Muhammad Sibghotulloh Ridho 08164525752 |
[email protected] | Bandung
@bgridhoms /@komikoutdoor fb.com/komikoutdoor
1
Muhammad Sibghotulloh Ridho 08164525752 |
[email protected] | Bandung
@bgridhoms /@komikoutdoor fb.com/komikoutdoor
1
DESAIN PUBLIKASI
2
BACA AJA DULU Suatu kumpulan data atau informasi baik itu sedikit maupun banyak, yang disajikan secara tertulis, monoton, dan manstream, tentu akan membuat kita malas, bosan, dan tidak tertarik untuk membacanya bukan? Seperti tulisan yang saya buat ini, kemungkinan anda enggan untuk membacanya, karena isinya tulisan semua hehe. Otak manusia memang lebih cepat menyerap informasi yang tersaji dalam bentuk visual (gambar) dibandingkan dengan tulisan (teks). Hal tesebut sudah dicontohkan sejak zaman dahulu kala, dapat dilihat dari peninggalanpeninggalan sejarah berupa gambar dan lukisan, atau ukiran-ukiran dinding batu peninggalan peradaban kuno, yang digunakan sebagai sarana penyampaian pesan.
(crystalinks.com)
Lukisan dinding di Makam Tutankhamun (dailymail)
3
Oleh karena itu, kita perlu mempelajari tentang bagaimana menyampaikan pesan atau mengkomunikasikan sebuah informasi dengan cara visual, sehingga apa yang ingin kita sampaikan kepada orang lain dapat diserap dengan baik. Istilah untuk bidang ini bisa disebut sebagai Desain Publikasi.
1. PRINSIP DASAR DESAIN PUBLIKASI Sebelum melakukan praktik mendesain sebuah kebutuhan publikasi, kita harus berkenalan dulu denganya. Tak kenal maka tak sayang, tak sayang tak akan totalitas. Secara singkat, dalam mengerjakan desain publikasi kita perlu memahami poin-poin penting berikut ini agar kita lebih mudah untuk memulai dan memaksimalkan desain yang akan dibuat. Terdapat 3 poin yang perlu kita perhatikan, yaitu Tata Letak (Layout ), Warna (Color Harmony ), dan Huruf (Typography).
1.1 Layout Layout adalah susunan, tata letak atau perpaduan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel dll) dalam media komunikasi visual. Tujuannya untuk menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif, estetik, dan menarik, sehingga memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.
4
Terdapat 4 unsur dasar dalam layouting, yaitu keseimbangan, alur baca, penekanan, dan kesatuan.
a. Keseimbangan/Balancing Maksudnya adalah prinsip dalam komposisi untuk menghindari kesan berat
sebelah atas suatu bidang atau ruang yang diisi dengan unsur-unsur visual. Terdapat 2 bentuk keseimbangan, yaitu keseimbangan simetris dan keseimbangan asimetris. Keseimbangan simetris terjadi apabila berat visual dari elemen-elemen desain terbagi secara merata baik dari segi horizontal, vertikal, maupun radial. dua sisi yang berbeda. Biasanya bentukan ini terkesan lebih formal.
Contoh layout keseimbangan simetris
Contoh poster dengan keseimbangan simetris (umardany.com)
5
Sedangkan keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari elemen desain tidak merata di poros tengah halaman. Gaya ini mengandalkan permainan visual, seperti bentuk dan ukuran, warna, posisi, serta nilai warna dan tekstur. Biasanya bentukan ini terkesan lebih dinamis atau informal.
Contoh poster dengan keseimbangan asimetris (umardany.com)
b. Alur Baca/Movement /Sequence Alur baca dimaksudkan untuk mengarahkan “mata pembaca” dalam menelusuri informasi, dari satu bagian ke bagian yang lain. Sehingga tidak membingungkan pembaca.
Contoh layouting alur baca
6
Alur baca ditunjukan oleh panah merah
Sebagai informasi, berdasarkan hasil penelitian Paynter Institue, US, sebuah sekolah jurnalisme, 75% orang membaca secara methodical, yakni berurutan dari atas kebawah, sedangkan 25% membaca secara acak (scanning readers).
c. Penekanan/Emphasis Emphasis adalah teknik pemberian penekanan tertentu pada layout, dengan cara menonjolkan elemen-elemen grafis tertentu.
Gambar 1. Contoh penekanan pada elemen yang dilingkari
7
d. Kesatuan/Unity Beberapa bagian dalam poster harus dikelompokkan berdasarkan bentuk informasinya. Pengelompokkan ini bisa dilakukan dengan mendekatkan beberapa elemen desain, memanfaatkan garis, atau perbedaan warna latar belakang, dll.
Informasi -informasi yang dikelompokkan
1.2 Warna Penggunaan warna yang tepat dan sesuai dengan konsep publikasi dapat lebih mempengaruhi dan memprovokasi emosi, psikologi, dan pemahaman orang yang membacanya. Terdapat 3 hal penting yang harus diperhatikan untuk memilih warna, yaitu: pemahaman tentang psikologi warna, penggunaan warna yang
harmonis dengan elemen desain yang ada, dan pemanfaatan kontras pada warna. a. Psikologi warna Tidak dapat dipungkiri, bahwa warna sangat mempengaruhi seseorang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut ini adalah beberapa karakter pada warna: - Merah. Identik dengan kekuatan, kehangatan, cinta, agresif, aktif, merangsang, bahaya. Spektrum warna merah relatif muncul lebih cepat dan kuat pada pengelihatan. 8
- Biru. identik dengan nuansa tenang, aman, bersih, perintah, kepercayaan, mundur, tersisih. Warna biru sering digunakan sebagai warna dasar logo perbankan untuk melambangkan kepercayaan. Selain itu, jika kita perhatikan saat sedang browsing, biasanya link/tautan yang sudah kita klik biasanya menjadi warna biru, itu untuk menandai link yang sudah kita buka/tersisihkan. - Hijau. Identik dengan alami, alam, kesehatan, kecemburuan, pembauran. Cobalah anda membuka Google Earth, dan membandingkan daerah tempat anda tinggal dengan daerah lain. Apabila warna di daerah lain lebih hijau dari pada daerah anda, artinya anda harus lebih peduli terhadap lingkungan hidup. - Coklat. Identik dengan bertahan, nyaman, dipercaya. - Abu-abu. Identik dengan intelek, futuristic, modis, kesenduan, merusak. - Hitam. Menggambarkan kekuatan, seksualitas, kemewahan, keanggunan, kematian, misteri, ketakukan. - Putih. Menggambarkan kemurnian, suci, bersih, cermat, dan kematian.
b. Keseimbangan warna/color harmony Keseimbangan ini dapat dibentuk dengan menggunakan warna-warna yang serasi sebagai warna dasar sebuah desain. Misalnya menggunakan 2 warna berbeda tetapi masih serumpun, seperti mengkombinasikan warna hijau muda dan hijau tua.
Contoh desain yang menyeimbangkan warna yang hampir sama tanpa mematikan informasi yang ingin disampaikan
9
c. Kontras warna Kontras warna ialah kombinasi warna yang memiliki intensitas terang dan gelap yang jauh. Teknik ini merupakan prinsip dasar yang digunakan untuk menonjolkan salah satu elemen desain. Masih banyak orang yang belum tepat dalam menyesuaikan kontras warna, terutama antara teks dan backgroundnya sehingga tulisan sulit dibaca.
CONTOH PENGGUNAAN WARNA KONTRAS YANG BENAR CONTOH PENGGUNAAN WARNA KONTRAS YANG KURANG TEPAT CONTOH PENGGUNAAN WARNA KONTRAS YANG SALAH
Perhatikan dua sajian desain berbeda dibawah ini, manakah desain yang lebih menarik dan anda sukai?
10
Penggunaan warna dasar akan lebih tepat jika warna dasar yang digunakan oleh elemen desain (baik tulisan ataupun grafis), mengikuti atau menyesuaikan dengan elemen warna pada foto yang ditonjolkan tersebut. Seperti pada gambar kedua, yang menggunakan tema warna hitam dan ungu, warna dasar tersebut mengikuti warna dominan yaitu hitam yang terdapat pada pakaian, dan warna ungu yang terdapat pada warna rambut lelaki alay tersebut.
1.3 Huruf a. Bentuk dasar/jenis huruf
Anatom huruf
11
Berdasarkan anatominya, huruf terbagi menjadi 5 bentuk dasar. Jadi, tidak hanya makhluk hidup yang memiliki anatomi, huruf pun punya.
- Font Serif (memiliki lentik diujungnya), contoh font: Times New Roman, Garamond, Book Antiqua - Font Sans Serif (tidak memiliki lentik), contoh font: Arial, Calibri, , Tahoma
- Font Slab Serif (lentik patah), contoh font: - Font Script, contoh font:
Courier New
Brush Script, Cellos Script Personal Use Only,,
French Script MT - Font Dekoratif (font yang didesain khusus dengan tema tertentu), contoh fontnya sangat banyak jenisnya
b. Pemilihan huruf dan aturan menerapan teks pada desain - Untuk
yang optimal pergunakan jenis huruf yang
secara fisik sederhana dan umum sehingga mudah dikenali.
-
dalam sebuah design. Pergunakan
huruf.
- Jangan takut
. Karena satu jenis huruf
tidak akan monoton bila digali potensi Type familynya.
- Untuk membedakan dan memberi penekanan pada informasi pergunakan sesuai dengan hirarki dan prioritas informasinya.
-
, karena akan melelahkan mata. Panjang kolom ideal
- Ukuran teks
. karena sulit dibaca ataupun terlalu besar
karena makan ruang. Idealnya adalah 8 sampai 15 point
, walaupun bisa dibuat .
-
, karena masyarakat umum belum tentu dapat menangkap perbedaannya.
- Teks yang ditulis dengan dari pada pemakaian kombinasi Upper case dan Lower case.
12
- Kerning atau jarak antar huruf yang terlalu dekat atau terlalu jauh akan mengganggu kenyamanan membaca.
sesuai dengan
kenyamanan dan kebutuhan.
- Leading atau jarak antar baris yang terlalu dekat atau terlalu jauh akan mengganggu kenyamanan membaca. Temukan jarak ideal sesuai dengan kenyamanan dan kebutuhan.
- Untuk pembacaan optimal seperti
.
- Huruf yang terlalu ramping atau Condensed dan terlalu lebar atau Expanded akan mengganggu kenyamanan membaca.
- Jaga integritas ketikan dengan mengatur huruf dan kata pada Base Line atau garis dasar.
- Untuk kemudahan baca atau Readibility apabila bekerja dengan warna, pastikan ada
.
dari pada teks warna muda dengan Back ground warna tua.
13
DESAIN ILUSTRASI MENGGUNAKAN CorelDRAW
1. Jalankan CorelDRAW X7 2. Anda akan diminta login, jika anda sudah punya akun maka silakan masukan email dan password, lalu centang opsi “Don’t show again”, lalu sign in. Tapi jika tidak ingin login juga tidak apa-apa, cukup centang opsi “Don’t show again” lalu klik Close.
3. Pada tampilan awal berikut ini, pilih New Document 4. Kemudian beri nama dokumen “Latihan Pertama”, lalu set pengaturan seperti gambar di bawah. Atur size menjadi A4, Color mode: RGB, dan Resulution 300 dpi. Apabila anda tidak yakin dengan pc anda maka perkecil saja resolusinya menjadi 150 atau 72 dpi. Klik OK 15
5. Pilih menu Window -> Workspace -> Advanced -> pilih Illustration. Anda bisa mencoba satu per satu, layout workspace mana yang menurut anda nyaman. Anda bisa memilih Lite, Classic, Default, Advanced, atau Other. Sesuaikan dengan kebutuhan anda.
16
Toolbox berada pada posisi paling kiri pada layout workspace
17
Agar saat pengerjaan desain tidak ribet, maka kita harus sedikit mengenal menggunakan keyboard dan mouse untuk memudahkan kita meng -handle proses di atas halaman kerja kita 1
Pertama kita buat sebuah objek persegi, klik , lalu buatlah sebuah persegi dengan menarik cursor sambil menekan atau , sehingga persegi yang kita buat memiliki rasio 1:1 (ukuran panjang sama dengan ukuran lebar). Jika kita membentuk objek tanpa menekan atau maka objek yang terbentuk memiliki rasio ukuran yang random.
2
Kemudian buat juga objek lingkaran, menggunakan lakukan hal yang sama dengan langkah pertama, tapi buatlah lingkaran dengan ukuran lebih kecil dari objek persegi tadi. Letakkan dimana saja.
3
Klik lalu select objek lingkaran, tekan persegi, sehingga kita memilih kedua objek tadi.
4
Kemudian tekan huruf pada keyboard, maka lingkaran akan pindah ke garis tengah persegi, lalu tekan juga huruf maka lingkaran akan berada tepat di tengah persegi
sambil meng-klik objek
18
Artinya, jika kita memilih lebih dari 1 objek menggunakan tombol maka objek pertama yang dipilih akan dieksekusi terhadap objek yang terakhir dipilih. Dengan menekan key maka objek pertama akan dipindahkan pada sumbu X objek kedua, dan jika menekan key maka objek pertama akan dipindahkan pada sumbu Y objek kedua. 5
Menggerser area kerja dengan scroller pada mouse
, dapat kita ganti dengan menekan
6
Zoom in dan zoom out halaman dapat kita lakukan dengan scroll mouse, tapi untuk lebih terkontrol, maka scrol mouse sambil menekan
7
Menggeser ke kanan dan ke kiri. Scroll mouse sambil menekan
8
Menggeser ke atas dan ke bawa. Scroll mous sambil menekan
9
Menggandakan objek/copy paste. Klik sebuah objek, tempatkan pada posisi lain lalu tekan klik kanan. Maka objek akan di-copy pada posisi yang kita arahkan
19
Kali ini kita akan membuat sebuah ilustrasi dengan style minimalis ala-ala kekinian, yaitu sebuah objek grafis yang tidak menggunakan outline. Tahapannya antara lain: 1) Menentukan apa yang ingin disampaikan, 2) Menentukan objek apa yang tepat untuk menggambarkan pesan tersebut, 3) Memulai membuat wireframe, 4) coloring, 5) finishing. 1. Buka CorelDRAW, buat dokumen baru dengan mengklik New Document, beri nama “Latihan 2”. Kemudian set ukurannya menjadi 3000 x 3000 pixel, mode warna RGB dan resolusi 150 dpi.
Kita akan membuat ilustrasi tentang “berpura-pura”. Buatlah elips/lingkaran lonjong dengan
20
Tarik garis memotong lingkaran lonjong tadi menggunakan yang terdapat pada tools group tekan saat menarik garis agar garis tegak lurus
21
Select kedua objek tadi dengan cursor mouse -> Shapping tool yang terdapat di toolbar bagian atas worksheet kita
Pilih Back minus front
Tool ini untuk memotong/menggabungkan objek dengan menghilangkan objek yang dibagian paling depan, si garis tadi itu objek di depan lingkaran lonjong. Sekarang kita gunakan tool pembuat garis (lihat langkah no 3)
yang terletak juga di kelompok
7. Klik tarik garis tegak lurus horizontal lalu geser kusor sedikit ke atas, maka garis akan melengkung. Atur sedemikian rupa agar rapi. Kemudian tarik lagi garis di salah satu ujung garis lengkung tadi sampai garis saling terhubung. Lihat gambar di bawah ini
1
2
3
22
8. Lalu pindahkan objek tersebut pada objek sebelumnya, lalu duplikat, atur posisi objek sehingga seperti gambar di bawah ini. Dan buat lagi objek dengan cara seperti sebelumnya hingga objek menyerupai wajah
1
2
9. Select semua objek dan duplikasi di posisi lain sehingga kita punya 2 wajah. Atur bentuk mata dan mulutnya menjadi terbalik, seperti gambar berikut
10. Select semua objek pada masing-masing wajah dan gabungkan dengan Shapping tool seperti langkah nomor 4. Lakukan satu per satu, pertama di wajah gembira, kedua di wajah sedih. Bila berhasil maka gambar akan jadi seperti ini
23
11. Sekarang kita coba tool lainnya, yaitu tempatnya ada pada toolbox di bagian paling bawah. Lalu atur yang berada di atas worksheet atau di bawah seperti gambar berikut
12. Lalu tumpahkan warna yang sudah di set kepada salah satu bagian objek
13. Atur kembali klik set warnanya menjadi lebih terang, dan warnai si objek wajah bagian lainnya
24
25
14. Selanjutnya warnai juga wajah yang satunya lagi dengan warna yang berbeda. Gunakanlah warna-warna yang lembut, terang tapi agak pudar
15. Select semua objek, lalu klik kanan tanda ini -> yang terdapat di jajaran pilihan warna pada toolbox bagian bawah. Dengan memilih warna pada kolomkolom warna, berarti kita mewarnai outlinenya. Kalau kita klik kanan tanda ini maka outline akan hilang, seperti gambar berikut
16. Sekarang kita buat masing-masing objek ini tergabung, karena beda warna artinya beda objek. Coba tarik salah satu bagian wajah, pasti wajah jadi setengah. Maka dari itu, select bagian kanan dan kiri wajah gembira, klik kanan, lalu klik Lakukan juga untuk wajah sedihnya. 17. Terakhir, kita atur posisi kedua objek ini agar lebih terlihat tidak kaku
26
18. Kita sudah bisa menyimpannya sebagai gambar buatan kita. Klik menu Beri nama apa saja -> pilih sebagai ikuti terus langkahnya sampai finish. Sumber cahaya
Merah melambangkan keceriaan
Biru melambangkan kesedihan
Ilustrasi ini melambangkan “Sandiwara” = Berpura-pura
27
DESAIN POSTER
28
Sebagai garda terdepan, mungkin membuat sebuah poster bukanlah hal yang sulit bagi seorang staf bagian publikasi kegiatan/kelompok/komunitas/organisasi/ dsb/dst/dll. Kita cukup menelaah bagaimana nantinya si poster yang kita buat itu menjadi media publikasi yang efektif. Maka bagaimanakah cara memulai pembuatan sebuah poster? Apa saja yang perlu disiapkan? Mari kita lihat bentuk kegiatan di bawah ini, yang nanti akan kita publikasikan melalui sebuah poster. Nama Kegiatan Sub Kegiatan
Bakti Sosial Sadulur Pikanyaah (BAKSOSAPI) “Seteguk Cinta Untuk Jakarta” Pengumpulan bantuan bahan sembako, buku, pakaian, dan obat-obatan
Tujuan Kegiatan
Mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan BAKSOSAPI sebagai donatur bantuan bahan sembako, buku, pakaian, dan obat-obatan untuk korban banjir Jakarta
Sasaran
Mahasiswa dan masyarakat umum di kota Bandung
Waktu Pelaksanaan
23 Juli – 24 Agustus 2016
Nara hubung
Fransen (08122822288) Donna (085377677167)
[Organisasi Pengaya Kegiatan] [Fakultas Mana Universitas Apa] Latihan kali ini, buatlah desain publikasi semenarik mungkin untuk disebarkan melalui media sosial berdasarkan konsep kegiatan di atas.
29
DESAIN INFOGRAFIS
30
Masih banyak yang salah dalam menyebutkan, antara infografis dan infografik. Manakah penulisan yang benar? “Infografis” berasal dari kata information dan graphics (bahasa Indonesia: grafis). Graphics/ grafis adalah hal yang berhubungan dengan visual, gambar, dan menurut kamus graphic=oforrelatingto visual art, especially involving drawing, engraving, or lettering. Sedangkan “infografik” terdiri dari kata “information” dan “graph”, graph dalam bahasa Indonesia ialah grafik, yang berarti hal yang berhubungan dengan diagram, chart , yang menunjukan penyajian data dengan lebih dari satu variabel. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penulisan yang benar adalah “infografis”, bukan “infografik”. Sesuai penjelasan sebelumnya, “inforgrafis” diambil dari bahasa inggris yaitu informationdan graphics,atauinfographics yang berarti bentuk visualisasi data yang menyampaikan informasi kompleks kepada pembaca agar dapat dipahami dengan lebih mudah dan cepat. Jadi, infografis merupakan bentuk/teknik penyajian data, informasi, pengetahuan, dan gagasan yang divisualisasikan lebih dari sekedar teks, sehingga memiliki dampak visual yang cukup kuat dan lebih menarik. Hal yang perlu ditekankan adalah bahwa informasi yang disajikan harus berupa data valid.
Dalam pembuatan infografis, kita perlu menentukan tujuan dari infografis yang ingin dibuat. Menurut Krum (2013) dalam Kurniasih (2016), tujuan dari infografis dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu untuk menginformasikan, menghibur,dan mempersuasi audiens sehingga audiens memberikan perhatian, menyempatkanuntuk membaca, menyimpulkan dan melakukan aksi sesuai apa yang ada di dalam infografis. Secara sederhana, tujuan dibuatnya infografis antara lain adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Untuk mengkomunikasikan pesan yang kompleks menjadi lebih sederhana Mempresentasikan informasi lebih singkat dan mudah dipahami Menjelaskan data dengan lebih mudah Memonitor secara periodic setiap parameter perubahan
Untuk mempermudah dalam penyusunan infografis, kita perlu mengetahui komponen-komponen yang digunakan dalam pembuatan infografis. Terdapat tiga elemen utama infografis, yaitu: 31
1. Material Material berupa data, informasi, atau pengetahuan yang akan diangkat sebagai isu atau materi dalam konten infografis 2. Kreator Kreator berupa perangkat lunak/software pendukung yang digunakan dalam membuat infografis. 3. Elemen visual Elemen visual berupa warna, gambar, dan icon.
Di zaman sekarang ini, kita dipermudah dengan tersedianya banyak tools online yang membantu kita membuat infografis dengan instan. Namun, alangkah baiknya jika anda mempelajari dan membuat infografis dengan mendesain gambar sendiri. Apalagi kalau anda memiliki hobi desain grafis atau suka mengulik program seperti CorelDRAW, Adobe Photoshop, Adobe Flash, Adobe Illustrator, dan program desain grafis lainnya. Sehingga anda tidak dibatasi oleh bahan visualisasi yang kadang sulit ditemukan di internet, karena anda bisa membuatnya sendiri. Selain itu, infografis yang anda buat menjadi karya orisinil milik anda sendiri. Memang sih, salah satu tujuan dari perkembangan teknologi adalah untuk memudahkan kita dalam beraktivitas, dan dikembangkannya toolsonline pembuat infografis itu untuk mempermudah kita membuat infografis itu sendiri. Akan tetapi, kita tetap butuh segala hal yang bisa di-customize atau disesuaikan dengan kehendak kita. Seperti saat kita hendak memiliki celana jeans, baju, atau kebutuhan sandang lainnya, tidak sedikit dari kita yang menginginkannya secara kustom bukan? Entah itu kustom ukuran, model, desain, dll. Sama halnya juga dengan membuat infografis, karena tidak semua toolsonline pembuat infografis menyediakan gambar dan desain yang kita inginkan, mau tidak mau kita harus bisa membuatnya sendiri.
1.
Tahap Persiapan a. Menentukan topik yang menarik dan bermanfaat b. Melakukan studi pendahuluan. Mengumpulkan data, baik primer maupun sekunder, kemudian melakukan pengolahan dan analisis data. c. Mendeskripsikan susunan informasi atau data yang telah matang menjadi sebuah narasi yang menarik. d. Membuat hirarki sebagai guide untuk menyusun kerangka infografis. Pada tahap ini, gambar dari produk akhir akan mulai dibuat.
2.
Tahap Pengkonsepan Desain Infografis 32
a.
b.
c.
d.
3.
Membuat wireframe. Setelah data disusun rapi, fakta yang paling menarik dipilih, dan hirarki dibangun, selanjutnya adalah membuat wireframe. Wireframe adalah kerangka dasar/blueprint dari desain infografis yang akan kita bangun. Secara garis besar di dalam wireframe ini kita menempatkan elemenelemen penting dari infografis tersebut. Rancangan ini biasanya berbentuk coretan garis, kotak, dan layout atau tata letak infografis yang akan dibuat. Menentukan tema grafis Tema grafis adalah desain secara keseluruhan pada infografis, bahasa sederhananya yaitu tema desain infografis. Tema ini penting diperhatikan agar pembaca secara sekilas dapat langsung menangkap tentang infografis apa yang sedang kita sajikan. Contohnya, infografis tentang kelautan akan memiliki tema yang berbeda dengan infografis tentang kesehatan. Menentukan skema warna Skema warna sangat penting untuk menyampaikan beragam pesan sekaligus mempertahankan orang untuk tetap betah membaca infografis. Skema warna atau bisa disebut simbol warna yang digunakan untuk memudahkan pembaca untuk menyerap banyak informasi yang diwakilkan oleh skema warna. Menentukan pendekatan visual Terdapat 3 pendekatan yang biasanya digunakan dalam pembuatan infografis. Yang pertama, yaitu data mentah yang ditampilkan dalam bentuk diagram yang dibuat semenarik mungkin. Yang kedua, data yang divisualisasi dalam bentuk ilustrasi, ini hampir mirip dengan grafik atau diagram tapi berbeda dalam bentuk sajiannya yang memadukan antara statistika dengan seni. Yang ketiga, perpaduan antara kedua bentuk visual yang dijelaskan sebelumnya. Membuat desain visual data mentah
Tahap Pembuatan Desain a. Membuat desain visual data mentah b. Format dan bentuk visualisasi data, seperti grafik diagram, flowchart, timeline, atau map dibuat untuk menampilkan susunan informasi tersebut. Tergantung jenis data yang akan disajikan, seperti data statistik, timeline/jadwal, proses, atau informasi geografis. c. Membuat desain grafis referensi atau desain ilustrasi dan icon
33
d.
e.
4.
1.
2. 3. 4.
Disini kita membangun sketsa visual untuk menggambarkan setiap informasi yg akan disajikan. Buat rancangan semenarik mungkin dan disesuaikan dengan sasaran audiens yang dituju. Mendesain keseluruhan halaman infografis, menyusun dan mengintegrasikan sketsa visual yang telah dibuat sesuai konsep dengan informasi dan narasi yang telah disusun.
Tahap Penyelesaian a. Pengujian dan perbaikan. Melakukan penilaian, mendiskusikan dan mengevaluasi desain infografis yang telah dibuat. Dalam sebuah proyek, hasil dari tahap ini biasanya yang dijadikan bahan revisi dari klien kepada pendesain. Setelah itu dilakukan perbaikan b. Tahap terakhir adalah mempublikasikan infografis yang telah dibuat kepada sasaran audiens/pembaca yang telah ditentukan
Gambar dan informasi harus seimbang. Jangan mengemas terlalu banyak informasi dengan sedikit gambar, dan juga sebaliknya, jangan mengemas terlalu banyak gambar dengan sedikit informasi Jangan menjadikan teks sebagai sebuah gambar, itu bukan informasi yang divisualisasi, dan tidak disebut sebagai infografik Jangan menyajikan informasi palsu, hal ini bukan informasi bermanfaat dan bukan sebuah infografik Infografik harus memiliki alur, menjelaskan informasi seperti sebuah cerita
34