Model Pengembangan Kurikulum A. Mode Modell Ralp Ralp Tyl Tyler er
Dalam Dalam bukuny bukunyaa yang yang berjud berjudul ul Basic Principles Curriculum and Instruction (1949), Tyler mengatakan bahwa curriculum development needed to be treated logically and systematically. systematically . Ia berupaya menjelaskan tentang pentingnya
pendapat
secara
rasional,
menganalisis,
menginterpretasi
kurikulum dan program pengajaran dari suatu s uatu lembaga pendidikan. 1 Model Model pengem pengemban bangan gan kurik kurikulu ulum m Tyler Tyler lebih lebih bersifa bersifatt bagaim bagaimana ana merancang suatu kurikulum sesuai dengan tujuan, dan misi suatu institusi pendidikan. Model ini tidak menguraikan pengembangan kurikulum dalam bentuk langkah – langkah konkrit atau a tau tahapan – tahapan secara rinci. Tyler hanya memberikan dasar – dasar pengembangannya. pengembangannya.2 Proses pengembangan kurikulum Model Ralp Tyler Objectives
what ed educational pu purpose sh should th the sc school seek to attain ?
Selec Selecti ting ng learn learnin ing g expe experi rien ence cess
what what educ educat atio ion n expe experie rienc nces es can be prov provid ided ed that are likely to attain purpose ?
Organ Organiz izin ing g learn learnin ing g expe experie rienc nces es how how can can thes thesee educ educat atio iona nall expe experi rien ences ces be effectively organized ?
Evalution
how can we determine whether these purposes are being attained ?
Menu Menuru rutt Tyle Tylerr ada ada empa empatt tahap tahap
yang yang harus harus dila dilaku kuka kan n dala dalam m
pengembangan kurikulum yang meliputi Menentukan tujuan pendidikan, 1
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik (Jogjakarta:AR-RUZZ MEDIA, MEDIA, 2007), 154 2 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pengembangan (Jakarta:Kencana Predana Media Group, 2010), 83
Menentukan pengalaman belajar, Menentukan organisasi pengalaman belajar, Menentukan evaluasi pembelajaran.3 a. Mene Menent ntuk ukan an Tuju Tujuan an Pendi Pendidi dika kan n Tiga Tiga aspek aspek yang yang haru haruss dipe diperti rtimb mban angk gkan an sebag sebagai ai sumb sumber er dala dalam m penentuan tujuan pendidikan menurut menurut Tyler, yaitu •
Hakikat peserta didik
•
Kehidupan masyarakat masa kini
•
Pandangan para ahli bidang studi Ada lima lima faktor faktor yang yang menjad menjadii arah penent penentuan uan tujuan tujuan pendid pendidika ikan, n,
yaitu yaitu pengem pengemban bangan gan kemamp kemampuan uan berpik berpikir, ir, memban membantu tu memper memperole oleh h informasi, pengembangan sikap kemasyarakatan, pengembangan minat peserta didik, dan pengembangan sikap sosial. b. Menentukan Pengalaman Belajar Pengalaman belajar adalah segala aktivitas siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan. Pengalaman belajar bukanla isi atau materi pelajaran dan bukan pula aktivitas guru memberikan pelajaran. 4 Pengalaman belajar menunjuk kepada aktivitas siswa di dalam proses pembelajaran. Ada beberapa prinsip dalam menentukan pengalaman belajar siswa. Pertama, Pertama, pengalaman siswa harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Kedua, Kedua, setiap pengalaman pengalaman belajar belajar harus memuaskan memuaskan siswa. Ketiga, Ketiga, setiap setiap rancan rancangan gan pengal pengalama aman n siswa siswa belaja belajarr sebaik sebaiknya nya melibatkan siswa. Keempat , bisa dimungkinkan dalam satu pengalaman belajar dapat mencapai tujuan yang berbeda.5 c. Menent Menentuka ukan n Organi Organisasi sasi Peng Pengalam alaman an Belaja Belajar r Pengalaman Pengalaman belajar mencakup mencakup tahapan tahapan – tahapan tahapan belajar dan isi atau materi belajar. Ada dua jenis pengorganisasian pengalaman belajar yakni, pengorganisasian secara vertical dan secara horizontal.6 Pengorganisasian secara vertical terjadi apabila menghubungkan pengalaman belajar dalam satu satu kaji kajian an yang yang sama sama dala dalam m ting tingka katt yang yang berb berbed eda. a. Misa Misalk lkan an,, 3
Tim Pengembang MKDP, Kurikulum & Pembelajaran (Jakarta:PT Rajawali Pers, 2011), 79-81 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pengembangan (Jakarta:Kencana Predana Media Group, 2010), 84 5 Ibid., 84-85 6 Ibid., 86 4
pengorganisasian pengalaman belajar yang menghubungkan pengalaman anta antara ra bida bidang ng geog geogra rafi fi di kelas kelas lima lima dan dan geog geograf rafii di kelas kelas enam enam.. Peng Pengor orga gani nisa sasi sian an
seca secara ra
hori horizo zont ntal al
jika jika
kita kita
meng menghu hubu bung ngka kan n
pengalaman belajar dalam bidang geografi dan sejarah dalam tingkat yang sama. d. Menent Menentuka ukan n Eval Evaluas uasii Pemb Pembelaj elajaran aran Menent Menentuka ukan n jenis jenis evalua evaluasi si apa yang yang cocok cocok diguna digunakan kan merupa merupakan kan kegiatan kegiatan akhir dalam model Tyler. Jenis penilaian yang akan digunakan digunakan harus harus disesu disesuaik aikan an dengan dengan jenis jenis dan sifat sifat dari dari tujuan tujuan pendid pendidika ikan n atau atau pembelajaran, materi pembelajaran, dan proses belajar.
B. Mode Modell Hil Hilda da Taba Taba
Model Model taba taba merupa merupakan kan modifi modifikas kasii dari dari model model Tyler. Tyler. Modifi Modifikas kasii ters terseb ebut ut
pene peneka kana nann nnya ya
teru teruta tama ma
pada pada
pemu pemusa sata tan n
perh perhat atia ian n
guru guru..
Pengem Pengemban bangan gan kuriku kurikulum lum yang yang dilaku dilakukan kan guru guru dan memosi memosisik sikan an guru guru sebagai sebagai inovator inovator dalam pengemban pengembangan gan kurikulum kurikulum merupakan merupakan karakteristi karakteristik k dalam model pengembangan Taba. 7 Dalam pengembangannya, model ini lebih bersifat induktif. Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut : a. Mengad Mengadaka akan n unit unit – unit unit percob percobaan aan Kegiat Kegiatan an ini perlu perlu memper mempersia siapka pkan n perenc perencana anaan an berdas berdasark arkan an pada pada teori – teori yang kuat, dan percobaan harus dilakukan di dalam kelas agar menghasilkan data empirik dan teruji. Tahapan unit – unit percobaan :
7
•
Mendiagnosis kebutuhan
•
Merumuskan tujuan – tujuan khusus
•
Memilih isi
•
Mengorganisasi isi
•
Memilih pengalaman belajar
•
Mengorganisasi pengalaman belajar
•
Mengevaluasi
Tim Pengembang MKDP, Kurikulum & Pembelajaran (Jakarta:PT Rajawali Pers, 2011), 85
•
Melihat sekuens dan keseimbangan (Taba, ( Taba, 1962:347)
b. Menguji unit percobaan Unit yang sudah dihasilkan pada langkah pertama diujicobakan di kela kelass – kela kelass expe experi rime men n pada pada berb berbag agai ai situa situasi si dan dan kond kondisi isi bela belaja jar. r. Pengujian dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan kepraktisan sehingga dapat menghimpun data untuk penyempurnaan. c. Mengad Mengadaka akan n revis revisii dan dan konsol konsolida idasi si Perbaikan Perbaikan dan penyempurnaan penyempurnaan dilakukan berdasarkan pada data yang dihimpun sebelumnya. Selain perbaikan dan penyempurnaan, dilakukan juga konsolidasi yaitu penarikan kesimpulan pada hal – hal yang bersifat umum dan konsistensi teori yang digunakan. d. Pengem Pengemban bangan gan keselur keseluruha uhan n kerangka kerangka kurikulu kurikulum m e.
Implementasi dan desiminasi8 Pada Pada taha tahap p tera terakh khir ir ini ini perl perlu u dipe dipersi rsiap apka kan n guru guru – guru guru mela melalu luii penataran
–
penataran,
lokakarya,
dan
lain
sebagainya
serta
memp memper ersi siap apka kan n fasi fasili lita tass dan dan alat alat – alat alat sesu sesuai ai deng dengan an tunt tuntut utan an kurikulum.9 Model pengembangan kurikulum Tyler dan Taba dikategorikan ke dalam Rational dalam Rational Model atau Objectives Model .10 Dalam kedua model ini tentu mempunyai kekuatan dan kelemahan. Kekuatan model Rational Model atau Objectives Objectives Model (model (model tyler &
model taba) diantaranya, a. Model ini menghindari kebingungan b. Memberikan suatu jalan yang tidak berbelit –belit c. Mempunyai pendekatan waktu yang efisien sehingga bisa menemukan
atau melakukan tugas kurikulum dengan baik d. Menggunakan pendekatan praktik untuk merancang kurikulum
Meneka kank nkan an pada pada peran peranan an dan dan nila nilaii tuju tujuan an – tuju tujuan an sehi sehing ngga ga para para e. Mene pengembang kurikulum bisa berpikir serius tentang tugas mereka f. 8
Menggunakan pemikiran / rasional
Ibid., 85-86 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pengembangan (Jakarta:Kencana Predana Media Group, 2010), 89 10 Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik (Jogjakarta:AR-RUZZ MEDIA, MEDIA, 2007), 159 9
g. Menggunakan tata urutan pengembangan kurikulum dari tujuan, formula
isi, aktivitas belajar, sampai evaluasi atas sejauh mana tujuan tercapai Kelemahan model Rational Model atau Objectives Model (model tyler &
model taba) diantaranya, a. Ketidak jelasan akan hakikat belajar dan mengajar b. Perbed Perbedaan aan cara cara berpik berpikir ir
dan pendeka pendekatan tan kurikulu kurikulumny mnya, a, seperti seperti latar
belakang pengalaman atau kurangnya pengalaman yang dimiliki seorang pendidik c. Menspesifikasikan segala tujuan yang akan dicapai tetapi pembelajaran
yang terjadi selalu diluar tujuan – tujuan d. Para pendidik sering tidak mengikuti pendekatan yang logis dan berututan
ketika terjun di lapangan e. Terlalu berlebihan menekankan pada formula hasil, seperti mementingkan
tujuan perilaku
C. Model Model D. K. Whe Wheele elerr
Wheeler (1967) mempunyai argumen tersendiri agar pengembangan kuri kuriku kulu lum m (curriculum curriculum developers developers)) dapa dapatt meng menggu guna naka kan n suat suatu u pros proses es melingkar (a (a cycle process) process) yang mana setiap elemen saling berhubungan dan saling bergantung. 11
Tujuan umum dan khusus 2. menentukan pengalaman belajar
5. Evaluasi
3. Menentukan isi/materi 4. Mengorganisasi pengalaman Dan bahan belajar
Langka Langkah h – langka langkah h pengem pengemban bangan gan kuriku kurikulum lum yang yang dikemu dikemukak kakan an wheeler menunjukkan bahwa pengembangan kurikulum membentuk sebuah 11
Ibid., 163
siklus (lingkaran). Pada hakikatnya setiap tahapan membentuk sebuah sistem yang saling bergantung satu sama lainnya. 12 D. Model Model Audery Audery dan Howard Howard Nichol Nicholls ls
Audery dan Nicholls mendefinisikan kembali metodenya Tyler, Taba, dan Wheeler dengan menekankan pada kurikulum proses yang bersiklus atau berbentuk lingkaran, dan ini dilakukan demi langkah awal yaitu analisis situasi.13 Lima Lima lang langka kah h peng pengem emba bang ngan an kuri kuriku kulu lum m menu menuru rutt Aude Audery ry dan dan Nicholls yaitu, a. Anal Analis isis is sit situ uasi asi b. Menentukan tujuan khusus c. Menent Menentuka ukan n dan meng mengorg organi anisasi sasi isi isi pelajar pelajaran an d. Menent Menentuka ukan n dan mengor mengorgan ganisas isasii metode metode e. Evaluasi
Analisis Situasi Menentukan tujuan khusus
Evaluasi
Menentukan dan mengorganisasian isi pelajaran Menentukan dan mengorganisasi metode
Mode Modell peng pengem emba bang ngan an kuri kuriku kulu lum m D. K. Whee Wheele ler, r, Aude Audery ry dan dan Howard Nicholls dikategorikan dalam Cycle Models yang mana dalam model ini juga mempunyai kekuatan dan kelemahan. Kekuatan Cycle Models diantaranya adalah sebagai berikut : 12
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pengembangan (Jakarta:Kencana Predana Media Group, 2010), 95 Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik (Jogjakarta:AR-RUZZ (Jogjakarta:AR-RUZZ MEDIA, 2007), 165 13
a. Mempun Mempunyai yai strukt struktur ur logis logis dalam dalam pengemb pengembang angann annya ya b.
Member Memberika ikan n dasar dasar data data sehing sehingga ga tujuan tujuan – tujuan tujuan yang yang lebih lebih efektif efektif mungkin mungkin akan dikembang dikembangkan kan dengan dengan menerapkan menerapkan situational analysis sebagai titik permulaan14
c. Bers Bersif ifat at esen esensi sial al jika jika pend pendid idik ik akti aktiff meng menggu guna naka kann nnya ya di seko sekola lah h berdasarkan kurikulum dengan cara yang efektif d. Meliha Melihatt berbag berbagai ai elemen elemen atau bagian bagian kurikulu kurikulum m sebagai sebagai asal yang terusterusmenerus agar dapat mengatasi situasi-situasi baru e. Fleksi Fleksibel bel terhada terhadap p peruba perubahan han situasi situasi (perubah (perubahan an bisa dilihat dilihat dari elemen atau bagian model berikutny dalam siklus tersebut, misalnya perubahan tujuan, isi, metode, dan evaluasi) f. Dapat Dapat mengat mengatasi asi masala masalah h yang yang muncul muncul dalam dalam suat suatu u institu institusi si Kelemahan Cycle Models diantaranya adalah sebagai berikut : a. Memerlukan banyak waktu untuk menganalisis secara efektif b. Harus menggunakan teknik tinggi untuk mendapatkan data tentang situasi
belajar c. Langk angkah ah yan yang
digu igunak nakan bers bersif ifat at teru teruss
–
mener enerus us dan sali salin ng
berkesinambungan (berurutan) d. Bersifat kaku dalam pengaplikasiannya
E. Model Model Decker Decker Walke Walkerr
Walker (1971) berpendapat bahwa para pengembang kurikulum tidak mengikuti pendekatan yang telah ditentukan dari urutan yang rasional dari elemen – elemen kurikulum ketika mereka mengembangkan kurikulum. 15 14 15
Ibid., 167 Ibid., 169
belief
theories
conception
Point of view
Aims, objectives
platform
Deliberation (applying them to practical situations arguing about, accepting, refusing, changing, adapting)
Curriculum Design
Langka Langkah h pertam pertama, a, Walker Walker mempun mempunyai yai argume argumen n bahwa bahwa platform diorganisasikan oleh para pengembang kurikulum dan pernyataan tersebut berisi serangkaian ide, preferensi atau ata u pilihan, pendapat, keyakinan, dan nilai – nilai yang dimiliki kurikulum.16 Langkah kedua yakni, individu mempertahankan pernyataan platform mereka sendiri dan menekankan ide – ide yang ada. Langkah terakhir model ini adalah menggunakan bentuk design dimana para pengembang kurikulum membuat keputusan tentang berbagai komponen proses atau elemen – elemen kurikulum.17
F. Model Model Malco Malcolm lm Skilbe Skilbeck ck
Menurut Skilbeck, model pengembangan kurikulum yang ia namakan model model Dynamic Dynamic adalah model pengembang pengembangan an kurikulum kurikulum pada level sekolah (School Based Curriculum Development ). ).
16 17
Ibid., 170 Ibid., 171-172
Skilbeck menjelaskan bahwa model ini diperuntukkan untuk setiap guru yang ingin mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.18 Langkah – langkah pengembangan kurikulum menurut Skilbeck adalah sebagai berikut : Menganalisis situasi
Memformulasikan tujuan
Menyusun program
Interpretasi dan Implementasi
Monitoring, feedback, Penilaian dan rekonstruksi
Model Decker Walker dan Malcolm Skilbeck merupakan pendukung dari Dynamic dari Dynamic or Interaction Model yang Model yang keduanya juga mempunyai kekuatan dan kelemahan. Model diantaranya adalah, Kekuatan Dynamic or Interaction Model diantaranya a. Mode Modell yang yang reali realisti stik k dan dan flek fleksi sibe bell dala dalam m mena menang ngan anii peng pengem emba bang ngan an kurikulum b. Membuat pengembang kurikulum kurikulum menjadi bebas dan lebih kreatif c. Dapat menjali menjalin n kebersamaan kebersamaan antar antar guru guru dalam dalam menuliskan menuliskan tujuan tujuan – tujuan tujuan yang bersifat perilaku Kelemahan Dynamic or Interaction Model diantaranya Model diantaranya adalah,
a. Membingun Membingungkan gkan dalam pelaksanaann pelaksanaannya ya karena karena kurang kurang sistematik sistematik
18
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pengembangan (Jakarta:Kencana Predana Media Group, 2010), 96
b.
Kura Kurang ngny nyaa
pene peneka kana nan n
dala dalam m
mene menemp mpat atka kan n
pemb pemban angu guna nan n
dan dan
penggunaan objectives serta petunjuk-petunjuk yang diberikan 19 c. Banyak Banyak memakan memakan waktu karena karena susunanny susunannyaa yang yang kurang kurang logis
Daftar Pustaka Idi, Abdullah. 2007. Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik . Jogjakarta:ARRUZZ MEDIA Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pengembangan. Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group 19
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik (Jogjakarta:AR-RUZZ (Jogjakarta:AR-RUZZ MEDIA, 2007), 176
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Pengembangan Kurikulum teori dan Praktek . Bandung: PT Remaja Rosdakarya Tim Pengem Pengemban bang g MKDP. MKDP. 2011. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Pembelajaran. Jaka Jakart rta: a: PT Rajawali Pers