Model dan Organisasi Kurikulum
Materi-4
M ODE OD EL D AN OR ORGANIS GANISAS ASII MODEL DAN ORGANISASI K URIK ULUM URI ULUM KURIKULUM
Oleh: Deni Kurniawan, M.Pd.
A. Penda endahu hulu luan an Dalam kegiatan balajar ini anda akan mempelajari berbagai model dan organisasi kurikulum. kurikulum. antin!a diharapkan anda akan memahami berbagai model !ang meliputi model konsep kurikulum, model pengembangan kurikulum, pende pendeka kata tan n penge pengemb mban anga gan n kurik kurikul ulum um,,
sert serta a berb berbag agai ai alte alterrnati nati"" mode modell
pengorganisasian isi kurikulum. Proses dan hasil dari mempelajari bagian ini akan di#apai se#ara optimal apabila anda telah mengetahui dan memahami pengertian kurikulum, landasan peng pengem emba bang nga an kurik urikul ulum um,, kompo ompone nen n
kurik urikul ulum um dan dan prin prinsi sipp-pr prin insi sip p
pengembangan kurikulum. Pengetahuan Pengetahuan dan pemahaman terhadap model dan organisasi kurikulum kurikulum merupakan salah satu bagian !ang tak terpisahkan untuk bisa memahami kurikulum se#ara utuh. Oleh kerena kerena itu, pemahaman terhadap bagian ini memiliki keterkaitan dengan bagian atau bahasan !ang lainn!a. $etelah memperlajari bagian ini, se#ara umum anda diharapkan dapat memahami berbagai model kurikulum dan model pengembangann!a serta berb berbag agai ai alt alter erna nati ti"" mod model el org organ anis isas asii
kurik urikul ulum um.. $e#a $e#ara ra khu khusu sus, s, set setel elah ah
melakukan melakukan kegiatan balajar bagian ini anda diharapkan mampu untuk: %.
Menj Menjel elas aska kan n berb berbag agai ai mode modell konse onsep p kurik urikul ulum um..
&.
Menj Menjel elas aska kan n mode modell-m model odel pen penge gemb mban anga gan n kur kurik ikul ulum um..
'.
Menj Menjel elas aska kan n sin sinte tesi sis s dar darii ber berba baga gaii mod model el peng pengem emba bang ngan an kurik kurikul ulum um
Kurikulum Pembelajaran
1
Model dan Organisasi Kurikulum
4.
Menj Menjel elas aska kan n mode modell-mo mode dell orga organi nisa sasi si kurik urikul ulum um.. Dalam mempelajari bagian ini, disarankan agar memahami tujuan belajar
!ang ingin di#apai. (al ini bisa anda lihat pada tujuan khusus di atas. $elaian dari itu, mungkin anda perlu memba#a beberapa kali untuk dapat memahami suatu bagian tertentu. )erutama )erutama untuk materi-materi !ang baru, asing, dan mengandung beberapa istilah !ang belum anda "ahami. *ntuk itu, ketika anda mememui istilah khusus anda bisa melihat glosarium di bagian akhir kagiatan belajar topik ini. $elanjutn!a, untuk menguji penguasaan anda terhadap materi, telah disiapkan seperangkat tes "ormati". Kerjakan tes ini dengan baik. Kemudian untuk mengetehui sejauh mana keberhasilan anda mengerjakan tes "ormati" tersebut, bandingkan jawaban !ang berikan dengan kun#i jawaban !ang telah disediakan. +ika anda men#apai penguasaan penguasaan dari keseluruhan keseluruhan soal, anda boleh untuk melanjutkan pada bagian selanjutn!a. )api )api apabila belum men#apai , disarankan anda untuk mempelajari kembali bagian-bagian !ang belum dikuasai se#ara baik.
/. Kegiatan /elajar %. Model-model Ko Konsep nsep Kurikulum Kurikulum (asil dari pemikiran-pemikiran dan "aham-"aham !ang dianut mengenai pengertian dan tujuan kehidupan dan kualitas manusia !ang baik serta bagaimana #ara pendidikan0kurikulum mewujudkann!a, akan mengarahkan pada penggunaan model konsep kurikulum apa !ang akan dipakai. di pakai. 1ang 1ang dimaksud dengan model konsep kurikulum itu sendiri !aitu suatu model kurikulum kurikulum tertentu !ang dilahirkan dari suatu "aham 2lsa"at, psikologi, sosiologi 3termasuk di dalamn!a sistem politik, serta ipteks tertentu. Dimana berbedaan pandangan
Kurikulum Pembelajaran
2
Model dan Organisasi Kurikulum
atas hakikat kehidupan dan manusia !ang baik serta bagaimana mewujudkann!a akan melahirkan model pendidikan atau kurikulum !ang berbeda pula. $etidakn!a, dikenal empat model konsep kurikulum !aitu model kurikukulum kurikukulum subjek akademik, model kurikulum pribadi, model kurikulum rekonstruksi rekonstruksi sosial, dan model kurikulum teknologis. $e#ara garis besarn!a karakteristik dari masing-masing model konsep kurikulum tersebut diuraikan di bawah ini. Kurikulum subjek akademik adalah model kurikulum !ang bertujuan untuk mewariskan nilai-nilai dan ajaran-ajaran !ang sudah dikembangkan oleh para ahli di masa lampau kepada generasi muda masa kini. Oleh Karena itu materi pelajaran dalam kurikulum ini adalah apa-apa !ang terdapat dalam bukubuku tua besar termasuk di dalamn!a kitab-kitab su#i. Peserta didik diharapkan dapat menguasai isi dari buku-buku atau kitab-kitab itu. Kurikulum Kurikulum pribadi adalah model konsep kurikulum !ang didesain dikembangkan dikembangkan untuk mengembangkan pribadi peserta didik se#ara optimal. Materi ajar tidak terpaku pada suatu bidang studi tertentu, akan tetapi disesuaikan dengan minat dan bakat peserta didik. Peserta didik diberi keleluasaan keleluasaan untuk mempelajari segala sesuatun!a, sedang guru bertugas memberikan la!anan !ang baik atas kebutuhan peserta didik. Kurikulum Kurikulum rekonstruksi sosial adalah model kurikulum !ang menekankan pentingn!a pengembangan indi5idu sebagai pribadi dan sebagai anggota mas!arakat. Oleh karena itu, pendidikan adalah proses dan u pa!a memperbaiki situasi dan kondisi mas!arakat dimana indi5idu tesebut berada. 6si pendidikan diupa!akan seoptimal mungkin dikaitkan dengan keadaan dan kebutuhan mas!ar mas!arak akat at.. $ehing $ehingga ga
siswa siswa bisa bisa mengen mengenal al kead keadaan aan mas mas!ar !arak akat at dan dan
berkontribusi terhadap mas!arakat. mas!arakat. *ntuk itu, para siswa mendapat penekanan pada upa!a peme#ahan masalah kehidupan mas!arakat. amun ini tidak berarti mengabaikan materi ajar !ang ada dalam bidang studi 3subjek akademik, han!a
Kurikulum Pembelajaran
3
Model dan Organisasi Kurikulum
saja materi !ang ada dalam bidang studi itu diberikan atau dipelajari siswa bukan untuk menguasai konten dari lapangan studi tersebut semata-mata, akan tetapi digunakan untuk perbaikan atau peme#ahan sosial !ang ada. $elanjutn!a model kurikulum teknologis. Kurikulum ini dikembangkan dikembangkan berdasarkan pada kerangka berpikir teknologis !ang berbasis pada ilmu pengetahuan imiah. Kurikulum teknologis memiliki si"at hampir sama dengan kurikulum subjek akademik !aitu untuk mentrans"er, akan tetapi dalam kurikulum teknologis !ang ditrans"er adalah ilmu pengetahuan dan teknologi !ang harus dikuasasi siswa untuk melakukan suatu bidang kegiatan tertentu, bukann!a nilai-nilai !ang dianggap baik pada masa lampau. Meskipun mungkin ada nilai masa lampau !ang dipelajari, akan tetapi dalam tujuan untuk memperkuat kemampuan !ang ingin dihasilkan. )ujuan )ujuan dari kurikulum ini adalah untuk membentuk kemampuan teknis atau kemampuan kerja 35o#ational0
kompetensi tertentu. Pembelajaran berorientasi tujuan dengan indikatorindikator keter#apaian keter#apaian !ang dirumuskan dengan sangat sangat jelas. *ntuk men#apai tujuan tersebut, pembelajaran disampaikan se#ara tahap demi tahap dan sistematis. (asil pendidikan dikontrol se#ara ketat melalui e5aluasi hasil !ang teramati 3obser5able dan terukur 3measurable.
&. Mode Model-mo l-model del Pe Pengem ngembanga bangan n Kurik urikulum ulum *ntuk mengetahui dan memahami apa itu model pengembangan kurikulum, akan lebih baik jika dilihat dulu pengertian model dan pengembangan kurikulum. a. Pengertian Model Pengembangan Kurikulum Kurikulum
7A model isa mental pi#ture that helps us understanding something we #annot see or e8perien#e dire#tl!9 3Dorin et all., on line. $edangkan /riggs 3ha"ur, %;&: &< mengartikan model sebagai seperangkat prosedur !ang
Kurikulum Pembelajaran
4
Model dan Organisasi Kurikulum
berurutan untuk mewujudkan suatu proses, seperti penilaian kebutuhan, pemilihan media, dan e5aluasi. Model juga bisa diartikan sebagai tiruan atau miniatur dari benda0proses sebenarn!a. Model ini bisa berupa benda bisa juga berupa prosedur atau gambaran langkah sistemtis suatu proses. $il5ern 3A=>),%;?:&-' menjelaskan 7@model adalah konseptualisasi dalam bentuk persamaan, peralatan 2sik, uraian, atau analogi gra2k !ang menggambarkan situasi 3keadaan !ang sebenarn!a@baik merupakan keadaan apa adan!a maupun keadaan !ang seharusn!a. Model@, meskipun tidak menggambarkan sesuatu persis seperti ken!ataan !ang sebenarn!a, namun dipandang sebagai replikasi asli. $emakin jelas replikasi itu, semakin baik suatu model9 3(eini#h, A=>), idem. Karena model itu sebagai gambaran mental, maka akibatn!a akan terdapat ban!ak model sesuai dengan kemampuan pembuat model dalam menuangkan suatu "enomena baik dalam ujud miniatur, bagan, atau deskripsi langkah-langkah proses dari suatu benda atau peristiwa. $edangkan
pengembangan kurikulum 3
#urri#ulum de5elopment
merupakan suatu istilah !ang komprehensi" di dalamn!a men#akup peren#anaan, penerapan, dan penilaian. Karena pengembangan kurikulum memiliki implikasi terhadap adan!a perubahan dan perbaikan maka istilah pengembangan kurikulum terkadang juga disamakan dengan istilah perbaikan kurikulum 3#urri#u#ulum impro5ement. Meskipun pada ban!ak kasus sebenarn!a perbaikan itu merupakan akibat dari adan!a pengembangan 3Oli5a, %;;&:&?. Dengan demikian, maka bisa kita "ahami bahwa !ang dimaksud dengan model pengembangan kurikulum itu adalah g ambaran sistematis mengenai perosedur !ang ditempuh dalam melakukan akti5itas pengembangan kurikulum. 1aitu proses peren#anaan, pelaksanaan 3uji #oba, dan penilaian kurikulum. Dimana inti dari akti5itas ini sebenarn!a adalah pengambilan keputusan tentang
Kurikulum Pembelajaran
5
Model dan Organisasi Kurikulum
apa, mengapa, dan bagaimana komponen-komponen kurikulum !ang akan dibuat. Ada beberapa model pengembangan kurikulum !ang akan dikemukan dalam bahasan ini di antaran!a !aitu model )!ler model Bais: Admisnistrati", rass Coot Demostrati", model /eau#hamp model (ilda )aba dan model $eller dan Miller. a. Model Calph )!ler Model pengembangan kurikulum )!ler menga#u pada empat pertan!aan dasar !ang harus dijawab, dimana pertan!aan tersebut merupakan pilar-pilar bangunan kurikulum. Proses pengembangan kurikulum dan pembelajaran pada dasarn!a adalah proses menjawab pertan!aan-pertan!aan tersebut, dan jawaban dari pertan!aan-pertan!aan tersebut membentuk hasil berupa kurikulum. Pertan!aan pertama berkenaan dengan tujuan !ang ingin di#apai, 7hat
edu#ational purposes should the s#hool seek to attainE9. Pertan!aan kedua, berkenaan dengan jenis pengalaman balajar apa !ang harus disediakan untuk men#apai tujuan. Dalam pengalaman belajar ini di dalamn!a sudah ter#akup materi apa !ang harus di berikan, 7hat edu#ational e8perien#es #an be pro5ided
that are likel! to attain these purposesE9. Pertan!aan ketiga, berkenaan dengan oraganisasi kegiatan atau pengalaman belajar !ang dinilai paling e"ekti" untuk men#apai tujuan, 7(ow #an these edu#ational e8perien#es be eFe#ti5el!
oeganiGedE9. Pertan!aan keempat atau terakhir, berkenaan dengan upa!a mekanisme apa !ang digunakan untuk mengetahui apakah tujuan sudah ter#apai atau belum 3e5aluasi, 7(ow #an we determinewether these purposes are being
attainedE9. Dengan demikian, model pengembangan kurikulum )!ler itu ada 4 tahap !ang harus dilakukan !aitu meliputi : % Menentukan tujuan pendidikan.
Kurikulum Pembelajaran
6
Model dan Organisasi Kurikulum
& Menentukan pengalaman belajar !ang harus dilakukan untuk men#apai tujuan !ang telah ditentukan. ' Menentukan organisasi pengalaman belajar. 4 Menentukan e5aluasi pembelajaran untuk mengetahui apakah tujuan telah di#apai. Dalam prosesn!a, pengembangan kurikulum se#ara makro dengan model ini harus melibatkan berbagai pihak seperti Perguruan )inggi dan mas!arakat !ang terdiri dari para ahli bidang studi, kurikulum, pendidikan, psikologi dan perkembangan anak dan bidang lainn!a !ang terkait.
a Menentukan )ujuan Penetapan tujuan adalah langkah pertama. Dalam tujuan ini harus menggambarkan arah pendidikan !ang akan dituju, jenis kemampuan apa !ang harus dimiliki siswa setelah proses pendidikan. Cumusan tujuan kurikulum ini sangat tergantung pada teori dan 2lsa"at pendidikan !ang dianut oleh pengembangn!a, berdasarkan berbagai masukan. Dalam pandangan )!ler ada tiga klasi2kasi karakteristik tujuan kurikulum !aitu tujuan kurikulum !ang menekankan pada penguasaan konsep dan teori ilmu pengetahuan 3di#ipline oriented. )ujuan kurikulum !ang menekankan pada pegembangan pribadi atau model humanistik 3#hild #entered. )ujuan kurikulum !ang menekankan pada upa!a perbaikan kehidupan mas!arakat 3so#iet!
#entered. Dengan merujuk pada tujuan kurikulum di atas, maka sumber-sumber !ang dapat dijadikan rujukan dalam pengembangan kurikulum, menurut )!ler, !aitu pandangan dan pertimbangan para ahli disiplin ilmu, indi5idu anak 3sebagai siswa, dan kehidupan sosial kontemporer. Dalam praktik, pemisahan tegas
Kurikulum Pembelajaran
7
Model dan Organisasi Kurikulum
seperti di atas tidak ada. Ketiga hal tersebut men!atu meskipun mungkin ada salah satu karakter !ang lebih dominan.
b Menentukan Pengalaman /elajar Pengalaman belajar !aitu akti5itas siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan, dan bagaimana siswa mereaksi terhadap lingkungan. Pengalaman belajar tidak identik dengan isi pelajaran, namun se#ara inhern dalam pengalaman belajar ini sudah me#akup bahan pelajaran apa !ang harus dipelajari siswa. Ada beberapa prinsip !ang harus dipegang dalam menentukan pengalaman belajar ini, !aitu: % (arus sesuai dengan tujuan !ang ingin di#apai. & $etiap pengalaman belajar harus memuaskan siswa 3senang dalam melakukann!a dan sesuai dengan perkembangan siswa. ' $etiap ran#angan pengalaman belajar sebaikn!a melibatkan siswa. 4 $atu pengalaman belajar bisa men#apai lebih dari satu tujuan.
# Mengorganisasi Pengalaman /elajar Pengalaman belajar bisa dibuat dalam bentuk mata pelajaran atau berupa program. $edangkan jenis pengorganisasian pengalaman belajar bisa se#ara 5etikal atau se#ara horiGontal. $e#ara 5ertikal artin!a, satu jenis pengalaman belajar di lakukan dalam berbagai tingkat kelas !ang berbeda. Dengan maksud untuk
mengulang-ulang jenis pengalaman
belajar tersebut. $edangkan
pengorganisasian se#ara horiGontal !aitu menghubungkan pengalaman belajar dalam satu bidang kajian 3mata pelajaran dengan pengalaman belajar bidang kajian lain !ang masih dalam satu tingkat 3kelas.
Kurikulum Pembelajaran
8
Model dan Organisasi Kurikulum
)!ler mengajukan tiga prinsip untuk mengorganisasi pengalaman belajar agar e"ekti" !aitu kesinambungan 3#ontiuit!, urutan isi 3seHuen#e, integrasi 3integraton . Kesinambungan berarti adan!a pengulangan !ang terus menerus jenis pengalaman belajar untuk membentuk kemampuan !ang ingin dibentuk pada siswa. >ontoh, salah tujuan 6P$ adalah membentuk kemampuan memba#a materi 6P$ merupakan tujuan !ang dipandang sangat penting, maka pengalaman belajar untuk membentuk kemampuan ini harus diulang-ulang dengan #ara !ang sama. Kesinambungan merupakan "aktor penting dalam organisasi se#ara 5ertikal. *rutan isi, diorganisasi sehingga adan!a penambahan kedalaman dan keluasan bahan dengan disesuaikan dengan tingkat kemampuan0perkembangan siswa. +uga adan!a urutan dari !ang mudah menuju !ang sulit, dari !ang sederhana menuju !ang kompleks. 6ntegrasi, !aitu pokok bahasan dalam satu mata pelajaran satu dikaitkan dengan mata pelajaran lainn!a sehingga adan!a pemahaman !ang terintegrasi 3holistik. Misaln!a dalam pengalaman belajar dalam bidang matematika bisa dikaitkan dan membantu dalam mata pelajaran ekonomi. d Menetukan =5aluasi =5aluasi untuk dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana tingkat pen#apaian tujuan. Adapun kriteria keter#apaian tujuan ini dengan melihat apaka telah terjadi perubahan tingkah laku pada siswa sesuai dengan tujuan !an gingin di#apai. Penilaian sebaikn!a dilakukan menggunakan lebih dari satu #ara. Dalam hal ini menganjurkan agar dilakukan dilakukan melalui pre tes dan pos tes. Iungsi dari penilaian dimaksudkan untuk melihat tingkat keter#apaian siswa dalam menguasai pelajaran0perubahan tingkah laku 3"ungsi sumati", dan
Kurikulum Pembelajaran
9
Model dan Organisasi Kurikulum
untuk melihat sejauhmana e"ekti5itas proses pendidikan untuk men#apai tujuan 3"ungsi "ormati".
b. Model Bais Dalam model Bais lebih menekankan kepada dari mana inisiati" bermula, siapa personil !ang terlibat, bagaimana kedudukan personil serta keputusan apa !ang diambil oleh personal tersebut. /erdasarkan pada pemikiran tersebut, dengan merujuk pada pembagian model pengembangan kurikulum dari $tanle!, $mith, dan $hores, Bais menjelaskan tiga model pengembangan kurikulum !aitu model administrati", model akar rumput 3grass root, dan model demonstrasi.
% Model Administrati" Dalam model administrati" atau top down model, inisiati" pengembangan kurikulum datang dari pihak pejabat 3administrator pendidikan. /egitu pula dalam kegiatan penunjukkan orang-orang !ang terlibat di dalamn!a beserta tugas-tugasn!a dalam pengembangan kurikulum ditentukan oleh administrator. Dengan menggunakan sistem garis komando selanjutn!a hasil pengembangan kurikulum disebarluaskan untuk diterapkan di sekolah-sekolah. Karena model ini menggunakan garis komando dalam kegiatann!a, maka model ini disebut pula dengan istilah line staF model. Prosedur kerja model ini !aitu: a Membentuk tim0panitia pengarah 3steering #ommittee. Anggota dari tim ini ditentukan oleh pejabat pendidikan !ang berwenang. )ugas dari tim pengarah ini !aitu merumuskan konsep dasar kurikulum, menetapkan garis-garis besar kebijakan, men!iapkan rumusan "alsa"ah, serta menetapkan tujuan umum pendidikan.
Kurikulum Pembelajaran
10
Model dan Organisasi Kurikulum
Anggota dari tim pengarah ini terdiri para pengawas pendidikan, ahli kurikulum, ahli bidang studi, serta para tokoh dari dunia kerja lainn!a. b Membentuk tim0panitia kerja 3worker #ommittee untuk menjabarkan kebijakan umum !ang telah disusun oleh panitia pengarah, !aitu merumuskan tujuan-tujuan pendidikan menjadi tujuan-tujuan !ang lebih operasional, memilih dan men!usun urutan bahan pelajaran, memilih strategi pembelajaran beserta alat e5aluasi !ang harus digunakan, serta men!usun pedoman pelaksanaan kurikulum bagi guru. Angota dari panitia kerja ini !aitu para ahli kurikulum, ahli disiplin ilmu dari perguruan tinggi, ditambah guru-guru !ang pengalaman dan memiliki reputasi dan prestasi baik. # (asil kerja dari tim atau penitia kerja ini selanjutn!a diserahkan kepada pantia di atasn!a, !aitu panitia pengarah0perumus bahkan pihak pejabat bisa membentuk panitia penilai khusus untuk mempertimbangkan dan menilai hasil kerja tim kerja. $etalah kegiatan ini selesai, jika dianggap perlu kurikulum !ang telah dinilai itu diuji#obakan terlebih dahulu. (asil dari uji #oba ini bis adijadikan masukan bagi perbaikan dan re5isi-re5isi tertentu. d Pen!ebarluasan dan penerapan kurikulum di sekolah-sekolah dengan memakai kebijakan dari pihak berwenang, agar kurikulum bisa digunakan.
& Model rass Coot Model grass root kebalikan dari model administrati". 6nisiti" dan kegiatan pengembangan kurikulum datang dari guru, baik pada le5el ruang kelas maupun pada le5el sekolah. 6nisiati" ini mun#ul biasan!a dikarenankan oleh
Kurikulum Pembelajaran
11
Model dan Organisasi Kurikulum
keresahan atau ketidakpuasan guru terhadap kurikulum !ang berjalan, selanjutn!a para guru berupa!a mengadakan ino5asi terhadap kurikulum !an gsedang berjalan. Dalam model pengembangan kurikulum ini, peran administrator tidak dominan. Administrator lebih menonjol sebagai moti5ator dan "asilitator. +ika memang para administrator setuju dengan gerakan para guru. amun jika upa!a pembaharuan para guru itu tida disetujui maka adminitrator bisa menjadi penghalang upa!a ino5asi guru. Model grass root ini han!a mungkin dilaksanakan di negara !ang menerapkan sistem desentralisasi pendidikan se#ara murni. $erta adan!a kemampuan serta komitmen guru !ang baik terhadap pendidikan. ' Model Demonstrasi Pengembangan kurikulum ini pada dasarn!a datang dari bawah 3grass
roots, semula merupakan suatu upa!a ino5asi kurikulum dalam skala ke#il !ang selanjutnn!a digunakan dalam skala !ang lebih luas, tetapi dalam prosesn!a sering mendapat tantangan atau ketidaksetujuan dari pihak-pihak tertentu. Menurut $mith, $tanle!, dan $hores, ada dua bentuk model pengembangan ini. Pertama, sekelompok guru dari satu sekolah atau beberapa sekolah !ang diorganisasi dan tunjuk untuk melaksanakan suatu uji#oba atau eksperimen suatu kurikulum. *nit-unit ini melakukan suatu pro!ek melalui kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan suatu model kurikulum. (asil dari kegiatan penelitian dan pengembangan ini diharapkan dapat digunakan pada lingkungan sekolah !ang lebih luas. Pengembangan model ini biasan!a diprakarsai oleh pihak Departemen Pendidikan dilaksanakan oleh kelompok guru dalam rangka ino5asi dan perbaikan suatu kurikulum. Kedua, dari beberapa orang guru !ang merasa kurang puas tentang kurikulum !ang sudah ada, kemudian guruJguru tersebut mengadakan eksperimen, uji
#oba dan
mengadakan pengembangan se#ara mandiri. Pada dasarn!a guru-guru tersebut
Kurikulum Pembelajaran
12
Model dan Organisasi Kurikulum
men#obakan !ang dianggap belum ada dan merupakan suatu ino5asi terhadap kurikulum, sehingga berbeda dengan pengembangan kurikulum !ang berlaku, dengan harapan akan ditemukan pengembangan kurikulum !ang lebih baik dari !ang ada. Ada beberapa kebaikan dalam penerapan model pengembangan ini, di antaran!a adalah % kurikulum ini akan lebih n!ata dan praktis karena dihasilkan melalui proses !ang telah diuji dan diteliti se#ara ilmiah, & perubahan kurikulum dalam skala ke#il atau pada aspek !ang lebih khusus kemungkinan ke#il akan ditolak oleh pihak administrator, akan berbeda dengan perubahan kurikulum !ang sangat luas dan komplek, ' hakekat model demonstrasi berskala ke#il akan terhindar dari kesenjangan dokumen dan pelaksanaan di lapangan, 4 model ini akan menggerakan inisiati", kreati5itas guru-guru serta meberda!akan sumber-sumber administrasi untuk memenuhi kebutuhan dan minat guru dalam mengembangkan program !ang baru.
#. Model /eau#ahamp /eau#hamp menetapkan lima langkah dalam pengembangan kurikulum, !aitu: 1)
Menetapkan arena atau wila!ah dimana kurikulum itu diperuntukkan. ila!ah ini bisa men#akup satu sekolah, ke#amatan, kabupaten, pro5insi, atau negara.
2)
Menetapkan orang-orang !ang akan terlibat dalam pengembangan kurikulum, serta tugas-tugas dan peran !ang akan dilakukann!a. Dalam hal ini dianjurkan melibatkan mas!arakat pro"esional dan mas!arakat biasa !ang dianggap akan memberikan kontribusi dalam pengembangan kurikulum. Para pro"esional meliputi pengembang kurikulum, guru, ahli biddang studi pihak pusat pengembang kurikulum da sebaggain!a.
Kurikulum Pembelajaran
13
Model dan Organisasi Kurikulum
$edang mas!arakat biasa meiputi para usahawan, tokoh mas!arakat, orang tua dan sebagain!a. 3)
Menetapkan prosedur !ang akan ditempuh. 1aitu dalam penetapan dan perumusan tujuan umum dan khusus, memililih isi dan pengalaman belajar, serta menetapkan jenis dan alat e5aluasi. Keseluruhan prosedur tersebut dibagi ke dalam lima langkah, !aitu: a)
Membentuk tim pengembang kurikulum 3#urriu#ulum #oun#il.
b)
Melakukan penilaian terhadap kurikulum !ang sedang berjalan.
c)
$tudi tentang alternati" isi kurikulum baru.
d)
Merumuskan dan menetapkan kriteria !ang akan digunakan untuk menentukan apa saja !ang akan ter#akup dalam kurikulum baru.
e)
Peran#angan dan penulisan kurikulum baru. Dalam kelima kegiatan di atas pihak administrator memegang peranan !ang sangat besar bagi kesuksesan proses tersebut.
4)
6mplementasi Kurikulum. *ntuk suksesn!a penerapan kurikulum baru perlu adan!a dukungan sumber da!a !ang memadai diantaran!a pemahaman guru !ang baik terhadap kurikulum baru, sarana dan prasarana, anggaran keuangan !ang memadai, manajemen sekolah dan sebagain!a.
5)
=5aluasi Kurikulum. =5aluasi ini meliputi: a)
=5aluasi pelaksanaan kurikulum oleh guru di sekolah.
b)
=5aluasi terhadap desain kurikulum.
c)
=5aluasi keberhasilan anak didik, dan,
d)
=5aluasi sistem reka!asa kurikulum.
Data dari hasil e5aluasi ini berguna bagi perbaikan proses pengembangan kurikulum, serta keberlanjutan dan perbaikan kurikulum dari tahun ke tahun.
Kurikulum Pembelajaran
14
Model dan Organisasi Kurikulum
d. Model )abas 3 6n5erted model Model pengembangan ini lebih rin#i dan lebih sempurna jika dibandingkan dengan model )!ler. Model )aba merupakan modi2kasi dari model )!ler, modi2kasi tersebut terutama penekanann!a pada pemusatan perhatian guru. )eori )aba memper#a!ai bahwa guru merupakan "aktor utama dalam usaha pengembangan kurikulum. Menurut )aba bahwa guru harus akti" penuh dalam pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum !ang dilakukan guru dan memposisikan guru sebagai ino5ator dalam pengembang kurikulum merupakan karakteristik dalam model pengembangan )abas. Dalam pengembangann!a lebih bersi"at indukti" dan berbeda dengan model tradisional. Langkahlangkahn!a adalah sebagai berikut:
% Membuat unit-unit eksperimen bersama dengan guru-guru Dalam kegiatan ini perlu mempersiapkan 3% peren#anaan berdasarkan pada teori-teori !ang kuat, 3& eksperimen harus dilakukan di dalam kelas dengan menghasilkan data !ang empirik dan teruji. *nit eksperimen ini harus diran#ang melalui tahapan sebagai berikut: a Mendiagnosis kebutuhan b Merumuskan tujuan tujuan khusus # Memilih isi d Mengorganisasi isi e Memilih pengalaman belajar "
Mengorganisasi pengalaman belajar
g Menge5aluasi h Melihat sekuens dan keseimbangan 3)aba,%;?& :'4< & Menguji unit eksperimen *nit !ang sudah dihasilkan pada langkah pertama harus diuji#obakan di kelas-kelas eksperimen pada berbagai situasi dan kondisi belajar. Pengujian
Kurikulum Pembelajaran
15
Model dan Organisasi Kurikulum
dilakukan untuk mengetahui tingkat 5aliditas dan kepraktisan sehingga dapat menghimpun data bagi pen!empurnaan. ' Mengadakan re5isi dan konsolidasi $etelah langkah pengujian, maka langkah selanjutn!a adalah melakuka re5isi dan konsolidasi. Perbaikan dan pen!empurnaan dilakukan berdasarkan pada data !ang dihimpun sebelumn!a. $elain perbaikan dan pen!empurnaan dilakukan juga konsolidasi !aitu penarikan kesimpulan hal-hal !ang bersi"at umum dan tentang konsistensi teori !ang digunakan. Langkah ini dilakukan se#ara bersama-sama dengan koordinator kurikulum maupun ahli kurikulum. Produk dari langkah ini adalah berupa tea#hing learning unit !ang telah teruji di lapangan. 4 Pengembangan keseluruhan kerangka kurikulum 3De5eloping a Iramework Apabila dalam kegiatan pen!empurnaan dan konsolidasi telah diperoleh si"atn!a !ang lebih men!eluruh atau berlaku lebih luas, hal itu harus dkaji oleh para ahli kurikulum. Ada beberapa pertan!aan !ang perlu dijawab dalam langkah ini % apakah lingkup isi telah memadai & apakah isi telah tersusun se#ara logis ' apakah pembelajaran telah memberikan peluang terhadap pengembangan intelektual, keterampilan, dan sikap 4 dan apakah konsep dasar sudah terakomodasi E 6mplementasi dan Desiminasi Dalam langkah ini dilakukan penerapan dan pen!ebarluasan program ke daerah dan sekolah-sekolah dan dilakukan pendataan tentang kesulitan serta permasalahan !ang dihadapi guru-guru di lapangan. oleh karena itu perlu diperhatikan tentang persiapan dilapangan !amng berkaitan dengan aspekaspek penerapan kurikulum.
Kurikulum Pembelajaran
16
Model dan Organisasi Kurikulum
e. Model Miller-$eller Pengembangan kurikulum ini ada perbedaan dengan model-model sebelumn!a. Model pengembangan kurikulum Miller-$eller merupakan pengembangan kurikulum kombinasi dari model transmisi 3agne dan model transaksi 3)abas N Cobinson !ang terdiri dari beberapa komponen. % Klari2kasi Orientasi Kurikulum Langkah pertama !ang ditempuh Miller-$eller !ang dianggap penting adalah menguji dan mengklari2kasi orientasi pandangan 2loso2s dan sosialn!a. Orientasi ini mereeksikan pandangan 2loso2s, psikologis dan sosiologis terhadap kurikulum !ang seharusn!a dikembangkan. Klari2kasi
orientasi
kurikulum berdasarkan pada transmisi, transaksi, dan trans"ormasi. & Pengembangan )ujuan $etelah melakukan klari2kasi orientasi kurikulum langkah berikutn!a adalah mengembangkan tujuan-tujuan umum 3aims dan mengembangkan tujuan khusus berdasarkan orientasi kurikulum !ang bersangkutan. )ujuan umum dalam konteks ini adalah mereeksikan pandangan oranga 3image person dan pandangan 3image kemas!arakatan. )ujuan pengembangan merupakan tujuan !ang masih relati" umum. Oleh karena itu, perlu dikembangkan tujuantujuan !ang lebih khusus hingga pada tujuan instruksional. ' 6denti2kasi Model Mengajar 6ndenti2kasi model mengajar 3strategi mengajar harus sesuai dengan tujuan dan orientasi kurikulum. Pada tahap ini pelaksana kurikulum harus mengidenti2kasi strategi mengajar !ang akan digunakan !ang disesuaikan dengan tujuan dan orientasi kurikulum. Ada beberapa kriteria !ang harus diperhatikan, !aitu: a Disesuaikan berdasarkan seluruh tujuan umum maupun tujuan khusus b $trukturn!a harus sesuai dengan kebutuhan siswa.
Kurikulum Pembelajaran
17
Model dan Organisasi Kurikulum
# uru !ang menerapkan kurikulum ini harus sudah memahami se#ara utuh, sudah dilatih, dan mendukung model. d )ersedia sumber-sumber !ang esensial dalam pengembangan model. 4 6mplementasi Langkah ini merupakan langkah penerapan kurikulum berdasarkan pada langkah-langkah sebelumn!a. 6mplementasi sebaikn!a harus dilaksanakan berdasarkan komponen-komponen program studi, identi2kasi sumber, peranan, pengembangan pro"esional, penetapan waktu, komunikasi dan sistem monitoring. Langkah ini merupakan langkah akhir dalam pengembangan kurikulum ini. Prosedur orientasi !ang dibakukan pada umumn!a tidak sesuai dengan kurikulum tran"ormasi, sebalikn!a kurikulum transmisi pada umumn!a menggunakan teknik-teknik e5aluasi berstruktur dalam menilai kesesuaian antara pengalaman-pengalaman, strategi belajar dan tujuan pendidikan.
'. $intesis Model-model Pengembangan Kurikulum Dari uraian tentang berbagai model pengembangan kurikulum di atas bisa tarik beberapa hal mendasar dari model pengembangan kurikulum tersebut, !aitu bahwasan!a: Pertama, esensi dari pengembangan kurikulum itu adalah langkah sistematis dalam pengambilan keputusan tentang komponen-komponen kurikulum !ang terjalin sedemikian rupa. Kedua, dalam pengembangan kurikulum setidakn!a ada dua pendekatan !ang bisa digunakan !aitu pendekatan administrati5e dimana inisiati" dan pelaksanaan pengembangan kurikulum dilakukan oleh para pejabat pendidikan dan pendekatan grassroot , !aitu inisiati" dan pelaksanaan pengembangan kurikulum dilakukan oleh para pelaksana kurikulum di lapangan. Ketiga, dalam tataran praktek mungkin suatu model diterapkan se#ara tegas sebagaimana !ang ada dalam model tersebut, tapi mungkin pula model
Kurikulum Pembelajaran
18
Model dan Organisasi Kurikulum
diterapkan setelah dimodi2kasi, disesuaikan dengan situasi dan kondisi !ang ada. Pembahasan selanjutn!a adalah tentang organisasi Kurikulum.
. Organisasi 6si Kurikulum Kurikulum lebih luas daripada sekedar ren#ana pelajaran, tetapi meliputi segala pengalaman atau proses
belajar siswa !ang
diren#anakan dan
dilaksanakan di bawah bimbingan lembaga pendidikan. Artin!a bahwa kurikulum bukan han!a berupa dokumen bahan #etak melainkan rangkaian akti5itas siswa !ang dilakukan di dalam kelas, di luar kelas, di laboratorium, di lapangan maupun di lingkungan mas!arakat !ang diren#anakan serta dibimbing oleh sekolah. $uatu kurikulum harus memuat pern!ataan tujuan, menunjukan pemilihan dan perorganisasian bahan pelajaran serta ran#angan penilaian hasil belajar 3(ilda )aba, %;?&. /ahkan kurikulum harus merupakan suatu bahan pelajaran atau mata pelajaran !ang akan dipelajari siswa, program pembelajaran, hasil pembelajaran !ang diharapkan, reproduksi kebuda!aan, tugas dan konsep !ang mempun!ai #iri-#iri tersendiri, agenda untuk rekontruksi sosial, serta memberikan bekal untuk ke#akapan hidup 3$#hubert, %;?. $alah satu aspek !ang perlu dipahami dalam pengembangan kurikulum adalah aspek !ang berkaitan dengan organisasi kurikulum. Organisasi kurikulum merupakan pola atau desain bahan kurikulum !ang tujuann!a untuk mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran serta mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat di#apai se#ara e"ekti". )ujuan pendidikan !ang dirumuskan dapat mempengaruhi pola atau desain kurikulum, karena tujuan tersebut dapat menentukan pola atau kerangka untuk memilih, meren#anakan dan melaksanakan segala pengalaman dan kegiatan belajar di sekolah. Organisasi kurikulum sangat terkait dengan
Kurikulum Pembelajaran
19
Model dan Organisasi Kurikulum
pengaturan bahan pelajaran !ang ada dalam kurikulum, sedangkan !ang menjadi sumber bahan pelajaran dalam kurikulum adalah nilai buda!a, nilai sosial, aspek siswa dan mas!arakat serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Ada beberapa "aktor !ang harus dipertimbangkan dalam organisasi kurikulum diantaran!a berkaitan dengan ruang lingkup 3s#ope, urutan bahan 3seHuen#e, kontinutas, keseimbangan, dan keterpaduan 3integrated. Cuang lingkup 3s#ope dan urutan bahan pelajaran merupakan salah satu "aktor !ang harus dipertimbangkan dalam suatu kurikulum. $etiap pola kurikulum memiliki ruang lingkup materi pelajaran !ang berbeda. Organisasi kurikulum berdasarkan mata pelajaran lingkup materi pelajarann!a #enderung men!ajikan bahan pelajaran !ang bersumber dari kebuda!aan dan in"ormasi atau pengetahuan hasil temuan masa lalu !ang telah tersusun se#ara logis dan sistematis. $edangkan organisasi kurikulum integritas lingkup materi pelajarann!a diambil dari mas!arakat maupun dari aspek siswa 3minat, bakat, dan kebutuhan . )idak han!a lingkup materi pelajaran saja !ang harus diperhatikan dalam organisasi kurikulum, tetapi bagaimana urutan 3seHuen#e bahan tersebut harus disajikan dalam kurikulum. Kontinuitas kurikulum dalam organisasi kurikulum perlu diperhatikan, terutama berkaitan dengan subtansi bahan !ang dipelajari siswa jangan sampai terjadi ada pengulangan ataupun lon#at-lon#at !ang tidak jelas tingkat kesukarann!a. Pendekatan spiral merupakan salah satu upa!a dalam menerapkan "aktor ini, artin!a materi !ang dipelajari siswa semakin lama semakin mendalam !ang dikembangkan berdasarkan keluasan se#ara 5ertikal maupun heriGontal. Keseimbangan bahan pelajaran perlu dipertimbangkan dalam organisasi kurikulum. $emakin dinamis perubahan dan perkembangan dalam ilmu pengetahuan, sosial buda!a maupun ekonomi akan berpengaruhi terhadap dimensi kurikulum.
Kurikulum Pembelajaran
20
Model dan Organisasi Kurikulum
Ada dua aspek !ang harus selalu diperhatikan dalam keseimbangan pada organisasi kurikulum % keseimbangan terhadap substansi bahan atau isi kurikulum & keseimbangan !ang berkaitan dengan #ara atau proses belajar. Keseimbangan substansi isi kurikulum harus dilihat se#ara komprehensi" untuk kepentingan siswa sebagai indi5idu, tuntutan mas!arakat maupun kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Aspek estetika, intelektual, moral, sosial-emosional, personal, religius, seni-apresiasi dan kinestetik, semuan!a harus terakomodasi dalam isi kurikulum. Alokasi waktu !ang dibutuhkan dalam kurikulum harus menjadi bahan pertimbangan dalam organisasi kurikulum. /ahan pelajaran !ang dipelajari siswa perlu dikemas dan diklasi2kasi dalam bentuk desain kurikulum, se#ara umum ada & model organisasi kurikulum diantaran!a:
a. Kurikulum /erdasarkan Mata Pelajaran 3$ubje#t >urri#ulum % Mata Pelajaran )erpisah 3 $eparated $ubje#t >urri#ulum /entuk kurikulum ini sudah lama digunakan dalam dunia pendidikan kita, karena bentuk kurikulum ini memiliki karakteristik !ang sangat sederhana dan mudah dilaksanakan. )etapi tidak selaman!a !ang dianggap mudah dan sederhana tersebut akan mendukung terhadap e"ekti5itas dan e2siensi pendidikan !ang sesuai dengan perkembangan sosial. Mata pelajaran !ang terpisah-pisah 3separated subje#t #urri#ulum bertujuan agar generasi muda mengenal hasil-hasil kebuda!aan dan pengetahuan umat manusia !ang telah dikumpulkan se#ara berabad-abad, agar mereka tak perlu men#ari dan menemukan kembali dengan apa !ang telah diperoleh dari generasi terdahulu 3$.asution, %;?. Dalam proses pembelajarann!a bentuk kurikulum ini #enderung akti5itas siswa tidak diperhatikan bahkan diabaikan, karena !ang dianggap penting adalah
Kurikulum Pembelajaran
21
Model dan Organisasi Kurikulum
supa!a sejumlah in"ormasi sebagai bahan pelajaran dapat diterima dan diha"al oleh siswa. Demikian pula bahan pelajaran !ang dipelajari siswa umumn!a tidak aktual karena tidak sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan mas!arakat. $e#ara "ungsional bentuk kurikulum ini mempun!ai kekurangan dan kelebihan, kekurangan pola mata pelajaran !ang terpisah-pisah 3separated subje#t
#urri#ulum !aitu: a /ahan pelajaran diberikan atau dipelajari se#ara terpisah-pisah, !ang menggambarkan tidak ada hubungann!a antara materi satu dengan !ang lainn!a. b /ahan pelajaran !ang diberikan atau !ang dipelajari siswa tidak bersi"at aktual. # Proses belajar lebih mengutamakan akti5itas guru sedangkan siswa #enderung pasi". d /ahan pelajaran tidak berdasarkan pada aspek permasalahan sosial !ang dihadapi siswa maupun kebutuhan mas!arakat. e /ahan pelajaran merupakan in"ormasi maupun pengetahuan dari masa lalu !ang terlepas dengan kejadian masa sekarang dan !ang akan datang. "
Proses dan bahan pelajaran sangat kurang memperhatikan bakat, minat dan kebutuhan siswa. $edangkan kelebihan pola mata pelajaran !ang terpisah-pisah 3separated
subje#t #urri#ulum adalah: a /ahan pelajaran disusun se#ara sistematis, logis, sederhana dan mudah dipelajari. b Dapat dilaksanakan untuk mewariskan nilai-nilai dan buda!a terdahulu. # Kurikulum ini mudah diubah dan dikembangkan. d /entuk kurikulum ini mudah dipola, dibentuk, didesain bahkan mudah untuk diperluas dan dipersempit sehingga mudah disesuaikan dengan waktu !ang ada.
Kurikulum Pembelajaran
22
Model dan Organisasi Kurikulum
/ahan pelajaran !ang si"atn!a in"ormasi sebagian besar akan diperoleh siswa dari buku pelajaran. $iswa akan lebih ban!ak mengaha"al dalam mempelajari pengetahuan !ang si"atn!a terlepas-lepas, sehingga kemampuan siswa kurang berkembang dan #enderung kurang mengoptimalkan potensi siswa sebagai indi5idu. & Mata Pelajaran abungan 3>orrelated >urri#ulum Kurikulum bentuk ini pun sudah lama digunakan dalam pendidikan kita. Korelasi kurikulum atau sering disebut broad 2eld pada hakekatn!a adalah pen!atuan beberapa mata pelajaran !ang sejenis, seperti 6PA 3di dalamn!a tergagung ada 2sika, bilogi dan kimia dan 6 P$. Kurikulum bentuk ini sebagai upa!a penggabungan dari mata-mata pelajaran !ang terpisah-pisah dengan maksud untuk mengurangi kekurangan !ang terdapat dalam bentuk mata pelajaran. Korelasi kurikulum merupakan penggabungan dari mata pelajaran !ang sejenis se#ara insidental. Dari bahan kurikulum !ang terlepas-lepas diupa!akan disatukan dengan bahan kurikulum atau mata pelajaran !ang sejenis sehingga dapat memperka!a wawasan siswa dari berbagai disiplin ilmu. )etapi ken!ataan di lapangan atau di sekolah terbukti bahwa guru-guru masih berpegang pada latar belakang pendidikann!a. *mpaman!a seorang guru sejarah mengajarkan bidang studi 6P$, tetapi dalam pelaksanaann!a masih mengutamakan pelajaran sejarahn!a dari pada subtansi 6P$ itu sendiri. Demikian pula dalam penilaiann!a #enderung akan ban!ak mengukur atau menilai subtansi sejarahn!a dari pada subtansi 6P$n!a. $alah satu pen!ebabn!a karena guru !ang bersangkutan belum memahami prinsip-prinsip pola penggabungan mata pelajaran tersebut. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pola kurikulum ini, kekurangann!a hdala: a /ahan pelajaran !ang diberikan kurang sistematis serta kurang begitu mendalam
Kurikulum Pembelajaran
23
Model dan Organisasi Kurikulum
b Kurikulum ini kurang menggunakan bahan pelajaran !ang aktual !ang langsung berhubungan dengan kehidupan n!ata siswa. # Kurikulum ini kurang memperhatikan bakat, minat dan kebutuhan siswa. d Apabila prinsip penggabungan belum dipahami kemungkinan bahan pelajaran !ang disampaikan masih terlampau abstrak. $edangkan kelebihan pola mata pelajaran gabungan
3#orelated
#urri#ulum adalah: a /ahan bersi"at korelasi walau sebatas beberapa mata pelajaran b Memberikan wawasan !ang lebih luas dalam lingkup satu bidang studi # Menambah minat siswa berdasarkan korelasi mata pelajaran !ang sejenis. /ahan pelajaran dalam kurikulum ini memungkinkan subtansi pelajarann!a memiliki pengertian-pengertian !ang lebih mendalam dibanding dengan mata pelajaran !ang terpisah-pisah. Dalam korelasi kurikulum masih memungkinkan guru akan lebih ban!ak memberikan subtasi prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga guru dapat men!ampaikan materi atau mebimbing siswa untuk mempelajari bahan pelajaran se#ara utuh 3dalam lingkup broad 2eld dan dapat meningkatkan da!a tarik siswa terhadap pelajaran tersebut. b. Kurikulum )erpadu 36ntegrated >urri#ulum Kurikulum ini #enderung lebih memandang bahwa dalam suatu pokok bahasan harus terpadu 3integrated se#ara men!eluruh. Keterpaduan ini dapat di#apai melalui pemusatan pelajaran pada satu masalah tertentu dengan alternati" peme#ahan melalui berbagai disiplin ilmu atau mata pelajaran !ang diperlukan, sehingga batas-batas antara mata pelajaran dapat ditiadakan. Kurikulum ini memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar se#ara kelompok maupun se#ara indi5idu, lebih memberda!akan mas!arakat sebagai sumber belajar, memungkinkan pembelajaran bersi"at indi5idu terpenuhi, serta dapat melibatkan siswa dalam mengembangkan program pembelajaran. /ahan
Kurikulum Pembelajaran
24
Model dan Organisasi Kurikulum
pelajaran dalam kurikulum ini akan berman"aat se#ara "ungsional serta dalam pembelajaran akan dapat membentukan kemampuan siswa se#ara proses maupun produk. /ahan pelajaran selalu aktual sesuai perkembangan dan kebutuhan mas!arakat maupun siswa sebagai indi5udu !ang utuh, sehingga bahan pelajaran !ang dipelajari selalu sesuai dengan bakat, minat dan potensi siswa. Dalam penerapan kurikulum ini guru dituntut untuk memiliki kemampuan mengimplementasikan berbagai strategi belajar mengajar !ang sesuai dengan karakteristik kurikulum tersebut. Pembelajaran !ang mungkin ban!ak digunakan seperti peme#ahan masalah, metode pro!ek, pengajaran unit 3unit tea#hing, inkuiri, disko5eri 3dis#o5er! dan pendekatan tematik !ang dilakukan dalam pembelajaran kelompok maupun se#ara perorangan. Pengembangan Program pembelajaran perlu dilakukan se#ara bersama-sama antara siswa dengan guru, tetapi sebelumn!a guru harus men!iapkan ran#angan program pembelajaran sebagai a#uan !ang perlu kembangkan bersama-sama dengan siswa atau mungkin dengan mas!arakat. /ahan pelajaran !ang dipelajari siswa dirumuskan dalam pokok bahasan berupa topik atau pertan!aan !ang dapat mendorong siswa untuk men!eselesaikan permasalahan !ang diajukan. Proses pembelajaran lebih bersi"at eksibel disesuaikan dengan kemampuan dan pentensi siswa, sehingga tidak mengharapkan hasil belajaran !ang sama dari semua siswa. +ika dilihat dari prosesn!a maka kurikulum ini dalam pengembangann!a lebih ban!ak diper#a!akan pada guru, orang tua maupun siswa itu sendiri. Ada beberapa kekurangan maupun kelebihann!a dalam kurikulum bentuk ini. Kekurangan kurikulum ini di antaran!a: a Ditinjau dari ujian akhir atau tes masuk !ang uni"orm, maka kurikulum ini akan ban!ak menimbulkan keberatan.
Kurikulum Pembelajaran
25
Model dan Organisasi Kurikulum
b Kurikulum ini tidak memiliki urutan !ang logis dan sistematis. # Memerlukan waktu !ang ban!ak dan ber5ariasi sesuai dengan kebutuhan siswa maupun kelompok. d uru belum memiliki kemampuan untuk menerapkan kurikulum bentuk ini. e Mas!arakat, orang tua dan siswa belum terbiasa dengan kurikulum ini. $edangkan kelebihan dalam kurikulum ini adalah: a Mempelajari bahan pelajaran melalui peme#ahan masalah dengan #ara memadukan beberapa mata pelajaran se#ara men!eluruh dalam men!elesaikan suatu topik atau permasalahan. b Memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar sesuai dengan bakat, minat dan potensi !ang dimilikin!a se#ara indi5idu. # Memberikan kesempatan pada siswa untuk men!elesaikan permasalahan se#ara komprehensi" dan dapat mengembangkan belajar se#ara bekerjasama 3#ooperati5e. d Mempraktekan nilai-nilai demokrasi dalam pembelajaran e Memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar se#ara maksimal "
Memberikan kepada siswa untuk belajar berdasarkan pada pengalaman langsung
g Dapat membantu meningkatkan hubungan
antara sekolah dengan
mas!arakat h Dapat menghilangkan batas-batas !ang terdapat dalam pola kurikulum !ang lain. Adapun kekurangan dalam jenis kurikulum ini adalah: a Kurikulum dibuat oleh guru dan siswa sehingga memerlukan kesiapan dan kemampuan guru se#ara khusus dalam pengembangan kurikulum seperti ini. b /ahan pelajaran tidak disusun se#ara logis dan sistematis. # /ahan pelajaran tidak bersi"at sederhana.
Kurikulum Pembelajaran
26
Model dan Organisasi Kurikulum
d Dapat memungkinkan kemampuan !ang di#apai siswa akan berbeda se#ara men#olok. e Kemungkinan akan memerlukan bia!a, waktu dan tenaga !ang ban!ak oleh karena itu perlu adan!a pengorganisasian !ang lebih optimal sehingga dapat mengurangi kekurangan-kekurangan tersebut. $e#ara ideal kurikulum ini dapat memberikan kemampuan siswa !ang terintegrasi, !ang menggambarkan manusia !ang harmonis sesuai dengan kebutuhan masa!arakat maupun sesuai dengan tuntutan potensi siswa. Kemampuan dalam meme#ahkan masalah se#ara ilmiah merupakan bagian dari karakteristik pembelajaran dalam kurikulum ini. Masalah !ang diselesaikan biasan!a berkaitan dengan masalah sosial, pekerjaan maupun masalah-masalah !ang si"atn!a aktual. $ehingga in"ormasi dan kemampuan !ang dipelajari siswa akan selalu sesuai dengan perkembangan sosial buda!a maupun dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan kurikulum ini memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat siswa. Penilaian !ang dikembangkan dalam kurikulum ini #enderung lebih komprehensi" dan bersi"at terpadu, !aitu penilaian dilakukan se#ara utuh terhadap kemampuan siswa selama 3proses dan setelah pembelajaran selesai 3produk.
% Kurikulum 6nti 3>ore >urri#ulum Kurikulum inti merupakan bagian dari kurikulum terpadu 3integrated
#urri#ulum. /eberapa karakteristik !ang dapat dikaji dalam kurikulum ini adalah % kurikulum ini diren#anakan se#ara berkelanjutan 3#ontinue selalu berkaitan dan diren#anakan se#ara terus menerus & isi kurikulum !ang dikembangkan merupakan rangkaian dari pengalaman !ang saling berkaitan ' isi kurikulum selalu mengambil atas dasar masalah maupun problema !ang dihadapi se#ara
Kurikulum Pembelajaran
27
Model dan Organisasi Kurikulum
aktual 4 isi kurikulum #enderung mengambil atau mengangkat substansi !ang bersi"at pribadi maupun sosial isi kurikulum ini lebih di"okuskan berlaku untuk semua siswa, sehingga kurikulum ini sebagai kurikulum umum tetapi substansin!a bersi"at problema, pribadi, sosial, dan pengalaman !ang terpadu. Kurikulum ini selalu menggunakan bahan-bahan dari berbagai mata pelajaran atau disiplin ilmu guna menjawab atau men!elesaikan permasalahan !ang dihadapi atau !ang dipelajari siswa. )idak menutup kemungkinan bahwa aspek lingkungan pun menjadi bahan !ang harus dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum ini. $eperti telah dikemukakan di atas bahwa #ore
#urri#ulum adalah bagian dari kurikulum terintegrasi atau kurikulum terpadu, sehingga program pembelajaran untuk kurikulum ini harus dikembangkan se#ara bersama-sama antara guru dengan siswa. Dalam prosesn!a kurikulum terpadu perlu didukung oleh kemampuan guru dalam mengelola waktu dan kegiatan sehingga akti5itas dan substansi materi !ang dipelajari siswa menjadi lebih e"ekti", e2sien dan bermakna. )opik-topik !ang dapat diangkat dalam kurikulum ini selalu berkaitan dengan beberapa disiplin ilmu dan lingkungan, misaln!a topik-topik sebagai berikut: a Pananggulangan pen!ebaran 5irus u burung 3A5ian 6nuenGa-A6. b (akikat demokrasi dalam berbangsa dan bernegara. # Penanggulangan limbah bagi kehidupan manusia. d Pentingn!a pelestarian sumber alam bagi kehidupan manusia. e Memahami "ungsi atom untuk perdamaian dunia. " Kesiapan untuk berumah tangga. g (akikat pornogra2 dan pornoaksi. h Membentuk kemampuan berkomunikasi !ang e"ekti". i
Kajian terhadap pola industri dan jasa dalam pertumbuhan ekonomi.
Kurikulum Pembelajaran
28
Model dan Organisasi Kurikulum
Masih ban!ak topik lain dalam kurikulum ini !ang dapat dib ahas dan diangkat sebagai topik problema dalam pembelajaran, tetapi dalam implementasin!a tidak lepas dari prinsip-prinsip maupun karakteristik !ang telah dikemukakan di atas.
& $o#ial Iun#tions dan Persistent $ituations $o#ial "un#tions merupakan bagian dari kurikulum terpadu, kurikulum ini didasarkan atas analisis kegiatan-kegiatan manusia dalam mas!arakat. Kegiatan-kegiatan !ang dilakukan manusia sebagai indi5idu dan sebagai anggota mas!arakat di antaran!a: % memelihara dan menjaga keamanan mas!arakat & perlindungan dan pelestarian hidup, keka!aan dan sumber alam ' komunikasi dan transportasi 4 kegiatan rekreasi produksi dan distribusi barang dan jasa ? ekspresi rasa keindahan < kegiatan pendidikan integrasi kepribadian ; konsumsi benda dan jasa. Dalam so#ial "un#tions ini dapat diangkat berbagai kegiatan-kegiatan manusia !ang dapat dijadikan sebagai topik pembelajaran. Kegiatan-kegiatan manusia di mas!arakat setiap saat akan berubah sesuai dengan perkembangan maupun era globalisasi, sehingga substansi so#ial "un#tions pun harus bersi"at dinamis. $ebagai modi2kasi dari so#ial "un#tionsadalah persistent li"e situations, kajian substansi dalam kurikulum bentuk ini lebih mendalam dan terarah. Dalam
persistent li"e situationskarakteristikn!a adalah situasi !ang diangkat senantiasa !ang dihadapi manusia dalam hidupn!a, masa lalu, saat ini dan masa !ang akan datang. $e#ara umum ada ' kelompok situasi !ang akan dihadapi manusia. % $ituasi-situasi mengenai perkembangan indi5idu manusia, di antaran!a: a Kesehatan. Manusia perlu memenuhi kebutuhan 2siologis, emosional, sosial sampai pada pen#egahan pen!akit.
Kurikulum Pembelajaran
29
Model dan Organisasi Kurikulum
b 6ntelektual. Manusia memerlukan kemampuan mengemukakan pendapat, memahami pikiran orang lain, berhitung, bekerja !ang e"ekti". # Moral. Kebebasan indi5idu, tanggung jawab atas diri dan orang lain. d Keindahan. Men#ari sumbern!a
pada diri sendiri maupun dalam
lingkungan. & $ituasi untuk perkembangan partisipasi sosial a (ubungan antar pribadi. Mengusahakan hubungan sosial dan hubungan kerja !ang baik dengan orang lain. b Keanggotaan kelompok. Memasuki lingkungan kelompok, partisipasi, dan kepemimpinan dalam kelompok. # (ubungan antar kelompok. Kerjasama dengan kelompok rasional, agama, dan nasional, kelompok sosio-ekonomi. ' $ituasi-situasi untuk perkembangan kemampuan menghadapi "aktor-"aktor ekonomi dan da!a-da!a lingkungan. a /ersi"at alamiah. ejala 2sik tanaman, binatang, serangga, da!a 2sik dan kimiawi. b $umber teknologi. Penggunaan serta pengembangan teknologi. # $truktur dan da!a-da!a sosial ekonomi. Men#ari na"kah, memperoleh barang-barang jasa, mengusahakan kesejahteraan sosial, mempengaruhi pendapat umum, partisipasi dalam pemerintahan lokal maupun nasional 3 $. asution, %;. Dalam kurikulum &4 mulai dikembangkan pendidikan !ang berorientasi pada ke#akapan hidup 3Li"e $kills. Dasar pemikirann!a adalah bahwa kualitas sumber da!a manusia perlu ditingkatkan melalui pendidikan, terutama pendidikan !ang dapat meningkatkan kualitas berpikir, kalbu, dan 2sik serta dapat memilih kegiatan-kegiatan kehidupan !ang seharusn!a dilakukan siswa sebagai manusia. Ke#akapan hidup adalah sebagai pengetahun !ang luas
Kurikulum Pembelajaran
30
Model dan Organisasi Kurikulum
dan interaksi ke#akapan !ang diperkirakan merupakan kebutuhan esensial bagi manusia dewasa untuk dapat hidup se#ara mandiri di mas!arakat. Pendidikan !ang berorientasi pada pengembangan ke#akapan hidup 3li"e skills merupakan bagian dalam pengembangan
kurikulum terpadu, karena pengembangan
ke#akapan hidup seharusn!a tidak berdiri sendiri melainkan terintegritas dengan disiplin ilmu atau mata pelajaran !ang lain. $upa!a tidak menjadi dangkal, maka subtansi pengembangan ke#akapan hidup harus terpadu dengan beberapa mata pelajaran !ang sesuai dengan struktur kurikulum di sekolah tersebut, jadi bukan sekedar pendidikan keterampilan atau 5okasional dasar !ang terpisah-pisah. Klasi2kasi ke#akapan hidup 3Depdiknas, & dapat dilihat dari bagan sebagai berikut:
ambar .% Klasi2kasi Ke#akapan (idup
Kurikulum Pembelajaran
31
Model dan Organisasi Kurikulum
Dalam kehidupan n!ata bahwa ke#akapan-ke#akapan tersebut harus saling melengkapi, sehingga menjadi terpadu sebagai kompetensi dan
per"orman#e indi5idu !ang melibatkan aspek 2sik, mental, sosial-emosional, dan intelektual.
4 =8perien#eatau A#ti5it! >urri#ulum
=8perien#e #urri#ulumsering disebut juga dengan a#ti5it! #urri#ulum, kurikulum ini #enderung mengutamakan kegiatan-kegiatan atau pengalamanpengalaman siswa dalam rangka membentuk kemampuan !ang terintegrasi dengan lingkungan maupun dengan potensi siswa. Pada kurikulum ini intin!a !aitu siswa berbuat dan melakukan kegiatan-kegiatan !ang si"atn!a 5okasional tetapi tidak meniadakan aspek intelektual atau akademik siswa. $alah satu karakteristik dari kurikulum ini adalah untuk memberikan pendidikan keterampilan atau kejuruan tetapi di
dalamn!a ter#akup pengembangan
kemampuan intelektual dan akademik !ang berkaitan dengan aspek keterampilan atau kejuruan tersebut. Dengan demikian siswa belajar tidak han!a bersi"at manual tetapi bersi"at reakti" dan problematik sesuai dengan keterampilan !ang sedang dipelajarin!a. Kurikulum terpadu dipelopori oleh + ohn Dewe! !ang intin!a bahwa pembelajaran harus dimulai dari pembahasan suatu topik atau permasalahan !ang diselesaikan se#ara terpadu dari berbagai disiplin ilmu maupun "aktor lingkungan. Learning b! doing dan problem based learning merupakan konsep +ohn Dewe! !ang sudah ban!ak diterapkan di sekolah. Konsep-konsep tersebut umumn!a sudah diterapkan pada a#ti5it! #urri#ululum, dalam implementasin!a sering juga disebut dengan pembelajaran pro!ek. Ada 4 tipe pembelajaran pro!ek !ang dapat dikembangkan dalam a#ti5it!
#urri#ulumdi antaran!a: % >onstru#tion on #reati5e proje#t. Pembelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan idea-idea atau merealisasikan suatu idea dalam suatu
Kurikulum Pembelajaran
32
Model dan Organisasi Kurikulum
bentuk tertentu misaln!a membuat pa!ung, membuat tas dengan mode tertentu, menulis gagasan atau surat, atau men#iptakan permainan. & Appre#iation on enjo!ment proje#t. Pembelajaran ini bertujuan menikmati pengalaman-pengalaman dalam bentuk apreasi estetis 3estetika, misaln!a men!aksikan permainan drama, mendengarkan musik, mengha!ati gambar hasil seni, mendengarkan #erita, atau memba#a karangan. ' )he problem proje#t. Pembelajaran ini bertujuan untuk meme#ahkan masalah !ang bersi"at intelektual tetapi pada substansi !ang ada keterampilann!a 35okasional, misaln!a bagaimana pananggulangan pen!ebaran u burungE permasalahan tersebut memerlukan jawaban !ang bersi"at intelektual, tetapi tidak menutup kemungkinan dibahas tentang bagaimana #ara membersihkan kandang unggas dengan #ara simulasi.
4 )he drill or spe#i2# proje#t. Pembelajaran ini bertujuan untuk memperoleh beberapa item atau tingkat keterampilan, misaln!a bagaimana mengoperasikan kamera digital, bagaimana #ara menulis makalah !ang benar, dan sebagain!a. Ada beberapa keuntungan !ang akan diperoleh dalam pembelajaran ini, di antaran!a: % $iswa akan berpartisipasi sepenuhn!a dalam situasi belajar, karena siswa akan mengalami dan melakukan se#ara langsung berbagai kegiatan !ang telah diren#anakan. & Pembelajaran ini akan menerapkan berbagai prinsip-prinsip belajar !ang dapat mengoptimalkan kemampuan siswa dalam pembelajaran. ' Mengandung aspek estetika, intelektual, 5o#ational dan kreati5itas siswa. *raian !ang telah dikemukakan di atas tetang metode pro!ek merupakan bagian dari a#ti5it! #urri#ulum dan kurikulum terpadu 36ntegrated >urri#ulum ada hubungann!a dengan sistem pengajaran unit 3unit tea#hing. Pengajaran unit
Kurikulum Pembelajaran
33
Model dan Organisasi Kurikulum
merupakan pengalaman belajar !ang saling berhubungan antara satu dengan !ang lainn!a !ang berpusat pada sebuah pokok atau permasalahan. Ada dua jenis sumber pembelajaran unit: % berpusat pada bahan pelajaran 3subje#t
matter, artin!a topik atau permasalahan diambil atau diangkat dari topik-topik mata pelajaran & berpusat pada pengalaman 3e8perien#e atau situation, artin!a topik permasalahan diangkat dari situasi lingkungan mas!arakat !ang dipadukan dengan kebutuhan atau tantangan !ang dimiliki oleh siswa. Perbandingan dua jenis pembelajaran unit tersebut dapat dilihat dari bagan di bawah ini:
$ubje#t >entered *nit
Aspek
$umber Kurikulum
-
-
Konsep kesatuan sebagai
$ituation >entered *nit
-
Konsep kesatuan sebagai
karakteristik dari isi mata mata
keterpaduan atau integritas siswa
pelajaran.
dalam lingkungann!a se#ara
/ersumber dari bidang mata
men!eluruh!a.
pelajaran !ang tersusun.
-
/ersumber dari kebutuhan siswa , berdasarkan kemampuan potensi siswa.
-
/erdasarkan akti5itas guru dan siswa.
)ujuan
- $ering kali bukan berdasarkan
Pembelajaran
-
- )untutan lebih luas dan
kebutuhan siswa maupun tuntutan
komprehensi" untuk memenuhi
mas!arakat.
kebutuhan siswa, lingkungan dan
/ersi"at umum !ang seragam
pembentukan kompetensi.
untuk semua siswa.
-
/ersi"at indi5idual tetapi memperhatikan aspek kelompok.
Kurikulum Pembelajaran
34
Model dan Organisasi Kurikulum
Pengajaran unit merupakan bagian dari kurikulum terpadu, bentuk pembelajaran ini juga telah
digunakan dalam kurikulum &4, seperti
pendekatan terpadu dan pendekatan tematik pada kelas rendah di sekolah dasar. Pendekatan pembelajaran terpadu dalam kurikulum terintegrasi 3integrated
#urri#ulum pada dasarn!a lebih ban!ak membantu siswa untuk mengitegrasikan dirin!a dengan !ang ada di dalam maupun di luar diri siswa sehingga bermakna bagi siswa itu sendiri. Aspek indi5idual siswa menjadi dasar !ang selalu diperhatikan dalam proses pembelajaran. /ahkan
dalam pembelajaran terpadu lebih ban!ak memberikan
kesempatan dalam menerapkan nilai-nilai demokrasi dan bekerjasama dalam kelompok sehingga akan terbentuk kemampuan sosial dalam pengalaman belajar. )idak dapat disangkal lagi bahwa pembelajaran ini akan menempatkan siswa sebagai pebelajar !ang melakukan akti5itas belajar se#ara langsung dalam substansi !ang dipelajarin!a. $eperti telah dikemukakan di atas bahwa kurikulum terpadu memiliki beberapa kekurangan !ang harus diminimalisir supa!a tujuan dalam pembelajaran ini dapat di#apai se#ara e"ekti".
>. Cangkuman $etidakn!a ada empat model konsep kurikulum !aitu model kurikulum subjek akademik, model kurikulum pribadi, model kurikulum rekonstruksi sosial, dan model kurikulum teknologis. $etidap model konsep kurikulum ini memiliki dasar asumsi dan orientasi !ang tidak sama sehingga setiap model memiliki tujuan, materi metode dan sistem e5aluasi !ang khas. Pengembangan kurikulum merupakan prosedur dalam rangka mendesain 3designing, menerapkan 3implementation, dan menge5aluasi 3e5aluation suatu kurikulum. Pengembangan kurikulum harus dapat menggambarkan suatu proses
Kurikulum Pembelajaran
36
Model dan Organisasi Kurikulum
!ang sistematis !ang dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan standar keberhasilan dalam pendidikan. /erdasarkan perkembangan teori dan pemikiran para ahli kurikulum, dewasa ini telah ban!ak disajikan model-model pengembangan kurikulum diantaran!a: % model Calph )!ler & model Bais: Administrati", rass Coots, dan Demonstrasi ' model /eau#hamp 4 model )abas 36n5erted model dan model $eller dan Miller. Organisasi kurikulum merupakan pola atau desain bahan0isi kurikulum !ang tujuann!a untuk mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran serta mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat di#apai se#ara e"ekti". Ada beberapa "aktor !ang harus dipertimbangkan dalam organisasi kurikulum diantaran!a berkaitan dengan ruang lingkup 3s#ope, urutan bahan 3seHuen#e, kontin!uitas, keseimbangan, dan keterpaduan 3integrated. $e#ara umum terdapat dua bentuk organisasi kurikulum !aitu: %. Kurikulum /erdasarkan Mata Pelajaran 3$ubje#t >urri#ulum Dalam bentuk kurikulum ini meliputi: a. Mata Pelajaran !ang )erpisah-pisah 3 $eparated $ubje#t >urri#ulum b. Mata Pelajaran abungan 3>orrelated >urri#ulum &. Kurikulum )erpadu 36ntegrated >urri#ulum. Dalam bentuk kurikulum ini meliputi: a. Kurikulum 6nti 3>ore >urri#ulum b. $o#ial Iun#tionsdan Persistent $ituations #. =8perien#e atau A#ti5it! >urri#ulum
Kurikulum Pembelajaran
37
Model dan Organisasi Kurikulum
D. )=$ IOCMA)6I %. 1ang dimaksud dengan model konsep kurikulum itu sendiri !aitu suatu pandangan tertentu tentang kurikulum !ang terlahir dari suatu pemahaman tertentu tentang hakikat kehidupan dan manusia !ang baik. Dimana perbedaan pandangan atas hakikat kehidupan dan manusia !ang baik selanjutn!a melahirkan model pendidikan atau kurikulum !ang berbeda pula. $ebutkan empat model konsep kurikulum !ang telah anda pelajariQ a. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@. b. @@@@@@@@@@@@@@@@ @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@. #. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@... d. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@..
&. Kurikulum !ang memiliki si"at tujuan untuk mentrans"er ilmu pengetahuan dan teknologi !ang harus dikuasasi siswa untuk melakukan suatu bidang kegiatan 35o#ational0 kompetensi tertentu. Pembelajaran berorientasi tujuan dengan indikator-indikator keter#apaian !ang dirumuskan dengan sangat jelas. *ntuk men#apai tujuan tersebut, pembelajaran disampaikan se#ara tahap demi tahap dan sistematis. (asil pendidikan dikontrol se#ara ketat melalui e5aluasi hasil !ang teramati 3obser5able dan terukur 3measurable. Deskrispi karakteristik kurikulum di atas, merupakan si"at-si"at dari model kurikulum: @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@.
'. ambaran sistematis mengenai perosedur !ang ditempuh dalam melakukan akti5itas pengembangan kurikulum. 1aitu proses peren#anaan, pelaksanaan 3uji #oba, dan penilaian kurikulum. Dimana inti dari akti5itas ini sebenarn!a adalah pengambilan keputusan tentang apa, mengapa, dan bagaimana
Kurikulum Pembelajaran
38
Model dan Organisasi Kurikulum
komponen-komponen kurikulum !ang akan dibuat. *raian ini merupakan makna dari : @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@.. 4. Dari sekian ban!ak model pengembangan kurikulum ada tiga #iri esensi !ang bisa ditarik dari model-model tersebut, !aitu: a. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@. b. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@. #. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@.. . Model pengembangan kurikulum )!ler memberikan inspirasi bagi para ahli kurikulum lainn!a untuk mengembangkan model pengembangkan model kurikulum lain. $ehingga )!ler disebut-sebut sebagai bapak kurikulum. >oba anda urutkan empat tahap pengembangan kurikulum menurut model )!ler. a. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ b. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@. #. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@.. d. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@. ?. #oba anda sebutkan dua pendekatan dalam pengembangan kurikulum. a. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@. b. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@. <. #oba anda analisis, dari model pengembangan kurikulum t!ler, /eau#ahmp, (ilda )aba, dan $eller dan Miller jika dikategorikan ke dalam dua pendekatan pengembangan kurikulum di atas. Masuk ke dalam kategori
Kurikulum Pembelajaran
39
Model dan Organisasi Kurikulum
pendekatan pengembangan kurikulum manakah dari masing-masing model tersebut. a. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@. b. @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@ . a. Membuat unit-unit eksperimen bersama dengan guru-guru b. Menguji unit eksperimen #. Mengadakan re5isi dan konsolidasi d. Pengembangan keseluruhan kerangka kurikulum 3De5eloping
a
Iramework e. 6mplementasi dan Desiminasi )ahapan umum pengembangan kurikulum di atas merupakan model pengembangan kurikulum model siapa: ........................................atau disebut juga dengan ....................................
;. Organisasi kurikulum sangat terkait dengan pengaturan bahan pelajaran !ang ada dalam kurikulum, sedangkan !ang menjadi sumber bahan pelajaran dalam kurikulum adalah nilai buda!a, nilai sosial, aspek siswa dan mas!arakat serta ilmu pengetahuan dan teknologi. $ebutkan "aktor-"aktor !ang harus dipertimbangkan dalam organisasi kurikulumQ a. ..................................................................................................................... b. ..................................................................................................................... #. ..................................................................................................................... d. ..................................................................................................................... e. .....................................................................................................................
%. $e#ara umum terdapat dua bentuk organisasi kurikulum !aitu:
Kurikulum Pembelajaran
40
Model dan Organisasi Kurikulum
a. ................................................................................................................... b. ...................................................................................................................
%%. a. /ahan pelajaran disusun se#ara sistematis, logis, sederhana dan mudah dipelajari. b. Dapat dilaksanakan untuk mewariskan nilai-nilai dan buda!a terdahulu. #. Kurikulum ini mudah diubah dan dikembangkan. d. /entuk kurikulum ini mudah dipola, dibentuk, didesain bahkan mudah untuk diperluas dan dipersempit sehingga mudah disesuaikan dengan waktu !ang ada. *raian di atas merupakan kelebihan dari bentuk organisasi kurikulum: .......................................................................................................................
%&. Pola organisasi kurikulum !ang menggunakan berbagai atau beberapa mata pelajaran !ang di"okuskan untuk membahas atau peme#ahan suatu masalah tertentu, adalah salah satu pemaknaan dari: .......................................................................................................................
%'. Karena pengembangan ke#akapan hidup seharusn!a tidak berdiri sendiri melainkan terintegritas dengan disiplin ilmu atau mata pelajaran !ang lain. $upa!a tidak menjadi dangkal, maka subtansi pengembangan ke#akapan hidup harus terpadu dengan beberapa mata pelajaran !ang sesuai dengan struktur kurikulum di sekolah tersebut, jadi bukan sekedar pendidikan keterampilan atau 5okasional dasar !ang terpisah-pisah. Pern!ataan di atas adalah alasan mengapa pendidikan !ang berorientasi pada pengembangan ke#akapan hidup3li"e skills merupakan bagian dalam pengembangan kurikulum jenis: .......................................................................................................................
Kurikulum Pembelajaran
41
Model dan Organisasi Kurikulum
=. Kun#i jawaban tes "ormati" %. a. Model kurikulum subjek akademik b. Model kurikulum personal0pribadi #. Model kurikulum rekonstruksi sosial d. Model urikulum teknologis &. Model kurikulum teknologis '. Pengembangan kurikulum
4. a. Langkah sistematis dalam pengambilan keputusan tentang komponen-komponen kurikulum !ang terjalin sedemikian rupa. b. Ada dua pendekatan !ang bisa digunakan !aitu pendekatan administrati5e dan pendekatan grassroot. #. Dalam tataran praktek mungkin suatu model diterapkan sebagaimana !ang ada dalam model tersebut, mungkin pula model diterapkan setelah dimodi2kasi.
5. a. Menentukan tujuan !ang ingin di#apai. b. Menentukan pengalaman belajar !ang harus dilakukan untuk men#apai tujuan !ang telah ditentukan. #. Menentukan organisasi pengalaman belajar. d. Menentukan e5aluasi pembelajaran untuk mengetahui apakah tujuan telah di#apai. ?. a. Pendektan admisntrati" 3line staF. b. Pendekatan akar rumput 3grass root <. a. Model )!ler, /eau#hamp dan $eller dan Miller masuk dalam kategori pendekatan administrati" 3line staF. b. Model (ilda )aba masuk kategori pendekatan akar rumput 3grassroot . Model (ilda )aba atau Model )erbalik 36n5erted Model
9. a. R uang lingkup 3s#ope b. *rutan bahan 3seHuen#e
Kurikulum Pembelajaran
42
Model dan Organisasi Kurikulum
#. Kontin!uitas d. Keseimbangan e. Keterpaduan 3integrated.
10. a. Kurikulum /erdasarkan Mata Pelajaran 3$ubje#t >urri#ulum Meliputi: Mata Pelajaran !ang )erpisah-pisah 3 $eparated $ubje#t
>urri#ulum dan Mata Pelajaran abungan 3>orrelated >urri#ulum b. Kurikulum )erpadu 36ntegrated >urri#ulum. Meliputi: Kurikulum 6nti 3>ore >urri#ulum, $o#ial Iun#tionsdan
Persistent$ituations, dan =8perien#eatau A#ti5it!
>urri#ulum
%%. Mata pelajaran terpisah 3separated subje#t #urri#ulum. %&. Kurikulum terpadu 3integrated #urri#ulum.
13. Kurikulum terpadu 3integrated #urri#ulum.
I. losarium - >orrelated >urri#ulum - >ore >urri#ulum - =8perien#e 0 A#ti5it! >urri#ulum - 6ntegrated >urri#ulum - 6n5erted Model - Keseimbangan - Keterpaduan 3integrated. - Kontin!uitas - K urikulum $ubjek Akademik - Kurikulum Personal - K urikulum Cekonstruksi $osial - K urikulum )eknologis - Li"e $kill
Kurikulum Pembelajaran
43
Model dan Organisasi Kurikulum
- Model - Model Konsep Kurikulum - Organisasi Kurikulum - Pengembangan Kurikulum - Pendekatan Administrati" - Pendekatan rassroot - C uang Lingkup 3$#ope
- $eparated $ubje#t >urri#ulum - $o#ial Iun#tions dan Persistent $ituations - $ubje#t >urri#ulum - *rutan /ahan 3$eHuen#e
. Da"tar Pustaka A=>). 3%;?. De2nisi )eknologi Pendidikan. +akarta: Cajawali Press. De Lisle, Peter. 3%;;<. hat is 6nstru#tional Design. )ersedia : http:00hagar.up.a#.&a0#atts0learner0peterdl0%&theor!.htm R $eptember2004]. Depdiknas. 3&. Kurikulum /erbasis Kompetensi. +akarta.
Miller, +.P. dan $eller, . 3%;. >urri#ulum Perspe#ti5e and Pra#ti#e. ew 1ork: Longman.
M#eil, +.D. 3%;;. >urri#ulum : A >omprehensi5e 6ntrodu#tion. 6llinois: $#ott Ioresman and >ompan!.
asution, $. 3%;;. AGas-aGas Kurikulum. /andung: +emmars.
Kurikulum Pembelajaran
44