Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Jakarta, September 2016
2 PBI Transaksi Valas terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Domestik:
PBI No.16/16/PBI/2014
PBI No.17/6/PBI/2015
PBI No.17/13/PBI/2015
PBI No.17/15/PBI/2015
PBI Transaksi Valas terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Asing:
PBI No.16/17/PBI/2014
PBI No.17/7/PBI/2015
PBI No.17/14/PBI/2015
PBI No.17/16/PBI/2015
Dicabut Diganti dengan:
PBI No.18/18/PBI/2016 • Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Domestik
PBI No.18/19/PBI/2016 • Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Asing
2 PBI Transaksi Valas terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Domestik:
PBI No.16/16/PBI/2014
PBI No.17/6/PBI/2015
PBI No.17/13/PBI/2015
PBI No.17/15/PBI/2015
PBI Transaksi Valas terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Asing:
PBI No.16/17/PBI/2014
PBI No.17/7/PBI/2015
PBI No.17/14/PBI/2015
PBI No.17/16/PBI/2015
Dicabut Diganti dengan:
PBI No.18/18/PBI/2016 • Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Domestik
PBI No.18/19/PBI/2016 • Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Asing
3
Penyempurnaan ketentuan dimaksudkan selain untuk menyederhanakan pengaturan, mendukung mendukung kebijakan kebijakan tax amnesty amnesty,, juga untuk mendukung mendukung lindung nilai melalui variasi instrumen
Transaksi structured product valas thd Rupiah berupa Call Spread Option Penerapan prinsip kehati-hatian dalam bertransaksi structured product valas thd Rupiah Underlying Transaksi berupa investasi lainnya, termasuk kebijakan pemerintah di bidang perpajakan*
*) Tax Amnesty
4
Pokok-pokok Pengaturan Transaksi Valas terhadap Rupiah relatif sama dengan sebelumnya, namun ditambah dengan pengaturan Call spread option …
1. Definisi 2. Transaksi Valas thd Rupiah
10. Larangan Transaksi
3. Penerapan Prinsip Kehati-hatian
9. Dokumen Underlying
8. Penyelesaian Transaksi
7. Dynamic Hedging
4. Threshold Transaksi
6. Transaksi Call Spread Option
5. Underlying Transaksi
5 1.
Nasabah (Pihak Domestik) adalah perorangan (WNI) atau badan usaha selain Bank (berbadan hukum Indonesia, berdomisili di Indonesia dan memiliki NPWP).
2.
Pihak Asing adalah : a. warga negara asing; b. badan hukum asing atau lembaga asing lainnya, kecuali KCBA, PMA, dan lembaga nirlaba. c. warga negara Indonesia yang memiliki status penduduk tetap ( permanent resident ) negara lain dan tidak berdomisili di Indonesia; d. kantor Bank di luar negeri dari Bank yang berkantor pusat di Indonesia; atau e. kantor perusahaan di luar negeri dari perusahaan yang berbadan hukum Indonesia
3.
Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah: a. Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah adalah transaksi penjualan dan pembelian valuta asing terhadap Rupiah. b. Transaksi Spot adalah transaksi jual atau beli antara valas terhadap Rupiah dengan penyerahan dana dilakukan 2 (dua) hari kerja setelah tanggal transaksi, termasuk transaksi dengan penyerahan dana pada hari yang sama (today ) atau dengan penyerahan dana 1 (satu) hari kerja setelah tanggal transaksi ( tomorrow ). c. Transaksi Derivatif Valuta Asing Terhadap Rupiah adalah transaksi yang didasari oleh suatu kontrak atau perjanjian pembayaran yang nilainya merupakan turunan dari nilai tukar valas terhadap Rupiah, gabungan turunan dari nilai tukar valas terhadap Rupiah dan suku bunga (valas dan Rupiah), atau gabungan antarturunan dari nilai tukar valas terhadap Rupiah. d. Call Spread Option adalah gabungan beli call option dan jual call option yang dilakukan secara simultan dalam
satu kontrak transaksi dengan strike price yang berbeda dan nominal yang sama. 4.
Underlying Transaksi adalah kegiatan yang mendasari jual/beli valuta asing.
6
Transaksi Valas terhadap Rupiah meliputi: • •
Transaksi Spot ; dan Transaksi Derivatif Valuta Asing Terhadap Rupiah.
Transaksi Derivatif Valuta Asing Terhadap Rupiah meliputi: •
Transaksi derivatif yang standar ( plain vanilla), dalam bentuk forward , swap, option, dan cross currency swap (CCS); dan
•
Transaksi structured product valuta asing terhadap Rupiah berupa Call Spread Option.
7
Dalam melakukan kegiatan Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah, Bank wajib:
•
•
•
•
Dalam hal Bank melakukan transaksi structured product valas terhadap Rupiah berupa Call Spread Option, Bank juga wajib :
memenuhi ketentuan otoritas perbankan yang mengatur mengenai kategori Bank yang dapat melakukan kegiatan transaksi valuta asing; menerapkan manajemen risiko sebagaimana dimaksud dalam ketentuan otoritas perbankan yang mengatur mengenai penerapan manajemen risiko Bank; memberikan edukasi tentang Transaksi Derivatif Valuta Asing Terhadap Rupiah kepada Nasabah untuk pelaksanaan kegiatan Transaksi Derivatif Valuta Asing Terhadap Rupiah; dan memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai kewajiban penggunaan Rupiah.
memenuhi ketentuan otoritas perbankan yang mengatur mengenai prinsip kehati-hatian dalam melaksanakan kegiatan structured product bagi bank umum.
8
Transaksi valas terhadap Rupiah diatas threshold tertentu wajib memiliki underlying transaksi Threshold Transaksi
Domestik Beli
Pihak Asing Jual
Spot
$25,000 per bulan per nasabah
Forward
$100,000 per bulan per nasabah
-
Beli $25,000 per bulan per pihak asing $1,000,000
$5,000,000 per transaksi per per transaksi per Pihak Asing atau per nasabah
posisi per Bank.
Option
$100,000 per bulan per nasabah
$100,000* Per bulan per nasabah
Transfer Rupiah
$5,000,000 per transaksi per Pihak Asing
posisi per Bank.
$1,000,000 $1,000,000 $25,000* per transaksi per per transaksi per per bulan per Pihak Asing atau per Pihak Asing atau per nasabah posisi per Bank.
Call Spread Option
-
$1,000,000 $1,000,000 $1,000,000 per transaksi per per transaksi per per transaksi per Pihak Asing atau per Pihak Asing atau per nasabah posisi per Bank.
Swap
Jual
posisi per Bank.
Seluruh transaksi wajib memiliki Underlying
$1,000,000 per hari per Pihak Asing
9
Cakupan underlying transaksi tidak berubah, hanya menambahkan penjelasan mengenai investasi lainnya, termasuk transaksi dalam rangka kebijakan pemerintah terkait perpajakan, yaitu tax amnesty.
a. Seluruh kegiatan Perdagangan barang dan jasa di dalam dan di luar negeri, b. Seluruh kegiatan Investasi berupa direct investment , portfolio investment, pinjaman, modal dan investasi lainnya didalam dan luar negeri; dan/atau c. Pemberian kredit Rupiah dan valas untuk kegiatan perdagangan dan investasi (khusus pihak domestik) d. Income dan Expense Estimation e. kepemilikan dana valuta asing di dalam negeri dan di luar negeri antara lain berupa tabungan, giro, deposito, dan sertifikat deposito, untuk Penjualan Forward Valas/Rupiah f. Investasi lainnya antara lain adalah investasi dan/atau transaksi yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan kebijakan pemerintah terkait perpajakan*. Namun tidak termasuk: a. Penempatan dana pada Bank antara lain berupa tabungan, giro, deposito, dan NCD; b. Fasilitas kredit yang masih belum ditarik, antara lain berupa standby loan dan undisbursed loan; c. Penggunaan Surat Berharga Bank Indonesia dalam valuta asing; d. Kegiatan pengiriman uang oleh perusahaan transfer dana (khusus pihak domestik). e. Penggunaan SBI untuk transaksi derivatif (khusus Pihak Asing)
10
Kewajiban memiliki Underlying Transaksi untuk Transaksi Valas Terhadap Rupiah oleh Nasabah kepada Bank tidak berlaku untuk penyelesaian Transaksi Derivatif Valas Terhadap Rupiah awal yang dilakukan melalui:
Rollover Sepanjang jangka waktu perpanjangan transaksi ( roll over ) paling lama sama dengan Underlying jangka waktu Transaksi awal
Early Termination
Unwind
11
Bank dilarang melakukan transaksi structured product valas terhadap Rupiah, kecuali:
Call Spread Option
Persyaratan:
1) 2) 3)
didukung oleh Underlying Transaksi; nominal transaksi structured product valas terhadap Rupiah berupa Call Spread Option tidak melebihi nominal Underlying Transaksi; dan jangka waktu transaksi structured product valas terhadap Rupiah berupa Call Spread Option tidak melebihi jangka waktu Underlying Transaksi.
12
KORPORASI 1
Strike Price 1 : Rp 13000
Buy Call Option
2
Strike Price 2 : Rp 14000
Sell Call Option
Buy Call : Right to buy
2
Strike Price 1
Sell Call : Obligation to sell
1
Strike Price 2
3
CALL SPREAD 11000
12000
US$ melemah
13000
13500
14000
16000
US$ menguat
Skenario saat call spread jatuh tempo : 1.1 Kurs Spot berada dalam range call spread USD/IDR yaitu 13000 sd. 14000 :
nasabah eksekusi call spread dengan membeli pd kurs „strike 1‟ option USD/IDR 13000.
2.2 Kurs Spot pasar < USD/IDR 13000 , misal 12000: nasabah tidak eksekusi option krn pembelian USD di pasar (12000) lebih murah dibandingkan ku rs option (13000). 3.3 Kurs Spot pasar > USD 14000 , misal 16000: nasabah beli USD di pasar dgn “subsidi” sebesar selisih kedua kurs option (USD/IDR 14000-13000=Rp 1000), sehingga nasabah membeli lebih murah sebesar Rp 1000.
13
Transaksi Spot yang dilakukan dalam rangka transaksi structured product valas terhadap Rupiah berupa Call Spread Option dapat menggunakan Underlying Transaksi yang sama dengan transaksi structured product valas terhadap Rupiah berupa Call Spread Option awal. Contoh: •
•
•
Perusahaan A memiliki underlying transaksi berupa pinjaman yang telah ditarik sebesar $2 juta Perusahaan melakukan hedging melalui call spread sebesar $2 juta, dengan kisaran kurs USD/IDR 13000 dan 15000 dengan tenor 1 tahun. Pada saat jatuh waktu kurs berada di level 13500, dan perusahaan A melakukan exercise transaksi call spread option, sehingga perusahaan A membeli USD/IDR melalui transaksi spot sebesar $2 juta, pada level 13000. Perusahaan A dapat menggunakan underlying transaksi yang sama, yaitu pinjaman yang telah ditarik tersebut. Level kurs saat jatuh tempo
CALL SPREAD
12000
13000
13500
14000
Exercise melalui transaksi spot: Dapat menggunakan Underlying yang sama
15000
14
Transaksi structured product valas terhadap Rupiah berupa Call Spread Option wajib dilakukan secara dynamic hedging untuk memastikan pelaku transaksi Call Spread Option tidak terekspos pada risiko nilai tukar akibat kurs pasar melampaui kurs kisaran Call Spread Option awal
Transaksi dynamic hedging wajib dilakukan dengan persyaratan sebagai berikut: a. kisaran kurs tidak overlap dengan kisaran kurs transaksi Call Spread Option awal; b. kisaran kurs tidak memiliki gap dengan kisaran kurs transaksi Call Spread Option awal ; c. menggunakan Underlying Transaksi yang sama dan belum jatuh tempo; d. nominal tidak bersifat kumulatif ; e. dilakukan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah kurs pasar melampaui kisaran kurs Call Spread Option awal.
15
“Call Spread Option” secara dynamic “tanpa posisi terbuka”: Tidak overlap dan tidak memiliki gap BUY CALL STRIKE PRICE 1
SELL CALL & BUY CALL STRIKE PRICE 2 & 3
SELL CALL STRIKE PRICE 4
Call Spread 1 11000
13000
17000
14000
Call Spread 2
CALL SPREAD 1 & 2
18000 Dynamic Hedging diperlukan utk mitigasi risiko saat kisaran kurs pasar melampaui batas atas kisaran kurs Call Spread sebelum jatuh tempo
Pada saat jatuh tempo call spread , terdapat 3 skenario : 1.
Kurs Spot pasar berada dalam range USD/IDR 13000-17000 : nasabah eksekusi call spread dengan membeli pd kurs option USD/IDR 13000)...spread positif bagi nasabah.
2.
Kurs Spot pasar < USD/IDR 13000 : nasabah tidak eksekusi option krn pembelian USD di pasar lebih murah dibandingkan kurs option.
3.
Kurs Spot pasar > USD 17000 : nasabah memperoleh subsidi sebesar selisih kedua kurs option (USD/IDR 17000“
”
16
Jangka waktu dynamic hedging diatur sebagai berikut: a. paling kurang 6 (enam) bulan untuk transaksi Call Spread Option awal yang memiliki sisa jatuh waktu lebih dari 6 (enam) bulan atau lebih; Contoh:
tenor
0
3
6
9
12 bulan
Call Spread Awal Dynamic Hedging
b.
mengikuti sisa jatuh waktu transaksi Call Spread Option awal untuk transaksi Call Spread Option awal yang memiliki sisa jatuh waktu kurang dari 6 (enam) bulan;
tenor 0
1
2
3
Call Spread Awal Dynamic Hedging
4
5
6
7
8 bulan
17
Ketentuan mengenai penyelesaian transaksi relatif tidak berubah, sebagai berikut: a.
b. c.
d.
e.
•
•
Transaksi Spot antara Bank dengan Nasabah/Pihak Asing dan antar Bank Jual forward ≤ threshold Jual forward dengan Underlying Transaksi berupa kepemilikan dana valuta asing Transaksi yang dilakukan Pedagang Valuta Asing untuk kepentingan nasabahnya Transaksi yang dilakukan travel agent
Plain vanilla: Forward, Swap, Option Structured product berupa call spread option
Rollover Untuk trx derivatif
≤
Early Termination
Unwind
threshold dapat dilakukan netting sepanjang didukung
18
Penyelesaian penjualan valas terhadap Rupiah oleh Nasabah kepada Bank melalui transaksi forward dengan nominal paling banyak s/d threshold tertentu wajib dilakukan dengan pemindahan dana pokok secara penuh (full movement of funds).
Pemindahan dana pokok secara penuh ( full movement of funds)
Unwind •
Forward Jual ≤ threshold wajib dengan pemindahan dana pokok penuh
Rollover
•
•
Early Termination
pemindahan dana pokok secara penuh dilakukan pada saat jatuh waktu transaksi forward jual Kewajiban penyelesaian dengan pemindahan dana pokok secara penuh dilakukan pada saat berakhirnya kontrak perpanjangan transaksi ( roll over ) atau kontrak percepatan penyelesaian transaksi (early termination). Rollover dan early termination dapat dilakukan sepanjang didukung oleh Underlying Transaksi dari transaksi forward
19
Penyelesaian penjualan valas terhadap Rupiah oleh Nasabah kepada Bank melalui transaksi forward dengan menggunakan underlying transaksi berupa kepemilikan dana valas di dalam negeri dan/atau di luar negeri wajib dilakukan dengan pemindahan dana pokok secara penuh.
Unwind
Forward Jual dengan underlying kepemilikan dana valas tidak dapat diselesaikan scr netting
Rollover
Early Termination
20
Ketentuan mengenai dokumen underlying transaksi juga tidak berubah, sebagai berikut:
JENIS DOKUMEN DOKUMEN UNDERLYING TRANSAKSI
DOKUMEN PENDUKUNG Fotokopi Identitas dan NPWP Surat pernyataan tertulis (authenticated )
Dokumen Underlying Transaksi berupa: DOKUMEN FINAL Trade: Invoice atau commercial invoice Dokumen kredit (loan agreement + bukti penarikan) Letter of Credit (L/C) Sales contract Investment: Bukti kepemilikan investasi Surat permintaan penyetoran rekening saldo oleh otoritas berwenang Risalah RUPS • •
•
•
DOKUMEN PERKIRAAN Trade: Proyeksi arus kas untuk kegiatan eksporimpor dan travel agent Perkiraan kebutuhan biaya-biaya di LN Dokumen pembelian ( purchase order ) Investment: Proyeksi arus kas terkait proyek tertentu •
• •
•
•
•
•
List Dokumen lengkap ada pada lampiran di SE
21
Jenis Dokumen Transaksi
Surat Pernyataan
Fotokopi Identitas dan NPWP
> threshold
< threshold
x
x
> threshold
< threshold
X
x
No Threshold
Forward atau Option
> threshold
x
< threshold
x
x
x
Derivatif – Plain Vanilla beli
> threshold
x
x
x
< threshold
Derivatif jual (option )
> threshold
x
x
x
< threshold
x
x
x
x
Spot
Pembelian
Derivatif Plain vanilla Call Spread Option
Penjualan Penyelesaian secara netting untuk Transaksi Derivatif Awal
Nominal Transaksi
Underlying Transaksi
Jenis Transaksi
Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah antar
22
Jenis Dokumen Transaksi
Jenis Transaksi
Spot Pembelian
Derivatif - Plain vanilla Call Spread Option
Penjualan
Derivatif - Plain vanilla
Penyelesaian secara netting untuk Transaksi Derivatif Awal Transfer Rupiah Transfer Rupiah dalam rangka penyelesaian secara netting Transaksi Derivatif Awal
Nominal Transaksi
Underlying Transaksi
Surat Pernyataan
> threshold
< threshold
x
> threshold
< threshold
X
No Threshold
> threshold
< threshold
X
> threshold
x
x
< threshold
> threshold
x
< threshold
x
x
> threshold
x
x
< threshold
x
x
23
Waktu penyampaian dokumen underlying dan dokumen pendukung 1.
Penyampaian dokumen adalah pada saat transaksi
Dokumen Underlying Transaksi dan/atau dokumen pendukung Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah disampaikan untuk setiap transaksi pada tanggal transaksi.
Batas waktu maksimum penyampaian dokumen Underlying Transaksi dan/atau dokumen pendukung Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah diatur sebagai berikut:
Jenis Transaksi
Batas Waktu Maksimum Penyampaian Dokumen Pendukung Tanggal Valuta*) 5 hari kerja setelah tanggal transaksi*)
Transaksi Spot Transaksi Derivatif Transaksi Derivatif dengan jatuh waktu kurang dari 5 hari kerja setelah tanggal Tanggal jatuh waktu*) transaksi Saat terjadi penambahan dana Rupiah Transfer Rupiah kepada pihak asing Pihak Asing *) berlaku pula untuk penyampaian dokumen Transaksi Derivatif sampai dengan jumlah tertentu (threshold) yang akan diselesaikan secara netting.
24
2.a. Penyampaian secara berkala untuk Pihak Domestik No.
Kriteria Transaksi
Frekuensi Penyampaian Dokumen Pendukung
1.
a. Dokumen Underlying Transaksi bersifat final; Paling kurang 1 kali dalam dan 1 tahun kalender pada b. Bank telah mengetahui track record transaksi pertama. Nasabah dengan baik (transaksi dilakukan secara reguler).
2.
Pembelian valuta ≤ threshold.
asing
terhadap
Rupiah Paling kurang 1 kali dalam 1 bulan kalender pada transaksi pertama.
Pembelian valuta asing terhadap Rupiah ≤ threshold secara berangsur hingga mencapai nilai di atas threshold atau ekuivalennya dalam 1 bulan yang sama, maka dokumen Underlying Transaksi dilampirkan untuk pembelian valuta asing yang melebihi threshold saja.
25
2. b. Penyampaian secara berkala untuk Pihak Asing No.
Kriteria Transaksi
Frekuensi Penyampaian Dokumen Pendukung
1.
Untuk Bank yang melakukan fungsi kustodian Paling kurang 1 kali dalam a. Dokumen Underlying Transaksi bersifat final; dan 1 tahun kalender b. Bank telah mengetahui track record Pihak Asing dengan baik (transaksi dilakukan secara reguler).
2.
Untuk Bank yang tidak melakukan fungsi kustodian Paling kurang 1 kali dalam a. Dokumen Underlying Transaksi bersifat final; dan 1 bulan kalender b. Bank telah mengetahui track record Pihak Asing dengan baik (transaksi dilakukan secara reguler).
3.
Pembelian valuta asing terhadap Rupiah ≤ threshold.
Paling kurang 1 kali dalam 1 bulan kalender.
26
Bank harus menerapkan prosedur dan sistem pengendalian dokumen (document control and procedure). Dengan demikian, Nasabah / Pihak Asing harus memastikan agar: •
Dokumen yang telah digunakan sebagai Underlying Transaksi dari Transaksi valas/IDR dapat digunakan untuk transaksi valas/IDR yang lain sepanjang tidak melampaui nilai nominal Underlying Transaksi Contoh:
Forward Beli (kesatu) $ 5 Juta Nasabah A / Pihak Asing X
•
Dokumen: Invoice $7 Juta
Forward Beli (Kedua) max $ 2 Juta
Apabila dalam satu rangkaian aktivitas ekonomi terdapat beberapa jenis dokumen Underlying Transaksi, maka yang dapat digunakan sebagai dokumen untuk transaksi valas/IDR adalah salah satu dari dokumen Underlying Transaksi tersebut.
Nasabah A / Pihak Asing X
Dokumen: Purchase Order
Forward Beli (kesatu) $ 5 Juta
Dokumen: Invoice
Forward Beli (Kedua) $ 5 Juta
Satu rangkaian kegiatan
27
Beberapa ketentuan Tambahan mengenai Dokumen Underlying:
a.
Dokumen tagihan dalam valas dari transaksi yang diwajibkan menggunakan Rupiah sebagaimana diatur dalam PBI kewajiban penggunaan Rupiah di wilayah NKRI, tidak dapat menjadi dokumen underlying transaksi.
b. Dokumen tagihan dalam valas dari transaksi yang dikecualikan dari kewajiban penggunaan Rupiah dapat dijadikan sebagai dokumen underlying Transaksi dengan melampirkan fotokopi persetujuan pengecualian kewajiban penggunaan Rupiah dari BI c.
Dalam hal dokumen underlying transaksi merupakan bukti tagihan atas kegiatan pembelian barang dari luar negeri (impor), Bank harus memastikan Nasabah menyampaikan dokumen yang menunjukkan bahwa barang dimaksudkan untuk masuk dan diterima di wilayah pabean Indonesia
d. Dalam hal dokumen underlying Transaksi atas kegiatan perdagangan dan investasi berupa list of invoices, Bank harus memastikan ketersediaan invoices yang terdapat dalam list of invoices e.
Dokumen underlying transaksi atas kepemilikan dana valas di dalam dan luar negeri antara lain berupa buku tabungan, rekening koran, bilyet deposito dan bukti kepemilikan NCD.
28
Domestik Memberikan Kredit atau Pembiayaan untuk kepentingan Transaksi Derivatif. cerukan dalam rangka • Memberikan Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah atau fasilitas lain yang dapat dipersamakan dengan cerukan. •
Asing Pemberian Kredit atau Pembiayaan (Rupiah/valas) dengan beberapa pengecualian • Penempatan dalam Rupiah • Pembelian Surat Berharga dalam Rupiah yang diterbitkan Pihak Asing, kecuali berkaitan dengan ekspor impor atau pembelian bank draft oleh TKI untuk pengiriman ke dalam negeri yang diterima oleh bukan Pihak Asing. • Tagihan antar kantor dalam Rupiah • Tagihan antar kantor dalam valas dalam rangka pemberian Kredit atau Pembiayaan di luar negeri • Penyertaan modal dalam Rupiah • Transfer Rupiah ke Luar Negeri •
29
Pengecualian pemberian kredit kepada Pihak Asing antara lain mencakup: a.
b.
Kredit atau Pembiayaan nontunai atau garansi yang terkait dengan kegiatan investasi di Indonesia yang memenuhi persyaratan berikut: 1)
memperoleh counter guaranty (kontra garansi) dari Prime Bank , atau
2)
adanya jaminan setoran sebesar 100% (seratus persen) dari nilai garansi yang diberikan
Kredit atau Pembiayaan dalam bentuk sindikasi : 1)
mengikutsertakan Prime Bank sebagai lead bank yang memenuhi persyaratan
memiliki peringkat investasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat;
memiliki total aset yang termasuk dalam 200 (dua ratus) besar dunia berdasarkan informasi yang tercantum dalam Banker’s Almanac,
2)
diberikan untuk pembiayaan proyek di sektor riil di Indonesia
3)
kontribusi bank asing sebagai anggota sindikasi lebih besar dibandingkan dengan kontribusi Bank di dalam negeri
Diluar persyaratan ini tidak diperkenankan* *) Terdapat beberapa kasus yang persyaratannya tidak memenuhi PBI, antara lain kontra garansi diberikan oleh perusahaan asuransi, bukan Prime Bank. Hal ini tidak diperkenankan.
30
Dengan berlakunya PBI ini, maka: PBI Transaksi Valas terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Domestik:
PBI No.16/16/PBI/2014
PBI No.17/6/PBI/2015
PBI No.17/13/PBI/2015
PBI No.17/15/PBI/2015
dan PBI Transaksi Valas terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Asing:
PBI No.16/17/PBI/2014
PBI No.17/7/PBI/2015
PBI No.17/14/PBI/2015
Dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
PBI No.17/16/PBI/2015