Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
E.1.
Umum
Uraian Uraian pendek pendekata atan, n, metodo metodolog logii dan progr program am kerja erja ini mengu mengurai raika kan n taha tahapa pan, n, meto metode de tekn teknis is dan dan oper operas asio iona nall sert serta a renca encana na kerja erja untu untuk k “STUDY KELAY KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN pelaksanaan pekerjaan “STUDY KORIDO RIDOR R
STA
11
SEMAN EMANA AN!, N!,
sesu sesuai ai pema pemaha hama man n
Konsu onsult ltan an
terhadap Kerangka Acuan Kerja. Pekerjaan Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 Semanan dilaksanakan dengan maksud untuk menyusun dokumen studi kelayakan sebagai sebagai dasar dalam proses proses kebijakan kebijakan dan strategi strategi pembangun pembangunan an jalan STA 11 Kota Tangerang sampai dengan perbatasan !K" jakarta. Tujuan kegiatan Study Kelayakan Pembangunan Pembangunan Jalan Koridor Koridor STA 11 # Semanan adalah sebagai berikut $ 1. %ela %elak kukan ukan
kajia ajian n
kelay elayak akan an
tekn teknis is
terk terkait ait deng dengan an aspe aspek k
plan planol olog ogi, i, geog geogra ra&, &, hidr hidrol olog ogi, i, geol geolog ogi, i, stru strukt ktur ur tana tanah h sert serta a lingk lingkung ungan an hidup hidup guna guna pemban pembangun gunan an jalan jalan korido oridorr STA STA 11 # Semanan' (. %elakuka %elakukan n kajian kajian kelayak kelayakan an ekonom ekonomii dan &nansial &nansial Pemba Pembangun ngunan an jalan koridor koridor STA STA 11 Semanan yang e)ekti) dan dan e&sien' *. %elak %elakuk ukan an ter terhada hadap p
kajian kajian
kelaya kelayaka kan n
sosiolog sosiologis is
dan
budaya budaya
damp dampak ak Pemba embang ngun unan an Jala Jalan n korid oridor or STA STA 11
Semanan' +.
%elakukan
kajian
kelayakan
administrasi
pertanahan
Pembangunan Jalan koridor STA 11 Semanan'
E -1
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
. %en %enyusu yusun n
reko ekomenda endas si
jalu jalurr-tras trase e
serta erta
tekn eknis
kons nstr truk uksi si
rencana pembangunan jalan koridor STA 11 Semanan terpilih dengan berbagai pertimbangan, . %eny %enyus usun un konse onsep p mana manaje jeme men n lalu lalu lint lintas as pada pada masi masing ngm mas asin ing g alter alternat nati) i) dengan dengan memi meminim nimali alisas sasii perma permasal salaha ahan n dan dampak dampak yang ditimbulkan. ditimbulkan.
Sasaran dari kegiatan ini adalah dihasilkannya dokumen studi kelayakan yang yang memu memuat at indi indika kato torr kelay elayak akan an tekn teknik ik,, ekon ekonom omii dan dan ling lingk kunga ungan n sebaga sebagaii acuan acuan dalam dalam perenc perencana anaan an dan pempr pemprogr ograma aman n pelaks pelaksana anaan an pembangunan jalan koridor STA 11 # Semanan Kota Tangerang. Secara Spesi&k, sasaran yang ingin dicapai adalah $ 1. "den "denti ti&k &kas asii per permasa masala laha han n /ila /ilaya yah h seba sebaga gaii dasa dasarr pene penent ntua uan n indikator kelayakan teknik, ekonomi dan lingkungan (. "n)or "n)orma masi si rute jalan jalan STA STA 11 yang yang tepat tepat sesuai sesuai dengan dengan kebija kebijaka kan n rencana tata ruang /ilayah Kota Tangerang *. Prakiraan
anggaran
dan
biaya
yang
dibutuhkan
dalam
pelaksanaan kegiatan pembangunan jalan STA 11 serta man)aat yang dapat digeneralisasi dari pelaksanaan kegiatan +. Pra Pra rencana rencana teknis teknis jalan STA STA 11 yang yang akan akan dibangun dibangun.a .a Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut perlu dilakukan kegiatan kegia egiata tan n sesu sesuai ai deng dengan an cak cakupan upan pek pekerja erjaan an yang yang ter tercant cantum um dala dalam m Kerangka Acuan Kerja 0KAK, yang secara garis besar terdiri dari $ 1. Kegia egiata tan n Persi ersiap apan an (. Sur2ey Sur2ey Pengum Pengumpulan pulan data dan identi identi&ka &kasi si permasal permasalahan ahan *. Analisa Analisa perkira perkiraan an pertumb pertumbuhan uhan perg pergerak erakan an dan lalu lintas lintas +. "denti&ka "denti&kasi si dan pengkaji pengkajian an alternati) alternati) rute . Pra Pra desain desain tekn teknis is 0 desai desain n a/al a/al dan dan 345 345 plan plan
E -2
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
. Analis Analisa a biaya biaya 0tanah, 0tanah, konstru konstruksi ksi,, operas operasi, i, pemelih pemelihara araan an dll dan man)aat 6. Analis Analisa a kelay kelayak akan an ekono ekonomi mi 7. Analisa Analisa dampak dampak lingk lingkungan ungan - kajian kajian lingkungan lingkungan 8. "ndik "ndikasi asi progr program am dan dan tahapa tahapan n kegia kegiatan tan 19. Penyusunan Penyusunan rekomendasi rekomendasi 11. Kesimpulan Kesimpulan dan Saran
E.".
Pe#$man #an Dasa% &ukum
Setiap tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh Konsultan akan mengikuti Spesi&kasi Teknis, Kerangka Acuan Kerja 0KAK dan penjelasannya yang telah telah diberi diberika kan. n. Untuk Untuk menda mendapat patka kan n hasil hasil pekerj pekerjaan aan sesuai sesuai dengan dengan syaratsy syaratsyarat arat,, pihak Konsultan onsultan akan akan mengiku mengikuti ti pedoman, pedoman, kriteria kriteria dan standar
yang
berlaku
di
"ndonesia
pada
saat
ini,
yang
dalam
penerapannya harus dipertimbangkan $ untung rugi, kemudahan sistim operasi dan pemeliharaan, tepat guna, dan biaya konstruksi yang paling menguntungkan. Sur2ey dan in2estigasi akan dilakukan secara teliti dan cermat sehingga akan akan
did didapat apat
suat su atu u
data datadat data
yang yang
akur akurat at
dan
leng lengk kap
untu untuk k
mend mendap apat atka kan n hasi hasill per perenca encana naan an yang yang meme memenu nuhi hi sasa sasara ran. n. !eng !engan an kuali kualitas tas data data yang yang baik baik dan memen memenuhi uhi syarat syarat sesuai sesuai dengan dengan kriter kriteria ia yang ditetapkan, akan menghasilkan suatu hasil perencanaan yang tepat sasa sasara ran n dan dan dapa dapatt diti ditind ndak ak lanj lanjut utii dik dikemud emudia ian n hari hari,, sehi sehing ngga ga pada pada akhirnya akan dapat dirasakan hasilnya oleh masyarakat masyarakat disekitarnya. !asar !asar hukum hukum yang dipergunak dipergunakan an baik secara secara langsung langsung maupun maupun tidak tidak langsung dalam pelaksanaan pekerjaan Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor Koridor STA STA 11 Semanan adalah sebagai sebagai berikut $
E -3
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
1. UndangUndang :omor ( Tahun 188* tentang Pembentukan Kotamadya !aerah Tingkat "" Tangerang' (. UndangUndang :omor (* Tahun (91+ tentang Pemerintahan !aerah sebagaimana telah diubah :omor
(
Pemerintah (91+
Tahun
(91
Pengganti
tentang
dengan
tentang
Penetapan
UndangUndang
Perubahan
UndangUndang Peraturan
:omor
(
Tahun
Atas UndangUndang :omor (*
Tahun (91+ Tentang Pemerintahan !aerah %enjadi Undang Undang' *. UndangUndang :omor *7 Tahun (99+ tentang Jalan +. Undangundang :omor ( Tahun (996 tentang Penataan 3uang' . Peraturan Pemerintah :omor *+ Tahun (99 tentang Jalan' 6. Peraturan !aerah Kota Tangerang :omor Tahun (91(
tentang 3encana Tata 3uang 5ilayah Kota Tangerang (91( (9*(. Kerangka
pikir
dan
landasan
teoritis
yang
dipergunakan
dalam
pelaksanaan pekerjaan study kelayakan pembangunan jalan koridor STA 11 Semanan, Kota Tangerang diuraikan seperti diba/ah ini $
E.'.
KERANGKA PIKIR PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kerangka pikir pelaksanaan pekerjaan perlu dijelaskan sebagai kerangka pemahaman terhadap ;Studi Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 Semanan !i Kota Tangerang<. !asar pemahaman kerangka pikir pelaksanaan pekerjaan
dijelaskan dalam
isu
strategis,
lingkungan
strategis dan instrumental input. "nstrumental input merupakan peraturan perundangundangan yang digunakan sebagai dasar perencanaan diantaranya adalah UU :o. ( tahun (996 tentang Penataan 3uang, UU :o. *7 tahun (99+ tentang
E -4
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Jalan, PP :o. *+ tahun (99 tentang jalan, Perda Kota Tangerang :o. tahun (91( tentang 3T35 Kota Tangerang (91((9*(. "su
strategis
Pemerintah
merupakan
dalam
tantangan
rangka
internal
Pengembangan
yang
Jaringan
dihadapi
oleh
Jalan
Kota
!i
Tangerang baik dari sisi &sik lahan, perkembangan sosial ekonomi, potensi /ilayah dan ketersediaan sarana dan prasarana. =ingkungan strategis merupakan )aktor eksternal yang berpengaruh terhadap terhambatnya pengembangan /ilayah di Kota Tangerang. "denti&kasi )aktor eksternal merupakan interpretasi dari hasil proses diskusi pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja.
1.1.
Isu S(%a(e)is "su strategis merupakan permasalahan internal yang dihadapi dalam rangka pengembangan /ilayah di Kota Tangerang. "su strategis yang menjadi Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 Semanan adalah sebagai berikut$ 1.
Ke(e%*a#uan *e%en+anaan %enurut
Paul
perencanaan
!a2ido> hakekatnya
dan
Thomas
adalah
A.
3einer
018(
suatu
proses
untuk
menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui suatu urutan pilihanpilihan. Kata ;menentukan< mempunyai dua pengertian, yaitu mencari dan menyakinkan. Sedangkan kata ;tepat< mengandung arti suatu kriteria untuk membuat pemikiran mengenai keadaankeadaan yang diinginkan atau lebih tepatnya keadaankeadaaan yang lebih diinginkan. ?al ini menunjukkan bah/a perencanaan memasukkan suatu pengertian tentang tujuantujuan. Perencanaan dapat dibedakan atas perencanaan &sik dan perencanaan non &sik. Perencanaan &sik secara sederhana dilakukan dalam lingkup &sik keruangan 0spasial, seperti E -5
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
bangunanbangunan.
Sedangkan
perencanaan
non
&sik,
seperti kebijakan ekonomi dan sosial. Untuk me/ujudkan perencanaan yang baik, diperlukan sebuah perencanaan yang terpadu terhadap setiap unsur perencanaan baik itu perencanaan &sik maupun non &sik. Keterpaduan perencanaan
ini
sendiri
dilakukan
supaya
tidak
terjadi
tumpang tindih baik dari program maupun kegiatan yang direncanakan sehingga tujuan yang hendak dicapai dapat lebih optimal dan terarah. 4ptimalisasi tujuan baik berdasarkan program maupun kegiatan ini dilakukan supaya perencanaan baik dari sisi sektoral maupun dari perencanaan regional dapat sinergis dan teratur dalam mengarahkan pembangunan yang direncanakan. Sebelum menyusun perencanaan yang terpadu, maka langkah a/al yang perlu dilakukan adalah mem)ormulasikan tujuan yang hendak dicapai. @ormulasi tujuan pembangunan ini merupakan salah satu bagian yang paling sulit dilakukan mengingat banyaknya stakeholder yang terlibat dan adanya kepentingan yang seringkali berbenturan. @ormulasi tujuan ini dapat disusun berdasarkan kebijakan yang ada maupun berdasarkan perumusan usulan dari masyarakat. ".
Pem,an)unan -an) ,e%kelanu(an Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan 0lahan,
kota,
bisnis,
masyarakat,
memenuhi
kebutuhan
pemenuhan
kebutuhan
sekarang generasi
dsb
yang
tanpa masa
berprinsip
mengorbankan
depan
0menurut
Brundtland 3eport dari PBB, 1876. Salah satu )aktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan
kebutuhan
pembangunan
ekonomi
dan
keadilan sosial.
E -6
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Pembangunan berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isuisu lingkungan. =ebih luas daripada itu, pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan$ pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan. !okumen hasil 5orld Summit (99 menyebut ketiga hal dimensi tersebut saling terkait dan merupakan pilar pendorong bagi pembangunan berkelanjutan. Skema pembangunan berkelanjutan$ pada titik temu tiga pilar tersebut, !eklarasi Uni2ersal Keberagaman Budaya 0U:CSD4, (991 lebih jauh menggali konsep pembangunan berkelanjutan dengan menyebutkan bah/a ...keragaman budaya penting bagi manusia sebagaimana pentingnya keragaman hayati bagi alam. .
E -7
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Gam,a% E.1 Skema Pem,an)unan Be%kelanu(an / Pa#a Ti(ik Temu Ti)a Pila% Pem,an)unan
!engan
demikian
pembangunan
tidak
hanya
dipahami
sebagai pembangunan ekonomi, namun juga sebagai alat untuk mencapai kepuasan intelektual, emosional, moral, dan spiritual. merupakan
!alam
pandangan
kebijakan
ini,
keempat
keragaman
dari
lingkup
budaya kebijakan
pembangunan berkelanjutan. Pembangunan
?ijau
pada
umumnya
dibedakan
dari
pembangunan bekelanjutan, dimana pembangunan ?ijau lebih mengutamakan keberlanjutan lingkungan diatas pertimbangan ekonomi dan budaya. Pendukung Pembangunan Berkelanjutan berargumen bah/a konsep ini menyediakan konteks bagi keberlanjutan menyeluruh dimana pemikiran mutakhir dari Pembangunan
?ijau
sulit
di/ujudkan.
Sebagai
contoh,
pembangunan pabrik dengan teknologi pengolahan limbah mutakhir yang membutuhkan biaya pera/atan tinggi sulit untuk dapat berkelanjutan di /ilayah dengan sumber daya keuangan yang terbatas.
'.
Penin)ka(an ek$n$mi -an) (e%*a#u Salah satu indikator keberhasilan pembangunan diantaranya adalah terjadinya peningkatan ekonomi baik secara makro maupun mikro. "ndikator peningkatan ekonomi yang paling mudah terlihat diantaranya adalah peningkatan kesejahteraan yang ditandai dengan peningkatan daya beli masyarakat. ?al ini dapat dilakukan diantaranya dengan meningkatkan nilai tambah 0value added dari produkproduk setempat dan menekan biaya
0cost
baik
biaya
sosial
maupun
biaya
E -8
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
ekonomis sehingga diperoleh keuntungan maksimal bagi masyarakat. Secara konseptual ini memang terlihat sangat mudah, tetapi pada
dasarnya
penerapan
di
lapangan
sulit
untuk
dilaksanakan. ?al ini dikarenakan banyaknya )aktor yang mempengaruhi
tingkat
perekonomian
di
suatu
/ilayah.
!iantaranya seperti )aktor aksesibilitas, ketersediaan sarana prasarana, potensi /ilayah, dan banyak hal lainnya. Salah satu upaya yang perlu dilakukan diantaranya antara lain menge)ekti)kan dan menge&siensikan pembangunan sesuai )ungsi dan
peran
dari masingmasing
/ilayah
sehingga
pembangunan dapat lebih terarah dan dapat memacu tingkat perekonomian secara lebih signi&kan. Untuk itu perlu dibentuk suatu pola dan struktur pengembangan /ilayah kedalam suatu bentuk pengembangan )ungsional yang didorong berdasarkan beberapa hal berikut ini$
0.
Adanya kesamaan prioritas setiap ka/asan yang terkait
secara )ungsional %embentuk suatu pola keterkaitan )ungsional untuk
mengoptimalisasikan pertumbuhan dan perkembangan. %embentuk pola interaksi antar stakeholder dan unit
usaha yang saling menguntungkan %endorong terbentuknya jaringan 0networking dengan
berbagai pihak$ pemerintah, s/asta dan perbankan Pengelolaan /ilayah secara terpadu dan partisipati).
P$(ensi ila-a2 #an *e%(um,u2an s$sial ek$n$mi Untuk mencapai ketiga hal tersebut diatas, sebagai dasar perencanaan, maka perlu dilakukan identi&kasi potensi /ilayah dan pertumbuhan sosial ekonomi. "denti&kasi potensi /ilayah dilakukan untuk melihat peluangpeluang apa saja yang dimiliki
secara
alami
oleh
suatu
/ilayah
yang
dapat
diman)aatkan dalam rangka pengembangan /ilayah tersebut. Tetapi tidak itu saja kendalakendala yang menghambat
E -9
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
pertumbuhan pembangunan juga perlu diantisipasi sehingga pembangunan yang dilakukan dapat lebih optimal sesuai dengan potensi yang ada. ?al ini dilakukan untuk menyusun suatu
perencanaan
strategis
kedalam
bentuk
strategi
pembangunan sebagai dasar dalam penyusunan program dan rencana pembangunan. Selain potensi /ilayah yang ada, proses perencanaan sendiri perlu mempertimbangkan trend pertumbuhan sosial maupun ekonomi yang terjadi. Pertumbuhan sosial sendiri dapat dilihat berdasarkan
tingkat
pertumbuhan
penduduk,
tingkat
kemandirian masyarakat, dan tingkat pendidikan masyarakat yang ada. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat berdasarkan angka P!3B, PA!, dan indikator ekonomi lainnya seperti tingkat
in2estasi
pertumbuhan
yang
sosial
ada.
Penilaian
ekonomi
ini
terhadap
menjadi
tingkat
salah
satu
pertimbangan dalam penyusunan model penataan perkotaan sehingga arah pembangunan yang direncanakan dapat lebih terarah dan teratur.
1.".
Lin)kun)an S(%a(e)is =ingkungan terhadap
strategis
merupakan
pengembangan
pengaruh
suatu
/ilayah.
)aktor
eksternal
Studi
perlu
mengakomodasi )aktor eksternal tersebut dalam analisis model penataan
perkotaan.
"denti&kasi
)aktor
eskternal
merupakan
langkah kongkrit untuk mengetahui batasan 0boundary lingkungan eksternal bagi Penyusunan Studi Kelayakan 0@S Pembangunan Jalan Koridor STA 11 Semanan Kota Tangerang. Berikut merupakan identi&kasi
lingkungan
strategis
yang
berpengaruh
terhadap
Penyusunan Studi Kelayakan 0@S Pembangunan Jalan Koridor STA 11 Semanan Kota Tangerang, sebagai berikut $ 1.
Ke(e%,a(asan Pen#anaan Peme%in(a2
E - 10
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Pembangunan keterkaitan
Kota
Tangerang
antar
tidak
seluruh
akan
komponen
terlepas
dari
stakeholder
pembangunan. Komponen stakeholder pembangunan, yang terdiri dari pemerintah, s/asta dan masyarakat, merupakan asset daerah yang tidak boleh begitu saja dilupakan dalam setiap proses pembangunan daerah. Pemerintah
!aerah,
sebagai
komponen
yang
bertugas
membuat regulasi pembangunan, sudah selayaknya membuat perangkat peraturan perundangundangan yang pro in2estasi yang dilakukan oleh pihak s/asta dan masyarakat. Sinergi ini akan menghasilkan apa disebut sebagai Good Corporate Governance 0EDE yang telah menjadi dasar pembangunan nasional 3epublik "ndonesia saat ini dan masa depan. Kondisi ini menjadikan Pemerintah !aerah dapat mem)okuskan pembangunan daerahnya pada sektorsektor yang bersi)at publik, dibandingkan dengan in2estasi parsial yang dapat dilakukan oleh pihak s/asta dan masyarakat. ".
Kelem,a)aan #an SDM @aktor kelembagaan dan ketersediaan S!% memang menjadi masalah yang perlu di/aspadai terutama berkaitan dengan pengelolaan
/ilayah
yang
direncanakan
sehingga
perlu
menjadi salah satu yang dipertimbangkan dan diperhatikan sehingga pengelolaan /ilayah dapat berjalan dengan lebih e)ekti) dan e&sien. Penyiapan bentuk kelembagaan ini perlu disusun baik mulai dari tahap perencanaan, implementasi program dan kegiatan, pengendalian serta penga/asan. '.
Limi(asi Dae%a2 Ken#ala #an Lin#un) Pengembangan suatu /ilayah tentunya harus memperhatikan limitasi daerah kendala dan lindung sebagai /ilayah yang peman)aatan ruangnya terbatas. !aerah kendala dan lindung ini
merupakan
daerah
yang
memiliki
potensi
terhadap
E - 11
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
perlindungan lingkungan sehingga harus dijaga kelestariannya untuk menjaga keberlanjutan pembangunan. Ka/asan =indung sendiri adalah ka/asan yang ditetapkan dengan )ungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan. Sedangkan ka/asan kendala adalah ka/asan yang
peman)aatannya
terbatas
karena
memiliki
tingkat
kerentanan tertentu sehingga perlu dijaga peman)aatannya secara
proporsional
untuk
menjamin
keberlangsungan
lingkungan dan meminimalisir dampak yang dapat terjadi.
0.
Tin)ka( In3es(asi Sas(a Seperti
yang
pendanaan
pemerintah,
melaksanakan pendanaan
diungkapkan
diatas
maka
pembangunan
yang
ada.
adanya
pemerintah
hanya
Pemerintah
keterbatasan tidak
dapat
mengandalkan perlu
pada
mengupayakan
kerjasama dengan pihak s/asta terutama dalam penyediaan dan pengelolaan in)rastruktur yang ada. !e/asa ini telah berkembang pembangunan daerah yang menggunakan pola PPP 0Public Private Partnership, dimana pola pembangunan ini mengikutsertakan pihak s/asta secara akti) dalam pembangunan daerah. Bentuk
kerjasama
yang
dita/arkan
bermacammacam,
diantaranya adalah$
BOT 4Built, Operate, Transfer 5$ pihak s/asta yang membangun dengan dana dan S!% mereka sendiri, kemudian mengoperasikannya sendiri dan pada kurun /aktu
tertentu
menyerahkan
obyek
proyek
kepada
Pemerintah.
E - 12
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
BTO 4Built, Transfer, Operate5$ pihak s/asta yang membangun dengan dana dan S!% mereka sendiri, menyerahkan obyek proyek ke Pemerintah dan bersama sama dengan Pemerintah mengoperasikan obyek proyek tanpa ada batas /aktu.
Joint Venture$ pihak s/asta dan Pemerintah bersama sama mendirikan badan usaha yang mengupayakan pembangunan sarana dan prasarana dimana dana dan S!%
yang
diperlukan
diusahakan
bersama,
serta
pembagian hak dan ke/ajiban yang jelas.
1.'.
Ins(%umen(al In*u( "nstrumental input adalah peraturan perundangan dan teori yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini, yakni kebijakan negara-pemerintah yang tertuang dalam UU, PP, dan aturan lainnya yang
terkait
dengan
<
Penyusunan
Studi
Kelayakan
0@S
Pembangunan Jalan Koridor STA 11 Semanan Kota Tangerang<. Beberapa Peraturan yang terkait dengan kajian ini, sebagai berikut$
UndangUndang :omor ( Tahun 188* tentang Pembentukan Kotamadya !aerah Tingkat "" Tangerang'
UndangUndang :omor (* Tahun (91+ tentang Pemerintahan !aerah sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang :omor
(
Pemerintah (91+
Tahun
(91
Pengganti
tentang
tentang
Penetapan
UndangUndang
Perubahan
:omor
Peraturan (
Tahun
Atas UndangUndang :omor (*
Tahun (91+ Tentang Pemerintahan !aerah %enjadi Undang Undang'
UndangUndang :omor *7 Tahun (99+ tentang Jalan
Undangundang :omor ( Tahun (996 tentang Penataan 3uang' E - 13
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Peraturan Pemerintah :omor *+ Tahun (99 tentang Jalan'
Peraturan !aerah Kota Tangerang :omor Tahun (91( tentang 3encana Tata 3uang 5ilayah Kota Tangerang (91( (9*(.
1.0.
K$nse* Dasa% Manaemen P%asa%ana Jalan a5
Siklus Manaemen P%asa%ana Jalan
!alam
manajemen
konstruksi
dikenal
adanya
siklus
dari
perencanaan-planning 0P, pembangunan-construction 0D, serta operasi dan pemeliharaan-operation F maintenance 04 F %. Secara
jelas
dalam
siklus
ini
dibedakan
antara
kegiatan
pembangunan dan 4F%, dimana jika pembangunan dilaksanakan dengan tujuan untuk mengadakan in)rastruktur jalan sedangkan 4F% dilaksanakan untuk menjaga agar in)rastruktur jalan yang ada dapat dioperasikan sesuai dengan )ungsi dan perannya. =ebih spesi&k dalam manajemen prasarana jalan dikenal pula siklus planningprogrammingbudgetingimplementationmonitoring
F
e2aluation sebagaimana disampaikan pada Eambar berikut dalam siklus
ini
urutan
kegiatan
lebih
ke
arah
manajemen
penyelenggaraan-administrasi pengelolaan jalan, di mana kegiatan yang disusun bersi)at )ormal dan terkait dengan tahun anggaran. Programmin g Planning
%on F C2
Budgeting
"mplementa tion
Gam,a% E." Siklus Umum #alam Manaemen P%asa%ana Jalan
E - 14
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
!alam siklus manajemen prasarana jalan ini kegiatan perencanaan dilakukan untuk menyusun da)tar kegiatan selama jangka /aktu tahun untuk mencapai kondisi 0kemantapan &sik dan operasi jalan yang diinginkan. !alam perencanaan ini dihasilkan proyeksi umum mengenai kondisi dan kinerja jaringan jalan berikut dengan jenis jenis
penanganan
kegiatan
yang
yang
perlu
dibutuhkan berikut dengan dilaksanakan
setiap
prioritas
tahunnya.
?asil
perencanaan ini bersi)at orientati) dimana besaran yang dihasilkan perlu didetailkan pada tahap selanjutnya. Selanjutnya programming adalah tahapan untuk menyusun da)tar kegiatan- program- proyek untuk melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya. ?asil kegiatan programming ini adalah da)tar kegiatan pemeliharaan dan pembangunan jalan dan jembatan yang idealnya dilaksanakan dalam untuk satu tahun anggaran tertentu berikut dengan analisis biaya man)aatnya sehingga
dapat
disusun
prioritas
dilihat
dari
e)ekti&tas
in2estasinya, misalnya dengan nilai :PG-D atau dengan indikator ekonomi ataupun juga dengan indikator multiobjecti2es. Tahap
budgeting
sebenarnya
merupakan
tahapan
yang
tak
terpisahkan dari kegiatan programming. !a)tar kegiatan yang diprogramkan harus dicek kemungkinan pelaksanaannya dengan anggaran yang tersedia, jika alokasi anggaran tidak mencukupi, maka perlu dipilih kegiatan yang lebih prioritas sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Tahapan implementasi merupakan kegiatan untuk melaksanakan program yang dianggarkan sesuai dengan hasil programming and budgeting. Kunci dari kegiatan implementasi ini adalah manajemen konstruksi 0sebagaimana siklusnya disampaikan pada a/al sub bab ini di mana seluruh kegiatan diarahkan untuk menghasilkan output penanganan
jalan
yang
seoptimal
mungkin
sesuai
dengan
anggaran dan /aktu yang ditetapkan. E - 15
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Tahap monitoring dan e2aluasi 0%4: F CG dilaksanakan untuk menjaga bah/a program yang dilaksanakan setiap tahun anggaran sesuai dengan target yang ditetapkan pada tahap planning. Jika pun terjadi penyimpangan maka dalam tahap monFe2 ini akan disusun
rekomendasi
penyesuaiannya
di
tahun
anggaran
berikutnya.
,5
Dau% &i#u* P%asa%ana Jalan
Seiring perjalanan /aktu dan beban lalu lintas yang melaluinya, maka
jalan
pemeliharaan
akan
mengalami
0rutin
dan
penurunan
berkala
kondisi
kondisi. jalan
akan
!engan dijaga
penurunannya sesuai dengan
0yang
biayanya
sangat
mahal,
hampir
sama
dengan
membangun jalan baru menjadi lebih sering dilakukan.
E - 16
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Gam,a% E.' T%ae+($%- Pe%u,a2an K$n#isi Jalan
Pada Tabel C.1 juga disampaikan jenisjenis kegiatan penanganan jalan, yang terdiri dari pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, dan peningkatan jalan. !i lingkungan !eptartemen PU dikenal klasi&kasi kegiatan penanganan jalan sebagaimana disampaikan pada Ta,el E.1.
Ta,el E.1 Pen)el$m*$kkan Ke)ia(an Penan)anan Jalan N $
Jenis Peke%aan
Pen)el$m*$kan Ke)ia(an Penan)anan Jalan
1 ( * +
Pemeliharaan rutin Pemeliharaan Pemeliharaan berkala Peningkatan struktur Peningkatan struktur %ST Pembangunan Peningkatan kapasitas-pelebaran jalan Pembuatan-pembangunan jalan baru
E - 17
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Berdasarkan
penggambaran
tersebut
sebelumnya,
terdapat
beberapa prinsip dasar dalam perencanaan penanganan jalan, yakni$ 1.
Kegiatan pembangunan jalan perlu ditinjau secara detail mengenai man)aatnya bagi masyarakat karena menyerap alokasi dana yang jauh lebih besar dibandingkan dengan
(.
kegiatan pemeliharaan jalan Prasarana jalan yang sudah dibangun dengan biaya mahal haruslah dipelihara sehingga$ 4perasinya optimal sesuai peran dan )ungsinya :ilai assetnya-kondisi &siknya dapat dipertahankan sesuai dengan umur rencananya. Artinya$ kegiatan pemeliharaan harus diprioritaskan dalam kondisi budget apapun, jika tidak maka biaya rehabilitasi- peningkatan jalan nantinya
*.
akan jauh lebih besar Pada kondisi anggaran yang terbatas maka prioritas program yang
dibiayai
sebaiknya
didasarkan
pada
pertimbangan
man)aat dari setiap ruas jalan bagi masyarakat. Artinya jalan strategis dan jalan dengan )ungsi dan lalu lintas yang lebih +.
tinggi 0man)aat ekonomisnya lebih besar perlu diprioritaskan. Pertimbangan nonekonomis-teknis, seperti$ politis, pemerataan, dlsb, perlu diporsikan secara rasional sedemikian sehingga tidak menyebabkan kurangnya alokasi pendanaan jalan untuk pemeliharaan jalan.
1.6.
PENGATURAN PENYELENGGARAAN JALAN UU '78"990
Penyediaan jaringan jalan di suatu /ilayah tidak dapat dilepaskan dari kepentingan
pembangunan
ekonomi
dan
ke/ilayahan
setempat.
Pemahaman yang mendalam Penyelenggaraan jalan di "ndonesia diatur secara umum pada UU :o. *7 Tahun (99+ tentang Jalan. !alam UU tersebut diatur beberapa substansi terkait dengan pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan penga/asan penyelenggaraan jalan. E - 18
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
a5 Pen)a(u%an Men)enai Ja%in)an Jalan Jalan :asional-Propinsi masuk ke dalam kelompok sistem jaringan jalan primer 0pasal 60( UU *7-(99+ yang memiliki peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua /ilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang ber/ujud pusatpusat kegiatan. !alam penjelasan ayat tersebut disampaikan bah/a sistem jaringan jalan primer bersi)at menerus yang memberikan pelayanan lalu lintas tidak terputus /alaupun masuk ke dalam ka/asan perkotaan. Sketsa umum dari penyelenggaraan
jaringan jalan
primer
ini
disampaikan pada Gam,a% E.0 dan Gam,a% E.6. ,5 P$la Dan :un)si Jalan Secara umum jaringan jalan di Tangerang merupakan jaringan jalan kota yang membentuk kombinasi pola jaringan grid dan pola jaringan radial. Karakteristik dasar jaringan grid adalah adanya lintasan rute yang secara paralel mengikuti ruas jalan yang ada.
E - 19
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Gam,a% E.0 Ske(sa Sis(em Ja%in)an Jalan P%ime% an(a% K$(a
Gam,a% E.6 Ske(sa Sis(em Ja%in)an Jalan P%ime% #i Dalam K$(a Pola ini umumnya terbentuk di pusat kota dimana terjadi campuran akti&tas
pemerintahan,
Sementara pertumbuhan
pola kota
komersial
jaringan yang
radial
dan
perumahan
terbentuk
cenderung
bersi)at
penduduk.
sebagai
akibat
e2oluti)
dan
mengembang dari pusat kota ke pinggiran kota secara radial. Beberapa ruas jalan yang berperan sebagai jalan utama di koridor dalam Kota Tangerang. Untuk koridor luar ruas jalan berperan untuk menghubungkan pusat kota dengan daerah pinggiran dan ke daerah sekitar Kota Tangerang. Untuk lebih jelasnya dapat lihat gambar.
E - 20
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Gam,a% E.; P$la Ja%in)an G%i# Dan P$la Ja%in)an Ra#ial
+5 Pe%an< :un)si< S(a(us Pen-elen))a%aan Jalan N8P !ari hasil kajian terhadap konsep peran, )ungsi, status, serta ke/enangan penyelengaraan jalan dalam UU :o. *7 Tahun (99+ tentang Jalan dapat disimpulkan mengenai de&nisi karakteristik Jalan sebagai berikut$ a.
Peran Jalan$ jalan sebagai bagian prasarana transportasi sebagai pendukung pendorong
kegiatan
sosialekonomi,
perkembangan
prasarana
ekonomi,
distribusi,
penyeimbang
perkembangan antar /ilayah, dan pemersatu /ilayah :K3" 0sumber$ Pasal UU :o. *7 tahun (99+ b.
@ungsi dan Status Jalan :-P$ )ungsi jalan yang masuk ke dalam status :-P adalah sbb$
@ungsi jalan yang termasuk status jalan :asional adalah jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibukota pro2insi dan jalan strategis nasional, serta jalan tol 0sumber$ Pasal 80( UU *7-(99+.
@ungsi jalan yang termasuk status jalan Pro2insi adalah jalan kolektor
dalam
menghubungkan
sistem ibukota
jaringan pro2insi
jalan
primer
dengan
yang ibukota
kabupaten-kota, atau antaribukota kabupaten-kota, dan jalan strategis pro2insi 0sumber$ Pasal 80* UU *7-(99+.
E - 21
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Ke/enangan
Penyelenggaraan
Jalan
:-P
$Ke/enangan
penyelenggaraan jalan :asional adalah tanggung ja/ab pemerintah Pusat 0sumber$ Pasal 1+01 UU *7-(99+, b. Ke/enangan
penyelenggaraan
jalan
Pro2insi
adalah
tanggung ja/ab Pemerintah Pro2insi 0sumber$ pasal 1 01 UU *7-(99+.
#5 P%$ses Pe%en+anaan Pen)em,an)an Jalan N8P Perencanaan pengembangan jalan :-P merupakan /e/enang dari Pemerintah Pusat 0untuk Jalan :-:asional dan pemerintah Pro2insi 0untuk jalan P-Pro2insi sebagaimana diatur dalam UU :o. *7 Tahun (99+ tentang Jalan. Tata cara mengenai perencanaan tidak diatur secara detail dalam UU :o. *7 Tahun (99+ tersebut karena akan diatur dalam PP, namun sampai saat ini PP mengenai Jalan belum ditetapkan perubahannya. !okumen terakhir yang ada terkait dengan jalan adalah 3PP Jalan 0Cd. (+ Juli (99+ yang diperoleh dari /ebsite !ept. PU. !alam ps. + 3PP Jalan 0Cd. (+ Juli (99+ disampaikan mengenai tata urutan dari perencanaan jalan secara umum, seperti pada Gam,a% E.=. Perde&nisi perencanaan merupakan pengeja/antahan dari tujuan yang hendak dicapai. Umumnya tujuan berupa idealisasi kondisi maupun
pelayanan
0jalan
yang
diinginkan
dan
perencanaan
merupakan susunan usaha 0kebijakan, strategi, program, anggaran, dan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut 0misalnya$ tingkat penyediaan dan kemantapan jalan yang diinginkan sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan. !okumen rencana umum jangka panjang 0Ps. + 3PP Jalan memuat gambaran /ujud dan kinerja jaringan jalan yang diinginkan untuk jangka panjang 0minimal 19 tahun. 3encana jangka menengah 0 tahun lebih spesi&k dan mengarah kepada strategi implementasi berupa 0ps. 3PP Jalan$ kumpulan rencana indi2idual yang E - 22
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
terkuanti&kasi dalam bentuk jumlah dan satuan &sik, serta perkiraan biayanya. Sedangkan program jaringan jalan 0ps. 6 3PP Jalan merupakan gabungan susunan jad/al /aktu pelaksanaan untuk masingmasing rencana indi2idual disertai perkiraan biaya yang diperlukan setiap tahunnya, sebagai pedoman e2aluasi dana dan kegiatan pelaksanaan tahunan.
E - 23
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Gam,a% E.= Siklus #alam Pe%en+anaan #an *en)em,an)an Jalan
E - 24
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
e5 &asil Pen-elen))a%aan Jalan ?asil dari penyelenggaraan jalan 0pasal *601c UU :o. *7 Tahun (99+ tentang Jalan harus memenuhi Standar Pelayanan %inimal 0SP% yang ditetapkan. Untuk jalan Pro2insi 0pasal *8 dan penjelasannya dalam UU :o. *7 Tahun (99+ tentang Jalan maka hasil e2aluasi kinerja penyelenggaraan jalan Pro2insi harus disampaikan kepada Pemerintah dalam hal ini termasuk ketentuan mengenai e2aluasi kinerja penyelenggaraan jalan dan pencapaian standar pelayanan minimal yang ditetapkan. !alam UU :o. *7 Tahun (99+ tentang Jalan tidak disampaikan lebih lanjut mengenai jenis pelayanan jalan yang diSP%kan. !alam 3PP Jalan 0Cdisi (+ Juli (99+ ketentuan mengenai SP% jalan juga belum dibahas secara memadai(. Pada Tahun (991 !epkimpras/il melalui Kepmenkimpras/il :o. *+-KPTS-%-(991 telah disampaikan sejumlah besaran mengenai item pelayanan yang disampaikan pada SP% dalam Kepmenkimpras/il
tersebut terdiri dari aspek mobilitas,
aksesibilitas, keselamatan, kondisi jalan, dan kondisi pelayanan. !alam 3PP Jalan 0Cdisi (+ Juli (99+ sudah disediakan ;slot< pemngaturan mengenai SP% pada Bagian Kelima namun belum tercantum pasalpasal aturannya. !alam SP% prasarana tersebut dengan jelas disampaikan beberapa indikasi mengenai kondisi minimum dari pelayanan prasarana jalan yang harus disediakan pembina jalan di setiap le2el 0Jalan :asional untuk Pusat, Jalan Pro2insi untuk Pempro2, dan Jalan Kab-Kota untuk Jalan Kab-Kota, terutama terkait dengan$ aspek aksesibilitas jalan 0km-km(, aspek mobilitas 0km-1999 penduduk, kondisi jalan 0"3" dan 3D", serta kondisi pelayanan 0kecepatan, km-jam.
E - 25
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Ta,el E." Pe#$man SPM Jalan >ila-a2
Sumber : Kepmenkimpraswil No. 5!"KP#S"$"%&&'
Jika
pemenuhan
SP%
merupakan
salah
satu
tujuan
program
penanganan jalan, maka sebenarnya sejumlah aspek dalam Tabel C.( tersebut dapat digunakan sebagai indikator e)ekti2itas program prasarana jalan, misalnya$ berapa H jalan mantap, berapa nilai indeks aksesibilitas dan indeks mobilitas /ilayah. :amun, karena SP% yang si)atnya untuk pemenuhan kebutuhan dasar, maka nilai kualitas yang disyaratkan tidak bisa dipakai sebagai tujuan akhir namun tujuan antara, sedangkan indikatornya mungkin dapat digunakan lebih lanjut dalam studi ini.
E - 26
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
1.;.
PENGATURAN PEREN?ANAAN NASIONAL
a5 Be,e%a*a Pen)a(u%an Pe%en+anaan -an) Be%laku #i In#$nesia a. Perencanaan Pembangunan dalam UU :o. ( Tahun (99+ Prosedur perencanaan pembangunan secara nasional saat ini diatur dalam UU :o. ( Tahun (99+ tentang Sistem Perencanaan Pembangunan :asional 0SPP:. !alam UU SPP: disebutkan bah/a untuk suatu daerah otonom 0:asional, Pro2insi, Kabupaten, Kota terdapat beberapa dokumen perencanaan yang harus disusun sebagai
guidance
penyelenggaraan
pemerintahan.
!okumen
tersebut antara lain adalah$ 3PJP 03encana Pembangunan Jangka Panjang,
(9
tahun,
3PJ%
03encana
Pembangunan
Jalan
%enengah, tahun, dan 3KP 03encana Kerja Pembangunan, tahunan. 3PJP, 3PJ%, dan 3KP si)atnya multisektoral, sehingga untuk setiap departemen dan lembaga 0di Pusat dan Satuan Kerja Perangkat !aerah 0SKP! perlu menjabarkan rencana multi sektoral tersebut untuk lingkup kegiatannya masingmasing dalam 3enstra 03encana Strategis, tahun dan 3enja 03encana Kerja, tahunan. b. Perencanaan Tata 3uang 5ilayah dalam UU :o. ( Tahun (996 Selain dokumen perencanaan pembangunan tersebut pada SPP:, untuk
perencanaan
penataan
ruang
dan
pengembangan
in)rastruktur /ilayah terdapat dokumen perencanaan berupa 3T35 03encana Tata 3uang 5ilayah yang penyusunannya diatur dalam UU :o. ( Tahun (996 tentang Penataan 3uang. 3T35 merupakan strategi dan arahan kebijaksanaan peman)aatan ruang /ilayah yang menjadi pedoman dalam$
perumusan kebijaksanaan pokok peman)aatan ruang' me/ujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan
perkembangan antar /ilayah serta keserasian antar sektor' pengarahan lokasi in2estasi yang dilaksanakan Pemerintah
dan-atau masyarakat' koordinasi penataan ruang antar /ilayah administrasi.
E - 27
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Untuk
le2el
nasional
perencanaan
penataan
ruang
didokumentasikan dalam 3T35: 03encana Tata 3uang 5ilayah :asional, ( tahun, dan selanjutnya untuk le2el Pro2insi dan Kab-Kota didokumentasikan dalam 3T35P 03encana Tata 3uang 5ilayah Pro2insi, 1 tahun dan 3T35K 03encana Tata 3uang 5ilayah Kabupaten-Kota, 19 tahun. c. Perencanaan Sistem Transportasi dalam S"ST3A:AS =ebih detail, dalam perencanaan jaringan transportasi 0sebagai per/ujudan
3T35
untuk
sektor
transportasi
!epartemen
Perhubungan mengeluarkan Peraturan %enteri 0Permen pada tahun (99 tentang S"ST3A:AS 0Sistem Transportasi :asional. !alam S"ST3A:AS disebutkan bah/a perencanaan transportasi untuk
setiap
le2el
penyelenggaraan
didokumentasikan ke dalam TAT3A:AS
pemerintahan
0Tataran Transportasi
:asional untuk le2el :asional, TAT3A5"= 0Tataran Transportasi 5ilayah untuk le2el Pemerintah Pro2insi dan TAT3A=4K 0Tataran Transportasi =okal untuk le2el Pemerintah Kabupaten-Kota. Tatarantataran
transportasi
tersebut
adalah
suatu
tatanan
transportasi yang terorganisasi secara kesisteman, terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta api, transportasi sungai dan danau, transportasi penyeberangan, transportasi laut, transportasi udara dan transportasi pipa, yang masingmasing terdiri dari sarana dan prasarana, yang saling berinteraksi dengan dukungan perangkat lunak dan perangkat pikir membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang e)ekti) dan e&sien, yang ber)ungsi melayani perpindahan orang dan atau barang antar simpul, antar kota, atau antar /ilayah. d. Perencanaan Jaringan Prasarana Jalan dalam UU :o. *7 Tahun (99+ Perencanaan pengembangan sistem jaringan prasarana jalan merupakan bagian dari perencanaan transportasi 0S"ST3A:AS E - 28
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
untuk sektor prasarana jalan. Pengaturannya secara umum disampaikan dalam UU :o. *7 Tahun (99+ tentang Jalan. !alam 3PP Jalan 0Cd. (+ Juli (99+ disebutkan bah/a dokumentasi perencanaan jaringan prasarana jalan terdiri dari 3UJPJJ 03encana Umum Jangka PanjangJaringan Jalan, minimal 19 tahun, 3J%JJ 03encana Jangka %enengah Jaringan Jalan, tahun, dan PPJJ 0Program Pembangunan Jaringan Jalan, tahunan. ,5 K$nse* &u,un)an an(a% Pe%en+anaan Secara umum dokumentasi perencanaan dapat dikategorikan dalam ( substansi yang berbeda, yakni$
!okumentasi
Perencanaan
Pemerintahan$
terkait
dengan
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, yakni 3PJP, 3PJ%, 3KP,
3enstra, 3enja yang diatur dalam UU :o. ( Tahun (99+. !okumentasi Perencanaan Ke/ilayahan$ terkait
dengan
penyelenggaraan pengembangan /ilayah dan in)rastrukturnya yakni 3T35:-P-K untuk tata ruang, TAT3A:AS-5"=-=4K untuk jaringan transportasi, dan 3UJPJJ, 3J%JJ, PPJJ untuk jaringan prasarana jalan. Pelaksanaan
rencana
ke/ilayahan
akan
di/ujudkan
melalui
perencanaan pemerintahan, sehingga dokumen perencanaan /ilayah sebaiknya menjadi acuan bagi penyusunan dokumen perencanaan pemerintahan. 4leh karena itu secara skematis gambaran hubungan antar dokumen perencanaan tersebut lihat pada Gam,a% E.7.
E - 29
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Gam,a% E.7 Sin(esa &u,un)an an(a% D$kumen Pe%en+anaan
+5 K$nse* Pe%en+anaan Sis(em T%ans*$%(asi Untuk mendapatkan pengertian yang lebih mendalam serta guna mendapatkan alternati) pemecahan masalah transportasi perkotaan yang baik, maka sistem transportasi makro perlu dipecahkan menjadi sistem transportasi yang lebih kecil 0mikro, dimana masingmasing sistem mikro tersebut akan saling terkait dan saling mempengaruhi. Sistem transportasi mikro tersebut adalah sebagai berikut $ a. b. c. d.
Sistem Kegiatan 0Transport !emand Sistem Jaringan 0Prasarana Transportasi-Transport Supply Sistem Pergerakan 0lalu lintas-TraIc Sistem Kelembagaan.
Setiap penggunaan tanah atau Sistem Kegiatan akan mempunyai suatu tipe kegiatan tertentu yang dapat ;memproduksi< pergerakan 0trip production dan dapat ;menarik< pergerakan 0trip attraction. Sistem tersebut dapat merupakan suatu gabungan dari berbagai sistem pola kegiatan tata guna tanah 0land use seperti sistem pola kegiatan sosial, ekonomi, kebudayaan dan lainlain. Kegiatan yang timbul dalam sistem ini membutuhkan pergerakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan yang perlu dilakukan setiap hari, yang tidak dapat dipenuhi oleh penggunaan tanah bersangkutan. Besarnya pergerakan yang ditimbulkan tersebut sangat berkaitan erat dengan jenis-tipe dan intensitas kegiatan yang dilakukan. Pergerakan tersebut, baik berupa pergerakan manusia dan-atau barang, jelas membutuhkan suatu moda transportasi 0sarana dan media
0prasarana
tempat
moda
transportasi
tersebut
dapat
bergerak. Prasarana transportasi yang diperlukan merupakan sistem mikro kedua yang biasa dikenal sebagai Sistem Jaringan, meliputi jaringan jalan raya, kereta api, terminal bus, stasiun kereta api, bandara dan pelabuhan laut. Penyediaan prasarana transportasi sangat tergantung pada dua )aktor $
E - 30
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Pertumbuhan
ekonomi
#
menjadikan
dana
umum
untuk
membangun jalanjalan, angkutan simpangan dan menyediakan kendaraan
umum.
!ana
pribadi
menyediakan
kendaraan
kendaraan pribadi 0mobil, motor dan dana perusahaan pribadi
menyediakan bus, angkot, truk. !ana umum # tergantung pada pertumbuhan ekonomi dan kebijaksanaan pemerintah mengenai jalanan dan kendaraan umum.
"nteraksi
antara
Sistem Kegiatan
dan
Sistem Jaringan akan
menghasilkan suatu pergerakan manusia dan-atau barang dalam bentuk pergerakan kendaraan dan-atau orang 0pejalan kaki. Suatu sistem pergerakan yang aman, cepat, nyaman, murah dan sesuai dengan lingkungannya, akan dapat tercipta jika pergerakan tersebut diatur oleh sustu sistem rekayasa dan manajemen lalu lintas yang baik. Permasalahan besar-sedang
kemacetan di
"ndonesia
yang
sering
biasanya
terjadi
timbul
di
karena
kotakota kebutuhan
transportasi lebih besar dibanding prasarana transportasi yang tersedia,
atau
prasarana
transportasi
tidak
dapat
ber)ungsi
sebagaimana mestinya. Perubahan pada sistem kegiatan jelas akan mempengaruhi sistem jaringan melalui suatu perubahan tingkat pelayanan pada sistem pergerakan. Begitu juga perubahan pada sistem jaringan dapat mempengaruhi sistem kegiatan melalui peningkatan mobilitas dan aksesibilitas dari sistem pergerakan tersebut. Selain
itu,
sistem
pergerakan
berperanan
penting
dalam
mengakomodir suatu sistem pergerakan agar tercipta suatu sistem pergerakan yang lancar, aman, cepat, nyaman, murah dan sesuai dengan lingkungannya. Pada akhirnya juga pasti akan mempengaruhi kembali sistem kegiatan dan sistem jaringan yang ada. Ketiga mikro ini saling berinteraksi satu sama lain yang terkait dalam suatu sistem transportasi makro. E - 31
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
!alam upaya untuk menjamin ter/ujudnya suatu sistem pergerakan yang
aman,
nyaman,
lancar,
murah
dan
sesuai
dengan
lingkungannya, maka dalam sistem transportasi makro terdapat suatu sistem mikro lainnya yang disebut Sistem Kelembagaan. Sistem ini terdiri atas indi2idu, kelompok, lembaga, instansi pemerintah serta s/asta yang terlibat dalam masingmasing sistem mikro. Sistem kelembagaan 0instansi yang berkaitan dengan masalah transportasi adalah sebagai berikut $
Sistem Kegiatan $ Bappenas, Bappeda Pro2insi, Bappeda Kota Sistem Jaringan $ !epartemen Perhubungan dan !epartemen
Pekerjaan Umum Sistem Pergerakan $ !==AJ3, 4rganda, Polantas.
Bappenas, Bappeda, Pemda dan Bangda berperanan penting dalam menentukan sistem kegiatan melalui kebijaksanaan per/ilayahan, regional maupun sektoral. Kebijaksanaan Sistem Jaringan secara umum ditentukan oleh !epartemen Perhubungan serta !epartemen Pekerjaan Umum 0c Bina %arga. Sistem Pergerakan %asyarakat
sebagai
dipengaruhi pemakai
!==AJ3, jalan
!ephub,
0road
user
Polantas dan
dan
lainlain.
Kebijaksanan yang diambil tentunya dapat dilaksanakan dengan baik melalui peraturan yang secara tidak langsung juga memerlukan sistem penegakan yang baik. Secara umum dpat disebutkan bah/a Pemerintah, S/asta dan %asyarakat seluruhnya harus ikut berperan dalam mengatasi masalah kemacetan, sebab hal ini merupakan tanggung ja/ab bersama yang harus dipecahkan secara tuntas dan jelas memerlukan penanganan yang serius. Sistem
Transportasi
mendukung
yang
akan
pengembangan
dikembangkan
Kota
Tangerang
dalam
rangka
dan
untuk
mengantisipasi perkembangan /ilayah sekitarnya akan merupakan suatu sistem transportasi yang mempertimbangkan keterpaduan antar moda dan inter moda. Selain itu sistem transportasi yang akan E - 32
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
dikembangkan
juga
harus
mempertimbangkan
sistem
jaringan
transportasi jalan baik berupa jaringan jalan, jaringan jalan rel dan sistem angkutan umum serta simpulsimpulnya berupa terminal yang direncanakan oleh !epartemen Teknis maupun pihak Pemda. Pendekatan dalam pengembangan jaringan jalan lebih dititik beratkan pada pengembangan jaringan jalan yang mempunyai nilai strategis dalam
pengembangan
Kota
Tangerang
dan
kaitannya
dengan
perkembangan /ilayah sekitarnya dengan memperhatikan rencana dan program pengembangan jaringan jalan yang ada. Pengembangan
jaringan
jalan
yang
mempunyai
nilai
strategis
adalah $
Jaringan jalan sekunder berupa jalan arteri dan kolektor yang
menghubungkan pusatpusat kegiatan utama dan pendukung kota Jaringan jalan primer yang menghubungkan Kota Tangerang dengan
ka/asanka/asan
sekitarnya.
Pengembangan
pola
jaringan jalan lebih didasarkan pada pola pergerakan orang dan barang dengan memperhatikan daya dukung sistem jaringan jalan terhadap permintaannya. !alam pengembangan jaringan
jalan
akan disertakan besaranbesaran yang menunjukan kebutuhan kapasitas 0jumlah lajur-lebar jalan, panjang jalan serta prakiraan kasar mengenai biaya. Pada tahapan a/al dukungan jaringan jalan arteri sekunder sangat dibutuhkan terutama peningkatan aksesibilitas pada sistem jaringan jalan arteri sekunder yang telah ada dan yang direncanakan akan dibangun. Pengembangan jaringan jalan tersebut merupakan suatu program jangka pendek yang bersi)at strategis. Selain dukungan jaringan jalan arteri sekunder tersebut maka dukungan jaringan jalan kolektor sekunder sebagai ;)eeder line< ke sistem jaringan jalan arteri sekunder juga sangat dibutuhkan. !alam pengembangan jaringan jalan untuk jangka menengah antara lain adalah $
"ntegrasi dengan sistem jaringan jalan yang direncanakan
E - 33
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Pengembangan jaringan jalan
arteri primer lebih
diarahkan
sebagai ;etension< dari sistem jaringan jalan yang direncanakan serta juga dipertimbangkan pengembangan jaringan jalan tol 0bebas hambatan dalam mendukung pergerakan intra dan antar
ka/asan kegiatan primer. Konsentrasi beban lalu lintas terutama untuk kendaraan berat didistribusikan lebih merata pada sistem jaringan jalan arteri baik
untuk lintas regional maupun untuk kedua kota tersebut. Penyediaan kapasitas jalan disesuaikan dengan prakiraan permintaannya.
1.=.
LANDASAN TEORI TENTANG JALAN Pe%an Ja%in)an Jalan Ba)i Pen)em,an)an >ila-a2 Penyediaan jaringan jalan di suatu /ilayah tidak dapat dilepaskan dari
kepentingan
setempat.
Siklus
pembangunan peran
ekonomi
jaringan
jalan
dan
secara
ke/ilayahan umum
bagi
pengembangan /ilayah disampaikan pada Eambar C.8. "n2estasi pada jaringan jalan 0berupa kegiatan pemeliharaan dan pembangunan jalan akan mempengaruhi kondisi dan kinerja jaringan
jalan,
karakteristik
kebutuhan
perjalanan
dan
dampak-eternalities 0seperti$ biaya transportasi, polusi dsb. ?asil atau dampak dari perubahan kondisi dan kinerja jaringan jalan memberikan
;accessibility(e)ect <
dalam
konteks
aksesibilitas
terhadap moda, jaringan transport, lokasi dan /aktu. ; *ccessibility( e)ect < menstimulasi sejumlah dampak langsung-terukur 0;real e)ect < terhadap sejumlah )aktor ekonomi, seperti$ produkti2itas, perubahan
lokasi
perumahan
dan
industri,
perubahan
pada
E - 34
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
keputusan
dalam
kegiatan
produksi
maupun
konsumsi
dan
perubahan dalam aglomerasi ekonomi /ilayah. Perubahan mendasar pada )aktor ekonomi akan mempengaruhi sistem
ekonomi
optimalisasi
/ilayah
penggunaan
menuju sumber
titik daya,
keseimbangan percepatan
baru,
dinamika
ekonomi /ilayah. Secara lebih terukur hal ini akan menghasilkan perubahan pada output 0P!3B perkapita, kebutuhan sumber daya dan perkembangan in2estasi. Perubahan pada besaran ekonomi /ilayah tersebut mengakibatkan adanya pertumbuhan akti2itas dan permintaan perjalanan yang berdampak pada berubahnya tingkat aksesibilitas jaringan jalan. Kondisi ini menuntut adanya in2estasi pada jaringan jalan untuk memperbaiki kondisi melalui pemeliharaan jalan dan menambah kapasitas jalan melalui pembangunan jalan baru.
E - 35
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Gam,a% E.@ Pe%an Ja%in)an Jalan ,a)i Pen)em,an)an Ek$n$mi >ila-a2
K$nse* &i%a%ki :un)si Ja%in)an Jalan Pada dasarnya, jaringan jalan secara )ungsional diselenggarakan untuk memenuhi ( )ungsi utama berikut ini$
@ungsi akses$ jaringan jalan disediakan untuk menyediakan akses bagi ruang kegiatan secara merata di semua /ilayah, sehingga
mampu
mendorong
berkembangnya
kegiatan
ekonomi /ilayah. E - 36
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
@ungsi mobilitas$ jaringan jalan disediakan dalam kapasitas dan
kinerja
yang
memadai
untuk
mengakomodasi-
meneruskan pergerakan orang-barang antar /ilayah secara e&sien. Sedemikian sehingga memberikan nilai tambah yang optimal bagi perekonomian /ilayah. @ungsi)ungsi lain dari jaringan jalan seperti )ungsi hankam, sosial, dan lain sebagainya pada dasarnya merupakan turunan dari kedua )ungsi utama tersebut. !i mana dengan adanya akses yang merata dan mobilitas yang e&sien berbagai kebutuhan masyarakat dan negara akan dapat terakomodasi. Pemenuhan )ungsi aksesibilitas dan )ungsi mobilitas oleh jaringan jalan
memberikan
konsekuensi
pada
adanya
potensi
konLik
pelaksanaan kedua )ungsi tersebut jika harus dilakukan oleh suatu ruas jalan yang sama. Pelaksanaan )ungsi aksesibilitas jaringan jalan mensyaratkan bah/a ruasruas jalan harus dibuka untuk memudahkan akses
dari-ke
ruangruang
kegiatan yang ada.
Sebaliknya, pelaksanaan )ungsi mobilitas mensyaratkan adanya pembatasan
terhadap
akses
terhadap
jalan
agar
gangguan
terhadap lalu lintas diminimalkan. !engan kata lain, pernyataan sebelumnya
merujuk
pada
kondisi
bah/a suatu ruas
yang
mempunyai )ungsi akses tinggi akan mempunyai )ungsi mobilitas rendah, dan sebaliknya suatu ruas yang mempunyai )ungsi mobilitas tinggi akan mempunyai )ungsi akses yang rendah, seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut.
Sistem jaringan Sistem Jaringan Sistem Jaringan alan =okal alan Kolektor alan Arteri
E - 37
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Gam,a% E.19 &i%a%ki :un)si$nal Sis(em Ja%in)an T%ans*$%(asi
Untuk menjaga e&siensi kinerjanya, maka jaringan jalan harus diselenggarakan dalam sistem hirarki )ungsional yang benar, dimana terdapat pemisahan tugas diantara ruas jalan untuk melaksanaan )ungsi jaringan jalan. Pelaksanaan )ungsi akses secara
maksimum
dipenuhi
oleh
jaringan
jalan
lokal,
yang
kemudian mengumpul pada sistem jaringan kolektor dengan )ungsi akses dan mobilitas yang berimbang, dan untuk mengakomodasi kebutuhan mobilitas dengan 2olume pergerakan-arus lalu lintas yang besar, jarak perjalanan relati) jauh, dan membutuhkan pergerakan cepat, )ungsi ini dilakukan oleh sistem jaringan arteri. !engan adanya pembagian )ungsi jaringan jalan ini diharapkan akan mempemudah dalam pengaturan transportasi jalan dan menge&sienkan alokasi sumber daya dalam penyediaan prasarana jalan. !alam Panduan :o. 919-T-B:KT-1889 tentang Klasi&kasi @ungsi Jalan !i 5ilayah Perkotaan yang dikeluarkan !irektorat Jenderal Bina %arga, B":K4T dijelaskan bah/a suatu ruas jalan dapat ditingkatkan statusnya menjadi lebih tinggi apabila dipenuhi persyaratan berikut $
3uas
jalan
terhadap
tersebut berperan penting /ilayah-ka/asan
yang
dalam
lebih
pelayanan luas
dari
/ilayah-ka/asan semula. 3uas jalan tersebut makin dibutuhkan masyarakat dalam rangka pengembangan sistem transportasi.
Suatu ruas jalan dapat diturunkan statusnya menjadi lebih rendah apabila terjadi halhal yang berla/anan dengan yang tersebut di atas. Peralihan status suatu jalan dapat diusulkan oleh pembina jalan semula kepada pembina jalan dituju. Pembina jalan yang menerima usulan atau saran memberikan pendapatnya kepada pejabat yang menetapkan status semula. Penetapan status ruas E - 38
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
jalan dilaksanakan oleh pejabat yang ber/enang menetapkan status baru dari ruas jalan yang bersangkutan, setelah mendengar pendapat pejabat yang menetapkan status semula. Jaringan jalan merupakan satu kesatuan sistem terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam hubungan hirarki. %enurut )ungsinya, )ungsi primer dan )ungsi sekunder harus tersusun teratur dan tidak terbaurkan. @ungsi primer, )ungsi sekunder kesatu, kedua dan seterusnya terikat dalam satu hubungan hirarki. @ungsi primer adalah )ungsi kota dalam hubungannya dengan kedudukan kota sebagai pusat pelayanan jasa bagi kebutuhan pelayanan kota dan /ilayah pengembangannya. Sedangkan )ungsi sekunder
adalah
)ungsi
kota
dalam
hubungannya
dengan
kedudukan kota sebagai pusat pelayanan jasa bagi kebutuhan penduduk kota itu sendiri. Untuk lebih jelasnya mengenai Sketsa ?ipotesis ?irarki Jalan Kota yang terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sekunder dapat dilihat pada gambar berikut.
E - 39
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
sumber $ Panduan :o. 919-T-B:KT-1889 tentang Klasi&kasi @ungsi Jalan !i 5ilayah Perkotaan, !irektorat Jenderal Bina %arga, B":K4T
Gam,a% E.11 Ske(sa &i*$(esis Ja%in)an Jalan
Sistem
jaringan
jalan
primer
disusun
mengikuti
ketentuan
pengaturan tata ruang dan struktur pengembangan /ilayah tingkat nasional, yang menghubungkan simpulsimpul jasa distribusi. Jaringan jalan primer menghubungkan secara menerus kota jenjang kesatu, kota jenjang kedua, kota jenjang ketiga, dan kota jenjang
E - 40
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
diba/ahnya
sampai
ke
persil
dalam
satu
satuan
/ilayah
pengembangan. Jaringan jalan primer menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kesatu antar satuan /ilayah pengembangan. Jaringan jalan primer tidak terputus /alaupun memasuki kota dan harus menghubungkan ka/asan primer. Suatu ruas jalan primer dapat berakhir pada suatu ka/asan primer. Ka/asan yang mempunyai )ungsi primer antara lain $ industri skala regional, terminal barang-pergudangan, pelabuhan, bandar udara, pasar induk, pusat perdagangan skala regional-grosir. Jaringan Jalan Primer terdiri dari $
Jalan Arteri Primer, yaitu jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kesatu yang terletak berdampingan atau menghubungkan kota jenjang kesatu
dengan kota jenjang kedua. Jalan Kolektor Primer, yaitu jalan yang menghubungkan kota jenjang
kedua
dengan
kota
jenjang
kedua
atau
menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang
ketiga. Jalan =okal Primer adalah jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu dengan persil atau menghubungkan kota jenjang kedua dengan persil atau menghubungkan kota jenjang
ketiga
dengan
kota
jenjang
ketiga
atau
kota
diba/ahnya, kota jenjang ketiga dengan persil atau kota
diba/ah jenjang ketiga sampai persil. Sistem Jaringan Jalan Sekunder disusun mengikuti ketentuan pengaturan tata ruang kota yang menghubungkan ka/asan ka/asan yang mempunyai )ungsi primer, )ungsi sekunder ke satu, )ungsi sekunder kedua, )ungsi sekunder ketiga dan seterusnya sampai ke perumahan. Jaringan Jalan Sekunder
terdiri dari $ Jalan Arteri Sekunder menghubungkan ka/asan primer dengan ka/asan sekunder kesatu atau menghubungkan ka/asan E - 41
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
sekunder kesatu dengan ka/asan sekunder kesatu atau menghubungkan ka/asan sekunder kesatu dengan ka/asan
sekunder kedua. Jalan Kolektor Sekunder menghubungkan ka/asan sekunder kedua dengan ka/asan sekunder kedua atau menghubungkan
ka/asan sekunder kedua dengan ka/asan sekunder ketiga. Jalan =okal Sekunder adalah jalan yang menghubungkan ka/asan sekunder kesatu dengan persil atau menghubungkan ka/asan sekunder kedua dengan persil atau menghubungkan ka/asan sekunder ketiga dengan ka/asan sekunder ketiga atau ka/asan sekunder diba/ahnya, ka/asan sekunder ketiga dengan persil atau diba/ah ka/asan sekunder ketiga sampai
persil. Ka/asan Sekunder adalah ka/asan kota yang mempunyai )ungsi sekunder. @ungsi sekunder sebuah kota dihubungkan dengan pelayanan terhadap /arga kota itu sendiri yang lebih berorientasi ke dalam dan jangkauan lokal. @ungsi ini dapat mengandung )ungsi yang terkait pada pelayanan jasa yang bersi)at pertahanan keamanan yang selanjutnya disebut )ungsi sekunder yang bersi)at khusus.
Untuk
lebih
jelasnya mengenai
sistem jaringan primer dan
sekunder dapat dilihat pada gambar berikut.
E - 42
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Sumber $ Panduan Penentuan Klasi&kasi @ungsi Jalan !i 5ilayah Perkotaan :o. 919-T-Bnkt-1889, !irektorat Jenderal Bina %arga
Gam,a% E.1" Sis(em Ja%in)an P%ime% #an Sis(em Ja%in)an Sekun#e%
SISTEM JARINGAN JALAN BERDASARKAN KONSEPSI PENGATURAN Secara legal )ormal perencanaan pengembangan jalan mengacu pada PP :o.
*+ tahun (99,
Kabupaten !eiyai
!alam penyusunan
mengikuti
+
asas,
konsepsi
yakni
jaringan jalan
asas Keamanan
dan
Keselamatan, asas %an)aat, asas CIsiensi dan e>ekti&tas dan asas Keserasian, Keselarasan dan Kesimbangan. Berdasarkan hirarkinya, jalan yang menghubungkan antara PK: dengan PK5 adalah jalan arteri, sedangkan jalan yang menghubungkan antara PK5 dan PK= adalah jalan kolektor. Jalan yang menghubungkan antara sub pusatpusat kegiatan di dalam ka/asan perkotaan adalah jalan lokal. Berdasarkan
=ingkup
Pengaturan,
jalan
dikelompokan
menurut
Peruntukan, Sistem, @ungsi, Status dan Kelas. 1.
Berdasarkan Peruntukan, jalan dikelompokan sebagai $
Jalan Umum adalah jalan yang diperuntukan bagi lalu lintas umum, termasuk disini adalah Jalan Bebas ?ambatan dan Jalan Tol.
Jalan Khusus adalah jalan yang tidak diperuntukan untuk lalu lintas umum. Termasuk dalam kelompok ini adalah jalan kehutanan, jalan pertambangan, jalan
inspeksi pengairan,
minyak F gas, jalan yang dimaksud untuk pertahanan F keamanan dan jalan komplek. (.
Berdasarkan Sistem, jaringan jalan dikelompokan sebagai Sistem Jaringan Jalan $ E - 43
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Jaringan Jalan Primer adalah system jaringan jalan dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk pengembangan semua /ilayah, yang menghubungkan simpul jasa distribusi yang ber/ujud kota. Jaringan tersebut menghubungkan dalam satu satuan /ilayah pengembangan, yang menghubungkan secara menerus kota, yang ber)ungsi sebagai Pusat Kegiatan :asional 0PK:, Pusat Kegiatan 5ilayah 0PK5 dan Pusat Kegiatan =okal, 0PK=.
Jaringan Jalan Sekunder adalah system jaringan jalan dengan peran pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat di dalam ka/asan perkotaan, yang menghubungkan antar dan dalam pusatpusat kegiatan di dalam ka/asan perkotaan.
*.
Berdasarkan @ungsi, dalam sistem jaringan jalan primer maupun sekunder, tiap ruas mempunyai )ungsi masingmasing, yakni $
Jalan Arteri, adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan ciriciri perjalanan jarak jauh, kecepatan ratarata tinggi,
jumlah jalan
masuk
dibatasi.
Berdasarkan
tingkat
pengendalian jalan masuk, maka jalan Arteri bisa dibedakan menjadi Jalan Bebas ?ambatan 0@ree/ay, Jalan Cpress/ay dan Jalan 3aya 0?igh/ay. !alam Jalan Bebas ?ambatan, semua jalan akses secara penuh dikendalikan dan tanpa adanya persimpangan sebidang. Jalan Cpress/ay, pengendalian jalan masuk
secara
parsial
dan
boleh
adanya
persimpangan
sebidang, secara terbatas. Sedang Jalan 3aya, pengendalian secara parsial dan boleh adanya persimpangan sebidang.
Jalan
Kolektor
adalah
pengumpulan-pembagian
jalan dengan
yang
melayani
ciriciri
angkutan
perjalanan
jarak
dekat, kecepatan ratarata sedang dan jalan masuk dibatasi.
Jalan =okal, yaitu jalan yang melayani angkutan local dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rendah dan jumlah jalan masuk, tidak dibatasi.
E - 44
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Jalan =ingkungan, jalan yang melayani angkutan lingkungan, dengan ciri perjalanan jarak dekat dan dengan kecepatan rendah.
+.
Pengelompokan Jalan berdasarkan Status, terdiri dari $
Jalan :asional adalah jalan umum yang menghubungkan antar ibukota Pro2insi, negara atau jalan yang bersi)at strategis nasional. Sebagai penanggung ja/ab, pengaturan, pembinaan dan
penga/asan jalan
ini
adalah Pemerintah
Pusat dan
Pemerintah !aerah bertanggung ja/ab yang berkaitan dengan pembangunan.
Jalan Pro2insi,
adalah jalan umum yang menghubungkan
"bukota Pro2insi dengan "bukota Kabupaten-Kota, atau antar kota, atau antar Kota atau antar "bukota Kabupaten, atau antar "bukota Kabupaten dengan Kota atau jalan yang bersi)at strategis regional. Penanggung ja/ab penyelenggaraan adalah Pemerintah Pro2insi.
Jalan Kabupaten, adalah jalan umum yang menghubungkan "bukota
Kabupaten
dengan
Kecamatan,
antar
"bukota
Kecamatan, "bukota Kabupaten dengan Pusat Kegiatan =okal atau antar Pusat Kegiatan =okal dan jalan Strategis =okal di daerah Kabupaten, serta janringan jalan sekunder di daerah Kabupaten. Penanggung ja/ab adalah Pemerintah Kabupaten.
Jalan Kota, adalah jalan umum dalam sistem sekunder yang menghubungkan menghubungkan
antar pusat
pusat
kegiatan
kegiatan
lokal
local
dalam
dengan
kota, persil,
menghubungkan antar persil, menghubungkan antar pusat permukiman. Tanggung ja/ab dalam penyelenggaraan ada pada Pemerintah Kota.
Jalan !esa, adalah jalan umum yang menghubungkan ka/asan di dalam !esa dan antar permukiman. Sebagai penanggung ja/ab penyelenggaraan ada pada Pemerintah Kabupaten dan !esa. E - 45
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
KONSEP DESAIN GEOMETRIS KELAS JALAN Jalan A%(e%i P%ime% Jalan arteri primer merupakan jalan yang mele/ati bagian pusat kota. Untuk mengurangi gangguan terhadap kelancaran pergerakan akibat keluar masuknya kendaraan dari jaringan jalan lokal ke jalan utama dan mengalihkan atau mengurangi pergerakan di jalan regional. Adapun yang menjadi persyaratan jalan arteri primer dan desain geometris jalan diuraikan sebagai berikut $
•
345 03ight o) 5ay atau 3U%"JA (( meter.
•
=ebar sempadan 19 m.
•
=ebar perkerasan 19 m.
•
=ebar bahu jalan ( ( m M + m.
•
3U%AJA 0lebar perkerasan ditambah bahu jalan 1+ m.
• Jalur hijau ( 1 m M ( m. • Trotoar ( ( m M + m. •
!ilengkapi saluran drainase ( 1 m M ( m
•
!ilengkapi median jalan pada jalur jalan
• Jalan arteri primer didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 9 0enam puluh kilometer per jam 0km-h'
•
Kapasitas lebih besar daripada 2olume lalulintas ratarata
•
=alulintas jarak jauh tidak boleh terganggu oleh lalulintas ulang alik, lalulintas lokal dan kegiatan lokal 0pasar lokal.
• Jumlah jalan masuk dibatasi secara e&sien' jarak antar jalan masuk-akses langsung minimal 99 meter, jarak antar akses lahan langsung berupa kapling luas lahan harus di atas 1999 m(, dengan peman)aatan untuk perumahan'
•
Persimpangan
pada
jalan
arteri
primer
diatur
dengan
pengaturan tertentu yang sesuai dengan 2olume lalu lintas dan
E - 46
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
karakteristiknya, atau Jumlah persimpangan dengan pengaturan tertentu tidak mengurangi kecepatan dan kapasitas jalan
•
?arus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup seperti rambu lalu lintas, marka jalan, lampu lalu lintas, lampu penerangan jalan, dan lainlain'
• Jalur khusus seharusnya disediakan, yang dapat digunakan untuk sepeda dan kendaraan lambat lainnya'
• Jalan arteri primer mempunyai minimal + lajur lalu lintas atau lebih dan seharusnya dilengkapi dengan median 0sesuai dengan ketentuan geometrik'
•
Apabila persyaratan jarak akses jalan dan atau akses lahan tidak dapat dipenuhi, maka pada jalan arteri primer harus disediakan jalur lambat 0)rontage road dan juga jalur khusus untuk kendaraan tidak bermotor 0sepeda, becak, dll.
Jalur Regional
Jalur Lokal
Gam,a% E.1' S(%uk(u% Ja%in)an Jalan A%(e%i P%ime%
Jala% A%(e%i Sekun#e% Jalan ini ber)ungsi menghubungkan pergerakan jalur pusat kota dengan ka/asan lain maupun ka/asan di luar kota. Jalan ini E - 47
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
merupakan jalan utama pergerakan internal utama Kota yang menghubungkan ka/asan pusat perekonomian, pusat pendidikan pusat industri kerajinan rakyat di simpul pergerakan antara jalan arteri primer, jalan ini juga ber)ungsi sebagai muara dari sistem jalan kolektor yang melayani pergerakan di ka/asan kegiatan. Pengembangan jalan ini direncanakan lebih kepada peningkatan jalan yang sesuai dengan desain geometris jaringan jalan arteri sekunder. Adapun yang menjadi persyaratan jalan arteri sekunder dan desain geometris jalan diuraikan sebagai berikut $
•
345 03ight o) 5ay atau 3U%"JA (9 meter.
•
=ebar sempadan 19 m.
•
=ebar perkerasan 7 m.
•
=ebar bahu jalan ( ( m M +m.
•
3U%AJA 0lebar perkerasan ditambah bahu jalan 1( m.
•
Jalur hijau ( 1 m M ( m.
•
Trotoar ( ( m M + m.
•
!ilengkapi saluran drainase ( 1 m M ( m
•
!ilengkapi median jalan pada jalur jalan pada pertemuan dengan jalan arteri primer
•
Jalan
arteri
sekunder dirancang berdasarkan
kecepatan
rencana paling rendah 9 0enam puluh km per jam.
•
=alu lintas cepat pada jalan arteri sekunder tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat.
•
Akses langsung dibatasi tidak boleh lebih pendek dari (9 meter.
•
Kendaraan angkutan barang ringan dan bus untuk pelayanan kota dapat diiNinkan melalui jalan ini.
•
Persimpangan pada jalan arteri sekunder diatur dengan pengaturan tertentu yang sesuai dengan 2olume lalu lintasnya.
E - 48
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
•
Jalan arteri sekunder mempunyai kapasitas sama atau lebih besar dari 2olume lalu lintas ratarata.
•
=okasi berhenti dan parkir pada badan jalan sangat dibatasi dan seharusnya tidak diNinkan pada jam sibuk.
•
?arus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup seperti rambu, marka, lampu pengatur lalu lintas, lampu jalan dan lain lain.
•
Besarnya lala lintas harian ratarata pada umumnya paling besar dari sistem sekunder yang lain.
•
!ianjurkan tersedianya Jalur Khusus yang dapat digunakan untuk sepeda dan kendaraan lambat lainnya.
•
Jarak selang dengan kelas jalan yang sejenis lebih besar dari jarak selang dengan kelas jalan yang lebih rendah.
Gam,a% E.10 S(%uk(u% Ja%in)an Jalan A%(e%i Sekun#e% Berikut diklasi&kasikan jalan arteri primer dan arteri sekunder berdasarkan kriteria dan si)at sebagaimana terlihat Tabel C.*. Ta,el E.' Klasikasi Jalan A%(e%i
E - 49
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
N $
K%i(e%ia #an Sia(
A%(e%i P%ime%
Kecepatan minimal =ebar jalan minimal
9 km-jam 11 meter
Kapasitas
=ebih besar dari 2olume lalu lintas harian ratarata
Golume
Kelengkapan a i % e ( i % K Jalur
=ebih besar dari 2olume )ungsi jalan lainnya 3ambu marka lampu pengatur lalu lintas lampu penerangan jalan median
lambat 0sepeda dan kendaraan lambat lainnya
!isediakan
Persimpangan
!iatur sesuai dengan 2olume lalu lintasnya
Kelancaran akses
Asal Tujuan
( a i !aya S
dukung
Angkutan barang berat dan kendaraan umum bus Parkir dan berhenti pada badan jalan Kelengkapan
A%(e%i Sekun#e% *9 km-jam 11 meter =ebih besar dari 2olume lalu lintas harian ratarata =ebih besar dari 2olume )ungsi jalan lainnya rambu marka lampu pengatur lalu lintas lampu penerangan jalan median !isediakan
!iatur sesuai dengan 2olume lalu lintasnya Jumlah jalan masuk ke jalan arteri sekunder Jumlah jalan masuk ke jalan dibatasi dengan secara arteri primer dibatasi dengan e&sien. secara e&sien. Jarak antara jalan Jarak antara jalan masuk-akses masuk-akses langsung langsung minimal 99 meter. minimal 99 meter. Terusan jalan arteri primer luar Terusan jalan arteri kota sekunder luar kota %elalui atau menuju ka/asan %elalui atau menuju primer ka/asan primer %enghubungkan antar %enghubungkan antar PK: PK5 0menghubungkan dengan PK5 0menghubungkan Kota Tangerang Kota Tangerang dengan "bu dengan Kabupaten lain Kota Pro2insi di Pro2insi Ja/a Barat =alu lintas regional, =alu lintas regional, tidak boleh tidak boleh terganggu terganggu oleh lalu lintas oleh lalu lintas ulang ulang alik dan lalu lintas lokal alik dan lalu lintas dari kegiatan lokal lokal dari kegiatan lokal !iijinkan
!iijinkan
Tidak diijinkan
!iijinkan dengan ketentuan
Tempat istirahat tiap jarak ( km
Sumber : PP No. ! + #ahun %&&,.
E - 50
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Jalan K$lek($% P%ime% !alam konteks pergerakan Kota, ruas Jalan kolektor
primer
ber)ungsi
utama.
membagi
dan
memisahkan
beban
jalan
Pengembangan ruas jalan ini diarahkan lebih kepada peningkatan yang
sesuai
dengan
desain
geometris
jaringan
jalan
arteri
sekunder. Persyaratan jalan kolektor primer dan desain geometris jalan diuraikan sebagai berikut $
•
345 03ight o) 5ay atau 3U%"JA 1 meter.
•
=ebar sempadan 7 m.
•
=ebar perkerasan 6 m.
•
=ebar bahu jalan ( 1 m M (m.
•
3U%AJA 0lebar perkerasan ditambah bahu jalan 8 m.
•
Jalur hijau ( 9,6 m M 1, m.
•
Trotoar ( 1,( m M (, m.
•
!ilengkapi saluran drainase ( 1 m M ( m
•
!ilengkapi median jalan pada jalur jalan pada pertemuan dengan jalan arteri sekunder.
•
Jalan
kolektor primer dirancang berdasarkan
kecepatan
rencana paling rendah +9 0empat puluh km per jam.
•
Jumlah jalan masuk ke jalan kolektor primer dibatasi secara e&sien. Jarak antar jalan masuk-akses langsung tidak boleh lebih pendek dari +99 meter, sehingga tidak mengurangi kecepatan rencana dan kapasitas jalan.
•
Jalan kolektor primer dalam kota merupakan terusan jalan kolektor primer luar kota 0tidak terputus /alaupun masuk jalan kota.
•
Jalan kolektor primer melalui atau menuju ka/asan primer atau jalan arteri primer.
•
Kendaraan angkutan barang berat dan bus dapat diiNinkan melalui jalan ini. E - 51
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
•
Persimpangan pada jalan kolektor primer diatur dengan pengaturan tertentu yang sesuai dengan 2olume lalu lintas nya.
•
Jalan kolektor primer mempunyai kapasitas yang sama atau lebih besar dari 2olume lalu lintas ratarata.
•
=okasi
parkir
pada
badan
jalan
sangat
dibatasi
dan
seharusnya tidak diiNinkan pada jam sibuk.
•
?arus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup seperti rambu lalu lintas, marka jalan, lampu lalu lintas dan lampu penerangan jalan.
•
!ianjurkan tersedianya Jalur Khusus yang dapat digunakan untuk sepeda dan kendaraan lambat lainnya.
Gam,a% E.16 S(%uk(u% Ja%in)an Jalan K$lek($% P%ime%
Jalan K$lek($% Sekun#e% Jaringan jalan ini memilki )ungsi sebagai pengumpul dan penyebar pergerakan dari ka/asan pembangkit dan penarik pergerakan, seperti ka/asan pusat pemukiman, ka/asan pusat perdagangan, ka/asan pelayanan sosial, ka/asan pusat rekreasi, dan lainlain. E - 52
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Adapun yang menjadi persyaratan jalan kolektor sekunder dan desain geometris jalan diuraikan sebagai berikut $
•
345 03ight o) 5ay atau 3U%"JA 19 meter.
•
=ebar sempadan m.
•
=ebar perkerasan m.
•
=ebar bahu jalan ( 1 m M (m.
•
3U%AJA 0lebar perkerasan ditambah bahu jalan 6 m.
•
Jalur hijau 1 1 m M 1 m.
•
Trotoar ( 1 m M ( m.
• •
!ilengkapi saluran drainase ( 9, m M ( m Jalan kolektor sekunder dirancang berdasarken kecepatan rencana paling rendah +9 0empat puluh km per jam.
•
Kendaraan angkutan barang berat tidak diiNinkan melalui )ungsi jalan ini di daerah pemukiman.
•
=okasi parkir pada badan jalandibatasi.
•
?arus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup.
•
Besarnya lalu lintas harian ratarata pada umumnya lebih rendah dari sistem primer dan arteri sekunder.
Gam,a% E.1; S(%uk(u% Ja%in)an Jalan K$lek($% Sekun#e% Berikut klasi&kasi jalan kolektor primer dan jalan kolektor sekunder berdasarkan kriteria dan si)at sebagaimana terlihat Tabel C.+. Ta,el E.0 Klasikasi Jalan K$lek($% E - 53
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
K%i(e%i #an Sia( Kecepatan minimal =ebar jalan minimal Kapasitas
Golume
Kelengkapan a i % e ( i % K
Jalur lambat 0sepeda dan kendaraan lambat lainnya Persimpangan
Kelancaran akses
Asal Tujuan
( a i S
!aya dukung
K$lek($% P%ime% +9 km-jam 8 meter Sama atau lebih besar dari 2olume lalu lintas harian ratarata Pada umumnya lebih rendah dari 2olume jalan arteri primer rambu marka lampu pengatur lalu lintas lampu penerangan jalan !ianjurkan disediakan !iatur sesuai dengan 2olume lalu lintasnya Jumlah jalan masuk ke jalan kolektor primer dibatasi dengan secara e&sien. Jarak antara jalan masuk-akses langsung minimal +99 meter. =alu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat
K$lek($% Senkun#e% (9 km-jam 8 meter =ebih besar dari 2olume lalu lintas harian rata rata Pada umumnya lebih rendah dari 2olume jalan arteri sekunder rambu marka lampu pengatur lalu lintas lampu penerangan jalan !ianjurkan disediakan !iatur sesuai dengan 2olume lalu lintasnya Jumlah jalan masuk ke jalan kolektor sekunder dibatasi dengan secara e&sien. Jarak antara jalan masuk-akses langsung minimal +99 meter.
=alu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat Terusan jalan kolektor primer Terusan jalan kolektor luar kota sekunder luar kota %elalui atau menuju %elalui atau menuju ka/asan ka/asan primer atau primer atau arteri primer arteri primer %enghubungkan antar PK: %enghubungkan antar dengan PK=, antar PK5, PK5, antara PK5 antara PK5 dengan PK=, atau dengan PK=, atau jalan jalan yang menghubungkan yang menghubungkan ruas jalan arteri primer ruas jalan arteri primer dengan PK= dengan PK= =alu lintas regional, tidak Tidak boleh terganggu oleh boleh tergantung oleh lalu lintas ulang alik dan lalu lalu lintas ulang alik dan lintas lokal dari kegiatan lokal lalu lintas lokal dari kegiatan lokal
Angkutan barang berat dan kendaraan umum bus
!apat diijinkan
!apat diijinkan
Parkir dan berhenti pada badan jalan
Sangat dibatasi dan tidak diijinkan pada jam sibuk
Sangat dibatasi dan tidak diijinkan pada jam sibuk
Sumber : PP ! #ahun %&&,.
E - 54
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Jalan L$kal Jalan
lokal
adalah
jalan
yang
menghubungkan
pergerakan
masyarakat ke unit perumahan atau unit )ungsional pelayanan lainnya. Perencanaan sistem jaringan jalan ini, terutama pada beberapa
pengembangan
konsepsual,
yakni
ka/asan
hanya
dilakukan
menunjukan
bah/a
dalam
tingkat
pengembangan
jaringan kurang lebih dilakukan pada lokasi seperti digambarkan namun dengan kepastian trace yang disesuaikan dengan kondisi &sik di lapangan. Adapun yang menjadi persyaratan jalan lokal dan desain geometris jalan diuraikan sebagai berikut $
•
345 03ight o) 5ay atau 3U%"JA 7 meter.
•
=ebar sempadan + m.
•
=ebar perkerasan + m.
•
=ebar bahu jalan ( 9. m M 1m.
•
3U%AJA 0lebar perkerasan ditambah bahu jalan m.
•
Jalur hijau 1 1 m M 1 m.
•
Trotoar ( 1 m M ( m.
•
!ilengkapi saluran drainase ( 9. m M 1 m
•
Kecepatan rencana minimal (9 km-jam
Selain
pengembangan
jaringan
jalan
diatas
pengaturan
persimpangan jalan merupakan hal yang diperlukan agar terjamin kelancaran arus pergerakan. Pada persimpangan tersebut harus diperhatikan kesamaan hirarki jalan, sehingga tidak menimbulkan bottleneck, pencampuran pergerakan regional dan lokal serta bentuk
geometris
jalan
yang
mendukung
kelancaran
dan
keselamatan pemakai jalan. Pada ka/asan permukiman harus menghindari berbentuk ambing, yaitu dua persimpangan yang berseberangan
kurang
dari
(9
meter.
Pengaturan
pada
persimpangan ini selain pada badan jalannya juga pada daerah penga/asan dan daerah miliki jalan. Sempadan jalan pada persimpangan harus lebih tinggi dibandingkan dengan sempadan E - 55
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
jalan pada penggal lainnya, sehingga orientasi arah bagi pengguna jalan tidak terganggu.
Gam,a% E.1= S(%uk(u% Ja%in)an Jalan L$kal
E.0.
Me($#$l$)i
E.0.1 PENDEKATAN UMUM Tujuan
utama pekerjaan ini
adalah untuk diperolehnya data-peta
pengembangan jaringan jalan beserta perencanaan pra desain-desain a/al
serta gambaran detail ruas jalan, akurat dan in)ormati), serta
mempermudah di dalam menentukan program penanganan jalan dalam rangka pengembangan jaringan jalan. Pendekatan yang digunakan dalam menangani masalah pengembangan jaringan jalan ini lebih banyak dengan pelaksanaan sur2ey lapangan E - 56
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
berupa pengambilan data primer yang diimplementasikan dengan melakukan
pengukuran
topogra&
pada
ruas
jalan
yang
perlu
dikembangkan serta pada pemasukan data yang lebih detail mengenai jaringan jalan beserta data penunjang lainnya pada peta topogra& yang telah ada atau yang perlu dilakukan. !iharapkan, melalui pekerjaan ini akan diperoleh data peta )ungsi dan status jalan terbaru yang telah disesuaikan melalui pengkajian ruasruas jalan secara langsung di lapangan dan disepakati bersama dengan pemerintah kota setempat, sehingga terbentuk kesamaan pengetahuan antara
aparat
Pemerintah
Pusat
dan
Pemerintah
!aerah
dalam
penentuan gambar peta jaringan jalan didaerah studi. 3umusan metodologi yang sesuai dengan kajian ini mengakomodasi perangkatperangkat hukum dan perundangan yang berkenaan dengan transportasi, dimana istilah dan de&nisi yang digunakan dalam kajian ini disesuaikan menurut aturan perundangan yang berlaku. Berikut ini merupakan beberapa langkah yang perlu dilakukan sebagai bentuk dari penjabaran metodologi, yaitu $
%engin2entarisasi
pengembangan
jalan
berdasarkan
peraturan
perundangan yang berlaku, datadata sekunder dan studi dan kajian
terkait. %engumpulkan data lapangan dengan melakukan sur2ai' sur2ai
=?3, in2entaris jalan, Sur2ei topogra&. %elakukan analisa terhadap keseluruhan sistem jaringan jalan yang ada di /ilayah kajian melalui pemahaman yang mendalam terhadap kinerja
jaringan
jalan,
re2ie/
terhadap
kebijakankebijakan
pemerintah setempat atas sistem jaringan jalan, serta peraturan
daerah mengenai sistem transportasi yang berlaku. %elakukan pembahasan teknis di daerah dengan penyusunan pengembangan jaringan jalan serta kriteria desain yang diharapkan oleh pengguna jasa.
Pemda Kota
Tangerang mempunyai tugas
dalam
pembinaan
dan
pengembangan jaringan jalan di/ilayahnya guna mengatasi kemacetan E - 57
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
dan
pengembangan
jaringan
jalan,
sehingga
perlu
dilakukan
pengambilan data secara lengkap untuk ruas jalan yang yang ada dan pemutakhiran terhadap data yang dimiliki. !alam hal ini adalah kelengkapan dan keakurasiannya pada petapeta, kondisi jalan dan tingkat kenyamanan untuk ruas jalan yang ditentukan. 4leh karena itu dalam rangka memenuhi tuntutan terhadap kebutuhan tentang keadaan jalan secara lengkap dan mendekati keakurasiannya dengan
keadaan
sebenarnya,
sehingga
mempermudah
di
dalam
menentukan arah kebijakan pembinaan di Pemda Kota Tangerang. !iharapkan dari hasil kajian ini mendapatkan suatu laporan studi kelayakan pengembangan jaringan jalan secara lengkap berikut dengan kriteria desain, Perhitungan Golume dan Biaya yang diperlukan dalam penanganan selanjutnya dalam !etail Cngineering !esign 0!C!.
E.0." METODOLOGI !alam kajian Penyusunan Studi Kelayakan 0@S Pembangunan Jalan Koridor STA
11 #
Semanan Kota
Tangerang
digunakan beberapa
metodologi yang akan dipakai dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. %etodemetode yang akan digunakan dalam kajian ini adalah sebagai berikut$
E.0.".1 S(u#i Li(e%a(u% Pelaksanaan metode ini
dititikberatkan pada kegiatan kajian
terhadap seluruh dokumen terkait penyusunan dan penataan ruang dan literatur berupa tulisan, jurnal, teori, hingga berbagai jenis peraturan perundangundangan yang terkait. Untuk itu, diperlukan model pendekatan studi dokumenter yang akan mengin2entarisasi dan mengeksplorasi berbagai dokumen tersebut. Studi dokumenter ini memiliki ciri pendekatan yang mengandalkan dokumen-data data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber dan instansi instansi yang terkait. Beberapa data sekunder yang diperlukan dalam studi ini antara lain $ E - 58
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
UndangUndang :omor ( Tahun 188* tentang Pembentukan Kotamadya !aerah Tingkat "" Tangerang'
UndangUndang :omor (* Tahun (91+ tentang Pemerintahan !aerah sebagaimana telah diubah :omor
(
Pemerintah (91+
Tahun
(91
Pengganti
tentang
dengan
tentang
Penetapan
UndangUndang
Perubahan
UndangUndang
:omor
Peraturan (
Tahun
Atas UndangUndang :omor (*
Tahun (91+ Tentang Pemerintahan !aerah %enjadi Undang Undang'
UndangUndang :omor *7 Tahun (99+ tentang Jalan
Undangundang :omor ( Tahun (996 tentang Penataan 3uang'
Peraturan Pemerintah :omor *+ Tahun (99 tentang Jalan'
Peraturan !aerah Kota Tangerang :omor Tahun (91( tentang 3encana Tata 3uang 5ilayah Kota Tangerang (91( (9*(.
E.0."." P%$sesSasa%anKelua%anManaa( Pekerjaan Penyusunan Studi Kelayakan 0@S Pembangunan Jalan Koridor STA 11 # Semanan Kota Tangerang sebagaimana dijelaskan dalam Kerangka Acuan Kerja 0KAK
secara tersirat menjelaskan
siklus proses, keluaran, sasaran dan man)aat. Berikut disampaikan penjelasan proses, keluaran, sasaran dan man)aat studi $ 1. P%$ses S(u#i $ adalah lingkup kegiatan studi yang dijabarkan pada
Kerangka
Acuan
Kerja
0KAK
sebagai
batasan
pelaksanaan studi. Proses studi meliputi $ 01 Pengumpulan data sekunder terkait &sik lahan, sosial budaya, perekonomian, serta in)rastruktur eksisting' 0( tinjaun peraturan dan program regional' 0* %elakukan kajian model penataan perkotaan' 0+ 4bser2asi lapangan' 0 "denti&kasi potensi dan kendala /ilayah, trend perkembangan sosial dan masyarakat, serta E - 59
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
tingkat
kebutuhan
)ungsional
masyarakat'
sistem
perkotaan'
0 06
@ormulasi
arahan
Penyusunan
arahan
pembangunan dan peman)aatan sumber daya serta 07 "ndikasi program prioritas pembangunan. (. Kelua%an S(u#i$ adalah hasil yang diperoleh dari proses kegiatan studi terkait dengan Penyusunan @S Pembangunan Jalan Koridor STA 11 # Semanan Kota Tangerang ini merupakan dokumen studi kelayakan sebagai dasar untuk rekomendasi kegiatan penyusunan perencanaan teknis-detail engineering design
jaringan
jalan.
Kemudian
penyusunan
laporan
pendahuluan, laporan antara, laporan akhir, dan Peta Jalan Poros Timur Kota Tangerang. *. Sasa%an
S(u#i$
adalah
hasil
yang
diharapkan
dari
Penyusunan Studi Kelayakan 0@S Pembangunan Jalan Koridor STA 11 # Semanan Kota Tangerang, yang meliputi $ 01 Tersusunnya studi kelayakan pembangunan jalan koridor STA 11
# Semanan secara terarah dan terpadu. 0(
memberikan
solusi
permasalahan
transportasi
!apat berupa
peningkatan kinerja lalulintas pada ruasruas jalan serta meningkatkan
kinerja
pelayanan
angkutan
umum.
0*
%engurangi kemacetan pada ka/asan-/ilayah terkait. 0+ !engan mengacu pada standar perencanaan yang ada dari !irektorat Jenderal Bina %arga maka diharapkan akan didapat hasil perencanaan yang baik secara kualitas, 2olume, maupun tepat /aktu. +. Manaa( S(u#i / adalah diperolehnya 3encana Jalan Koridor STA11 Semanan Kota Tangerang !ari Studi Komparati) Alternati) Jaringan.
E.0.".' TA&APAN PELAKSANAAN PEKERJAAN %etodologi ini disusun sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan sekaligus untuk penga/asan dan pemantauan pekerjaan dari a/al hingga selesai. E - 60
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Program kerja pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Studi Kelayakan 0@S Pembangunan
Jalan
Koridor
STA
11
#
Semanan
Kota
Tangerang
merupakan proses tahapan kegiatan perkerjaan. %etode
pelaksanaan
kegiatan
Penyusunan
Studi
Kelayakan
0@S
Pembangunan Jalan Koridor STA 11 # Semanan Kota Tangerang, secara garis besar akan meliputi tahap persiapan sur2ei, tahap pelaksanaan sur2ei,
input
dan
kompilasi
data,
serta
analisis
a/al.
Tahapan
pelaksanaan tersebut akan disajikan dalam bentuk pelaporan dan dipresentasikan di depan pemberi tugas. A.
KOORDINASI A>AL !iskusi dengan tim teknis dilakukan untuk melakukan koordinasi a/al pelaksanaan pekerjaan, sehingga diharapkan arah pelaksanaan kegiatan akan sesuai dengan maksud dan tujuan pemberi tugas. !iskusi yang dilakukan diharapkan akan mempertajam beberapa hal yang sudah tercantum dalam KAK yaitu$ a.
%aksud, tujuan dan sasaran kegiatan,
b.
3uang lingkup kegiatan,
c.
%etodologi
kegiatan
yang
akan
dilaksanakan
untuk
menjalankan pekerjaan, d.
4utput pekerjaan yang harus diserahkan pada akhir studi,
e.
%ekanisme konsultasi, presentasi dan penyusunan laporan.
Penyusunan rencana kerja dilakukan berdasarkan pada ruang lingkup kegiatan, beban masingmasing item pekerjaan dan /aktu pelaksanaan pekerjaan yang telah ditentukan. !alam penyusunan jad/al terinci perlu diperhatikan urutan kegiatan antara satu item dengan item lainnya, sehingga akan saling menunjang dan tidak tumpang tindih. !alam rencana kerja terinci diharapkan akan muncul beberapa item berikut$ a.
Jenis kegiatan yang dilakukan,
b.
5aktu yang dibutuhkan,
c.
Siapa yang bertanggung ja/ab,
d.
4utput yang diharapkan dari kegiatan. E - 61
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
B.
PERSIAPAN SURCEI Sur2ei dilakukan untuk memperoleh data primer dan data sekunder. Pada dasarnya, tahap persiapan ini mencakup$ a
!ata terkait kebijakan Pengembangan Jaringan Jalan.
b
Koleksi data sekunder, yaitu penyiapan da)tar koordinat titik titik re)erensi serta peta acuan
c
Penyiapan
peralatan
dan
bahan
teknis,
serta
sarana
transportasi d
mobilisasi personil pelaksana
e
orientasi
lapangan,
termasuk
desain
rencana
lintas
jalur
pengukuran )
penyiapan dan pemasangan patok
Pengumpulan
data
sekunder
bertujuan
untuk
mendapatkan
gambaran a/al mengenai lokasi daerah sur2ei. !ata sekunder tersebut
dapat
data-in)ormasi
berupa
hasil
laporan
/a/ancara
maupun
diskusi
gambar,
dengan
pihak
ataupun terkait,
misalnya$
Peta rupa bumi skala 1$9.999, yang dikeluarkan oleh BAK4SU3TA:A=
!ata hasil sur2ei pendahuluan
Keterangan lainnya hasil diskusi dengan pihak terkait.
!ari data sekunder yang terkumpul, dapat dibuat peta kerja sebagai pedoman kerja di lapangan yang memuat rencana$
!istribusi titik permanen 0benchmark
Sistem penomoran dan distribusi titik bantu
Titik ikat yang digunakan, dan
Titik a/al hitungan kerangka pengukuran
Patok pengukuran diklasi&kasikan menjadi ( kelas sesuai dengan )ungsi dan dimensinya masingmasing, yaitu$
E - 62
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
0a
Kelas 1$ Patok beton dengan dimensi 0(9(96 cm * atau beton pralon dengan ukuran 0∅ 19 cm sepanjang 6 cm
0b
Kelas ($ Patok kayu dengan dimensi 0+9 cm*
Apabila dilokasi tidak ditemukan titik re)erensi pengukuran, maka sistem koordinat 0O''Q mengacu pada titik pengamatan dengan menggunakan EPS :a2igasi merk EA3%: tipe DO1(, yang mempunyai ketelitian memadai di ba/ah 19 m. Sementara untuk ele2asi direncanakan menggunakan ele2asi yang terdapat pada titik terendah ka/asan sekitar seperti /aduk atau laut, sehingga menjadi satu kesatuan ele2asi dengan yang telah tersistem dengan benar. Patok poligon ber)ungsi untuk membentuk jaringan titik poligon di lapangan.
Penyebarannya
merata
sepanjang
rencana
daerah
pengukuran, dengan jarak antar patok ber2ariasi. Patok poligon dipasang pada daerah yang stabil dan aman. Patok poligon terbuat dari kayu + cm dengan panjang 9 cm dan ditanam sedalam +9 cm.
?.
PEMERIKSAAN DAN KOREKSI ALAT UKUR Sebelum pengukuran, dilakukan pemeriksaan dan koreksi alatalat ukur yang akan digunakan.
Kegiatan
ini
dilakukan di lokasi
pekerjaan. Dara pemeriksaan dan pemberian koreksi alat sesuai dengan teori "lmu Ukur Tanah, atau buku petunjuk pemakaian alat 0operation manual. Pemeriksaan alat ukur teodolit harus memenuhi syarat$
Sumbu " dalam posisi 2ertikal, dengan koreksi ni2o kotak dan ni2o tabung
Sumbu "" tegak lurus pada sumbu "
Kesalahan kolimasi horisontal M 9°
Kesalahan indeks 2ertikal M 9 °
E - 63
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Pemeriksaan
alat
ukur
sipat
datar
0automatic
level,
harus
memenuhi syarat$
Sumbu " dalam posisi 2ertikal, dengan koreksi ni2o kotak dan ni2o tabung
D.
Earis bidik harus sejajar dengan garis arah ni2o
PELAKSANAAN SURCEI Beberapa hal yang dilakukan dari pelaksanaan sur2ei adalah$ a
%engin2entarisasi dan melakukan kajian terhadap dokimen dokumen
maupun
studistudi
terdahulu
terkait
dengan
perencanaan jaringan jalan. b
"denti&kasi
Terhadap
Peraturan
Perundangundangan
yang
terkait dengan rencana pengembangan jaringan jalan. c E.
Benchmarking terhadap perencanaan poros jaringan jalan'
PENGUMPULAN DATA Tahapan a/al adalah pengumpulan data dan re2ie/ mencakup in2entarisasi studistudi, re)erensi, kebijakan dan rencanarencana Pemkot serta pengumpulan data yang mencakup data primer dan data sekunder. Pada Tahapan ini dilakukan kajiulang terhadap studistudi yang telah dilakukan, kajian literatur, kajian terhadap rencanarencana daerah termasuk 3T35-3UT3 dan rencana pengembangan sistem transport serta
aspekaspek
terhadap
legal
dan
pelaksanaan
institusional
program
dan
yang
berpengaruh
rencanarencana
pengembangan jaringan jalan. a.
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder untuk dilakukan melalui sur2ai instansional baik di pusat maupun daerah. Tahapan selanjutnya adalah data input dan petapeta yang mencakup keseluruhan data primer dan data sekunder yang secara umum terbagi atas$
•
!ata in)rastruktur meliputi jaringan jalan, lebar, panjang dll.
E - 64
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
• b.
!ata jaringan jalan berdasarkan pembinaan dan ke/enangannya
Data Primer 1.
Persiapan sur2ai, yang meliputi persiapan pelaksanaan kegiatan sur2ai.
(.
Persiapan administrasi, dimana seluruh suratsurat ijin yang diperlukan
disiapkan
serta
administrasi
dan
logistik
sur2ai
dirancang . *.
Pelaksanaan
sur2ai
lapangan,
dimana
dilaksanakan
pengumpulan data lapangan yang sebenarnya. +.
Pengolahan data, dimana hasil dari data lapangan diproses sebagai data input analisis dan rencana desain.
c.
Metoda Survei
=okasi sur2ai utama ditempatkan pada area yang strategs guna melengkapi 0komplementer data. !ata sur2ei terutama pada lokasi
kajian
untuk
kepentingan
pengecekan
data
dan
perbandingan data. Penentuan lokasi dilakukan sejalan dengan persyaratan yang digariskan pada T43 guna memperkaya in)ormasi yang didapat.
Tipetipe
sur2ai
dirancang
agar
memungkinkan
analisa
komprehensi) tentang karakteristik rencana jaringan jalan.
?asil dari sur2ai akan digunakan untuk mengembangkan, memperbarui dan mengkalibrasi peta jaringan jalan yang sudah pernah digambar dengan situasi pada saat ini 0bila ada serta mempermudah tahap prencanaan kriteria desain.
Pemilihan metode sur2ai sangat penting dalam usaha mencapai e&siensi
dari
keseluruhan
sur2ai.
%etode
yang
dipilih
merupakan hasil dari kompromi antara tujuan sur2ai dan ketersediaan sumbersumber daya. "si sur2ai dibatasi pada data data pokok yang diperlukan untuk analisa selanjutnya dalam studi. "si dan metode sur2ai dirancang sejalan dengan panduan yang digariskan dalam lingkup tugas dan disesuaikan dengan keperluan studi dan kondisi lapangan.
E - 65
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
d.
Dokumentasi
Untuk pelaksanaan pemotretan-dokumentasi dilakukan dengan arah bidikan )oto pada sisi potongan melintang jalan sesuai dengan kebutuhan disetiap jarak 9m pada rencana ruas jalan. Apabila terjadi perubahan tipe melintang jalan secara mencolok, maka akan dilakukan pemotretan kembali.
Untuk setiap dokumentasi cukup sekali, pemotretan dalam setiap rencana ruas jalan dengan satu tipe yang sama.
e.
Survei Inventarisasi Jalan
Undangundang menyebutkan
3epublik bah/a
"ndonesia
jalan
:o.1*
adalah
Tahun
suatu
1879
prasarana
perhubungan darat dalam bentuk apapun, meliputi segala bagian
jalan
termasuk
bangunan
pelengkap
dan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas. Bangunan pelengkap jalan adalah bangunan yang tidak bisa dipisahkan dari jalan, antara lain jembatan, ponton, lintas atas 0-verpass, lintas ba/ah 0underpass, tempat parkir, gorong gorong,
tembok
penahan,
saluran
air
dan
sebagainya.
Perlengkapan jalan adalah ramburambu marka jalan pagar pengaman lalu lintas, pagar damija, lampu dan lainlain. Setelah didapatkan gambar jaringan jalan tersebut maka dilakukan sur2ai lapangan dengan mengukur panjang dan lebar rencana jalan beserta dimensi bangunan lainnya. Su2ai ini dilaksanakan dengan cara berjalan kaki supaya didapatkan data in2entarisasi jalan yang benar dan terbaru dan dilakukan pemotretan-dokumentasi. f.
Survei ondisi !encana Jalan
Sur2ai kondisi jalan dimaksudkan untuk mendapatkan data kondisi secara 2isual, yaitu
dengan melihat secara langsung
nilai kondisi rencana jalan. Sur2ai ini dilakukan dengan cara berjalan kaki seperti halnya yang dilakukan pada sur2ai in2entarisasi jaringan jalan. Untuk pelaksanaan Sur2ai Kondisi Jalan dilakukan dengan cara mengisi E - 66
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
)ormulir yang talah disediakan dan diurutkan sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan. Sur2ai kondisi rencana jalan ini juga diperuntukan pada seluruh jalan yang telah dilaksanakan sur2ai in2entarisasinya. ".
Survei Transportasi ari dan Periode Survai
?ari dan periode sur2ai dilaksanakan sesuai dengan hari kerja biasa karena hanya akan melihat kondisi jalan yang ada. Tidak memerlukan perhitungan terhadap lalu lintas. /esain 0orm Survai
!esain )orm sur2ai disusun berdasarkan metodologi sur2ai serta pemrosesan data. -rganisasi #im Survai
Tim Sur2ai terdiri dari $
Supervisor , merupakan koordinator lapangan di setiap lokasi sur2ai, akan memba/ahi semua sur2eyor pada lokasi tertentu, diharapkan
dapat
mempersiapkan
keperluan
kelangsungan
sur2ai di lokasi, mengumpulkan dan merekap data hasil sur2ai, mengatur kelancaran dan kesiapan pelaksanaan sur2ai.
Surveyor , merupakan pelaksana kegiatan di setiap lokasi sur2ai, bertugas mengumpulkan data-melaksanakan pengumpulan data kondisi jalan dan pencocokan jaringan jalan di lapangan dan memberikan data hasil sur2ai kepada super2isi.
#.
Survei Topo"ra$
Pada
hakekatnya,
pemetaan
topogra&
bermaksud
untuk
menyajikan segala kenampakan yang ada di permukaan bumi, baik kenampakan yang bersi)at alami 0natural environment ataupun hasil rekayasa manusia 0manmade environment ' yang dapat
disebut
menyangkut
sebagai
posisi
in)ormasi
horisontal
dan
kualitati), 2ertikal,
serta yang
yang dapat
dikatakan sebagai in)ormasi kuantitati).
E - 67
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Pengertian peta topogra& adalah gambar sebagian rupa bumi pada bidang datar dengan sistem proyeksi dan skala tertentu. Peta tersebut merupakan hasil sur2ei lapangan 0terrestrial, yang terdiri dari berbagai jenis pengamatan dengan kriteria tertentu pula. Peta topogra& pada umumnya ber)ungsi sebagai peta dasar 0base map bagi penyusunan petapeta turunan 0thematic maps, seperti misalnya$ peta penggunaan lahan 0landuse map, peta kemiringan lahan 0slope map, dan lain sebagainya. Pada tahapan selanjutnya, peta topogra& beserta petapeta turunannya merupakan data masukan utama bagi seorang Perencana 5ilayah 01egional Planner atau peneliti kajian untuk membuat terpadu
rencana atau
pengembangan
penanganan
suatu
suatu
ka/asan
daerah
secara
tertentu
yang
menyangkut aspek teknis. Petapeta perencanaan termaksud biasanya dituangkan sebagai peta rencana induk 0master plan, peta
rencana
tapak
0site
plan,
dll.
"ntegrasi
/ilayah
penanganan terutama dimungkinkan dari ketersediaan sarana dan prasarana data di /ilayah tersebut, termasuk tersedianya peta yang in)ormati). Pada akhirnya, penanganan suatu daerah atau /ilayah akan memba/a peningkatan prasarana &sik baik secara langsung ataupun
tidak
langsung yang mempunyai
dengan pertumbuhan
ekonomi
korelasi
positi)
masyarakat dan kemajuan
/ilayah tersebut. Sebaliknya pada saatnya nanti, masyarakat pun dapat bertindak sebagai moti2ator kegiatan ekonomi lanjutan. Kegiatan ekonomi baru itu tidak hanya bersi)at penunjang saja, namun bahkan dapat pula berupa kegiatan indrustri primer. !emikian proses siklus ini berlangsung secara akumulati) sehingga tujuan pekerjaan teknis terhadap pengembangan /ilayah dan pembangunan pada umumnya dapat tercapai E - 68
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Pekerjaan sur2ei dan pemetaan topogra& terdiri atas tahapan sebagai berikut$
i.
1
Tahap persiapan
(
Pekerjaan perintisan
*
Pemeriksaan dan koreksi alat ukur
+
Pengukuran kontrol horisontal
Pengukuran kontrol 2ertikal
Pengukuran detil-situasi
6
Pengukuran penampang memanjang dan melintang
7
Pengukuran khusus
Pen"ukuran ontrol %orisontal
Jaring pengukuran kontrol horisontal dilaksanakan dalam bentuk tertutup
0closedcircuit,
yang
dimaksudkan
untuk
secara
langsung memperoleh besaran koreksi geometris sudut ukuran. Peralatan yang digunakan dikenal sebagai ;Total Station<. Pengukuran sudut dengan bacaan piringan horisontal terkecil sebesar 1<, dilakukan dalam ( seri pembacaan secara lengkap, yaitu dalam posisi teropong B 0Biasa dan =B 0=uar Biasa. !engan demikian diperoleh + 0empat sudut ukuran untuk setiap titik pengamatan' dan sudut yang dipergunakan dalam hitungan koordinat adalah sudut ratarata. Tingkat ketelitian jalur poligon utama dibatasi oleh persyaratan toleransi sebesar 19<√n untuk pengukuran sudut, di mana n adalah jumlah titik sudut poligon Pengukuran jarak dilakukan dalam ( arah, yaitu ke arah muka dan ke belakang. Pengamatan jarak dilakukan sebanyak * kali pembacaan.
%engingat
jarak
pengukuran
poligon
yang
ber2ariasi, yang memungkinkan timbulnya distorsi jarak akibat kelengkungan
bumi,
maka
dilakukan
pengamatan
aNimut
matahari guna keperluan koreksi sudut pengukuran atau dengan pendekatan melalui EPS ?andhealt sebagai bahan E - 69
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
perbandingan distorsi tsb. Patok yang digunakan untuk poligon adalah patok kayu, sedangkan untuk titik ikat adalah patok beton yang dipasang permanen. Proses hitungan selengkapnya mengikuti tahapan sebagai berikut$ 0a
Pengolahan data lapangan untuk memperoleh
• • 0b
sudut horisontal ratarata, dan jarak datar ratarata
Analisis koreksi sudut' yang menyangkut pemenuhan tingkat ketelitian ukuran sudut
0c
!istribusi koreksi dilakukan dengan menggunakan
metoda
kuadrat terkecil 0=east Suare %ethod 0d
?itungan koordinat 0O' de&niti)
Analisis ketelitian sudut serta hitungan perataan koordinat 0adjustment computation ditampilkan pada =ampiran A$ Analisa !ata Ukur. Pengukuran kerangka horisontal ini dilaksanakan oleh 1 tim kerja yang terdiri dari 1 orang Sur2eyor dibantu oleh 1 orang Asisten Sur2eyor dan * orang tenaga lokal. &.
Pen"ukuran ontrol Vertikal
Jalur
pengukuran
kontrol
2ertikal
mengikuti
lintas
jalur
pengukuran kontrol horisontal, dengan menggunakan alat ukur sipat datar otomatis orde "". Pengamatan beda tinggi antar titik dilakukan dalam ( kali posisi berdiri alat 0double stand. Stand pertama dibaca * benang 0BA, BT, BB secara lengkap' sedangkan stand kedua cukup dibaca BT. Toleransi beda tinggi antara stand pertama dan stand kedua dibatasi ± ( mm. Pengolahan
data hasil
pengukuran sipat
datar
mengikuti
tahapan sebagai berikut$ 0a Pengolahan data lapangan yang meliputi
•
kontrol bacaan benang E - 70
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
•
beda tinggi setiap stand
•
beda tinggi ratarata setiap stand
• jarak optis dari alat ke masingmasing rambu • jarak setiap stand 0b Koreksi terhadap setiap pengamatan beda tinggi 0c
?itungan ele2asi 0Q de&niti)
Pengukuran sipat datar dilakukan oleh 1 tim kerja, yang masing masing tim terdiri dari 1 orang Sur2eyor dibantu oleh * orang tenaga lokal. k.
Pen"ukuran Detil'Situasi
Pengukuran ini dimaksudkan untuk mendapatkan data kualitati) serta
kuantitati),
topogra&s.
yang
%engingat
merupakan pengamatan
kelengkapan titiktitik
in)ormasi
detail
cukup
dilakukan dari titiktitik pengukuran kontrol horisontal dan 2ertikal,
maka
tidak
ada
)aktor
koreksi
yang
perlu
diperhitungkan. Pengukuran
titiktitik
detil-situasi
topogra&s
menggunakan
teodolit sentering optis dengan bacaan piringan horisontal terkecil sebesar 019<. Pengukuran situasi pada daerah sepanjang keterangan
sur2ei
mencakup
yang ada
semua
detil
topogra&
di daerah sur2ei tersebut,
dan
seperti
bangunan,sungai goronggorong, jembatan tiang listrik, dll. Khusus untuk lokasi jembatan atau perpotongan dengan sungai lain atau anak sungai, pengukuran perlu diperluas daerah cakupannya. Proses pengolahan data terhadap setiap ukuran titik mengikuti tahapan-prosedur hitungan, sebagai berikut$ 0a Pengolahan data lapangan, yang meliputi
•
sudut horisontal' yang mengacu pada sisi poligon
•
sudut jurusan 0aNimut
E - 71
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
• jarak datar, dan •
beda tinggi
0b Seleksi data hitungan, 0c ?itungan koordinat de&niti) 0O''Q Berkas hitungan ditunjukkan
pada =ampiran A$
?itungan
!etil-Situasi' Pengukuran detil-situasi dikerjakan oleh * tim kerja, yang masingmasing terdiri dari 1 0satu orang Sur2eyor dibantu oleh * orang tenaga lokal. l.
Pen"ukuran penampan" melintan"
Pengukuran ini dimaksudkan untuk mendapatkan data kualitati) serta
kuantitati),
topogra&s
secara
yang
merupakan
melintang.
kelengkapan
!engan
in)ormasi
pengambilan
detail
penampang sungai secara menyeluruh didalam koridor yang ditentukan. Pengambilan data Potongan %elintang ini dilakukan pada setiap 9m sepanjang daerah pengukuran. Titik !etail yang diamati mencakup seluruh
in)ormasi yang terdapat didalam area
pengukuran. Pengukuran potongan melintang ini menggunakan teodolit sentering optis dengan bacaan piringan horisontal terkecil sebesar <→19<. Proses pengolahan data terhadap setiap ukuran potongan mengikuti tahapan-prosedur hitungan, sebagai berikut$ 0a Pengolahan data lapangan, yang meliputi$
sudut horisontal' yang mengacu pada sisi poligon sudut jurusan 0aNimuth jarak datar, dan beda tinggi
0b Seleksi data hitungan, 0c ?itungan koordinat de&niti) 0O''Q :.
PENGOLA&AN DAN ANALISIS DATA
E - 72
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Seluruh proses komputasi disajikan dengan meman)aatkan paket program komputer, yang nantinya ber)ungsi sebagai masukan bagi proses
penggambaran
elektronis.
Kegiatan
pengolahan
data
meliputi$
Komputasi kerangka horisontal
Komputasi kerangka 2ertikal
Komputasi detil-situasi
a.
omputasi eran"ka %orisontal
Tahapan perhitungan kerangka horisontal$ 0a
Salah penutup sudut ukuran
AN M Ao R ∑βi R ) β
!i mana $ AN
$ ANimuth akhir
Ao
$ ANimuth a/al
∑βi $ Jumlah sudut ukuran titik poligon ) β
0b
$ Salah penutup sudut poligon
Koreksi sudut
∂β =
) β n
!i mana n adalah jumlah titik sudut poligon 0c
Sudut hasil koreksi
βk M βi R ∂βi
0d
ANimuth setiap sisi poligon
Ai M Ao R βk
0e
Selisih absis 0∆O dan selisih ordinat 0 ∆ setiap sisi poligon
∆Oij M dij sin Aij 0)
' dan ∆ ij M dij cos A ij
Salah penutup dalam arah O 0∂∆ dan 0 ∂∆y On # Oi M ∑ ∆Oij R ∂∆ ' dan n # i M ∑ ∆ ij R ∂∆
0g
Salah linier 0S=
S= =
0∂∆K( + 0∂∆y( Σd
S= harus memenuhi toleransi yang ditentukan.
E - 73
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
0h
Koordinat de&niti)
O j = O 1 + ∆Kij ∂∆K
b.
dij Σd
' dan P j = P1 + ∆y ij ∂∆y
d ij
Σd
omputasi eran"ka Vertikal
Perhitungan kerangka 2ertikal terbagi dalam beberapa tahap, yaitu$
Beda tinggi setiap stand 0berdiri alat
Beda tinggi setiap slag
Beda tinggi setiap seksi 0gabungan slag dalam satu hari pengukuran
0a Beda tinggi setiap stand Beda tinggi
$ ∆h M BTb # BTm
Jarak belakang $ db M 199 0BAb # BBb Jarak muka
$ dm M 199 0BAm # BBm
0b Beda tinggi setiap slag Slagi
$
Slag0iR1
∆h i =
$
0∆h 1 + ∆h ( (
∆h i + 1 =
' dan d i = d b + d m
0∆h 1 + ∆h ( (
' dan
d i + 1 = d b + d m dst. 0c
Beda tinggi setiap seksi n
∆? ukr =
∑ 0∆h i
n
' dan ! =
i =1
0d Tinggi de&niti) setiap titik
∑ 0di i =1
? j = ? i + ∆h ij
!i mana ?i
$ Tinggi titik pertama
Ao
$ Tinggi titik kedua
∑βi
$ Beda tinggi ratarata
E - 74
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
c.
omputasi Detil' Situasi
Penyajian berdasarkan deskripsi titiktitik pengamatan, baik dalam
pengertian
kualitati)
maupun
kuantitati),
seperti
misalnya$
jalan beserta kelengkapannya
sungai dan saluran
bangunan
titiktitik detil lain yang dianggap perlu
?itungan titiktitik detil-situasi menggunakan metoda Tacimetri, sebagai berikut$
Jarak miring
dm= 199K 0BA BBK sin N
Jarak datar
dh = 199K 0BA BBK sin( N
Beda tinggi
∆h = 9K 0BA BBK sin (N+ ta BT
!i mana BA
$ Benang Atas
BB
$ Benang Ba/ah
BT
$ Benang Tengah
N
$ Sudut Nenith
ta
$ Tinggi alat
Selanjutnya,
perhitungan
koordinat
dan
tinggi
titik
detil
menggunakan rumus$
G.
Absis
4rdinat
Cle2asi
O j = O i + 0dhij K sin A ij P j = Pi + 0dhij K cosA ij Q j = Q i + ∆h ij
DETAIL DESAIN a.
riteria Desain
Perencanaan jalan direncanakan berdasarkan pada Standar Perencanaan Eeometris Jalan =uar Kota oleh Bina %arga, dengan kecepatan +9 9 km-jam. Standar Eeometris yang E - 75
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
dimaksud meliputi standar penentuan parameterparameter alinemen horisontal, 2ertikal maupun melintang jalan yang akan dipakai dalam perencanaan teknis. Berikut adalah tabel kriteria Perencanaan untuk jalan luar kota, yang diterapkan pada pekerjaan perencanaan teknik jalan sebagai berikut $ 4a5
Ke+e*a(an Ren+ana Ke+e*a(an Ren+ana< C% 4km8am5
:un)si
Da(a%
Buki(
Pe)unun)a n
Arteri
69 # 1(9
9 # 79
+9 # 69
Kolektor
9 # 89
9 # 9
*9 # 9
=okal
+9 # 69
*9 # 9
(9 # *9
2ntuk kondisi medan yang sulit+ 3r suatu segmen 4alan boleh diturunkan maks. %& km"4am
4,5 Dimensi Melin(an) Jalan
1
CL&R 4sm*82%5
V *.999 *.999 # 19.999 19.999 # (.999 X (.999 0W 0WW
Penentuan =ebar Jalur !an Bahu Jalan
ARTERI "deal %inimum =eba =eba =eba =eba r r r r Jalur Bahu Jalur Bahu 0m 0m 0m 0m ,9 1, +, 1,9
KOLEKTOR "deal %inimum =eba =eba =eba =ebar r r r Jalur Bahu Jalur Bahu 0m 0m 0m 0m ,9 1, +, 1,9
LOKAL "deal %inimum =eba =eba =eba =eba r r r r Jalur Bahu Jalur Bahu 0m 0m 0m 0m ,9 1,9 +, 1,9
6,9
(,9
,9
1,
6,9
1,
,9
1,
6,9
1,
,9
1,9
6,9
(,9
6,9
(,9
6,9
(,9
0WW
0WW
(n* (n* (n*, (, (, (, 0WW 0WW , 0W , 0W 0W Keterangan$ M Tidak ditentukan M ( jalur terbagi, masingmasing n*, 0m' dimana nMjumlah lajur per jalur M %engacu pada persyaratan ideal
E - 76
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
(
=ebar =ajur Jalan "deal
" "", """A """A, """B
Le,a% Lau% I#eal 4m5 *,6 *,9 *,99
"""D
*,99
:un)si
Kelas
Arteri Kolektor =okal
*
Kemiringan %elintang Kemi%in)a
Ke(e%an)an
n 45 (#* +
Jalan Bahu
Perkerasan Aspal-Beton Perkerasan Kerikil
*#
4+5
Alinamen &$%i$n(al
1
Panjang Bagian =urus Panan) Ba)ian Lu%us Maksimum 4m5 Da(a% Buki( Pe)unun)
:un)si
an Arteri *999 (99 (999 Kolektor (999 169 199 /itetapkan berdasar waktu tempuh kendaraan tidak lebih dari %+5 menit
(
JariJari %inimum
Gr 0km-jam 3min ang diijinkan 0m 3min Tanpa lengkung peralihan
1(9 99 (9 9
199 *69 19 9
79 (19
69 19
9 119
9 79
+9 9
*9 *9
(9 1
899
699
99
*9
(9
1*9
9
E - 77
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
3min Tanpa Superele2asi
99
(99
1(
0m Panjang =engkung 0m
9 (99
9 169
9 1+9
*
899
699
1(9
199
79
69
9
+9
Panjang =engkung Peralihan 0=s F Panjang Pencapaian Super Cle2asi 0=e
=s 0m
=e 0m
Su*e%ele3asi< e 45 0 ; 7 =s =e =s =e =s =e 0m 0m 0m 0m 0m 0m
+9
19
(9
1
(
1
(
(
9
1
(
(9
*9
(9
*9
9
1
*9
(9
*
(
69
(9
*
(
+9
*9
+9
*9
9
*
119 1(9
C% 4km8am5
79 89 199
b.
"
19 =s 0m
=e 0m
*9
*
+9
*9
+9
+9
9
+9
*
9
9
9
*9
+
+9
9
69
9
+
69
89
89
1( 9
+9
69
9
79
69
199
199
1* 9
+
79
89
79
119
119
1+
+9
6
9
7
9
199
89
1(9
+9
79
89
69
119
8
1*
Perencanaan (eometrik
Perencanaan )linemen %arisontal dan Vertikal Alinemen horisontal dan 2ertikal direncanakan dengan melihat peta situasi dari hasil pengukuran topogra&. Perencanaan Alinemen ?orisontal dan Gertikal berdasarkan$
Standard Perencanaan Eeometri Jalan 3aya, !irektorat Jenderal Bina %arga :o. 1*-1869.
Spesi&kasi Standar untuk Perencanaan Jalan =uar Kota, Sub. !irektorat Perencanaan Teknik Jalan, Bipran Bina %arga, !esember 1889.
Clemen utama yang digunakan dalam perencanaan ini $ E - 78
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
@ungsi jalan raya.
Golume =alu =intas 3encana 0G==3.
Kondisi %edan.
Klasi&kasi
)ungsi
dan
penerapan
kelas
standar
jalan
raya
berdasarkan tabel sebagai berikut $ :un)si
C$lume L.L Ren+ana 4sm*82a%i5 C 69.999 69.999 C
Me#an
Jalan =okal
:un)si
!atar, Berbukit Eunung
Kelas 1
Me#an
Jalan =okal
:un)si
C
!atar, Berbukit Eunung
Kelas 1W Kelas (W C$lume L.L Ren+ana 4sm*82a%i5 '9.999 C '9.999 19.999 19.999 Kelas *
Kelas *
C
Kelas +
Kelas *W Kelas *W Kelas +W C$lume L.L Ren+ana 4sm*82a%i5 C 19.999 19.999 C 1.999 C 1.999
Me#an
Jalan =okal
Kelas (
!atar, Berbukit Eunung
Kelas *
Kelas +
Kelas
Kelas *W
Kelas +W
Kelas W
W Sumber: Spesikasi standar untuk Perencanaan Geometrik 6alan 7uar Kota
Pada kondisi medan dimana terdapat trase jalan yang tidak lurus maka penentuan jari lengkung minimum berdasarkan rumus berikut$ R =
V 2 127( f + i )
!imana $ 3
M Jarijari lengkung minimum
G
M Kecepatan rencana
)
M Koe&sien gesekan antara ban dan jalan M 9,+ s-d 9,7
i
M Super ele2asi.
Kecepatan rencana ditentukan berdasarkan tabel berikut ini. Kelas Jalan Kecepatan 3encana 0 km-jam
1
" F 1
'
0 F '
6 F 0
6
79
9
9
+9
*9
(9
E - 79
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Sumber:
Spesikasi standar untuk perencanaan geometrik 4alan
luar kota.
Sedangkan hubungan jarijari minimum dengan kecepatan rencana seperti tabel berikut ini$ Ke+e*a(an Ren+ana 79 ;9 69 09 '9 "9 4 km8am5 Jarijari lengkung (19 11 79 9 *9 1 minimum 0m Sumber: Spesikasi standar untuk perencanaan geometrik 4alan luar kota.
Pada perencanaan alinemen 2ertikal pada jalan pendekat jembatan dengan memperhatikan kelandaian maksimum standard. ?ubungan antara Kecepatan 3encana dengan Kelandaian %aksimum Standar bisa dilihat pada tabel berikut ini $ Ke+e*a(an Ren+ana 4 km8am5 Jarijari lengkung minimum 0 m
79
;9
69
09
'9
"9
+
6
7
8
Sumber: Spesikasi standar untuk perencanaan geometrik 4alan luar kota.
%engacu kepada standar perencanaan seperti yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, maka ditentukan standar perencanaan geometrik pada ruas jalan di atas yaitu sebagai berikut$ Ta,el E.6 K%i(e%ia Desain Un(uk Jalan A%(e%i #an K$lek($% P%ime% Sa(ua n
S(an#a%
A. K$nse* #an Asumsi Dasa% 1 .
Kelas Jalan
( .
@ungsi Jalan
*
Kecepatan 3encana
"
Km-ja
Arteri
Kolektor Primer
7909
90+9
E - 80
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Sa(ua n
S(an#a%
.
m
+ Jarak Pandang ?enti minimum .
m
11906
60+9
Jarak Pandang %endahului .
m
90*9
*90(9 9
1 Jarijari minimum .
m
(*901(9
110(9
( Jarijari minimum tanpa superle2easi .
m
*99
(999
* Jarijari minimum . peralihan
m
1999
99
B. Alinemen &$%i$n(al
tanap
lengkung
+ .
Panjang =engkung minimum 0=
m
+9
+90*
.
Panjang Pencapaian Superle2asi 0=e
m
*0(
*0(
.
Superele2asi maksimum
H
19
19
?. Alinemen 3e%(ikal 1 .
Kemiringan maksimum
H
1(,
1(,
( .
Panjang =engkung Gertikal minimum
m
199
199
D. P$($n)an Melin(an) Jalan 1 .
=ebar lajur 3encana
m
( .
=ebar Bahu
m
1
1
* Kemiringan %elintang :ormal =ajur . Jalan
H
(,
(,
+ Kemiringan %elintang :ormal bahu . Jalan
H
1$1,
1$1,
1$1
1$1
.
Kemiringan %aksimum Ealian
.
Kemiringan maksimum Timbunan
E - 81
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
c.
Perencanaan Perkerasan
Sebagai salah satu prasarana transportasi darat, jaringan jalan mempunyai peran yang sangat penting untuk menyalurkan arus penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain, yang pada nantinya akan menunjang laju perekonomian masyarakat. a.
S(an#a% Ruukan Pe%en+anaan Te,al Pe%ke%asan 1.
AAS?T4 Euide )or !esign o) Pa2ement Structure 188*, American
Association o) state ?igh/ay and Transportation
4Icials, 5ashington, 188*. (.
3oad !esign %odule, BC! 3eport :o.+8 !irektorat Jenderal Bina %arga, !irektorat Bina Program Jalan, 188*
Untuk
merencanakan
tebal
perkerasan
jalan
raya
diperlukan data penunjang antara lain $ -
,.
Jumlah, jenis dan berat kendaraan perhari !aya dukung tanah dasar 0subgrade
-
Jenis material yang akan digunakan
-
Tebal perkerasan eksisting.
Tinauan Lalu Lin(as 1.
Klasi&kasi Kendaraan Penggolongan atau klasi&kasi kendaraan didasarkan pada penggolongan yang ada pada %anual Kapasitas Jalan "ndonesia 0KAJ" 1886, untuk jalan antar kota 0inter urban road. Klasi&kasi tersebut adalah sebagai berikut $ =G
M =ight Gehicle, kendaraan ringan
%?G M %edium ?ea2y Gehicle, kendaraan sedang =B
M =arge Bus, bis besar
=T
M =arge Truck, truk besar' dan
%D M %otor Dycles, sepeda motor.
@aktor kon2ersi dari kendaraan menjadi satuan mobil penumpang juga sesuai dengan kriteria dari manual E - 82
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
tersebut di atas. Untuk pekerjaan ini )aktor kon2ersi kendaraan menjadi smp tersebut adalah $
+.
=G
M 1,9
%?G
M 1,*
=B
M 1,
=T
M (,
%D
M 9,
Pe%(um,u2an Lalu lin(as Angka pertumbuhan lalu lintas untuk ketiga ruas jalan direncanakan ,99H untuk kendaraan penumpang, dan (H untuk kendaraan berat 0Asumsi karena tidak ada "3%S pada ruas jalan tersebut.
#.
Pene(a*an Umu% Ren+ana Untuk menetapkan umur rencana perkerasan hendaknya disesuaikan dengan kapasitas jalan dalam menampung jumlah kendaraan. Berdasarkan Golume lalu lintas yang diperoleh
pada
ruas
maka
jumlah
lajur
kendaraan
ditentukan berdasarkan buku Spesi&kasi Standar untuk Perencanaan Eeometrik Jalan =uar Kota. e.
Tana2 Dasa% 4Su, G%a#e5 !ari hasil pengujian contoh tanah dilaboratorium maka diperoleh nilainilai DB3 seperti yang ditunjukkan dalam =aporan penyelidikan Tanah.
.
Pe%2i(un)an Te,al Pe%ke%asan !alam merencanaan tebal perkerasan akan digunakan metode Analisa Komponen yang direkomendasikan !inas Bina %arga Kota Tangerang.
@ormula yang digunakan adalah sebagai berikut $ ITP H a1.D1 a".D"a'.D'a0.D0 dimana $ 8#P
M "ndek Tebal Perkerasan
a'+ a%+ a+a!
M Koe&sien kekuatan relati) E - 83
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
!1,!(,!*,!+ d.
M Tebal masingmasing lapis bahan
Pra Desain
0a Alinyemen ?orisontal Alinyemen horisontal digambarkan pada peta situasi skala 1$1.999 dengan inter2al garis tinggi 1,9 meter serta dilengkapi indeks antara lain $
=okasi
0STA
dan
nomornomor
titik
kontrol
horisontal-2ertikal
Batasbatas lokasi dari semua data topogra&s yang penting seperti batas ra/a, kebun, hutan lindung, rumah, sungai dan lainlain
Kerapatan tanaman-pohon berikut prosentase menurut diameter pohon
Clemen
lengkung
direncanakan
horisontal
dengan
0data
bentuk
kur2a
tikungan
yang
lingkaran
sempurna 09ull circle atau lengkungan peralihan untuk sudut lengkung X (9Y
Setelah konsep alinyemen horisontal disetujui Pemberi Tugas,
maka
konsep
desain
dapat
langsung
dipindahkan ke lembar standar. 0b Alinyemen Gertikal Setelah konsep alinyemen horisontal disetujui dan telah dipindahkan pada lembar standar, maka konsep alinyemen 2ertikal 0penampang memanjang dapat segera dimulai. Konsep alinyemen 2ertikal dapat langsung digambar pada lembar standar di bagian ba/ah dari alinyemen horisontal. Alinyemen
2ertikal digambar dengan skala horisontal
1$1.999 dan skala 2ertikal 1$199 yang mencakup $
Tinggi muka tanah asli dan tinggi nomor potongan melintang
Kemiringan
maksimal
dari
lengkung
horisontal
0diagram super ele2asi E - 84
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
0c
Clemen atau data lengkung 2ertikal
=okasi bangunan pelengkap dan bangunan drainase
Potongan %elintang Eambar potongan melintang dibuat menurut peta topogra& sesuai dengan lokasi yang ditentukan di atas lembar standar dengan skala 1$199 dan skala 2ertikal 1$9. Stationing dilakukan setiap inter2al (9 meter.
0d Standar Potongan %elintang 0#ypical Cross Section Eambar dibuat dalam skala yang pantas dengan memuat detil yang perlu antara lain $ penampang pada daerah galian
dan
daerah
timbunan
pada
ketinggian
yang
berbedabeda. 0e Standar Bangunan Pelengkap dan !rainase Eambar ini mencakup semua detil bangunan lengkap dan bangunan drainase seperti turap, pelindung talud, gorong gorong, saluran batu, dan lainlain. e.
Pen""ambaran Pra Desain
Pembuatan gambar trase jalan selengkapnya dapat dilakukan setelah
konsep
detil
perencanaan
mendapat
persetujuan
Pemberi Tugas dengan mencantumkan koreksi dan saran yang diberikan, berikut posisi alternati) trase yang pernah diteliti. !esain &nal digambar di atas lembar standar. Eambar trase jalan ini sebelum diperbanyak, perlu dimintakan persetujuan Pemberi Tugas. Eambar perencanaan akhir selengkapnya terdiri dari$ 0a Sampul luar 0cover dan sampul dalam 0b =embar judul yang memuat tata letak 0lay(out jalan skala 1$9.999 0c
=embar simbol
0d Eambar as rencana trase jalan skala 1$.999 dilengkapi dengan titik poligon serta koordinat dari semua patok pengukuran E - 85
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
0e =embar da)tar 2olume pekerjaan 0)
Penampang melintang tipikal skala horisontal 1$199 dan skala 2ertikal 1$9 dilengkapi dengan detil konstruksi perkerasan dan saluran samping
0g Alinyemen horisontal dan alinyemen 2ertikal
Skala horisontal skala 1$1999, skala 2ertikal 1$199
!ilengkapi dengan detil situasi yang ada, legenda, notasi, letak dan tanda patok kayu dan beton, letak dan ukuran jembatan-goronggorong, tanda lalulintas, dsb.
0h Penampang melintang
Skala horisontal 1$199 dan skala 2ertikal 1$9
!ibuat setiap inter2al jarak 9 meter 0untuk daerah ekstrim setiap inter2al ( meter
f.
0i
=embar da)tar jembatan dan goronggorong
0j
=embar gambar bangunan pelengkap lainnya
Per#itun"an Volume Peker&aan
!alam /aktu yang simultan dengan proses penggambaran, maka perhitungan 2olume pekerjaan dapat dilakukan. ?itungan 2olume ini disusun berdasarkan pembagian paket pekerjaan, dan dilakukan dengan bantuan program terapan yang telah digunakan untuk proyekproyek sejenis sebelumnya. Perhitungan 2olume pekerjaan meliputi semua jenis pekerjaan pembangunan
jalan
beserta
bangunanbangunan
pelengkapnya. Golume pekerjaan galian dan timbunan dihitung berdasarkan gambar penampang melintang rencana jalan dan perbedaan tinggi dari muka tanah asli setiap inter2al 9 meter. Selain itu dihitung pula kebutuhan bahan pembuat gorong gorong, saluran samping, dan bangunan pelengkap lainnya. ".
*stimasi Bia+a Pelaksanaan isik
Cstimasi biaya proyek juga dilakukan untuk setiap paket pekerjaan. Besaran biaya merupakan hasil operasi perkalian E - 86
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
antara
2olume
pekerjaan
dengan
analisis
harga
satuan
berdasarkan harga dasar setempat. Cstimasi biaya ini telah mencakup
biaya
pengadaan
material,
peralatan,
pajak,
overhead, keuntungan dan penga/asan proyek. Bagianbagian yang diperhitungkan meliputi $
?arga satuan bahan dan upah
?arga satuan alat
?arga satuan tiap jenis pekerjaan
Perkiraan biaya pelaksanaan &sik
!alam
garis
besarnya,
estimasi
biaya
ini
dikelompokkan
menjadi pekerjaan utama sebagai berikut $
#.
%obilisasi
Pekerjaan tanah
Pekerjaan bangunan penahan longsoran
Pekerjaan pondasi
Pekerjaan beton
Pekerjaan perkerasan jalan
Pekerjaan drainase dan lainlain
Pembuatan Peta Jarin"an Jalan dan (ambar Desain
Pengembangan jaringan jalan pada /ilayah studi akan berupa jaringan jalan arteri 0primer dan sekunder dan jalan kolektor 0primer
dan
sekunder
pada
tingkat
Administrati)
Kota
Tangerang. Peta dasar jaringan jalan yang digunakan adalah peta sistem jaringan dari !inas Bina %arga dan Sumber daya Air Kota Tangerang yang mencakup jaringan jalan arteri dan kolektor. Komputerisasi peta Pengembangan jaringan jalan tersebut disusun sedemian rupa dan direpresentasikan sebagai node 0simpul
dan
link
persimpangan-pertemuan
0ruas. jalan
:ode atau
titik
me/akili dimana
suatu terjadi
perubahan karakteristik ruas jalan sedangkan link merupakan representasi suatu
ruas jalan. Setiap link tersebut akan E - 87
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
dihu ihubun bungkan gkan
satu satu
sama ama
lain lain
sehin ehingg gga a
ter terben bentuk tuk
suatu uatu
kontinuitas kontinuitas jaringan yang disebut sistem jaringan jalan. Pembuatan
program
dasar
!ata
Base
beserta
pengemban pengembangan-p gan-pemut emutahira ahiran n data juga diupayaka diupayakan n selengka selengkap p mungkin dan disetting dengan &eld&eld cadangan yang telah disiap dis iapka kan n untuk untuk menjag menjaga a adanya adanya tambah tambahan an &tur &tur&tur &tur yang yang dikehendaki dikemudian hari. Pembuat embuatan an Peta Jaring Jaringan an jalan jalan %enggu %enggunak nakan an So)t/a So)t/are re =and =and !esktop yang umum digunakan dalam pembuatan sebuah peta. Sementar Sementara a untuk untuk Peren Perencanaan canaan !esain !esain mengginak mengginakan an so)t/ar so)t/are e Di2il *!. &.
KELA KELAYAKAN AKAN REN?ANA REN?ANA PENGEM PENGEMBA BANGA NGAN N JALAN KORI KORIDOR DOR STA STA 11 SEMANAN 1.
Anali nalisa sa As*e s*ek Teknis knis !alam Perhitungan Aspek Teknis menghitung bagaimana jalan ini dapat terbangun seperti ketentuan bangunan, perencanaan desain, bagaimana status lahan 0lahan hibah atau pembebasan lahan, produk dan teknologi yang digunakan 0perkerasan jalan dan struktur jembatan, bagaimana situasi maupun kondisi lalu lintas lintas,, pengar pengaruh uh lingk lingkung ungan an dan ekolo ekologis gisnya nya,, serta serta secara secara teknis dalam proses pembangunan berupa tahapan.
".
Anali nalisa sa As*e s*ek Ek$n Ek$n$ $mi Kajian ekonomi merupakan perhitungan commercial protability 0dalam hal ini biaya yang diperhitungkan harus mencakup mencakup biaya pra prast stud udii
dan dan
pemb pembeb ebas asan an sebagainya. perb perban andi ding ngan an
pers persia iapa pan n tan tanah, ah,
biay biaya a
Sedangkan biay biaya a
sosi sosial al
renca encana na,,
disa disamp mpin ing g
konst onstru ruks ksi, i,
biay biaya abi biay aya a
pem pemelih elihar araa aan n
dan dan
kajian
ekonomi
merupakan
deng dengan an
man)a an)aat at
0Cost(enet
*nalysis. *nalysis. Kajian ini mencakup halhal berikut $
E - 88
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
%embua %embuatt perkir perkiraan aan biaya biaya in2est in2estasi asi pemban pembangun gunan an jalan jalan dan biaya operasi dengan dengan memper memperhatik hatikan an kriteria kriteria teknis teknis dan konsep rancangan a/al pengembangan jalan.
%embuat
perkiraan
pembangunan
dengan
memperhitungkan aspekaspek operasional dan peraturan yang berkaitan dengan pembangunan jalan di "ndonesia.
%elak %elakuk ukan an analis analisis is kelayak elayakan an ekono ekonomi mi terhad terhadap ap us usula ulan n pem pembang bangun unan an
jala jalan n
yang yang
dir direkom ekomen enda dasi sik kan. an.
untu untuk k
dilaksanakan. Kriteriakriteria yang digunakan untuk kajian ini adalah$
Net Present 3alue
enet Cost 1atio
Seluruh Seluruh langkah langkah dan bekerjan bekerjanya ya unsur unsurunsur unsur yang ditempuh ditempuh dala dalam m rang rangka ka meni menila laii kelay elayak akan an yang yang meny menyan angk gkut ut aspe aspek k ekon ekonom omii 0econom economic ic analys analysis is pada ada studi udi
ini ini dig digamba ambarrkan
dengan kerangka pemikiran seperti terlihat pada Gam,a% E.17 sebagai berikut $
E - 89
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Port !e2elopment
"denti&cation o) Cconomic Dost
"denti&cation o) Cconomic Bene&ts
Cconomic Bene&ts Cstimation
Cconomic Dost Cstimation Arus Kas Time Galue Galue o) %oney %oney
Eross B-D, :et B-D, Pro&tability 3atio, :PG
Judgement $ Eo - :o Eo
Sensiti&ty Analysis
Gam,a% E.17. E+$n$mi+ Anal-sis '.
Den Denis isii Ca% Ca%ia ia,e ,ell O*e O*e%a %asi si$n $nal al !e&nisi operasional aspek ekonomi dalam studi ini terdiri dari * 0tiga 0tiga 2ariabe 2ariabel, l, yakni yakni investmen criteria 0Eross 0Eross B-D, :et :et B-D, B-D, Pro& Pro&ta tabi bili lity ty 3atio atio dan dan :PG :PG seba sebaga gaii depe depend nden entt vari variab able le dan cost serta serta benets sebagai benets sebagai independent variable. variable. Cost dibentuk dibentuk dari dari biaya biaya in2est in2estasi asi dan biaya biaya operas operasion ional al yang yang diuku diukurr dari dari macammacam biaya yang meliputi biaya pembebasan lahan, biaya desain dan super2isi, biaya konstruksi, biaya operasional dan pera/atan. pera/atan. Sementara Sementara enets enets meliputi man)aatman)aat yang yang bersi) bersi)at at langsu langsung ng serta serta man)a man)aat at yang yang tidak tidak langsu langsung. ng. %an)aa %an)aatt diuku diukurr dari dari e&sien e&siensi si biaya biaya opera operasio sional nal kendara endaraan, an, travel time value+ nilai value+ nilai tanah, tanah, income percapita dan dan economic growth. growth. Penjelasan rinci 2ariabel2ariabel ini bisa dilihat pada Ta,el E.;. E.;.
E - 90
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Ta,el E.; Denisi O*e%asi$nal Ca%ia,el *conomic )nal+sis INCESTMENT ?RITERIA
CARIABEL T S O ?
G%$ss B8? Ne( B8?< P%$(a,ili(Ra(i$ NPC
0.
S T I : E N E B
INDIKATOR
8nvestme nt -peration al
Pembebasan lahan !esain dan Super2ise =ingkungan Konstruksi 4perasional dan Pera/atan C&siensi Biaya 4perasional Kendaraan #ravel #ime 3alue :ilai Tanah "ncome Perkapita ;conomic Growth
/irect 8ndirect
Analisa As*ek Lin)kun)an Analisis Aspek =ingkungan merupakan dampak yang akan ditimbulkan seperti biaya teknologi 0cut and ll karena kondisi tanah, lingkungan yang diperkirakan terkena dampak, serta
komponen biologi 0Lora dan )auna.
6.
Analisa As*ek S$sial !alam Perhitungan Aspek Sosial lebih didasarkan kepada man)aat positi) pada masyarakat seperti nilai tanah yang dimiliki masyarakat, income perkapita, adanya permintaan untuk
kegiatan
pergerakan
keuntungan
pekerjaan,
berkembang,
barang
0barang
atau
keuntungan
dapat
berlebihan,
jasa,
adanya
pekerjaan
yang
mudahnya
modal
didapat, harga yang lebih rendah karena adanya sistem yang berkembang sehingga adanya peningkatan penghasilan bagi masyarakat
sekitar
serta
adanya
keuntungan
keamanan,
kenyaman dan kelancaran.
E - 91
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
I.
REKOMENDASI !ari hasil analisis dengan mempertimbangkan kebutuhan serta aspek
kelayakan
maka
dirumuskan
3ekomendasi
Kelayakan
Pembangunan Jalan Koridor STA 11 Semanan Kota Tangerang.
Pada Gam,a%
0." disampaikan diagram pendekatan pelaksanaan
Pekerjaan Penyusunan Studi Kelayakan 0@S Pembangunan Jalan Koridor STA 11 # Semanan Kota Tangerang.
E - 92
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
E - 93
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan J alan Koridor STA 11 - Semanan
Gambar 4.2 Diagram Metodologi Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan FS Pembanguan Jalan oridor S!" ## - Semanan
E - 94
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
REN?ANA PELAKSANAAN PEKERJAAN
E.6.
Tahapan pelaksanaan pekerjaan mempunyai arti penting dalam realisasi operasional di lapangan. 3encana kegiatan kerja ini disusun dengan mengacu kepada keluaran yang diharapkan yang
merupakan dasar
pelaksanaan
kegiatan
agar dapat
dilakukan secara terkoordinasi, sistematis, e)ekti) dan e&sien. 3encana kerja disusun dan dirumuskan oleh seluruh tenaga ahli yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Secara umum rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan Penyusunan @S Pembangunan Jalan Koridor STA 11 # Semanan !i Kota Tangerang, adalah sebagai berikut$ a. %elakukan
o2er2ie/-kajian
terhadap
kebijakan,
dan
peraturan berdasarkan dokumen kebijakan terkait yang telah tersedia dan dijadikan acuan pelaksanaan. b. %elakukan konsolidasi dengan semua
pemangku
kepentingan dalam proses penyamaan tujuan dan rencana kerja 0minimal melibatkan tim tenaga ahli dan tim teknis. c. Sur2ai Pendahuluan d. %elakukan kajian mikro /ilayah kajian melalui penyusunan pro&l 5ilayah. e. Sur2ai Teknik 0Sur2ei Topogra& ). Analisa !ata 0Pengukuran dan Pemetaan Topogra& dan Sumber %aterial g. Perancangan suatu perencanaan a/al 0pra desain yang tertata dengan baik. h. %empersiapkan suatu
studi
kelayakan
Jaringan
jalan
berdasarkan pendekatan analisis metode be9ore and a9ter pro4ect atau metode with and without pro4ect . i. %emberikan gambaran dan atau strategi,
metoda
pelaksanaan yang mencakup rekayasa teknis lapangan, ekonomis, dan secara teknis dapat dipertanggungja/abkan. j. Analisis kajian kelayakan pengembangan jalan k. Bersama dengan pemangku kepentingan melakukan diskusi dan asistensi mendalam terkait pekerjaan Penyusunan @S Pembangunan Jalan Koridor STA 11 # Semanan !i Kota
E @6
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Tangerang untuk mendapakan masukan dan saran agar supaya dapat menghasilkan dokumen yang diharpakan dapat tercapai sesuai maksud, tujuan serta sasaran yang l.
dinginkan. %emberikan
acuan
a/al
terhadap
seluruh
kebutuhan
pelaksanaan pembangunan &sik konstruksi serta kebutuhan lainnya seperti pembebasan lahan apabila diperlukan. m. %emberikan penjelasan dan atau rekomendasi tentang kelayakan pembangunan tersebut. n. %elakukan penyusunan laporan atau pembuatan !okumen Studi Kelayakan'
E.6.1.
PROGRAM KERJA
P$la Ke%a Pola
kerja yang akan diterapkan dalam pelaksanaan
pekerjaan Penyusunan @S Pembangunan Jalan Koridor STA 11 # Semanan !i Kota Tangerang adalah sebagai berikut $ a.
Penerapan sistem kerja sesuai dengan hari kerja kalender
yang
telah
ditetapkan
oleh
Pemberi
Pekerjaan untuk semua Tenaga Ahli, sesuai dengan b.
jad/al penugasan setiap Tenaga Ahli tersebut' Pengumpulan data baik primer maupun sekunder. !ata primer diperoleh dengan metode pengukuran dan pengamatan langsung dilapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dengan metode pengumpulan data dari instansi yang ber/enang yang berkaitan dengan kegiatan Penyusunan @S Pembangunan Jalan Koridor STA 11 # Semanan !i Kota Tangerang.
Selanjutnya data tersebut secara desk study dielaborasikan ke dalam analisis sesuai disiplin ilmu terkait, secara kualitati) dan kuantitati) yang dilakukan oleh setiap tenaga ahli yang bertugas untuk membahas persoalan dan kondisi
E @;
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
yang terungkap dalam pelaksanaan pekerjaan dan mencari solusi penyelesaian masalah tersebut atau perancangan dalam kajian kelayakan pengembangan jaringan jalan.
Pen(a2a*an Peke%aan Pelaksanaan pekerjaan ini akan dilakukan dalam beberapa tahap, dan masingmasing tahapan akan menghasilkan keluaran untuk digunakan pada tahap berikutnya. Tahapan kegiatan yang direncanakan adalah sebagai berikut $ a.
Tahap Persiapan'
b.
Sur2ai Pendahuluan
c.
Tahap "denti&kasi %asalah dan Penelitian 1. "denti&kasi aspek &sik daerah eksisting (. Kondisi prasarana, prasarana, utilitas, )asilitas umum dan )asilitas sosial *. Peruntukan lahan, kepadatan-intensitas bangunan, kondisi bangunan jembatan dan jalan. 4.
Sur2ei Pengukuran dan Pemetaan Topogra& dan Sumber %aterial
d.
Tahap Pengolahan dan Analisis !ata. 1. Analisa !ata dan Pembuatan Peta Topogra& (. Perencanaan A/al 0Pra !esain Jaringan Jalan *. Analisis Kajian Pra Studi Kelayakan Pengembangan Jalan +. %emberikan penjelasan dan atau rekomendasi tentang kelayakan pembangunan tersebut.
e.
Tahap Pelaporan atau Pembuatan !okumen Studi Kelayakan'
A.
Ta2a* Pe%sia*an Pada
tahap
ini
akan
dilakukan
kajian
terhadap
Kerangka Acuan Kerja yang diberikan oleh Pemberi
E @=
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Kerja
untuk
memahami
lingkup
pekerjaan
yang
diberikan dan memahami lingkup tanggung ja/ab konsultan diantaranya $ a.
%obilisasi tenaga ahli dan penunjang lainnya'
b.
Pemantapan
pendekatan
pelaksanaan
pekerjaan
dilaksanakan
dalam
dan agar
metodologi lebih
kerangka
bisa
pelaksanaan
kegiatan secara keseluruhan' c.
Pemantapan program dan rencana kerja sekaligus metodologi
pelaksanaan
kegiatan
secara
keseluruhan' d.
Penyusunan
desain
sur2ei,
termasuk
da)tar
kebutuhan data' e.
%elakukan preliminary analisis 0analisis awal yang dilakukan melalui pengenalan kegiatan dan lokasi kegiatan melalui literatur atau studistudi yang pernah dilakukan. ?asilhasil yang diperoleh akan dijadikan sebagai bahan kajian a/al 0desk study '
).
%elakukan
koordinasi
dan
konsultasi
dengan
pihakpihak terkait, di /ilayah kajian' g.
Perumusan gambaran a/al di 5ilayah Kajian
h.
%enyusun
=aporan
disampaikan
kepada
Pendahuluan pemberi
untuk
Tugas
dan
selanjutnya dilakukan pembahasan. B.
Ta2a* Pe%sia*an Pada
tahap
ini
pendahuluan melekukan dan
akan
sebagai
dilakukan orientasi
kajian
/ilayah
sur2ey sebelum
kegiatan identi&kisai secara mendalam
kegiatan
Sur2ei
Pengukuran
dan
Pemetaan
Topogra&.
E @7
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
?.
Ta2a* I#en(ikasi Masala2 #an Peneli(ian Pada tahap ini dilakukan sur2ei pengumpulan data dan pengukuran topogra& ke lokasi kajian khususnya di lokasi yang telah ditentukan. Tujuan dari sur2ei ini untuk memperoleh gambaran umum permasalahan, potensi, dan prospek yang berkaitan dengan rencana pengembangan jaringan jalan dan rencana desain yang
akan
disusun.
"denti&kasi
yang
dilakukan
meliputi $ a. b.
"denti&kasi aspek &sik daerah eksisting Kondisi prasarana, prasarana, utilitas, )asilitas
c.
umum dan )asilitas sosial Peruntukan lahan,
d.
bangunan, kondisi bangunan jembatan dan jalan. Sur2ei Pengukuran dan Pemetaan Topogra& dan
kepadatan-intensitas
Sumber %aterial D.
Ta2a* Pen)$la2an #an Analisis Da(a %eliputi kegiatankegiatan sebagai berikut $ 1. Analisa !ata dan Pembuatan Peta Topogra& (. Penelitian detail Jaringan jalan dan jembatan
!etail aspek &sik
!etail aspek non &sik
*. %elakukan analisis
Analisis aspek &sik
Analisis aspek non &sik
Analisis aspek ekonomi - biaya
Analis potensi dan prospek pengembangan jaringan
+. %engin2entarisasi
Seluruh
aspek
yang
berhubungan dengan permasalahan jaringan jalan dan jembatan.
E @@
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Konsep
Penyediaan
Prarana,
Sarana
dan
Utilitas =ingkungan
Aspek Kebijakan dan kelembagaan.
. Perencanaan A/al 0Pra !esain Jaringan Jalan . Analisis Kajian Pra Studi Kelayakan Pengembangan Jalan 6. %emberikan penjelasan dan atau rekomendasi tentang kelayakan pembangunan tersebut. 7. %elakukan pembahasan, mempresentasikan hasil pekerjaan ditingkat tim teknis E.
Ta2a*
Pela*$%an
a(au
Pem,ua(an
D$kumen
S(u#i Kela-akan Untuk
memenuhi
memudahkan
di
persyaratan dalam
administrasi
dan
pertanggungja/aban
pekerjaan, maka dilakukan penyusunan laporan dan atau
pembuatan
dokumen
studi
kelayakan
pengembangan jaringan jalan. Kegiatan ini dibagi beberapa
tahapan penyerahan dokumen laporan,
yaitu $ a. b. c. d.
E.6.".
=aporan Pendahuluan =aporan ?asil Sur2ey =aporan Akhir 3ingkasan Cksekuti)
Ja#al Pelaksanaan Peke%aan
Jad/al
pelaksanaan
Pekerjan
Penyusunan
@S
Pembangunan Jalan Koridor STA 11 # Semanan !i Kota Tangerang, berdasarkan Kerangka Acuan Kerja rencananya akan dilaksanakan selama + 0empat bulan kerja atau sekitar 1(9 0seratus dua puluh hari kerja kalender, terhitung sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah %ulai Kerja 0SP%K, dengan menggunakan Sumber dana untuk
E 199
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
pelaksanaan
pekerjaan
ini
berasal
dari
APB!
tahun
anggaran (91. Seluruh pekerjaan harus sudah selesai dalam kurun /aktu tersebut 0+ bulan, kecuali ada kesepakatan dari pemberi tugas
dan
pelaksana
tugas
untuk
menambah
/aktu
pelaksanaan 0addendum. Untuk lebih jelasnya mengenai jad/al
pelaksanaan
kegiatan
Penyusunan
@S
Pembangunan Jalan Koridor STA 11 # Semanan !i Kota Tangerang dapat dilihat pada Ta,el E.=. Ta,el E.= Ja#al Pelaksanaan Pen-usunan :S Pen)em,an)an Ja%in)an Jalan Di K$(a Tan)e%an)
E.6.'.
KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN
Pada dasarnya tugas dan tanggung ja/ab Tim Konsultan adalah memberi jasa konsultansi yang sesuai dengan permintaan yang telah dituangkan dalam KAK. Pelaksanaan setiap substansi menurut uruturutan tahapan pelaksanaan sepenuhnya oleh E 191
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
tenaga ahli yang sebelumnya telah memenuhi persyaratan kompetensi yang dimiliki. :amun sebelum konsultan melakukan pekerjaan maka pada tahap persiapan telah ditetapkan uraian tugas dan tanggungja/ab masingmasing tenaga ahli yang terlibat. Untuk
melaksanakan
pekerjaan
ini
Penyedia
Jasa
harus
menyediakan Tenaga Ahli yang kompeten dan dapat memenuhi kebutuhan
pekerjaan
pekerjaan.
!alam
yang
terikat
Pelaksanaan
selama
Pekerjaan
pelaksanaan
Penyusunan
@S
Pengembangan Jaringan Jalan !i Kota Tangerang, dibutuhkan sebanyak 0lima 4rang Tenaga Ahli, 0enam tenaga asisten serta tenaga pendukung. Uraian tugas dan tanggung ja/ab tenaga ahli sesuai dengan urutan keahlian yang tertera dalam KAK, adalah sebagai berikut $ A. Tena)a A2li 1. Tenaga Ahli Teknik Perencanaan Jalan sebagai Ketua Tim Ketua Tim 0#eam 7eader yang dibutuhkan adalah %inimal Sarjana Teknik Sarjana Teknik Sipil 0S( %empunyai pengalaman minimal tahun, memiliki dasar yang kuat dalam bidang perencanaan jaringan jalan mempunyai kemampuan memimpin serta mampu bekerjasama dalam tim.
=ingkup
penugasannya
adalah
bertugas
mengkoordinir dan bertanggung ja/ab terhadap seluruh proses
dan
output
studi
kelayakan.
!engan
)okus
tugasnya sendiri adalah membuat desain jalan mencakup perencanaan geometrik, perkerasan, drainase, bangunan pelengkap jalan dan perlengkapan jalan.
(. Tenaga Ahli Planologi
E 19"
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Kuali&kasi $ S1 Planologi, Pengalaman tahun. Bertugas dan bertanggung ja/ab dalam pekerjaan perencanaan tata ruang dan tata guna lahan. *. Tenaga Ahli %anajemen Transportasi %erupakan sarjana teknik sipil- transportasi 0S1 dengan pengalaman kerja minimal tahun dengan tugas dan tanggungja/ab sebagai berikut$
%engidenti&kasi dan menganalisis kondisi lalu lintas di ka/asan kajian
%engidenti&kasi karakteristik lalu lintas di ka/asan kajian
%enyusun model dan manajemen lalu lintas ka/asan kajian
+. Tenaga Ahli Struktur Kuali&kasi$ S1 Teknik Sipil, Pengalaman tahun. Bertugas mengkkordinir, mengumpulkan data struktur jalan dan menyiapkan perencanaan lalu lintas untuk kebutuhan perencanaan struktur jalan. . Tenaga Ahli Sosial Ckonomi Kuali&kasi $ S1 Ckonomi Pengalaman tahun. Bertugas dan
bertanggung
ja/ab
dalam
seluruh
pekerjaan
perhitungan ekonomi dalam studi kelayakan. . Tenaga Ahli geodesi Kuali&kasi $ S1 geodesi dengan pengalaman tahun. Bertugas pengukuran
dan
bertanggung
topogra&
dan
ja/ab pemetaan
dalam trase
aspek guna
perencanaan jalan 6. Tenaga Ahli kebijakan Publik
E 19'
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Kuali&kasi $ S1 sosial politik dengan pengalaman tahun. Bertugas dan bertanggung ja/ab dalam aspek kebijakan publik perencanaan jalan
B. Asis(en Tena)a A2li 1. Asisten Ahli Sipil Kuali&kasi $ S1 - !* Teknik Sipil Pengalaman $ ( tahun. Tugas$ %elakukan pengukuran, pengolahan data dan penyajian data diba/ah koordinasi dan petunjuk ahli Perencana Jalan. (. Asisten Ahli Transportasi Kuali&kasi$
S1
Transportasi.
pengukuran,
pengolahan
data
Tugas$ dan
%elakukan
penyajian
data
diba/ah koordinasi dan petunjuk ahli Transportasi. *. Juru Ukur Pekerjaan Jalan dan Jembatan Kuali&kasi S%K Eeodesi-! """ Eeodesi- !""" Teknik Sipil - S1 Teknik Sipil. Pengalaman$ tahun sbg asisten sur2eyor - ( tahun sbg juru ukur. %enguasai intrument sur2ey, Autocad =and !esktop, Tugas$ %elakukan pengukuran, pengolahan data dan penyajian data diba/ah koordinasi dan petunjuk ahli geodesi. +. Juru Eambar Pekerjaan Jalan dan Jembatan Kuali&kasi S%K-S%U-setara atau lebih. Pengalaman $ ( tahun %enguasai so)t/are DA!-AutoDA! =and !esktop dan aplikasinya
yang
dibutuhkan
dalam
penggambaran
rencana jalan dan jembatan.
E 190
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
Tugas$ %elaksanakan pekerjaan penggambaran jalan dan jembatan
dalam
rangka
proses
perencanaan,
perancangan sesuai dengan kerangka acuan kerja spesi&kasi teknis. 0menggambar plot peta diagram, peta situasi pro&l dan cross section serta gambar lainnya seperti struktur bangunan pelengkap dll. ?.
Tena)a Pen#ukun) Untuk
kelancaran
pekerjaan
ini
diperlukan
tenaga
pendukung, yaitu$ 1.
=abor
(.
Administrasi
E.6.0.
JAD>AL PENUGASAN PERSONIL
Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan @S
Pembangunan Jalan
Koridor STA 11 # Semanan !i Kota Tangerang, didukung oleh 7 0delapan Tenaga Ahli, ( 0dua Asisten Tenaga Ahli serta dibantu dengan tenaga pendukung. 5aktu Pelaksanaan yang dialokasikan sesuai Kerangka Acuan Kerja adalah + 0empat bulan.
Untuk itu konsultan akan
mengaturnya berdasarkan kebutuhan layanan pro)esi ahli yang disesuaikan dengan karakteristik pekerjaan. Secara keseluruhan jad/al penugasan personil seperti pada Ta,el 6.7. Ta,el E.7 Ja#al Penu)asan Tena)a A2li8Pe%s$nil N$
Bulan
K$m*$sisi Pe%s$nil 1
A
(
Tena)a A2li 4Pe%s$nil In(i5 Ahli Teknik Perencanaan Jalan -Tim =eader Ahli Planologi
*
Ahli manajemen Transportasi
+
Ahli =ingkungan
Ahli Struktur
Ahli Eeodesi
1
"
'
0
U%aian Jumla2 Tu)as O%an) 5 Bulan +
4 4 4 4 4
E 196
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
6
Ahli Kebijakan publik
7
Ahli Ckonomi
B
Asis(en Tena)a A2li
1
Asisten Ahli Sipil
(
Asisten Ahli transportasi
*
Juru Ukur Pekerjaan Jalan dan Jembatan
4 4 4 4 4 4
Juru Eambar Pekerjaan Jalan dan Jembatan ? Tena)a Pen#ukun) 1 Sekretaris-Administrai +
(
+
4
=abor
E.6.6.
STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN
Berdasarkan metodologi dan pendekatan penanganan pekerjaan sebagaimana seperti yang telah diuraikan, kemudian akan disusun
organisasi
pelaksanaan
pekerjaan
dalam
rangka
koordinasi, pertukaran in)ormasi, e2aluasi dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan secara maksimal, dengan sasaran utama meliputi$
A.
Sasa%an Eks(e%nal !alam
arti
tujuan
koordinasi,
pertukaran
in)ormasi,
e2aluasi dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan antara Tim Konsultan Pelaksana dengan instansi -lembaga terkait, Pimpinan Kegiatan, tim teknis atau super2isi maupun lembagalembaga lain yang mungkin dapat memberikan masukan dalam kegiatan ini. B.
Sasa%an In(e%nal Sasaran internal memiliki pengertian koordinasi, e2aluasi dan pengendalian pelaksanaan di dalam Tim Konsultan Pelaksana sendiri, mulai dari tahap persiapan sampai penyelesaian
pekerjaan.
Koordinasi
dilakukan
antar
E 19;
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
anggota tim dan anggota tim dengan ketua tim, sesuai tugas dan tanggung ja/ab masingmasing anggota tim. ?.
Pi2ak Yan) Te%li,a( Untuk
melaksanakan
organisasi
yang
kegiatan
disesuaikan
ini,
disusun
dengan
struktur
kebutuhan
dan
substansi kegiatan. Tujuan dari pembentukan organisasi pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memperjelas garis instruksi dan garis koordinasi, antara berbagai pihak yang akan terlibat dalam kegiatan ini. Terkait dengan kegiatan Penyusunan @S
Pembangunan
Jalan Koridor STA 11 # Semanan !i Kota Tangerang ini, maka secara garis besar terdapat * 0tiga pihak yang terlibat, yaitu$ a.
Bappeda Kota Tangerang dengan alokasi sebagai uasa Pengguna "nggaran $P"%.
b.
Pemberi Tugas atau pengguna barang-jasa konsultansi, yaitu Pejabat Pembuat omitmen $PP%'
c.
Tim
Teknis
yaitu
tim
yang
di
tunjuk
sebagai
penanggungja/ab pekerjaan ini' d.
Pelaksana Tugas-Pekerjaan, adalah Tim Konsultan yang akan
terlibat
dari
hari
ke
hari
selama
proses
pelaksanaan pekerjaan Penyusunan @S Pembangunan Jalan Koridor STA 11 # Semanan !i Kota Tangerang. e.
Ketua
Tim
0#eam
7eader ,
adalah
Koordinator
Pelaksana dari pihak Konsultan yang bertanggung ja/ab penuh dalam pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan,
yang
mempunyai
akses
untuk
mengadakan pertemuanpertemuan dan koordinasi kepada seluruh instansi terkait di Kota Tangerang, serta pihak lain yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan Penyusunan @S Pembangunan Jalan Koridor STA 11 # Semanan !i Kota Tangerang' E 19=
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
).
Kelompok
Tim
Tenaga
Ahli,
yang
berasal
dari
Konsultan, khususnya yang akan ditugaskan-dilibatkan pada
pelaksanaan
pekerjaan
Penyusunan
@S
Pembangunan Jalan Koridor STA 11 # Semanan !i Kota Tangerang sesuai dengan muatan Kerangka Acuan Kerja dan pengarahanpengarahan dari Tim Teknis' g.
Sta)
Pendukung,
terdiri
atas
sekretaris-tenaga
administrasi dan =abor yang akan ditugaskan untuk membantu serta mendukung kelancaran tugas dari Ketua Tim dan Tim Tenaga Ahli dalam pekerjaan ini.
Atas dasar tersebut, organisasi pelaksanaan pekerjaan Penyusunan @S
Pengembangan Jaringan Jalan !i Kota
Tangerang ini, secara struktural operasional bisa dilihat pada Gam,a% E.17 berikut $
E.;.
PELAPORAN
Sebagai Kontrol dan pertanggung ja/aban dari pelaksanaan pekerjaan
jasa
konsultansi
Pekerjaan
Penyusunan
@S
Pembangunan Jalan Koridor STA 11 # Semanan !i Kota Tangerang ini adalah adanya pelaporan yang diberikan secara bertahap sesuai dengan tahapan penyelesaian pekerjaan.
PEMERINTA& KOTA TANGERANG
TIM TEKNIS
BAPPEDA KOTA TANGERANG
E 197
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
KONSULTAN
KOTA TANGERANG TIM PELAKSANA Penyusunan FS Pembangunan Jalan !"#d!" S$% 11 & Semanan '# !(a
KETUA TIM ANGGOTA TIM
$ange"ang
TENAGA PENDUKUNG @ungsi Perintah-Komando @ungsi koordinasi
LABOR ADMINISTRASI
Gam,a% E.17 S(%uk(u% O%)anisasi Pelaksanaan Peke%aan Pen-usunan :S Pem,an)unan Jalan K$%i#$% STA 11 Semanan Di K$(a Tan)e%an)
!alam pelaksanaan pekerjaan Penyusunan @S
Pembangunan
Jalan Koridor STA 11 # Semanan !i Kota Tangerang ini terdapat beberapa laporan yang akan dihasilkan, yaitu $
1.
La*$%an Pen#a2uluan, Uraian tentang pemahaman konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja, diikuti dengan metodologi pelaksanaan dan Jad/al
pelaksanaan
kegiatan,
asumsiasumsi
yang
digunakan beserta rencana kerja yang akan dikerjakan serta memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan kompilasi data, diskusi dengan pemerintah daerah, kebijakan terkait kriteria dan kebutuhan perencanaan, dan alternati) model hasil rencana yang diusulkan.
E 19@
Usulan Teknis Study Kelayakan Pembangunan Jalan Koridor STA 11 - Semanan
=aporan Pedahuluan disusun dalam )ormat A+ sebanyak eksemplar. Untuk lampiran berupa gambar menyesuaikan skala. ".
La*$%an An(a%a =aporan
Antara memuat hasil
sementara
pelaksanaan
kegiatan$ Kompilasi
data,
diskusi
dengan
pemerintah
daerah,
kebijakan terkait kriteria dan kebutuhan perencanaan, dan alternati) model hasil rencana yang diusulkan. =aporan Antara disusun dalam )ormat A+ sebanyak eksemplar. Untuk lampiran berupa gambar menyesuaikan skala. '.
La*$%an Ak2i% Uraian dan status akhir seluruh kegiatan studi kelayakan yang sudah dilakukan selama berlangsungnya proyek sesuai dengan apa yang sudah digariskan dalam kerangka acuan kerja' disamping itu pada laporan ini juga harus memuat semua
ringkasan
hasilhasil
perencanaan
yang
sudah
dilakukan serta mencantumkan produkproduk yang sudah dihasilkan konsultan selama menjalankan kegiatan jasa konsultansinya, meliputi $ a. b. c. d. e. ). g.
Buku data pengukuran Topogra& Buku =aporan Pelaksanaan Pekerjaan Buku =aporan !okumentasi Eambar Perencanaan A/al =aporan Perhitungan Golume dan Biaya Buku =aporan !okumen Studi Kelayakan =aporan Akhir disusun dalam )ormat A+ sebanyak (9 eksemplar.
0.
Rin)kasan Ekseku(i =aporan ringkasan eksekuti) yang berisi tentang ringkasan dari keseluruhan materi Studi Kelayakan Pembangunan Jalan
E 119