MODAL KERJA Rosanna Wulandari, S.E, M.M
MODAL KERJA
Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari untuk membeli bahan baku, gaji, upah dan lain-lain. Uang atau dana yang sudah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam jangka waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya. Dana yang masuk tadi akan digunakan kembali untuk membelanjai operasinya kembali. Dengan demikin maka dana tersebut akan terus menerus berputar setiap periodenya selama hidupnya perusahaan tersebut. Untuk keperluan analisis, pengertian modal kerja diatas masih terlalu umum, sehingga perlu dijabarkan konsep-konsep modal kerja. Ada tiga macam konsep modal kerja yang bisa digunakan untuk analisis, yaitu : 1. Konsep Kuantitatif,
Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam unsur-unsur aktiva lancar, dimana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula. Dengan demikian modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar (modal kerja brutto ) gross working capital. 2. Konsep Kualitatif, Menurut konsep ini sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa menggangu likuiditas (net Working Capital ) ) 3. Konsep Fungsional, Menurut konsep ini modal kerja sebagai dana yang digunakan selama periode accounting , yang dimaksudkan untuk menghasilkan “ current income ” / pendapatan yang sesuai dengan maksud utama didirikan perusahaan tersebut.
Dengan demikian ada tiga syarat untuk menjadi modal kerja : 1. current income , 2. sesuai dengan tujuan perusahaan, 3. periode akuntansi.
Jenis – jenisModal Kerja
A. Modal kerja permanent , yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya dibedakan :
Modal Kerja Primer , yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya. Modal Kerja Normal , yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal.
dengan B. Modal kerja Variable , yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai perubahan keadaan dibedakan : Modal kerja musiman , yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim. Modal kerja siklis , yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konjungtor Modal kerja darurat , yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
Kebijaksanaan Modal Kerja
Kebijaksanaan modal kerja merupakan strategi yang diterapkan oleh perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja dengan berbagai alternative sumber dana. Dana untuk memenuhi modal kerja bisa dipilih dari sumber dana jangka panjang ataupun jangka pendek. Masing-masing alternative mempunyai konsekuensi dan k euntungan. Modal kerja pada dasarnya merupakan dana yang berputar dalam jangka pendek, tetapi karena harus ada dana (modal kerja) yang harus selalu ada dalam perusahaan ( modal kerja permanen). Maka perlu kebijaksanaan untuk mencari sumber pembelanjaan sehingga diperoleh biaya dana yang paling murah. Kebijaksanaan modal kerja apa yang harus diambil perusahaan ini tergantung dari seberapa besar manajer berani mengambil resiko. Kebijaksanaan modal kerja yang dapat diambil oleh perusahaan adalah : Kebijaksanaan Konservatif, adalah rencana pemenuhan kebutuhan dana modal kerja yang lebih banyak menggunakan sumber dana jangka panjang d ibandingkan sumber dana jangka pendek. Kebijaksanaan Moderat / hedging, ialah perusahaan membiayai setiap aktiva dengan dana yang jangka waktunya kurang lebih sama dengan jangka waktu perputaran aktiva tersebut. Kebijaksanaan agresif, bertolak belakang dengan kebijaksanaan konservatif dimana perusahaan lebih mementingkan faktor keamanan sehingga margin of safetynya sangat besar, tetapi tentunya mengakibatkan tingkat profitabilitas menjadi rendah. Kebijakan agresif sebagian kebutuhan dana jangka panjang dipenuhi oleh sumber dana jangka pendek. Pada pendekatan ini perusahaan berani menanggung resiko yang cukup besar, dan diharapkan mendapat profitabilitas yang lebih besar
Contoh: PT. "QUE" sedang mempelajari untuk menentukan tingkat aktiva lancar yang optimal untuk tahun depan. Manajemen memperkirakan bahwa penjualan akan akan meningkat Rp. 200.000.000,- karena
ditawarkannya produk baru. Perusahaan ingin tetap mempertahankan rasio utangnya 50% dan nilai aktiva tetap saat saat ini sebesar Rp. 80.000.000,80.000.000,- tingkat bunga baik untuk jangka panjang ataupun jangka pendek saat ini 12%. Manajer keuangan mengiginkan untuk menganalisis tiga alternative kebijaksanaan yaitu: Kebijaksanaan Konservatif dengan tingkat aktiva lancar 60% dari penjualan Kebijaksanaan moderat dengan mempertahankan aktiva lancar 50% dari penjualan Kebijaksanaan agresif dengan tingkat aktiva lancar 40% dari penjualan Kebijakan mana yang sebaiknya diambil dengan ukuran return on equity untuk ketiga alternative tersebut dengan asumsi EBIT sebesar 10% dari penjualan dan pajak sebesar 25 %.
Penentuan Kebutuhan Modal Kerja
Metode keterikatan dana
Periode perputaran modal kerja ( working capital turn over periode ) dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen – komponen – komponen komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi perputarannya. Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah tergantung kepada berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja tersebut. Penentuan besarnya kebutuhan kebutuhan modal kerja terutama tergantung kepada kepada dua faktor yaitu :
Periode perputaran / periode terikatnya modal kerja Pengeluaran kas rata-rata setiap harinya
Penentuan kebutuhan Modal Kerja
Dengan jumlah pengeluaran setiap harinya yang tetap, tetapi dengan makin lamanya periode perputarannya, maka jumlah modal kerja yang dibuthkan adalah makin besar. Demikian pula halnya dengan periode perputaran yang tetap, dengan makin besarnya jumlah pengeluaran kas setiap harinya, kebutuhan modal kerjapun semakin besar. Contoh : Perusahaan "MOE" mempunyai rencana produksi 1.200.unit barang jadi per hari. Untuk membuat satu unit barang jadi tersebut dibutuhkan 1.5kg bahan baku dengan harga Rp. 2.000per kg.bahan baku tersebut rata-rata disimpan digudang selama 7 hari sebelum masuk proses produksi. Lamanya proses produksi 3 hari. Barang jadi ada di gudang sebelum terjual rata-rata 10hari. Rata-rata piutang tertagih selama 30hari. Upah langsung per unit barang jadi sebesar Rp. 2.500. biaya lainnya adalah biaya pemasaran tunai sebulan sebesar Rp. 1 5.000.000. biaya administrasi dan umum sebulan Rp. 12.000.000. dan biaya lain-lain perbulan perbulan rata- rata Rp. 9.000.000. kas minimal ditentukan sebesar Rp. 10.000.000. Berapa lama periode terikatnya modal kerja dan kebutuhan kas per hari dari data diatas?.