1
BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr Be Belaka lakang ng
Penyakit kusta adalah salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional. Penyakit kusta pada umumnya terdapat di negaranegara yang sedang berkembang berkembang sebagai sebagai akibat akibat keterbatasan keterbatasan kemampuan kemampuan nega negara ra itu itu dala dalam m memb memberi erika kan n pela pelaya yana nan n yang yang mema memada daii dalam dalam bida bidang ng kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial dan ekonomi pada masyarakat (DEPKES !, "##$%. &ada &adan n Kese Keseha hata tan n Duni Duniaa ') ') (World World Health Health Organi Organizat zation ion%% tela telah h mengel mengeluar uarkan kan strateg strategii global global untuk untuk terus terus berupa berupaya ya menuru menurunka nkan n beban beban penyakit kusta dalam* + Enhanced global strategy for futher reducing the disease burden due to leprosy 2011-2015 + dimana target yang ditentukan adalah penurunan sebesar / kusta pada akhir tahun "#1 berdasarkan data tahun "#1#. Menurut Menurut data Kementrian Kementrian Kesehatan Kesehatan epublik !ndonesia, !ndonesia, saat ini masih ada 10 propin propinsi si yang yang mempun mempunyai yai beban beban kusta kusta yang yang tinggi tinggi dengan dengan angka angka penemuan kasus baru lebih dari 1# per 1## ribu atau penemuan kasus barunya melebihi seribu kasus per tahun. Daerah yang memiliki beban kusta tinggi antara lain DK! (Daerah Khusus Khusus !bukota% !bukota% akarta, a2a 3engah, a2a &arat, a2a 3imur, seluruh Sula2esi, seluruh Papua dan Maluku (Pra2oto, "##4%.
1
"
!ndonesia !ndonesia menempati menempati urutan urutan ke (tiga% setelah !ndia dan &ra5ilia dalam menyu menyumba mbang ng jumlah jumlah pender penderita ita.. Sejak Sejak tahun tahun "### "### status status !ndon !ndonesia esia sudah sudah Elim Elimin inas asii Kust Kustaa (EK3 (EK3%% yaitu aitu prevalence Rate 6 171#.# 171#.### ## pendud penduduk. uk. Sedangkan Pro8insi a2a 3engah sudah EK3 sejak tahun 1990. 3ransmisi penularan :ukup tinggi yaitu 1",;/ demikian juga angka :a:at yaitu 11,0/ (D!
, "##$%. Puskesmas =di2erna merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang senan senanti tiasa asa mela melaku kuka kan n upay upayaa pen: pen:eg egah ahan an dan dan pemb pembera erant ntasa asan n peny penyak akit it menular di Ke:amatan =di2erna Kabupaten 3egal Pro8insi a2a 3engah. umlah umlah pender penderita ita kusta kusta terda? terda?tar tar pada pada tahun tahun "#1" "#1" sebany sebanyak ak "1 pender penderita ita dengan perin:ian tipe P& sebanyak penderita dan tipe M& sebanyak 14 penderita (Puskesmas =di2erna, "#1%. =ngka =ngka pre8al pre8alens ensii penya penyakit kit kusta kusta di Puske Puskesma smass =di2e =di2erna rna pada pada tahun tahun "#1" sebesar , per 1#.### penduduk. &erdasarkan kajian data tersebut, maka perlu dilakukan e8aluasi mengenai gambaran ?aktor resiko penyakit kusta di Puskesmas =di2erna Kabupaten 3egal.
B. Pern Pernya yata taan an Masa Masala lah h
&aga &agaim iman anaa gamb gambar aran an ?akt ?aktor or resi resiko ko peny penyak akit it kust kustaa di 2ila 2ilay yah kerj kerjaa Puskesmas =di2erna@
C. Tujuan
Antuk mengetahui gambaran ?aktor resiko penyakit kusta di 2ilayah kerja Puskesmas =di2erna.
D. Manfaat
asil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan man?aat sebagai berikut* 1.
Dapat memberikan in?ormasi kepada pihak Puskesmas =di2erna tentang gambaran ?aktor resiko penyakit kusta, untuk penyempurnaan sistem dan kebijakan upaya pen:egahan dan pemberantasan penyakit kusta.
".
Dapat memberikan man?aat bagi penelitian selanjutnya dimana data penelitian dan analisisnya dapat dipakai sebagai bahan masukan dalam menggali dan mengembangkan lagi se:ara lebih sistematis dan terperin:i untuk kepentingan dan tujuan yang berbeda.
0
BAB II TINJAUAN PUSTAA
A. Def!n!s!
Penyakit kusta adalah penyakit menular yang sulit menular yang disebabkan oleh ycobacteriu! "eprae, yang menyerang kulit, sara? tepi dan organ lain ke:uali susunan sara? pusat, dapat menyebabkan ke:a:atan bila ditemukan
terlambat,
sedangkan
ke:a:atan
dapat
di:egah
dengan
pemeriksaan ?ungsi sara? se:ara rutin setiap bulan pada saat penderita mengambil obat (D!, "##$%.
B. Cara Penularan "an Masa Inku#as!
Penularan terjadi apabila ycobacteriu! "eprae yang masih hidup (solid% keluar dari tubuh penderita dan masuk kedalam tubuh orang lain. &elum diketahui se:ara pasti bagaimana :ara penularan penyakit kusta, se:ara teoritis penularan dapat terjadi dengan :ara kontak erat dan lama dengan penderita. Buka dikulit dan mukosa hidung telah lama dikenal sebagai sumber dari kuman dan terbukti bah2a saluran na?as bagian atas penderita tipe Bepromatous merupakan sumber kuman yang terpenting di lingkungan. Kusta mempunyai masa inkubasi "- tahun, dapat juga beberapa bulan sampai beberapa tahun (D!, "##$%.
ampir semua organ tubuh diserang terutama sara? tepi dan kulit serta organ tubuh lainnya, seperti mukosa mulut, saluran na?as bagian atas, sistem retikulo endothelial, mata, otot, tulang dan testis. Pada kebanyakan orang yang
terin?eksi
dapat
asimtomatik,
namun
pada
sebagian
ke:il
memperlihatkan gejalagejala dan mempunyai ke:enderungan untuk menjadi :a:at, khususnya pada tangan dan kaki.
C. D!agn$sa "an las!f!kas!
Menurut &uku Pedoman Sur8eilans Penyakit Dinas Kesehatan Pro8insi a2a 3engah tahun "##$, menyatakan bah2a untuk menetapkan diagnose penyakit kusta perlu di:ari tanda-tanda utama atau cardinal sign, yaitu* 1.
Besi keputihan atau kemerahan yang mati rasa7kurang rasa.
".
Penebalan sara? tepi disertai dengan gangguan ?ungsi (?ungsi sensoris, motoris maupun otonom%. >angguan ?ungsi sara? tersebut adalah akibat dari peradangan kronis sara? tepi, Sara? tepi yang dapat diserang antara lain* sara? ?asialis, sara? auri:ulomagnus, sara? radialis, sara? ulnaris, sara? medianus, sara? perineus komunis dan sara? tibialis posterior.
.
Ditemukannya kuman tahan asam di kerokan jaringan kulit (&3= positi?% Seseorang dinyatakan menderita kusta apabila ditemukan salah satu dari
tanda-tanda tersebut di atas. =pabila hanya ditemukan cardinal sign yang kedua (penebalan sara? disertai gangguan ?ungsi% dan petugas ragu, maka perlu dirujuk kepada 2asor atau ahli kusta dan apabila masih ragu maka orang tersebut dianggap sebagai kasus yang di:urigai7tersangka (suspek% dan
$
perlu diamati dan diperiksa ulang setelah -$ bulan. &erikut tanda-tanda tersangka kusta (suspek%* 1.
3anda-tanda pada kulit a. Besi yang putih atau merah yang tidak gatal dibagian tubuh b. Kulit mengkilap :. =danya bagian tubuh yang tidak berkeringat atau tidak berambut d. Bepuh tidak nyeri
".
3anda-tanda pada sara? a. asa kesemutan, tertusuk-tusuk dan nyeri pada anggota badan atau muka. b. >angguan gerak anggota badan atau bagian muka :. =danya :a:at (de?ormitas% baik pada mata, tangan atau kaki. Setelah seseorang dinyatakan penderita kusta, maka dilakukan klasi?ikasi
(P&7M&% untuk menentukan jenis ulti #rug $herapy (MD3% yang akan diberikan. 1.
Penderita dinyatakan tipe %auci &asiler (P&% bila* a. umlah lesi yang mati rasa 6 (lima% b. umlah penebalan sara? disertai gangguan ?ungsi 1 (satu% :. &3= (negati?%
".
Penderita dinyatakan tipe ulti &asiler (M&% bila* a. umlah lesi yang mati rasa C (lima% b. umlah penebalan sara? disertai gangguan ?ungsi C 1 (satu% :. &3= (positi?%
;
D. %akt$r &es!k$ Penyak!t usta
1.
Distribusi menurut ?aktor manusia a. Etnik atau suku Kejadian penyakit kusta menunjukkan adanya perbedaan distribusi dapat dilihat karena ?aktor geogra?i.
4
Dengan adanya peningkatan sosial ekonomi, maka kejadian kusta sangat :epat menurun bahkan hilang. Kasus kusta impor pada
umur
berdasarkan
pre8alensi,
hanya
sedikit
yang
berdasarkan insiden karena pada saat timbulnya penyakit sangat sulit diketahui. Dengan kata lain kejadian penyakit sering terkait pada umur pada saat diketemukan dari pada saat timbulnya penyakit. Pada penyakit kronik seperti kusta, in?ormasi berdasarkan data pre8alensi dan data umur pada saat timbulnya penyakit mungkin tidak menggambarkan resiko spesi?ik umur. Kusta diketahui terjadi pada semua umur berkisar antara bayi sampai umur tua ( minggu sampai lebih dari ;# tahun%.
9
elati? rendahnya kejadian kusta pada perempuan kemungkinan karena ?aktor lingkungan atau ?aktor biologi. Seperti kebanyakan penyakit menular lainnya laki-laki lebih banyak terpapar dengan ?aktor resiko sebagai akibat gaya hidupnya. ".
aktor-?aktor yang menentukan terjadinya sakit kusta a. Penyebab Penyebab penyakit kusta yaitu ycobacteriu! leprae dimana untuk pertama kali ditemukan oleh >.. =rmauer ansen pada tahun 14;. ycobacteriu! leprae hidup intraseluler dan mempunyai a?initas yang besar pada sel sara? ('ch(an cell % dan sel dari system retikuloendotelial. 'aktu pembelahan sangat lama, yaitu "- minggu. Di luar tubuh manusia (dalam kondisi tropis% kuman kusta dari se:ret nasal dapat bertahan sampai 9 hari (Desikan 19;;, dalam "eprosy edicine in the $ropics Edited by Robert )* Hasting , 194%. Pertumbuhan optimal in vivo kuman kusta pada tikus adalah pada suhu ";-#). b. Sumber Penularan anya manusia satu-satunya sampai saat ini yang dianggap sebagai sumber penularan 2alaupun kuman kusta dapat hidup pada armadillo, simpanse dan pada telapak kaki tikus yang tidak mempunyai kelenjar thy!us ( +thy!ic nude !ouse%.
1#
:. ara Keluar dari Pejamu (ost% Sumber penularan penyakit ini adalah Penderita Kusta Multi basiler (M&% atau Kusta &asah. Mukosa hidung telah lama dikenal sebagai sumber dari kuman. Suatu kerokan hidung dari penderita tipe Bepromatous yang tidak diobati menunjukkan jumlah kuman sebesar 1#1# dan telah terbukti bah2a saluran napas bagian atas dari penderita tipe Bepromatous merupakan sumber kuman yang terpenting di dalam lingkungan. Penularan bisa melalui udara ketika kontak erat dan lama dengan pasien kusta. !bu penderita kusta sangat mungkin menularkan penyakit kepada anak dan keluarganya (=ria, 199%. d. ara Penularan Kuman kusta mempunyai masa inkubasi selama "- tahun, akan tetapi
dapat
juga
bertahun-tahun.
Penularan
terjadi
apabila
ycobacteriu! leprae yang utuh (hidup% keluar dari tubuh penderita dan masuk kedalam tubuh orang lain. &elum diketahui se:ara pasti bagaimana :ara penularan penyakit kusta. Se:ara teoritis penularan ini dapat terjadi dengan :ara kontak yang lama dengan penderita. Penderita yang sudah minum obat sesuai regimen ') tidak menjadi sumber penularan kepada orang lain. Masa inkubasi kusta yang panjang, bisa lebih dari 1# tahun dan tanpa rasa sakit menyebabkan pengidap kerap tidak menyadari dirinya terkena kusta (Permanasari "#1#%.
11
e. ara Masuk ke dalam Pejamu 3empat masuk kuman kusta ke dalam tubuh pejamu sampai saat ini belum dapat dipastikan. Diperkirakan :ara masuknya adalah melalui saluran pernapasan bagian atas dan melalui kontak kulit yang tidak utuh. ?. Pejamu (3uan rumah F ost% anya sedikit orang yang akan terjangkit kusta setelah kontak dengan penderita, hal ini disebabkan karena adanya imunitas. ycobacteriu! leprae termasuk kuman obligat intraseluler dan sistem kekebalan yang e?ekti? adalah sistem kekebalan seluler. aktor ?isiologik seperti pubertas, menopause, kehamilan, serta ?aktor in?eksi dan malnutrisi dapat meningkatkan perubahan klinis penyakit kusta. Dari studi keluarga kembar didapatkan bah2a ?aktor geneti: mempengaruhi tipe penyakit yang berkembang setelah in?eksi. Sebagian besar (9/% manusia kebal terhadap kusta, hanya sebagian ke:il yang dapat ditulari (/%. Dari / yang tertular tersebut, sekitar ;#/ dapat sembuh sendiri dan hanya #/ yang menjadi sakit. ontoh* dari 1## orang yang terpapar* 9 orang tidak menjadi sakit, orang sembuh sendiri tanpa obat, " orang menjadi sakit dimana hal ini belum memperhitungkan pengaruh pengobatan.
1"
Seseorang dalam lingkungan tertentu akan termasuk dalam salah satu dari kelompok berikut ini yaitu* 1.
Pejamu yang mempunyai kekebalan tubuh tinggi merupakan kelompok terbesar yang telah atau akan menjadi resisten terhadap kuman kusta.
".
Pejamu yang mempunyai kekebalan rendah terhadap kuman kusta, bila menderita penyakit kusta biasanya tipe P&.
.
Pejamu yang tidak mempunyai kekebalan terhadap kuman kusta yang merupakan kelompok terke:il, bila menderita kusta biasanya tipe M&.
E. Mycobacterium Leprae
1.
".
Klasi?ikasi !lmiah ycobacteriu! leprae Kingdom
* &a:teria
ilum
* =:tinoba:teria
)rdo
* =:tinomy:etales
Subordo
* oryneba:terneae
>enus
* My:oba:terium
Spesies
* *leprae
Mor?ologi ycobacteriu! leprae berbentuk basil atau batang dengan ukuran 4 Gm H #, Gm, merupakan bakteri tahan asam dan alkohol dan merupakan >ram posti?. &akteri ini tidak terlalu mudah menular dan
1
memiliki 2aktu inkubasi yang lama. D<= Plasmid ycobacteriu! leprae dapat mengin?eksi sel sara? manusia. Plasmid ini dapat hidup terpisah dari kromosom bakteri dan tubuh bakteri itu sendiri ketika mengin8asi sel tubuh manusia. Kurang dari persen orang yang terin?eksi ycobacteriu! "eprae terkena penyakit kusta. al ini disebabkan oleh ?aktor imun respon pada masing-masing indi8idu.
>ambar 1. ycobacteriu! leprae dari lesi kulit .
Koloni dan Si?at Pertumbuhan ycobacteriu! leprae adalah bakteri aerob obligat. Energi didapat dari oksidasi senya2a karbon yang sederhana. )" dapat merangsang pertumbuhan. =kti8itas biokimianya tidak khas, dan laju pertumbuhannya lebih lambat dari bakteri lain, 2aktu pembelahan adalah sekitar 14 jam. Suhu pertumbuhan optimum ;I . Koloni :embung, kering dan kuning gading.
10
0. Struktur Sel
>ambar ". ycobacteriu! lepra dalam sel S:h2ann sara?
Penelitian
dengan
mikroskop
elektron
tampak
bah2a
ycobacteriu! leprae mempunyai dinding yang terdiri atas " lapisan, yakni lapisan padat terdapat pada bagian dalam yang terdiri atas peptidoglikan dan lapisan transparan pada bagian luar yang terdiri atas lipopolisakarida
dan
kompleks
protein-lipopolisakarida.
Dinding
polisakarida ini adalah suatu arabinogalaktan yang diesteri?ikasi oleh asam mikolik dengan ketebalan "#nm.
1
BAB III MET'DE
A. Jen!s "an &an(angan Penel!t!an
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah !i,ed !ethods design. Kuantitati? deskripti? dan kualitati? obser8asional.
B. )aktu "an Te*+at
Penelitian ini dilakukan di 2ilayah kerja Puskesmas =di2erna Kabupaten 3egal. Penelitian dilaksanakan pada bulan =pril "#1 s.d. Mei "#1.
C. P$+ulas! Sa*+el "an Sa*+l!ng
1.
Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh 2arga di 2ilayah kerja Puskesmas =di2erna Kabupaten 3egal.
".
Sampel Penelitian umlah sampel penelitian adalah orang yang terdiri atas Kepala Puskesmas =di2erna, Ketua Program Pemberantasan Kusta Puskesmas =di2erna, Pasien Penderita Kusta, Keluarga Pasien Penderita Kusta dan Per2akilan Masyarakat =di2erna, yang ditentukan berdasarkan*
1$
a.
Kriteria inklusi 1%
'arga di 2ilayah kerja Puskesmas =di2erna Kabupaten 3egal
"% &ersedia menjadi sampel b.
Kriteria eksklusi 1%
&ukan 2arga di 2ilayah kerja Puskesmas =di2erna Kabupaten 3egal
"%
.
3idak bersedia menjadi sampel
3eknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan :ara purposive sa!pling , yaitu
peneliti memilih sampel untuk mengakses .no(ledgeable people/, dimana sampel tersebut dinilai memiliki pengalaman dan pengetahuan yang mendalam tentang gambaran ?aktor resiko penyakit kusta di 2ilayah kerja Puskesmas =di2erna Kabupaten 3egal. umlah sampel orang, yang kemudian disebut sebagai in?orman.
B. ,ar!a#el Penel!t!an
Jariabel dalam penelitian ini adalah gambaran ?aktor resiko di 2ilayah kerja Puskesmas =di2erna Kabupaten 3egal.
1;
C. Def!n!s! '+eras!$nal
>ambaran ?aktor resiko adalah gambaran .
D. Instru*en Penel!t!an
1.
Studi Dokumen Antuk mengetahui kebijakan terkait pelaksanaan triase di !nstalasi >a2at Darurat S PKA Muhammadiyah ogyakarta.
2*
)ec. "ist Da?tar pertanyaan sebagai pedoman obser8asi dalam pelaksanaan triase. )hec. list digunakan untuk mengumpulkan data kualitati? dan kuantitati? pelaksanaan triase ber?okus pada ketepatan pengelompokan true e!ergency dan false e!ergency serta in?eksius dan non-in?eksius pasien.
.
=lat 'a2an:ara 'a2an:ara menggunakan alat tulis, tape recorder atau alat perekam suara yang peneliti gunakan saat 2a2an:ara dengan responden.
0.
Pedoman 'a2an:ara !nstrumen 2a2an:ara berisikan pedoman pertanyaan yang berkaitan dengan kebijakan dan pelaksanaan triase di !nstalasi >a2at Darurat S PKA Muhammadiyah ogyakarta, yang disusun setelah melakukan obser8asi. 'a2an:ara dilakukan 0 target, yaitu* a.
'a2an:ara
guna
menitik
beratkan
terhadap
kebijakan
dan
penerapan pelaksanaan triase, yang dilakukan terhadap 'adir Pelayanan Medik dan Kepala !nstalasi >a2at Darurat.
14
b.
'a2an:ara guna menitik beratkan terhadap pengetahuan dan pemahaman tentang pelaksanaan triase, yang dilakukan terhadap Dokter Amum, Pera2at dan Koordinator Siaga &en:ana.
:.
'a2an:ara guna menitik beratkan terhadap tentang pelaksanaan triase, yang dilakukan terhadap petugas triase (triage officer % dan petugas in?ormasi.
d.
'a2an:ara guna mengetahui persepsi, pemahaman dan keinginan e,ternal consu!er tentang peran dan ?ungsi !nstalasi >a2at Darurat, yang dilakukan terhadap pasien !>D dan keluarga pasien.
E. Anal!s!s Data
Data kuantitati? dianalisis dengan menggunakan 'tatistical %roduct and 'ervice 'olution, sedangkan data kualitati? mengenai pelaksanaan triase di !nstalasi >a2at Darurat S PKA Muhammadiyah ogyakarta, dilakukan telaah oleh peneliti, disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sebenarnya di lapangan dengan melakukan 2a2an:ara mendalam untuk mengklasi?ikasi dan mengklari?ikasi pelaksanaan triase. ara melakukan analisis kualitati? yaitu* 1.
Melakukan analisis sampai mendapatkan data yang penuh dan jenuh, dengan :ara mereduksi data se:ara terus menerus selama penelitian berlangsung.
".
Penyajian data dalam bentuk narati?.
19
.
Penarikan
kesimpulan
hasil
penelitian
pertanyaan penelitian dengan hasil penelitian.
dengan
membandingkan
"#
BAB I, HASIL
=. Pro?il Komunitas Amum &. Data >eogra?is . Data Demogra?ik D. Sumber Daya Kesehatan yang =da E. Sarana Pelayanan Kesehatan yang =da .
Data Kesehatan Masyarakat (primer% yaitu* 1.
Pre8alensi Masalah Kesehatan Masyarakat Sebelum dan Sesudah !nter8ensi
".
Perilaku Kesehatan Masyarakat sebelum dan sesudah inter8ensi
"1
BAB , DISUSI
=. &. r
""
BAB ,I ESIMPULAN DAN SA&AN
=. Kesimpulan &. Saran
"
DA%TA& PUSTAA
Puskesmas =di2erna. "#1. Pro?il Pengembangan Puskesmas =di2erna Menjadi Puskesmas Model di Kabupaten 3egal. Kabupaten 3egal* Puskesmas =di2erna. Dinas Kesehatan Pro8insi a2a 3engah. "##$. &uku Pedoman Sur8eilans Penyakit. Departemen Kesehatan epublik !ndonesia. "##$. &uku Pedoman