BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut WHO imunisasi telah terbukti sebagai salah satu upaya kesehatan masyarakat yang sangat penting. Program imunisasi telah menunjukkan keberhasilan yang luar biasa dan merupa merupakan kan usaha usaha yang yang sangat sangat hemat hemat biaya biaya dalam dalam menceg mencegah ah penyaki penyakitt menula menularr. Sejak Sejak penetapan The Expended Expended Program Program oleh WHO, cakupan imunisasi dasar anak dari 50 mend mendek ekat atii !0 !0 di selu seluru ruh h duni dunia. a. WHO WHO tela telah h menc mencan anan angk gkan an prog progra ram m ini ini "Global Programme For Vaccines Vaccines and Immunization# Immunization# organisasi pemerintah di seluruh dunia bersama $%&'(), WHO, dan World *ank. "WHO, +0# *erbagai *erbagai penyakit penyakit in-eksi in-eksi pada anak antara antara lain poliomelitis, poliomelitis, campak, diptheri, diptheri, pertusis pertusis tetanus dan ubercolusis atau *' dapat dicegah dengan pemberian imunisasi pada bayi. Pemberian imunisasi pada anak sangat penting untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas terdapat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi "/epkes &, 1!2#. Pada saat saat ini imunis imunisasi asi sendir sendirii sudah sudah berkem berkemban bang g cukup cukup pesat pesat ini terbukt terbuktii dengan dengan menurunya angka kesakitan dan angka kematian bayi. 3ngka kesakitan bayi menurun 0 dari angka sebelumnya, sedangkan angka kematian bayi menurun 5 dari angka sebelumnya menjadi ,2 juta kematian setiap tahunnya di &ndonesia."/epkes &4+001 #. $ntuk mensukseskan pencapaian Millennium pencapaian Millennium Development Goals "M/s# tahun +05, salah satu target utama adalah untuk menurunkan angka kesakitan4kematian ibu dan anak, serta pengendalian penyakit in-eksi "H&643&/S, *, Malaria# termasuk Penyakit yang /apat /icegah /engan imunisasi "P/7. Oleh karena itu, program imunisasi merupakan salah satu program prioritas inter8ensi kesehatan masyarakat dalam upaya melindungi anak dari kesakitan dan kematian akibat Penyakit yang /apat /icegah /engan &munisasi "P/7. "/epkes &, +0# &ndika &ndikator tor keberha keberhasil silan an pelaks pelaksana anaan an imuni imunisas sasii diukur diukur dengan dengan pencapa pencapaian ian Universal hild Immunization "$' desa4 kelurahan, yaitu minimal !0 bayi di desa4 kelurahan telah mendapatkan mendapatkan imunisasi imunisasi dasar lengkap. lengkap. erakan erakan 3kseleras 3kselerasii &munisasi &munisasi %asional %asional Universal hild o! Immunization "3&% Immunization "3&% $' akan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun +00 9 +0: dengan indikator keberhasilan target tahun +0 mencapai $'& desa4kelurahan !5
dan !+ bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap. ahun +0+ mencapai $'& 10 dan !5 bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap. ahun +07 mencapai $'& 15 dan !! bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap. arget pada tahun +0: seluruh desa4kelurahan mencapai 00 $'& "Universal "Universal hild Immunization# Immunization# atau 10 dari seluruh bayi di desa4 kelurahan tersebut memperoleh imunisasi dasar lengkap. "ain $ci, +0+# Persentase cakupan imunisasi dasar di Pro8insi ;alimantan Selatan tahun +07 dari 8aksin H*0 <1,, *' !7,+, /P=H*7 2+,0, Polio=: 27,+ dan campak 2:, . /ari kelengkapan imunisasi dasar di Pro8insi ;alimantan Selatan mencapai 5+ bayi yang telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap, bayi dengan imunisasi dasar tidak lengkap sebesar 7: dan bayi yang tidak pernah mendapatkan imunisasi sebesar :. "iskesdas, +07# Persentase cakupan imunisasi dasar di ;abupaten anah *umbu tahun +0: dari 8aksin H*0 !1,<, *' 10,0, 10,0, /P=H* /P=H*7 7 !!,+, !!,+, Polio= Polio=: : !!,5 !!,5 dan campak !<,5 . /ari /ari kelengkapan imunisasi dasar di ;abupaten anah *umbu mencapai !5,1 bayi yang telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap,dan bayi dengan imunisasi dasar tidak lengkap sebesar :, "/inas ;esehatan anah *umbu, +0:# *erdasarkan sur8ey di lapangan, cgakupan imunisasi di Puskesmas Pagatan tahun +0: pencapaian imunisasi Hb0 <2,+, *' sebesar <:,:, /P=H*7 /P=H*7 sebesar 52,!, Polio 7 sebesar 55,! dan campak sebesar 52,7 dari kelengkapan imunisasi dasar di Puskesmas Pagatan mencapai :+, bayi yang telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap, bayi dengan imunisasi imunisasi dasar tidak lengkap sebesar 52,1 dan >ilayah >ilayah kerja yang paling rendah terdapat di /esa Wiritasi pada tahun +0: dengan pencapaian imunisasi Hb0 7<,:, *' sebesar <2,2, /P=H*7 /P=H*7 sebesar +1,0, Polio: sebesar +,2 dan campak sebesar +5,! , dari kelengkapan imunisasi dasar di desa Wiritasi mencapai 5,2 bayi yang telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap, bayi dengan imunisasi dasar tidak lengkap sebesar !:,7 sehingga /esa Wiritasi Wiritasi termasuk termasuk /esa %on=$'& yang artinya artinya pelaksanaan pelaksanaan imunisasi masih belum menc mencapa apaii tar target. get. Oleh Oleh karen karenaa itu itu maka maka piha pihak k Puskes Puskesma mass Pagat Pagatan an berm bermak aksu sud d untuk untuk menge mengemb mbang angka kan n
dan dan
meni mening ngka katk tkan an peng penget etah ahua uan n
akan akan
pent pentin ingny gnyaa
imuni imunisa sasi si guna guna
menurunkan angka kesakitan dan kematian anak khususnya akibat Penyakit yang /apat /icegah /engan &munisasi "P/7. "/ata *ulanan Puskesmas Pagatan#
abel . /ata 'akupan Pencapaian &munisasi +
No.
Wilayah
HB0
BCG
DPT-
Polio-!
Ca"#ak
HB 1.
'ali"antan (el (elatan
I"$ni%a%i Ti&ak
I"$ni%a%i Lengka#
,1/
*/
*0/
*/
!1/
Lengka# 2*/
,/
00/
*/
2/
,2/
1!1/
2/
,*/
,!!/
2/
22/
2/
2/
!*1/
,!/
,/
*0/
1*/
*2/
!/
12/
!/
)*01+ *.
'a3$#aten
Tanah
B$"3$ )*01!+ .
P$%ke%"a% Pa Pagatan )*01!+
!.
De%a Wirita%i )*01!+
Sumber diolah kembali +0:
1.* 4U5U(AN 4U5U(AN 5A(ALAH 5A(ALAH *erdasarkan *erdasarkan uraian uraian dari latar belakang belakang tersebut tersebut di atas, atas, maka maka yang yang menjadi menjadi rumusan rumusan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut? . 3pakah 3pakah ada gambar gambaran an antara antara tingkat tingkat pengeta pengetahua huan n ibu terhadap terhadap keaktikeakti-an an pember pemberian ian imunisasi dasar pada bayi usia 0= tahun di /esa Wiritasi. +. 3pakah 3pakah ada gambaran gambaran antara antara sikap sikap ibu terhada terhadap p keakti keakti-an -an pemberi pemberian an imunisas imunisasii dasar pada bayi usia 0= tahun di /esa Wiritasi. Wiritasi. 7. 3pakah 3pakah ada gambar gambaran an antara antara penget pengetahua ahuan n dan sikap ibu terhadap terhadap keaktikeakti-an an pemberian pemberian imunisasi dasar pada bayi usia 0= tahun di /esa Wiritasi.
1. TU6UAN *erdas *erdasark arkan an permas permasala alahan han yang yang dihadap dihadapii terseb tersebut, ut, maka maka tujuan tujuan yang yang ingin ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah?
7
. Mengeta Mengetahui hui gambaran gambaran pengetahu pengetahuan an ibu terhadap terhadap keakti-a keakti-an n imunis imunisasi asi dasar pada bayi usia 0= tahun di /esa Wiritasi. Wiritasi. +. Mengetahui Mengetahui gambaran gambaran sikap sikap ibu terhadap terhadap keaktikeakti-an an imunisasi imunisasi dasar dasar pada bayi bayi usia usia 0= tahun di /esa Wiritasi. Wiritasi. 7. Mengeta Mengetahui hui gambaran gambaran pengetah pengetahuan uan dan sikap sikap ibu terhada terhadap p keakti keakti-an -an imunisa imunisasi si dasar
1.!
pada bayi usia 0= tahun di /esa Wiritasi. Wiritasi. 5AN7AAT 1.!.1 Unt$k P$%ke%"a% Pagatan *agi instansi terkait disini adalah puskesmas untuk mengetahui penyebab rendahnya angka kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 0= tahun sehingga dapat dapat dija dijadi dika kan n e8alu e8aluas asii untu untuk k meni mening ngka katk tkan an juml jumlah ah bayi bayi yang yang menda mendapa patk tkan an imunisasi dasar lengkap. 1.!.* Unt$k 5a%yarakat De%a Wirita%i /iha /ihara rapk pkan an dapa dapatt memb member erik ikan an
in-o in-orm rmas asii
dan dan
peng penget etah ahua uan n
tent tentan ang g
pentingnya imunisasi dasar. Sehingga masyarakat dapat ikut berperan serta dalam mendorong mendorong orang tua untuk pemberian pemberian imunisasi imunisasi dasar pada bayi yang man-aatnya man-aatnya diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian anak guna membentuk anak yang sehat dan cerdas. 1.!. Unt$k Pen$li% $ntuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat karya tulis
ilmiah ";
BAB II TIN6AUAN PU(TA'A PU(TA'A *.1 'a8ian E"#irik Ta3el *.1 /eskripsi Mini Project Sejenis No. Pen$li% 1.
6$&$l
'arya
T$li%
Po#$la% Po#$la%ii &an
Alat
Ha%il
Pengeta Pengetahuan huan
%a"#el Po#$la% Po#$la%ii &an
Anali%i% Wa9an:ara
/ida /idapa patk tkan an hasi hasill seba sebagi gian an
&r.4e%ti
Il"iah ambar ambaran an
Ak"alina
dan dan Sika Sikap p &bu &bu terh terhada adap p
%a"#el
&an
besar ibu masih memiliki
*01
;eakti kti-an
&ala"
'$e%ioner
pengetahuan
&munisasi
yang
rendah :
/asar
*ayi
$sia
0=
#enelitian ini
akan pentingnya imunisasi
ahun di /esa Saring
%e3anyak 1,
yaitu
Sungai *injai
''
jumlah ibu yang memiliki
sebesar
50
dari
bayi diba>ah tahun. /ari hasil
e8aluasi
tiga
sebelumnya
bulan
didapatkan
peningkatan terhadap alasan ibu tidak memba>a anaknya ke Posyandu karena tidak mengetahui jad>al Posyandu *.
&r.Ella
ambaran
*01
Pengetahuan ;eakti-an /asar
Po#$la%i &an Wa9an:ara
setiap bulannya, *erdasarkan hasil penelitian
erhadap
%a"#el
&an
mengenai
&munisasi
&ala"
'$e%ioner
pengetahuan ibu mengenai
ingkat
*ayi
$sia
tingkat
0=
#enelitian ini
imunisasi dasar, didapatkan
ahun di /esa Pematang
%e3anyak 1,
hasil
untung
''
responden "00# memiliki
bah>a
seluruh
tingkat pengetahuan baik .
mengenai
yang
imunisasi
Po#$la%i &an Wa9an:ara
dasar /idapatkan hasil sebagian
/an Sikap &bu erhadap
%a"#el
&an
besar ibu masih memiliki
D9i
;eakti-an &munisasi /asar
&ala"
'$e%ioner
pengetahuan
N$r:ahyo
*ayi $sia 0= ahun /i
#enelitian ini
akan pentingnya imunisasi.
/esa Wiritasi
%e3anyak 2
/an
''
moti8asi
&r.
ambaran
(e#tian
Pengetahuan,
yang
masih
rendah
kurangnya
dan
masih
melekatnya kultur budaya di masyarakat
termasuk
dukungan keluarga ($"3er &iolah ke"3ali *012
*.* 'a8ian Teori
5
*.*.1 I"$ni%a%i *.*.1.1 De;ini%i I"$ni%a%i
&munisasi merupakan suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak terhadap penyakit tertentu "*uku Pegangan &munisasi /epkes, 11+ ? :!#. &munisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang me>abah atau berbahaya bagi seseorang. &munisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. &munisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya. &munisasi dasar adalah pemberian imunisasi a>al untuk mencapai kadar kekebalan di atas ambang perlindungan. Sedangkan yang dimaksud dengan imunisasi lanjutan ialah imunisasi ulangan "booster # untuk mempertahankan tingkat kekebalan di atas ambang perlindungan atau untuk memperpanjang masa perlindungan.
*.*.1.* (e8arah I"$ni%a%i $paya imunisasi diselenggarakan di &ndonesia sejak tahun 15<.$paya ini
merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost e!!ective"/engan upaya imunisasi terbukti bah>a penyakit cacar telah terbasmi dan &ndonesia dinyatakan bebas dari penyakit cacar sejak tahun 12:. Mulai tahun 122, upaya imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan &munisasi dalam rangka pencegahan penularan terhadap Penyakit yang /apat /icegah /engan &munisasi "P/7 yaitu tuberkulosis, di-teri, pertusis, tetanus, campak, polio, serta hepatitis *. /engan $paya imunisasi pula, &ndonesia sudah dapat menekan penyakit polio dan sejak tahun 115 tidak ditemukan lagi 8irus polio liar di &ndonesia.Hal ini sejalan dengan upaya global untuk membasmi polio di dunia denga Program (radikasi Polio "(3PO#. ahun 122 ditetapkan sebagai -ase persiapan Pengembangan Program &munisasi "PP, kemudian pada tahun 1!0 program imunisasi secara rutin terus dikembangkan dengan memberikan beberapa antigen, yaitu *', /P, Polio dan 'ampak. Mulai tahun 11+ diperkenalkan imunisasi Hepatitis * di beberapa <
kabupaten di beberapa pro8insi dan mulai tahun 112 imunisasi Hepatitis * dilaksanakan secara nasional.Sampai saat ini program imunisasi di &ndonesia secara rutin memberikan antigen *', /P, Polio, 'ampak, dan hepatitis *. &munisasi dasar adalah imunisasi >ajib yang sesuai Program Pengembangan &munisasi "PP yang terdiri dari *' untuk mencegah penyakit tuberkulosis, /P untuk mencegah penyakit /i-teri, Pertusis dan etanus, imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak, imunisasi polio untuk mencegah penyakit polio, dan Hepatitis * untuk mencegah penyakit Hepatitis *. Pada %o8ember 110 &ndonesia telah mendeklarasikan tercapainya Universal hild Immunization "$' secara nasional. Secara operasional $'& dijabarkan sebagai tercapainya cakupan imunisasi dasar lengkap @ !0 " dosis *', 7 /P, 7 dosis polio, dosis campak, dan 7 dosis hepatitis *# sebelum anak berusia tahun. ;egiatan imunisasi ini merupakan salah satu kegiatan prioritas ;ementrian ;esehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Milenium Development Goals "M/s# khususnya untuk menurunkan angka kematian pada anak. &ndonesia telah menetapkan target pada tahun +00 "00# seluruh desa atau kelurahan sudah mencapai $'&, artinya setiap desa atau kelurahan !0 bayi telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. *erdasarkan monitoring yang dilakukan pada tahun +002 didapatkan bah>a kegiatan imunisasi rutin pada bayi berumur diba>ah satu tahun beberapa tahun terakhir kurang memuaskan, sehingga diprediksikan target $'& pada tahun +00 sulit untuk tercapai. Menyadari hal tersebut kabinet &ndonesia *ersatu && menetapkan kembali melalui PAM% dan enstra ;emenkes +00=+0: bah>a target $'& desa4kelurahan 00 akan dicapai pada tahun +0:. /alam upaya tersebut maka menetapkan kebijakan upaya percepatan yang dikenal dengan 3&% $'& "erakan 3kselerasi &munisasi %asional untuk mencapai $' +0 0=+0:. *.*.1. T$8$an I"$ni%a%i ujuan dari diberikannya imunisasi adalah untuk mencegah gejala yang dapat
menimbulkan cacat atau kematian bayi akibat Penyakit yang /apat /icegah /engan &munisasi "*uku Pegangan &munisasi /epkes, 11+#
*.*.1.! 5an;aat I"$ni%a%i
2
*ayi dan anak yang mendapat imunisasi dasar lengkap akan terlindung dari beberapa
penyakit
berbahaya
dan
akan
mencegah
penularan
ke
anak=anak
disekitarnya. &munisasi akan meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan anak sehingga mampu mela>an penyakit yang dapat dicegah dengan 8aksin tersebut. 3nak yang telah diimunisasi bila terin-eksi oleh kuman tersebut maka tidak akan menularkan ke anak=anak disekitarnya. Aadi, imunisasi selain berman-aat untuk diri sendiri juga berman-aat untuk mencegah penyebaran anak=anak lain disekitarnya. *.*.1.2 6eni%
Pada dasarnya 8aksin dapat dibagi menjadi + jenis, yaitu? . #ive attenuated "kuman atau 8irus hidup yang dilemahkan#. +. Inactivated "kuman, 8irus atau komponennya yang dibuat tidak akti-#. Si-at 8aksin attenuated dan inactivated berbeda sehingga hal ini menentukan bagaimana 8aksin ini digunakan. 6aksin hidup attenuated merupakan mikroorganisme yang masih memiliki kemampuan untuk tumbuh menjadi banyak "replikasi# dan menimbulkan kekebalan tetapi tidak menyebabkan penyakit. 6irus4bakteri liar ini dilemahkan di laboratorium, biasanya dengan pembiakan berulang ulang. 3gar dapat menmbulkan respon imun, 8aksin hidup attenuated harus berkembang biak "replikasi# di dalam tubuh resipien. Walaupun 8aksin ini dapat menimbulkan penyakit, namun umumnya ringan dibandingkan dengan penyakit alamiah dan itu dianggap sebagai kejadian ikutan "adverse event # .
espon imun terhadap 8aksin hidup attenuated umumnya sama
dengan yang diakibatkan oleh in-eksi alamiah. 6aksin hidup attenuated umumnya bersi-at labil dan dapat mengalami kerusakan apabila terkena panas atau sinar, maka harus dilakukan penyimpanan dan pengelolaan secara hati=hati. 6aksin hidup attenuated yang tersedia? .
*erasal dari 8irus hidup? 8aksin campak, gondongan "parotitis#, rubella, polio,
+.
rota8irus, demam kuning " $ello% !ever #. *erasal dari bakteri? 8aksin *' dan demam ti-oid oral. 6aksin inactivated dapat terdiri atas seluruh tubuh 8irus atau bakteri, atau
komponen "-raksi# dari kedua organisme tersebut. 6aksin komponen tersebut berbasis polisakarida atau protein.6aksin ini tidak tumbuh dan tidak hidup, maka seluruh dosis antigen dimasukkan dalam suntikan.6aksin ini tidak menyebabkan penyakit >alaupun !
pada orang dengan de-isiensi imun. idak seperti antigen hidup, antigen inactivated umumnya tidak dipengaruhi oleh antibodi yang beredar. 6aksin inactivated selalu membutuhkan dosis multipel. Pada umumnya, dosis pertama tidak menghasilkan imunitas protekti-, tetapi hanya memacu atau menyiapkan sistem imun.
6aksin inactivated yang tersedia? &" *erasal dari 8irus? 8aksin in-luenBa, polio injeksi, rabies, hepatitis 3. '" *erasal dari bakteri? pertusis, ti-oid, kolera, lepra. (" 6aksin -raksional yang masuk subunit? hepatitis *, in-luenBa, pertusis a=seluler, l$me disease )" oksoid? di-teri, tetanus, botulinum. *.*.1., Progra" Penge"3angan I"$ni%a%i )PPI+ /epartemen kesehatan & telah mencanangkan Program Pengembangan
&munisasi "PP secara resmi pada tahun 112 yang menganjurkan agar semua anak diimunisasi *', /P, polio, campak. Pada tahun 11=11+ /epartemen ;esehatan & mulai mengembangkan program imunisasi hepatitis * dengan mengintegrasikan ke dalam program imunisasi rutin yang telah ada di empat propinsi yang terus dikembangkan ke propinsi lainnya dan akhirnya pada tahun 112411! imunisasi hepatitis * telah dapat menjangkau seluruh bayi di &ndonesia. PP& merupakan program pemerintah dalam bidang imunisasi guna mencapai komitmen internasional yaitu Universal hild Immunization "$'. Program imunisasi melalui PP& , mempunyai tujuan akhir sesuai dengan komitmen internasional, yaitu ? . (radikasi poloio "(3PO#, +. (liminasi tetanus maternal dan neonatal "maternal and neonatal tetanus 7. :. 5. <.
elimination 9 M%(#, eduksi campak "('3M#, Peningkatan mutu pelayanan imunisasi, Menetapkan standar pemberian suntikan yang aman "sa!e in*ection practices#, ;eamanan pengolahan limbah tajam "sa!e %aste disproposal # arget $'& yang berarti cakupan imunisasi untuk *', /P, polio, campak, dan
hepatitis * harus mencapai !0 baik di tingkat nasional, propinsi, dan kabupaten bahkan setiap desa. Seluruh propinsi "12 dari 70+ kabupaten# di &ndonesia telah mencapai target $'&. 6aksin *', /P, Polio, 'ampak dan Hepatitis * dalam
1
program imunisasi dasar tersedia di Posyandu, Puskesmas dan sarana kesehatan lainnya.6aksin=8aksin tersebut diberikan secara gratis. *.*.1. I"$ni%a%i Wa8i3 )PPI+ &munisasi yang di>ajibkan meliputi *', hepatitis *, /P, polio, dan campak.
*.*.1..1 BCG
&munisasi *' diberikan sebelum usia 7 bulan. %amun untuk mencapai cakupan yang lebih luas /epartemen ;esehatan menganjurkan pemberian imunisasi *' antara umur 0=+ bulan. &munisasi *' diberikan dengan dosis 0,05 ml untuk bayi kurang dari tahun dan 0, ml untuk anak yang berusia lebih dari tahun. 6aksin *' diberikan secara intrakutan di daerah lengan kanan atas pada insersio M" deltoideus sesuai dengan anjuran WHO sebagai tanda baku untuk keperluan diagnosis apabila diperlukan. 6aksin *' tidak dapat mencegah in-eksi tuberkulosis, namun dapat mencegah komplikasi yang berat dari penyakit tuberkulosis seperti meningitis *. 6aksin *' merupakan 8aksin hidup sehingga tidak diberikan pada pasien imunokompromais seperti pasien leukemia, H&6, dan sebagainya. 3pabila *' diberikan pada usia lebih dari 7 bulan maka sebaiknya dilakukan uji tuberculin terlebih dahulu, 8aksin diberikan apabila uji tuberkulin negati-. ;ontraindikasi *'? = eaksi uji tuberkulin C 5 mm = Menderita in-eksi H&6 atau dengan risiko tinggi in-eksi H&6, menderita = = = =
imunokompromaisakibat penggunaan kortikosteroid, obat imunosupresi- iBi buruk /emam tinggi &n-eksi kulit luas ;ehamilan
;ejadian ikutan pasca imunisasi *'? = Dim-adenitis supurati- di aksila atau di leher kadang dijumpai, hal ini tergantung usia anak, dosis, dan galur " strain# yang dipakai. Dim-adenitis akan sembuh sendiri tanpa pengobatan.
0
= *'=itis
diseminasi
jarang
terjadi
dan
biasanya
berhubungan
dengan
imunode-isiensi berat. *.*.1..* He#atiti% B 6aksin hepatitis * harus segera diberikan setelah lahir, mengingat 8aksin
hepatitis * merupakan upaya pencegahan yang e-ekti- untuk memutuskan rantai penularan melalui transmisi maternal dari ibu kepada bayinya. Aad>al imunisasi hepatitis * = &munisasi hepatitis *=0 diberikan sedini mungkin "dalam >aktu + jam# setelah lahir = &munisasi hepatitis *= diberikan setelah satu bulan ": minggu# dari imunisasi hepatitis *=+. $ntuk mendapat respon imun yang optimal, inter8al imunisasi hepatitis *=7 dengan hepatitis *=7 minimal + bulan, terbaik 5 bulan. Maka imunisasi hepatitis *=7 diberikan pada usia 7=< bulan. = Aad>al dan dosis hepatitis *= saat bayi lahir ditentukan berdasarkan status H*s3g ibu saat melahirkan, yaitu? . *ayi yang lahir dari ibu dengan H*s3g yang tidak diketahui, maka hepatitis *=0 diberikan dalam >aktu + jam setelah lahir, dan dilanjutkan pada umur bulan dan 7=< bulan. 3pabila semula status H*s3g ibu tidak diketahui dan ternyata dalam perjalanan dikethui bah>a ibu H*s3g posti- makaditambahkan hepatitis * immunoglobulin "H*&g# 0,5 ml sebelum bayi berusia 2 hari. +. *ayi yang lahir dari ibu dengan status H*s3g posti-, diberikan 8aksin hepatitis *= dan H*&g 0,5 ml secara bersamaan dalam >aktu + jam setelah lahir. *.*.1.. DTP Saat ini telah ada 8aksin /aP "/P dengan komponen acelluler pertussis# di
samping 8aksin />P "/P dengan komponen %hole cell pertussis# yang telah dipakai selama ini. ;edua 8aksin /P tersebut dapat dipergunakan secara bersama dalam jad>al imunisasi &munisasi /P primer diberikan 7 kali sejak usia + bulan dengan inter8al :=! minggu. &nter8al terbaik diberikan ! minggu, jadi /P= diberikan pada usia + bulan, /P=+ pada usia : bulan, dan /P=7 diberikan pada usia < bulan. $langan4 booster /P=7 diberikan satu tahun setelah /P=7 yaitu pada usia !=+: bulan dan /P=5 diberikan pada saat masuk sekolah usia 5 tahun. $langan /=< diberikan lagi pada usia + tahun, mengingat masih dijumpai kasus di-teria pada usia lebih dari 0 tahun.
/osis 8aksinasi />P atau /aP atau / adalah 0,5 ml intramuskular, baik untuk imunisasi dasar ataupun ulangan. ;ontraindikasi imunisasi /P? = i>ayat ana-ilaksis pada pemberian sebelumnya = (nse-alopati sesudah pemberian 8aksin pertusis sebelumnya = ;eadaan lain yang dapat dinyatakan sebagai perhatian khusus, misalnya pada pemberian pertama terdapat ri>ayat hiperpireksia, anak menangis terus selama 7
= = = = =
jam dan ri>ayat kejang dalam 7 hari setelah imunisasi /P. ;ejadian ikutan pasca imunisasi? eaksi lokal kemerahan, bengkak, dan nyeri pada lokasi suntikan /emam ringan sampai hiperpireksia 3nak gelisah dan menangis terus beberapa jam setelah imunisasi ;ejang demam (nse-alopati akut atau reaksi ana-ilaksis merupakan kejadian ikutan yang paling serius yang pernah dilaporkan. *.*.1..! Polio erdapat + kemasan 8aksin polio yang berisi 8irus polio , +, dan 7.Eaitu OP6
"oral polio vaccine#, merupkan 8aksin hidup yang dilemahkan, diberikan secara oral dan &P6 "inactivated polio vaccine# yang merupakan 8aksin inakti- yang diberikan melalui suntikan.6aksin &P6 dapat diberikan pada anak sehat maupun anak yang menderita imunokompromais. Aad>al imunisasi polio? = Polio=0 diberikan saat bayi lahir sesuai pedoman PP& untuk mendapatkan cakupan imunisasi yang tinggi. Mengingat OP6 berisi 8irus polio hidup, maka diberikan saat bayi meninggalkan rumah sakit agar tidak mencemari bayi lain karena 8aksin dapat diekskresi melalui tinja. $ntuk keperluan ini &P6 dapat dijadikan alternati-. = $ntuk imunisasi dasar "polio= +, 7, :# diberikan pada usia +, : ,dan < bulan, dengan inter8al antara dua imunisasi tidak kurang dari : minggu. = &munisasi ulangan polio diberikan tahun sejak imunisasi polio =:, selanjutnya saat masuk sekolah usia 5=< tahun. /osis OP6 diberikan + tetes per=oral, sedangkan &P6 0,5 ml intramuskular. /alam rangka eradikasi polio "(3PO# masih diperlukan P&% "Pekan &munisasi %asional# yang dianjurkan /epartemen ;esehatan.Pada P&% semua balita harus mendapat imunisasi OP6 tanpa memandang status imunisasinya untuk memperkuat kekebalan di mukosa saluran cerna dan memutuskan transmisi polio liar. ;ontraindikasi imunisasi polio? +
= Penyakit akut atau demam suhu C 7!,5F' = Muntah, diare = Sedang dalam pengobatan kortikosteroid atau imunosupresi- = ;eganasan = &n-eksi H&6 atau anggota keluarga sebagai kontak ;ejadian ikutan pasca imunisasi polio? = /iperkirakan terdapat kasus poliomielitis paralitik berkaitan dengan 8aksin = Setelah 8aksinasi sebagian kecil resipien mengalami gejala pusing, diare ringan, dan nyeri otot. *.*.1..2 Ca"#ak
Pada tahun 1<7 telah dibuat dua jenis 8aksin campak yaitu 8aksin yang berasal dari 8irus hidup yang dilemahkan "tipe (dmoston *# dan 8aksin yang berasal dari 8irus campak yang dimatikan. Pada saat ini %egara yang sedang berkembang memiliki angka kejadian campak yang masih tinggi dan sering dijumpai penyulit, maka WHO menganjurkan pemberian imunisasi campak pada bayi usia kurang dari 1 bulan. Selanjutnya imunisasi campak dosis kedua diberikan pada program school based catch up campaign+ yaitu secara rutin pada anak sekolah S/ kelas dalam program *&3S "*ulan &munisasi 3nak Sekolah#. /epartemen ;esehatan epublik &ndonesia mengubah strategi reduksi dan eliminasi campak sebagai berikut. /isamping imunisasi usia 1 bulan, diberikan juga imunisasi campak kesempatan kedua pada crash program campak pada usia <=51 bulan dan S/ kelas =<. $ntuk %egara maju imunisasi campak "MM# dianjurkan pada anak berusia += 5 bulan dan kemudian imunisasi kedua juga dengan MM dilakukan secara rutinpada usia :=< tahun. 3pabila telah mendapatkan imunisasi MM pada usia 5=! bulan dan ulangan usia < tahun, maka ulangan campak pada S/ kelas tidak diperlukan. /osis yang diberikan pada imunisasi campak yaitu 0,5 ml secara subkutan. ;ejadian ikutan pasca imunisasi campak? = ejala ;&P& berupa demam yang lebih dari 71F', dimana demam mulai dijumpai pada hari ke 5=< setelah imunisasi, demam ini dapat memicu terjadinya kejadian kejang demam. = uam dapat dijumpai pada beberapa kasus, timbul pada hari ke 2=0 setelah imunisasi dan berlangsung selama +=: hari = eaksi yang berat jika ditemukan gangguan -ungsi sistem sara- pusat seperti ense-alitis dan ense-alopati pasca imunisasi. 7
Ta3el *.*.1. 6a&9al I"$ni%a%i In&one%ia
*.*.1. 'e8a&ian Ik$tan Pa%:a I"$ni%a%i $ntuk kepentingan operasional maka ;omnas PP ;&P& menentukan bah>a kejadian
ikutan pasca imunisasi ";&P adalah kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi baik berupa e-ek 8aksin ataupun e-ek samping, toksisitas, reaksi sensiti8itas, e-ek -armakologis, atau kesalahan program, koinsidensi, reaksi suntikan, atau hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan. ejala klinis ;&P& dapat timbul secara cepat maupun lambat dan dapat dibagi menjadi gejala lokal, sistemik, reaksi susunan sara- pusat, serta reaksi lainnya. Pada umumnya makin cepat terjadi ;&P& makin berat gejalanya.Mengingat tidak ada satu pun jenis 8aksin yang aman tanpa e-ek samping, maka apabila seseorang anak telah mendapatkan imunisasi perlu dilakukan penga>asan atau obeser8asi beberapa saat, sehingga dipastikan tidak terjadi ;&P&.*erapa lamanya obser8asi sulit ditentukan, tetapi pada umumnya setelah pemberian setiap jenis imunisasi harus dilakukan penga>asan selama 5 menit. Semua kejadian yang berhubungan dengan imunisasi >ajib dilaporkan, seperti ? = 3bses pada tempat suntikan. = Semua kasus lim-adenitis *'.
:
= Semua kematian yang diduga oleh petugas kesehatan atau masyarakat berhubungan dengan imunisasi. = Semua kasus ra>at inap, yang diduga oleh petugas kesehatan atau masyarakat berhubungan dengan imunisasi. = &nsiden medik berat atau tidak laBim yang diduga oleh petugas kesehatan atau masyarakat berhubungan dengan imunisasi. *. Pengetah$an *..1 Pengertian Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kogniti- merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. ;arena dari pengalaman dan penelitian, ternyata perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan "%otoatmodjo, +002#. *..* Tingkat Pengetah$an
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kogniti- mempunyai < tingkatan "%otoatmodjo, +002# yaitu ? a# ahu " ,no%# ahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya "recall # yang berisi tentang sesuatu yang spesi-ik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima sehingga merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. ;ata kerja untuk mengukur bah>a orang tahu tentang
apa
yang
dipelajari
antara
lain
menyebutkan,
menguraikan,
mende-inisikan, menyatakan dan sebagainya. b# Memahami 5
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat mengintepretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari. c# 3plikasi 3plikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. 3plikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum=hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. d# 3nalisis 3nalisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen=komponen tetapi masih di dalam dan struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. ;emampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat menggambarkan "membuat bagan#, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. e# Sintesis Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian=bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 3tau dengan kata lain sintesis adalah kemampuan untuk menyusun -ormulasi baru dari -ormulasi=-ormulasi yang telah ada. -# (8aluasi
<
(8aluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justi-ikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian=penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria=kriteria yang ada. *.. 7aktor = 7aktor yang "e"#engar$hi #engetah$an
Menurut "Sukmadinata, +007#, -aktor=-aktor yang mempengaruhi pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dipengaruhi oleh -aktor=-aktor sebagai berikut? a# )aktor &nternal Aasmani,
diantaranya
adalah kesehatan
indera seseorang.
ohani,
diantaranya adalah kesehatan psikis, intelektual psikomotor serta kondisi a-ekti- dan kogniti- indi8idu. b# )aktor (ksternal . ingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberi respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional terhadap in-ormasi yang datang akan berpikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut. +. Paparan media massa, Melalui berbagai media cetak maupun maupun elektronik berbagai in-ormasi dapat diterima oleh masyarakat, sehingga seseorang yang lebih sering terpapar media massa "6, radio, majalah, pam-let dan lain=lain# akan memperoleh in-ormasi yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terpapar in-ormasi media. &ni berarti paparan media massa mempengaruhi tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang.
2
7. (konomi, dalam memenuhi kebutuhan pokok "primer# maupun kebutuhan sekunder keluarga dengan status ekonomi baik akan lebih mudah tercukupi dibanding keluarga dengan status ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi pemenuhan akan in-ormasi pendidikan yang masuk kebutuhan sekunder. :. Hubungan sosial, manusia adalah mahkluk sosial, dimana dalam kehidupan saling berinteraksi antara satu dengan yang lain. &ndi8idu yang dapat berinteraksi secara kontinyu akan lebih besar terpapar in-ormasi, sementara -aktor hubungan sosial juga mempengaruhi kemampuan indi8idu sebagai komunikan untuk menerima pesan menurut model komunikasi media. 5. Pengalaman seseorang indi8idu tentang berbagai hal bisa diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya, misalnya sering mengikuti kegiatan=kegiatan yang mendidik misalnya seminar dan Organisasi dapat memperluas jangkauan pengalamannya, karena dari berbagai kegiatan tersebut in-ormasi tentang suatu hal dapat diperoleh. *..! Cara 5e"#eroleh Pengetah$an
# 'ara radisional a#
'ara coba salah, 'ara yang paling tradisional adalah melalui cara coba=coba atau dengan kata yang mudah dikenal trial and eror. 'ara coba=coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil dicoba kemungkinan yang lain.
!
b#
'ara kekuasaan atau otoritas. Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasan baik tradisi otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama maupun ahli ilmu pengetahuan.
c#
*erdasarkan pengalaman pribadi, Pengalaman suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh kebenaran pengetahuan.
d#
Melalui jalan pikiran, Manusia menggunakan penalaran atau jalan pikiran dalam memperoleh pengetahuannya.
+#
'ara modern 'ara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada de>asa ini lebih
sistematis, logis dan ilmiah. 'ara ini disebut metode penelitian ilmiah. *..2 ($"3er Pengetah$an $ntuk mendapatkan pengetahuan yang benar pada dasarnya terdapat dua cara pokok yang dapat dilakukan oleh manusia. Pertama adalah mendasarkan diri pada rasio dan kedua mendasarkan diri pada pengalaman. Sumber pengetahuan selain dapat diperoleh melalui rasio dan pengalaman juga melalui intuisi dan >ahyu. &ntuisi adalah kegiatan ber-ikir untuk mendapatkan pengetahuan tanpa proses penalaran tertentu. 'ontohnya seseorang yang sedang terpusat pemikirannya pada suatu masalah dan tiba=tiba saja menemukan ja>aban atas permasalahan tersebut. Wahyu merupakan pengetahuan yang disampaikan oleh uhan "ahman dkk, +007#. Menurut "&stiarti, +000# pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari berbagai macam sumber misalnya media masa, media elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan sebagainya. *.., Peng$k$ran Pengetah$an
1
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan >a>ancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. ;edalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan=tingkatan pengetahuan "%otoatmodjo ,+002#.
*.! (ika# *.!.1 Pengertian
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek "%otoatmodjo, +007#. Pendapat lain, sikap adalah suatu bentuk e8aluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak "!avorable- maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak .un!avorable# pada objek tersebut "3B>ar, +00#. *.!.* Tingkatan (ika#
. ;epercayaan "keyakinan#, ide dan konsep terhadap suatu obyek "komponen kogniti-#. +. ;ehidupan emosional atau e8aluasi terhadap suatu obyek "komponen a-ekti-# 7. ;ecenderungan untuk bertindak "tend to behave# ;omponen tersebut memegang peranan penting dalam membentuk sikap yang utuh. Pengetahuan akan merangsang seseorang untuk berpikir dan berusaha untuk mencari penyelesaian sehingga sikap seseorang terhadap suatu obyek menjadi baik. Sikap seseorang yang didasari oleh pengetahuan akan bertahan lebih lama dari pada sikap yang tidak didasari oleh pengetahuan "%otoatmodjo, +007#. +0
Rangsang/ stimulus
Proses angsang
eaksi tingkah laku "terbuka#
Sikap "tertutup# ambar +.:.+. Skema 4 bagan sikap "%otoatmodjo, +007# Mani-estasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat dita-sirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuian reaksi yang bersi-at emosional terhadap stimulus social. Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan moti- tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau akti-itas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek "%otoatmodjo, +007#. *.!.
Ciri (ika#
Menurut "Pur>anto, 11!# ada beberapa ciri=ciri sikap diantaranya adalah sikap bukan diba>a sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan obyeknya.Sikap dapat berubah=ubah bila terdapat keadaan=keadaan dan syarat=syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang sehingga sikap dapat dipelajari. Sikap tidak dapat berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu obyek. Obyek sikap itu dapat merupakan
+
satu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal=hal tersebut. Sikap mempunyai segi moti8asi dan segi=segi perasaan. *.!.!
Pe"3ent$kan &an Per$3ahan (ika#
Menurut "Pur>anto, 11!# sikap dapat dibentuk dan berubah melalui : macam cara yaitu?
1) 3dopsi. 3dalah kejadian=kejadian peristi>a=peristi>a yang terjadi berulang dan terus menerus, lama kelamaan secara bertahap diserap kedalam diri indi8idu dan mempengaruhi terbentuknya suatu sikap.
2) /i-erensiasi adalah berkembangnya intelegensia, bertambahnya pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia, maka ada hal=hal yang
tadinya dianggap sejenis,
sekarang dipandang tersendiri lepas dari jenisnya.
3) &ntegrasi adalah pembentukan sikap terjadi secara bertahap, dimulai dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu hal tertentu.
4) rauma adalah pengalaman yang tiba=tiba, mengejutkan yang meninggalkan kesan mendalam pada ji>a orang yang bersangkutan. Pengalaman=pengalaman yang traumatis dapat juga menyebabkan terbentuknya sikap. *.!.2
7aktor = 7aktor yang "e"#engar$hi (ika#
Menurut 3B>ar "+00#, -aktor=-aktor yang mempengaruhi pembentukan sikap antara lain? .
Pengalaman pribadi. Segala sesuatu yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial. anggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Seseorang harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis untuk dapat
++
mempunyai tanggapan dan penghayatan. 3pakah penhayatan itu kemudian akan membentuk sikap positi- atau sikap negati-, akan tergantung pada berbagai -aktor lain.Menurut Middlebrook "dalam 3B>ar, +00#, tidak adanya pengalaman sama sekali dengan suatu objek psikologis
cenderung akan membentuk sikap negati-
terhadap objek tersebut .Pengalaman pribadi dapat menjadi dasar pembentukan sikap. Pengalaman pribadi harus bisa meninggalkan kesan yang kuat. ;arena itu sikap adalah
lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi
dalam situasi yang melibatkan -aktor emosional. /alam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas. +.
Pengaruh orang lain yang dianggap penting. Orang lain disekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sikap sosial yang ikut mempengaruhi sikap. Seseorang yang kita anggap penting, seseorang yang kita harapkan persetujuannya bagi sesuatu gerak tingkah dan pendapat kita,
seseorang tidak ingin kita kece>akan, atau
seseorang yang berarti khusus bagi kita " signi!icant other-, akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap. /iantara orang yang biasanya dianggap penting bagi indi8idu adalah orang tua yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru, teman kerja, istri atau suami. 7.
Pengaruh kebudayaan.
;ebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan sikap. ;ebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah. ;ebudayaan telah me>arnai sikap anggota
masyarakatnya,
pengalaman
karena kebudayaan pulalah
indi8idu=indi8idu yang menjadi anggota
yang memberi
corak
kelompok masyarakat
+7
asuhannya. Hanya kepribadian indi8idu yang telah mapan dan kuatlah yang dapat memudarkan dominasi kebudayaan dalam pembentukan sikap indi8idual. :.
*erbagai bentuk media massa seperti tele8isi, radio, surat kabar dan majalah mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. 3danya in-ormasi baru mengenai suatu hal memberikan landasan kogniti- baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan=pesan sugesti- yang diba>a oleh in-ormasi tersebut apabila cukup kuat akan memberi dasar a-ekti- dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah sikap tertentu.
5.
Dembaga pendidikan dan lembaga agama. Dembaga pendidikan dan lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap, dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri indi8idu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran=ajarannya.
<.
Pengaruh -aktor emosional. erbentuknya sikap tidak hanya ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. ;adang=kadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang ber-ungsi sebagai semacam penyaluran -rustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Suatu contoh bentuk sikap yang didasari oleh -aktor emosional adalah prasangka "prejudice#. Prasangka adalah sikap yang tidak toleran, tidak !air+ atau tidak !avorabel terhadap sekelompok orang, penelitian Wrightman dan /eauG, "dalam 3B>ar, +00#.
*.!., Peng$k$ran (ika# Menurut "3B>ar, +00# menyatakan bah>a pengukuran sikap dapat dilakukan
secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran sikap secara langsung umumnya +:
digunakan tes psikologi yang berupa sejumlah item yang telah disusun secara hati=hati, seksama,
selekti-,
sesuai
dengan
kriteria
tertentu.es
dikembangkan menjadi skala sikap. /ari skala sikap ini
psikologi
ini
kemudian
diharapkan ja>aban atas
pertanyaan dengan berbagai cara oleh responden terhadap suatu obyek psikologi. Pengukuran bisa menggunakan skala Dikert.
+5
BAB III 'E4ANG'A '>N(EPTUAL .1 'erangka 'on%e#
Pengetahuan
"#
;eakti-an
pemberian
imunisasi dasar "E#
Sikap
"+#
ambar 7.. ;erangka ;onsep Penelitian
.* De;ini%i >#era%ional Ta3le .* De;ini%i >#era%ional
N>
. Pengetahuan "#
De;ini%i >#era%ional
Suatu bentuk partisipasi keluarga dalam mengidenti-ikasi masalah kesehatan anak dengan memberikan &munisasi /asar.
Para"eter
Alat Uk$r
(kala
;emampuan ibu dalam menja>ab pertanyaan tentang imunisasi /asar mencakup ? . Pengertian &munisasi dasar +. ujuan pemberian &munisasi dasar 7. Aad>al pemberian &munisasi dasar :. Man-aat imunisasi dasar
kuesioner
Dikert =5
;uesioner
Dikert =5
. +
Sikap "+#
Sikap &bu tentang pemberian &munisasi /asar meliputi sikap terhadap pemberian imunisasi /asar, setuju terhadap pentingnya pemberian imunisasi /asar, setuju akan man-aat pemberian imunisasi /asar lebih besar dibandingkan dari
Pernyataan Sangat tidak setuju idak setuju agu=ragu 4netral Setuju Sangat setuju
?
+<
e-ek sampingnya, setuju dengan tetap memba>a anaknya untuk diimunisasi >alaupun ada demam setelah diimunisasi sebelumnya. 7.
;eakti-an pemberian imunisasi dasar "E#
;unjungan bayi ke posyandu setiap
Pemantauan ;MS
;MS
=
bulannya
BAB I< 5ET>DE PENELITIAN !.1. 4an:angan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskripti-, dimana tujuannya adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu terhadap keakti-an imunisasi dasar pada bayi usia 0= tahun melalui pengumpulan dan penyusunan data dengan menggunakan data primer dari pendapat responden pada kuesioner dan data sekunder dari sumber data Puskesmas. !.*. Loka%i Penelitian
+2
Penelitian ini dilaksanakan di /esa Wiritasi !.. Po#$la%i (a"#el &an Teknik Penga"3ilan (a"#el !..1. Po#$la%i
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian "3rikunto, +00#. Populasi dalam penelitian ini adalah meliputi seluruh keluarga yang memiliki bayi. ;eluarga yang dimaksud adalah orang terdekat dengan pemeliharaan kesehatan pada bayi usia 0= tahun yaitu ibu bayi. Aumlah kepala keluarga yang mempunyai bayi usia 0= tahun di /esa Wiritasi adalah 7+ ;;. !..*. (a"#el &an teknik #enga"3ilan %a"#el
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diduga dan dianggap bisa me>akili seluruh populasi itu. 3dapun syarat agar bisa dijadikan responden dalam penelitian ini yaitu? . Seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 0= tahun +. *ersedia dijadikan responden penelitian
eknik pengambilan sampel dalam teknik jenuh atau sensus artinya penelitian ini menggunakan seluruh populasi dijadikan sampel penelitian. Sehingga besaran sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 7+ orang. !.!. Pro%e&$r Peng$"#$lan Data
Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. !.!.1. Data Pri"er
Eaitu data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat ukur kuesioner yang memuat tentang pengetahuan dan sikap ibu terhadap imunisasi dasar yang diisi pada saat posyandu. +!
!.!.*. Data (ek$n&er
/ata Sekunder adalah data yang diperoleh dari data program imunisasi Puskesmas. Menurut Sugiyono "+00:# pengukuran merupakan seperangkat aturan yang diperlukan untuk mengkuantitati-kan data dari pengukuran suatu 8ariabel. Pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan skala Dikert, yaitu data gambaran yang akan diukur dijabarkan menjadi sub 8ariabel dan menjadi komponen yang dapat terukur. /alam perhitungannya, ja>aban pertanyaan atau pertanyaan pada instrumen mempunyai gradasi dari yang sangat positi- sampai pada yang sangat negati-, berupa kata=kata yang diberi skor4nilai yakni? a. Sangat Setuju "SS# ?III............................................ 5 b. Setuju "S# ?.III........................................... : c. %etral ?........................................................ 7 c. idak Setuu "S# ?........................................................ + d. Sangat idak Setuju "SS# ?........................................................
!.2 (a%aran 'egiatan
;egiatan diikuti oleh masyarakat >arga /esa Wiritasi yang memiliki balita, khususnya yang memiliki anak kurang dari tahun "usia imunisasi dasar# saat melakukan posyandu.
!., Bent$k 'egiatan
. Penyuluhan mengenai JPentingnya &munisasiK pada anak. +. Pemberian kuesioner kepada para orang tua yang memiliki balita khususnya anak yang diba>ah tahun yang dilakukan saat mengikuti posyandu.
!. Langkah-langkah Pelak%anaan Mini Project
Dangkah=langkah yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai pengetahuan dan sikap ibu terhadap keakti-an imunisasi unt bayi usia 0= tahun di /esa Wiritasi. antara lain? +1
. Mencari masalah kesehatan masyarakat di >ilayah kerja Puskesmas Pagatan berdasarkan data yang ada di Puskesmas Pagatan. /itemukan bah>a cakupan imunisasi dasar di /esa Wiritasi paling rendah dibandingan dengan desa=desa lainnya. +. Mencari re-erensi mengenai pentingnya imunisasi dasar. 7. Melakukan >a>ancara dengan petugas kesehatan yang berhubungan dengan cakupan imunisasi di /esa Wiritasi. :. Mengumpulkan dan menganalisis data sekunder yang didapat dari data pengelola program imunisasi di >ilayah kerja Puskesmas Pagatan. 5. Menyusun metode penelitian dan membuat kuesioner yang akan digunakan sebagai instrumen pengumpulan data primer. <. Menganalisis data primer dan data sekunder yang sudah di dapat sebelumnya. lalu menyimpulkan penyebab masalah. 2. Menentukan alternati- pemecahan masalah kemudian menyusun rencana penerapan. !. Penyusunan laporan.
ambar 7. Siklus Pemecahan Masalah
Dangkah yang digunakan dalam mini pro*ect ini mengacu pada siklus pemecahan masalah. Pada langkah a>al, penulis mengidenti-ikasi masalah melalui diskusi dengan 70
beberapa petugas kesehatan terkait lainnya. /idapatkan bah>a cakupan pencapaian imunisasi
dasar di /esa Wiritasi masih rendah sehingga masalah ini yang penulis
angkat sebagai topik permasalahan yang akan diselesaikan. Penulis selanjutnya menentukan penyebab masalah yang mungkin melalui diskusi dengan pengelola program imunisasi di Puskesmas Pagatan dan berdasarkan data sekunder dari penelitian mini pro*ect sebelumnya. Selain itu, dicari juga kemungkinan penyebab melalui tinjauan pustaka dari berbagai re-erensi. ;emudian pen yebab masalah yang mungkin dikon-irmasi melalui penelitian secara deskripti-. Penelitian dilakukan dengan >a>ancara terarah menggunakan instrumen kuesioner kepada responden yang disampaikan pada saat kunjungan rumah dan pada saat posyandu balita. /ata yang didapat melalui kuesioner dianalisa dan dibandingkan dengan data sekunder untuk menentukan penyebab masalah yang paling mungkin. Selanjutnya, setelah didapatkan penyebab masalah yang paling mungkin, penulis menyusun rencana pemecahan masalah untuk diterapkan. Penentuan pemecahan ini sebelumnya didiskusikan dengan beberapa tenaga kesehatan terkait. !. Pelak%anaan 'egiatan
able :. Aad>al Pelaksanaan ;egiatan No. .
Tanggal Aanuari +05
'egiatan &denti-ikasi masalah
Pelak%ana = dr. H. Surdaryono
= dr. iBka inintia Sari +.
)ebruari +05
Perencanaan kegiatan
= dr. H. Surdaryono
;oordinasi kepala desa = dr. iBka inintia Sari = M.Dailatul Ladar 7.
+ )ebruari +05
Melakukan
penyuluhan
dan
konsultasi
Jpentingnya
imunisasiK
di
Posyandu
= dr. iBka inintia Sari = estiana.3M;
/esa
Wiritasi, serta pengisian kuesioner
7
:
+: Maret +05
Melakukan
penyuluhan
=dr. iBka inintia Sari
tentang
pentingnya
= estiana.3M;
imunisasi
di
=*idan Sanah
Wiritasi
5
Penyusunan Daporan
+ 3pril +05
desa
=*idan Auni =dr. iBka inintia Sari =dr. Hj. (mma Heryanti, MM
BAB < HA(IL PENELITIAN DAN PE5BAHA(AN 2.1 Data Geogra;i De%a Wirita%i
/esa Wiritasi adalah salah satu desa yang termasuk di dalam >ilayah kerja Puskesmas Pagatan. Sebelah $tara /esa Wiritasi berbatasan dengan /esa *atuah, sebelah selatan berbatasan dengan Daut Aa>a, sebelah timur berbatasan dengan /esa Auku (ja, dan sebelah *arat berbatasan dengan /esa usunge.
ambar 5. Peta Wilayah ;erja Puskesmas Pagatan 2.* Data De"ogra;i
7+
Aumlah total bayi di /esa Wiritasi pada bulan Maret +05 sampai dengan )ebruari +05 dalam periode imunisasi dasar 4 bayi diba>ah usia tahun berjumlah 7+ bayi.
2. ($"3er Daya 'e%ehatan yang A&a
/i /esa Wiritasi terdapat pera>at, + orang bidan desa dan 5 orang kader. 2.! (arana Pelayanan 'e%ehatan yang A&a /i /esa Wiritasi satu buah Polindes dan terdapat buah Posyandu 2.2 Po%yan&$ De%a Wirita%i Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di
suatu >ilayah kerja Puskesmas, dimana pelaksanaannya dilakukan di tiap kelurahan4W. ;egiatannya berupa ;&3, ;*, P+M "&munisasi dan penanganan diare# dan giBi "penimbangan balita#. Posyandu diselenggarakan dari, untuk, dan oleh masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan setempat. Posyandu di /esa Wiritasi terletak di kantor /esa Wiritasi dengan jumlah kader seluruhnya 5 orang. 2., Ha%il ($r?ey 2.,.1 'arakteri%tik 4e%#on&en
;arakteristik
responden
meliputi umur,
pendidikan,
dan
jumlah anak.
;arakteristik responden dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut? Ta3el 2.,.1 Di%tri3$%i 7rek$en%i 'arakteri%tik 4e%#on&en &i De%a Wirita%i
77
No
'arakteri%tik
1.
U"$r
*
tabel
5
distribusi
umur
ibu
dapat sebagian
!
7rek$en%i
Per%enta%e )/+
+0
0
0
+0=70
++
7=:0
1
+1
C :0 Pen&i&ikan
7
idak sekolah
0
0
idak tamat S/
0
0
diketahui bah>a
S/
:
+
-rekuensi
SMP
7
:
berdasarkan
SM3
75
di /esa Wiritasi
Perguruan tinggi
:
+
diketahui bah>a
Peker8aan
*erdasarkan
besar responden
berumur
Petani
0
0
+0
tahun
Pedagang
7
1
sebanyak
responden
P%S
:
7
"
kelompok
&bu umah angga
+5
2!
umur
tahun No
'arakteri%tik
kelompok
.
6$"lah anak
-rekuensi
70 ++
7=:0
sebanyak
orang
sebanyak
sampai
+ C+
7rek$en%i
Per%enta%e )/+ "+1#,
1 dan
umur C:0 tahun < 5
7: 50 <
orang "7#. /istribusi berdasarkan
tingkat pendidikan di ketahui bah>a sebagian besar responden tingkat pendidikannya yaitu SMP sebanyak : orang "+#, dan SM3 sebanyak 7 orang ":# sedangkan jumlah responden dengan tingkat pendidikan tidak tamat S/ sebanyak : orang "+# , tingkat pendidikan S/ sebanyak 1 responden "+<# dan perguruan tinggi sebanyak : responden "+# .
7:
/istribusi -rekuensi berdasarkan jenis pekerjaan diketahui bah>a sebagian besar responden jenis pekerjaannya yaitu ibu rumah tangga sebanyak +5 responden "2!#, P%S sebanyak : "7#,dan pedagang 7 "1#. /istribusi -rekuensi berdasarkan jumlah anak diketahui ibu yang memiliki anak dengan jumlah anak sebanyak responden "7:#, ibu yang memiliki + anak sebanyak < responden "50# dan ibu yang memiliki anak lebih dari + sebanyak 5 responden "<#.
2.,.* 'eakti;an I"$ni%a%i '5(
*erdasarkan data imunisasi bulanan yang di pantau dalam + bulan terakhir terhitung dari *ulan Maret +0: sampai dengan bulan )ebruari +05 terdapat 7+ bayi yang menjadi sasaran imunisasi dasar di /esa Wiritasi. /ata sasaran imunisasi diperoleh dari kelahiran bayi di bidan dan dari setempat terhadap >arganya yang mempunyai bayi usia 0= tahun,. ;eakti-an orangtua mengenai kelengkapan imunisasi dilihat berdasarkan kunjungan posyandu setiap bulannya yang di pantau melalui data bulanan cakupan imunisasi /esa Wiritasi yang dapat dilihat dalam gambar berikut
Ga"3ar 2.,. Gra;ik 'eakti;an I"$ni%a%i
75
*erdasarkan gambaran persentase keakti-an imunisasi pada bulan Maret +05 dapat dilihat bah>a keakti-an imunisasi mencapai 72 , nilai ini meningkat dibandingkan dengan keakti-an imunisasi pada bulan Aanuari +05 yaitu sebesar 7 dan )ebruari +05 sebesar 7:.
2.,. Pengetah$an I3$ tentang I"$ni%a%i
ambaran pengetahuan ibu mengenai imunisasi di /esa Wiritasi. Pengetahuan tentang imunisasi diukur dengan skala likert berdasarkan ja>aban responden terhadap kuesioner yang diukur dalam ! item kuesioner pertanyaan.
Ta3el 2.,. Di%tri3$%i ;rek$en%i re%#on&en "engenai #engetah$an tentang i"$ni%a%i &i De%a Wirita%i
No.
1. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pertanyaan
Saya mengetahui tentang pentingnya imunisasi Saya memahami bah>a imunisasi adalah upaya pencegahan terhadap peyakit in-eksi Saya mengetahui bah>a imunisasi dasar sangat berman-aat bagi bayi saya dan juga bagi bayi=bayi di sekitar tempat tinggal saya. &munisasi yang dilakukan dengan cara meneteskan ke mulut adalah imunisasi polio, dan setelah di teteskan maka bayi tidak boleh langsung diberi 3S&. Saat pertama kali bayi mendapatkan imunisasi adalah sejak lahir. Saya mengetahui bah>a imunisasi terakhir yang diberikan pada bayi adalah imunisasi untuk penyakit campak. *ayi demam setelah dilakukan imunisasi adalah suatu reaksi alamiah tubuh dan tidak membahayakan jika diberi obat
STS F %
0
0
Skor Penilaian dan % Pertanyaan TS N S f % F % F % 25 9 28 14 44 8
Total
SS F 1
% 3
32
0
0
6
19
9
28
15
47
2
6
32
0
0
15
47
8
25
6
19
3
1
32
0
0
15
47
10
31
6
19
1
3
32
0
0
9
28
5
16
15
47
3
9
32
0
0
6
19
8
25
15
47
3
9
32
0
0
8
25
9
28
14
44
1
3
32
7<
8.
penutun panas. Salah satu penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah penyakit Hepatitis *.
0
0
15
47
6
19
8
25
3
9
32
*erdasarkan tabel < di atas untuk item pengetahuan ibu tentang pentingnya imunisasi menunjukkan bah>a responden yang menja>ab sangat setuju 7, setuju sebanyak ::, responden yang
menja>ab netral sebanyak 7! dan responden yang
menja>ab tidak setuju sebanyak +5. &ni berarti lebih dari separuh ibu yang mempunyai bayi mengetahui tentang pentingnya imunisasi untuk anak. &tem pemahaman bah>a imunisasi adalah suatu bentuk upaya untuk mencegah penyakit in-eksi menunjukkan responden yang menja>ab sangat setuju <, setuju sebanyak :2, responden yang menja>ab netral sebanyak +! dan responden yang menja>ab tidak setuju sebanyak 1. ini menandakan bah>a lebih dari separuh ibu yang mempunyai bayi memahami tujuan imunisasi. &tem pengetahuan bah>a imunisasi dasar sangat berman-aat bagi bayi ibu dan juga bagi bayi4anak di sekitar tempat tinggal ibu menunjukkan responden yang menja>ab sangat setuju 1, setuju sebanyak 1, responden yang menja>ab netral sebanyak +5 dan responden yang menja>ab tidak setuju sebanyak :2. ini berarti bah>a pengetahuan ibu mengenai pentingnya imunisasi untuk bayi dan bayi 4anak disekitarnya masih kurang. &tem pengetahuan tentag imunisasi yang dilakukan dengan cara meneteskan ke mulut adalah imunisasi polio dan setelah diteteskan maka bayi tidak boleh langsung diberi 3S& responden yang menja>ab sangat setuju 7, setuju sebanyak 1, responden yang menja>ab netral sebanyak 0 dan responden yang menja>ab tidak setuju sebanyak :2. Hal ini menunjukkan bah>a pengetahuan ibu tentang imunisasi polio masih kurang.
72
&tem pengetahuan ibu mengenai saat pertama kali bayi mendapatkan imunisasi adalah sejak lahir responden yang menja>ab sangat setuju 1, setuju sebanyak :2, responden yang menja>ab netral sebanyak < dan responden yang menja>ab tidak setuju sebanyak +!., hai ini mengartikan bah>a pengethuan ibu mengenai saat pertama bayinya harus mendapatkan imunisasi cukup baik. &tem pengetahuan bah>a imunisasi terakhir yang diberikan pada bayi adalah imunisasi untuk penyakit campak responden yang menja>ab sangat setuju 1, setuju sebanyak :2, responden yang
menja>ab netral sebanyak +5 dan responden yang
menja>ab tidak setuju sebanyak 1. *erarti pengethuan responden akan imunisasi campak cukup baik. &tem pengetahuan bah>a bayi demam merupakan reaksi alamiah dari tubuh menunjukkan
responden yang menja>ab sangat setuju 7, setuju sebanyak ::,
responden yang menja>ab netral sebanyak +! dan responden yang menja>ab tidak setuju sebanyak +5. &ni menunjukkan pengetahuan responden akan e-ek samping demam setelah imunisasi dan memahami bila demam diberikan obat penurun panas cukup baik. &tem pengetahuan mengenai Salah satu penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah penyakit Hepatitis * responden yang menja>ab sangat setuju 1, setuju sebanyak +5, responden yang menja>ab netral sebanyak 1 dan responden yang menja>ab tidak setuju sebanyak :2. &ni berarti pengetahuan ibu akan imunisasi hepatitis * masih kurang.
2.,.! (ika# I3$ terha&a# 'eakti;an I"$ni%a%i
ambaran sikap responden mengenai imunisasi di /esa Wiritasi.
7!
Sikap responden terhadap imunisasi diukur dengan skala likert berdasarkan ja>aban responden terhadap kuesioner yang diukur dalam 5 item kuesioner pertanyaan. Ta3el 2.,.! Di%tri3$%i 7rek$en%i $nt$k (ika# 4e%#on&en "engenai I"$ni%a%i &i De sa Wiritasi No . 1.
2. 3.
4.
5.
% 0
Skor Penilaian dan % Pertanyaan TS N S f % f % F % 9 8 25 12 +! 72
f 3
% 9
32
0
0
6
1
8
0
0
5
<
9
0
0
9
+!
0
0
10
7
Pertanyaan
STS
Saya merasa perlu untuk mendapatkan in-ormasi mengenai imunisasi agar lebih memahami man-aat imunisasi bagi bayi. Saya merasa perlu untuk mengimunisasi bayi saya. Saya melakukan imunisasi karena penting untuk kesehatan bayi4anak saya. &munisasi mempunyai man-aat yang lebih besar dibandingkan dengan e-ek sampingnya. Aika bayi4anak saya demam setelah diimunisasi, saya akan tetap melakukan imunisasi selanjutnya untuk bayi4anak saya.
F 0
25
SS
Total
16
50
2
6
32
28
17
57
1
7
32
9
28
14
::
0
0
32
7
22
12
72
3
9
32
/istribusi )rekuensi untuk Sikap esponden mengenai &munisasi di /esa Wiritasi
'arakteri%tik Setuju idak setuju %etral 6$"lah
Ga"3ar
7rek$en%i < ! ! *
2.,.!
Gra;ik
)/+ 50 +5 +5 100/
(ika#
4e%#on&en
terha&a#
'eakti;an
I"$ni%a%i *erdasarkan tabel diatas menunjukkan bah>a sikap responden terhadap
keakti-an imunisasi sebagian besar responden bersikap setuju terhadap imunisasi yaitu sebanyak < responden "50#, sedangkan responden dengan sikap tidak setuju dengan adanya imunisasi sebanyak ! responden "+5#, dan ! responden menyatakan ragu=ragu "+5# terhadap pemberian imunisasi untuk bayinya.
71
BAB
*erdasarkan hasil analisis data primer, dapat dinyatakan bah>a secara umum usia ibu yang memiliki bayi usia 0= tahun di /esa Wiritasi berada pada rentang usia produkti-, yaitu usia +0=70 tahun "aktu yang -leGibel untuk dapat mengantarkan anaknya ke posyandu. *erdasarkan data sekunder yang diperoleh dari data bulanan pencapaian imunisasi /esa Wiritasi di dapatkan bah>a keakti-an ibu terhadap imunisasi pada bulan Maret +05 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu sebesar 72, sedangkan Aanuari hanya 77 dan )ebruari hanya 7:. Peningkatan ini merupakan pencapaian positi- dari hasil edukasi dalam beberapa bulan terakhir yang dibantu oleh seluruh tim Puskesmas. *erdasarkan pertanyaan untuk menilai pengetahuan ibu mengenai pentingnya imunisasi, didapatkan hasil sebagian besar ibu masih memiliki pengetahuan yang rendah akan pentingnya :0
imunisasi yaitu sebesar :! dari jumlah ibu yang memiliki bayi diba>ah tahun. ambaran pengetahuan ini dapat dijadikan alasan agar seluruh tim Puskesmas perlu mengadakan penyuluhan yang berkelajutan agar para ibu lebih memahami akan pentingnya imunisasi dasar untuk bayi sebagai upaya pencegahan terhadap Penyakit yang /apat /icegah /engan &munisasi "P/7 khususnya.
*erdasarkan pertanyaan untuk menilai sikap responden terhadap keakti-an imunisasi sebagian besar responden dengan sikap setuju dengan adanya imunisasi sebanyak < responden "50# sedangkan responden bersikap tidak setuju terhadap imunisasi yaitu sebanyak ! responden "+5#, dan !
responden menyatakan ragu=ragu "+5# terhadap pemberian imunisasi untuk
bayinya. ambaran sikap ini dapat dijadikan alasan agar seluruh tim Puskesmas perlu meningkatkan kunjungan rumah dan moti8asi berupa penghargaan yang berkelajutan agar ikut serta berperan akti- memba>a bayi dan anak=anaknya ke Posyandu. *ila dibandingkan dengan penelitian sebelumnya di /esa Wiritasi pada bulan 3gustus= Oktober +0: lalu, terdapat peningkatan tingkat pengetahuan ibu mengenai pentingnya imunisasi yaitu dari :0 meningkat 2 sampai ke angka :2 pada bulan Aanuari=Maret +05. /an sikap ibu terhadap keakti-an imunisasi terjadi peningkatan yang cukup signi-ikan yaitu dari 7: pada bulan 3gustus=Oktober +0: meningkat hingga < sampai ke angka 50 pada bulan Aanuari= Maret +05.
/istribusi )rekuensi untuk Sikap esponden mengenai &munisasi di /esa Wiritasi 3gustus= Oktober +0:
'arakteri%tik Setuju idak setuju %etral 6$"lah
7rek$en%i + 5 ! 2
)/+ 7: :7 +7 100/
:
BAB
. 1 'e%i"#$lan .1.1 Pengetah$an
*erdasarkan hasil penelitian, terdapat peningkatan dari tahun sebelumnya terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang pentingnya imunisasi. %amun masih ada beberapa masalah mengenai pengetahuan ibu terhadap imunisasi di /esa Wiritasi. /ari >a>ancara terhadap para >arga didapatkan beberapa hal yang menyebabkan masalah tersebut, antara lain ? . &bu masih kurang memahami bah>a imunisasi juga penting untuk mencegah penyakit bukan hanya untuk anaknya, namun juga untuk lingkungan sekitar. +. Masih kurangnya pengetahuan ibu terhadap jenis=jenis imunisasi dan >aktu pemberiannya. .1.* (ika# *erdasarkan hasil penelitian tedapat peningkatan dari tahun sebelumnya terhadap
sikap ibu untuk melakukan imunisasi. %amun juga masih ada beberapa masalah yang dapat menghambat keakti-an imunisasi, antara lain ? . Masih adanya ibu yang tidak melakukan imunisasi karena pada imunisasi sebelumnya anaknya demam. +. Perlunya dukungan dari keluarga dan lingkungan untuk meningkatkan moti8asi ibu agar akti- melakukan imunisasi. *erdasarkan tujuan dari mini project ini, diharapkan bah>a baik >arga /esa Wiritasi maupun petugas Puskesmas Pagatan dapat meningkatkan pelaksanaan program :+
imunisasi dan dapat meningkatkan pengetahuan serta peran akti- >arga /esa Wiritasi mengenai pentingnya imunisasi. Sehingga dengan tercapainya tujuan tersebut maka angka kesakitan dan kematian anak khususnya akibat Penyakit Eang /apat /icegah /engan &munisasi "P/7 dapat berkurang.
.*
(aran .*.1 Pengetah$an
Saran dari kegiatan ini adalah diharapkan untuk meningkatkan pengetahuan >arga akan pentingnya imunisasi melalui? . Pelaksanaan kegiatan penyuluhan oleh petugas kesehatan
dan kader tentang
pentingnya imunisasi dan kunjungan rumah untuk menyaring para >arga yang tidak mengikuti kegiatan Posyandu maupun imunisasi secara berkala harus dilakukan agar dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para >arga mengenai pentingnya imunisasi dan mengetahui alasan >arga mengapa tidak akti- imunisasi atau apakah >arga pindah tempat tinggal. .+ Mengadakan kegiatan pembinaan kader secara rutin juga diharapkan dilakukan guna meningkatkan pengetahuan dan keakti-an para kader .*.* (aran Saran dari kegiatan ini untuk meningkatkan keakti-an ibu agar datang ke
Posyandu dan melakukan imunisasi adalah ? . Meningkatkan moti8asi dan mempertahankan semangat >arga untuk tetap datang ke posyandu dengan memberikan penghargaan kepada ibu yang telah akti- memba>a bayinya sampai imunisasi dasar lengkap berupa piagam penghargaan Jimunisasi dasar lengkapK sehingga diharapkan dapat menjadi moti8asi untuk para tetangga dan >arga di sekitar tempat tinggalnya agar ikut serta berperan akti- memba>a bayi dan anak= anaknya ke Posyandu. +. Meningkatkan keakti-an kader kader di /esa Wiritasi serta dalam
memberikan
sosialisasi jad>al Posyandu, penyuluhan, dan meningkatkan moti8asi masyarakat untuk merubah perilaku agar mau mengimunisasi anak dan mengunjungi Posyandu. .7 Meningkatkan kerja sama dan moti8asi petugas kesehatan, kader, aparat desa, tokoh masyarakat, dan tokoh agama juga harus dilakukan. Sebagai tujuan jangka panjang
:7
diharapkan dapat meningkatkan strata Posyandu di /esa Wiritasi sehingga dapat meningkatkan promosi dan pelayanan kesehatan di /esa Wiritasi.
DA7TA4 PU(TA'A
3B>ar S. +00. /i0ap Manusia Teori dan Pengu0urann$a. Aakarta? Pustaka Pelajar. *udiarto, (. +00:. Metodologi Penelitian ,edo0teran. Aakarta? ('. Daporan iset ;esehatan %asional. iskesdas +07 %otoatmodjo. +0+. Metodologi Penelitian ,esehatan. P ineka 'itra? Aakarta. Parida>ati, achman W3, )ajar>ati &. +07. Fa0tor $ang 1erhubungan dengan Tinda0an Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar pada 1a$i di 2ila$ah ,er*a Pus0esmas 1a*eng . Aurnal &munisasi ); $nhas. Sastroasmoro. +0. Dasar3dasar Metodologi Penelitian ,linis. Aakarta? Sagung Seto. Satgas &munisasi PP &/3&,+0. Panduan Immunisasi 4na0" Aakarta *P &/3&. Saragih . +0. Ting0at Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi Dasar Pada 1a$i di Pus0esmas Polonia" Medan? Aurnal )akultas &lmu ;epera>atan $ni8ersitas /arma 3gung. Slamet iyadi dan Wijayanti. +0. Dasar3dasar Epidemiologi. Aakarta? Salemba Medika
::
Lampiran 1: 'UE(I>NE4 PE45>H>NAN 5EN6AWAB 'UE(I>NE4
Penelitian ini ditujukan untuk penyusunan mini project yang merupakan syarat dalam menyelesaikan program internsip dokter &ndonesia. 3dapun tujuannya adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu terhadap keakti-an imunidasi dasar bayi usia 0= tahun di /esa Wiritasi /emi tercapainya tujuan penelitian ini, kami memohon kesediaan &bu untuk membantu penelitian ini dengan memberikan ja>aban pada item=item pertanyaan yang telah disediakan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 'ara pengisian ja>aban adalah memberi tanda pada ja>aban yang sesuai dengan pengalaman responden.3dapun item ja>aban yang tersedia adalah ?
SS
? Sangat Setuju
S
? Setuju
%
? %etral
S
? idak Setuju
SS
? Sangat idak Setuju
/alam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan &bu untuk membantu penelitian ini dan apabila ada sikap kami yang kurang berkenan, kami memohon maa- yang sebesar=besarnya. Pagatan, ...........................+05
Peneliti
dr. iBka inintia Sari
:5
DA7TA4 PE4TAN@AAN I. I&entita% 4e%#on&en
. +. 7. :.
%ama &bu ? $sia &bu ? %ama 3nak ? Pekerjaan &bu ? Petani &bu umah angga Dain=lain " sebutkan# Pedagang IIIIIIIII P%S 5. Pendidikan terakhir ibu? SMP4Ms idak Sekolah idak tamat S/ SM34SM;4M3 Perguruan inggi S/4M& <. Aumlah 3nak ? 2. 3pakah anak anda sudah pernah di &munisasiN Ea idak 3lasan tidak di imunisasiIIIIIIIIIIIIIII II. Pengi%ian '$e%ioner Mohon diisi dengan memberi tanda pada ja>aban yang sesuai dengan pengalaman anda. A. Pengetah$an I3$
No
Pertanyaan ((
. + 7.
:.
5. <.
2.
(
N
T(
(T(
Saya mengetahui tentang pentingnya imunisasi Saya memahami bah>a imunisasi adalah upaya pencegahan terhadap peyakit in-eksi Saya mengetahui bah>a imunisasi dasar sangat berman-aat bagi bayi saya dan juga bagi bayi=bayi di sekitar tempat tinggal saya. &munisasi yang dilakukan dengan cara meneteskan ke mulut adalah imunisasi polio, dan setelah di teteskan maka bayi tidak boleh langsung diberi 3S&. Saat pertama kali bayi mendapatkan imunisasi adalah sejak lahir. Saya mengetahui bah>a imunisasi terakhir yang diberikan pada bayi adalah iunisasi untuk penyakit campak. *ayi demam setelah dilakukan imunisasi adalah suatu reaksi alamiah tubuh dan tidak membahayakan jika :<
!.
dibei obat penutun panas. Salah satu penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah penyakit Hepatitis *.
B. (ika# I3$ No
Pertanyaan ((
.
+. 7. :. 5.
(
N
T(
(T(
Saya merasa perlu untuk mendapatkan in-ormasi mengenai imunisasi agar lebih memahami man-aat imunisasi bagi bayi. Saya merasa perlu untuk mengimunisasi bayi saya. Saya melakukan imunisasi karena penting untuk kesehatan bayi4anak saya. &munisasi mempunyai man-aat yang lebih besar dibandingkan dengan e-ek sampingnya. Aika bayi4anak saya demam setelah diimunisasi, saya akan tetap melakukan imunisasi selanjutnya untuk bayi4anak saya.
erimakasih 3tas Partisipasi &bu=====================================
:2