Menyunting Karangan
Dalam menyunting karangan perlu memperhatikan. 1. Kesa Kesala laha han n ejaa ejaan n 2. Keba Kebaku kuan an kata kata 3. Penu Penuli lisa san n tanda tanda bac bacaa 4. Keef Keefek ekti tifa fan n kalim kalimat at 5. Kali Kalima matt tida tidak k logi logiss Ejaan Pemakaian Huruf kapital 1. Dipaka Dipakaii di di awal awal kalima kalimatt Contoh : Ayah pergi ke Semarang. 2. Huruf Huruf perta pertama ma petik petikan an langs langsung ung Contoh : Ibu bertanya,” Kapan kamu pulang?” 3. Huruf pertama pertama nama nama Tuhan, Tuhan, nama kitab kitab suci Contoh : Allah menurunkan kitab suci. 4. Huruf Huruf perta pertama ma nama nama gelar gelar kehormat kehormatan an Contoh : Sultan Hasanuddin, Haji Romdhoni 5. Huruf pertama pertama unsur unsur nama jabatan, jabatan, pangkat pangkat,, yang diikuti diikuti nama orang, orang, nama nama instansi, atau nama tempat Contoh : Kaporli Jendral Bahtiar Rifa’i berada di Jakarta. 6. Huruf Huruf pert pertama ama unsu unsurr nama nama orang orang Contoh : Dia bernama Bukhori Nurdin. 7. Huruf pertam pertamaa nama bangsa bangsa,, suku bangsa bangsa dan bahasa bahasa Contoh : Kita sebagai Bangsa Indonesia harus mengutamakan kerjasama.
8. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya dan peristiwa sejarah. Contoh : Ia lahir pada bulan Agustus tepat pada hari raya Idul Fitri.
9. Huruf pertama nama geografi Contoh : Pegunungan Jayawijaya ada di Papua. 10.Huruf pertama nama negara, lembaga pemerintah, dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi Contoh : Kita berada di Negara Indonesia. 11.Huruf pertama judul karangan kecuali di, ke, dari, dan yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Contoh : Paman menulis cerita tentang Peristiwa Bencana Tsunami di Aceh. 12.Huruf pertama unsur singkatan, nama gelar, pangkat dan sapaan. Contoh : S,Pd. Yth. Ir. Mayjen Serda,dll 13.Huruf pertama nama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti : bapak, ibu, adik, kakak, dan paman Contoh : Surat itu untuk Paman di Padang.
KEBAKUAN KATA BAKU Antena
TIDAK BAKU Antene
Formal
Formil
Lemas
Lemes
Akta
Akte
Individual
Individuil
Insidental
Insidentil
Alinea
Alinia
Hakikat
Hakekat
Bus
Bis
November
Nopember
Februari
Pebruari
Apotek
Apotik
Praktik
Praktek
Jadwal
Jadual
Kualitas
Kwalitas
Ekspor
Eksport
Kongres
Konggres
Ilegal
Illegal
Akhlak
Ahlak
Akhir
Akir
Fotokopi
Foto kopi
mengubah
Merubah, merobah
silakan
Silahkan,dll.
PEMAKAIAN TANDA BACA TANDA TITIK(.) DIPAKAI 1. Pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Contoh : Ayahku tinggal di Solo. 2. Di belakang angka atau huruf dalam satu bagan atau ikhtisar, atau daftar. Contoh : a. III. Departemen Dalam Negeri 3. Memisahlan angka jam, menit, dan detik. Contoh : Pukul 13.30.20 4. Diantara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru dan tempat terbit dalam daftra pustaka Contoh : Siregar, Merari. 1920.Azab dan Sengsara. Weltervreden: Balai Pustaka.
5. Memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya Contoh : 24.500 orang. 6. Tidak dipakai untuk mmisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Contoh : ia lahir tahun 1956. 7. Tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan Contoh : Salah Asuhan 8. Tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat Contoh : Jalan Diponegoro 82 Jakarta
TANDA KOMA (,) Tanda koma dipakai 1. Unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan Contoh : Saya membeli kertas, pena, dan tinta. 2. Memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya yang didahului kata seperti tetapi atau melainkan Contoh : Saya ingin datang, tetapi hari hujan. 3. Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimat. Contoh : Kalau hari hujan, saya tidak akan datang. 4. Di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdpata pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi. Contoh : ...... Oleh karena itu, kita harus berhati-hati. 5. Memisahkan petikan langsung dari bagian laindalam kalimat. Contoh : Kata Ibu,” Saya gembira sekali.” 6. Di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, nama tempat dan wilayah. Contoh : Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba6, Jakarta. 7. Menceraikan bagian nama yang dibalik dalam daftar pustaka. Contoh : Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Rakyat.
8. Di antara nama orang dan gelar akademik Contoh : Suharno,S.Pd. Sardi,M.H. KEEFEKTIFAN KALIMAT CONTOH 1. Para bapak-bapak diharapkan memasuki ruangan. 2. Semua siswa –siswi segera berkumpul di lapangan. 3. Yang terhormat bapak kepala sekolah SMP Ngeri 1 karangtengah dipersilakan. Kalimat-kalimat di atas tidak efektif, karena penggunaan kata yang berlebihan. Kalimat (1) Para bapak-bapak diharapkan memasuki ruangan. Para mempunyai arti banyak. Ditambah bapak-bapak mempunyai arti banyak juga. Maka kalimat di atas tidak efektif. Yang benar adalah para bapak atau bapak-bapak. Begitu juga kalimat (2) semua siswa-siswi, kata semua juga menunjuk arti banyak , sedangkan siswa-siswi juga menunjuk arti banyak . Sedangkan kalimat (3) bapak kepala sekolah SMP, kepala sekolah SMP ini terdapat kata yang dobel atau sama yaitu sekolah dan SMP
Korban banjir gembira dapat dandang
Sumbangan pembaca jawa pos kembali disalurkan kepada warga dusun ngompro kecamatan pangkur ngawi. Bantuan itu berwujud 50 kompor minyak 275 dandang (wadah untuk menanak nasi), 120 pak buku tulis 120 paket alat tulis
92 stel seragam SD dilengkapi topi dan dasi 10 seragam pramuka siswa MI serta 48 kaleng susu Selain daripada itu masih ada satu karung berisi lebih dari seratus setel seragam SD serta paket buku dan alat tulis.” alhamdulilah kami senang karena selama ini belum pernah ada bantuan alat sekolah dan alat rumah tangga.”ungkap sumiran SH, kepala dusun ngrompo, kepada kundari pri susanti dari radar madiun (grup jawa pos)bantuan susu akan diserahkan kepada ibu-ibu yang mempunyai balita.
Efektifkan kalimat di bawah ini! 1. Kami semua menghadiri rapat di balai desa. 2. Gadis itu sangat cantik sekali. 3. Opini adalah merupakan pendapat seseorang yang kebenarannya perlu dibuktikan. 4. Buku itu lebih baik daripada milikku. 5. Ia berjalan bersama temen-temannya, sehingga tidak akan mungkin kebingungan.
Korban Banjir Gembira Dapat Dandang
Sumbangan pembaca Jawa Pos kembali disalurkan kepada warga Dusun Ngompro Kecamatan Pangkur Ngawi. Bantuan itu berwujud 50 kompor minyak, 275 dandang (wadah untuk menanak nasi), 120 pak buku tulis, 120 paket alat tulis, 92 stel seragam SD, dilengkapi topi dan dasi, 10 seragam pramuka siswa MI serta 48 kaleng susu. Selain itu masih ada satu karung berisi lebih dari seratus setel seragam SD serta paket buku dan alat tulis.” Alhamdulilah kami senang karena selama ini belum pernah ada bantuan alat sekolah dan alat rumah tangga.”ungkap Sumiran ,S.H. Kepala Dusun Ngrompo, kepada Kundari Pri Susanti dari Radar Madiun (Grup Jawa Pos) bantuan susu akan diserahkan kepada ibu-ibu yang mempunyai balita.
Efektifkan kalimat di bawah ini! 1. Kami menghadiri rapat di balai desa. 2. Gadis itu sangat cantik . 3. Opini adalah pendapat seseorang yang kebenarannya perlu dibuktikan. 4. Buku itu lebih baik dari milikku. 5. Ia berjalan bersama teman-temannya, sehingga tidak mungkin kebingungan.