Materi Senam Lantai
Disusun Oleh
Nadya Pramesti
9G
SMPN 44 BANDUNG
PENGERTIAN
Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan
yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang
teratur. Bentuk modern dari senam ialah : Palang tak seimbang, balok
keseimbangan, senam lantai. Bentuk-bentuk tersebut konon berkembang dari
latihan yang digunakan oleh bangsa Yunani kuno untuk menaiki dan menuruni
seekor kuda dan pertunjukan sirkus.
Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan
yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang
teratur. Bentuk modern dari senam ialah : Palang tak seimbang, balok
keseimbangan, senam lantai. Bentuk-bentuk tersebut konon berkembang dari
latihan yang digunakan oleh bangsa Yunani kuno untuk menaiki dan menuruni
seekor kuda dan pertunjukan sirkus.
Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau menenangkan
pikiran, biasanya ada yang melakukannya di rumah, di tempat fitness, di
gymnasium maupun di sekolah. Sekarang, sejak kecil banyak anak sudah
terbiasa diajarkan senam, baik oleh orang tua, maupunoleh pengajar olahraga
di sekolah.Senam sangat penting untuk pembentukan kelenturan tubuh, yang
menjadi arti penting bagi kelangsungan hidup manusia.Senam ada berbagai
macam, diantaranya senam lantai, senam aerobik, senam pramuka, Senam
Kesegaran Jasmani (SKJ), dll. Namun ketika beranjak remaja, banyak orang
melakukan senam aerobik, ataupun senam lain termasuk meditasi untuk
menenangkan diri.
Senam pertama kali diperkenalkan pada zaman Yunani kuno. Senam lantai
adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya
terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu
dengan tangan, atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat
meloncat ke depan atau belakang. Jenis senam ini juga disebut latihan bebas
karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu
peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat
lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi gerakan
kelentukan,pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.
Senam lantai (bahasa Inggris: floor exercise) adalah salah satu bagian
dari rumpun senam. Sesuai dengan istilahnya, maka gerakan-gerakan senam
dilakukan di atas lantai yang beralaskan matras atau permadani. Unsur-unsur
gerakannya terdiri mengguling, melompat berputar di udara, menumpu dengan
dua tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang pada waktu
melompat ke depan atau ke belakang. Bentuk gerakannya merupakan gerakan
dasar senam perkakas, bentuk latihannya pada putera maupun puteri pada
dasarnya adalah sama, hanya untuk puteri dimasukkan unsur-unsur gerakan
balet.
Senam lantai merupakan salah satu olah raga yang membutuhkan kekuatan,
kelentukan, kelenturan,dll. Disamping itu senam juga merupakan salah satu
olahraga yang dapat menjadikan sebagai olah raga prestasi. Jadi, sebaiknya
dalam melakukan gerakan-gerakan roll depan dan belakang adalah dengan
mengikuti cara-cara dan metode yang telah diberikan dan lebih berhati -hati
saat melakukannya. Sehingga kesalahan-kesalahan yang dapat membuat cedera
tidak akan terjadi.
Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi
matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam. Rangkaian gerakan senam harus
dimulai dari komposisi gerakan ringan,sedang, berat, dan akrobatik, serta
mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan, keluwesan,dll. Pesenam pria
tanpil dalam waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi music dalam waktu
90detik. Gerkan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara
lambat dan sikap statissekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto
harus dikerjakan setinggi bahu.
Macam-Macam Bentuk Senam Lantai
a) Berguling ke depan (Roll Depan)
· Sikap permulaan jongkok, kedua tangan menumpu pada matras selebar
bahu.
· Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat
sampai dagu menyentuh dada.
· Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu
dan kedua kaki dilipatrapat pada dada.
· Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan
berusaha bangun.
· Kembali berusaha bangun.
Kesalahan dalam guling depan(roll depan) :
· Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat(dibuka terlalu lebar
atau terlalu sempit, terlalu jauh atau terlalu dekat).
· Tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat sehingga
keseimbangan badan kurang sempurna dan akibatnya badan jatuh ke
samping
· Bahu tidak diletakkan di atas matrass saat tangan dibengokkan.
· Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut
menolak.
b) Guling ke belakang (Back Roll)
Posisi awal guling ke belakang :
· Posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat.
· Kepala menunduk dan dagu rapat ke dada.
· Kedua tangan berada di samping telinga dan telapak tangan
menghadap ke atas.
Geraan selanjutnya adalah :
· Jatuhkan pantat ke belakang badan tetap bulat.
· Pada saat punggung menyentuh matras, kedua lutut cepat ditarik
ke belakang kepala.
· Pada saat kedua ujung kaki menyentuh matras di belakang
kepala, kedua telapak tangan menekan matras hingga tangan lurus dan
kepala terangkat.
· Ambil sikap jongkok, dengan lurus ke depan sejajar bahu, lalu
berdiri.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat guling kebelakang :
· Penempatan tangan terlalu jauh kebelakang, tidak bisa menolak.
· Keseimbangan tubuh kurang baik saat mengguling kebelakang, hal
ini disebabkan karena sikap tubuh kurang bulat.
· Salah satu tangan yang menumpu kurang bulat, atau bukan
telapak tangan yang digunakan untuk menumpu diatas matras.
· Posisi mengguling kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena
kepala menoleh ke s amping
· Keseimbangan tidak terjaga karena mendarat dengan lutut
(seharusnya telapak).
c) Berdiri Dengan Tangan (HANDS STAND)
Cara melakukanya sebagai berikut:
· Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke
depan.
· Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu
lengan keras, pandangan sedikit ke depan, pantat didorong setinggi-
tingginya, tungkai depan bengkok sedang tungkai belakang lurus.
· Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
· Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan
badan dan lengan, pandangan diantara tumpuan tangan, badan
dijulurkan ke atas.
· Perhatikan keseimbangan.
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat melakukan gerakan
handstand yaitua.
· Pinggang terlalu melenting, Kepala kurang menengada
· Siku-siku bengkok.
· Penempatan tangan dilantai kurang atau terlalu lebar.
· Arah jari tangan tidak kedepan dan jari tangan terlalu rapat.
· Ayunan kaki keatas kurang baik (terlalu atau kurang kedepan
dan lutut di bengkokkan).
· Pada saat melemparkan kaki keatas bahu mundur kebelakang dan
kepala kurang menengadah.
· Menegangkan otot leher, bahu atau pinggang, sehingga
menghambat gerakan.
· Kurang usaha mempertahankan sikap hand stand untuk beberapa
saat, sehingg cepat roboh.
· Waktu roboh melepaskan tangan tumpuan atau tidak menekuk
kepala (untuk mengguling ke depan).
d) Berdiri dengan Kepala (Head Stand)
Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala
dan ditopang oleh kedua tangan.
1. Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi
dan tangan membentuk segitiga sama sisi.
2. Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga
agar badantidak mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung
membusur.
3. Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke
atas.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan headstand
yaitu:
· Penempatan kedua tangan dan kepala tidak membentuk titik-titik
segitiga sama sisi.
· Kekakuan pada leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha.
· Otot-otot leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha kurang
kuat.
· Akibat dari poin b dan c diatas menyebabkan kurangnya
koordinasi dan keseimbangan.
· Alas dasar/lantai tempat kepala bertumpu terlalu keras
sehingga menimbulkan rasa sakit.Terlalu cepat/kuat pada saat
menolak Sikap tangan yang salah, yaitu jari tangan tidak menghadap
kedepan.
e) Kayang
Kayang adalah suatu bentuk atau sikap badan terlentang yang membusur
bertumpu pada kedua tangan dan kedua kaki dengan lutut. Gerakan kayang
akan mudah dilakukan apabila :
1. Memiliki kekuatan otot perut, punggung dan paha.
2. Memiliki kelentukan persendian bahu, ruas-ruas tulang belakang,
dan persendian panggul.
3. Memiliki kekuatan lengan dan bahu untuk menopang.
Sikap kayang dapat dilakukan dari sikap tidur dan berdiri :
Kayang dari sikap tidur
1. Sikap awal :
a) tidur telentang.
b) kedua lutut ditekuk, kedua tumit rapat pada pinggul.
c) kedua siku ditekuk dan telapak tangan melekat pada matras/lantai,
ibu jaridisamping telinga.
2. Gerakan ;
a) Badan diangkat keatas, kedua tangan dan kaki lurus.
b) Masukkan kepala diantara 2 tanganb.
Kayang dari sikap berdiri
1. Sikap awal
a) Berdiri tegak .
b)Kedua tangan disamping kaki.
2. Gerakan
a)Secara bersama-sama/satu tangan diayunkan ke belakang, kepala
tengadah dan badan melenting ke belakang.
b)Tahan dan usahakan kedua telapak tangan menyentuh dan menapak pada
matras/lantai.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan kayang yaitu :
a) Jarak kedua tangan dan kaki terlalu jauh.
b) Siku-siku bengkok disebabkan kekakuan persendian siku dan bahu.
c) Badan kurang melengkung (membusur), disebabkan kurang
lemas/lentuknya bagian punggung dan kekakuan pada otot perut.
d) Sikap kepala yang terlalu menengadah.
e) Kurang keseimbangan.
f) Loncat Harimau (Tiger Sprong)
Secara prinsip teknik gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda
dengan teknik gerakan roll ke depan.Loncat harimau adalah sikap
loncatan membusur dengan kedua tangan lurus ke depan pada saat melayang
dan diteruskan dengan gerakan mengguling ke depan dan sikap
akhir jongkok. Cara melakukannya sebagai berikut :
1. Berdiri tegak, kedua lengan lurus di samping, pandangan lurus
ke depan.
2. Dengan gerakan awalan jongkok melakukan gerakan meloncat ke
depan atas dengan tolakan dua kaki, saat melayang kedua lengan
lurus ke depan.
3. Pada saat kedua tangan menyentuh, kepala menunduk ke dada
antara kedua tangan, sehingga bahu dan tengkuk menyentuh matras,
lipat kedua kaki, selanjutnya mengguling ke depan dengan tangan
lurus.
4. Sikap akhir jongkok terus berdiri.
g) Meroda (Ratslag)
Meroda atau gerakan baling-baling dilakukan ke samping untuk empat
hitungan, tangandan kaki berputar seperti baling-baling.Meroda
merupakan salah satu unsure gerakan senam lantai (floor exercise),
dimana terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara,
menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang.
Cara melakukan latihan :
1) Lakukan latihan hand stand dengan baik dan sempurna.
2) Setelah Latihan hand stand , pindahkan berat badan ke kaki
kanan bila meroda ke kanan ataukaki kiri bila meroda ke kiri.
3) Berurutan kaki kiri atau kanan menumpu kembali gerakanhand
stand dan seterusnya.
Gerakan meroda atau ratslag:
Dimulai dengan berdiri, kedua tangan direntangkan ke atas, telapak
tangan menghadap keatas depan, kepala tegak, kedua kaki dirapatkan.
Tendangkan kaki lurus ke samping dangerakanlah ke arah matras atau
lantai, lengkungkan pinggul dan lutut kiri sambil letakkan tangan kiri
pada matras yang diikuti tangan kanan.Angkatlah kaki kanan ke atas
dengan hentakkan kakikiri pada matras untuk bisa membuat sikap kangkang
di atas kepala. Kembalikan denganmendaratkan kaki kanan, kemudian kaki
kiri dan sebaliknya hentakkan tangan anda agar bisakembali tegak.
Hal yang harus diperhatikan :
1) Saat melakukan meroda, kedua tangan dibuka lebar sama dengan lebar
kaki.
2) Jalannya kaki dan tangan berurutan secara teratur ke arah samping
kanan.
h) Lompat Kangkang
Lompat kangkang di atas peti lompat ada dua macam:a. Lompatan dengan
panggul ditekuk atau menyudut yaitu lompatan dengan membuat sikap
kangkang tanpa meluruskan badan terlebih dahulu.
Teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Setelah awalan dan take off. angkat panggul tinggi-tinggi.
2) Pada saat tangan menyentuh peti atau kuda lompat, panggul ditekuk,
tangan dibuka gerakanke samping.
3) Tolakan tangan kuat dengan mengangkat dada dan kepala ke arah
atas.
4) Setelah kaki melewati peti lompat, luruskan badan dan rapatkan
tungkai sebelum mendarat.5.
5) Mendaratkan kedua kaki dengan rapat, lutut agak ditekuk.
Teknik pelaksanainnya sebagai berikut :
1) Sambil mengangkat panggul, ayun tungkai tinggi di atas garis
horisontat.
2) Pada saat tangan bertumpu pada peti, badan merupakan satu garis
lurus dan membuat sudutantara 20° - 30° dengan garis horizontal.
3) Setelah badan lurus, tekuk panggul dan buka kaki. Bersamaan dengan
itu, tolakkan tangankuat-kuat pada peti lompat.
4) Angkat dada dan lewatkan kedua kaki dari peti.
5) Saat kedua kaki melewati peti lompat, luruskan badan dan angkat
lengan ke depan atas.
6) Mendarat dengan menekukkan lutut dan condongkan badan sedikit ke
depan (menekuk panggul, akhiri dengan sikap sempurna).
Kesalahan yang sering terjadi pada lompat kangkang :
1) Panggul kurang diangkat tinggi, sehingga tidak berhasil membuat
sikap kangkang di atas peti lompat.
2) Lutut bengkok, kepala dan dada tidak terangkat pada saat tangan
rnenyentuh peti.
3) Kedua lengan tidak lurus dan kepala terlalu ke depan, sehingga
menyebabkan tangan tidak lurus dengan badan.
i) Lompat Jongkok( Squat Voult)
Gerakan lompat jongkok sebenarnya hamper sama dengan lompat kangkang
tetapi padalompat jongkok kedua kaki rapat, jika lompat kangkang sudah
di kuasai maka mudah untuk melakukan lompat jongkok.
Cara melakukan lompat jongkok :
1) Ambil ancang awalan, kemudian berlari, selanjutnya lakukan kedua
kaki meloncat ke atas.Kemudian kedua lengan menumpu pada peti lompat.
2) Kedua tangan menolak kuat-kuat dan panggul di angkat tiggi,
kemudian kedua kaki di tekuk dalam sikap jongkok pada saat melewati
peti lompat kepala tegak.
3) Luruskan kedua kaki,kedua lengan di ayun ke atas sesaat sebelum
mendarat.
4) Kemudian mendarat lunak, lutut di tekuk sedikit, dan jaga
keseimbangan.
j) 10. Round off
Sikap awal : Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua lengan disamping
badan.
Cara melakukan gerakan round off:
1) Ayunkan kedua lengan keatas sejajar bahu lurus kedepan serong ke
atas.
2) Sambil mengangkat dan melangkahkan kaki ke kiri ke depan, badan
putar kesamping kiri.
3) Bersamaan dengan meletakkan kedua telapak tangan pada matras
sejajar bahu, lemparkankaki kanan lurus ke atas, kemudian diikuti
kaki kiri hingga pada posisi handstand.
4) Lemparkan kedua kaki sejauh mungkin.
5) Mendarat pada kedua kaki dan badan menghadap ke tempat semula.
Sikap akhir : Berdiri tegak, kedua lengan lurus ke atas serong kedepan,
pandangan menghadap kearah permulaan mengambil awalan.
2.4 Peraturan senam
Peraturan senam adalah seperangkat aturan yang digunakan untuk
menyelenggarakan kejuaraan senam, mengatur mekanismenya, serta membatasi
atau menentukan siapa saja yangboleh turut serta di dalamnya, dan bagaimana
nilai senam dihasilkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari senam lantai adalah
sebagai berikut.
1. Hendaknya selalu menggunakan matras.
2. Matras harus diletakkan di atas tanah atau lantai yang rata dan aman
dari bahaya.
3. Letakkan matras jauh dari dinding atau benda-benda lain yang akan
menyebabkan terjadinya benturan.
4. Periksa matras dan keamanan di sekitarnya yang mungkin dapat
mengganggu peserta didik.
5. Pembelajaran dilakukan dari gerakan yang mudah dahulu atau tahap demi
tahap.
6. Sebelum melakukan pembelajaran senam lantai hendaknya melakukan senam
pemanasan yang cukup.
7. Peserta didik dilarang melakukan pembelajaran sendiri di luar
pengawasan guru, kecuali ada peserta didik yang dianggap dapat
membantu dan menguasai gerakan senam lantai dengan benar.
8. Agar matras tidak cepat rusak, hendaknya matras dijaga sebaik mungkin
dan jaga kesebersihannya serta disimpan di tempat yang aman.
Peraturan Senam Lantai
Biasanya merupakan nomor pertama dalam pertandingan atas pertimbangan
kesempatan bagi para pesenam untuk juga berlaku sebagai pemanasan karena
gerakan-gerakannya tidak memerlukan tenaga otot yang luar biasa. Nomor ini
mungkin merupakan tontonan yang paling mengasyikkan dibanding dengan alat-
alat lain meskipun sebenarnya relatif berkembang paling baru. Untuk pertama
kali nomor ini sebagai nomor perseorangan dalam Olympiade 1932 dan bagi
wanita baru 20 tahun kemudian.
Senam lantai sangat populer terutama bagi penyelenggaraan secara massal
yang dapat diikuti oleh ribuan peserta bersama-sama. Gerakan-gerakannya
dapat dikerjakan secara seragam dan membentuk formasi-formasi yagn menarik
dan mengesankan. Di negeri kita sekarang sedang digalakkan apa yang disebut
senam pagi Indonesia.
Lantai pertandingan berukuran 12 m2 dalam ruang yang berukurang 14 m2
dilapisi karpet kenyal setebal 0,045 m. Pria tampil dalam waktu 70 detik
dan wanita dengan diiringi musik 90 detik. Keduanya bertujuan untuk
memberikan kesan kepada para wasit dengan rangkaian urutan dari berbagai
lompatan, putaran, keseimbnagan dicampur dengan unsur-unsur lonjakan dan
akrobatik. Gerakan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara
lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto
harus dikerjakan setinggi bahu.
Peralatan Senam Artistik
1. Bentuk putra ada 6 (enam) alat :
Ø Floor exercise (lantai)
Ukuran 12x12 m
Ø Pommel horse (kuda-kuda pelana)
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.10 m
Ø Rings (gelang-gelang)
Tinggi 2.55 m
Jarak 0.50 m
Ø Horse vault (kuda-kuda lompat)
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.35 m
Ø Parallelbar (palang sejajar)
Panjang 3.50 m
Jarak 0.48 s/d 0.52 m
Tinggi 1.75 m
Ø Horizontal bar (palang tunggal)
Panjang 2.40 m
Tinggi 2.55 m
2. Untuk puteri ada 4 (empat) alat :
Ø Horse vault (kuda-kuda lompat)
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.20 m
Ø Uneven bars (palang bertingkat)
Panjang 2.40 m
Tinggi palang bawah 1.50 m
Tinggi palang atas 2.30 m
Ø Balance beam (balok keseimbangan)
Panjang 5.00 m
Tinggi 1.20 m
Ø Floor exercise (lantai)
Ukuran 12 x 12 m
Jenis Pertandingan
Dalam kejuaraan senam biasa diberlakukan empat jenis
kompetisi, yang biasa disebut sebagai kompetisi I, kompetisi II, kompetisi
III, dan kompetisi IV. Kompetisi I, atau disebut juga kompetisi penyisihan,
diselenggarakan untuk mencari regu atau peserta individual yang bias
berlanjut ke kompetisi selanjutnya. Pada kompetisi ini baik peserta beregu
maupun peserta individual harus bertanding di semua alat, dengan
menampilkan rangkaian bebas. Yang dimaksud peserta beregu adalah enam orang
pesenam yang mewakili satu negara/daerah. Hasil kompetisi ini akan
menentukan :
1) 36 pesenam putra dan 24 pesenam putri terbaik yang akan
menjadi finalis serba bisa dikompetisi II.
2) 8 pesenam terbaik (baik putra maupun putri) dari setiap
alat, yang akan menjadi finalisdisetiap alat, di kompetisi III.
3) 8 regu terbaik, yang akan melaju ke final beregu di
kompetisi IV.
Kompetisi II (kejuaraan perorangan serba bisa). Kompetisi II
dimaksudkan untuk mencari juara perorangan serba bisa (seluruh alat),
dengancara menjumlahkan nilai pesenam dari seluruh alat. Pesenam yang
nilainya tertinggi dalamseluruh alat menjadi juara serba bisa atau sering
juga disebut All Around Champion. Sepertidikatakan sebelumnya, finalis di
kompetisi II ini berjumlah 36 orang (pa) dan 24 orang (pi),dengan ketentuan
dari satu daerah tidak boleh lebih dari 3 orang pesenam.
Kompetisi III (kejuaraan perorangan peralat). Kompetisi ini akan
menentukan juara dari setiap alat yang dipertandingkan: 6 alat
Artistik putra, 4 alat Artistik putri dan 4 alat senam ritmik. (Khusus
untuk senam ritmik walaupun alatnyaada 5 alat, tetapi yang dipertandingkan
dalam kejuaraan besar hanya 4 alat. Biasanya, tiap tahunalat yang
dipertandingkan berubah-ubah). Peserta kompetisi III pada setiap alat
adalah 8 orang
Manfaat Senam Lantai
a. Manfaat fisik
Senam adalah kegiatan utama yang paling bermanfaat untuk mengembangkan
komponen fisik dan kemampuan gerak. Melalui berbagai kegiatannya, peserta
didik akan berkembang daya tahan otot, kekuatan(power), kelentukan,
koordinasi, kelincahan, dan keseimbangannya.
Di samping itu, program senam dapat pula menyumbang pengayaan
perbendaharaan gerak pelakunya. Dasar-dasar senam akan sangat baik untuk
mengembangkan pelurusa tubuh, penguasaan dan kesadaran tubuh secara umum,
dan keterampilan-keterampilan senam. Contohnya, meliputi berdiri dengan
postur tubuh yang baik, menggantung dalam posisi terbalik, serta
menampilkan variasi gulingan berturut-turut.
b. Manfaat mental dan sosial
Ketika mengikuti senam, peserta didik dituntut untuk berpikir sendiri
tentang pengembangan keterampilannya. Untuk itu, peserta didik harus mampu
menggunakan kemampuan berpikirnya secara kreatif melalui pemecahan masalah-
masalah gerak. Dengan demikian peserta didik akan berkembang kemampuan
mentalnya.