MODUL PRAKTIS
MOTION GRAPHICS MENGGUNAKAN AFTER EFFECTS
OLEH TOHIR ISMAIL
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
/tohizma/AE/amikom/2004
1
Main Interface
A. Menu Menu utama After Effects untuk mengakses perintah-perintah. B. Project Window Tempat kumpulan obyek-obyek (footage) untuk membuat komposisi. C. Composition Window Layar tampilan hasil komposisi. D. Timeline Window Tempat mendefinisikan animasi dan efek-efek terhadap waktu. E. Info Panel Informasi warna pixel, posisi pointer dan posisi obyek. F. Time Controls Kontrol untuk melihat hasil sementara (preview) animasi. G. Tools Panel Kontrol pembuat mask, zoom, pan, dsb. H. Effects Window Tempat memanipulasi parameter efek-efek animasi.
/tohizma/AE/amikom/2004
2
Membuat Komposisi Langkah pertama membuat animasi adalah membuat komposisi (Composition). Sebelum membuat suatu komposisi animasi, kita harus memiliki suatu Project, caranya klik menu “File à Newà New Project”. Untuk membuat komposisi, klik menu “Composition à New Composition” atau klik kanan jendela Project dan pilih New Composition. Pada jendela Composition Setting, kita bisa mengatur parameter-parameter animasi kita. Dari paling atas; Composition Name, untuk menamai komposisi kita, Preset, untuk menentukan format standar animasi kita (ada pilihan format standar internasional animasi, meliputi Width, Height, Pixel Aspect Ratio, Frame Rate, dan nama standarnya, bisa disesuaikan dengan kebutuhan) Width, Height, ukuran lebar layar, Pixel Aspect Ratio, ukuran pixel video berbanding ukuran resolusi video, Frame Rate, jumlah frame animasi dalam setiap detik. Resolution, ukuran layar terhadap ukuran komposisi, penuh, separuh, sepertiga, atau lainnya, Start Time Code, waktu mulai, biasanya untuk menandai dalam pita kaset, Duration, panjang atau durasi animasi kita (Jam:Menit:Detik:Frame).
Dalam membuat animasi perlu dipertimbangkan terlebih dahulu target media yang akan memainkan animasi tersebut. Apakah kita akan membuat iklan untuk televisi, membuat Video CD, membuat CDROM, membuat film, atau lainnya? Sebagai contoh, untuk membuat iklan televisi, standar di Indonesia membutuhkan video dengan format PAL, dengan resolusi 768x576 (full frames) (untuk DV non-square pixel 720x576, Interlaced) dan dengan Frame Rate 25fps (frame per second, ada 25 frame dalam tiap detiknya), maka komposisi kita bisa gunakan preset “PAL D1/DV Square Pix, 768x576”. Jika kita akan membuat Video CD (VCD) kita bisa pilih akan menggunakan PAL atau NTSC, karena umumnya player VCD bisa memainkan kedua format tersebut. Format VCD PAL adalah resolusi 352x288 dengan Frame Rate 25fps, VCD NTSC resolusi 352x240 dengan 29.97fps. Untuk membuat animasi yang akan dimainkan di komputer saja, cukup dengan resolusi 320x240, 15fps saja.
/tohizma/AE/amikom/2004
3
Import Footage Langkah kedua membuat animasi adalah mengimport obyekobyek yang akan dianimasikan berupa gamb ar (bmp, jpg, psd, tiff, gif, dsb), video (avi, mov, mpg, fli, dsb), audio (wav, mp3, au). Caranya klik-kanan jendela Project, pilih “Import à File…”. Pilihlah file-file yang akan diimport. Jika kita import file PSD (file Photoshop), kita bisa menentukan apakah akan diambil sebagai gambar utuh (Merged Layers) atau diambil p er-layer. Importlah semua obyek yang diperlukan kedalam jendela Project.
Mendefinisikan Animasi Setelah obyek-obyek yang akan dianimasi komplit, kita bisa mulai mendefinisikan animasi. Caranya, drag obyek yang akan dianimasikan ke jendela Timeline, perhatikan bahwa setelah obyek (footage) di drag ke jendela Timeline, obyek tersebut akan tampil di jendela Composition. Setelah obyek berada di jendela Timeline, obyek yang berada paling atas artinya posisinya paling depan dari sudut pandang kita, obyek yang dibawahnya berada dibelakang obyek tersebut. Misalnya kita akan membuat animasi pesawat yang terbang di awan (awan sebagai background), maka kita harus menaruh gambar pesawat ada diatas gambar awan, karena jika sebaliknya maka pesawat tidak akan terlihat (tertutup gambar awan). Jendela Timeline memiliki beberapa bagian, antara lain bagian untuk menentukan kapan suatu obyek tampil beserta durasinya, dan bagian untuk mendefinisikan parameter animasi. 1. Animasi Posisi, Skala, Rotasi Animasi perpindahan posisi, perubahan rotasi, dan perubahan skala termasuk animasi paling dasar dalam After Effects. Untuk membuat animasi tersebut, kita perlu mendefinisikan Keyframe, caranya; pertama adalah klik icon segitiga di sebelah kiri nama obyek, kemudian klik icon lingkaran/stopwatch (A) disebelah kiri tulisan Position, Scale, dan Rotation, sehingga muncul icon segitiga di sebelah kiri masing-masing masing-mas ing tulisan tersebut. Dengan cara seperti itu terbentuk keyframe pada bagian kanan jendela Tim eline (B).
/tohizma/AE/amikom/2004
4
Langkah kedua adalah, geser Time Marker (A) ke detik kedua (atau waktu yang diinginkan), kemudian geserlah obyek di layar animasi ke tempat lain, akan muncul garis titik-titik bantuan yang menyatakan jalur pergerakan animasi. Perhatikan pula ditempat Time Marker berada terbentuk satu keyframe baru. Untuk melihat hasilnya, klik tombol First Frame (untuk me-Rewind) kemudian klik tombol Play/Pause pada panel Controls. Lakukan hal diatas untuk menambah keyframe perpindahan diinginkan.
posisi
lainnya
yang
Untuk membuat animasi obyek yang berubah skalanya, misalnya dari kecil menjadi besar, langkahnya hampir sama diatas. Geser Time Marker ke detik yang yang diinginkan, klik tulisan “100.0,100.0%” di sebelah kanan tulisan Scale, isikan dengan skala baru, misalnya 200% yang artinya memperbesar obyek 2x lipat. Untuk membuat animasi obyek yang berputar pada sumbunya (rotasi), geser Time Marker ke waktu yang diinginkan agar obyek berputar, klik pada tulisan “0x +0.0 o” disebelah kanan tulisan Rotation, isikan dengan sudut perputaran (satuan derajat), misalnya 180, yang artinya obyek akan berputar setengah lingkaran dari posisi semula. Demikian seterusnya untuk menambahkan animasi den gan cara menambahkan keyframe pada waktu yang diinginkan. Cara kerja After Effects adalah dengan membuat interpolasi antara keyframekeyframe tersebut sehingga tercipta efek obyek yang beranimasi.
Membuat Teks After Effects juga menyediakan tools untuk membuat teks sederhana langsung dari After Effects. Teks ini berupa teks dasar sehingga tidak bisa dibuat efek sedemikian rupa seperti pada Photoshop, namun cukup fungsional. Caranya; pertama, geser Time Marker ke posisi awal (paling kiri), kemudian buat layer solid, klik menu “Layer à Newà Solid”. Pada jendela Solid Settings, berilah nama, kemudian tekan tombol “Make Comp Size” supaya ukuran solidnya sesuai dengan ukuran resolusi animasi kita. /tohizma/AE/amikom/2004
5
Klik menu “Effect à Textà Basic Text”. Ketikkan teks yang diinginkan, atur jenis huruf dan posisinya. Setelah teks terbentuk, perhatikan jendela Effect Controls, dis ana bisa merubah parameter paramet er teks seperti warna, ukuran, tracking, dsb. Parameter-parameter teks juga bisa dianimasikan seperti halnya Position, Scale dan Rotation diatas. Untuk membuat teks yang bisa dilengkungkan jalurnya (path text), buatlah sebual layer solid dengan klik menu “Layer à Newà Solid”. Klik menu “Effect à Textà Path Text”. Ketikkan teks yang diinginkan. Untuk mengatur jalur (path), perhatikan di layar animasi, geser lingkaranlingkaran bantuan di sisi teks yang baru dibuat, atur sesuai dengan keinginan. Untuk menganimasikan path text supaya seolah-olah teks berjalan mengikuti path tersebut, gunakan properti “Paragraphà Left Margin”, beri beberapa buah keyframe pada properti tersebut dengan nilai yang berbeda-beda.
Menggunakan Efek After Effects memiliki cukup banyak efek visual standar yang bisa menambah kaya visualisasi visualisas i animasi kita, apalagi jika menambahkan Plug-ins efek dari perusahaan pembuat software lainnya, akan semakin lengkap spesial efek yang bisa kita buat. Langkah membuat efek pada dasarnya sama seperti diatas yaitu, buat sebuah layer solid (kadang ada efek yang bisa langsung ditempatkan pada layer obyek, tidak perlu membuat layer solid atau layer adjustment), kemudian pilih efeknya, misalnya membuat mem buat petir, klik menu “Effectà Render à Advanced Lightning”. Atur posisi awal (Origin) dan akhir (Direction) petir yang diinginkan, buat beberapa keyframe dengan posisi awal dan akhir yang berbeda akan menciptakan kesan petir yang menyambarnyambar.
Menambahkan Audio Audio memiliki mem iliki peranan yang sangat penting dalam menghidupkan animasi animas i kita. Audi memberi mem beri kesan yang lebih kuat pada tampilan visualisasi. Bandingkan visualisasi ledakan dahsyat namun tanpa ada suara dengan visualisasi ledakan yang ada suara ledakan dahsyatnya. Menambahkan audio pada After Effects semudah menambahkan gambar pada Timeline. Drag file audio dari jendela Project ke jendela Timeline.
/tohizma/AE/amikom/2004
6
Audio juga bisa dirubah perwaktu, misalnya suatu saat audio tersebut keras, kemudian pelan-pelan melemah, kemudian mengeras kembali dengan cara membuat keyframe pada Audio Level.
Menambahkan Video After Effects memiliki fasilitas yang bisa membuat ratusan video dikomposisikan sedemikian rupa menjadi layer-layer dengan efek masing-masing. Hal ini menguntungkan misalnya untuk menggabungkan animasi komputer (misalnya dari aplikasi 3D Studio Max) kedalam video hasil dari kamera. Cara menggabungkan video kedalam komposisi komposisi seperti halnya gambar dan audio, cukup drag video tersebut ke salah s atu layer yang diinginkan. Kemudian, jika diinginkan, kita bisa memuat video tersebut seolah-olah menyatu dengan teknik namanya Keying, yaitu menghilangkan bagian tertentu video supaya bisa menyatu dengan layer dibawahnya. Misalnya, ada sebuah video animasi dari 3D Studio Max dengan latar belakang warna hitam, jika kita Key warna hitam tersebut, maka warna hitam akan hilang dan obyek-obyek obyek-obyek dibelakang video vide o akan terlihat. Caranya, setelah video ada di jendela Timeline, klik menu “Effect à Keyingà Color Key”. Kemudian dari jendela Effect Controls, pilih warna yang akan dihilangkan (Color Key), jika perlu atur toleransinya. Maka hasilnya seperti gambar disamping. Warna yang umum digunakan sebagai color key adalah biru (blue screen), hijau (green screen), dan hitam. Banyak film yang dibuat menggunakan teknik ini, seorang aktor shooting dalam studio yang backgroundnya biru semua, kemudian dengan bantuan software hasilnya digabungkan dengan background video yang lain sehingga tercipta efek seolah-olah aktor berada pada background video tersebut.
/tohizma/AE/amikom/2004
7
Rendering Sebelum kita bisa menikmati hasil akhir animasi, kita harus me-render terlebih dahulu menjadi video. Jika kita gunakan Time Control untuk memutar animasi, itu hanyalah preview kasar saja, sehingga tidak sesuai dengan kualitas sebenarnya dan tidak realtime. Render merupakan proses output dari komposisi. Format render disesuaikan dengan kebutuhan, bisa berupa video, gambar, gif animasi, audio. Jika target output membutuhkan spesifikasi format tertentu, maka pada saat render inilah kita menentukan parameter-parameter outputnya, misalnya kita akan membuat iklan televisi, maka format yang dibutuhkan adalah PAL 25 FPS Full Frames Audio 44.1 KHz 16 Bit Stereo. Jika format ini tidak dipenuhi, maka kemungkinan hasil output kita tidak akan sesuai dengan ketentuan dari pihak broadcasting yang dengan sendirinya tidak bisa diterima tanpa adanya revisi atau konversi terlebih dahulu. Setelah komposisi kita selesai sesuai dengan keinginan, kita render dengan cara klik menu “Composition à Make Movie..”. Pada jendela Render Queue, klik teks bergaris bawah disebelah kanan Render Setting (A), Output Module (B), dan Output To (C) untuk mengatur parameter rendering. Setelah semua diatur, tekan tombol Render (D) untuk memulai proses rendering. Waktu yang dibutuhkan tergantung kecepatan komputer dan kompleksitas komposisi.
Dengan asumsi kita membuat video untuk iklan televisi (TV Commercials) :
Atur Render setting sebagai berikut: -Quality : Best -Resolution : Full -Effects : All On -Time Span : Length of Comp -Frame Rate : Use Comp’s Frame rate (25.00) Parameter lain biarkan seperti default atau dirubah jika diperlukan saja.
/tohizma/AE/amikom/2004
8
Pada jendela Output Module, atur parameter sebagai berikut: -Format : Video For Windows -Klik tombol Format Options, pilih compressor Microsoft Video 1, atur Quality Qu ality ke 100%. -Audio Output : 44.100 KHz, 16 Bit, Stereo Parameter lain biarkan seperti default, ubah jika perlu saja.
Atur nama file hasil dengan klik teks di sebelah kanan Output To pada jendela Render Queue. File ini nantinya akan menjadi file video dengan ekstensi AVI (Audio Video Interleaving), yaitu format video standard dalam sistem operasi Windows. File ini kemudian bisa di transfer kedalam kaset Betacam/SVHS/DV (Print to Tape) untuk kemudian ditayangkan oleh pihak broadcasting televisi. Tips Rendering/Media Preparing: Jika memungkinkan, gunakan video kompressor (DV Format) hardware video editing (misal Targa RT2500, Pinnacle Pro One RTDV, Canopus DVRex/DVStorm, dsb) untuk kualitas dan kecepatan yang lebih bagus. Untuk video yang hanya digunakan dalam komputer (CDROM) gunakan kompressor video Cinepak Codec atau Intel Indeo atau format MPEG4 (DivX, asf, wmv). Jika sound card mendukung, buat master audio dalam format 48KHz 16 Bit Stereo untuk kualitas yang lebih sempurna (DV default menggunakan 48KHz). Untuk membuat Video CD (VCD) gunakan format PAL/NTSC dengan resolusi yang sesuai, setelah file AVI terbentuk, perlu di recompress menjadi MPEG dengan bantuan software maupun hardware khusus khus us rendering MPEG (MPEG-1 (VCD) atau MPEG-2 (SVCD, DVD).
/tohizma/AE/amikom/2004
9