Menulis Cinta Apakah itu cinta? Makanan khas darimana kah itu? Seperti apakah bentuknya? Banyak orang mengalaminya namun tak bisa menjelaskannya, lalu apakah mereka benar-benar merasakan cinta jika tidak bisa menjelaskannya dengan benar, atau setidaknya hampir benar? Ketidakmampuan untuk menjelaskan apa itu cinta membuat seorang penyair dengan nama beken alias keren, Sitok Srengenge. Untuk membuat puisi bagaimana seorang insani yang sedang jatuh cinta tak bisa merumuskan apa itu cinta. Berikut adalah puisi yang Dia ciptakan:
“Kauminta aku menulis cinta Aku tak tahu huruf apa yang y ang pertama dan seterusnya seterus nya Kubolak-balik seluruh abjad Kata-kata yang cacat yang kudapat Jangan lagi minta aku menulis menu lis cinta Huruf-hurufku, kau tahu, tahu , bahkan tak cukup untuk namamu Sebab cinta adalah kau, yang tak mampu kusebut kecuali dengan denyut ”
Dipahami secara awam pun puisi ini menjelaskan bahwa kita selama ini mengalami cinta, namun belum tentu bisa menjelaskan apa itu cinta, dan puisi diatas merefleksikan ya ng ketidakmampuan kita untuk menjelaskannya. Dalam bait Aku tak tahu huruf apa yang pertama dan seterusnya/Kubolak-balik seterusny a/Kubolak-balik seluruh se luruh abjad/Kata-kata abjad/Kata -kata yang cacat yang kudapat kud apat . Menjelaskan bahwa cinta tidak dapat ditulis dengan kata-kata, walaupun seluruh abjad yang ada dikombinasikan menjadi satu, dan pada akhirnya kata-kata yang tercipta bukanlah kata cinta yang sebenarnya, melainkan hanya sekelumit kata yang tidak sempurna. tahu,/ bahkan tak cukup untuk untu k namamu. Sedangkan dalam bait Huruf-hurufku, kau tahu,/bahkan Memberikan gambaran tentang seseorang yang kita cintai, namun seberapa besar cinta yang kita rasakan kepadanya, tak mampu dibahasakan dengan kata-kata. Hanya rasa saja yang bisa menggambarkannya, seperti pada bait Sebab cinta adalah kau,/yang tak mampu kusebut kecuali dengan denyut . Hanya perasaan kita sajalah yang dapat menjelaskannya, membahasakannya sama saja mengungkapkan kata-kata cacat yang mungkin bisa merusak makna cinta.
Sitok Srengenge, sebagai pencipta atas puisi ini, mengerti benar bagaimana cinta tak bisa dibahasakan oleh kata-kata, dan hanya rasa sajalah yang bisa membahasakannya saja. Memahami puisi ini dan mendengarkan musikalisasinya yang dibawakan oleh Ubiet dan Dian HP, sungguh bisa membuat kita merenungkan apa itu makna cinta. Lalu apakah cinta itu? Seperti kata Seno Gumira Ajidarma dalam cerpen Hujan, Senja, dan Cinta . “Cinta itu abstrak, ... sepasang kekasih tidak usah selalu bertemu, selalu berciuman, dan selalu bergumul untuk mempersatukan diri mereka. Cinta membuat sepasang kekasih saling memikirkan dan saling merindukan, menciptakan getaran cinta yang merayapi partikel udara, melucur dan melaju ke tujuan yang yan g sama dalam denyutan semesta. semesta . Dari milan, dari Kyoto, dari Jakarta…” ‘
’