian dan resiko Kecelakaan Kerja Tersedia mekanisme audit sistem dan skema sertifikasi /
Dilandasi Konsep P – D – C - A Bersifat Generik Standard Meminta Komitmen Manajemen Puncak
Memperhatikan Peraturan/Persyaratan K3 Berorientasi Ke ada Men endalikan Keadian dan resiko Kecelakaan Kerja Tersedia mekanisme audit sistem dan skema sertifikasi / Prinsip Perbaikan Berkelanjutan
Memberikan persyaratan untuk Sistem Manajemen K3 untuk men endalikan resiko K3 dan menin katkan kiner a erusahaan.
Berlaku bagi setiap Organisasi yang ingin :
Menerapkan SMK3 guna menghilangkan resiko bagi pekerja atau dalam kegiatannya.
Menerapkan, memelihara dan meningkatkan secara terus menerus
Memastikan dirinya pemenuhan kebijakan K3 yang ditetapkan Menunjukkan pemenuhannya terhadap pihak lian
Memberikan persyaratan untuk Sistem Manajemen K3 untuk men endalikan resiko K3 dan menin katkan kiner a erusahaan.
Berlaku bagi setiap Organisasi yang ingin :
Menerapkan SMK3 guna menghilangkan resiko bagi pekerja atau dalam kegiatannya.
Menerapkan, memelihara dan meningkatkan secara terus menerus
Memastikan dirinya pemenuhan kebijakan K3 yang ditetapkan
Menunjukkan pemenuhannya terhadap pihak lian
Mendapatkan Sertifikasi bagi SMK3 yang telah dijalankan
Membuat pernyataan tentang kesesuaian perusahaan
Persyaratan OHSAS 18001 dapat diintegrasikan dengan sistem manajemen lainnya
Lingkup penerapan tergantung Kebijakan K3 perusahaan, .
Spesifikasi ini lebih ditujukan bagi keselamatan dan kesehatan kerja ketimbang aspek keselamatan produk atau jasa.
Persyaratan OHSAS 18001 dapat diintegrasikan dengan sistem manajemen lainnya
Lingkup penerapan tergantung Kebijakan K3 perusahaan, .
Spesifikasi ini lebih ditujukan bagi keselamatan dan kesehatan kerja ketimbang aspek keselamatan produk atau jasa.
HEALTH AND SAFETY ASSESSMENT SERIES) terdiri :
OHSAS 18001:1999 Occupational Health and Safety –
OHSAS 18002 : 1999 “Petunjuk untuk pengimplementasian OHSAS 18001:1999
Dapat menjadi referensi :
ISO 19011 – Quality and Environmental Management
HEALTH AND SAFETY ASSESSMENT SERIES) terdiri :
OHSAS 18001:1999 Occupational Health and Safety –
OHSAS 18002 : 1999 “Petunjuk untuk pengimplementasian OHSAS 18001:1999
Dapat menjadi referensi :
ISO 19011 – Quality and Environmental Management
Responsible Care” – – sector guide
Various national OHS guidelines
Kecelakaan Kejadian yang tidak bisa diinginkan yang menyebabkan kematian, cedera, sakit, kerusakan atau kerugian lainnya. Audit
en a an s s ema s un u menen u an apa a eg a an a au hasilnya terkait memenuhi pengaturan yang direncanakan dan apakah pengaturan ini diterapkan secara efektif dan sesuai untuk mencapai kebijakan dan tujuan organisasi. Perbaikan
berlanjut proses untuk meningkatkan si stem manajemen OH&S, untuk
Kecelakaan Kejadian yang tidak bisa diinginkan yang menyebabkan kematian, cedera, sakit, kerusakan atau kerugian lainnya. Audit
en a an s s ema s un u menen u an apa a eg a an a au hasilnya terkait memenuhi pengaturan yang direncanakan dan apakah pengaturan ini diterapkan secara efektif dan sesuai untuk mencapai kebijakan dan tujuan organisasi. Perbaikan
berlanjut proses untuk meningkatkan si stem manajemen OH&S, untuk keselamatan kerja, sejalan dengan kebijakan OH&S organisasi
Bahaya Sumber atau situasi dengan potensi untuk bahaya dalam hal luka atau tidak sehat pada manusia, kerusakan pemilikan, kerusakan ,
Identifikasi bahaya Proses men enali adan a suatu baha a dan meneta kan karateristiknya. Kejadian
e a an yang men m u an ece a aan atau erpotens men a kecelakaan.
Bahaya Sumber atau situasi dengan potensi untuk bahaya dalam hal luka atau tidak sehat pada manusia, kerusakan pemilikan, kerusakan ,
Identifikasi bahaya Proses men enali adan a suatu baha a dan meneta kan karateristiknya. Kejadian
e a an yang men m u an ece a aan atau erpotens men a kecelakaan.
Penyimpangan apa pun dari standar, praktik kerja, prosedur, peraturan, kinerja sistem manajemen dsb yang dapat secara langsung atau tidak langsung menjurus ke melukai atau , . kerja, atau gabungannya.
SMK3
Bagian dari keseluruhan sistem manajemen yang mendukung en elolaan baha a K3 an berkaitan den an usaha organisasi. Ini mencakup struktur organisasi, kegiatan perencanaan, tanggungjawab, praktik, prosedur, proses dan sumber daya untuk mengembangkan, menerapkan, mencapai, .
Resiko a ungan ar emung nan an a berbahaya tertentu.
a
ar er a nya
SMK3
Bagian dari keseluruhan sistem manajemen yang mendukung en elolaan baha a K3 an berkaitan den an usaha organisasi. Ini mencakup struktur organisasi, kegiatan perencanaan, tanggungjawab, praktik, prosedur, proses dan sumber daya untuk mengembangkan, menerapkan, mencapai, .
Resiko a ungan ar emung nan an a berbahaya tertentu.
a
ar er a nya
Proses menyeluruh dari perkiraan besarnya risiko dan pengambilan keputusan apakah risiko itu dapat ditahankan.
Keselamatan
Kebebasan dari risiko kerusakan yang tidak dapat diterima
Resiko yang dapat ditahankan
Resiko yang telah dikurangi sampai tingkatan yang dapat dipikul
Proses menyeluruh dari perkiraan besarnya risiko dan pengambilan keputusan apakah risiko itu dapat ditahankan.
Keselamatan
Kebebasan dari risiko kerusakan yang tidak dapat diterima
Resiko yang dapat ditahankan
Resiko yang telah dikurangi sampai tingkatan yang dapat dipikul dan kebijakan OH&SOH&S-nya sendiri
Peningkatan
4.6 Kaji ulang manajemen
4.5 Pemeriksaan dan aksi koreksi
4.2 Kebijakan OH&S
4.3 Perencanaan
Peningkatan
4.6 Kaji ulang manajemen
4.2 Kebijakan OH&S
4.5 Pemeriksaan dan aksi koreksi
4.3 Perencanaan
4.4 Implementasi dan Operasi
ELEMEN PERSYARATAN OHSAS 18001 : 1999 1.0 2.0 3.0 4.0 4.1 4.2
Ruan Lin ku Publikasi Rujukan Istilah dan Definisi Unsur-unsur Manajemen OH&S Persyaratan Umum Kebijakan OH&S
. erencanaan 4.3.1 Perencanaan untuk mengendali bahaya, asesmen resiko dan
. 4.4.1 Struktur dan Tanggungjawab 4.4.2 Pelatihan, kesadaran dan kom etensi 4.4.3 Konsultasi dan komunikasi 4.4.4 Dokumentasi 4.4.5 Pengendalian dokumen dan data 4.4.6 Pengendalian Operasional 4.4.7 Kesi dan T
ELEMEN PERSYARATAN OHSAS 18001 : 1999 1.0 2.0 3.0 4.0 4.1 4.2
Ruan Lin ku Publikasi Rujukan Istilah dan Definisi Unsur-unsur Manajemen OH&S Persyaratan Umum Kebijakan OH&S
. erencanaan 4.3.1 Perencanaan untuk mengendali bahaya, asesmen resiko dan
. 4.4.1 Struktur dan Tanggungjawab 4.4.2 Pelatihan, kesadaran dan kom etensi 4.4.3 Konsultasi dan komunikasi 4.4.4 Dokumentasi 4.4.5 Pengendalian dokumen dan data 4.4.6 Pengendalian Operasional 4.4.7 Kesiagaan dan Tanggap arura
4.3.2 Persyaratan peraturan dan Persyaratan lainnya . . 4.3.4 Program Manajemen OH&S
4.5. Pemeriksaan dan tindakan koreksi . . 4.5.2 Kecelakaan, kejadian, ketidaksesuaian dan tindakan koreksi dan pencegahan 4.5.3 Rekaman dan Manajemen Rekaman 4.5.4 Audit
4.5. Pemeriksaan dan tindakan koreksi . . 4.5.2 Kecelakaan, kejadian, ketidaksesuaian dan tindakan koreksi dan pencegahan 4.5.3 Rekaman dan Manajemen Rekaman 4.5.4 Audit 4.6 Tin auan Mana emen
4.2 Kebijakan K3 Tinjauan Manajemen
Audit
4.2 Kebijakan
Masukan dari Pengukuran Kinerja
4.2 Kebijakan K3 Tinjauan Manajemen
Audit
4.2 Kebijakan
Masukan dari Pengukuran Kinerja
erencanaan
4.2 Kebijakan K3 Kebijakan K3 seharusnya :
Disyahkan oleh pucuk pimpinan organisasi. Pernyataan jelas tentang sasaran menyeluruh K3 dan . Sesuai dengan sifat dan skala resiko organisasi. Mencakup komitmen untuk peningkatan berkelanjutan Mencaku komitmen untuk memenuhi erundan an. Didokumentasikan, diimplementasikan dan dipelihara. Dikomunikasikan kepada seluruh pekerja dengan tujuan agar
4.2 Kebijakan K3 Kebijakan K3 seharusnya :
Disyahkan oleh pucuk pimpinan organisasi. Pernyataan jelas tentang sasaran menyeluruh K3 dan . Sesuai dengan sifat dan skala resiko organisasi. Mencakup komitmen untuk peningkatan berkelanjutan Mencaku komitmen untuk memenuhi erundan an. Didokumentasikan, diimplementasikan dan dipelihara. Dikomunikasikan kepada seluruh pekerja dengan tujuan agar mereka sadar akan kewajiban dan peran masing masing--masing. Tersedia untuk pihak terkait Ditinjau secara berkala
4.2 Kebijakan K3
Input
Output
Kebijakan dan sasaran yang relevan dengan :
Kebijakan K3 yang komprehensif dan dimengerti serta dikomunikasikan
•Bahaya K3
Proses
• Persyaratan hukum • Kinerja yang lalu dan berjalan • Kebutuhan pihak terkait • Peluang unt uk peningkatan berkelanjutan
• Kons ep dan wewenang kebijakan K3
4.2 Kebijakan K3
Input
Output
Kebijakan dan sasaran yang relevan dengan :
Kebijakan K3 yang komprehensif dan dimengerti serta dikomunikasikan
•Bahaya K3
Proses
• Persyaratan hukum • Kinerja yang lalu dan berjalan • Kebutuhan pihak terkait • Peluang unt uk peningkatan berkelanjutan • diperlukan
• Kons ep dan wewenang kebijakan K3 • Dikomunikasikan dan dipromosikan
• Peran pekerja • Peran kontraktor dan pihak uar a nnya
4.3 Perencanaan 4.2 Kebijakan
Audit
4.3 Perencanaan
Masukan dari Pengukuran Kiner a
4.3 Perencanaan 4.2 Kebijakan
Audit
4.3 Perencanaan
Masukan dari Pengukuran Kiner a
Pelaksanaan dan pengoperasian
4.3.1 Perencanaan Pengendalian Bahaya dan Resiko
Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk identifikasi bahaya terus menerus, penilaian resiko dan implementasi ukuran pengendalian yang perlu.
Harus mencakup hal sbb : ega an ru n an non ru n Kegiatan seluruh personel yang mempunyai akses ke tempat
ker a termasuk kontraktor dan tamu Fasilitas di tempat kerja.
Organisasi haru memeastikan hasil penilaian dan pengaruhnya
4.3.1 Perencanaan Pengendalian Bahaya dan Resiko
Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk identifikasi bahaya terus menerus, penilaian resiko dan implementasi ukuran pengendalian yang perlu.
Harus mencakup hal sbb : ega an ru n an non ru n Kegiatan seluruh personel yang mempunyai akses ke tempat
ker a termasuk kontraktor dan tamu Fasilitas di tempat kerja.
Organisasi haru memeastikan hasil penilaian dan pengaruhnya terhadap pengendalian harus dipertimbangkan dalam menetapkan sasaran K3 .
4.3.1 Perencanaan Pengendalian Bahaya
Metodologi untuk mengidentifikasikan bahaya dan penilaian
Didefinisikan sesuai dengan lingkup, sifat dan waktu untuk memastikannya adalah proaktif ketimbang reaktif.
dihilangkan atau dikendalikan dengan pengukuran seperti pada 4.3.3. dan 4.3.4. Konsisten den an en alaman o erasi dan kemam uan pekerja untuk mengukur pengendalian resiko. Memberikan masukan dalam menentukan persyaratan
4.3.1 Perencanaan Pengendalian Bahaya
Metodologi untuk mengidentifikasikan bahaya dan penilaian
Didefinisikan sesuai dengan lingkup, sifat dan waktu untuk memastikannya adalah proaktif ketimbang reaktif.
dihilangkan atau dikendalikan dengan pengukuran seperti pada 4.3.3. dan 4.3.4. Konsisten den an en alaman o erasi dan kemam uan pekerja untuk mengukur pengendalian resiko. Memberikan masukan dalam menentukan persyaratan fasilitas, identifiaksi kebutuhan pelatihan dan/atau pengem angan pengen a an operas ona . Menyediakan pemantauan dari tindakan yang diperlukan untuk memeastiakn penerapannya efektif dan tepat .
4.3.1 Perencanaan Pengendalian Bahaya
Input • Persyaratan hukum dan lainnya (see.4.3.2)
Output
. • Catatan kecelakaan dan kejadian (see 4.5.2) • ketidaksesuaian (see 4.5.2) • u (see 4.5.4)
an as nya
Proses
diseluruh perusahaan
• Komunikasi dengan pekerja • Informasi dari best practices • Informasi dari fasilitas2 Rincian
dari perubahan prosedur dll
• Kebijakan K3 yang komprehensif dan dimengerti serta dikomunikasikan
• Konsep dan wewenang kebijakan K3
4.3.1 Perencanaan Pengendalian Bahaya
Input • Persyaratan hukum dan lainnya (see.4.3.2)
Output
. • Catatan kecelakaan dan kejadian (see 4.5.2)
Proses
• ketidaksesuaian (see 4.5.2) • u (see 4.5.4)
an as nya
• Kebijakan K3 yang komprehensif dan dimengerti serta dikomunikasikan diseluruh perusahaan
• Komunikasi dengan pekerja • Informasi dari best practices • Informasi dari fasilitas2 Rincian
dari perubahan prosedur dll
• Konsep dan wewenang kebijakan K3
Peta
• Dikomunikasikan dan dipromosikan
lokasi
Diagram
alir proses
Inventori Toxicology
data
Monitorin
data see
4.5.1) Data
lingkungan tempat kerja
4.3.2 Persyaratan Peraturan
Perusahaan
harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi dan menilai .
Perusahaan
harus menyimpan informasi ini tetap
Mengkomunikasikan
lainnya yang terkait.
kepada pekerja dan pihak
4.3.2 Persyaratan Peraturan
Perusahaan
harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi dan menilai .
Perusahaan
harus menyimpan informasi ini tetap
Mengkomunikasikan
kepada pekerja dan pihak
lainnya yang terkait.
4.3.2 Persyaratan Peraturan
• Detail dari produksi atau jasa perusahaan
• Prosedur untuk mengidentifikasi dan menilai informasi
• Identifikasi bahaya (see . .
• Hasil identifikasi persyaratan
• Latihan terbaik • Persyaratan hukum
• Persyaratan yang berlaku
• Sumber informasi • Standard (nasional, internasional) • Persyaratan organisasi
• Identifikasi semua perundangan dan
• prose ur u u pemantauan implementasi penegndalian terhadap
4.3.2 Persyaratan Peraturan
• Detail dari produksi atau jasa perusahaan
• Prosedur untuk mengidentifikasi dan menilai informasi
• Identifikasi bahaya (see . .
• Hasil identifikasi persyaratan
• Latihan terbaik • Persyaratan hukum
• Persyaratan yang berlaku
• Sumber informasi • Standard (nasional, internasional) • Persyaratan organisasi internal
• Identifikasi semua perundangan dan persyaratan lainnya.
•
• Temukan cara paling sesuai untuk mendapatkan informasi.
ersyara an p a
a nnya
• prose ur u u pemantauan implementasi penegndalian terhadap perundangan baru
• Evaluasi persyaratan.
Organisasi seharusnya mengembangkan, ,
yang relevan dengan fungsi dan level di dalam organisasi. rgan sas se arusnya memper m ang an pera uran dan persyaratan lainnya, bahaya dan resiko K3, pilihan teknologi, kondisi finansial, persyaratan bisnis an operas , serta saran perm ntaan p a berkepetningan.
Organisasi seharusnya mengembangkan, ,
yang relevan dengan fungsi dan level di dalam organisasi. rgan sas se arusnya memper m ang an pera uran dan persyaratan lainnya, bahaya dan resiko K3, pilihan teknologi, kondisi finansial, persyaratan bisnis an operas , serta saran perm ntaan p a berkepetningan. Tu uan seharusn a konsisten den an Kebi akan K3, mencakup komitmen untuk perbaikan berkelanjutan.
4.3.3 Tu uan Input
Output
Tujuan dan kebijakan relevan dengan ;
• Terdokumentasi
Prosess
•Bisnis organisasi • Kebijakan K3 • • Peraturan dan persyaratan lain • Pilihan Tehnologi • Keuangan •Persyaratan operasi
bisnis
• Informasi dari pekerja Anal is ki
rj
dan • Identifikasi, pengembangan,
•Tujuan terukur pada tiap level dan fungsi organisasi
4.3.3 Tu uan Input
Output
Tujuan dan kebijakan relevan dengan ;
• Terdokumentasi
Prosess
•Bisnis organisasi • Kebijakan K3
•Tujuan terukur pada tiap level dan fungsi organisasi
• • Peraturan dan persyaratan lain • Pilihan Tehnologi • Keuangan •Persyaratan operasi
bisnis
dan
• Informasi dari pekerja • Analysis kinerja
• Identifikasi, pengembangan, penetapan prioritas tujuan K3 yang
• • Hasil kaji ulang manajemen
4.3.4 Pro ram Mana emen
Organisasi harus mengadakan dan menjaga.
tujuannya. Ini harus termasuk pendokumentasian dari: – –
pencapaian tujuan pada fungsi dan tingkat yang relevan dalam organisasi; dan – Arti – Arti dan skala waktu yang mana akan dicapai oleh penetapan tu uan.
Program manajemen OH&S harus dikaji ulang pada interval reguler dan direncanakan.
4.3.4 Pro ram Mana emen
Organisasi harus mengadakan dan menjaga.
tujuannya. Ini harus termasuk pendokumentasian dari: – –
pencapaian tujuan pada fungsi dan tingkat yang relevan dalam organisasi; dan – Arti – Arti dan skala waktu yang mana akan dicapai oleh penetapan tu uan.
Program manajemen OH&S harus dikaji ulang pada interval reguler dan direncanakan. mana per u an program mana emen arus direvisi untuk memenuhi kegiatan perubahan, produk, servis, atau kondisi operasi dari organisasi.
4.4 Penerapan Dan Operasi 4.3 Perencanaan
Audit
4.4 Penerapan Dan
mpan a ar Kinerja Pengukuran
4.4 Penerapan Dan Operasi 4.3 Perencanaan
Audit
4.4 Penerapan Dan
mpan a ar Kinerja Pengukuran
4.5.2 Pemeriksaan dan
4.4.1 Struktur Dan Tanggungjawab
Tugas, tanggungjawab dan wewenang setiap personal yang berfun si dan ke iatann a da at menimbulkan resiko K3 ba i aktivitas, proses dan fasilitas organisasi seharusnya ditetapkan, didokumentasikan dan dikomukasikan kepada pihak pengelola K3
puncak Organisasi seharusnya menetapkan dari top manajemen (contoh dalam struktur organisasi tersedia seorang board Eksekutif , menjamin penerapan sistem manajemen K3 dan kinerja telah sesuai persyaratan, pada semua lokasi dan proses kegiatan organisasi.
4.4.1 Struktur Dan Tanggungjawab
Tugas, tanggungjawab dan wewenang setiap personal yang berfun si dan ke iatann a da at menimbulkan resiko K3 ba i aktivitas, proses dan fasilitas organisasi seharusnya ditetapkan, didokumentasikan dan dikomukasikan kepada pihak pengelola K3
puncak Organisasi seharusnya menetapkan dari top manajemen (contoh dalam struktur organisasi tersedia seorang board Eksekutif , menjamin penerapan sistem manajemen K3 dan kinerja telah sesuai persyaratan, pada semua lokasi dan proses kegiatan organisasi. ana emen se arusnya menye a an sum er aya yang penting untuk menerapkan, mengendalikan dan meningkatkan sistem K3
4.4.1 Struktur Dan Tanggung jawab
Manajemen puncak harus menunjuk Wakil ana emen, yang se arusnya mem ugas, tanggungjawab dan wewenang: Untuk menjamin sistem manajemen K3 telah ditetapkan, erap an an pe ara, sesua engan spes as s an ar OHSAS Menjamin laporan kinerja sistem manajemen K3, telah dasar perbaikan berkelanjutan sistem manajemen K3. Keseluruhan dari tanggungjawab tersebut seharusnya
4.4.1 Struktur Dan Tanggung jawab
Manajemen puncak harus menunjuk Wakil ana emen, yang se arusnya mem ugas, tanggungjawab dan wewenang: Untuk menjamin sistem manajemen K3 telah ditetapkan, erap an an pe ara, sesua engan spes as s an ar OHSAS Menjamin laporan kinerja sistem manajemen K3, telah dasar perbaikan berkelanjutan sistem manajemen K3. Keseluruhan dari tanggungjawab tersebut seharusnya berkelanjutan kinerja K3.
4.4.1 Struktur Dan Tanggungjawab Input
Output
• Struktur Organisasi
• Penetapan tanggun g jawab dan wewenang kepada semua karyawan terkait
• Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan hasil pengendalian resiko
• em o umen as an semua tugas, tanggung jawab dan wewenang ke dalam pedoman, prosedur, dan program pela.
• Tujuan K3 • Peraturan d an persyaratan lain. • Job descriptions • Daftar Kualifikasi personal
• Proses komunikasi • Menetapkan tanggu ngjawab dan
wewenang kepada semua orang
• Partisipasi Manajemen.
4.4.1 Struktur Dan Tanggungjawab Input
Output
• Struktur Organisasi
• Penetapan tanggun g jawab dan wewenang kepada semua karyawan terkait
• Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan hasil pengendalian resiko
• em o umen as an semua tugas, tanggung jawab dan wewenang ke dalam pedoman, prosedur, dan program pela.
• Tujuan K3 • Peraturan d an persyaratan lain. • Job descriptions • Daftar Kualifikasi personal
• Proses komunikasi • Menetapkan tanggu ngjawab dan
• Partisipasi Manajemen.
wewenang kepada semua orang an ber eran seba ai ba ian dari sistem manajemen K3 • Mengkomunikasi ide-ide kepada setiap orang terkait tanggungjawab K3
4.4.2 Pelatihan, Kepedulian dan Kompetensi
ersone yang ungs nya apa men m u an ampa empa kerjanya seharusnya memiliki kompetensi Kompetensi seharusnya telah ditetapkan sesuai pendidikan, elatihan dan atau en alaman. Organisasi seharusnya menetapkan dan memelihara prosedur untuk menjamin bahwa tenaga kerja yang bekerja pada level dan fungsi yang relevan, dan peduli terhadap : – – , , persyaratan sistem manajemen K3 ini. – Konsekwensi dari K3 secara aktual atau potensial, dari – aktivitastias K3 nya dapat memberikan manfaat dan peningkatan ner a persona . – Tugas dan tanggungjawab untuk mencapai kesesuaian dengan – kebijakan, pedoman, prosedur sistem manajemen K3 ini,
4.4.2 Pelatihan, Kepedulian dan Kompetensi
ersone yang ungs nya apa men m u an ampa empa kerjanya seharusnya memiliki kompetensi Kompetensi seharusnya telah ditetapkan sesuai pendidikan, elatihan dan atau en alaman. Organisasi seharusnya menetapkan dan memelihara prosedur untuk menjamin bahwa tenaga kerja yang bekerja pada level dan fungsi yang relevan, dan peduli terhadap : – – , , persyaratan sistem manajemen K3 ini. – Konsekwensi dari K3 secara aktual atau potensial, dari – aktivitastias K3 nya dapat memberikan manfaat dan peningkatan ner a persona . – Tugas dan tanggungjawab untuk mencapai kesesuaian dengan – kebijakan, pedoman, prosedur sistem manajemen K3 ini, mencaku ers aratan sia a dan tan a darurat. – Konsekwensi yang potensial dapat muncul dari prosedur – pengelolaak secara spesifik Prosedur pelatihan seharusnya memperhitungkan tingkat , personal tersebut.
4.4.2 Pelatihan, Kepedulian dan Kompetensi
Input
Output
• Menetapkan tugas tanggungjawab
• Persyaratan kompetensi
dan
• Analisis kebutuhan
• Deskripsi kerja •
en a an
ner a pe er a
• Identifikasi bahaya, penilaian resiko pengendalian hasil • Prosedur dan pengoperasian
roses
instruksi
• Rentang program pelatihan
• Kebijakan dan tujuan K3 • Program K3
• Rencana program pelatihan
• Rekaman pelatihan • Identifikasi, Kepedulian K3 persyaratan kompetensi
4.4.2 Pelatihan, Kepedulian dan Kompetensi
Input
Output
• Menetapkan tugas tanggungjawab
• Persyaratan kompetensi
dan
• Analisis kebutuhan
• Deskripsi kerja •
en a an
ner a pe er a
• Identifikasi bahaya, penilaian resiko pengendalian hasil • Prosedur dan pengoperasian
roses
instruksi
• Rentang program pelatihan
• Kebijakan dan tujuan K3 • Program K3
• Rencana program pelatihan
• Rekaman pelatihan • Identifikasi, Kepedulian K3 persyaratan kompetensi • Identifikasi kebutuhan pelatihan • Memelihara rekaman pelaksanaan pelatihan
4.4.3 Komunikasi dan Konsultasi
Tersedianya Prosedur untuk mengkomunikasi . Pekerja yang terlibat seharusnya didokumentasikan dan diinformasikan kepada pihak terkait. Pekerja2 yang baru dilibatkan mengkaji kebijakan dan prosedur K3 guna mengendalikan resiko
Mewakili dan menginformasikan kepada perwakilan pekerja tentang penunjukan manajemen
4.4.3 Komunikasi dan Konsultasi
Tersedianya Prosedur untuk mengkomunikasi . Pekerja yang terlibat seharusnya didokumentasikan dan diinformasikan kepada pihak terkait. Pekerja2 yang baru dilibatkan mengkaji kebijakan dan prosedur K3 guna mengendalikan resiko
Mewakili dan menginformasikan kepada perwakilan pekerja tentang penunjukan manajemen
4.4.3 Komunikasi dan Konsultasi
Input
Output
• Kebijakandan tujuanK3
• Manajemen formal dan konsultasi pekerja
• Mendokumentasikan SMK3 yang relevan • Identifikasi bahaya, penila-ian resiko, dan prosedur pengendalian resiko
roses
• Keterlibatan tenaga kerja • Inisiatif pekerja
• Hasil konsultasi formal pekerja tentang K3 • Informasi dari pekerja • Detil programpelatihan • Mendokumentasikan dan
4.4.3 Komunikasi dan Konsultasi
Input
Output
• Kebijakandan tujuanK3
• Manajemen formal dan konsultasi pekerja
• Mendokumentasikan SMK3 yang relevan
roses
• Identifikasi bahaya, penila-ian resiko, dan prosedur pengendalian resiko
• Keterlibatan tenaga kerja • Inisiatif pekerja
• Hasil konsultasi formal pekerja tentang K3 • Informasi dari pekerja • Detil programpelatihan • Mendokumentasikan dan memperkenalkan penyusunan komunikasi.
4.4.4 Dokumentasi
Seharusnya memelihara dokumentasi K3 enggam ar an e emen u ama a am dan interaksinya.
didokumentasikan. a a an – – o umen as se arusnya aman/dijaga sesuai minimum persyaratan, SMK3
4.4.4 Dokumentasi
Seharusnya memelihara dokumentasi K3 enggam ar an e emen u ama a am dan interaksinya.
didokumentasikan. a a an – – o umen as se arusnya aman/dijaga sesuai minimum persyaratan, SMK3
4.4.5 Dokumentasi dan Pengendalian Data Seharusn
a tersedia rosedur untuk mengontrol seluruh dokumen guna menjamin : o as penggunaanya erse a Secara periodik dikaji dan dimutakhirkan ers era r o umen apa erse a Dokumen yang kadaluwrsa, seharusnya
4.4.5 Dokumentasi dan Pengendalian Data Seharusn
a tersedia rosedur untuk mengontrol seluruh dokumen guna menjamin : o as penggunaanya erse a Secara periodik dikaji dan dimutakhirkan ers era r o umen apa erse a Dokumen yang kadaluwrsa, seharusnya
Ditetapkan masa berlaku dokumen
4.4.5 Dokumentasi dan Pengendalian Data
In ut
Out ut
• Daftar dokumentasi dan sistem informasi untuk mendukung sistem manajemen
• dokumentasi SMK3
• Tanggung kewenangan
• Prosedur
jawab
dan
• Informasi di lingkungan lokal
• Daftar dokumen, dan initial dokumen
• Instruksi kerja
4.4.5 Dokumentasi dan Pengendalian Data
In ut
Out ut
• Daftar dokumentasi dan sistem informasi untuk mendukung sistem manajemen
• dokumentasi SMK3
• Tanggung kewenangan
• Prosedur
jawab
• Daftar dokumen, dan initial dokumen
dan
• Instruksi kerja
• Informasi di lingkungan lokal
• Kaji ulang dokumentasi dan informasi an di erlukan untuk en emban an SMK3 •Dokumentasi yang diperlukan untuk mendukung proses K3
4.4.6 Kontrol Operasional
Seharusnya mengidentifikasi dan merencanakan semua kegiatan yang berpotensi resiko, yang memer u an pengen a an Menerapkan prosedur yang jika tidak tersedia akan menimbulkan ketidaksesuaian (kondisi bahaya). Menentukan kriteria operasi dalam prosedur.
diidentifikasi yang terkait dengan pemasok dan kontraktor.
4.4.6 Kontrol Operasional
Seharusnya mengidentifikasi dan merencanakan semua kegiatan yang berpotensi resiko, yang memer u an pengen a an Menerapkan prosedur yang jika tidak tersedia akan menimbulkan ketidaksesuaian (kondisi bahaya). Menentukan kriteria operasi dalam prosedur.
diidentifikasi yang terkait dengan pemasok dan kontraktor. sumbernya.
4.4.6 Kontrol Operasional Input
Output
• Kebijakan dan tujuan K3 • Identifikasi bahaya, evaluasi resiko dan hasil kontrol resiko • Identifikasi eraturan persyaratan lainnya
Proses
dan
• Mengadakan proseduruntuk mengontrol resiko yang diidentifikasi dan pendokumentasian
• Prosedur • Instruksi kerja
4.4.6 Kontrol Operasional Input
Output
• Kebijakan dan tujuan K3 • Identifikasi bahaya, evaluasi resiko dan hasil kontrol resiko • Identifikasi eraturan persyaratan lainnya
• Prosedur
Proses
• Instruksi kerja
dan
• Mengadakan proseduruntuk mengontrol resiko yang diidentifikasi dan pendokumentasian • Melakukan Ka i ulan secara eriodik
4.4.7 Siaga dan Tanggap Darurat
Prosedur untuk mengidentifikasikan potensi dan , mencegah dan mengurangi dan keadaan tidak berbahaya
Seharusnya mengkaji ulang rencana dan prosedur, terutama setelah keadaan darurat atau terjadi insiden. .
4.4.7 Siaga dan Tanggap Darurat
Prosedur untuk mengidentifikasikan potensi dan , mencegah dan mengurangi dan keadaan tidak berbahaya
Seharusnya mengkaji ulang rencana dan prosedur, terutama setelah keadaan darurat atau terjadi insiden. .
4.4.7 Siaga dan Tanggap Darurat
Input
Output prosedur terdokumentasi
• Identifikasi bahaya, evaluasi resiko dan hasil kontrol resiko • Ketersediaan layanan darurat lokal
Proses
•Rekaman uji peralatan darurat Rekaman sbb: •Pelaksanaan pelatihan
• Peraturan dan persyaratan lain
•Kaji ulang pelaksanaan pelatihan
• Informasi dari kecelakaan , insiden dan situasi darurat dari kejadian sebelumnya
• direkomendasikan untuk peningkatan dari hasil kaji ulang
• Kaji ulang pelaksanaan pelatihan tanggap darurat
• Mengembangkan rencana darurat mengidentifikasi dan penyediaan peralatan darurat yang sesuai, dan
4.4.7 Siaga dan Tanggap Darurat
Input
Output prosedur terdokumentasi
• Identifikasi bahaya, evaluasi resiko dan hasil kontrol resiko • Ketersediaan layanan darurat lokal
Proses
•Rekaman uji peralatan darurat Rekaman sbb: •Pelaksanaan pelatihan
• Peraturan dan persyaratan lain
•Kaji ulang pelaksanaan pelatihan
• Informasi dari kecelakaan , insiden dan situasi darurat dari kejadian sebelumnya
• direkomendasikan untuk peningkatan dari hasil kaji ulang
• Kaji ulang pelaksanaan pelatihan tanggap darurat
• Mengembangkan rencana darurat mengidentifikasi dan penyediaan peralatan darurat yang sesuai, dan pelatihan uji coba menangani keadaan arura
•Kemajuan terhadap rekomendasi
4.5 Pemeriksaan dan Tindakan Koreksi 4.4 Penerapan dan Operasi
4.5.4 Audit
Pemeriksaan dan Tindakan koreksi
Umpan balik dari pelaksanaan pengukuran
4.5 Pemeriksaan dan Tindakan Koreksi 4.4 Penerapan dan Operasi
4.5.4 Audit
Pemeriksaan dan Tindakan koreksi
Umpan balik dari pelaksanaan pengukuran
4.6 Tinjauan Manajemen
4.5.1 Pelaksanaan Pemantauan dan
periodik dan penyediaan untuk : Penerapan Pengukuran ( Kuantitatif dan kualitatif) engu uran ner a secara proa Mengukur reaksi dari Kinerja K3 Rekaman dan data untuk analisa dan Tindakan Prosedur dan rekaman kalibrasi dan perawatan alat ukur yang digunakan (jika ada)
4.5.1 Pelaksanaan Pemantauan dan
periodik dan penyediaan untuk : Penerapan Pengukuran ( Kuantitatif dan kualitatif) engu uran ner a secara proa Mengukur reaksi dari Kinerja K3 Rekaman dan data untuk analisa dan Tindakan Prosedur dan rekaman kalibrasi dan perawatan alat ukur yang digunakan (jika ada)
4.5.1 Pelaksanaan Pemantauan dan
Teknik pengukuran
• Identifikasi bahaya, evaluasi resiko dan hasil kontrol resiko •
inspeksi
Peralatan Kondisi
Kerja
• Peraturan dan persyaratan lain • Pengalaman insiden dan sebelumnya,
dari kecelakaan situasi darurat
Peralatan Pengukuran
• a u ang pe a sanaan pe at an dan darurat Harus
didaftar, diidentifikasi
4.5.1 Pelaksanaan Pemantauan dan
Teknik pengukuran
• Identifikasi bahaya, evaluasi resiko dan hasil kontrol resiko •
inspeksi
Peralatan Kondisi
Kerja
• Peraturan dan persyaratan lain • Pengalaman insiden dan sebelumnya,
dari kecelakaan situasi darurat
Peralatan Pengukuran
• a u ang pe a sanaan pe at an dan darurat Harus
didaftar, diidentifikasi
Harus
dijaga dan disimpan
dalam cara yang pantas dan dikalibrasi
4.5.2 Kecelakaan, insiden, ketidaksesuaian dan Tindakan Koreksi dan Pencegahan
2
Prosedur untuk tanggung jawab dan kewenangan , kondisi ketidaksesuaian; Mengambil tindakan untuk mengurangi segala emung nan res o; Melakukan Tindakan koreksi dan pencegahan;
pelaksanaan perubahan; Tindakan pengkajian melalui proses penilaian resiko,
4.5.2 Kecelakaan, insiden, ketidaksesuaian dan Tindakan Koreksi dan Pencegahan
2
Prosedur untuk tanggung jawab dan kewenangan , kondisi ketidaksesuaian; Mengambil tindakan untuk mengurangi segala emung nan res o; Melakukan Tindakan koreksi dan pencegahan;
pelaksanaan perubahan; Tindakan pengkajian melalui proses penilaian resiko, dengan ukuran dan besarnya resiko.
4.5.2 Kecelakaan, Insiden, Ketidaksesuaian
Input
Output
• Rekaman Pelatihan • Rekaman Inspeksi K3 • Laporan Audit SMK3
• Prosedur
• Laporan Konsultansi
• Rekaman kecukupan K3, tersimpan baik, mudah dipahami, dan mudah didapatkan kembali
• Laporan Kecelakaan/Kejadian • Laporan tindak lanjut Kecelakaan/Kejadian
Proses
• Rekaman Penggunaan PPD • Laporan Siaga dan Tanggap Darurat
• Rekaman seharusnya secara lengkap tersedia, mudah dipahami,
4.5.2 Kecelakaan, Insiden, Ketidaksesuaian
Input
Output
• Rekaman Pelatihan • Rekaman Inspeksi K3 • Laporan Audit SMK3
• Prosedur
• Laporan Konsultansi
• Rekaman kecukupan K3, tersimpan baik, mudah dipahami, dan mudah didapatkan kembali
• Laporan Kecelakaan/Kejadian • Laporan tindak lanjut Kecelakaan/Kejadian
Proses
• Rekaman Penggunaan PPD • Laporan Siaga dan Tanggap Darurat • Daftar Identifikasi bahaya, Penilaian resiko dan rekaman Pengendalian Resiko
• Rekaman seharusnya secara lengkap tersedia, mudah dipahami, teridentifikasi kecukupannya. tempat yang aman, mudah diketahui, ditelususri dan terlindung dari kebakaran, dan kerusakan dari penyebab lain
4.5.3 Rekaman dan Manajemen Rekaman
Prosedur untuk identifikasi, pemeliharaan dan pengaturan dari rekaman. e aman agar mu a aca, apa en as an an dapat dilacak pada kegiatan yang bersangkutan dan Mudah dapat diperbaiki kembali dan dilindungi dari , . Menetapkan masa simpan. Rekaman yang seharusnya terjaga untuk dapat
.
4.5.3 Rekaman dan Manajemen Rekaman
Prosedur untuk identifikasi, pemeliharaan dan pengaturan dari rekaman. e aman agar mu a aca, apa en as an an dapat dilacak pada kegiatan yang bersangkutan dan Mudah dapat diperbaiki kembali dan dilindungi dari , . Menetapkan masa simpan. Rekaman yang seharusnya terjaga untuk dapat
.
24.5.2 Kecelakaan, insiden, ketidaksesuaian dan Tindakan Koreksi dan Pencegahan
Input
Output
• Rekaman pelatihan • Rekaman inspeksi K3 • Laporan audit manajemen K3
sistem
roses
• Rekaman konsultansi • La oran Kecelakaan/insiden • Laporan lanjutan kecelakaan/insiden • Rekaman
Peralatan
• Rekaman harus diisi secara lengkap,
• Prosedur •Rekaman K3 yang secara tepat disimpan dan siap diperbaiki kembali
24.5.2 Kecelakaan, insiden, ketidaksesuaian dan Tindakan Koreksi dan Pencegahan
Input
Output
• Rekaman pelatihan • Rekaman inspeksi K3 • Laporan audit manajemen K3
sistem
roses
• Prosedur •Rekaman K3 yang secara tepat disimpan dan siap diperbaiki kembali
• Rekaman konsultansi • La oran Kecelakaan/insiden • Laporan lanjutan kecelakaan/insiden • Rekaman Peralatan pelindung Diri (PPE) • darurat • Identifikasi bahaya, evaluasi resiko dan rekaman kontrol resiko
• Rekaman harus diisi secara lengkap, mudah dibaca dan diidentifikasikan secara cu up. •Rekaman harus disimpan dalam tempat yang mudah dan dapat diperbaiki kembali dan dilindungi dari kemungkinan kerusakan
Sistem sesuai dengan rencana
Efektif untuk memenuhi kebijakan dan tijuan
Tata Waktu Penilaian resiko dan audit sebelumnya oleh Auditor independen.
Meliputi ruang lingkup, frekuensi, metode, pelatihan,
Sistem sesuai dengan rencana
Efektif untuk memenuhi kebijakan dan tijuan
Tata Waktu Penilaian resiko dan audit sebelumnya oleh Auditor independen.
Meliputi ruang lingkup, frekuensi, metode, pelatihan, melaporkan kegiatan audit
4.6 Tinjauan Manajemen 4.5 Pemeriksaan dan n a an
Faktor internal
ore s
Tinjauan mana ma na eme men n
Faktor
4.6 Tinjauan Manajemen 4.5 Pemeriksaan dan n a an
Faktor internal
ore s
Tinjauan
Faktor
mana ma na eme men n
Kebijakan
4.6 Tinjauan Tinjauan Manajemen Top
manajemen organisasi harus mengkaji ulan sistem ada rentan waktu tertentu una memastikan kesesuaian, kecukupan dan keefektifan sistem.
evaluasi. Tinjauan manajemen harus didokumentasikan. Harus memenuhi kebutuhan untuk perubahan pada kebijakan, tujuan dan elemen sistem,
4.6 Tinjauan Tinjauan Manajemen Top
manajemen organisasi harus mengkaji ulan sistem ada rentan waktu tertentu una memastikan kesesuaian, kecukupan dan keefektifan sistem.
evaluasi. Tinjauan manajemen harus didokumentasikan. Harus memenuhi kebutuhan untuk perubahan pada kebijakan, tujuan dan elemen sistem, faktor eksternal.
Hubungan antara OHSAS 18001, ISO 14001 dan ISO 9001 K l au s al Klausal
OHSAS OHSA S 18001 18001
Klausal
ISO 14001:1996
Klausal
ISO 9001:1994
1
Rua Ruang uang ng lingkup lingkup
1
Rua Ruang uang ng lingkup liling ngku kup p
1
Rua Ruang uang ng lingkup lingkup
3
Istilah da Istilah dan n definisi definisi
3
Definisi
3
Definisi
4
Ele Elemen lem men Sis iste tem m M Manaana-
4
Persyaratan Persyaratan
4
Persyaratan Persyaratan
sistem sistem
Sistem Sistem
4.1
Persyaratan umum Persyaratan umum
4.1
Persyaratan umum Persyaratan umum
4.2.1
Umum Umum um(kalimat (kalimat (kalimat pertama) pertam pe rtama) a)
4.2
Keb Kebijakan ebijaka ijakan n K3
4.2
Kebijakan lingkungan Kebijakan lilingk ngkung ungan an
4.1.1
Kebijijakan Keb akan Mutu Mutu
. 4.3.1
. Perencanaan Perencanaan untuk untuk Identifikasi Identifikasi b bahaya, ahaya,
4.3.1
. As A spek lilin lingkungan ngkungan
4.2
Sistem Sistem istemM M Mutu utu
Hubungan antara OHSAS 18001, ISO 14001 dan ISO 9001 K l au s al Klausal
OHSAS OHSA S 18001 18001
Klausal
ISO 14001:1996
ISO 9001:1994
Klausal
1
Rua Ruang uang ng lingkup lingkup
1
Rua Ruang uang ng lingkup liling ngku kup p
1
Rua Ruang uang ng lingkup lingkup
3
Istilah da Istilah dan n definisi definisi
3
Definisi
3
Definisi
4
Ele Elemen lem men Sis iste tem m M Manaana-
4
Persyaratan Persyaratan
4
Persyaratan Persyaratan
sistem sistem
Sistem Sistem
4.1
Persyaratan umum Persyaratan umum
4.1
Persyaratan umum Persyaratan umum
4.2.1
Umum Umum um(kalimat (kalimat (kalimat pertama) pertam pe rtama) a)
4.2
Keb Kebijakan ebijaka ijakan n K3
4.2
Kebijakan lingkungan Kebijakan lilingk ngkung ungan an
4.1.1
Kebijijakan Keb akan Mutu Mutu
.
.
.
4.3.1
Perencanaan Perencanaan untuk untuk Identifikasi Identifikasi b bahaya, ahaya, Evalu Evaluasi lua asi resiik iko ko dan
4.3.1
As A spek lilin lingkungan ngkungan
4.3.2
Pera Peraturan ratu tura ran n dan PersyaPers rsy yarata ra ratan tan n lain lain
4.2.3
Pera Peraturan eratura turan n da dan n persyaratan persy pe rsyara aratan tan lain
4.2
-
Sistem Sistem istemM M Mutu utu
-
Hubungan antara OHSAS 18001, ISO 14001 dan ISO 9001
4.3.3
Tujuan
4.3.3
Tujuan dan Sasaran
4.2
Sistem mutu
4.3.4
Program Manajemen K3
4.3.4
Program manajemen Lingkungan
4.2
Sistem mutu
4.4
Penerapan dan operasi
4.4
Penerapan dan operasi
4.2 4.9
Sistem mutu Pengendalian Proses
4.4.1
Struktur danTtanggung Jawab
4.4.1
Struktur dan tanggung Jawab
4.1 4.1.2
Organisasi tanggung jawab manajemen
4.4.2
Pelatihan, Kesadaran dan Kompetensi
4.4.2
Pelatihan, kesadaran dan kemampuan
4.18
Pelatihan
Hubungan antara OHSAS 18001, ISO 14001 dan ISO 9001
4.3.3
Tujuan
4.3.3
Tujuan dan Sasaran
4.2
Sistem mutu
4.3.4
Program Manajemen K3
4.3.4
Program manajemen Lingkungan
4.2
Sistem mutu
4.4
Penerapan dan operasi
4.4
Penerapan dan operasi
4.2 4.9
Sistem mutu Pengendalian Proses
4.4.1
Struktur danTtanggung Jawab
4.4.1
Struktur dan tanggung Jawab
4.1 4.1.2
Organisasi tanggung jawab manajemen
4.4.2
Pelatihan, Kesadaran dan Kompetensi
4.4.2
Pelatihan, kesadaran dan kemampuan
4.18
Pelatihan
4.4.3
Konsultasi dan komunikasi
4.4.3
Komunikasi
4.4.4
Dokumentasi
4.4.4
Dokumentasi sistem Manajemen lingkungan
4.2.1
4.4.5
Dokumen dan Pengendalian Data
4.4.5
Pengedalian Dookumen
4.5
-
-
Umum (tanpa kalimat pertama) Dokumen dan Pengendalian data
Hubungan antara OHSAS 18001, ISO 14001 dan ISO 9001 Klausal . .
OHSAS 18001 engen a an peras
Klausal . .
Iso 14001:1996 engen a an peras
Klausal . . 4.3 4.4 4.6 4.7 4.8 4.9 . 4.19 4.20
ISO 9001:1994 rose ur ur sstemmutu sstem mutu Tinjauan Kontrak Pengendalian Rancangan Pembelian Produk an di asok pelanggan Identifikasi produk dan mampu telusur Pengedalian Proses , , pengemasan, pemeliharaan Layanan Pengiriman Teknik Statistika
Hubungan antara OHSAS 18001, ISO 14001 dan ISO 9001 Klausal . .
OHSAS 18001 engen a an peras
Klausal . .
Iso 14001:1996 engen a an peras
Klausal . . 4.3 4.4 4.6 4.7
4.19 4.20
rose ur ur sstemmutu sstem mutu Tinjauan Kontrak Pengendalian Rancangan Pembelian Produk an di asok pelanggan Identifikasi produk dan mampu telusur Pengedalian Proses , , pengemasan, pemeliharaan Layanan Pengiriman Teknik Statistika
-
-
Pemeriksaan Pem eriksaan dan Tindakan Perbaikan
-
4.8 4.9 .
. . 4.5
aga an anggap arura
. .
Pemeriksaan dan Tindakan 4.5 Perbaikan
ISO 9001:1994
aga an anggap arura
Hubungan antara OHSAS 18001, ISO 14001 dan ISO 9001 4.5.1
Pelaksanaan pemantauan danpengukuran dan pengukuran
4.5.1
Pemantauan dan pengukuran
4.10 4.11 4.12
Inspeksi dan Pengujian Pengendalian insfeksi, pengu pengu-kurandan kuran dan eralatan Ui Inspeksi dan status pengujian
4.5.2
Kecelakaan, insiden,Ketidakinsiden,Ketidaksesuaian dan Tindakan KoKo-
4.5.2
Ketidaksesuaian dan TindakTindakan koreksi dan pencegahan
4.13 4.14
Kontrol dari produk ketidakketidaksesuaian tindakan Koreksi dan
4.5.3
Rekaman dan Pengelolaan rekaman
4.5.3
Rekaman
4.16
Pengendalian Mutu rekaman rekaman
. .
. .
. lingkungan
4.6
Tinjauan Manajemen
4.6
Tinjauan Manajemen
4.1.3
Tinjauan Manajemen
Hubungan antara OHSAS 18001, ISO 14001 dan ISO 9001 4.5.1
Pelaksanaan pemantauan danpengukuran dan pengukuran
4.5.1
Pemantauan dan pengukuran
4.10 4.11 4.12
Inspeksi dan Pengujian Pengendalian insfeksi, pengu pengu-kurandan kuran dan eralatan Ui Inspeksi dan status pengujian
4.5.2
Kecelakaan, insiden,Ketidakinsiden,Ketidaksesuaian dan Tindakan KoKo-
4.5.2
Ketidaksesuaian dan TindakTindakan koreksi dan pencegahan
4.13 4.14
Kontrol dari produk ketidakketidaksesuaian tindakan Koreksi dan
4.5.3
Rekaman dan Pengelolaan rekaman
4.5.3
Rekaman
4.16
Pengendalian Mutu rekaman rekaman
. .
. .
. lingkungan
4.6 Lampiran
Tinjauan Manajemen
4.6
Tinjauan Manajemen
4.1.3
Tinjauan Manajemen
Berhubungan dengan ISO 14001,, ISO 9001 14001
Lampira Berhubungan dengan ISO n B 9001
-
-
Bibliografi
Lampira n C
Bibliografi
-
(Lihat OHSAS 18002 18002))
Lampira Petunjuk dalam penggunaan n A spesifikasi
Bibliografi
Lampira n A A
-
MODUL III IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RESIKO
OHSAS 18001:1999 SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
MODUL III IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RESIKO
OHSAS 18001:1999 SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Deras Training Center Yogyakarta 2007
Bahaya : sumber atau keadaan yang memiliki potensi menyebabkan kerugian dalam bentuk cedera, sakit, kerusakan , Resiko : gabungan dari kemungkinan (frequency) dan akibat atau konsekuensi (consequence) dari terjadinya bahaya. Identifikasi Bahaya; pengenalan proses yang menimbulkan a aya an menentu an ara teristi nya Penilaian Resiko; penilaian menyeluruh untuk mengidentifikasi bahaya dan manentukan apakah resiko dapat
Bahaya : sumber atau keadaan yang memiliki potensi menyebabkan kerugian dalam bentuk cedera, sakit, kerusakan , Resiko : gabungan dari kemungkinan (frequency) dan akibat atau konsekuensi (consequence) dari terjadinya bahaya. Identifikasi Bahaya; pengenalan proses yang menimbulkan a aya an menentu an ara teristi nya Penilaian Resiko; penilaian menyeluruh untuk mengidentifikasi bahaya dan manentukan apakah resiko dapat diterima Manajemen Resiko : pengelolaan resiko yang mencakup identifikasi, penilaian dan pengendalian resiko
Klasifikasi Aktivitas Kerja Identifikasi Bahaya Menentukan Resiko Prioritas Resiko Penting nS
Klasifikasi Aktivitas Kerja Identifikasi Bahaya Menentukan Resiko Prioritas Resiko Penting Penetapan Sasaran Menetapkan Program Pencapaian Program
Resiko yang tidak masuk kriteria penting untuk program berikutnya.
Monitoring dan Evaluasi
Dalam kegiatan perusahaan atau Industri dapat memperhatikan aktivitas memiliki resiko : i at Kegiatan Proses Pe erjaan Kondisi / Lingkungan Pekerjaan Pen unaan bahan atau eralatan ker a Klasifikasi sesuai Sifat Pekerjaan :
Dalam kegiatan perusahaan atau Industri dapat memperhatikan aktivitas memiliki resiko : i at Kegiatan Proses Pe erjaan Kondisi / Lingkungan Pekerjaan Pen unaan bahan atau eralatan ker a Klasifikasi sesuai Sifat Pekerjaan : roses di industri Ke iatan Produksi Kegiatan Pengamanan/penanganan kejadian (security activities) , pelayaran, angkutan darat).
Klasifikasi sesuai Kondisi / Lingkungan Pekerjaan : Kegiatan pada lingkungan alam (dilaut, di hutan, dll) bencana alam, area pertambangan, area penebangan kayu, area reaktor nuklir, dll) Klasifikasi sesuai penggunaan bahan/peralatan kerja : Kegiatan Penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya
Klasifikasi sesuai Kondisi / Lingkungan Pekerjaan : Kegiatan pada lingkungan alam (dilaut, di hutan, dll) bencana alam, area pertambangan, area penebangan kayu, area reaktor nuklir, dll) Klasifikasi sesuai penggunaan bahan/peralatan kerja : Kegiatan Penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya , , pelubang, penggilas, pemanas, dll Kegiatan penggunaan peralatan elektrik emban kit Ke iatan en unaan eralatan radiasi sinar alpha, sinar gamma, dll).
Hazard Identification Tindakan : Menangani setelah bahaya terjadi Asumsi re
s
: Berdasarkan pengalaman dan bahaya sudah terjadi :
enen u an po ens se e um a aya er er a
Identifikasi potensi bahaya penerapan OHSAS 18001:1999, dilakukan ada lin ku aktivitas enera an (perusahaan atau industri) dan kegiatan terkaitnya (pemasok, distribusi ke pelanggan).
Hazard Identification Tindakan : Menangani setelah bahaya terjadi Asumsi re
s
: Berdasarkan pengalaman dan bahaya sudah terjadi :
enen u an po ens se e um a aya er er a
Identifikasi potensi bahaya penerapan OHSAS 18001:1999, dilakukan ada lin ku aktivitas enera an (perusahaan atau industri) dan kegiatan terkaitnya (pemasok, distribusi ke pelanggan).
o ens a aya apa e ompo an : Keadaan Berbahaya (unsafe condition) Perilaku Berbahaya (unsafe Act)
Identifikasi Potensi Bahaya Pelaralatan Mekanis • Kendaraan bermotor • Mesin-mesin • Kondis ondisii Lingkungan ingkungan • Temperatur ekstrim • Pencahayaan • Penanganan krim krimin inal/ al/ kejadian kejadian
Bahaya
Penggunaan Energi • Elektrikal • Gravitasi • • Radiasi • Getaran Kebisingan
Identifikasi Potensi Bahaya Pelaralatan Mekanis • Kendaraan bermotor • Mesin-mesin • Penggunaan Energi • Elektrikal • Gravitasi • • Radiasi • Getaran • Kebisingan
Kondis ondisii Lingkungan ingkungan • Temperatur ekstrim • Pencahayaan • Penanganan krim krimin inal/ al/ kejadian kejadian
Bahaya
• Tekanan mental
Penggunaan B3 : • Ber era ac un • Peleda • Radioaktif, dll
Bahan Biolo Biologi gi
Peke eker rja jaa an Manual
• Binatang buas
• Ketegangan Tubuh
•
• Ergonomis
• Predator, dll
Cont Co ntoh oh Id Iden entif tifik ikas asii Po Pote tens nsii Ba Baha ha a pada Industri Kayu Lapis LOG YARD
PEMINDAHAN LOG DENGAN LOADER LOG
PEMILIHAN LOG
CONVEYOR
PEMINDAHAN LOG DENGAN WINCH PEMBAGIAN
LOG CANAL
POTONGAN L OG POTONGAN BAHAN
Cont Co ntoh oh Id Iden entif tifik ikas asii Po Pote tens nsii Ba Baha ha a pada Industri Kayu Lapis LOG YARD
PEMINDAHAN LOG DENGAN LOADER LOG
PEMILIHAN LOG
CONVEYOR
PEMINDAHAN LOG DENGAN WINCH PEMBAGIAN
LOG CANAL
POTONGAN L OG POTONGAN BAHAN
POTONGANAN LOG UKURAN SISA
LOG STEAM
UNIT OPERASI GREEN VENEER
Contoh Identifikasi Potensi Baha a pada Industri Kayu Lapis PEMOTONGAN L OG LOG
POTONGAN LOG CORE
UNIT OPERASI LOG PREPARATION DEBARKING CENTERING REELING DECK
VENEER FACE
ROTARY PEELING FACE
Contoh Identifikasi Potensi Baha a pada Industri Kayu Lapis PEMOTONGAN L OG LOG
POTONGAN LOG CORE
UNIT OPERASI LOG PREPARATION DEBARKING CENTERING REELING DECK
VENEER FACE
ROTARY PEELING FACE VENEER CORE UNIT OPERASI VENEER DRYING
ROTARY PEELING CORE GREEN VENEER CLIPPER
Contoh Identifikasi Potensi Baha a pada Industri Kayu Lapis
UNIT OPERASI GREEN VENEER
UNREELING FACE VENEER
FEEDING OSV (CORE VENEER)
STEAM
BOILER
DRYER
ONE PIECE FACE KERING (OPF)
NET DRYER (DECK ATAS ROLL DRYER (DECK BAWAH)
ODD SIZE FACE KERING (OSF)
Contoh Identifikasi Potensi Baha a pada Industri Kayu Lapis
UNIT OPERASI GREEN VENEER
UNREELING FACE VENEER
FEEDING OSV (CORE VENEER)
STEAM
BOILER
DRYER
ONE PIECE FACE KERING (OPF)
NET DRYER (DECK ATAS ROLL DRYER (DECK BAWAH)
ODD SIZE FACE KERING (OSF)
UNIT OPERASI VENEER PREPARATION
Contoh Identifikasi Potensi Baha a pada Industri Kayu Lapis ODD SIZE CORE
CORE BUILDER
UNIT OPERASI VENEER DRYING VENEER REPAIRING
ODD SIZE FACE
FACE / BACK COMPOSER
ONE PIECE FACE
FACE / BACK RAKITAN
CORE RAKITAN
Contoh Identifikasi Potensi Baha a pada Industri Kayu Lapis ODD SIZE CORE
CORE BUILDER
UNIT OPERASI VENEER DRYING VENEER REPAIRING
ODD SIZE FACE
FACE / BACK COMPOSER FACE / BACK RAKITAN
ONE PIECE FACE
CORE RAKITAN
FACE / BACK SETTING
ONE PIECE CORE
UNIT OPERASI ASSEMB LY
Contoh Identifikasi Potensi Baha a pada Industri Kayu Lapis
CORE VENEER VENEER UNIT OPERASI VENEER PREPARATION
GLUE SPREADER
ONE PIECE FACE
DILABUR
Contoh Identifikasi Potensi Baha a pada Industri Kayu Lapis
CORE VENEER VENEER UNIT OPERASI VENEER PREPARATION
GLUE SPREADER
ONE PIECE FACE
DILABUR
FACK CORE BACK
COLD PRESSING
HOT PRESSING
BOILER
STEAM
UNIT OPERASI FINISHING
Contoh Identifikasi Potensi Baha a pada Industri Kayu Lapis UNIT OPERASI ASSEMB LY
PANEL KASAR
PEMOTONGAN PANEL
DEMPUL KA YU PANEL HALUS
PENGAMPELASAN
PENDEMPULAN
FINAL INSPEKSI DAN QC LABORATORIUM
PRODUK A KHIR
UNIT OPERASI PACKING
Contoh Identifikasi Potensi Baha a pada Industri Kayu Lapis UNIT OPERASI ASSEMB LY
PANEL KASAR
PEMOTONGAN PANEL
DEMPUL KA YU PANEL HALUS
PENGAMPELASAN
PENDEMPULAN
FINAL INSPEKSI PRODUK A KHIR
DAN QC LABORATORIUM
PRODUK LOKAL
UNIT PENGAPALA N / UNIT CONTAINER
UNIT OPERASI PACKING
UNIT PENGGUDANGAN
PRODUK EKSPORT
Contoh Identifikasi Potensi Baha a pada Industri Kayu Lapis UNIT BENGKEL / WORKSHOP
PERAWATAN PERBAIKAN
UNIT OPERASI PRODUKSI
PERAWATAN/ PERBAIKAN
UNIT OPERASI PENDUKUNG PRODUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN
PERAWATAN & KALIBRASI AL AT UKUR
Contoh Identifikasi Potensi Baha a pada Industri Kayu Lapis UNIT BENGKEL / WORKSHOP
PERAWATAN PERBAIKAN
PRODUKSI
PENGUJIAN
UNIT OPERASI PENDUKUNG PRODUKSI
UNIT OPERASI
GENSET /
LABORATORIUM
PERAWATAN/ PERBAIKAN
WATER
BOILER
PERAWATAN & KALIBRASI AL AT UKUR
WATER
PRASARANA
Mengelompokan area kerja berdasarkan kegiatan, lokasi, fungsi atau roses roduksi
Identifikasi kegiatan sesuai aliran proses
Identifikasi kondisi lingkungan kerja (utilitas dan housekeeping)
na sa re aman a au a a ns en, e u an, pengo a an, Informasi dari supplier, konsumen, serikat pekerja;
Mengelompokan area kerja berdasarkan kegiatan, lokasi, fungsi atau roses roduksi
Identifikasi kegiatan sesuai aliran proses
Identifikasi kondisi lingkungan kerja (utilitas dan housekeeping)
na sa re aman a au a a ns en, e u an, pengo a an,
Informasi dari supplier, konsumen, serikat pekerja;
observasi :
Bagaimana personil menggunakan peralatan dan material;
Kesesuaian peralatan yang digunakan dengan aktivitas dan lokasinya;
Kondisi kerusakan kebocoran tum ahan dan tanda/label erin atan dll
Risk Assessment
Hasil identifikasi Bahaya di daftar ke Dalam Form .
Dilakukan evaluasi dan Pembobotan resiko untuk menentukan tingkat resiko berdasarkan hasil identifikasi bahaya yang telah dilakukan
Risk Assessment
Hasil identifikasi Bahaya di daftar ke Dalam Form .
Dilakukan evaluasi dan Pembobotan resiko untuk menentukan tingkat resiko berdasarkan hasil identifikasi bahaya yang telah dilakukan
Hasil evaluasi, pembobotan dan penilaian resiko di daftar ke Dalam Daftar Baha a Resiko Prioritas
Evaluasi Peraturan Terkait
Evaluasi
Adakah Parameter / NAB Ya Ya Apakah Data Pengukuran
Tidak
Pembobotan
Tidak
Resiko Prioritas
Tidak
Resiko Prioritas
Tidak
Resiko Prioritas
Evaluasi Peraturan Terkait
Evaluasi
Adakah Parameter / NAB
Tidak
Pembobotan
Tidak
Resiko Prioritas
Ya Ya Apakah Data Pengukuran Ya
Tidak
Resiko Prioritas
Tidak
Resiko Prioritas
Pilihan
Komitmen
Pembobotan
Resiko Tidak Prioritas
Peluang/Frekuensi 1
Negligible arang e a
<20 years
2
Remote (Jarang)
5>20 years
3
Occasional (Sedang)
1>5 years
Peluang/Frekuensi 1
Negligible arang e a
<20 years
2
Remote (Jarang)
5>20 years
3
Occasional (Sedang)
1>5 years
(Sering) 5
Frequently (Sering Sekali)
>1/year
KONSEKUENSI 1
idak Si nifikan
Tidak diperlukan tindakan
2
Minor
Luka-luka/Kerugian Ringan Tidak Perlu Rawat Inap
3
Moderate
Luka-luka/Kerugian Serius Perlu rawat Inap / Cacat
KONSEKUENSI
1
Tidak diperlukan tindakan
idak Si nifikan
2
Minor
Luka-luka/Kerugian Ringan Tidak Perlu Rawat Inap
3
Moderate
Luka-luka/Kerugian Serius Perlu rawat Inap / Cacat
4
Major
Kematian
Catastrophic (Bencana)
Penilaian Resiko 2D Model Konsekuensi 1
2
3
4
5
Signifikan 5 Sering Sekali
H
H
E
E
E
4 Sering
M
H
E
E
E
3
Penilaian Resiko 2D Model Konsekuensi 1
2
3
4
5
Signifikan 5 Sering Sekali
H
H
E
E
E
4 Sering
M
H
E
E
E
3 Sedan
L
M
H
E
E
2 J arang
L
L
M
H
H
1 Sangat J arang
Hasil penilaian semua potensi bahaya yang telah diidentifikasi, pada level H high (H) dan s rm e ap an se aga po ens bahaya penting (significant) atau resiko rioritas. Semua bahaya penting/resiko proritas ditetapkan tujuan sasaran untuk mengurangi
Hasil penilaian semua potensi bahaya yang telah diidentifikasi, pada level H high (H) dan s rm e ap an se aga po ens bahaya penting (significant) atau resiko rioritas. Semua bahaya penting/resiko proritas ditetapkan tujuan sasaran untuk mengurangi potens a aya atau pe uang res o. Berdasarkan sasaran pengurangan, .
Rating
TINGKATRESIKO
TINDAK LANJ UT
Resiko Rendah (L)
Pengendalian tambahan tida k diperlukan. Hal penting upaya penghematan biaya a tau peningkatan yang tida k memerlukan biaya besar. Pemantauan untuk memastikan pengendalian dipelihara dan diterapkan dengan baik dan benar.
Resiko Sedang (M)
Perlu tinda kan untuk mengurangi resiko, perhitunga n biaya pencegahan yang efesisen. Pengukuran penguranga n resiko perlu diterapkan denga n ba ik da n benar.
Rating
TINGKATRESIKO
TINDAK LANJ UT
Resiko Rendah (L)
Pengendalian tambahan tida k diperlukan. Hal penting upaya penghematan biaya a tau peningkatan yang tida k memerlukan biaya besar. Pemantauan untuk memastikan pengendalian dipelihara dan diterapkan dengan baik dan benar.
Resiko Sedang (M)
Perlu tinda kan untuk mengurangi resiko, perhitunga n biaya pencegahan yang efesisen. Pengukuran penguranga n resiko perlu diterapkan denga n ba ik da n benar.
Resiko Tin (H)
i
Resiko Ekstrim
Pekerjaan tidak dilaksanakan sampa i resiko telah dired uksi. Perlu resiko. Bilamana resiko ada d alam pelaksanaan pekerjaan, maka tinda kan segera dilakukan. Pekerjaa n tidak dilakasanakan atau dilanjutkan sampa i resiko telah dired uksi. J ika tidak memungkinkan untuk mered uksi resiko dengan ,
Mangmt System
Safety Approach
.
Mangmt System
Safety Approach
Engineering Control
ELIMINASI
SUBSTITUSI
ISOLASI
KONTROL JARAK
Human Control
Menghilangkan sumber bahaya enggan sum er a aya Sumber bahaya dilokalisir Sumber bahaya dijauhkan ke batas aman
Menghilangkan sumber bahaya
ELIMINASI
enggan sum er a aya
SUBSTITUSI
Sumber bahaya dilokalisir
ISOLASI
KONTROL JARAK
Sumber bahaya dijauhkan ke batas aman Intensitas ke Sumber bahaya dikurangi
PENGGUNAAN APD
Sumber bahaya tidak mengenai pekerja
Potensi Bahaya
Resiko
Sasaran
PROGRAM MANAJEMEN K3 Tetesan BBM pada dinding kayu Kebijakan ruang workshop Ling kungan Merokok pada ruang kerja Terkait Kebakaran pada ruang kerja Penanggung -jawab Program Mengeliminasi potensi kebakaran Tanggal (100%) pada ruang workshop Mulai
Tahap Pelaksanaan Penyediaan sarana penampung tetesan BBM Pelapisan dengan seng bagian dinding yang potensi terkena tetesan Pembuatan tanda larangan merokok
Komitmen pada point (2)
Manager Teknik
Pelaksana Kasie sarana Kasie Sipil
1 Januari 2006 Tanggal Selesai 30-1-06 7 – 2 – 06
Paraf / Status Close Close
SDA
30 – 4 – 06
Close
Potensi Bahaya
Resiko
Sasaran
PROGRAM MANAJEMEN K3 Tetesan BBM pada dinding kayu Kebijakan ruang workshop Ling kungan Merokok pada ruang kerja Terkait Kebakaran pada ruang kerja Penanggung -jawab Program Mengeliminasi potensi kebakaran Tanggal (100%) pada ruang workshop Mulai
Komitmen pada point (2)
Manager Teknik
Pelaksana Kasie sarana Kasie Sipil
1 Januari 2006 Tanggal Selesai 30-1-06 7 – 2 – 06
Paraf / Status Close Close
SDA Manager HRD
30 – 4 – 06 07 – 5 – 06
Close Close
30 –6 – 06
open
Tahap Pelaksanaan Penyediaan sarana penampung tetesan BBM Pelapisan dengan seng bagian dinding yang potensi terkena tetesan Pembuatan tanda larangan merokok Sosialisasi pelaksanaan program kepada karyawan Evaluasi Penanggungjawab Program,
Tim K3L Disetujui,
Manager Teknik
Wakil Manajemen
PENILAIAN RESIKO IDENTIFIKASI SEBELUMNYA
IDENTIFIKASI DAN EVALUASI BAHAYA/RESIKO
BAHAYA/RESIKO PRIORITAS
BAHAYA TIDAK PRIORITAS
MENETAPKAN KEBIJAKAN K3 MENTAPAKAN TUJUAN
MENETAPKAN TUJUAN
MENETAPKAN SISTEM DOKUMENTASI
PENILAIAN RESIKO IDENTIFIKASI SEBELUMNYA
IDENTIFIKASI DAN EVALUASI BAHAYA/RESIKO
BAHAYA/RESIKO PRIORITAS
BAHAYA TIDAK PRIORITAS
MENETAPKAN KEBIJAKAN K3 MENTAPAKAN TUJUAN
SASARAN
MENETAPKAN TUJUAN
SASARAN
PROGRAM
SASARAN
SASARAN
MENETAPKAN SISTEM DOKUMENTASI
IK DAN ATAU SISTEM FORM
PROGRAM
PROGRAM TERCAPAI
MODUL IV SISTEM DOKUMENTASI
OHSAS 18001:1999 SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
MODUL IV SISTEM DOKUMENTASI
OHSAS 18001:1999 SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Deras Training Center Yogyakarta 2007
Urgensi Pengertian Dokumentasi Dokumentasi : Dokumen : Sesuatu yang yang memberikan informasi untuk untuk panduan menjalankan proses atau aktivitas tertentu Data
: Bukti / informasi yang yang menunjukkan hasil dari suatu proses/aktifitas yang yang sedang berlangsung pengumpulan rekamann a
Rekaman : Bukti / informasi yang yang menunjukkan hasil dari suatu
Urgensi Pengertian Dokumentasi Dokumentasi : Dokumen : Sesuatu yang yang memberikan informasi untuk untuk panduan menjalankan proses atau aktivitas tertentu Data
: Bukti / informasi yang yang menunjukkan hasil dari suatu proses/aktifitas yang yang sedang berlangsung pengumpulan rekamann a
Rekaman : Bukti / informasi yang yang menunjukkan hasil dari suatu proses/aktifitas yang yang telah dilaksanakan dilaksanakan..
Dokumen
Proses / Data
PERSYARATAN DOKUMENTASI SESUAI STANDARD OHSAS 18001 : 1999 : . . Klausul 4.4.4 Dokumentasi Klausul 4.4.5 Pengendalian Dokumen dan Data Klausul . . e aman an anaemen e aman
PERSYARATAN DOKUMENTASI SESUAI STANDARD OHSAS 18001 : 1999 : . . Klausul 4.4.4 Dokumentasi Klausul 4.4.5 Pengendalian Dokumen dan Data Klausul . . e aman an anaemen e aman
Bukti
penerapan secara terdokumentasi kebijakan K3 Adan a hirarki dokumentasi dan interaksin a Manual Prosedur, Instruksi Kerja, Form) Adanya unsur pengendalian dokumen Adanya unsur pengendalian rekaman Dapat berwujud file cetakan dan elektronik
Bukti
penerapan secara terdokumentasi kebijakan K3 Adan a hirarki dokumentasi dan interaksin a Manual Prosedur, Instruksi Kerja, Form) Adanya unsur pengendalian dokumen Adanya unsur pengendalian rekaman Dapat berwujud file cetakan dan elektronik
4.2
Keb ijak an K3 Rencana asesmen resiko, Pengendalian Bahaya 4.3.1 dan Resiko . . 4.3.3 Tujuan 4.3.4 Program Manajemen K3 4.4.1 Struktur dan Tan un awab 4.4.2 Pelatihan, kesadaran dan Komp etensi 4.4.3 Konsultasi dan komunikasi
Terdokumentasi
4.4.4 Dokumentasi 4.4.5 Pengendalian doku men dan Data 4.4.6 Pengendalian Operasi
Terdokumentasi Tersedia Prosedu r Tersedia Prosedu r
Tersedia Prosedu r Terdokumentasi Terdokumentasi Terdokumentasi Tersedia Prosedu r Tersedia Prosedu r
4.2
Keb ijak an K3 Rencana asesmen resiko, Pengendalian Bahaya 4.3.1 dan Resiko . . 4.3.3 Tujuan 4.3.4 Program Manajemen K3 4.4.1 Struktur dan Tan un awab 4.4.2 Pelatihan, kesadaran dan Komp etensi 4.4.3 Konsultasi dan komunikasi
Terdokumentasi
4.4.4 4.4.5 4.4.6 4.4.7
Terdokumentasi Tersedia Prosedu r Tersedia Prosedu r Tersedia Prosedu r
Dokumentasi Pengendalian doku men dan Data Pengendalian Operasi Siaga dan Tanggap Darurat
4.5.1 Penguk uran dan Pemantauan Kinerja Kecelakaan, kejadian, ketidaksesuaian, Tind akan 4.5.2 Koreksi dan Penc egahan . . 4.5.4 Audit 4.6 Tinjauan Manajemen
Jenjang Managemen
Top Manajemen
Tersedia Prosedu r Terdokumentasi Terdokumentasi Terdokumentasi Tersedia Prosedu r Tersedia Prosedu r
Tersedia Prosedu r Tersedia Prosedu r Tersedia Prosedu r Terdokumentasi
Jenjang Dokumentasi
I
Pedoman K3
ana emen Madya Instruksi Kerja
Jenjang Managemen
Top Manajemen
Jenjang Dokumentasi
I
Pedoman K3
ana emen Madya Instruksi Kerja
Pekerja
Form
IV
Ukuran organisasi dan tipe aktivitas Komplesitas proses dan interaksinya Kompentesi personal/SDM yang dimiliki
en u o umen as yang em ang an apa sa an aam Berbagai bentuk media,misal cetakan kertas,Film, file elekronik,
Ukuran organisasi dan tipe aktivitas Komplesitas proses dan interaksinya Kompentesi personal/SDM yang dimiliki
en u o umen as yang em ang an apa sa an aam Berbagai bentuk media,misal cetakan kertas,Film, file elekronik, , , (multimedia)
Wujud Dokumentasi yang dikembangkan: Pemodelan Sistem proses (sofware program) ☺ Standard Internal dan panduan operasi (Juklak, Juknis) ☺ Penggabungan ketiga wujud tersebut ☺
Wujud Dokumentasi yang dikembangkan: Pemodelan Sistem proses (sofware program) ☺ Standard Internal dan panduan operasi (Juklak, Juknis) ☺ Penggabungan ketiga wujud tersebut ☺
n u pengem angan s s em o umen as , se e umnya per u Dilakukan identifikasi : Panduan operasi yang terkait masalah K3 yang telah diterapkan Standard kinerja terkait K3 yang telah diterapkan Peraturan dan Persyaratan K3 yang telah diacu Kompetensi SDM yang dimiliki Rekaman / data kejadian dan kecalakaan yang telah terjadi
n u pengem angan s s em o umen as , se e umnya per u Dilakukan identifikasi : Panduan operasi yang terkait masalah K3 yang telah diterapkan Standard kinerja terkait K3 yang telah diterapkan Peraturan dan Persyaratan K3 yang telah diacu Kompetensi SDM yang dimiliki Rekaman / data kejadian dan kecalakaan yang telah terjadi
PERSYARATAN
DOKUMEN TERSEDIA
STANDAR
DOKUMEN ACUAN KINERJA
MENGUMPULKAN DAN ANALISA DATA ANALISA KORELASI KORELASI ANT ANTAR BAGIAN PENENTUAN FORMAT PENULISAN
I
II
III
IV
PERSYARATAN
DOKUMEN TERSEDIA
STANDAR
DOKUMEN ACUAN KINERJA
MENGUMPULKAN DAN ANALISA DATA ANALISA KORELASI KORELASI ANT ANTAR BAGIAN PENENTUAN FORMAT PENULISAN
I
II
III
IV
PEMERIKSAAN & PENINJAUAN DOKUMEN/SISTEM PENGESAHAN PENGENDALIAN DOKUMEN
Pengembanga ngembangann sist s isteem penge pengendalian ndalian dokumen dok umen me m elip liputi uti en et a an :
FORMAT DOKUMEN
PENGESAHAN DOKUMEN
DISTRIB DISTRI B USI DOKUMEN
PENINJAUAN (PENGKAJIAN) DOKUMEN
Pengembanga ngembangann sist s isteem penge pengendalian ndalian dokumen dok umen me m elip liputi uti en et a an :
FORMAT DOKUMEN
PENGESAHAN DOKUMEN
DISTRIB DISTRI B USI DOKUMEN
PENINJAUAN (PENGKAJIAN) DOKUMEN
PERU PE RUBA BAHAN HAN RE REVI VISI SI DO DOKUME KUMEN N
PENYIMP PENYIM PA NAN DOKUMEN
PT.......……………………………… PROPINSI …………………………. PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN
LOGO
........ No m o r Ter b i t
-…
a ama mann Tan g g al Ter b i t
….
…. .
PT.......……………………………… PROPINSI …………………………. PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN
LOGO
........
-…
No m o r Ter b i t Nomor Revisi
a ama mann Tan g g al Ter b i t Tangg anggal al Revi Revisi si
PT. …………………. PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN Ini adalah dokumen an “ dikontrol” Distribusi ru tin dibatasi, hanya pada distribusi yang disetujui . Pihak lain yang memiliki dok umen ini adalah dokumen yang tidak dikontrol dan harus melihat dokumen kontrol un tuk mengetahui status level revisinya.
Status Pengadaan Distribusi ke Tanggal Distribusi
………………………….. : Dikendalikan/Tidak(*) :…………………… :……………………
Jaminan Kerahariaan Dokumen Distribusi dokumen
….
…. .
PT. …………………. PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN Ini adalah dokumen an “ dikontrol” Distribusi ru tin dibatasi, hanya pada distribusi yang disetujui . Pihak lain yang memiliki dok umen ini adalah dokumen yang tidak dikontrol dan harus melihat dokumen kontrol un tuk mengetahui status level revisinya.
Status Pengadaan Distribusi ke Tanggal Distribusi
………………………….. : Dikendalikan/Tidak(*) :…………………… :……………………
Jaminan Kerahariaan Dokumen Distribusi dokumen Nomor Dokumen
(*) Coret yang tidak perlu
Nomor Terbit Nomor Revisi Tanggal Terbit Tanggal Revisi
–
-
.
a
a
ar
Untuk Lembar Pengesahan
Disiapkan Oleh :
Diperiksa Oleh :
Disahkan Oleh :
Untuk Lembar Pengesahan
Disiapkan Oleh :
Diperiksa Oleh :
Disahkan Oleh :
Nama Jabatan
Nama Jabatan
Wakil Manajemen,
Untuk Distribusi
DISTRIBUSI : Nomor Penggandaan
Distribusi Ke …
Status Penggandaan
Tanggal Distribusi
PERHATIAN
Untuk Distribusi
DISTRIBUSI : Nomor Penggandaan
Distribusi Ke …
Status Penggandaan
Tanggal Distribusi
PERHATIAN , DIBATASI HANYA PADA DOKUMEN YANG TELAH DISETUJUI, BARANG SIAPA YANG MEMILIKI DOKUMEN YANG TIDAK DIKENDALIKAN BERSIFAT TIDAK SAH DAN UNTUK MELIHAT KEABSAHAN DOKUMEN INI HARUS MELIHAT MASTERLIST, DAN STATUS REVISINYA.
Dibangun dan dipelihara oleh top manajemen Berisi komitmen top manajemen
Dokumen payung bagi dokumen dibawahnya Kerangka Pedoman K3 :
1.0. Pendahuluan 1.1
Latar Belakang
2.0
Profil Perusahaan
2.1
Pengelolaan K3
3.0.
Kebijakan K3
3.1
Penjelasan Kebijakan K3
Dibangun dan dipelihara oleh top manajemen
Berisi komitmen top manajemen
Dokumen payung bagi dokumen dibawahnya Kerangka Pedoman K3 :
1.0. Pendahuluan 1.1
Latar Belakang
2.0
Profil Perusahaan
2.1
Pengelolaan K3
3.0.
Kebijakan K3
3.1
Penjelasan Kebijakan K3
4.0 Penera an Sistem Mana emen K3 4.1
Pengendalian Dokumen
4.1.1
Tanggungjawab
. . ……..Dst sesuai dgn elemen standar OHSAS 18001:1999
Keran ka Penulisan Prosedur Lin kun an : 1. 2. 3. . 5.
Tujuan ; Jaminan, Pengendalian Ruang Lingkup ; Personal, Bagian,Seluruh, Ekternal Tanggung Jawab ; Peranan/pekerjaan personil/pejabat , , Definisi ; Istilah Khusus, Kata Khusus
Keran ka Penulisan Prosedur Lin kun an : 1. 2. 3. . 5. 6. 7. 8.
Tujuan ; Jaminan, Pengendalian Ruang Lingkup ; Personal, Bagian,Seluruh, Ekternal Tanggung Jawab ; Peranan/pekerjaan personil/pejabat , , Definisi ; Istilah Khusus, Kata Khusus Prosedur atau Penerapan ; Mekanisme Kegiatan (5W + 1H) Dokumentasi Prosedur ; Wujud Dokumen Prosedur Dokumentasi Terkait ; Instruksi Kerja, Form, Peta
Rincian kegiatan untuk memenuhi dokumen prosedur Kerangka Insruksi kerja : Persyaratn atau kelengkapan kerja Tahapan kerja
, Aspek mutu yang perlu diperhatikan
Format penulisan dapat bisa berupa : Uraian tahapan kerja
Rincian kegiatan untuk memenuhi dokumen prosedur Kerangka Insruksi kerja : Persyaratn atau kelengkapan kerja Tahapan kerja
, Aspek mutu yang perlu diperhatikan
Format penulisan dapat bisa berupa : Uraian tahapan kerja
Gambar/bagan kerja Kombinasi Ketiganya
Pengembangan Format rekaman, tergantung e u u an a
v as organ sas , namun arus
konsisten dan transparan. Format Rekaman dapat berupa : Format rekaman hasil identifikasi aspek
lingkungan
Pengembangan Format rekaman, tergantung e u u an a
v as organ sas , namun arus
konsisten dan transparan. Format Rekaman dapat berupa : Format rekaman hasil identifikasi aspek
lingkungan Daftar kejadian dan kecelakaan kerja
,
.
PENGENDALIAN REKAMAN MELIPUTI :
PENGESAHAN STATUS REKAMAN DISTRIBUSI REKAMAN PENYIMPANAN REKAMAN PEMUSNAHAN REKAMAN KADALUARSA Pen esahan status rekaman rinsi n a da at sama den an roses Pengesahan dokumen, namun status rekaman dapat dibedakan : Rekaman aktif (Terkendali /Tidak Terkendali)
PENGENDALIAN REKAMAN MELIPUTI :
PENGESAHAN STATUS REKAMAN DISTRIBUSI REKAMAN PENYIMPANAN REKAMAN PEMUSNAHAN REKAMAN KADALUARSA Pen esahan status rekaman rinsi n a da at sama den an roses Pengesahan dokumen, namun status rekaman dapat dibedakan : Rekaman aktif (Terkendali /Tidak Terkendali) Rekaman Kadaluarsa
Sehingga perlu catatan mutu rekaman sebagai informasi masa penggunaannya
1. Sebagai alat manajemen dalam
menjalankan kegiatan .
2. Sebagai alat pelacak pelacak untuk untuk menelusuri penyebab terjadinya peny mpangan proses, untu transparas 3. Menjaga konsistensi, suatu kegiatan dapat tidak tid k oleh l h satu
1. Sebagai alat manajemen dalam
menjalankan kegiatan .
2. Sebagai alat pelacak pelacak untuk untuk menelusuri penyebab terjadinya peny mpangan proses, untu transparas 3. Menjaga konsistensi, suatu kegiatan dapat tidak tidak oleh satu orang.. orang . lingkungan
MODUL V TERJEMAHAN STANDAR
OHSAS 18001:1999 SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
MODUL V TERJEMAHAN STANDAR
OHSAS 18001:1999 SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Deras Training Center Yogyakarta 2007
OHSAS 1 18001 :: 1 1999
SERI ASESMENT KESEHATAN DAN KESELAMATAN K ERJA
OHSAS 180001
Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja – Spesifikasi
HAL PENTING BSI-OHSAS 18001 ini bukan standard B riti sh BSI-OHSAS 180001 ini di keluarkan dan dipulik asikan isinya seperti standard Britis h
Page 1 of 22
OHSAS 1 18001 :: 1 1999
Acknowledgement OHSAS 18001 has been developed with the assistance of the following c0operating organizations: National Standards Authority of Ireland South African Bureau of Standards British Standards Institution Bureau Veritas quality International Det Norske Veritas Lloyds Register Quality Assurance SFS Yarsley International Certification Services Asociacion Espanola de Normalizacion y Certificacion International Safety Management Organisation Ltd Standards and Industry Research Institute of Malaysia (Quality Assurance Services) International Certification Services
Page 2 of 22
OHSAS 1 18001 :: 1 1999
Content
Page Foreward
ii
1 Scope
1
2 Reference publications
1
3 Terms and definitions 4 OH &S management system elements 4.1 General requirements 4.2 OH&S policy 4.3 Planning 4.4 Implementation and operation 4.5 Checking and corrective action 4.6 Management review Annex A (informative) Correspondence between OHSAS 18001,ISO 14001 : 1996 and ISO 9001 : 1994 Bibliography
Figure 1 – Elements of Successful OH&S management Figure 2 – OH&S policy Figure 3 – Planning Figure 4 – Implementation and operation Figure 5 – Checking and corrective action Figure 6 – Management review
Page 3 of 22
OHSAS 1 18001 :: 1 1999 Foreward
This Occuptional Health and safety Assessment Series (OHSAS) specification and the accompanying OHSAS 18002, Guidelines for the implementation of OHSAS 18001 , have been developed in response to urgent customer demand for recognizable occupational health and safety management system standard againt which their management systems can be assessed and certified. OHSAS 18001 has been developedto be compatible with the ISO 9001 : 1994 (Quality) and ISO 14001 : 1996 (Environmental) management systems standards, in order to facilitate the integration of quality, environmental and accupational health and safety management systems by organizations, should they wish to do so. This OHSAS specification will be reviewed or amended when considered appropriate. Reviews will be conducted when new editions of either ISO 9001 or ISO 14001 are published, to ensure continuing compatibility. This OHSAS specification will be withdrawn on publication of its contentsin, or as, an international standard. For the United Kingdom : -
BSI-OHSAS 18001 is not a British standard;
-
BSI-OHSAS 18001 will be withdrawn on publication of its content in, or as, a British Standard;
-
BSI-OHSAS 18001 is published by BSI which retains its ownership and copyright.
The development process used for OHSAS 18001 is open to others sponsors wishing to produce similar types of document in association with BSI, provided that those sponsors are willing to comply with BSI’s conditions for such documents. Publications referred to du ring th e development of th is OHSAS specification The following documents were referenced during the development of this OHSAS spesification. BS 8800 : 1996 Guide to occupational health and safety management systems Technical Report NPR 5001 : 1997 Guide to an occupationa health and safety management system SGS & ISMOL ISA 2000 : 1997 Requirements for Health and Safety Management Systems BVQI safetyCert Occupational safety and Health Management Standard DNV Standard for Certification of Occupational health and Safety Management systems (OHSMS) : 1997 Draft NSAI SR 320 Recommendation for an Occupational Health and safety (OH and s) Management System Draft AS/NZ 4801 Occupational health and safety management systems – Spesification with guidance for use Draft BSI PAS 088 Occupational healthand safety management systems UNE 81900 series of pre-standards on the prevention of occupational risks Draft LRQA SMS 8800 Health & Safety management systems assessment criteria OHSAS 18001 will supersede some of these referenced document. OHSAS 18001 maintains a high level of compatibility with, and technical equivalence to UNE 81900.
Page 4 of 22
OHSAS 1 18001 :: 1 1999 This publication does not purport to include all necessary provisions of a contract. Users are responsible for its correct application. Compliance with this Occupational Health and Safety Assessment Series Publication does not of itself confer immunity from legal obligations.
Summary of pages This document comprises a front cover, an inside front cover, pages i to iv, pages 1 to 14, an inside back cover and a back cover
Page 5 of 22
OHSAS 1 18001 :: 1 1999
1 Scope This Occupational Health and Safety Assessment series (OHSAS) specification gives requirements for an occupational health and safety (OH&S) management system, to enable an organization to control its OH&S risks and improve its performance. It does not state specific OH&S performance criteria, nor does it give detailed spesifications for the design of a management system. This OHSAS specification is applicable to any organization that wishws to : a.
establish an OH&S management system to eliminate or minimize risk to employees and other interested parties who may be exposed to OH&S risks associated with its activities;
b.
implement, maintain and continually improve an OH&S management system;
c.
assure itself of its conformance with its stated OH&S policy;
d.
demonstrate such conformance to others;
e.
seek certification/registration of its OH&S management system by an external organization; or
f.
make a self-determination and declaration of conformance with this OHSAS specification.
All the requirements in this OHSAS spesification are intended to be incorporated into any OH&S management system. The extent of the application will depend on such factors as the OH&S policy of the organization, the nature of its activities and the risks and complexity of its operations. This OHSAS spesification is intended to address occupational health and safety rather than product and services safety. 2. Reference Publication s Other publications that provide information or guidance are listed in the Bibliography. It is advisable that the latest editions of such publications be consulted. Specifically, reference should be made to : OHSAS 18002:1999, Guidelines for the implementation of OHSAS 18001. BS 8800:1996, guide to occupational health and safety management systems. 3. Terms and definiti ons For the purposes of thisOHSAS spesification the following terms and definitions apply.
3.1 accident undesired event giving rise to death, ill health, injury, damage or other loss 3.2 audit systematic examination to determine whether activities and related results conform to planned arrangements and whether these arrangements are implemented effectively and are suitable for achieving the organization’s policy and objectives (see 3.9)
Page 6 of 22
OHSAS 1 18001 :: 1 1999 3.3 continual improvement process of enhancing the OH&S management system, to achieve improvements in overall occupational health and safety performances, in line with the organization’s OH&S policy NOTE The process need not take place in all areas of activity simultaneously. 3.4 hazard source or situation with a potential for harm in terms of injury or ill health, damage to property, damage to the workplace environment, or a combination of these 3.5 hazard identification process of recognizing that a hazard (see 3.4) exists and defining its characteristics 3.6 incident event that gave rise to an accident or had the potential to lead to an accident NOTE An incident where no ill health, injury damage, or other loss occurs is also reffered to asa “near-miss”. The term “incident” includes “near-misses”. 3.7 interested parties individual or group concerned with or affected by the OH&S performance of an organization 3.8 non-conformance any deviation from work standards, practices, procedures, regulations, management system performance etc. that could either directly or indirectly lead to injury or illness, property damage, damage to the workplaceenvironment, or a combination of these 3.9 objectives goals, in termsof OH&S performance, that an organization sets itself to achieve 3.10 occupational health and safety conditions and factors that affect the well-being of employees, temporary workers, contractor personnel, visitors and any other person in the workplace 3.11 OH&S management system Part of the overall management system that facilitates the management of the OH&S risks associated with the business of the organization. This includes the organizational structure, planning activies, responsibilities, practices,
Page 7 of 22
OHSAS 1 18001 :: 1 1999 procedures, processes and resources for developing, implementing, achieving, reviewing and maintaining the organization’s OH&S policy 3.12 organization company, operation, firm, enterprise, institution or association, or part thereof, whether incorporated or not, public or private, that has its own functions and administration. NOTE For organizations with morethan one operating unit, a single operating unit may be defined as an organization. 3.13 performance measurable result of the OH&S management system, related to the organization’s control of health and safety risks, based on its OH&S policy and objectives NOTE Performance measurement includes measurement of OH&S management activies and result. 3.14 risk combination of the likelihood and consequence(s) of a speciefied hazardous event occurring 3.15 risk assessment Overall process of estimating the magnitude of risk and deciding whetther or not the risk is tolerable 3.16 safety fredoom from unacceptable risk of harm [ISO/IEC Guide 2] 3.17 tolerable risk risk that has been reduced to a level that can be enduredby the organization having regard to its legal obligations and its own OH&S policy
Page 8 of 22
OHSAS 1 18001 :: 1 1999 4.0. Elemen Sistem Manajemen K3
Kebijakan K3
Perencanaan Tinjauan Manajemen Penerapan dan Operasi Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan
4.1 Persyaratan Umum Organisasi seharusnya menetapkan dan memelihara sistem manajemen Kesehatan dan keselamatan Kerja, serta persyaratan yang ditetapkan dalam keseluruhan klausul 4 ini.. 4.2 Kebij akan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Tinjauan Manajemen
Audit
PolicyPpp
Kebijakan
Umpan balik dari Pengukuran Kinerja
Perencanaan
Gambar 2 –Kebijakan K3
Page 9 of 22
OHSAS 1 18001 :: 1 1999
Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja seharusnya disyahkan oleh top Manajemen dari organisasi, secara jelas menyatakan komitmen dan tujuan dari kesehatan dan keselamatan kerja akan ditingkatkan dalam kinerja kesehatan dan keselamatan kerja.
Kebijakan seharusnya : a.
Telah sesuai dengan sifat alamiah, dan skala resiko kesehatan dan keselamatan kerja organisasi;
b.
Mencakup komitmen untuk perbaikan secara berkelanjutan;
c.
Mencakup komitmen untuk minimal memenuhi peraturan perundangan K3 yang sedang berlaku, dan sesuai dengan persyaratan lain yang diacu organisasi.
d.
Didokumentasikan, di terapkan dan dipeliharan
e.
Dikomunikasikan kepada seluruh pekerja agar secara personal dapat peduli terhadap pentingnya K3.
f.
Tersedia bagi semua pihak terkait.
g.
Telah dikaji secara periodik untuk memastikan pentingnya kesesuaian kebijakan ini.
4.3 Perencanaan
Kebijakan
Audit
Kebijakan
Umpan balik dari Pengukuran Kinerja
Penerapan dan operasi
gambar 3 - Perencanaan
4.3.1 Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Evaluasi Resiko Organisasi seharusnya mengembangkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk mengindetifikasi bahaya, dan melakukan penilaiaan dengan melakukan tindakan pengendalian mencakup :
Page 10 of 22
OHSAS 1 18001 :: 1 1999 -
Kegiatan rutin dan kegiatan tidak rutin
-
Kegiatan semua personal yang memiliki akses ke tempat kerja (termasuk subcontraktor dan tamu);
-
Semua fasilitas di tempat/lingkungan kerja, baik yang dimiliki organisasi maupun pihak lain..
Organisasi seharusnya menjamin bahwa hasil dari asesment dan potensi dampaknya dalam keadaaan terkendali, dipertimbangkan pada saat penetapan tujuan Kesehatan dan keselamatan Kerja. Organisasi seharusnya mendokumentasikan dan menjaga infromasi ini selalu mutakhir.
Metodelogi organisasi untuk melakukan identifikasi bahaya dan penilaian resiko seharusnya: -
Telah menetapkan dengan seksama lingkup, sifat alamiah dan kondisi yang tepat untuk menjamin hal ini bersifat proaktif dan reaktif.
-
Menyediakan untuk klasifikasi hasil identifikasi dan resiko bahaya, guna mengurangi atau mengendalikannya secara terukur sesuai yang ditetapkan dalam klausul 4.3.3 dan 4.3.4.
-
Dapat konsisten dengan pengalaman organisasi dan kapabilitas dari pengendalian resiko yang dapat diukur pekerja.
-
Menyediakan input untuk mendeterminasi persyaratan fasilitas, identifikasi kebutuhan pelatihan atau kebutuhan pengembangan pengendalian operasi.
-
Menyediakan pemantauan untuk tindakan yang dipersyaratkan guna menjamin kesesuaian waktu dan efektivitas di dalam penerapan.
-
Catatan ; Untuk panduan lebih lanujut identifikasi bahaya, penilaian, dan pengendalian bahaya lihat OHSAS 18002.
4.3.2 Peraturan dan Persyaratan The organization shall establish and maintain a procedure for identifyng and accesing the legal and other OH&S requirements that are applicable to it. The organization shall keep this information up-to-date. It shall communicate relevant information on legal and other requirements to its employees and other relevant interested parties.
4.3.3 Tuju an The organization shall establish and maintain documented occupational health and safety objectives, at each relevant function and level within the organization. NOTE objectives should be quantified wherever practicable. When establishing and reviewing its objectives, an organization shall consider its legal and other requirements, its OH&S hazards and risks, its technological options, its financial , operational and business requirements, and the views of interested parties . The objectives shall be consistent with the OH&S policy, including the commitment to continual improvement.
Page 11 of 22
OHSAS 1 18001 :: 1 1999 4.3.4 Program Manajemen K3 The organizationshall establish and maintain (an) OH&S management programme (s) for achieving its objectives. This shall include documentation of: a.
the designated responsibility and authority for achievement of the objectives at relevant functions and levels of organization; and
b.
the means and time-scale by which objectives are to be achieved.
The OH&S management programme (s) shall be reviewed at regular and planned intervals. Where necessary the OH&S management programme(s) shall be amanded to address changes to the activies, products, services, or operating conditions of the organization.
4.4 Penerapan dan Operasi
Perencanaan
Audit
Penerapan dan Operasi
Umpan balik dari Pengukuran Kinerja
Pemeriksaan dan Tindakan Koreksi Gambar 4 – Penerapan dan Operasi
4.4.1 Struktur dan Tanggungjawab The roles, responsibilities and authorities of personnel who manage, perform and verify activities having an effect on the OH&S risks of the organization’s activities, facilities and processes, shall be defined, documented and communicated in order to facilities OH&S management. Ultimate responsibility for occupational health and safety rests with top management. The organization shall appoint a member of top management (e.g. in a large organization, a Board or executive committee member) with particular
Page 12 of 22
OHSAS 1 18001 :: 1 1999 responsibility for ensuring that the OH&S management system is properly implemented and performing to requirements in all locations and spheres of operation within the organization. Management shall provide resources essential to the implementation, control and improvement of the OH&S management system. NOTE Resources include human resources and specialized skills, technology and financial resources. The organization’s management appointee shall have a defined role, responsibility and authority for: a.
ensuring that OH&S management system requirements are established, implemented and maintained in accordance with this OHSAS spesification;
b.
ensuring that reports on the performance of the OH&S management system are presented to top management for review and as a basis for improvement of the OH&S management system.
All those with management responsibility shall demonstrate their commitment to the continual improvement of OH&S performance. 4.4.2 Training, awareness and competence Personnel shall be competent to perform tasks that may impact on OH&S in the workplace. Competence shall be defined in terms of appropriate education, training and/or experience. The organization shall establish and maintain procedures to ensure that its employees working at each relevant function and level are aware of : -
the importance of conformance to the OH&S policy and procedures, and to the requirements of the OH&S management system;
-
the OH&S consequences, actual or potential, of their work activities and the OH&s benefits of improved personal performance;
-
their roles and responsibilities in achieving conformance to the OH&S policy and procedures and to the requirements of the OH&S management system, including emergency preparedness and response requirements (see 4.4.7);
-
the potential consequences of departure from speciefied operating procedures.
Training procedures shall take into account differing levels of: -
responsibility, ability and literacy; and
-
risk.
4.4.3 Consult ation and commun ication The organization shall have procedures for ensuring that pertinent OH&S information is communicated to and from employees and other interested parties. Employee involvement and cinsultation arrangements shall be documented and interested parties informed. Employees shall be : -
involved in the development and review of policies and procedures to manage risks;
-
consulted where there are any changes that affect workplace health and safety;
-
represented on health and safety matters; and
Page 13 of 22
OHSAS 1 18001 :: 1 1999 -
informed as to who is their employee OH&S representative (s) and specified management appointee (see 4.4.1).
4.4.4 Documentation The organization shall establish and maintain information, in a suitable medium such as paper or electronic form, that : a.
describes the core elements of the management system and their interaction; and
b.
provides direction to related documentation.
NOTE It is important that documentation is kept to the minimum required for effectiveness and efficiency.
4.4.5 Document and data con trol The organization shall establish and maintain procedures for controlling all documents and data required by this OHSAS specification to ensure that : a.
they can be located;
b.
they are periodically reviewed, revised as necessary and approved for adequacy by authorized personnel;
c.
current versions of relevant documents and data available at all locations where operations essential to the effective functioning of the OH&S system are performed;
d.
absolete documents and data are promptly removed from all points of issue and points of use or otherwisw assured againts unintended use; and
e.
archival documents and data retained for legal or knowledge preservation purposes or both, are suitably identified.
4.4.6 Operational cont rol The organization shall identify those operations and activities that are associated with identified risks where control measures need to be applied. The organization shall plan these activities, including maintenance, in order to ensure that they are carried out under specified conditions by: a.
establishing and maintaining documented procedures to cover situations where their absence could lead to deviations from the OH&S policy and the objectives;
b.
stipulating operating criteria in the procedures;
c.
establishing and maintaining procedures related to the identified OH&S risks of goods, equipment and services purchased and/or used by organization and communicating relevany procedures and requirements ton suppliers and contractors;
d.
establishing and maintaining procedures for the design of workplace, process, installations, machinery, operating procedures and work organization, including their adaptation to human capabilities, in order to eliminate or reduce OH&S risks at their source.
4.4.7 Emergency preparedness and response The organization shall establish and maintain plans and procedures to identify the potential for, and responses to, incidents and emergency situations, and for preventing and mitigating the likely illness and injury that may be associated with them.
Page 14 of 22
OHSAS 1 18001 :: 1 1999 The organization shall review its emergency preparedness and response plans and procedures, in particular after the accurrence of incidents or emergency situations. The organization shall also periodically test such procedures where practicable.
4.5 Checking and correctiv e action
Implementation and operation
Checking and corrective action
Audit
Feedback from measuring performance
Management review
Figure 5 – Checking and corrective action
4.5.1 Perform ance measurement and monitor ing The organization shall establish and maintain procedures to monitor and measure OH&S performance on a regular basis. These procedures shall provide for: -
both qualitative and quantitative measures, appropriate to the needs of the organization;
-
monitoring of the extent to which the organization’s OH&S objectives are met;
Page 15 of 22
OHSAS 1 18001 :: 1 1999 -
proactive measures of performance that monitor compliance with the OH&S management programme, operational criteria and applicable legislation and regulatory requirements;
-
reactive measures of performance to monitor accidents, ill health, incidents (including near-misses) and other historical evidence if deficient OH&S performance;
-
recording af data and results of monitoring and measurements sufficient to facilitate subsequent corrective and preventive action analysis.
If monitoring equipment is required for performance measurement and monitoring, the organization shall establish and maintain procedures for the calibration and maintenance of such equipment. Records of calibration and maintenance activities and results shall be retained.
4.5.2 Accidents, incidents, non-conf ormances and correcti ve and preventive action The organization shall establish and maintain procedures for defining responsibility and authority for: a.
the handling and investigation of:
-
accidents;
-
incidents;
-
non-conformances;
b.
taking action to mitigate any consequences arising from accidents, incidents or non-conformance;
c.
the initiation and completion of corrective and preventive actions;
d.
confirmation of the effectiveness of corrective and preventive actions taken.
These procedures shall require that all proposed corrective and preventive actions shall be reviewed through the risk assessment process prior to implementation. Any corrective or preventive action taken to eliminate the causes of actual and potential non-conformances shall be appropriate to the magnitude of problems and commensurate with the OH&S risk encountered. The organization shall implement and record any changes in the documented procedures resulting from corrective and preventive action. 4.5.3 Records and records management The organization shall establish and maintain procedures for the identification, maintenace and disposition of OH&S records, as well as the results of audits and reviews. OH&S records shall be legible, identifiable and traceable to the activies involved. OH&S records shall be stored and maintained in such a way that they are readily retrievable and protected againts damage, deterioration or loss. Their retention times shall be established and recorded. Record shall be maintained, as appropriate to the system and to the organization, to demonstrate conformance to this OHSAS specification. 4.5.4 Audit The organization shall establish and maintain an audit programme and procedures for periodic OH&S management system audits to be carried out, in order to: a.
determine whether or not the OH&S management system:
Page 16 of 22
OHSAS 1 18001 :: 1 1999 1. conforms to planned arrangements for OH&S management including the requirements of this OHSAS spesification; 2. has been properly implemented and maintained; and 3. is effective in meeting the organization’s policy and objectives; b.
review the results of previous audits;
c.
provide information on the results of audits to managements.
The audit programme, including any schedule, shall be based on the results of risk assessment of the organization’s activities, and the results of previous audits. The audit procedures shall cover the scope, frequency, methodologies and competencies, as well as the responsibilities and requirements for conducting audits and reporting results. Wherever possible, audits shall be conducted by personnel independent of those having direct responsibility for the activity being examined. NOTE The word “independent” here does not necessarily mean external to the organization. 4.6 Management Review
Checking and corrective action
Internal factors
Management Review
External factors
Policy
Figure 6 – Management review
The organization’s top management shall, at intervals that it determines, review the OH&S management system, to ensure its continuing suitability, adequacy and effectiveness.The management review process shall ensure that the necessary information is collected to allow management to carry out this evaluation. This review shall be documented. The management review shall address the possible need for changes to policy, objectives and other elements of the OH&S management system, in the light of OH&S management system audit results, changing circumstances and the commitment to continual improvement.
Page 17 of 22
OHSAS 1 18001 :: 1 1999
Annex A (Informative) Correspondence between OHSAS 18001, ISO 14001: 1996 and ISO 9001:1994 Clause
OHSAS 18001
Clause
ISO 14001:1996
Clause
ISO 9001:1994
1
Scope
1
Scope
1
Scope
2
Reference publications
2
Normative references
2
Normative references
3
Terms and definitions
3
Definitions
3
Definitions
4
OH&S
4
Enviromnental management
4
Quality
management
system elements
system requirements
system
requirements
4.1
General requirements
4.1
General requirements
4.2.1
General (1st sentence)
4.2
OH&S policy
4.2
Environmental policy
4.1.1
Quality policy
4.3
Planning
4.3
Planning
4.2
Quality system
4.3.1
Planning
4.3.1
Environmental aspect
4.2
Quality system
4.2.3
Legal
-
-
for
hazard
identification, assessment
risk and
risk
control 4.3.2
Legal
and
other
requirements 4.3.3
Objectives
4.3.4
OH&S
management
Implementation
4.3.3
Objectives and targets
4.2
Quality system
4.3.4
Environmental management
4.2
Quality system
4.2
Quality system
4.9
Process control
4.1
Management responsibility
programme (s) and
4.4
operation
4.4.1
Structure
other
requirements
programme(s) 4.4
and
Implementation
and
operation
and
4.4.1
Structure and responsibility
responsibility
organization 4.1.2
4.4.2
Training, awareness and
4.4.2
competence 4.4.3
Consultation
Training,
awareness
and
4.18
Training
-
-
competence and
4.4.3
Communication
Page 18 of 22
OHSAS 1 18001 :: 1 1999 communication 4.4.4
Documentation
4.4.4
Environmentalmanagement
4.2.1
General
system documentation 4.4.5
Document
and data
4.4.5
1st
(without
sentence)
Document control
4.5
Document and data control
control
Corres pon dence b etween OHSAS 18001, ISO 14001:1996 and Is o 9001:1994 Clause 4.4.6
OHSAS 18001
Clause
Operational control
4.4.6
Iso 14001:1996
Clause
Operational control
ISO 9001:1994
4.2.2
Quality system procedures
4.3
Contract review
4.4
Design control
4.6
Purchasing
4.7
Customer supplied product
4.8
Product
identification
and
traceability 4.9
Process control
4.15
Handling, storage, packaging, preservation and delivery Servicing
4.19
Statistical techniques
4.20 4.4.7
Emergency
preparedness
4.4.7
and response 4.5
Checking
and
-
-
-
-
4.10
Inspection and testing
4.11
Control
response corrective
4.5
action 4.5.1
Emergency preparedness and
Checking
and
corrective
action
Performance measurement
4.5.1
Monitoring and measurement
and monitoring
measuring 4.12
of
infection, and
test
equipment Inspection and test status
4.5.2
Accidents, incidents, non-
4.5.2
Non-conformance
conformances and corrective
corrective
and preventive action
action
and
and
4.13
preventive
Control of non-conforming product
4.14
Corrective
and
preventive
action 4.5.3
Records
and
recors
4.5.3
Records
4.16
Control of quality records
management
Page 19 of 22
OHSAS 1 18001 :: 1 1999 4.5.4
Audit
4.5.4
Environmental
management
4.17
Internal quality audits
Management review
4.1.3
Management review
Correspondence to ISO 9001
-
-
Bibliography
Annex
Bibliography
system audit 4.6 Annex A
-
Management review Correspondence
to
4.6 ISO Annex
14001, ISO 9001
B
Bibliography
Annex C
-
(See OHSAS 18002)
Annex A
A Guidance on the use of the
-
-
specification
Bibliography
ISO 9001:1994, Quality systems: Model for quality assurance in design, development, production, installation and servicing. ISO 14001:1996, Environmental management systems – Specification with guidance for use. ISO/IEC Guide 2:1996, Standardization and related activities – General vocubulary.
United Kingdom supplement BSI standards publications BRITISH STANDARDS INSTITUTION, LONDONW4 4AL BS 8800:1996,Guide to occupational health and safety management systems. BS EN 30011-1:1993, Guidelines for auditing quality systems – Auditing. BS EN 30011-2:1993, Guidelines for auditing quality systems – Qualification criteria for quality systems auditors. BS EN 30011-3:1993, Guidelines for auditing quality systems – Managing an audit programme. BS EN ISO 9001:1994, Quality systems: Model for quality assurance in design, development, production, installation and servicing. BS EN ISO 14001:1996, Environmental management systems – Specification with guidance for use. Health and Safety Commission/Executive publicatio ns (1) HEALTH ANDSAFETY COMMISSION. Management of health and safety at work. 1992. London: the stationery Office. (2) HEALTH ANDSAFETY EXECUTIVE. Successful health and safety management: HS (G) 65. 1997. London: The Stationery Office. The public enquiry point is: HSE Information Centre Broad Lane Sheffield S3 7HQ
Page 20 of 22
OHSAS 1 18001 :: 1 1999 Tel: 0114 289 2345 Fax: 0114 289 2333 HSE priced and free publications are available from: HSE Books PO Box 199 Sudbury Suffolk C10 6FS Tel: 0178 788 1165 Fax: 0178 731 1995
BSI – British Standards Institution
BSI is the independent national body responsible for preparing British Standards. It presents the UK view on standards in Europe and at the international level. It is incorporated by Royal Charter. Revisions BSI publications are updated by amendment or revision. Users of BSI publications should make sure that they possess the latest amendments or editions. It is the constant aim of BSI to improve the quality of our products and services. We wuold be grateful for notification of an inaccuracy or ambiguity found while using this BSI publication. Tel: 0181 996 9000; Fax: o181 996 7400. Bsi offers members an individual updating service called PLUS which ensures that subscribers automatically receive the latest editions of standards. Buying standards and other BSI publications Orders for all BSI, internationaland foreign standards and other BSI publications should be addressed to Customer Services. Tel: 0181 996 9001. fax: 0181 996 7001. In response to orders for international standards, it is BSI policy to supply the BSI implementation of those that have been published as British Standards, unless otherwise requested. Information on standards and other BSI publications BSI provides a wide range of information on national, European and international standards and other BSI publications through its Library and its Technical Help to Exporters Services. Various BSI electronic information services are also available which give details on all its products and services. Contact the Information Centre. Tel: 0181 996 7111. Fax: 0181 996 7048. Subscribing members of BSI are kept up to date with developments in standardization and other BSI publications, and receive substantial discounts on the purchase price of standards. For details of these and other benefits contact Membership Administration. Tel: 0181 996 7111. fax: 0181 996 7001. Copyright
Page 21 of 22