MODEL EVALUASI KIRKPA KIRKPATRICK TRICK UNTUK PROGRAM PELATIHAN Makalah Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Program dengan dosen pengampu Dr. H. Toto Fathoni, M.Pd dan Dr. H. Zaenal Ariin, M.Pd
Disusun oleh ! Ahmad Fa"a #$%&$'&() Anna *ovita +ahim #$%&&-$) Fikri Muhammad Firdaus #$%&(/(/) 0andis 1astia De2i #$%&-'/) 3athiah Khaerunnisa #$%&%(&-) *adiah +ismiati #$%&-'() Pandu +angga 4uda #$/&5(-6) +esta A7u 8hairunisa #$%&$6'&) +i"ki Anugrah Maulid #$%&&5&) 1iti Aliani #$%&($-)
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN DEPARTEMEN KURIKULUM TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKUL AKULT TAS ILMU PENDIDIKA PENDIDIKAN N UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2017
KATA PENGANTAR
17ukur alhamdulillah segala puji 9agi Allah 1:T, karena atas limpahan rahmat;*7alah penulis dapat men7elesaikan makalah 7ang 9erjudul leh karena itu, penulis men7ampaikan rasa terimakasih kepada pihak;pihak 7ang telah mendukung. Penulis
men7adari
9ah2a
dalam
penulisan
makalah
ini
9an7ak
kekurangan. >leh karena itu, penulis selalu ter9uka untuk menerima saran dan kritik 7ang 9ersiat mem9angun demi kesempurnaan makalah ini. Harapan penulis semoga makalah ini dapat 9ermanaat, khususn7a 9agi penulis dan umumn7a umumn7a 9agi 7ang mem9aa.
?andung, / @uli '&$(
Penulis
i
DAFTAR ISI KATA PE*0A*TA+...........................................................................................i DAFTA+ 1.........................................................................................................ii ?A? PE*DAH=3=A*..................................................................................... $ $.$ 3atar?elakang..................................................................................................$ $.' +umusan Masalah............................................................................................' $./ Tujuan Penulisan..............................................................................................' $. Manaat Penulisan............................................................................................' ?A? PEM?AHA1A*......................................................................................./ '.$ Model Evaluasi Program Kirkpatrik............................................................../ '.' 3evel Evaluasi dalam Model Evaluasi Kirkpatri........................................... './ Hu9ungan Antar 3evel Evaluasi Mode..........................................................$& '. mplementasi Model Kirkpatrik Pada evaluasi program.............................$& ?A? PE*=T=P.......................................................................................... ...$5 Kesimpulan...........................................................................................................$5 1aran................................................................................................................. ....$( DAFTA+ P=1TAKA............................................................................................$6
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belaa!" Evaluasi program merupakan suatu proses men7ediakan inormasi 7ang dapat dijadikan se9agai pertim9angan untuk menentukan tujuan 7ang hendak diapai, desain, implementasi dan dampak untuk mem9antu mem9uat keputusan, mem9antu pertanggung ja2a9an dan meningkatkan pemahaman terhadap enomena. Evaluasi program juga merupakan proses 7ang sistematis dan 9erkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterpretasikan dan men7ajikan inormasi untuk dapat digunakan se9agai dasar mem9uat keputusan, men7usun ke9ijakan maupun men7usun program selanjutn7a. Adapun tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh inormasi 7ang akurat dan o9jekti tentang suatu program. normasi terse9ut dapat 9erupa proses pelaksanaan program, dampakB hasil 7ang diapai, eesiensi serta pemanaatan hasil evaluasi 7ang diokuskan untuk program itu sendiri, 7aitu untuk mengam9il keputusan apakah dilanjutkan, diper9aiki atau dihentikan. 1elain itu, juga dipergunakan untuk kepentingan peen7usunan program 9erikutn7a maupun pen7usunan ke9ijakan 7ang terkait dengan program. Dalam melakukan evaluasi, perlu dipertim9angkan model evaluasi 7ang akan di9uat. Model evaluasi merupakan suatu desain 7ang di9uat oleh para ahli atau pakar evaluasi. ?iasan7a model evaluasi ini di9uat 9erdasarkan kepentingan seseorang, lem9aga atau instansi 7ang ingin mengetahui apakah program 7ang telah dilaksanakan dapat menapai hasil 7ang diharapkan. =ntuk itu, penulis disini akan mem9ahas salah satu model evaluasi program 7ang dikenal dengan nama Model Evaluasi Kirkpatrik. Model evaluasi Kirkpatrik adalah salah satu model evaluasi program 7ang populer
1
dan 9an7ak dipakai se9agai strategi atau pedoman kerja dalam pelaksanaan evaluasi program.
1.2 R#$#%a! Ma%ala& $. Apa 7ang dimaksud dengan model evaluasi KirkpatrikC '. Apa saja 7ang termasuk level evaluasi dalam model evaluasi KirkpatrikC /. ?agaimana hu9ungan antar level evaluasi model KirkpatrikC
1.' T#(#a! Pe!#l)%a! $. Mengetahui konsep model evaluasi Kirkpatrik. '. Mengetahui level evaluasi dalam model evaluasi Kirkpatrik. /. Mengetahui hu9ungan antar level evaluasi model Kirkpatrik.
1.* Ma!+aat Pe!#l)%a! 1e9agai reerensi dalam memahami materi mata kuliah Evaluasi Program 9agi pem9aa dan 9agi penulis khususn7a.
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 M,-el Eal#a%) Pr,"ra$ K)r/atr) Model evaluasi empat level dikenal pertama kali pada tahun $-%ketika Donald 3. Kirkpatrik menulis empat seri artikel dengan judul
and
Developmet
menggam9arkan
evaluasi
#A1TD).
empat
level
Artikel;artikel 7ang
terse9ut
diormulasikan
oleh
Kirkpatrik 9erdasarkan konsep dari desertasi 9eliau pada =niversit7 o :ionsin, Madison.
Kirkpatrik, D., 3. Kirkpatrik @., D. #dalam
+amadhon, hlm %) mengemukakan tiga alasan spesiik dalam melakukan evaluasi
program
pelatihan,
7aitu!
pertama,
untuk
menjustiikasi
ke9eradaan anggaran pelatihan dengan memperlihatkan 9agaimana program pelatihan terse9ut 9erkontri9usi pada tujuan dan sasaran organisasiG kedua, untuk menentukan apakah suatu program pelatihan dilanjutkan atau tidakG ketiga, serta untuk memperoleh inormasi mengenai 9agaimana ara meningkatkan program pelatihan dimasa datang. Model Kirkpatrik memiliki
9e9erapa
kele9ihan
antara
lain!
$).
le9ih
komprehensi, karena menakup aspek kogniti, skill dan aektiG '). o9jek evaluasi tidak han7a hasil 9elajar semata tetapi juga menakup proses,
output
maupun
outomesG
/).
le9ih
mudah
diterapkan
#applia9le) untuk level kelas karena tidak terlalu 9an7ak meli9atkan pihakpihak lain dalam proses evaluasi. Menurut Kirkpatrik #dalam +amadhon, hlm.%) evaluasi terhadap eektivitas program pelatihan menakup empat level evaluasi,7aitu $) reaction level , ') learning level, /) behavior level , dan ) result level.
3
2.2 Leel Eal#a%) -ala$ M,-el Eal#a%) K)r/atr) Menurut Kirkpatrik #dalam +amadhon, hlm.%) evaluasi terhadap eektivitas program pelatihan menakup empat level evaluasi,7aitu se9agai 9erikut! a. Reaction level Mengevaluasi terhadap reaksi peserta pelatihan 9erarti mengukur kepuasan peserta #ustomer satisation). Program pelatihan dianggap eekti apa9ila proses training dirasa men7enangkan dan memuaskan 9agi peserta pelatihan sehingga mereka tertarik dan termotivasi untuk 9elajar dan 9erlatih. Dengan kata lain, peserta akan termotivasi apa9ila proses pelatihan 9erjalan memuaskan 9agi peserta 7ang pada akhirn7a akan memunulkan reaksi dari peserta 7ang men7enangkan. 1e9alikn7a, apa9ila peserta tidak merasa puas terhadap proses pelatihan 7ang diikutin7a maka mereka tidak akan termotivasi untuk mengikuti kegiatan pelatihan le9ih lanjut. Kepuasan peserta pelatihan dapat dikaji dari 9e9erapa aspek, 7aitu materi 7ang di9erikan, asilitas 7ang di9erikan, strategi pen7ampaian materi 7ang digunakan oleh instruktur, media pem9elajaran 7ang tersedia, jad2al kegiatan sampai menu dan pen7ajian konsumsi 7ang disediakan. 9. Learning level
Menurut Kirkpatrik # dalam :ido7oko, tanpa
tahun, hlm.- ) mengemukakan learning can be defined as the extend to which participants change attitude, improving knowledge, and /or increase skill as a result of attending the program. Ada tiga hal 7ang dapat pelatih ajarkan dalam program pelatihan, 7aitu pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan. Peserta pelatihan dikatakan telah 9elajar apa9ila pada dirin7a telah mengalami peru9ahan sikap, per9aikan pengetahuan, maupun peningkatan ketrampilan.
4
. Behavior level Evaluasi pada level ketiga ini 9er9eda denga evaluasi terhadap sikap pada level kedua. Penilaian sikap pada evaluasi level ' diokuskan pada peru9ahan sikap 7ang terjadi pada saat pelatihan dilakukan sehingga le9ih 9ersiat internal, sedangkan penilaian tingkah laku diokuskan pada peru9ahan tingkah laku setelah peserta kem9ali ke tempat kerja. 4ang dinilai dalam tingkah laku ini adalah peru9ahan perilaku setelah kem9ali ke tempat kerja maka evaluasi level ketiga ini dapat dise9ut dengan evaluasi terhadap outome dari kegiatan pelatihan. d. Result level Evaluasi hasil dalam level keempat ini diokuskan pada hasil akhir 7ang terjadi karena peserta mengikuti suatu program. 4ang termasuk dalam kategori hasil akhir dari suatu program
pelatihan
diantaran7a
adalah
kenaikan
produksi,
peningkatan kualitas, penurunan 9ia7a, penurunan kuantitas, terjadin7a keelakaan kerja, penurunan turn;over dan kenaikan keuntungan. ?e9erapa program mempun7ai tujuan meningkatkan moral kerja maupun mem9angun team 2ork 7ang le9ih 9aik. Dengan kata lain adalah evaluasi terhadap impat program. Dari empat tahap 7ang terantum diatas le9ih dikem9angkan oleh Kirkpatrik akan dijelaskan seara le9ih rini se9agai 9erikut! Reaction, evaluasi terhadap reaksi 9ertujuan untuk mengetahui tingkat
kepuasan peserta pelatihan terhadap pen7elenggaraan pelatihan. Kualitas proses atau pelaksanaan suatu pelatihan dapat kita ukur melalui tingkat kepuasan pesertan7a. kepuasan peserta terhadap pen7elenggaraan atau proses suatu pelatihan akan 9erimplikasi langsung terhadap motivasi dan semangat 9elajar peserta dalam pelatihan. Peserta pelatihan akan 9elajar dengan le9ih 9aik ketika dia merasa puas dengan suasana dan lingkungan tempat ia 9elajar. Mengetahui tingkat kepuasan peserta dapat dilakukan dengan mengukur 9e9erapa aspek dalam pelatihan, 7ang meliputi! pela7anan panitia pen7elenggara, kualitas instruktur, kurikulum pelatihan, materi pelatihan, metode 9elajar, suasana kelas, asilitas
5
utama dan asilitas pendukung, ke9ernilaian dan ke9ermaknaan isi pelatihan, dan lain;lain 7ang 9erhu9ungan dengan pen7elenggaraan suatu pelatihan. Mengukur reaksi ini relati mudah karena 9isa dilakukan dengan menggunakan reation sheet 7ang 9er9entuk angket. Evaluasi terhadap reaksi ini sesungguhn7a dimaksudkan untuk mendapatkan respon sesaat peserta terhadap kualitas pen7elenggaraan pelatihan. >leh karena itu 2aktu 7ang paling tepat untuk men7e9arkan angket adalah sesaat setelah pelatihan 9erakhir atau 9e9erapa saat se9elum pelatihan 9erakhir. 3angkah;langkah dalam melakukan evaluasi di level;$ adalah! $. Tentukan hal;hal 7ang dapat menginormasikan kepuasan peserta dalam mengikuti kegiatan pelatihan seperti asilitas, jad2al, kualitas makanan, kualitas pengajar, kualitas diktat atau modul, kualitas media pem9elajaran,
strategi
pem9elajaran
7ang diterapkan
pengajar,
kesigapan dan keramahan panitia, serta inormasi lainn7a 7ang di9utuhkan. '. normasi;inormasi terse9ut kemudian dikemas dalam suatu ormat isian 7ang mudah dimengerti oleh su9jek evaluasi, serta dapat mengkuantiikasikan inormasi;inormasi terse9ut. Tam9ahkan juga kolom komentar dan saran se9agai inormasi tam9ahan. /. 3akukan evaluasi di level ini segera, 9aik ketika kegiatan 9elangsung, maupun setelah kegiatan pelatihan 9erakhir. . 3akukan tindakan 7ang tepat seara langsung dalam men7ikapi hasil evaluasi Learning , menurut Kirkpatrik, 9elajar dapat dideinisikan se9agai
peru9ahan sikap mental #attitude), per9aikan pengetahuan, atau penam9ahan ketrampilan peserta setelah selesai mengikuti program. Melalui deinisi terse9ut kita dapat menentukan aspek apa saja 7ang mesti diukur dalam evaluasi tahap kedua ini.
Evaluasi tahap kedua ini sesungguhn7a evaluasi terhadap hasil
pelatihan. Program dikatakan 9erhasil ketika aspek;aspek terse9ut diatas mengalami per9aikan dengan mem9andingkan hasil pengukuran se9elum dan sesudah pelatihan. 1emakin tinggi tingkat per9aikann7a, dikatakan semakin
6
9erhasil pula suatu program pelatihan. Kegiatan pengukuran dalam evaluasi tahap kedua ini relati le9ih sulit dan le9ih memakan 2aktu jika di9anding dengan mengukur reaksi peserta. >leh karenan7a penggunaan alat ukur dan pemilihan 2aktu 7ang tepat akan dapat mem9antu kita mendapatkan hasil pengukuran 7ang akurat. Alat ukur 7ang 9isa kita gunakan adalah tes tertulis dan tes kinerja. Tes tertulis kita gunakan untuk mengukur tingkat per9aikan pengetahuan dan sikap peserta, sementara tes kinerja kita gunakan untuk mengetahui tingkat penam9ahan ketrampilan peserta. =ntuk dapat mengetahui tingkat per9aikan aspek;aspek terse9ut, tes dilakukan se9elum dan sesudah program. Disamping itu, Kirkpatrik juga men7arankan penggunaan kelompok pem9anding se9agai reerensi eek pelatihan terhadap peserta. Kelompok pem9anding ini adalah kelompok 7ang tidak ikut program pelatihan. Kedua kelompok diukur dan diper9andingkan hasil pengukuran keduan7a hingga dapat diketahui eek program terhadap pesertan7a. 3angkah;langkah dalam melaksanakan evaluasi di level;', adalah! $. 3akukan evaluasi terkait peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan peru9ahan sikap se9elum dan sesudah pelatihan. '. 0unakan tes tertulis untuk mengukur pengetahuan dan sikap. /. 0unakan tes perorma dalam mengukur keterampilanG . 0unakan hasil pengukuran terse9ut untuk melakukan tidakan 7ang sesuai. 4ang dimaksud tindakan 7ang sesuai dalam hal ini adalah melakukan tindakan konirmati dengan hasil evaluasi di level;$, apakah karena pengajar kurang komunikati dalam men7ampaikan materi, terkait strategi 9elajar 7ang tidak sesuai dengan harapan peserta, atau karena aktoraktor lain di level;$ 7ang mungkin dapat men7e9a9kan peserta mengalami demotivasi dalam 9elajar, sehingga kekurangan evaluasi dalam level;$ dapat segera mendapat perhatian. Behaviour , evaluasi terhadap perilaku ini diokuskan pada perilaku kerja
peserta pelatihan setelah mereka kem9ali ke dalam lingkungan kerjan7a. Perilaku 7ang dimaksud di sini adalah perilaku kerja 7ang ada hu9ungann7a langsung dengan materi pelatihan, dan 9ukan perilaku dalam konteks hu9ungan personal
7
dengan rekan;rekan kerjan7a. @adi, 7ang ingin diketahui dalam evaluasi ini adalah se9erapa jauh peru9ahan sikap mental #attitude), per9aikan pengetahuan, atau penam9ahan ketrampilan peserta mem9a2a pengaruh langsung terhadap kinerja peserta ketika kem9ali ke lingkungan kerjan7a. Apakah peru9ahan sikap mental #attitude), per9aikan pengetahuan, atau penam9ahan ketrampilan peserta itu diimplementasikan dalam lingkungan kerja peserta ataukah di9iarkan 9erkarat dalam diri peserta tanpa pernah diimplementasikan. Evaluasi perilaku ini dapat dilakukan melalui o9servasi langsung ke dalam lingkungan kerja peserta. Disamping itu 9isa juga melalui 2a2anara dengan atasan maupun rekan kerja peserta. Dari sini diharapkan akan diketahui peru9ahan perilaku kerja peserta se9elum dan setelah ikut program. Karena terkadang ada kesulitan untuk mengetahui kinerja peserta se9elum ikut pelatihan, disarankan juga untuk melakukan dokumentasi terhadap atatan kerja peserta se9elum mengikuti pelatihan. Pada program pelatihan 7ang siatn7a rutin 7ang merupakan kerjasama suatu institusi dengan pen7elenggara pelatihan, mengukur perilaku kerja peserta dapat dilakukan seara simultan dari angkatan 7ang satu ke angkatan 9erikutn7a. Dalam kasus ini, 9iasan7a pimpinan organisasi atau institusi memegang peranan penting dan 9iasan7a pimpinan organisasilah 7ang mengam9il inisiati se9a9 merekalah 7ang paling 9erkepentingan dengan hasil pelatihan 7ang sudah dikenakan pada anak 9uahn7a. 1eringkali peserta pelatihan mem9utuhkan 2aktu transisi dalam meru9ah perilaku kerjan7a setelah ikut program. >leh karena itu sangat disarankan pelaksanaan evaluasi perilaku ini dilakukan dengan terle9ih dahulu mem9eri 2aktu jeda untuk masa transisi itu. 1ementara pakar evaluasi men7arankan paling epat / 9ulan setelah pelatihan 9erakhir. Disamping itu disarankan juga evaluasi ini dilakukan le9ih dari satu kali dalam rentang 2aktu 7ang ukup untuk mengetahui apakah peru9ahan perilaku itu 9ersiat sementara ataukah permanen. 3angkah;langkah dalam melakukan evaluasi level;/ adalah! $. 3akukan terle9ih dahulu evaluasi di level;$ dan level;'. '. ?erikan 2aktu untuk 9erlangsungn7a peru9ahan perilaku, 7ang umumn7a adalah / sampai dengan 5 9ulan setelah pelatihan.
8
/. 3akukan evaluasi perilaku 9aik se9elum dan sesudah program 4.
pelatihan apa9ila memungkinkan. 3akukan metode surve7 menggunakan
kuisioner
atauBdan
2a2anara pada peserta pelatihan, atasan langsung peserta, 9a2ahan peserta, dan pihak lain 7ang sering mengamati perilaku peserta. %. 3akukan evaluasi pada semua peserta, atau apa9ila tidak 6.
memungkinkan gunakan metode sampling. 3akukan evaluasi ulangan pada 2aktu 7ang sesuai, untuk memastikan peserta tetap pada perilaku 7ang sesuai dengan tujuan
pelatihan. (. Pertim9angkan
aktor 9ia7a pelaksanaan
evaluasi
perilaku
di9andingkan dengan keuntungan 7ang dihasilkan dari evaluasi Result , Evaluasi hasil dalam level ke ini diokuskan pada hasil akhir
#inal result) 7ang terjadi karena peserta telah mengikuti suatu program. evaluasi terhadap result ini 9ertujuan untuk mengetahui dampak peru9ahan perilaku kerja peserta pelatihan terhadap tingkat kinerjan7a dalam organisasi. Dalam kegiatan pem9elajaran model evaluasi ini mengarah pada hasil akhir 7ang diperoleh peserta pelatihan. Evaluasi result juga 9erungsi untuk mengem9angkan suatu program pem9elajaran 7ang meliputi desain 9elajar mengajar. untuk menetapkan kedudukan
suatu
program
pem9elajaran
9erdasarkan
ukuranBkriteria
tertentu,sehingga suatu program dapat dipera7a, di7akini dan dapat dilaksanakan terus, atau se9alikn7a program itu harus diper9aiki. 3angkah langkah dalam melakukan evalausi di level adalah! $. 3akukan terle9ih dahulu evaluasi di level;/. '. ?erikan 2aktu dalam melihat dampak munul atau terapai. Tidak ada 2aktu 7ang spesiik dalam melakukan evaluasi hasil, sehingga dalam
menentukan
2aktu
pelaksanaan
evaluasi
harus
mempertim9angkan 9er9agai aktor 7ang terli9at.
9
/. Dapat dilakukan dengan metode surve7 menggunakan kuisioner ataupun 2a2anara terhadap peserta pelatihan dan pimpinan perusahaan. . 3akukan pengukuran, 9aik se9elum dan sesudah program pelatihan apa9ila memungkinkan. %. 3akukan evaluasi ulangan pada 2aktu 7ang sesuai pada 2aktu 7ang sesuai. 5. Pertim9angan 9ia7a 7ang dikeluarkan dengan hasil 7ang didapat. (. Dapat menggunakan data sekunder, seperti data penjualan, data produksi, dan data lainn7a 7ang mendukung hasil surve7 dalam menganalisi hasil.
2.' H##!"a! A!tar Leel Eal#a%) M,-el Evaluasi Kirkpatrik mengasumsikan 9ah2a ke9erhasilan pelatihan 7ang diukur di suatu level akan menjadi dasar ke9erhasilan di level selanjutn7a. @adi jika sejak level reaksi seorang partisipan sudah mengalami ketidakpuasan, maka tidak mungkin ia 9isa menghasilkan kinerja 7ang 9aik 9agi dirin7a dan 9agi organisasi dikaitkan dengan materi 7ang disampaikan dalam pelatihan. 1elain itu juga, jika suatu pelatihan tidak mempun7ai pengaruh 7ang dapat dilihat pada kinerja organisasi, maka level pun tidak dapat dilakukan. Demikian juga level / mem9erikan 9ukti akan adan7a transer pengetahuan, katerampilan dan sikap pada pekerjaan. @ika transer tidak terjadi, maka level tidak dapat menunjukkan hasil apapun. ?erdasarkan hu9ungan ini maka dapat dikatakan 9ah2a ke9erhasilan di setiap level menjadi penting karena ada kedalaman tingkat evaluasi untuk menentukan apakah suatu pelatihan mem9erikan manaat 9agi organisasi atau tidak.
2.* I$/le$e!ta%) M,-el K)r/atr) Pa-a eal#a%) /r,"ra$ 1.
mplementasi Model Kirkpatrik pada evaluasi program diklat di Pusdiklat Migas
10
Pada pusdiklat migas #pendidikan dan pelatihan min7ak dan gas) 7ang mana diatur dalam peraturan menteri energ7 nomer $6 tahun'&&- untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan di su9 setor min7ak dan gas dengan salah satu ungsin7a dengan melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi pada diklat terse9ut sehingga dalam hal ini memerlukan model evaluasi 7ang sesuai dan eekti. Adapun pusdiklat migas memilih menggunakan model Kirkpatrik 7ang memiliki level karena model ini relative digunakan karena sederhana, jelas dan mudah diterapkan. Pada evaluasi pen7elenggaraan diklat mempun7ai konsep 7ang sama dengan pelaksanaan evaluasi level;$ dimodel empat level Kirkpatrik, 7ang 9ertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan peserta diklat terhadap pelaksanaan program diklat. Kegiatan EPP #evaluasi pen7elenggaraan diklat) dilakukan pada semua program diklat 7ang diselenggarakan oleh Pusdiklat Migas pada setiap tahun anggaran. EPP dilakukan menggunakan metode kuisioner 7ang diisi oleh semua peserta se9elum penutupan program diklat. Pertan7aan;pertan7aan dalam kuisioner di9uat seara spesiik dan sistematis 7ang 9erkaitan dengan tingkat kepuasan peserta, 7ang antara lain terkait sarana dan prasarana diklat, diktat atau modul 7ang di9erikan, lama pelaksanaan diklat, kualitas pengajar untuk setiap materi diklat, akomodasi peserta, pela7anan panitia, serta inormasi lainn7a. Adapun ontoh penerapan model ini pada level $, apa9ila terjadi kekurangan dalam hal sarana dan prasarana diklat, akomodasi, kualitas makanan, diktat atau modul, ataupun hal lain 7ang 9erkaitan dengan ken7amanan dan kepuasan peserta #9erdasarkan hasil evaluasi), maka evaluator harus segera mem9erikan inormasi terse9ut kepada pihak 7ang 9ertanggung ja2a9 agar segera di9erikan tindakan 7ang sesuai. 8ontoh 7ang kedua, apa9ila kualitas pengajar maupun strategi pem9elajaran 7ang digunakan tidak sesuai dengan harapan peserta, maka evaluator harus segera mem9eritahukan inormasi terse9ut, 9aik kepada pengajar 7ang 9ersangkutan, dan juga kepada pihak 7ang
11
9ertanggung ja2a9 dalam hal pemilihan dan pengem9angan kompetensi pengajar. Hal terse9ut dilakukan agar pengajar dapat segera meru9ah strategi pem9elajaran 7ang dipilihn7a dan meningkatkan kualitasn7a seara spesiik sesuai dengan inormasi 7ang di9erikan. 1elanjutn7a penerapan pada diklat di level ' 7aitu pada level pem9elajaran digunakan untuk mengukur peningkatan kompetensi peserta sesuai dengan tujuan program diklat. Kegiatan evaluasi di level; ' terse9ut dapat dilakukan melalui tes tertulis #pilihan ganda atau essa7) untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan peru9ahan perilaku, serta tes perorma untuk mengukur peningkatan keterampilan 9aik seara pree test dan post test. Adapun pada level / 7aitu perilaku 7ang diterapkan pada kegiatan EPD #evaluasi pasa diklat) sesuai dengan karakteristik pelaksanaan evaluasi di level;/ model Kirkpatrik. Ter9atasn7a anggaran dan tidak adan7a tindak lanjut terhadap hasil rekomendasi 7ang di9erikan dalam kegiatan EPD menjadi kekurangan 7ang harus diper9aiki pada diklat ini. Adapun tindakann7a ! $. Keter9atasan Anggaran Terkait dengan keter9atasan anggaran dapat dilakukan perenanaan seara utuh mengenai teknis kegiatan dan strategi evaluasi untuk semua level sesuai dengan model Kirkpatrik, sehingga tersedia anggaran dan strategi pengam9ilan data dalam melakukan kegiatan evaluasi seara utuh untuk semua program diklat. Hal ini tentun7a mem9utuhkan kajian 7ang mendalam terkait dengan ost and 9eneit dan strategi pelaksanaan kegiatan evaluasi. 1trategi 7ang diusulkan adalah dengan tidak mendatangi responden
langsung
mengumpulkan
ke
responden
tempat di
kerja
satu
akan
ataupun
dengan
tetapi
dengan
memanaatkan media komunikasi dalam mengumpulkan data, 9aik melalui internet maupun telepon. '. Tindak lanjut hasil evaluasi 12
Penekanan tindak lanjut hasil evaluasi pada level ini seara umum 9erkaitan dengan materi diklat 7ang di9erikan, apakah sesuai dengan 7ang di9utuhkan peserta untuk diaplikasikan di tempatn7a 9ekerja ataupun apakah sesuai dengan teknologi dan peralatan 7ang digunakan ditempat kerja peserta. Hasil evaluasi EPD seharusn7a diinormasikan ke 9agian atau pihak 7ang 9ertanggung ja2a9 dalam mendesain kurikulum program diklat, untuk
di9eri
kan
tindakan
atau
per9aikan
sesuai
dengan
rekomendasi 7ang di9erikan dalam laporan evaluasi. 1olusi dalam menindaklanjuti hasil evaluasi EPD, 7aitu melalui ke9ijakan tentang pedoman pelaksanaan evaluasi EPD seara komprehensi, 7ang memuat teknis pelaksanaan pengam9ilan data maupun dalam menindaklanjuti temuan 7angdi9erikan pada laporan evaluasi. Dan pada level terakhir 7aitu pada level 9elum dilakukan di Pusdiklat Migas. Kegiatan evaluasi di level ini dapat dilakukan dengan strategi anggaran serta pelaksanaan 7ang seara umum sama dengan pelaksanaan evaluasi di level;/ 7ang disesuaikan dengan karakteristik evaluasi di level; sesuai dengan model Kirkpatrik dan 2aktu pelaksanaan kegiatan. =ntuk 2aktu pelaksanaan kegiatan, dapat dilakukan setelah evaluasi di level;/ dilakukan. Hal terse9ut 9ertujuan untuk mensinkronisasi hasil antara level;/ dan level;, sehingga tidak terjadi kesalahan analisis dalam menerjemahkan hasil pengukuran. '. mplementasi Evaluasi Model Kirkpatrik Dilakukan Pada Proses Pem9elajaran Pada Matakuliah Masalah *ilai A2al Dan 17arat ?atas di =niversitas *egeri 0orontalo. Pada
evaluasi
level
$
pada
reaksi
mahasis2a,
proses
pem9elajaran perkuliahan menggunakan instrument angket B kuesinoer kepada mahasis2a 7ang mengontrak mata kuliah terse9ut. Dalam ke9erhasilan proses kegiatan pem9elajaran tidak terlepas dari minat, perhatian,
dan
motivasi
mahasis2a
dalam
mengikuti
jalann7a
perkuliahan. Mahasis2a 9elajar le9ih 9aik apa9ila mereka mem9eri 13
reaksi positi terhadap lingkungan 9elajar. Kepuasan mahasis2a terhadap proses pem9elajaran 7ang dilakukan dikaji dari 9e9erapa aspek, 7aitu materi 7ang di9erikan, asilitas 7ang tersedia, strategi pen7ampaian materi oleh dosen, dan media pem9elajaran 7ang tersedia. Dari data 7ang diperoleh terse9ut diperoleh presentase ukelas A adalah %6, &5 mahasis2a men7atakan sangat memuaskan terhadap proses pem9elajaran
7ang
dilakukan,
'-,&/
mahasis2a
men7atakan
memuaskan, -,56 men7atakan kurang memuaskan dan /,'/ men7atakan tidak memuaskan. maka dapat dikatakan 9ah2a mahasis2a 7ang mengikuti kuliah Masalah *ilai A2al dan 17arat ?atas mem9erikan reaksi 7ang positi terhadap proses pem9elajaran 7ang dilakukan. Evaluasi ini menjadi auan untuk melakukan per9aikan ataupun peningkatan kualitas proses 9elajar mengajar oleh dosen. Pada level ' , 7aitu Evaluasi 9elajar pada model Evaluasi Model Kirkpatrik dilakukan dengan asesmen kinerja melalui ru9rik penilaian 7ang telah ditetapkan. Proses pem9elajaran Masalah *ilai A2al dan 17arat ?atas dilakukan dengan harapan untuk mengem9angkan dan mengungkap seluruh potensi 7ang dimiliki mahasis2a. Hal ini dilakukan mengingat kompetensi dari matakuliah ini sangat 9ermanaat 9agi mahasis2a untuk melakukan simulasi atau pemodelan 7ang 9erkaitan dengan enomena;enomena alam atau enomena kehidupan sehari;hari. Evaluasi 9elajar mahasis2a dilakukan seara individu tentang pengetahuan, sikap dan keterampilan 7ang dimiliki. 1etiap mahasis2a dinilai menggunakan ru9rik penilaian 9erdasarkan 7ang direnanakan. +ata;rata nilai mahasis2a adalah '-.%% atau -',//. Hal ini menunjukkan 9ah2a kemampuan mahasis2a kelas A pada matakuliah Masalah *ilai A2al dan 17arat ?atas sangat memuaskan. Adapun pada tahapan evaluasi level / ,evaluasi perilaku untuk mengukur kemampuan mahasis2a menerapkan atau mengaplikasikan konsep;konsep M*A dan 17arat ?atas dalam hal pemodelan 7ang 9erkaitan dengan enomena alam atau enomena kehidupan sehari;hari. Dalam pem9elajaran matakuliah M*A dan 17arat ?atas, mahasis2a
14
di9erikan kesempatan untuk mem9uat suatu artikel 7ang 9erkaitan dengan pemodel dan menerapkan konsep;konsep M*A dan 17arat ?atas kemudian melakukan presentasi. Hasil presentasi menjadi inormasi sejauh mana penguasaan mahasis2a terhadapa konsep; konsep 7ang sudah dipelajari. 3evel terakhir dari evaluasi model Kirkpatrik pada program pem9elajaran Masalah *ilai A2al dan 17arat ?atas ditekankan pada hasil akhir dari kegiatan akademik mahasis2a. Ke9erhasilan mahasis2a pada level dapat dilihat pada level ketiga dari evaluasi model Kirkpatrik. Kriteria penliaan pada level ini merupakan lanjutan dari penilaian level pertama 7aitu pemanaatan konsep;konsep dalam simulasi dan pemodelan. Mahasis2a mem9uat model simulasi terhadap salah satu enomena alam atau enomena kehidupan sehari;hari dengan menggunakan konsep;konsep M*A dan 17arat ?atas. Hasil 7ang telah diperoleh melalui kegiatan komputasi kemudian dipresentasikan se9agai salah satu aspek penilaian pada ru9rik 7ang telah ditetapkan.
15
BAB III PENUTUP
'.1 Ke%)$/#la! Kirkpatrik salah seorang ahli evaluasi program pelatihan dalam 9idang pengem9angan sum9er da7a manusia #1DM). Model evaluasi 7ang dikem9angkan oleh Kirkpatrik dikenal dengan istilah Kirkpatrik Four 3evels Evaluation Model. Evaluasi terhadap eektivitas program pelatihan #training) menurut Kirkpatrik #$--6) dalam Eko Putro :idoko #'&$&) menakup empat level evaluasi, 7aitu! level $ reation 7aitu jika program training dianggap eekti apa9ila proses training dirasa men7enangkan dan memuaskan 9agi peserta training, sehingga mereka tertarik dan termotivasi untuk 9elajar dan 9erlatih. Dengan kata lain peserta training akan termotivasi apa9ila proses training 9erjalan seara memuaskan 9agi peserta 7ang pada akhirn7a akan memunulkan reaksi dari peserta 7ang men7enangkan. 1e9alikn7a apa9ila peserta tidak merasa puas terhadap proses training 7ang diikutin7a mereka tidak akan termotivasi untuk mengikuti training. , level ' learning 7aitu apa9ila Ada tiga hal 7ang dapat diajarkan dalam prgram training, 7aitu pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Peserta training dikatakan telah 9elajar apa9ila pada dirin7a telah mengalami peru9ahan sikap, per9aikan pengetahuan maupun peningkatan keterampilan. >leh karena itu untuk mengukur eektivitas prgram training maka ketiga aspek terse9ut perlu untuk diukur. Tanpa adan7a peru9ahan sikap, peningkatan pengetahuan atau keterampilan pada peserta training maka program dapat dikatakan gagal , level / 9ehavior 7aitu apa9ila Evaluasi pada level ke / #evaluasi tingkah laku) ini 9er9eda dengan evaluasi terhadap sikap pada level ke '. Penilaian sikap pada evaluasi level ' diokuskan pada peru9ahan sikap 7ang terjadi pada saat kegiatan pem9elajaran dilakukan sehingga le9ih 9ersiat internal, sedangkan penilaian tingkah laku diokuskan pada peru9ahan tingkah laku peserta setelah selesai mengikuti pem9elajaran. 1ehingga penilaian tingkah laku ini le9ih 9ersiat eksternal , dan level result evaluasi hasil dalam level ke ini diokuskan pada hasil akhir #inal result) 7ang terjadi karena sis2a
16
telah mengikuti suatu program pem9elajaran. Termasuk dalam kategori hasil akhir dari suatu program pem9elajaran diantaran7a adalah peningkatan hasil 9elajar, peningkatan pengetahuan, dan peningkatan keterampilan #skills).
'.2 Sara! Dalam melaksanakan evaluasi pelatihan hendakn7a dilakukan seara sistematis dan terstruktur. Evaluasi pelatihan seara garis 9esar meli9atkan tiga unsur 7aitu input, transormasi dan output.
17
DAFTAR PUSTAKA ?adu,17amsu omar. #tanpa tahun) .mplementasi evaluasi model kirkpatrik pada perkuliahan masalah nilai a2al dan s7arat 9atas , Jurnal penelitian dan valuasi !endidikan, 6, $&';$'-. +amadhon, 17aril. #Tanpa Tahun). Penerapan Model Empat 3evel Kirkpatrik dalam Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur di Pusdiklat Migas, "orum #iklat, 5 #'$), hlm. %;6 ?agi7ono. #'&$'). Evaluasi Pelatihan Teknik Mengajar ?erdasarkan Model Empat 3evel Evaluasi Pelatihan Kirkpatrik, $eminar %asional &'' $#( )eknologi %uklir . # hlm /'$;/'/) +ukmi, dkk. #Tanpa Tahun). Evaluasi Training dengan Menggunakan Model Kirkpatrik # 1tudi Kasus Training Foreman Development Program di PT. Krakatau ndustrial Estate 8ilegon), * th %ational 'ndustrial ngineering +onference. #hlm $/';$//). +egina, dkk. #'&&6). Evaluasi Keeektian Program Pelatihan IKno2 4our 8ustomer dan Mone7 3aundering di ?ank J ?andung, %ational +onference on (anagement Research.
18