MINI PROJECT
GAMBARAN STATUS GIZI BALITA DI DESA SIDUA-DUA KECAMATAN KUALUH SELATAN KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA TAHUN 2015
Oleh: dr. Rahmahayani
Pendamping : dr. Tunisa Raudah
PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA PUSKESMAS GUNTING SAGA 2015
GAMBARAN STATUS GIZI BALITA DI DESA SIDUA-DUA KECAMATAN KUALUH SELATAN KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA TAHUN 2015
MINI PROJECT Mini Project ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Program Internship Dokter Indonesia
Oleh: dr. Rahmahayani
PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA PUSKESMAS GUNTING SAGA 2015
LEMBAR PENGESAHAN Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Penyakit Menular Seksual Didesa Sidua-Dua Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2015 Nama
: dr. Donny Geraldo Picauly
Kepala Puskesmas Gunting Saga
Dokter Pembimbing Pembimbin g PIDI Puskesmas Gunting Saga
(dr. Tunisa Raudah)
(dr. Tunisa Raudah)
NIP:197708152010012010
NIP:197708152010012010
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhan Batu Utara
(Burhanuddin Harahap, Mkes) NIP :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan mini project ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Program Dokter Internship Indonesia. Mini project ini berjudul Gambaran Status Gizi Balita Di Desa Siduadua Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015. Dalam penyelesaian penulisan mini project ini, penulis telah banyak
menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampai ucapan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tinginya kepada: 1. Bapak Burhanuddin Harahap Mkes, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhan Batu Utara. 2. Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub. Bidang, dan Kepala Seksi Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhan Batu Utara 3. Ibu dr. Tunisa Raudah selaku Kepala Puskesmas Gunting Saga dan Dokter Pendamping Peserta Program Dokter Internship Indonesia Puskesmas Gunting Saga. 4. Seluruh Staff Puskesmas Rawat Inap Gunting Saga Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhan Batu Utara. 5. Teman-teman seperjuangan Program Dokter Internship Indonesia Tahun 2015. 6. Seluruh pihak yang tidak saya sebutkan satu persatu yang telah membantu hingga selesainya Mini selesainya Mini Project ini. ini. Untuk seluruh bantuan baik moril maupun materil yang diberikan kepada penulis selama ini, penulis menyampaikan terima kasih dan semoga Tuhan dapat membalas dengan pahala yang sebesar-besarnya. Akhir kata, penulis sadar bahwa mini project ini masih jauh dari sempurna disebabkan berbagaiketerbatasan yang yang penulis miliki.
Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menjadi
perbaikan di masa yang akan datang. Semoga mini project ini dapat berguna bagi kita semua.
Gunting Saga, September 2015 Penulis
dr. Rahmahayani
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................
i
KATA PENGANTAR ....................................................................................
ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv DAFTAR TABEL ........................................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vii
BAB 1
PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1. 1.2. 1.3. 1.4. BAB 2
Latar Belakang ...................................................................... Rumusan Masalah ................................................................. Tujuan Penelitian ................................................................... Manfaat Penelitian .................................................................
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 5
2.1. Status Gizi ............................................................................. 2.1.1. Pengertian Status Gizi ................................................. 2.1.2. Penilaian Status Gizi.................................................... 2.1.3. Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi ..................... 2.2. Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) ......................................... 2.2.1. Definisi ........................................................................ 2.2.2. Tujuan ......................................................................... 2.2.3. Sasaran ........................................................................ BAB 3
1 3 3 4
5 5 5 11 13 13 15 15
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL .... 17
3.1. Kerangka Konsep .................................................................. 17 3.2. Definisi Operasional .............................................................. 17 BAB 4
METODE PENELITIAN ............................................................ 18
4.1. Jenis Penelitian ...................................................................... 4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................... 4.3. Populasi dan Sampel .............................................................. 4.3.1. Kriteria Inklusi ............................................................ 4.3.2. Kriteria Eksklusi ......................................................... 4.4. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 4.5. Metode Analisis Data ............................................................
18 18 19 19 19 19 19
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................... 20
5.1. Hasil Penelitian ...................................................................... 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ........................................ 5.1.2. Deskripsi Karakteristik Subjek Penelitian .................. 5.1.3. Hasil Analisa Data ...................................................... 5.1.3.1. Status Gizi Subjek Penelitian ......................... 5.1.3.2. Gambaran Status Gizi Menurut Karakteristik Subjek Penelitian .......................................... 5.2. Pembahasan ........................................................................... 5.2.1. Status Gizi Subjek Penelitian ...................................... 5.2.2. Intervensi..................................................................... BAB 6
20 20 20 22 22 25 32 32 33
KESIMPULAN DAN SARAN..................................................... 34
6.1. Kesimpulan ............................................................................ 34 6.2. Saran ...................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 36
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor
5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9
Judul
Halaman
Distribusi Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia ..................................................................................... 21 Distribusi Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................................................... 22 Distribusi Frekuensi Kehadiran Subjek Penelitian Semasa Penimbangan ...................................................................... 23 Distribusi Frekuensi Berat Badan Subjek Penelitian .......... 24 Distribusi Frekuensi Status Gizi Periode September-Oktober 2015 .................................................................................... 25 Distribusi Status Gizi Balita Pada Bulan September 2015 Berdasarkan Kelompok Usia Subjek Penelitian ................. 26 Distribusi Status Gizi Balita Pada Bulan Oktober 2015 Berdasarkan Kelompok Usia Subjek Penelitian ................. 27 Distribusi Status Gizi Balita Pada Bulan September 2015 Berdasarkan Jenis Kelamin Subjek Penelitian ................... 28 Distribusi Status Gizi Balita Pada Bulan Oktober 2015 Berdasarkan Jenis Kelamin Subjek Penelitian ................... 29
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I
Master Data Penelitian dan Hasil Output
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gizi mempunyai peran besar dalam kehidupan. Setiap tahap daur kehidupan terkait dengan satu set prioritas nutrien yang berbeda. Semua orang sepanjang kehidupan membutuhkan nutrien yang sama, namun dengan jumlah yang berbeda. Nutrien tertentu yang didapat dari makanan, melalui peranan fisiologis yang spesifik dan tidak tergantung pada nutrien yang lain, sangat dibutuhkan untuk hidup dan sehat. Kebutuhan akan nutrien berubah sepanjang daur kehidupan, dan ini terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan masing-masing tahap kehidupan (Kusharisupeni, 2007). Manusia mendapatkan zat makanannya dalam bentuk bahan makanan yangberasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan. Satu macam saja bahan makanan tidakdapat memenuhi semua keperluan tubuh akan berbagai zat makanan, karena masing-masingbahan makanan mengandung zat makanan yang berlainan macam maupunbanyaknya (Santoso dan Ranti, 1999). Masalah gizi terjadi di setiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa dan usia lanjut.Sebagai penyebab langsung gangguan gizi, khususnya gangguan gizi padabayi dan anak usia di bawah lima tahun (balita) adalah tidak sesuainya jumlah zat giziyang mereka peroleh dari makanan dengan kebutuhan tubuh mereka(Depkes RI, 2007). Periode dua tahun pertama kehidupanmerupakan masa kritis, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembanganyang sangat pesat. Gangguan gizi yang terjadi pada periode ini bersifat permanen,tidak dapat dipulihkan
walaupun
kebutuhan
gizi
pada
masa
selanjutnya
terpenuhi.(Depkes RI, 2007). Pertumbuhan anak memerlukan lebih banyak zat gizi daripada orang dewasa.Pada masyarakat yang mengalami kekurangan gizi ringan dan berat
serta pada situasiinfeksi yang tinggi, umumnya akan dijumpai angka kematian yang tinggi pada anak-anakdi bawah umur empat tahun dan bayi(Suhardjo, 1996).Pada umumnya masyarakat di Indonesia mengalami penyakit gizi kurang padaberbagai golongan masyarakat terutama golongan anak yang berada pada masa pekaakan kecukupan zat gizi bagi tumbuh kembangnya(Santoso dan Ranti, 1999). Menurut
laporan
UNICEF
(United
Nations
International
Children’sEmergency Fund ) jumlah anak balita penderita gizi buruk mengalami lonjakan dari1,8 juta ( 2005), menjadi 2,3 juta (2006) diluar 2,3 juta penderita gizi buruk masihada 3 juta lebih mengalami gizi kurang yaitu sekitar 28% dari total balita di seluruhIndonesia. Dari jumlah balita penderita gizi buruk dan kurang sekitar 10% berakhirdengan kematian. Dari angka kematian balita yang 37 per 1000 ini, separuhnyaadalah kurang gizi (Depkes, 2006).
Meningkatnya gizi buruk, terutama pada anak-anak di Indonesia harus diwaspadai. Pada tahun 2007 anak usiadibawah lima tahun (balita) yang mengalami gizi buruk sebanyak tujuh ratus ribuanak dan yang mengalami gizi kurang sebanyak empat juta balita.Menurut data Departemen Kesehatan RI (2004) menunjukkan bahwa pada tahun2003 terdapat sekitar 27,5% (5 juta balita kurang gizi), 3,5 juta anak (19,2%) dalamtingkat gizi kurang, dan 1,5 juta anak gizi buruk (8,3%). Berdasarkan data susenasDepkes RI 2005, prevalensi gizi kurang sebesar 19,20% dan gizi buruk 8,80%. Didalam Rencana Aksi Nasional (RAN) Pencegahan dan Penanggulangan gizi buruk2005-2009 disebutkan bahwa tujuan utamanya adalah penurunan prevalensi gizikurang pada balita menjadi setinggi-tingginya 20% dan prevalensi gizi buruk menjadisetinggi-tingginya 5% pada tahun 2009(Dinkes, 2009). Selama ini telah dilakukan upaya perbaikan gizi mencakup promosi gizi seimbang termasuk penyuluhan gizi di posyandu, fortifikasi pangan,
pemberian makanan tambahan termasuk MP-ASI, pemberian suplemen gizi (kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah TTD), pemantauan dan penanggulangan gizi buruk. Kenyataannya masih banyak keluarga yang belum berperilaku gizi baik sehingga penurunan masalah gizi berjalan lambat(Depkes RI, 2007). Penimbangan rutin merupakan salah satu upaya penilaian status gizi secara langsung. Berat badan seorang balita dapat mencerminkan jumlah protein, lemak, air dan massa mineral tulang. Berdasarkan data laporan pembinaan indikator kinerja pembinaan gizi Kabupaten Labuhan Batu Utara Januari 2015, didapatkan bahwa tingkat penimbangan balita di Puskesmas Gunting Saga hanya mencapai 69.92%. Angka tersebut masih berada dibawah target standar pelayanan minimal bidang
kesehatan
berdasarkan
Kepmenkes
RI
Nomor
741/Menkes/PER/VII/2008 yang menyatakan bahwa cakupan kunjungan bayi maupun cakupan pelayanan anak balita harus mencapai 90%. Dari uraian di atas penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang gambaran status gizi pada balita, dan dalam hal ini, penelitian ditujukan kepada balita-balita di salah satu wilayah kerja Puskesmas Gunting Saga.
1.2 Rumusan Masalah
Uraian dalam latar belakang masalah di atas memberikan dasar bagi peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian berupa bagaimanakah gambaran status gizi pada balita di Desa Sidua-dua?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan umum : Dari penelitian ini dapat diketahui gambaran status gizi balita di Desa Sidua-dua yang dapat dipakai sebagai masukan untuk upaya penggalakan usaha-usaha peningkatan tingkat penimbangan di seluruh desa-desa dalam wilayah kerja Puskesmas Gunting Saga.
1.3.2
Tujuan khusus : 1. Mengetahui gambaran status gizi berdasarkan data penimbangan di Posyandu dan dinilai menggunakan indeks antropometri BB/U. 2. Deteksi dini gizi buruk
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1
Bagi peneliti
1. Memperoleh
pengetahuan
dan
pengalaman
dalam
melakukan
penelitian. 2. Meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan pengetahuan statistic kedokteran ke dalam penelitian 3. Mengembangkan daya nalar, minat dan kemampuan meneliti dalam bidan penelitian 4. Meningkatkan pengetahuan peneliti tentang penilaian status gizi balita
1.4.2
Bagi tenaga kesehatan
1. Meningkatkan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita. 2. Meningkatkan pengetahuan tentang cara sederhana untuk menilai status gizi balita. 3. Sebagai masukan bagi Puskesmas dan instansi yang terkait.
1.4.3
Bagi masyarakat
1. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penilaian status gizi secara berkala 2. Sebagai tinjauan bagi penelitian lain terutama dengan topik yang sama sehingga dapat menjadi bahan pembanding yang bermanfaat.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Status Gizi
2.1.1. Pengertian Status Gizi
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan antara lain gizi buruk, gizi kurang, gizi sedang, gizi baik, dan gizi lebih (Almatsier, 2005). Menurut Suharjo (2005) dalam Husin (2008), status gizi adalah keadaan kesehatan individu-individu atau kelompok-kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik dan energi dan zat-zat gizi lain yang diperoleh dari pangan, makanan, dan fisiknya dapat diukur secara antropometri. Menurut Depkes RI (2002), status gizi merupakan tanda-tanda penampilan seseorang akibat keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran zat gizi yang berasal dari pangan yang dikonsumsi pada suatu saat didasarkan pada kategori dan indikator yang digunakan.
2.1.2. Penilaian Status Gizi
Penilaian status gizi dapat dibagi menjadi 2 yaitu penilaian status gizi secara langsung dan penilaian status gizi se cara tidak langsung. a.
Penilaian Status Gizi Secara Langsung Penilaian status gizi sevara langsung dapat dibagi menjadi 4 penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Dalam penilaian ini yang kita gunakan adalah penelitian antropometri. 1. Antropometri Ditinjau dari sudut panjang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh
dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi (Supariasa, 2001 dalam Fadliana, 2010). Jenis-jenis pengukuran antropometri yang bisa digunakan untuk melihat pertumbuhan adalah sebagai berikut :
a.
Berat Badan (BB) Berat badan mencerminkan jumlah protein, lemak, air, dan massa mineral tulang. Untuk menilai status gizi, biasanya BB dihubungkan dengan pengukuran lain, seperti umur dan tinggi badan (Hartriyanti dan Triyanti, 2007 dalam Fadliana, 2010). Penimbangan untuk menilai berat badan umumnya dilakukan secara berkala di Posyandu setempat dengan menggunakan dacin. Teknik mempersiapkan dacin yaitu: 1. Dacin digantung pada tempat yang kokoh seperti pelana rumah atau kusen pintu atau dahan pohon atau penyangga kaki tiga yang kuat 2. Bandul geser diletakkan pada angka nol, jika ujung kedua paku timbang tidak dalam posisi lurus, maka timbangan perlu ditera atau diganti dengan yang baru 3. Atur posisi angka pada batang dacin sejajar dengan mata penimbang 4. Pastikan bandul geser berada pada angka nol 5. Sarung timbang/celana timbang/kotak timbang yang kosong dipasang pada dacin 6. Seimbangkan dacin yang telah dibebani dengan sarung timbang/ celana timbang/ kotak timbang dengan memberi kantung plastik berisikan pasir/batu diujung batang dacin, sampai kedua jarum di atas tegak lurus Penimbangan balita dilakukan dengan cara:
1. Balita dimasukkan ke dalam sarung timbang dengan pakaian seminimal mungkin dan bandul digeser sampai jarum tegak lurus 2. Berat badan balita dibaca dengan melihat angkat di ujung bandul geser 3. Hasil penimbangan dicatat dengan benar di kertas/buku bantu dalam kg dan ons 4. Bandul dikembalikan ke angka nol dan balita dikeluarkan dari sarung timbang/celana timbang/kotak timbang
b.
Tinggi badan (TB) Penilaian status gizi pada umumnya hanya mengukur total tinggi (atau panjang) yang diukur secara rutin. TB yang dihubungkan dengan umur dapat digunakan sebagai indikator status gizi masa lalu (Hartriyanti dan Triyanti, 2007 dalam Fadliana, 2010).
c.
Panjang Badan (PB) Dilakukan pada balita yang berumur kurang dari dua tahun atau kurang dari tiga tahun yang sukar untuk berdiri pada waktu pengumpulan data TB (Hartriyanti dan Triyanti, 2007 dalam Fadliana, 2010).
d.
Lingkar Kepala Pengukuran lingkar kepala biasa digunakan pada kedokteran anak yang digunakan untuk mendeteksi kelainan seperti hidrosefalus atau mikrosefali. Untuk melihat pertumbuhan kepala balita dapat digunakan grafik Nellhaus (Hartriyanti dan Triyanti, 2007 dalam Fadliana, 2010).
e.
Lingkar Lengan Atas Biasa digunakan pada balita serta wanita usia subur. Pengukuran ini dipilih karena pengukuran relatif mudah, cepat, harga alat murah, tidak memerlukan data umur untuk
anak balita yang kadang kala susah mendapatkan data umur yang tepat (Hartriyanti dan Triyanti, 2007 dalam Fadliana, 2010). f.
Umur Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan penentuan umur akan menyebabkan interpretasi status gizi menjadi salah. Hasil pengukuran TB dan BB yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat (Supariasa, 2001 dalam Fadliana, 2010).
Indeks Antropometri terbagi atas : a.
Berat badan menurut umur (BB/U) Berat badan merupakan salah satu antropometri yang memberikan gambaran tentang masa depan otot dan lemak. Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan seimbang antara masukan dan kecukupan zat-zat gizi yang terjamin, berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan abnormal, terdapat dua kemungkinan perkembangan berat badan yaitu berkembang lebih cepat atau lebih lambat dari keadaan normal. Berdasarkan sifat ini, maka indeks Berat Badan dengan Umur (BB/U) digunakan sebagai salah satu indikator status gizi. Oleh karena sifat berat badan yang stabil maka indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang pada saat ini (Supariasa, 2001 dalam Husin, 2008).
b.
Tinggi badan menurut umur (TB/U) Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Dalam keadaan normal, tinggi badan tumbuh bersama dengan pertambahan umur.
Pertumbuhan tinggi tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif terhadap defisiensi gizi jangka pendek. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan baru akan tampak pada
saat
yang
cukup
lama.
Indeks
TB/U
lebih
menggambarkan status gizi pada masa lampau. (Supariasa, 2001 dalam Husin, 2008). c.
Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) Berat badan memiliki hubunggna yang linier dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhanberat badan dengan kecepatan tertentu. Indeks BB/TB merupakan indikator yangbaik untuk menilai status gizi saat ini (Supariasa, 2001 dalam Fadliana, 2010).
d.
Lingkar Lengan Atas terhadap Umur (LLA/U) Lingkar lengan atas memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan bawah kulit. LLA berkorelasi erat dengan
indeks
BB/U
maupun
indeks
BB/TB.
LLA
sebagaimana berat badan merupakan indikator yang sangat stabil, dapat naik turun dengan cepat. Oleh karena itu indeks LLA merupakan indikator status gizi saat ini. Perkembangna LLA yang besar hanya terlihat pada tahun pertama kehidupan (5,4 cm), sedangkan pada umur 2 tahun sampai 5 tahun sangat kecil (11/2 cm per tahun) (Supariasa, 2001 dalam Husin, 2008).
Pengukuran antropometri yang digunakan menurut WHO-NCHS adalah sebagai berikut 1.
BB/U : a. Gizi lebih > 2.0 SD baku WHO-NCHS b. Gizi baik -2.0 SD s.d. +2.0 SD c. Gizi kurang <-2.0 SD
d. Gizi buruk <-3.0 SD 2.
TB/U : a. Normal > -2.0 SD baku WHO-NCHS b. Pendek (Stunted ) < -2.0 SD
3.
BB/TB : a. Gemuk >2.0 SD baku WHO-NCHS b. Normal -2.0 SD s.d. +2.0 SD c. Kurus/Wasted <-2.0 SD d. Sangat kurus < 3.0 SD
2. Klinis Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel ( superficial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid (Supariasa, 2001 dalam Fadliana 2010). Penggunaan metode ini umumnya untuk survei secara cepat. Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara tepat tandatanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi (Supariasa, 2001 dalam Fadliana 2010).
3. Biokimia Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urin, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot (Supariasa, 2001 dalam Fadliana 2010).
4. Biofisik Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan. Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik (Supariasa, 2001 dalam Fadliana 2010).
b.
Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu : survei konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi.
2.1.3. Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi
Menurut Depkes RI (1997) dalam Fadliana (2010), masalah gizi pada balita dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor penyebab langsung maupun faktor penyebab tidak langsung. Faktor penyebab langsung timbulnya masalah gizi pada balita adalah penyakit infeksi serta kesesuaian pola konsumsi makanan dengan kebutuhan anak, sedangkan faktor penyebab tidak langsung merupakan faktor seperti tingkat sosial ekonomi, pengetahuan ibu tentang kesehatan, ketersediaan pangan di tingkat keluarga, pola konsumsi, serta akses ke fasilitas pelayanan kesehatan. Menurut soekiman (1990), faktor yang mempengaruhi status gizi adalah kemiskinan, tingkat pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, sosial budaya, dan bencana alam.
Berikut dijelaskan beberapa faktor pyang mempengaruhi status gizi balita, yaitu : a.
Tingkat Pendapatan Keluarga Tingkat penghasilan ikut menentukan jenis pangan apa yang disediakan untuk konsumsi balita serta kuantitas ketersediaannya (Sediaoetama, 1985).
Menurut Adisasmito (2007) dalam Husin (2008), mengatakan di Indonesia dan Negara lain menunjukkan bahwa terdapat hubungan timbal balik antara kurang gizi dan kemiskinan. Kemiskinan merupakan penyebab pokok akar masalah gizi buruk, proporsi anak gizi kurang dan gizi buruk berbanding terbalik dengan pendapatan. Semakin kecil pendapatan penduduk, semakin tinggi persentase anak yang kekurangan gizi sebaliknya semakin tinggi pendapatan semakin kecil persentase gizi buruk.
b.
Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Gizi Menurut Suharjo (2003), suatu hal yang meyakinkan tentang pentingnya pengetahuan gizi didasarkan pada tiga kenyataan yaitu : a. Status gizi yang cukup adalah penting bagi kesehatan dan kesejahteraan. b. Setiap orang hanya akan cukup gizi jika makanan yang dimakannya mampu menyediakan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan tubuh yang optimal. c. Ilmu gizi memberikan fakta-fakta yang perlu sehingga penduduk dapat belajar menggunakan pangan dengan baik bagi perbaikan gizi. Pengetahuan gizi yang baik akan menyebabkan seseorang mampu menyusun menu yang baik untuk dikonsumsi. Semakin banyak pengetahuan gizi seseorang, maka ia akan semakin memperhitungkan jenis dan jumlah makanan yang diperolehnya untuk dikonsumsi (Sediaoetama, 2000 dalam Fadliana, 2010).
c.
Tingkat Pendidikan Ibu Pendidikan dalam keluarga merupakan lingkungan anak yang pertama dan merupakan dasar bagi pendidikan anak selanjutnya. Di samping keluarga sebagai tempat awal bagi proses sosialisasi anak, keluarga juga merupakan tempat sang anak mengharapkan dan
mendapatkan pemenuhan kebutuhan hidupnya, todak terkecuali kebutuhan gizi dan kesehatan (Bitai, 1998 dalam Husin, 2008). Tingkat pendidikan ibu banyak menentukan sikap dan tindak-tanduk menghadapi berbagai masalah, misal memintakan vaksinasi untuk anaknya, memberikan oralit waktu diare, atau kesediaan menjadi peserta KB. Anak-anak dari ibu yang mempunyai latar pendidikan lebih tinggi akan mendapatkan kesempatan hidup serta tumbuh lebih baik. Keterbukaan mereka untuk menerima perubahan atau hal baru guna pemeliharaan kesehatan anak maupun salah satu penjelasannya (Sri Kardjati, 1985 dalam Mastaari, 2009).
d.
Akses Pelayanan Kesehatan Upaya
akses
kesehatan
dasar
diarahkan
kepada
peningkatan
kesehatan dan status gizi pada golongan rawan gizi seperti pada wanita hamil, ibu menyusui, bayi dan anak-anak kecil, sehingga dapat menurunkan angka kematian. Pusat kesehatan yang paling sering melayani masyarakat, membantu mengatasi dan mencegah gizi kurang melalui program-program pendidikan gizi dalam masyarakat. Akses kesehatan yang selalu siap dan dekat dengan masyarakat yang optimal kebutuhan kesehatan dan pengetahuan gizi masyarakat akan terpenuhi (Harper, Deaton, dan Driskel, 1986 dalam Mastari, 2009).
2.2.Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) 2.2.1. Definisi
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya (Depkes RI, 2007). Suatu keluarga disebut KADARZI apabila telah berperilaku gizi yang baik yang dicirikan minimal dengan :
1. Menimbang berat badan secara teratur.Hal ini perlu dilakukan karena perubahan
berat
badan
menggambarkan
perubahan
konsumsi
makanan atau gangguan kesehatan pada suatu keluarga. 2. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI eksklusif). ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, bersih dan sehat. ASI dapat mencukupi kebutuhan gizi bayi untuk tumbuh kembang dengan normal sampai berusia 6 bulan (ASI eksklusif). ASI sangat praktis karena dapat diberikan setiap saat. Selain itu, ASI dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi serta mempererat hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi (Depkes RI, 2004).
3. Makan beraneka ragam. Tubuh manusia memerlukan semua zat gizi (energi, lemak, protein, vitamin dan mineral) sesuai kebutuhan. Tidak ada satu jenis bahan makanan
pun
yang
lengkap
kandungan
gizinya.
Dengan
mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam akan menjamin pemenuhan kebutuhan gizi keluarga (Depkes RI, 2004). 4.
Menggunakan garam beryodium. Zat yodium diperlukan tubuh setiap hari. Jumlah kebutuhan yodium setiap hari untuk mencegah terjadinya defisiensi tergantung dari umur dan kondisi fisiologi, tetapi tidak dipengaruhi jenis kelamin. Gangguan
akibat
kekurangan
yodium
(GAKY)
menimbulkan
penurunan kecerdasan, gangguan pertumbuhan dan pembesaran kelenjar gondok (Depkes RI, 2004). 5. Minum suplemen gizi (TTD [Tablet Tambah Darah], kapsul Vitamin A dosis tinggi) sesuai anjuran. Kebutuhan zat gizi pada kelompok bayi, balita, ibu hamil dan menyusui meningkat dan seringkali tidak bisa dipenuhi dari makanan sehari-hari, terutama vitamin A untuk balita, zat besi untuk ibu dan yodium untuk penduduk di daerah
endemis gondok. Suplementasi zat gizi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi tersebut (Depkes RI, 2004)
Pada umumnya keluarga telah memiliki pengetahuan dasar mengenai gizi. Namun demikian, sikap dan keterampilan serta kemauan untuk bertindak memperbaiki gizi keluarga masih rendah. Sebagian keluarga menganggap asupan makanannya selama ini cukup memadai karena tidak ada dampak buruk yang mereka rasakan. Sebagian keluarga juga mengetahui bahwa ada jenis makanan yang lebih berkualitas, namun mereka tidak ada kemauan dan tidak mempunyai keterampilan untuk penyiapannya (Depkes RI, 2007)
2.2.2. Tujuan
Sesuai dengan Program Pembangunan Nasional tentang Program Perbaikan
Gizi
Masyarakat,
tujuan
umum
program
ini
adalah
meningkatkan intelektualitas dan produktifitas sumber daya manusia, sedangkan tujuan khusus adalah : a. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status gizi, b. Meningkatkan pelayanan gizi untuk mencapai keadaan gizi yang baik untuk menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi lebih, dan c. Meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan bermutu untuk memantapkan ketahan pangan tingkat rumah tangga.
2.2.3. Sasaran
Sasaran dari KADARZI adalah: 1. Seluruh anggota keluarga. 2. Masyarakat yang terdiri dari : penentu kebijakan, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, swasta/dunia usaha. 3. Petugas teknis dari lintas sektor terkait di berbagai tingkat administrasi.
Keluarga menjadi sasaran KADARZI dikarenakan oleh(Depkes RI, 2004). 1. Pengambilan keputusan dalam bidang pangan, gizi dan kesehatan dilaksanakan terutama di tingkat keluarga. 2. Sumber daya dimiliki dan dimanfaatkan di tingkat keluarga. 3. Masalah gizi yang terjadi di tingkat keluarga, erat kaitannya dengan perilaku keluarga, tidak semata-mata disebabkan oleh kemiskinan dan ketidaktersediaan pangan. 4. Kebersamaan antar keluarga dapat memobilisasi masyarakat untuk memperbaiki keadaan gizi dan kesehatan.
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep Variabel Independen:
Karakteristik Balita: - Usia - Jenis Kelamin
Variabel Dependen:
Status Gizi Balita
3.2 Definisi Operasional 3.2.1
Status Gizi
a. Definisi Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan antara lain gizi buruk, gizi kurang, gizi sedang, gizi baik, dan gizi lebih.
b. Cara Pengukuran Pengukuran dilakukan melalui metode pengukuran langsung dengan mengukur berat badan (BB) dan mengetahui umur balita.
c. Alat Ukur Alat ukur yang digunakan berupa timbangan, pita pengukur dan program WHO-NHCS.
d. Hasil Pengukuran Hasil pengukuran berupa data numerik yaitu BB (dalam kg) dan umur (tahun) yang akan dijadikan sebagai data pengukuran antropometri dengan merujuk pada indeks status gizi sesuai WHO-NHCS.
e. Skala Pengukuran Skala pengukuran status gizi balita adalah skala ordinal.
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Berdasarkan judul penelitian, Gambaran Status Gizi Balita Di Desa Sidua-dua Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan rancangan studi cross-sectional .
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada bulan September hingga Oktober 2015di Desa Sidua-dua Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhan Batu Utara.
September
Kegiatan
1
Pengajuan Judul Survei Awal Penelusuran Pustaka Konsultasi Pembimbing Proposal Pengumpulan Data Penyuluhan Posyandu Pengambilan setelah intervensi Pengolahan Data Seminar Hasil
data
2
3
Oktober 4
1
2
3
4
4.3 Populasi dan Sampel
1. Populasi target Seluruh balita dalam wilayah kerja Puskesmas Gunting Saga 2. Populasi terjangkau Balita di Desa Sidua-dua Dari populasi yang ada, akan diambil sampel yang memenuhi kriteria inklusi penelitian dengan metoda total sampling sejumlah 174 orang.
4.3.1
Kriteria Inklusi
Balita berumur 0-59 bulan.
4.3.2
Kriteria Eksklusi
Balita yang tidak terdaftar didalam Register Kohort Kesehatan Anak Puskesmas Gunting Saga
4.4 Teknik Pengumpulan Data
Pada awal penelitian, data umum populasi anak yang merupakan data sekunder didapatkan peneliti dari pihak Puskesmas Gunting Saga dan bidan desa terkait. Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer yang diperoleh dari hasil pengukuran berat badan menggunakan timbangan yang dilakukan oleh peneliti.
4.5 Metode Analisis Data
Data berat badan, , usia dan jenis kelamin akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan program Statistic Package for the Social Sciences (SPSS) versi 22.
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1
Hasil Penelitian
Pengambilan data berat badan untuk penelitian ini telah dilakukan dengan menggunakan timbangan (dacin). Penimbangan tersebut dilakukan oleh bidan desa, kader, dan peneliti. Data-data lainnya yang diperlukan seperti nama subjek yang diteliti dan tanggal lahir dikumpulkan dengan melakukan pencatatan data Register Kohort Kesehatan Anak. Segala data yang telah dikumpulkan dan dicatat dengan baik kemudian dianalisa oleh peneliti sehingga dapat disimpulkan hasil penelitian seperti yang dipaparkan di bawah ini.
5.1.1
Deskripsi Lokasi Penelitian
Desa Sidua-dua terletak di Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhan Batu Utara. Desa Sidua-dua memiliki 360 kepala keluarga dengan jumlah penduduk sebanyak 2401 jiwa. Jumlah bayi dan balita di Desa tersebut adalah sebanyak 362 jiwa.
5.1.2
Deskripsi Karakteristik Subjek Penelitian
Individu yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah balita yang terdaftar didalam Register Kohort Kesehatan Anak Desa Sidua-dua. Dari keseluruhan subjek tersebut, diperoleh gambaran mengenai karakteristiknya meliputi usia dan jenis kelamin.
Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
September
Oktober
f
p (%)
f
p (%)
44
25.3
43
25.2
Kategori Usia
0-12 bulan
13-24 bulan
30
17.2
27
15.8
25-36 bulan
31
17.8
32
18.7
37-48 bulan
40
23
43
25.1
49-59 bulan
29
16.7
26
15.2
Total
174
100
171
100
Dari Tabel 5.1. dapat dilihat subjek penelitian terbanyak yaitu subjek dengan usia 0-12 bulan (25.3% pada bulan September, 25.2% pada bulan Oktober). Subjek penelitian yang paling sedikit dijumpai pada bulan September adalah subjek dengan usia 49-59 bulan (16.7%). Subjek yang paling sedikit dijumpai pada bulan Oktober adalah subjek dengan usia 49-59 bulan (15.2%). Penggenapan usia dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Pada penelitian ini, tidak dibatasi jumlah subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin karena peneliti hanya ingin mencari nilai status gizi balita.
Tabel 5.2. Distribusi Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
September
Oktober
F
p (%)
f
p (%)
Laki-laki
89
51.1
86
50.3
Perempuan
85
48.9
85
49.7
Total
174
100
171
100
Jenis Kelamin
Dari Tabel 5.2. dapat dilihat bahwa pada bulan September dan Oktober, subjek penelitian terbanyak yaitu subjek dengan jenis kelamin laki-laki (51.1% dan 50.3%).
5.1.3. Hasil Analisa Data 5.1.3.1
Status Gizi Subjek Penelitian
Pada penelitian ini, status gizi balita dinilai dengan menggunakan data berat badan dan usia subjek penelitian. Kehadiran subjek penelitian semasa pengambilan data dapat menunjukkan tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pemantauan status gizi. Data lengkap distribusi frekuensi kehadiran subjek penelitian pada masa penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.3. berikut ini.
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Kehadiran Subjek Penelitian Semasa Penimbangan Februari
Maret
Kehadiran f
p (%)
f
p (%)
Hadir
118
67.8
129
75.4
Tidak Hadir
56
32.2
42
24.6
Total
174
100
171
100
Pada Tabel 5.3. tersebut dapat dilihat bahwa angka kehadiran subjek penelitian pada masing-masing bulan Februari, Maret adalah 67.8% dan 75.4%. Angka kehadiran ini masih berada jauh dibawah target standar pelayanan minimal untuk cakupan kunjungan maupun pelayanan anak balita senilai 90%. Data berat badan sebagai data primer dalam penelitian ini diperlukan dalam penilaian status gizi balita. Data lengkap distribusi frekuensi hasil penimbangan subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.4. berikut ini.
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Berat Badan Subjek Penelitian Februari
Maret
Berat Badan F
p (%)
f
p (%)
3.5 – 5.5 kg
3
2.5
6
4.6
5.6 – 7.6 kg
25
21.2
17
13.2
7.7 – 9.7 kg
22
18.6
31
24
9.8 – 11.8 kg
29
24.6
27
20.9
11.9 – 13.9 kg
34
28.8
41
31.8
14 – 16 kg
3
2.5
5
3.9
16.1 – 18.1 kg
1
0.9
1
0.8
18.2 – 20.2 kg
1
0.9
1
0.8
Total
118
100
129
100
Data berat badan, sesuai dengan Tabel 5.4, akan dianalisa lebih lanjut menggunakan kurva pertumbuhan anak yang dikembangkan oleh National Center for Health Statisticsdengan National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion dan dikategorikan menjadi Gizi Lebih (Berat Badan > 2.0 SD), Gizi Baik (-2.0 SD < Berat Badan < 2.0 SD), Gizi Kurang (Berat Badan < -2.0 SD), dan Gizi Buruk (Berat Badan < -3.0 SD). Data lengkap distribusi frekuensi nilai status gizi subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.5. berikut ini.
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Status Gizi Periode September-Oktober 2015 September
Oktober
f
p (%)
f
p (%)
Tidak Menimbang
56
32.2
40
23.4
Gizi Lebih
1
0.6
1
0.6
Gizi Baik
40
23
46
26.9
Gizi Kurang
12
6.9
25
14.6
Gizi Buruk
65
37.3
59
34.5
Total
174
100
171
100
Status Gizi
Dari Tabel 5.5. tersebut dapat dilihat bahwa status gizi yang paling sering ditemukan pada penimbangan bulan September adalah Gizi Buruk (37.3%). Pada
bulan Oktober, mayoritas subjek penelitian juga memiliki status gizi berupa Gizi Buruk (34.5%).
5.1.3.2
Gambaran Status Gizi Menurut Karakteristik Subjek Penelitian
a. Usia
Status gizi yang baik perlu dipertahankan dalam setiap tahap tumbuh kembang anak. Data lengkap distribusi frekuensi status gizi balita berdasarkan kelompok usia subjek penelitian pada bulan September dan Oktober dapat dilihat pada Tabel 5.6., dan Tabel 5.7. masing-masing, berikut ini.
Tabel 5.6. Distribusi Status Gizi Balita Pada Bulan September 2015 Berdasarkan Kelompok Usia Subjek Penelitian
Tidak
Gizi
Gizi
Menimbang
Lebih
Baik
f
p(%)
f
p(%)
f
0-12 bulan
15
34.1
1
2.3
13-24 bulan
3
10
0
25-36 bulan
13
41.9
37-48 bulan
14
49-59 bulan Total
Kategori
Total
Gizi Kurang
Gizi Buruk
p(%)
f
p(%)
F
p(%)
f
p(%)
19
43.2
3
6.8
6
13.6
44
100
0
4
13.4
3
10
20
66.6
30
100
0
0
7
22.6
3
9.7
8
25.8
31
100
35
0
0
7
17.5
3
7.5
16
40
40
100
11
38
0
0
3
10.3
0
0
15
51.7
29
100
56
100
1
100
40
100
12
100
65
100
174
100
Usia
Dari Tabel 5.6. dapat dilihat bahwa mayoritas subjek penelitian pada kategori usia 0-12 bulan memiliki status gizi baik (43.2%). Pada kategori usia 1324 bulan, mayoritas subjek penelitian memiliki status gizi buruk (66.6%), diikuti dengan status gizi baik (13.4%). Pada kategori usia 25-36 bulan, mayoritas subjek penelitian tidak hadir pada saat penimbangan (41.9%), diikuti dengan status gizi buruk (25.8%). Pada kategori usia 37-48, mayoritas subjek penelitian memiliki status gizi buruk (40%), diikuti dengan ketidakhadiran saat penimbangan (35%). Pada kategori uia 49-59 bulan, mayoritas subjek penelitian
memiliki status gizi buruk (51.7%), diikuti dengan ketidakhadiran saat penimbangan (38%).
Tabel 5.7. Distribusi Status Gizi Balita Pada Bulan Oktober 2015 Berdasarkan Kelompok Usia Subjek Penelitian
Tidak
Gizi
Gizi
Menimbang
Lebih
Baik
f
p(%)
f
p(%)
f
0-12 bulan
9
21
1
2.3
13-24 bulan
3
11.1
0
25-36 bulan
10
31.2
37-48 bulan
8
49-59 bulan Total
Kategori
Total
Gizi Kurang
Gizi Buruk
p(%)
f
p(%)
F
p(%)
f
p(%)
23
53.5
4
9.3
6
13.9
43
100
0
2
7.5
6
22.2
16
59.2
27
100
0
0
9
28.1
5
15.7
8
25
32
100
18.6
0
0
9
20.9
9
20.9
17
39.6
43
100
10
38.5
0
0
3
11.5
1
3.9
12
46.1
26
100
40
100
1
100
46
100
25
100
59
100
171
100
Usia
Dari Tabel 5.7. dapat dilihat bahwa mayoritas subjek penelitian pada kategori usia 0-12 bulan memiliki status gizi baik (53.5%). Pada kategori usia 1324 bulan, mayoritas subjek penelitian memiliki status gizi buruk (59.2%), diikuti dengan status gizi kurang (22.2%). Pada kategori usia 25-36 bulan, mayoritas subjek penelitian tidak hadir pada saat penimbangan (31.2%), diikuti dengan status gizi baik (28.1%). Pada kategori usia 37-48, mayoritas subjek penelitian memiliki status gizi buruk (39.6%), diikuti dengan status gizi baik (20.9%) dan gizi kurang (20.9%). Pada kategori uia 49-59 bulan, mayoritas subjek penelitian memiliki status gizi buruk (46.1%), diikuti dengan ketidakhadiran saat penimbangan (38.5%).
b. Jenis Kelamin
Jenis kelamin bukan merupakan suatu faktor yang mempengaruhi status nutrisi.
Tabel 5.9. Distribusi Status Gizi Balita Pada Bulan September 2015 Berdasarkan Jenis Kelamin Subjek Penelitian
Tidak
Gizi
Gizi
Menimbang
Lebih
Baik
f
p(%)
f
p(%)
f
Laki-laki
34
60.7
0
0
Perempuan
22
39.3
1
Total
56
100
1
Jenis
Total
Gizi Kurang
Gizi Buruk
p(%)
f
p(%)
F
p(%)
f
p(%)
18
45
10
83.3
27
41.5
89
51.1
100
22
55
2
16.7
38
58.5
85
48.9
100
40
100
12
100
65
100
174
100
Kelamin
Dari Tabel 5.9. dapat dilihat bahwa jenis kelamin mayoritas subjek penelitian yang tidak menimbang adalah laki-laki (60.7%). Pada kategori gizi lebih, jenis kelamin mayoritas subjek penelitian adalah perempuan (100%). Pada kategori gizi baik, jenis kelamin mayoritas subjek penelitian adalah perempuan (55%). Pada kategori gizi kurang, jenis kelamin mayoritas subjek penelitian adalah laki-laki (83.3%). Pada kategori gizi buruk, jenis kelamin mayoritas subjek penelitian adalah perempuan (58.5%).
Tabel 5.10. Distribusi Status Gizi Balita Pada Bulan Oktober 2015 Berdasarkan Jenis Kelamin Subjek Penelitian
Tidak
Gizi
Gizi
Menimbang
Lebih
Baik
f
p(%)
f
p(%)
f
Laki-laki
25
62.5
0
0
Perempuan
15
37.5
1
100
Jenis
Total
Gizi Kurang
Gizi Buruk
p(%)
f
p(%)
f
p(%)
f
p(%)
20
43.5
18
72
23
39
86
50.3
26
56.5
7
28
36
61
85
49.7
Kelamin
Total
40
100
1
100
46
100
25
100
59
100
171
100
Dari Tabel 5.10. dapat dilihat bahwa jenis kelamin mayoritas subjek penelitian yang tidak menimbang adalah laki-laki (62.5%). Pada kategori gizi lebih, jenis kelamin mayoritas subjek penelitian adalah perempuan (100%). Pada kategori gizi baik, jenis kelamin mayoritas subjek penelitian adalah perempuan (56.5%). Pada kategori gizi kurang, jenis kelamin mayoritas subjek penelitian adalah laki-laki (72%). Pada kategori gizi buruk, jenis kelamin mayoritas subjek penelitian adalah perempuan (61%).
5.2 Pembahasan 5.2.1
Status Gizi Subjek Penelitian
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makann dan penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan antara lain gizi buruk, gizi kurang, gizi baik, dan gizi lebih. Status gizi dalam penelitian ini dinilai dengan menggunakan indeks antropometri berat badan menurut umur (BB/U). Indeks ini lebih meggambarkan status gizi seseorang pada saat ini. Pada penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa dari 174 subjek penelitian yang memenuhi kriteria penelitian pada bulan September 2014, hanya 118 (67.8%) subjek yang hadir pada saat penimbangan berlangsung. Hal yang serupa juga dijumpai pada penimbangan di bulan Oktober (hanya 129 (75.4%) subjek yang mengikuti penimbangan). Rendahnya angka penimbangan tersebut mencerminkan
rendahnya
kepedulian
masyarakat
terhadap
pentingnya
penimbangan secara rutin terhadap anak balita. Target standar pela yanan minimal senilai 90% merupakan target yang perlu dicapai secara bersama oleh berbagai pihak diantaranya pihak masyarakat, bidan desa, kader, serta pihak Puskesmas setempat dan Dinas Kesehatan terkait. Dari hasil analisa data primer dan sekunder, didapatkan status gizi yang paling sering dijumpai pada bulan Februari dan Maret adalah Gizi Buruk (BB < 2.0 SD). Status gizi demikian, disertai dengan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan rutin merupakan suatu permasalahan yang besar.
Status gizi yang selalu dijadikan parameter penilaian kecukupan gizi dan kesehatan balita pada umumnya tidak diketahui masyarakat setempat. Adanya anggapan bahwa ketiadaan penyakit merupakan suatu kondisi yang “sehat” merupakan penghalang utama dalam upaya meningkatkan status nutrisi. Pada umumnya, masyarakat Desa Sidua-dua hanya akan memeriksakan anak balita yang telah jatuh sakit sehingga penimbangan hanya dilakukan bila orang tua dari anak balita yang sakit tersebut memeriksakan anaknya yang sakit.
5.2.2
Intervensi
Didalam penelitian ini, dilakukan pula intervensi berupa penyuluhan masyarakat mengenai pentingnya penimbangan rutin untuk menilai status gizi anak. Selain itu, peneliti juga memberikan penyuluhan kepada pihak kesehatan yang berperan langsung dalam pemantauan status gizi masyarakat seperti bidan desa dan kader kesehatan terkait. Intervensi awal dilakukan pada bulan September 2015 dan hasil intervensi tersebut dipantau melalui data penimbangan bulan Oktober 2015. Pada bulan September, angka kehadiran subjek penelitian pada Posyandu adalah senilai 118 subjek (67.8%) sedangkan angka kehadiran subjek penelitian pada Posyandu bulan Oktober 2015 adalah senilai 129 subjek (75.4%). Adanya peningkatan bertahap ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan secara rutin di wilayah dimana masih terdapat angka penimbangan yang rendah. Kesadaran masyarakat untuk memeriksakan anak balita secara rutin merupakan tahap awal untuk evaluasi status gizi balita. Apabila setiap orang tua dari balita yang telah diketahui memiliki status gizi buruk diedukasi secara berkala maka perbaikan status gizi di wilayah Desa Siduaduaakan dapat tercapai. Perubahan persentase kehadiran anak balita pada penimbangan juga disertai dengan perubahan persentasi hasil penilaian status gizi setiap bulannya yaitu 37.3% pada bulan September 2015, 34.5% dan pada bulan Oktober 2015. Adanya perbaikan status gizi ini juga dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan penyuluhan maupun intervensi lainnya yang telah diberikan.
Intervensi lainnya yang telah dilakukan oleh peneliti adalah penyuluhan kepada pihak kesehatan terkait. Rendahnya pengetahuan pihak kesehatan yang berperan langsung dalam pemantauan status gizi balita dalam menjadi kendala besar dalam mencapai status gizi yang lebih baik. Peningkatan pengetahuan pihak kesehatan sepatutnya dilakukan secara kolektif sehingga status gizi buruk tidak lagi menjadi kasus yang tidak terdeteksi secara dini seperti yang telah terjadi di Desa Sidua-dua, tempat penelitian berlangsung.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa: a. Status gizi balita di Desa Sidua-dua Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhan Batu Utara adalah Gizi Buruk. b. Angka kunjungan balita setiap bulannya (dalam masa penelitian) masih berada dibawah standar pelayanan minimal. c. Terdapat peningkatan angka penimbangan balita setelah dilakukan intervensi berupa penyuluhan kepada masyarakat dan pihak kesehatan terkait (75.4% pada bulan Oktober 2015 dibandingkan dengan 67.8% pada bulan September 2015). d. Terjadi penurunan persentasi jumlah anak balita dengan status gizi buruk setelah dilakukan intervensi (34.5% pada bulan Oktober 2015 dibandingkan dengan 37.3% pada bulan September 2015)
6.2
Saran
Dari hasil penelitian yang didapat, maka peneliti ingin memberikan beberapa saran, yaitu: a. Masukan kepada bidan desa, agar dapat menggunakan pengetahuan terkait status gizi balita dan mengaplikasikannya dalam pemantauan status gizi balita sehingga tidak terjadi kasus gizi buruk di wilayah kerjanya. Kurangnya perhatian yang diberikan terhadap pemantauan berat badan balita menggunakan kurva pertumbuhan menjadi suatu masalah utama dalam deteksi dini kondisi gizi kurang atau gizi buruk. b. Masukan kepada Pemegang Program Gizi, agar dapat mengolah laporan dan data yang diterima secara cermat sehingga status gizi dalam wilayah kerjanya dapat mencapai status gizi baik. Sosialisasi ataupun penyuluhan mengenai gizi buruk perlu dikoordinasi dan dilaksanakan secara berkala
agar dapat dicapai angka penimbangan dan status gizi baik yang lebih tinggi. c. Masukan kepada masyarakat, agar dapat memberikan perhatian lebih kepada anak balita karena pengaruh status gizi buruk terhadap kesehatan anak bersifat permanen. Deteksi dini gizi buruk dapat dilakukan hanya apabila masyarakat turut berpartisipasi dalam mengevaluasi anak-anaknya melalui penimbangan rutin. d. Masukan kepada peneliti lain di masa yang akan datang, agar dapat mengumpulkan data-data lain terkait status gizi seperti tingkat pengetahuan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, maupun tingkat pengetahuan pihak kesehatan terkait sehingga dapat dijadikan bahan analisa penyebab tingginya status gizi buruk di wilayah Desa Sidua-dua. e. Masukan kepada Institusi Kesehatan (Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhan Batu Utara), agar dapat diupayakan adanya penyuluhan secara rutin kepada seluruh pihak kesehatan dan masyarakat terkait agar status gizi baik dapat segera tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S., 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Fadliana, Dea.2010. Hubungan Tingkat Sadar Gizi dan Status Gizi Balita Di Puskesmas Padang Bulan. Medan : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. [Accessed 5 Maret 2014] Husin, Cut Ruhana, 2008. Hubungan Pola Asuh Anak dengan Status Gizi Balita Umur 24-59 Bulan di Wilayah Terkena Tsunami Kabupaten Pidie Propinsi Nangroe Aceh Darussalam Tahun 2008.Medan : Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera
Utara.
Available
from
:http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/6808 [Accessed 5 Maret 2014]. Mastari, E. S. 2009. Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Dalam Membaca Grafik Pertumbuhan KMS dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Glugur Darat I. Medan : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.Available from : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14276/1/09E02893.pdf [Accessed 5 Maret 2014] WHO,
2010.Child
Growth
Standard .
Available
from
:http://www.who.int/childgrowth/standards/weight_for_age/en/index.html [Accessed 5 Maret 2014] Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia,
2004.
Available
at:
http://www.depkes.go.id/downloads/SKN+.PDF [Accessed 5 Maret 2014]
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia,
2007.
Available
at:
http://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/Profil%20Kesehatan%20Indonesia %2[Accessed 5 Maret 2014]
LAMPIRAN I
Nama
JK
Tanggal Lahir
BB Januari
Umur Feb (Bulan)
Rahman
Laki-laki
18.02.09
13.5
60
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Alparedo
Laki-laki
19.03.09
13
59
Ferinanda Has
Laki-laki
11.03.09
12.8
59
Dinul Huda
Laki-laki
01.03.09
13
59
Sarpin jainal
Laki-laki
08.04.09
14
58
Arjulan
Laki-laki
16.04.09
Ade Alfarizi
Laki-laki
11.06.09
13
56
Irwan Daulat
Laki-laki
25.06.09
19
55
Abnan Hajali
Laki-laki
02.07.07
14
79
Abd. Hakim
Laki-laki
02.08.09
Riskon Jamil
Laki-laki
20.08.09
58
12.5
54 54
Irwan Saleh
Laki-laki
09.11.09
12.5
51
M.Danis Kel
Laki-laki
08.11.09
17
51
Jepriyandi
Laki-laki
12.12.09
13
50
Nazril
Laki-laki
25.12.09
14
49
Risman
Laki-laki
10.12.09
50
Julak Esri
Laki-laki
12.12.09
13
50
Rusda Fadhila
Perempuan
12.01.09
17
61
Elinda Wani
Perempuan
08.01.09
Rahmadhani
Perempuan
01.01.09
Kategori Umur Februari
49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan
BB Feb
13.2 13 13 14.3
13.2 19.3
61
11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 14 - 16 kg
11.9 13.9 kg 18.2 20.2 kg
49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan
12.2 17.3
17.2
14.1
Status Gizi Feb
Umur Mar (Bulan)
Tidak Menimbang
61
Gizi Buruk
60
Gizi Buruk
60
Gizi Buruk
60
Gizi Buruk
59
Tidak Menimbang
59
Gizi Buruk
57
Gizi Baik
56
Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang
14.2
61 14
Kategori BB Februari
11.9 13.9 kg 16.1 18.1 kg
55 55 52
Gizi Baik
52 51 50 51 51 62
BB Mar
49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan
14.5
13.3 19.5
14 - 16 kg
11.9 13.9 kg 18.2 20.2 kg
12.3 17.5
14.2
17.4
14.2
11.9 13.9 kg 16.1 18.1 kg
14 - 16 kg
Umur Apr (Bulan)
Kategori Umur April
BB Apr
61
Status Gizi Apr
14
61 14.1
Gizi Buruk
60
15.3
Tidak Menimbang
60
Gizi Buruk
58
Gizi Baik
57
49-59 bulan 49-59 bulan
81 56 56
Gizi Buruk
53
Gizi Baik
53
Tidak Menimbang
52
Gizi Kurang
51
Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang
Kategori BB April
62
61
Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang
14.3 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan
Status Gizi Mar Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang
13.2
62 62
Kategori BB Maret
13.4
80
Gizi Buruk
Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang
Kategori Umur Maret
52 52 63
14.1 20
Gizi Buruk Gizi Baik
14.5 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan
Tidak Menimbang Tidak Menimbang 13 18
11.9 13.9 kg 16.1 18.1 kg
Gizi Buruk Gizi Baik Tidak Menimbang
15
14 - 16 kg
Gizi Baik Tidak Menimbang Tidak Menimbang
18
63 63
14 - 16 kg 18.2 20.2 kg
14.9
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
Mestivani
Perempuan
12.05.09
13.6
57
Renita
Perempuan
11.06.09
12.5
56
Aira Roudho
Perempuan
05.06.09
13.4
56
Putri Ariani
Perempuan
24.07.09
Diah Hannum
Perempuan
10.08.09
13
54
Riza Trisa
Perempuan
18.08.09
12.5
54
Nina
Perempuan
20.08.09
Elsa Royani
Perempuan
20.08.09
Lili Suryani
Perempuan
27.09.09
Seyla Ramad
Perempuan
21.09.09
Rosmaulina Zannah Rizki Winda
Perempuan Perempuan Perempuan
07.10.09 14.10.09 20.12.09
54
54 14.4
54 52
12.2 12.8 13 12.6
53 52 52 50
Keysa
Perempuan
24.12.09
49
Risman Phn
Laki-laki
02.01.09
61
Marlon
Laki-laki
23.02.10
47
Laki-laki
27.03.10
46
Laki-laki
14.03.10
47
Renaldi Syap Novan Adian Ahwadin
Laki-laki
12.04.10
46
Reja
Laki-laki
26.04.10
45
Ilham Akbar
Laki-laki
20.05.10
45
Putra
Laki-laki
12.05.10
45
Jalaluddin
Laki-laki
11.06.10
Fahrozi
Laki-laki
06.07.10
12.5
44 43
49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan
37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan
13.8 12.5 13.5
12.8 12.5
14.5
12.4 13 13 12.7
11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg
11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg
14 - 16 kg
11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg
-
Gizi Buruk
58
Gizi Buruk
57
Gizi Buruk
57
Tidak Menimbang
55
Gizi Buruk
55
Gizi Buruk
55
Tidak Menimbang
55
Gizi Baik
55
Tidak Menimbang
53
Gizi Buruk
54
Gizi Buruk Gizi Buruk Gizi Buruk Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang
12
11.9 13.9 kg
Gizi Buruk Tidak Menimbang Tidak Menimbang
13
12.7
11.9 13.9 kg
11.9 13.9 kg
53 53 51 50
49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan
13.9 12.6 13.6
12.8 12.7
14.7
12.5 13.2 13.2 12.8
11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg
11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg
14 - 16 kg
11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg
-
47 48 47 46
Gizi Buruk
46
Tidak Menimbang
46
Gizi Buruk
45
Tidak Menimbang
44
37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan
59
Gizi Buruk
58
Gizi Buruk
58
Tidak Menimbang
56
Gizi Buruk
56
Gizi Buruk
56
Tidak Menimbang
56
Gizi Baik
56
Tidak Menimbang
54
Gizi Buruk
55
Gizi Buruk
54
Gizi Buruk
54
Gizi Buruk
52
Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang
62 48
Gizi Buruk
12.3 12.2 12
13.5
12.8
11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg
11.9 13.9 kg
11.9 13.9 kg
51
49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan 49-59 bulan
14.3 13.2 14
14 - 16 kg 11.9 13.9 kg 14 - 16 kg
Gizi Kurang Gizi Buruk Gizi Buruk Tidak Menimbang
13.2 13.2
11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg
Gizi Buruk Gizi Buruk Tidak Menimbang
15.1
14 - 16 kg
Gizi Baik Tidak Menimbang
13.5 14 13.8 13.4
11.9 13.9 kg 14 - 16 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg
Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Kurang Gizi Kurang Tidak Menimbang
63 49
Gizi Buruk
48
Gizi Buruk
49
Gizi Buruk
48
Tidak Menimbang
47
Gizi Kurang
47
Tidak Menimbang
47
Gizi Buruk
46
Tidak Menimbang
45
49-59 bulan 37-48 bulan 49-59 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan
Tidak Menimbang 12.9 12.8 12.5
11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg
Gizi Buruk Gizi Buruk Gizi Buruk Tidak Menimbang
14
14 - 16 kg
Gizi Kurang Tidak Menimbang
13.2
11.9 13.9 kg
Gizi Buruk Tidak Menimbang
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
Yazril Mulia Ramdh Fikri Ramadh Anwar Hasian Apgan Setia
Laki-laki
08.09.10
12
41
Laki-laki
12.08.10
11.2
42
Laki-laki
12.08.10
11.2
42
Laki-laki
21.10.10
40
Laki-laki
17.10.10
40
Fibriyadi
Laki-laki
24.10.10
Sri Mulyani
Perempuan
31.01.09
39 13.5
60
Nur Wahyuni
Perempuan
23.02.10
12
47
Tiara
Perempuan
29.04.10
11
45
Nur Atiah Sepni Aurelia Safika Humai Miftah Zahra
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
14.04.10 10.06.10 07.08.10 12.08.10
10.5 11.5 13.4 12.3
10.09.10
46 44 42 42 41
Ade Fitri
Perempuan
19.09.10
13.2
41
Zahira
Perempuan
02.10.10
12
40
Winda
Perempuan
29.10.10
12.6
39
Risa Indriyan
Perempuan
03.10.10
11.5
40
Resinta
Perempuan
04.04.10
11.8
46
Ardi Ahmat
Laki-laki
07.09.10
11.2
41
Adli Ahmat
Laki-laki
07.09.10
11.2
41
Laki-laki
06.10.10
11.7
40
Perempuan
28.03.10
13.6
46
Perempuan
08.12.10
13.5
38
Nazarul Fadli Nurul Hafizah Anggina
37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan
12.2 11.2 11.2
11.9 13.9 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg
42
Gizi Buruk
43
Gizi Buruk
43
Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang 13.6
37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan
Gizi Buruk
12.2 11.4 10.7 11.7 13.5 12.5
Gizi Buruk 11.9 13.9 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg
-
13.3
12.6 11.7 12 11.2 11.2 12 14 13.6
11.9 13.9 kg 9.8 11.8 kg 11.9 13.9 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg 11.9 13.9 kg 14 - 16 kg 11.9 13.9 kg
41 40 61
Gizi Buruk
48
Gizi Buruk
46
Gizi Buruk Gizi Buruk Gizi Baik Gizi Baik Tidak Menimbang
11.9 13.9 kg
41
37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan
47 45 43 43 42
Gizi Baik
42
Tidak Menimbang
41
Gizi Baik
40
Gizi Buruk
41
Gizi Buruk
47
Gizi Buruk
42
Gizi Buruk
42
Gizi Kurang
41
Gizi Baik
47
Gizi Baik
39
12 11.4 11.4
13
11.9 13.9 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg
11.9 13.9 kg
12.3 11.5 10.8 11.8 13.7 12.6
13.3 12.5 12.7 11.8 12.2 12 12 12.2 14.5 13.7
43
Gizi Buruk
44
Gizi Buruk
44
Tidak Menimbang
42
Gizi Kurang
42
Tidak Menimbang Tidak Menimbang
13.7 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan
Gizi Buruk
11.9 13.9 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg
-
11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 9.8 11.8 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 14 - 16 kg 11.9 13.9 kg
41
37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan
62
Gizi Buruk
49
Gizi Buruk
47
Gizi Buruk
48
Gizi Buruk
46
Gizi Baik
44
Gizi Kurang
44
Tidak Menimbang
43
Gizi Baik
43
Gizi Kurang
42
Gizi Baik
41
Gizi Buruk
42
Gizi Buruk
48
Gizi Kurang
43
Gizi Buruk
43
Gizi Buruk
42
Gizi Baik
48
Gizi Baik
40
13.4 12 11.9 15 13.8 14.8
11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 14 - 16 kg 11.9 13.9 kg 14 - 16 kg
Gizi Buruk Gizi Buruk Gizi Buruk Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik
14.3 49-59 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan
13.2 12.3 11.2 12.2 14.3 13.2 14 14 13.5 13.5 12.4 12.8 12.7 13 13.1 15 14.5
11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 9.8 11.8 kg 11.9 13.9 kg 14 - 16 kg 11.9 13.9 kg 14 - 16 kg 14 - 16 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 14 - 16 kg 14 - 16 kg
Gizi Kurang Gizi Buruk Gizi Buruk Gizi Buruk Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Kurang Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Baik
69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92
Rehan Saleh
Laki-laki
18.11.10
12.8
39
Rifky Renaldo
Laki-laki
28.12.10
12
37
Denggan
Laki-laki
25.12.10
12.7
37
Putri Saskia
Perempuan
08.10.10
12
40
Regina Saputr
Perempuan
21.11.10
12.3
39
Lya Riski
Perempuan
28.12.10
Basri
Laki-laki
26.01.11
9.5
36
Dafa Akhirin
Laki-laki
10.01.11
12.5
37
Ihsan Namor
Laki-laki
25.01.11
13
36
M.Fahri Darman Satio Rudi Hartono Wahyudin Altafarizi
37
Laki-laki
03.02.11
36
Laki-laki
21.03.11
35
Laki-laki Laki-laki Laki-laki
05.03.11
35
05.03.11 31.05.11
35 12
Andre
Laki-laki
19.05.11
Aris Alfarizi
Laki-laki
06.06.11
32
Fanji
Laki-laki
15.06.11
32
Laki-laki
25.07.11
Sahban Alpah Ahmad Sardi Salman Paris
Laki-laki
27.07.11
Laki-laki
16.08.11
Ismail
Laki-laki
09.09.11
Togar Martua
Laki-laki
05.10.11
11
32
10
33
30 30
10
30 29
11
28
Pandriyadi
Laki-laki
16.11.11
27
Khairul Efend
Laki-laki
09.11.11
27
37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 25-36 bulan 37-48 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan
13
12.8 12.2
11.9 13.9 kg
11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg
Gizi Kurang
40
Tidak Menimbang
38
Gizi Baik
38
Gizi Buruk
41
Tidak Menimbang Tidak Menimbang 10.5 12 13.2
9.8 11.8 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg
11.4 11.5 12.2 11.3
-
37
Gizi Kurang
38
Gizi Baik
37
Gizi Buruk Gizi Buruk Gizi Baik Gizi Buruk Tidak Menimbang Tidak Menimbang
10.2
10.2
11.2
9.8 11.8 kg
9.8 11.8 kg
9.8 11.8 kg
38
Gizi Buruk
Tidak Menimbang Tidak Menimbang 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg 11.9 13.9 kg 9.8 11.8 kg
40
Gizi Buruk
37 36 36 36 33 34 33 33 31
Tidak Menimbang
31
Gizi Buruk
31
Tidak Menimbang
30
Gizi Kurang
29
Tidak Menimbang Tidak Menimbang
28 28
37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan
13.5 12.7 13 12.4 12.5 12.5 11 12.5 14
12 11.6 11.7 12.3 11.5
11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 9.8 11.8 kg 11.9 13.9 kg 14 - 16 kg
11.9 13.9 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg 11.9 13.9 kg 9.8 11.8 kg
-
Gizi Baik
41
Gizi Kurang
39
Gizi Baik
39
Gizi Kurang
42
Gizi Kurang
41
Gizi Baik
39
Gizi Buruk
38
Gizi Kurang
39
Gizi Baik
38
Tidak Menimbang
38
Gizi Kurang
37
Gizi Buruk Gizi Buruk Gizi Baik Gizi Buruk Tidak Menimbang Tidak Menimbang
10.5
10.5
11.5
9.8 11.8 kg
9.8 11.8 kg
9.8 11.8 kg
37 37 34 35 34 34
Gizi Buruk
32
Tidak Menimbang
32
Gizi Buruk
32
Tidak Menimbang
31
Gizi Kurang
30
Tidak Menimbang Tidak Menimbang
29 29
37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan
13.9 13.1 13.8 12.8 12.8 13.2 12 13.2 15
11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 14 - 16 kg
Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Buruk Gizi Baik Gizi Baik Tidak Menimbang
13.2 12.5 12.8 13.5 11.9 11.5
11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 9.8 11.8 kg
-
Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk Tidak Menimbang
10.9
9.8 11.8 kg
Gizi Buruk Tidak Menimbang
11
9.8 11.8 kg
Gizi Buruk Tidak Menimbang
13
11.9 13.9 kg
Gizi Baik Tidak Menimbang Tidak Menimbang
93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116
Arpan Efendi
Laki-laki
09.11.11
Syifa Nabila
Perempuan
01.01.11
Salwan Dani
Perempuan
06.03.11
Mutia
Perempuan
15.04.11
Perempuan
14.05.11
Nur Sara
Diah
27 10
37 35
11
34 33
Piljah Walija
Perempuan
28.06.11
11.8
31
Putri Sonia
Perempuan
14.08.11
11
30
Putriarito
Perempuan
22.08.11
11.5
30
Wildan
Laki-laki
07.09.11
12.7
29
Lestari Astri Dani Filjah Fitri
Perempuan Perempuan Perempuan
14.09.11
11
22.10.11 15.10.11
29 28
11
28
M. Rifky
Laki-laki
13.01.12
Ihsan Alwi
Laki-laki
15.01.12
10.8
25
Laki-laki
04.02.12
12.7
24
Laki-laki
20.02.12
10.7
24
Faris Alfarizi
Laki-laki
14.03.12
10
23
Hadist Mulya
Laki-laki
31.05.12
8
20
Irsal Habibi
Laki-laki
06.05.12
9
21
Riski Doli
Laki-laki
24.06.12
9.5
19
Rafky Pratam
Laki-laki
13.06.12
9.5
20
Rahmat
Laki-laki
25.07.12
9.3
18
Wahyu Ramadhn
Laki-laki
16.08.12
8.5
18
Juhrianti
Perempuan
22.01.12
M. Parluhutan Ariansyah Ras
25
25
25-36 bulan 37-48 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 25-36 bulan
10.2
11.3
11.5 11.2 11.6 12.8 11.2 11.5 10.5
11 12.8 11 10.3 8.2 9.2 9.8 9.8 9.5 8.8
9.8 11.8 kg
9.8 11.8 kg
9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg 11.9 13.9 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg
-
9.8 11.8 kg 11.9 13.9 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg
Tidak Menimbang
28
Gizi Buruk
38
Tidak Menimbang
36
Gizi Buruk
35
Tidak Menimbang
34
Gizi Baik
32
Gizi Kurang
31
Gizi Baik
31
Gizi Baik
30
Gizi Baik Gizi Baik Gizi Buruk
30 29 29
Tidak Menimbang
26
Gizi Kurang
26
Gizi Baik
25
Gizi Kurang
25
Gizi Kurang
24
Gizi Buruk
21
Gizi Buruk
22
Gizi Kurang
20
Gizi Buruk
21
Gizi Buruk
19
Gizi Buruk
19
Tidak Menimbang
26
25-36 bulan 37-48 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 25-36 bulan
10.5
11.5 12 11.8 11.5 11.7 13 11.5 11.5 10.6
11.2 13 11 10.5 8.5 9.2 10 10 9.7 9.6
9.8 11.8 kg
9.8 11.8 kg 11.9 13.9 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg 11.9 13.9 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg
-
9.8 11.8 kg 11.9 13.9 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg
Tidak Menimbang
29
Gizi Buruk
39
Tidak Menimbang
37
Gizi Kurang
36
Gizi Baik
35
Gizi Baik
33
Gizi Baik
32
Gizi Baik
32
Gizi Baik
31
Gizi Baik
31
Gizi Baik
30
Gizi Buruk
30
Tidak Menimbang
27
Gizi Kurang
27
Gizi Baik
26
Gizi Kurang
26
Gizi Kurang
25
Gizi Buruk
22
Gizi Buruk
23
Gizi Kurang
21
Gizi Kurang
22
Gizi Kurang
20
Gizi Buruk
20
Tidak Menimbang
27
25-36 bulan 37-48 bulan 37-48 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 25-36 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 25-36 bulan
Tidak Menimbang 11.2
9.8 11.8 kg
Gizi Buruk Tidak Menimbang
12.2 12.7 12.4 12.4 12.9 14.3 12.8 12.3 11.5
11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 14 - 16 kg 11.9 13.9 kg 11.9 13.9 kg 9.8 11.8 kg
Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Tidak Menimbang
11.9 14.2 12.4 11.3 9 10.3 11.2 12.5 10.3 10
11.9 13.9 kg 14 - 16 kg 11.9 13.9 kg 9.8 11.8 kg 7.7 - 9.7 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg 11.9 13.9 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg
Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Kurang Tidak Menimbang
117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140
Mila
Perempuan
15.02.12
24
Yulinar
Perempuan
19.03.12
Putri Sarisa
Perempuan
28.03.12
10.5
22
Apri Rozia
Perempuan
01.04.12
9
22
Khoiriyah
Perempuan
26.04.12
9
21
Fitriani
Perempuan
30.05.12
Nur Aisyah
Perempuan
10.05.12
23
20 8.7
21
Airin
Perempuan
14.08.12
8
18
Syahrona
Perempuan
15.09.12
7.5
17
Debby Romaito Hajriyah Oktavia Mushalifah Adeka Febri
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
27.09.12 13.10.12 25.10.12 27.09.12 01.02.12
8 7.3 6.8 7 8.5
16 16 15 16 24
Riyadi
Laki-laki
09.11.12
7.5
15
Jerni
Perempuan
16.11.12
7.8
15
Anggina
Perempuan
17.11.12
7.5
15
Masysaroh
Perempuan
06.11.12
7.5
15
Aurora
Perempuan
19.11.12
9
15
Kori
Laki-laki
27.01.13
9
12
Hotmala Sari
Perempuan
04.01.13
Butet
Perempuan
16.01.13
Satria
Laki-laki
13.03.13
8.5
11
Ucok
Laki-laki
01.04.13
6.8
10
9
13 13
13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 0-12 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan
8.5
11 9 9.2
7 8.5 7.2 8.5 7.5 7.5 7.2 8.8 7.8 8 7.8 7.5 9.2 9.2 9.2
8.7 7
7.7 - 9.7 kg
9.8 11.8 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg
5.6 kg 7.7 kg 5.6 kg 7.7 kg 5.6 kg 5.6 kg 5.6 kg 7.7 kg 7.7 kg 7.7 kg 7.7 kg 5.6 kg 7.7 kg 7.7 kg 7.7 kg
- 7.6 - 9.7 - 7.6 - 9.7 - 7.6 - 7.6 - 7.6 - 9.7 - 9.7 - 9.7 - 9.7 - 7.6 - 9.7 - 9.7 - 9.7
7.7 - 9.7 kg 5.6 - 7.6 kg
Gizi Buruk
25
Tidak Menimbang
24
Gizi Baik
23
Gizi Buruk
23
Gizi Buruk
22
Tidak Menimbang
21
Gizi Buruk
22
Gizi Buruk
19
Gizi Buruk
18
Gizi Buruk Gizi Buruk Gizi Buruk Gizi Buruk Gizi Buruk
17 17 16 17 25
Gizi Buruk
16
Gizi Buruk
16
Gizi Buruk
16
Gizi Buruk
16
Gizi Baik
16
Gizi Baik
13
Gizi Baik
14
Tidak Menimbang
14
Gizi Baik
12
Gizi Buruk
11
25-36 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 25-36 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan
8.8
11.5 9.2 9.5
7.5 8.8 7.8 8.8 8 8 8 9 8.5 8.5 8.5 8.5 9.2 9 9.2
9 8
7.7 - 9.7 kg
9.8 11.8 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg
5.6 kg 7.7 kg 7.7 kg 7.7 kg 7.7 kg 7.7 kg 7.7 kg 7.7 kg 7.7 kg 7.7 kg 7.7 kg 7.7 kg 7.7 kg 7.7 kg 7.7 kg
- 7.6 - 9.7 - 9.7 - 9.7 - 9.7 - 9.7 - 9.7 - 9.7 - 9.7 - 9.7 - 9.7 - 9.7 - 9.7 - 9.7 - 9.7
7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg
Gizi Buruk
26
Tidak Menimbang
25
Gizi Baik
24
Gizi Buruk
24
Gizi Buruk
23
Tidak Menimbang
22
Gizi Buruk
23
Gizi Buruk
20
Gizi Buruk
19
Gizi Buruk
18
Gizi Buruk
18
Gizi Buruk
17
Gizi Buruk
18
Gizi Buruk
26
Gizi Buruk
17
Gizi Buruk
17
Gizi Buruk
17
Gizi Buruk
17
Gizi Kurang
17
Gizi Kurang
14
Gizi Baik
15
Tidak Menimbang
15
Gizi Baik
13
Gizi Buruk
12
25-36 bulan 25-36 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 25-36 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 13-24 bulan 0-12 bulan
9.3
7.7 - 9.7 kg
Gizi Buruk Tidak Menimbang
12 9.7 10
11.9 13.9 kg 7.7 - 9.7 kg 9.8 11.8 kg
Gizi Baik Gizi Buruk Gizi Kurang Tidak Menimbang
8.2 9 8.3 9.4 9.3 9.3 9 9.4 9.7 9.2 9.4 9.3 10.5 10 10.4
7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg
Gizi Buruk Gizi Buruk Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Kurang Gizi Kurang Gizi Buruk Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Tidak Menimbang
10.4 9.2
9.8 11.8 kg 7.7 - 9.7 kg
Gizi Baik Gizi Baik
141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164
Dafa Ardians
Laki-laki
28.04.13
9.5
9
Bakhori
Laki-laki
07.05.13
8.5
9
Dede Rahmat
Laki-laki
20.05.13
7.5
9
Ade Mulya
Laki-laki
05.06.13
8
Rahmadani
Laki-laki
17.07.13
7
Marzio
Laki-laki
01.08.13
6.8
6
Rayani
Perempuan
08.08.13
6.8
6
Dimas
Laki-laki
18.08.13
8
6
Fauzan
Laki-laki
14.09.13
6.2
5
Nasila Syifa Cinta
Perempuan Perempuan Perempuan
17.03.13 08.04.13
7 6
29.04.13
Butet
Perempuan
07.05.13
Naila Marisya
Perempuan
11.05.13
11 10 9 9
5.8
9
Meisa
Perempuan
25.05.13
6
8
Sarah
Perempuan
07.06.13
6.5
8
Ucok
Laki-laki
24.07.13
6
6
Cintya
Perempuan
05.08.13
6.2
6
Butet
Perempuan
14.08.13
6
S. Aminah
Perempuan
30.08.13
5
Hafiz
Laki-laki
06.09.13
A. Riduan
Laki-laki
08.09.13
Butet
Perempuan
15.09.13
Rihka
Perempuan
20.09.13
5 6.8
5 5
6
5
0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan
9.3 9 8.2 7.2
7.2 7.3 9 6.8 7.4 6.2 6.2
6 6.5 6.7 6.5 6.6
7.7 kg 7.7 kg 7.7 kg 5.6 kg
5.6 kg 5.6 kg 7.7 kg 5.6 kg 5.6 kg 5.6 kg 5.6 kg
5.6 kg 5.6 kg 5.6 kg 5.6 kg 5.6 kg
- 9.7 - 9.7 - 9.7 - 7.6
- 7.6 - 7.6 - 9.7 - 7.6 - 7.6 - 7.6 - 7.6
- 7.6 - 7.6 - 7.6 - 7.6 - 7.6
Gizi Baik Gizi Baik
10
Gizi Baik
10
Gizi Kurang
9
Tidak Menimbang
8
Gizi Baik
7
Gizi Baik
7
Gizi Baik
7
Gizi Baik
6
Gizi Buruk Gizi Buruk Gizi Buruk
6.5
5.6 - 7.6 kg
5.6 - 7.6 kg
12 11 10
Tidak Menimbang
10
Gizi Buruk
10
Gizi Buruk
9
Gizi Kurang
9
Gizi Kurang
7
Gizi Baik
7
Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang 7.3
10
Gizi Baik
7 6 6 6
Tidak Menimbang
6
Gizi Baik
6
0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan
9.5 9.2 8 7.5 7.2 7.6 7.5 9.5 7.5 7.8 7 7
6.8 6.9 7 7.9 7
7
7.4
7
7.7 kg 7.7 kg 7.7 kg 5.6 kg 5.6 kg 5.6 kg 5.6 kg 7.7 kg 5.6 kg 7.7 kg 5.6 kg 5.6 kg
5.6 kg 5.6 kg 5.6 kg 7.7 kg 5.6 kg
- 9.7 - 9.7 - 9.7 - 7.6 - 7.6 - 7.6 - 7.6 - 9.7 - 7.6 - 9.7 - 7.6 - 7.6
- 7.6 - 7.6 - 7.6 - 9.7 - 7.6
5.6 - 7.6 kg
5.6 - 7.6 kg
5.6 - 7.6 kg
Gizi Baik
11
Gizi Baik
11
Gizi Kurang
11
Gizi Kurang
10
Gizi Kurang
9
Gizi Baik
8
Gizi Baik
8
Gizi Baik
8
Gizi Baik
7
Gizi Buruk
13
Gizi Buruk
12
Gizi Buruk
11
Tidak Menimbang
11
Gizi Buruk
11
Gizi Buruk
10
Gizi Kurang
10
Gizi Baik
8
Gizi Baik
8
Tidak Menimbang
8
Gizi Baik
7
Tidak Menimbang
7
Gizi Baik
7
Tidak Menimbang
7
Gizi Baik
7
0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 13-24 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan
10.1 10.2 9.4 8.8 8.2 8.3 8.6 10.2 8.9 9 8.3 9
9.8 11.8 kg 9.8 11.8 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg 9.8 11.8 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg 7.7 - 9.7 kg
Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Tidak Menimbang
7.3 7.2 8 8.5 8.2
5.6 kg 5.6 kg 7.7 kg 7.7 kg 7.7 kg
- 7.6 - 7.6 - 9.7 - 9.7 - 9.7
Gizi Buruk Gizi Buruk Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Tidak Menimbang
7.8
7.7 - 9.7 kg
Gizi Baik Tidak Menimbang
8.2
7.7 - 9.7 kg
Gizi Baik Tidak Menimbang
8
7.7 - 9.7 kg
Gizi Baik
165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181
Butet
Perempuan
16.10.13
Ridho
Laki-laki
20.09.13
N. Saadah
Perempuan
20.10.13
6
4 5
7.2
4
Nayla
Perempuan
12.11.13
4.5
3
Firman S
Laki-laki
14.09.13
6
5
Ucok
Laki-laki
20.09.13
5
Butet
Perempuan
02.12.13
2
Rafi
Laki-laki
03.12.13
2
Nelly Rosnida
Perempuan
28.12.13
1
Ucok
Laki-laki
29.12.13
Desi Indriani
Perempuan
17.12.13
Butet Dini Nazwin
Perempuan Perempuan Laki-laki
14.01.14 04.02.14 29.01.14
1 3 4
2 1 0 0
Ucok
Laki-laki
11.03.14
0
Safa Sahira
Perempuan
14.03.14
0
Butet
Perempuan
05.03.14
0
0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan
6.3 6.8 7.8 6 6.5
5.6 kg 5.6 kg 7.7 kg 5.6 kg 5.6 kg
- 7.6 - 7.6 - 9.7 - 7.6 - 7.6
Gizi Baik
5
Gizi Baik
6
Gizi Lebih
5
Gizi Baik
4
Gizi Baik
6
Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang 4.5 4.5 3.5
3.5 - 5.5 kg 3.5 - 5.5 kg 3.5 - 5.5 kg
Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang
6 3 3 2 2 3 2 1 1 0 0 0
0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan
8.9 8.5 6.5 7
7.7 kg 7.7 kg 5.6 kg 5.6 kg
- 9.7 - 9.7 - 7.6 - 7.6
Tidak Menimbang
6
Gizi Baik
7
Gizi Lebih
6
Gizi Baik
5
Gizi Baik
7
Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang 5.5
5 5 4.9 5.1
3.5 - 5.5 kg
3.5 kg 3.5 kg 3.5 kg 3.5 kg
- 5.5 - 5.5 - 5.5 - 5.5
7 4 4
Gizi Baik
3
Tidak Menimbang
3
Gizi Baik
4
Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik
3 2 2
3.2
Gizi Baik
1
3.2
Gizi Baik
1
3.5
3.5 - 5.5 kg
Gizi Baik
1
0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan 0-12 bulan
Tidak Menimbang 9.6 9 7.5 8.5
9.8 11.8 kg 7.7 - 9.7 kg 5.6 - 7.6 kg 7.7 - 9.7 kg
Gizi Baik Gizi Lebih Gizi Baik Gizi Baik Tidak Menimbang Tidak Menimbang Tidak Menimbang
6.4
5.6 - 7.6 kg
Gizi Baik Tidak Menimbang
6 6 5.5 6.1 4.3 4.6 4.7
5.6 kg 5.6 kg 5.6 kg 5.6 kg 3.5 kg 3.5 kg 3.5 kg
- 7.6 - 7.6 - 7.6 - 7.6 - 5.5 - 5.5 - 5.5
Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik
Distribusi Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Kategori Umur Februari
Frequenc Valid y Percent Percent
Cumulative Percent
7
3.9
3.9
3.9
44
24.3
24.3
28.2
13-24 bulan 30
16.6
16.6
44.8
25-36 bulan 31
17.1
17.1
61.9
37-48 bulan 40
22.1
22.1
84.0
49-59 bulan 29
16.0
16.0
100.0
Total
100.0
100.0
Valid 0-12 bulan
181
Kategori Umur Maret
Frequenc Valid y Percent Percent
Cumulative Percent
10
5.5
5.5
5.5
43
23.8
23.8
29.3
13-24 bulan 27
14.9
14.9
44.2
25-36 bulan 32
17.7
17.7
61.9
37-48 bulan 43
23.8
23.8
85.6
49-59 bulan 26
14.4
14.4
100.0
Total
100.0
100.0
Valid 0-12 bulan
181
Kategori Umur April
Frequenc Valid y Percent Percent
Cumulative Percent
12
6.6
6.6
6.6
41
22.7
22.7
29.3
13-24 bulan 27
14.9
14.9
44.2
25-36 bulan 30
16.6
16.6
60.8
37-48 bulan 44
24.3
24.3
85.1
49-59 bulan 27
14.9
14.9
100.0
Total
100.0
100.0
Valid 0-12 bulan
181
Distribusi frekuensi data penimbangan subjek penelitian
Kategori BB Februari
Frequenc Valid y Percent Percent
Cumulative Percent
63
34.8
34.8
34.8
11.9 - 13.9 kg
34
18.8
18.8
53.6
14 - 16 kg
3
1.7
1.7
55.2
16.1 - 18.1 kg
1
.6
.6
55.8
18.2 - 20.2 kg
1
.6
.6
56.4
3.5 - 5.5 kg
3
1.7
1.7
58.0
5.6 - 7.6 kg
25
13.8
13.8
71.8
7.7 - 9.7 kg
22
12.2
12.2
84.0
9.8 - 11.8 kg
29
16.0
16.0
100.0
Total
181
100.0
100.0
Valid
Kategori BB Maret
Frequenc Valid y Percent Percent
Cumulative Percent
52
28.7
28.7
28.7
11.9 - 13.9 kg
41
22.7
22.7
51.4
14 - 16 kg
5
2.8
2.8
54.1
16.1 - 18.1 kg
1
.6
.6
54.7
18.2 - 20.2 kg
1
.6
.6
55.2
3.5 - 5.5 kg
6
3.3
3.3
58.6
5.6 - 7.6 kg
17
9.4
9.4
68.0
7.7 - 9.7 kg
31
17.1
17.1
85.1
9.8 - 11.8 kg
27
14.9
14.9
100.0
Total
181
100.0
100.0
Valid
Kategori BB April
Frequenc Valid y Percent Percent
Cumulative Percent
47
26.0
26.0
26.0
11.9 - 13.9 kg
51
28.2
28.2
54.1
14 - 16 kg
17
9.4
9.4
63.5
16.1 - 18.1 kg
1
.6
.6
64.1
18.2 - 20.2 kg
1
.6
.6
64.6
3.5 - 5.5 kg
3
1.7
1.7
66.3
5.6 - 7.6 kg
8
4.4
4.4
70.7
7.7 - 9.7 kg
33
18.2
18.2
89.0
9.8 - 11.8 kg
20
11.0
11.0
100.0
Total
181
100.0
100.0
Valid
Analisa data status gizi berdasarkan usia subjek penelitian
Analisa data status gizi berdasarkan jenis kelamin subjek penelitian