METODE PELAKSANAAN REHABILITASI JARINGAN RAWA D.R.BANJAR SARI 4.500 Ha KABUPATEN KETAPANG
A. PENJELASAN UMUM
1. PENDAHULUAN Proyek
Rehabilitasi
Jaringan
Rawa
D.R.BANJAR
SARI
4.500
Ha
KABUPATEN KETAPANG ini adalah salah satu bagian kegiatan Irigasi dan Rawa II Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Pemanfaatan Air Kalimantan I Provinsi Kalimantan Barat. Proyek ini dikerjakan dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan jaringan rawa yang sudah ada sehingga sehingga dapat berfungsi sebagaimana sebagaimana mestinya.
2. LOKASI PEKERJAAN DAN URAIAN PEKERJAAN Lokasi pekerjaan berada di Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat. Pekerjaan ini adalah Rehabilitasi Jaringan Rawa D.R.BANJAR SARI 4.500 Ha KABUPATEN KETAPANG dengan uraian kegiatan sebagai berikut :
Pekerjaan Pendahuluan
Mobilisasi dan Demobilisasi
Pekerjaan Tanah
Saluran Sekunder
Saluran Tersier
Pekerjaan Kontruksi
Pembuatan Pintu Air
Pintu Air 1 ( satu ) Daun
Pintu Air 2 ( dua ) daun
3. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN 3.1. Jadwal pelaksanaan pekerjaan yang digunakan sebagai pedoman adalah
jadwal
yang
telah
disesuaikan
dengan
tanggal
dikeluarkannya dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). 3.2. Pelaksanaan pekerjaan selama 180 ( seratus delapan puluh ) hari kalender,terhitung dari tanggal mulai kerja sesuai Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK ). 4. PERALATAN 4.1. Peralatan yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan dan akan disediakan
Excavator standard
Beton Molen
Pompa Air
4.2.
Hammer
Peralatan
pengukuran
yang
akan
disediakan
dan
siap
yang
akan
disediakan
dan
siap
dilapangan,antara dilapangan,antara lain :
4.3.
Waterpass
Meteran
Peralatan
dokumentasi
dilapangan,antara dilapangan,antara lain :
Kamera Digital
5. TRANSPORTASI TRANSPORTASI Alat transportasi yang harus disediakan oleh penyedia jasa dan siap di lapangan,antara lapangan,antara lain :
Sepeda Motor
Pick Up
B. METODE PELAKSANAAN
Dalam melaksanakan Proyek Rehabilitasi Jaringan Rawa D.R.BANJAR SARI 4.500 Ha KABUPATEN KETAPANG ini perlu dibuat metode pelaksanaan yang secara garis garis besar dapat dapat diuraikan sebagai sebagai berikut berikut : I.
PENDAHULUAN a. Mobilisasi dan Demobilisasi Mobilisasi dan demobilisasi diperlukan terutama untuk : i. Alat Excavator Standard
ii. Bahan bakar iii. Material iv. Bahan perlengkapan Excavator v. Gudang material dan alat vi. Direksi keet b. Pengukuran Ulang ( Uitzet ) Sebelum
pelaksanaan
akan
dilaksanakan
pekerjaan
pengukuran ulang,dimana diperlukan joint survey bersamasama antara Kontraktor,Konsultan dan Pihak Owner.Hasil pengukuran akan dipakai untuk keperluan shop drawing dan perhitungan
kuantitas
actual
volume
pekerjaan.Hasil
pengukuran akan diserahkan kepada pihak direksi. Pengukuran ulang berpedoman bench Mark ( BM ) yang ada disekitar lokasi pekerjaan atau sesuai petunjuk Direksi. Hasil pengukuran dituangkan dalam gambar ( MC 0 ) dan akan diasistensikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) dan dikonsultasikan
kepada
seksi
perencanaan
dan
program
sebelum mendapat persetujuan dari Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan I. i. Tujuan
Pengukuran Uitzet Tujuan
pengukuran
uitzet
adalah
untuk
memproyeksikan keadaaan di lapangan,baik posisi maupun elevasi titik-titik yang ada pada desain.
As Build Drawing Tujuan pengukuran As Build Drawing ( ABD ) adalah
untuk
memperoleh
volume
pekerjaan
terpasang
data
perhitungan
atau
yang
telah
pengukuran
uitzet
dilaksanakan di lapangan. ii. Peralatan Peralatan
yang
digunakan
untuk
adalah 1 set water pass dalam kondisi baik,setelah dilakukan
pengecekan
ketelitian
alat
oleh
Direksi
Lapangan.
iii. Metode Pengukuran
Pematokan Jarak setiap patok kearah memanjang dibuat setiap 50 m dan patok dibuat dari kayu,ditanam cukup kuat sehingga tidak mudah dicabut,bagian atas patok diberi nomor patok,cat merah atau sesuai petunjuk Direksi Lapangan.
Pengukuran Situasi Pengukuran situasi akan menggambarkan dengan jelas
trase
dan
dikerjakan,dimulai polygon.
situasi dan
daerah diakhiri
yang pada
akan patok
Pengukuran Penampang Memanjang dengan Water Pass. Pengukuran water pass untuk menentukan elevasi patok-patok tetap dan patok-patok kayu yang telah dipasang. Jalur pengukuran water pass merupakan jalur yang tertutup atau dengan metode pergi – pulang dengan jumlah beda tinggi masuk dalam toleransi kesalahan,yaitu
10√D
mm,dimana
D
adalah
panjang jarak pengukuran dalam km.
Pengukuran Penampang Melintang. Potongan melintang diambil sesuai jarak patok memanjang
/
setiap
posisi
patok,kecuali
ditentukan lain. Data titik rincian diambil pada setiap perubahan bentuk muka tanah,dengan jumlah jarak profil kekiri dan kekanan patok sesuai kebutuhan atau sesuai petunjuk Direksi Lapangan.
iv. Penggambaran Semua hasil pengukuran situasi,memanjang,melintang dan buku ukur akan diasistensikan terlebih dahulu kepada Direksi Lapangan untuk kemudian digambar pada kertas kalkir dengan ukuran A2.
Skala yang digunakan :
Peta situasi, skala 1 : 1000
Penampang memanjang, skala horizontal 1 : 1000 dan vertikal 1 : 100
Penampang melintang, skala horizontal dan vertical 1 : 100 Gambar situasi,memanjang dan melintang dibuat dalam rangkap 3 ( tiga ).
c. Mobilisasi Mobilisasi
akan
dilaksanakan
setelah
kontrak
ditanda
tangani,mobilisasi alat akan diawali untuk alat yang diperlukan pada pekerjaan pembersihan.Peralatan yang dimobilisasi untuk dipakai adalah alat Excavator.
d. Direksi Keet Kantor Kontraktor,Konsultan,Ware House,Work Shop,Barak Pekerja lengkap dengan furniture da nisi bangunan yang dipersyaratkan bersamaan bangunan
dalam
dengan tersebut
pekerjaan.Dalam
dokumen pekerjaan akan
lelang
dipersiapkan
pengukuran.Bangunan
ditempatkan
pembuatan
akan
Kantor
disekitar
–
lokasi
tersebut,fasilitas
disekitarnya akan selalu dijaga dan dirawat,sedangkan untuk kantor pimpro dan staff akan ditentukan kemudian sesuai dengan kebutuhan dan persetujuan pihak Pimpro.
e. Pekerjaan Pembersihan Didaerah sekitar lokasi pekerjaan akan dibersihkan sesuai dengan
petunjuk
direksi.Pembersihan
lokasi
dilakukan
terhadap pohon – pohon,semak-semak pohon,semak-semak dan bahan-bahan lain yang mengganggu mengganggu akan dibuang.Hasil bongkaran akan dibuang keluar lokasi atau menurut petunjuk pihak Direksi.
II.
PEKERJAAN TANAH Lingkup pekerjaan tanah pada Proyek Rehabilitasi Jaringan Rawa D.R.BANJAR SARI 4.500 Ha KABUPATEN KETAPANG berupa : a. Galian Saluran Sekunder i. Untuk pekerjaan galian tanah pada saluran Sekunder menggunakan alat excavator standard,dengan kedalaman saluran yang direncanakan. ii. Pekerjaan galian tanah dimulai dari bagian hilir saluran dan bergerak menuju hulu saluran dengan berpedoman pada gambar rencana. iii. Hasil galian dikumpulkan dilokasi yang agak jauh dari pinggir saluran untuk menghindari masuknya kembali tanah tersebut kedalam saluran. iv. Hasil galian tanah ditimbun lapis demi lapis diletakkan dilokasi
yang
tidak
menghalangi
gerak
maju
dan
mengurangi jangkauan lengan excavator. v. Timbunan tanah dengan bucket.
hasil galian kemudian dipadatkan
b. Galian Saluran Tersier i. Untuk pekerjaan galian tanah pada saluran Tersier menggunakan
alat
excavator
standard
,dengan
kedalaman saluran yang direncanakan. ii. Pekerjaan galian tanah dimulai dari bagian hilir saluran dan bergerak menuju hulu saluran dengan berpedoman pada gambar rencana. iii. Hasil galian dikumpulkan dilokasi yang agak jauh dari pinggir saluran untuk menghindari masuknya kembali tanah tersebut kedalam saluran. iv. Hasil galian tanah ditimbun lapis demi lapis diletakkan dilokasi
yang
tidak
menghalangi
gerak
maju
dan
mengurangi jangkauan lengan excavator. v. Timbunan tanah
hasil galian kemudian dipadatkan
dengan bucket.
III.
PEKERJAAN KONTRUKSI Pembuatan Pintu Air 1 ( satu ) Daun Dan 2 ( dua ) Daun Pembuatan pintu air dilaksanakan mengacu pada petunjuk dan ketentuan dalam spesifikasi teknis dan gambar kerja.Semua kontruksi beton yang dikehendaki untuk digunakan bagi semua bangunan
pintu
air
dan
bangunan
lainnya
yang
akan
dikerjakan,disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia ( SNI ) untuk beton SNI-2.Bahan-bahan yang digunakan dalam proporsi
yang menghasilkan menghasilkan beton kental yang mudah dikerjakan yang dapat dikonsolidasikan sepenuhnya. Material untuk komposisi/campuran beton seperti semen,agregat kasar,agregat halus dan air akan dikontrol untuk memenuhi persyaratan-persyaratan
yang
ditentukan
terutama
dalam
pekerjaan pembuatan beton bertulang sheet pile( K-250 ). Sebelum pelaksanaan pembangunan pintu air beserta rumah pintu air,dilakukan terlebih dahulu pembuatan kisdam didepan dan
dibelakang
bangunan
pintu
air,Agar
saluran
air
tidak
terganggu selama proses pekerjaan pintu air,maka dibuatkan saluran pengelak dengan jalan membuat saluran sementara di samping bangunan pintu air yang sedang dikerjakan. Setelah
daerah
bangunan
pintu
air
terbendung,selanjutnya
dilakukan pengeringan dengan menggunakan pompa air agar pembangunan
kontruksi
bangunan
bawah/pondasi
dapat
dikerjakan. Bangunan pintu air ini menggunakan sheet pile untuk menahan tanah di kedua sisi bangunan. Sheet pile dengan panjang dan ukuran seperti yang dicantumkan pada
gambar
dipakai
untuk
membuat
bangunan
air
dan
jembatan.Sheet jembatan.Sheet pile dipancang dengan penumbuk tegak ( drop hammer ).Pemancangan dilakukan dengan kepala/bungkus tiang yang
membuat
tiang/sheet tiang/sheet
pile
tetap
pada
posisinya posisinya
dan
penjajarannya (alignment ) dan dalam penjajaran sumbu (axial alignment ) dengan penumbuk.
Cara pemancangan yang lain manapun akan diminta persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Lapangan. Adapun spesifikasi pekerjaan pekerjaan pintu air dan rumah pintu air adalah sebagai berikut : a. Pintu Air Dari Kayu Kelas I i. Papan daun pintu menggunakan papan kayu kelas I ukuran 0,9 – 1,2 1,2 m yang berkualitas baik. ii. Papan penjepit daun pintu menggunakan kayu klas I dan diperkuat dengan baut ukuran 12 mm. iii. Ulir daun pintu menggunakan besi baja dia,1,5”. iv. Gawang pintu air menggunakan kayu klas I dan diketam halus. v. Plat penyambung antara daun pintu air dan ulir pintu air menggunakan plat tebal 5 mm. vi. Sponing daun pintu air menggunakan kayu klas I.
b. Rumah Pintu Air i. Tiang rumah pintu air menggunakan menggunakan kayu klas I uk.7/7 cm. ii. Rangka atap menggunakan kayu klas II yang berkualitas baik iii. Atap menggunakan seng gelombang BJLS 20. iv. Perabung menggunakan papan yang dilapisi seng datar BJLS 20.
v. Papan listplank menggunakan papan klas II uk,1,5 x 15 cm. vi. Rumah pintu di cat kilat warna biru.
C. P E N U T U P
Demikian uraian secara garis besar mengenai metode pelaksanaan yang dapat kami sampaikan sebagai usulan tentang pekerjaan-pekerjaan yang terlingkup dalam Proyek Rehabilitasi Jaringan Rawa D.R.BANJAR SARI 4.500 Ha KABUPATEN KETAPANG.
Pontianak, 3 Pebruari 2012 PT.BIMA PUTRA BANGSA
Ir.H.BAMBANG WIDIANTO
Direktur Utama