LABORATORIUM LAPORAN RESMI SISTEMPRAKTIKUM TELEKOMUNIKASI D TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS UDAYANA UDAYANA
NAMA NIM KELOMPOK
: : :
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015
LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS UDAYANA UDAYANA
PERCOBAAN II MODULASI FREKUENSI
Nama Asisten Asisten : NIM : Tangg anggal al Prat Pratik ikum um :
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015
PERCOBAAN II
MODULASI FREKUENSI
2.1
Tujuan
1.
Dapat memahami dan membentuk gelombang yang termodulasi FM.
2.
Memahami pengaruh tegangan input terhadap terhadap output modulator. modulator.
3.
Mengamati dan menganalisa sinyal termodulasi oleh sinyal sinusoida.
2.2
P!a"a#an
1.
Kabel connector
2.
Modul card FM FM
3.
Personal Computer
2.$
Da%a! T T&!' &!'
Modulasi adalah proses perubahan ((varying varying ) suatu gelombang periodik sehing sehingga ga menjad menjadikan ikan suatu suatu sinyal sinyal yang yang mampu mampu membaw membawaa suatu suatu inorm inormasi. asi. Modula Modulasi si adalah adalah suatu suatu proses proses pen!am pen!ampur puran an dua sinyal sinyal menjadi menjadi satu sinyal. sinyal. "iasany "iasanyaa sinyal sinyal yang yang di!amp di!ampur ur adalah adalah sinya sinyall berrek berrekuen uensi si tinggi tinggi dan sinyal sinyal berrekuensi rendah.Dengan memanaatkan masing#masing sinyal$ maka modulasi dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal inormasi pada daerah yang luas dan jauh. %ebagai !ontoh sinyal inormasi (suara$ gambar$dan data)$ agar dapat dikirim dikirim ke tempat tempat lain$ lain$ sinyal sinyal tersebu tersebutt harus harus ditump ditumpang angkan kan pada pada sinyal sinyal lain. lain. Dalam Dalam kont kontek ekss radio radio siara siaran$ n$ siny sinyal al yang yang menu menump mpan ang g adala adalah h sinya sinyall suar suara$ a$ sedangkan yang ditumpangi adalah sinyal radio yang disebut sinyal pembawa (carrier ). ). &enis dan !ara digital. 'enumpangan sinyal suara juga akan berbeda dengan penumpangan sinyal gambar$ sinyal ilm$ atau sinyal yang lain.
Dengan proses modulasi$ suatu inormasi (biasanya berrekuensi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa$ biasanya berupa gelombang sinus berrekuensi tinggi. erdapat tiga parameter kun!i pada suatu gelombang sinusoidal yaitu amplitudo$ ase dan rekuensi.Ketiga parameter tersebut dapat dimodiikasi sesuai dengan sinyal inormasi (berrekuensi rendah) untuk membentuk sinyal yang termodulasi. 'eralatan yang digunakan untuk melaksanakan proses modulasi adalah modulator$ sedangkan peralatan untuk memperoleh inormasi awal ( kebalikan dari proses modulasi) disebut demodulator dan peralatan yang melaksanakan kedua proses tersebut disebut modem. 2.$.1 Tujuan M&(u"a%'
1. ransmisi menjadi eisien atau memudahkan peman!aran. 2. Masalah perangkat keras menjadi lebih mudah. 3. Menekan derau atau intererensi. . *ntuk memudahkan pengaturan alokasi rekuensi radio. +. *ntuk multiplexing $ proses penggabungan beberapa sinyal inormasi untuk disalurkan se!ara bersama#sama melalui satu kanal transmisi. %inyal inormasi biasanya memiliki spektrum yang rendah dan rentan untuk tergangu oleh noise.%edangkan pada transmisi dibutuhkan sinyal yang memiliki spektrum tinggi dan dibutuhkan modulasi untuk memindahkan posisi spektrum dari sinyal data$ dari pita spektrum yang rendah ke spektrum yang jauh lebih tinggi.
2.$.2 G"&)*an+ ,)*a-a *!*n#u %'nu%&'(a"
!(t) , -! !os(2 !t / 0! ... (2.1) 'arameter parameter dari gelombang tersebut yang dapat dimodulasi adalah 1. -mplitudo$ -! untuk modulasi amplitudo 2. Frekuensi$ ! atau 4! , 2 ! t untuk modulasi rekuensi 3. 'hasa$ 0! untuk modulasi asa.
2.$.$ /n'%jn'% )&(u"a%'
5normasi yang dikirim bisa berupa data analog maupun digital sehingga terdapat dua jenis modulasi yaitu 1. Modulasi -nalaog 2. Modulasi Digital
2.$.$.1 M&(u"a%' Ana"&+
Dalam modulasi analog$ proses modulasi merupakan respon atas inormasi sinyal analog. eknik umum yang dipakai dalam modulasi analog 1. Amplitude modulation (AM) 2. Frequency modulation (FM) 3. Pulse Amplitude Modulation (PAM)
2.$.$.2 M&(u"a%' D'+'#a"
eknik modulasi digital pada prinsipnya merupakan 6ariant dari metode modulasi analog. eknik modulasi digital 1. Amplitude si!t "eying (A#$) 2. Frequency si!t "eying (F#$) 3. Pase si!t "eying (P#$)
2.$.$.$ P!*(aan M&(u"a%' Ana"&+ (anD'+'#a"
'erbedaan mendasar antara modulasi analog dan modulasi digital teletak pada bentuk sinyal inormasinya.'ada modulasi analog$ sinyal inormasinya berbentuk analog dan sinyal pembawanya analog. %edangkan pada modulasi digital$ sinyal inormasinya berbentuk digital dan sinyal pembawanya analog. 'erbedaan utama antara modulasi digital dan modulasi analog adalah pesan yang ditransmisikan untuk system modulasi digital mewakili seperangkat simbol#simbol abstrak. (misalnya 7 s dan 5 s untuk system transmisi biner)$ sedangkan dalam system modulasi analog$ sinyal pesan adalah kontinyu. *ntuk mengirim pesan digital$ modulasi digital mengalokasikan sepotong waktu yang disebut inter6al sinyal dan menghasilkan ungsi kontinyu yang mewakili sym%ol.
2.$.$. M&(u"a%' F!un%'
Modulasi merupakan suatu proses dimana inormasi$ baik berupa sinyal audio$ 6ideo ataupun data diubah menjadi sinyal dengan rekuensi tinggi sebelum dikirim#kan. %alah satu jenis modulasi yang ada yaitu adalah modulasi rekuensi. 'ada modulasi rekuensi$ rekuensi dari gelombang pembawa (carrier &ave) diubah menurut besarnya amplitudo dari sinyal inormasi. Karena noise pada umumnya terjadi dalam bentuk perubahan amplitudo$ FM lebih tahan terhadap noise dibandingkan dengan -M. 'and&it sinyal FM lebih besar dibandingkan sinyal -M. Modulasi FM merupakan modulasi analog yang sangat banyak digunakan$ hal ini dikarenakan noise yang rendah$ tahan terhadap perubahan amplitudo yang berubah#ubah sebagai akibat !ading. Fading adalah gangguan saluran transmisi$ terutama pada sistem gelombang mikro ketika sinyal#sinyal yang dikirim melalui berbagai jalur ke penerima mengalami perubahan karena kondisi atmosir.
Ga)*a! 2.1 Modulasi Frekuensi
Dari gambar di atas terlihat bahwa rekuensi dari sinyal hasil modulasi akan berkurang pada saat aplitudo sinyal inormasinya bergerak menurun$ dan demikian sebaliknya. %ehingga rekuensi minimum pada sinyal hasil modulasi ini akan terjadi pada saat amplitudonya minimum dan rekuensi maksimum akan terjadi pada saat aplitudo sinyal inormasinya juga berada pada titik maksimum. &ika dibandingkan dengan modulasi -M (Modulasi -mplitudo)$ sinyal hasil modulasi FM akan lebih tahan terhadap noise . 8al ini karena noise akan mempengaruhi perubahan amplitudo sinyal$ sedangkan dalam FM amplitudo sinyal hasil modulasinya tidak berubah#ubah.
Ga)*a! 2.2(a) %inyal pembawa (b) %inyal pemodulasi(!) %inyal termodulasi FM
'ada gambar 2.2 diatas mengilustrasikan modulasi rekuensi sinyal pembawa sinussoidal dengan menggunakan sinyal pemodulasi yang juga berbentuk sinyal sinussoidal. %e!ara sistematis$ sinyal termodulasi FM dapat dinyatakan dengan eFM , 9! sin ( 4! t / m sin 4m t ) . (2.2) keterangan eFM
sinyal termodulasi FM
em
sinyal pemodulasi
e!
sinyal pembawa
9!
amplitudo maksimum sinyal pembawa
m
indeks modulasi FM
4!
rekuensi sudut sinyal pembawa (radian:detik)
4m
rekuensi sudut sinyal pemodulasi(radian:detik)
2.$.$.5 S,#!u) F!un%'
%pektrum Frekuensi adalah susunan pita rekuensi yang mempunyai rekuensi
lebih ke!il dari 3777 ;8< sebagai satuan getaran gelombang
elektromagnetik yang merambat dan terdapat dalam ruang udara. 'engalokasian spektrum rekuensi di 5ndonesia menga!u kepada alokasi rekuensi radio
internasional sesuai dengan peraturan radio yang ditetapkan oleh nternational elecommunication *nion (*) atau 8impunan elekomunikasi 5nternasional. 'enepatan jalur atau spektrum rekuensi radio yang menentukan kegunaannya ini bertujuan untuk menghindari terjadinya gangguan (inter!erence) dan untuk menetapkan protokol agar antara peman!ar dan penerima dapat bertukar inormasi se!ara eekti.
"erikut ini adalah tabel alokasi spektrum rekuensi radio internasional yang ditetapkan berdasarkan penentuan penggunaannya Ta*" 2.1 alokasi spektrum rekuensi radio internasional
Nama Band (Jalur)
Panjang Gelomba ng
Penggunaan
< 3Hz
>100.000 km
Natural Electromagnetic Noise
3 – 30 Hz
10.000 – 100.000 km
Submarines
30 – 300 Hz
1.000 – 10.000 km
Submarines
300 –
100 –
"F
3.000 Hz
1.000 km
#F
3 – 30 kHz
10 – 100 km
F
30–300 kHz
1 – 10 km
Singkat an
Tremendously low frequency TF Extremely Low Frequency !F Super Low Frequency Ultra Low Frequency
Very Low Frequency
Low Frequency
SF
Frekuen si
Submarines, mines Navigation, time signal, Submarines, heart rate monitor Navigation, time signal, Radio AM (long wave), RFID
Medium frequency
High Frequency
Very High Frequency
Ultra High Frequency
Super High Frequency
Extremely High Frequency
MF
$F
300 – 3.000 kHz
3 – 30 MHz
100 – 1.000 m
10 – 100 m
30 – 300
#$F
MHz
1 – 10 m
"$F
300 – 3.000 MHz
10 – 100 cm
S$F
3 – 30 GHz
1 – 10 cm
!$F
30 – 300 GHz
1 – 10 mm
300 – 3.000 GHz
0.1 – 1 mm
Tremendously High Frequency T$F
Radio AM (medium wave) Short wave roadcast, RFID, radar, Marine and Mobile radio tele!hon" Radio FM, #elevision, Mobile $ommunication, %eather Radio #elevision, Microwave device & communications , mobile !hones, wireless 'AN, luetooth, S, FRS&MRS Microwave device & communications , wireless 'AN, radars, Satellites, DS *igh Fre+uenc" Microwave, Radio rela", Microwave remote sensing #erahert Imagin, Molecular d"namics, s!ectrosco!", com!uting&com munications, sub-mm remote sensing.
=ebar bandwidth sinyal FM adalah tak berhingga. >amun pada praktek biasanya hanya diambil bandwith dari jumlah sideband yang signiikan. ¨ah sideband signiikan ditentukan oleh besar indeks modulasinya seperti dalam ungsi tabel besel berikut.
Ta*" 2.2 abel "esel
&i nilai amplituda komponen rekuensi sideband ke i (i?7) &o nilai amplituda komponen rekuensi sinyal pembawa (bukan sideband) @ , m indeks modulasi =ebar bandwidth pada modulasi FM dapat ditentukan menggunakan teorema carson sebagai berikut
.....(2.3)
2.$.$. Bandwidth
'and&idt adalah nilai hitung atau perhitungan konsumsi trans!er data telekomunikasi yang dihitung dalam satuan bit per detik atau yang biasa disingkat bps yang terjadi antara komputer server dan komputer client dalam waktu tertentu dalam sebuah jaringan komputer. "andwidth sendiri akan dialokasikan ke komputer dalam jaringan dan akan mempengaruhi ke!epatan trans!er data pada jaringan komputer tersebut sehingga semakin besar 'and&idt pada jaringan komputer maka semakin !epat pula ke!epatan trans!er data yang dapat dilakukan oleh client maupun server . "esarnya saluran %and&idt akan berdampak pada ke!epatan transmisi. Data dalam jumlah besar akan menempuh saluran yang memiliki %and&idt ke!il lebih lama dibandingkan melewati saluran yang memiliki %and&idt yang besar. Ke!epatan transmisi tersebut sangat dibutuhkan untuk aplikasi komputer yang memerlukan jaringan terutama aplikasi real+time$ seperti 6ideo con!erencing . 'enggunaan %and&idt untuk =-> bergantung pada tipe alat atau media yang digunakan$ umumnya semakin tinggi %and&idt yang ditawarkan oleh sebuah alat atau media maka semakin tinggi pula nilai jualnya.
-dapun persamaan yang digunakan untuk men!ari nilai %and&idt adalah sebagai berikut 'and&idt , 2 FM (M / 1).(2.) Dimana pada persamaan diatas terdapat komponen sinyal FM dan indeks modulasi. 5ndeks modulasi berpengaruh pada spektrum modulasi yaitu semakin besar indeks modulasi menyebabkan komponen amplitudo spektrum pada rekuensi carrier berkurang.
2.
Lan+a3Lan+a3 P!4&*aan
2..1
P!'n%', (a!' F!un%' M&(u"a%'
1. %iapkan
%oard
experimenter $
kemudian
masukan
card
modulator:demodulator.
Ga)*a! 2.$ 'oard ,xperiment
2. 8ubungkan -#$ "# dan ground terminal ke FM modulator ke ground terminal dibawah Analog -ut .
FM
Ga)*a! 2. =angkah 2
3. 8ubungkan "/ ke % di bawah Analog -ut.
Ga)*a! 2.5 =angkah 3
.
8ubungkan -/ ke FMout pada FM modulator
Ga)*a! 2. =angkah
+.
8ubungkan % ke =Fin pada FM modulator
Ga)*a! 2. =angkah +
A. -tur sinyal carrier 127 K8< pada FM Modulator yang ditunjukkan dengan !recuency dan !ine tuning pada potensiometer. ;unakanlah osilloscope untuk menyeimbangkan.
B.
'engaturan pada osilloscope Ta*" 2. $ 'engaturan pada -silloscope
ntruments
-scilloscope
ime %ase
2 s/ div
Cannel A 0
2 /div AC
Cannel ' 0
-!!
rigger 0
Cannel A
C. Dengan menggunakan ungsi generator$ atur sinyal dengan rekuensi 17 K8< dan amplitudonya 2 9pp$ -rahkan sinyal ke input =FinE. Ta*" 2. Fungsi generator
Function generator settings Mode
#,
Amplitudo
101 145 (approx.2 pp)
Frequency
14 "67
Ga)*a! 2.6 =angkah C
. ampilan dari -silloscope seperti berikut Ta*" 2.5 ampilan -silloscope
ntruments
-scilloscope
ime %ase
14 s/ div
Cannel A 0
2 /div AC
Cannel ' 0
844 m/ div 9C
rigger 0
Cannel '
17. *kur sinyal output dari modulator dengan oscilloscope cannel A dan sinyal lo&+!requency pada cannel ". %alin hasilnya pada gambar seperti berikut
Ga)*a! 2.7 8asil 'engukuran
2..2
S,#!u) F!un%' M&(u"a%'
1. ;unakan pengaturan pada per!obaan sebelumnya.
Ga)*a! 2.10 'er!obaan 'rinsip Frekuensi Modulasi
2. Fungsi generator dibuka dan atur seperti berikut Ta*" 2. Fungsi generator
Function generator settings Mode
#,
Amplitudo
101 345 (approx. 4.: pp)
Frequency
8 "67
Ga)*a! 2.11 'engaturan ungsi generator
3. "uka #pectrum Analy7er dan atur parameter.
Ta*" 2. 'arameter #pectrum Analy7er
ntrument
#pectrum Analy7er
Cannel
-$ +7 9$ DG
alues
771
ime Factor
C7
;+axis
+7#1C7 k8<
<+axis
7#2 9
. *kur spektrum dari sinyal yang termodulasi dengan rekuensi +$ 17$ 1+ K8< dan salin hasilnya pada gambar berikut
Ga)*a! 2.12 8asil 'engukuran
2..$
D)&(u"a%' F!un%' M&(u"a%'
1. 8ubungkan -# dan "# ke FM modulator dibawah analog out
Ga)*a! 2.1$ =angkah (a)
2. 8ubungkan FMout ke FMin
Ga)*a! 2.1 =angkah (b)
3. 8ubungkan -/ ke FMout
Ga)*a! 2.15 =angkah (!)
. 8ubungkan % ke >Fin pada FM Modulator
Ga)*a! 2.1 =angkah (d)
+. Dengan ungsi generator atur sinyal degan rekuensi + k8< dengan amplitudo 2 9pp$ sambung dengan input =FinE Ta*" 2.6 Fungsi generator
Function generator settings Mode
#,
Amplitudo
101 345 (approx. 4.: pp)
Frequency
8 "67
Ga)*a! 2.1 =angkah (e)
A.
-tur parameternya seperti berikut Ta*" 2.7 'arameter
ntruments ime %ase Cannel A 0 Cannel ' 0 rigger 0
B.
-scilloscope 24 s/ div 2 /div AC 244 m / div 9C Cannel '
*kur sinyal output dari modulator pada oscilloscope pada cannel dan sinyal yang masuk demodulator pada cannel "$ salin hasil di bawah ini
Ga)*a! 2.16 8asil 'engukuran
2.5
Ga)*a! (an Da#a 8a%'" P!4&*aan
2.5.1
S'n9a" Carrier
"erikut adalah gambar hasil per!obaan yang menampilkan bentuk sinyal carrier pada rekuensi C+ K8<
Ga)*a! 2.17 %inyal Carrier Hang erbentuk 'ada Frekuensi 177 K8<
'arameter Frekuensi
, C+ K8<
Pea" to Pea" , 12 9 -mplitudo
,A9
2.5.2
S'n9a" In&!)a%'
"erikut adalah gambar hasil per!obaan yang menampilkan bentuk sinyal inormasi pada rekuensi 17 K8<
Ga)*a! 2.20 %inyal 5normasi Hang erbentuk 'ada Frekuensi 17 K8<
'arameter Frekuensi
, 17 K8<
Pea" to Pea" , 3 9 -mplitudo
,1$+ 9
2.5.$
S'n9a" T!)&(u"a%' FM
"erikut adalah gambar hasil per!obaan yang menampilkan bentuk sinyal termodulasi FM pada rekuensi 27 K8<
Ga)*a! 2.21 %inyal Carrier (Merah) dan %inyal 5normasi ("iru) dengan
Frekuensi 27 K8< Hang Diatur 'ada Function =enerator
2.5.
S,#!u) F!un%' M&(u"a%' 5 K8;
"erikut adalah gambar hasil per!obaan yang menampilkan bentuk spektrum rekuensi modulasi + K8<
Ga)*a! 2.22 %pektrum %inyal Modulasi dengan Frekuensi + K8<
2.5.5
S,#!u) F!un%' M&(u"a%' 10 K8;
"erikut adalah gambar hasil per!obaan yang menampilkan bentuk spektrum rekuensi modulasi 17 K8<
Ga)*a! 2.2$ %pektrum %inyal Modulasi dengan Frekuensi 17 K8<
2.5. S,#!u) F!un%' M&(u"a%' 15 K8;
"erikut adalah gambar hasil per!obaan yang menampilkan bentuk spektrum rekuensi modulasi 1+ K8<
Ga)*a! 2.2 %pektrum %inyal Modulasi dengan Frekuensi 1+ K8<
2.5.
S'n9a" D)&(u"a%' FM
"erikut adalah gambar hasil per!obaan yang menampilkan bentuk sinyal demodulasi FM
Ga)*a! 2.25 %inyal Demodulasi
2.
Ana"'%a 8a%'" P!4&*aan F!un%' M&(u"a%'
"erikut adalah analisis data terhadap hasil per!obaan modulasi rekuensi
2..1
Ka!a#!'%#' S'n9a" Carrier (an S'n9a" In&!)a%'
"erdasarkan hasil per!obaan$ diperoleh tampilan sinyal carrier dan sinyal inormasi sebagai berikut
Ga)*a! 2.2 %inyal Carrier
Ga)*a! 2.2 %inyal 5normasi
'ada gambar 2.2A dan 2.2B dapat dilihat bahwa tampilan sinyal carrier diatur dalam rekuensi yang besar$ terlihat dari tampilan sinyal yang lebih rapat. Kerapatan suatu sinyal dipengaruhi oleh besar ke!ilnya rekuensi. Frekuensi sinyal carrier yang diatur pada FM modulator yaitu sebesar C+ K8<$ dengan menggunakan pengaturan osilloscope pada tabel 2.1. Dari kedua gambar diatas$
perbedaan sinyal carrier dan sinyal inormasi terletak pada rekuensinya. %inyal inormasi memiliki rekuensi yang lebih ke!il jika dilihat dari kerapatan sinyalnya dibandingkan sinyal carrier. %ehingga sesuai dengan prinsip modulasi sinyal yang memiliki rekuensi lebih ke!il yaitu sinyal inormasi ditumpangkan ke sinyal yang memiliki rekuensi yang lebih besar yaitu sinyal carrier .
2..2
Ana"'%a Ka!a#!'%#' S'n9a" T!)&(u"a%' FM
"erdasarkan hasil per!obaan$ diperoleh tampilan sinyal termodulasi sebagai berikut
Ga)*a! 2.26 %inyal ermodulasi
'ada gambar 2.2C dapat dilihat bahwa sinyal yang telah termodulasi FM mempunyai rekuensi sinyal yang telah disesuaikan dengan amplitudo sinyal inormasi. %ehingga pada gambar 2.2C terlihat sinyal termodulasi memiliki kerapatan sinyal yang beragam karena disesuaikan dengan sinyal inormasinya. Dapat dilihat pada gambar diatas$ jika amplitudo maksimal maka kerapatan sinyal lebih renggang yang berarti rekuensi ke!il dan jika amplitudo minimal maka kerapatan sinyal lebih rapat yang berarti rekuensi besar. 8al ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari sinyal inormasi yang disisipi ke sinyal carrier . >amun hasil per!obaan menunjukkan data yang berbeda dengan teori yang ada$
dimana pada teori dijelaskan bahwa jika amplitudo maksimal maka kerapatan rekuensi makin rapat yang berarti rekuensi tinggi dan jika amplitudo minimal maka kerapatan rekuensi menjadi renggang yang berarti rekuensi ke!il.
2..$
Ana"'%a S,#!u) F!un%' S'n9a" M&(u"a%'
%pektrum merupakan rentang rekuensi. 'ada spektrum rekuensi modulasi terdapat sinyal carrier dan side%and . itik amplitudo maksimum pada spektrum menunjukkan sinyal carrier $ sedangkan sisi samping dari sinyal carrier menunjukkan side%and . %etiap proses modulasi menghasilkan side%and. #ide%and adalah penjumlah dan selisih dari pembawa dengan rekuensi modulasi$ jumlah dan selisih rekuensi sidebands yang dihasilkan sama. %ebagai amplitudo dari sinyal modulasi ber6ariasi$ tentu saja$ de6iasi rekuensi akan berubah. ¨ah side%and dihasilkan amplitudo dan jarak mereka tergantung pada de6iasi rekuensi dan rekuensi modulasi. 'erlu diingat bahwa sinyal FM konstan dengan amplitudo. &ika sinyal FM adalah penjumlahan dari rekuensi side%and $ maka dapat melihat bahwa amplitudo side%and harus ber6ariasi dengan de6iasi rekuensi dan rekuensi modulasi jika jumlah mereka adalah untuk menghasilkan sinyal amplitudo tetap dan FM. Meskipun proses FM menghasilkan jumlah nilai side%and atas dan bawah tak terbatas $ hanya mereka dengan amplitudo terbesar yang signiikan dalam membawa inormasi. "iasanya setiap side%and yang amplitudonya kurang dari 1 persen dari pembawa tidak dimodulasikan dan dianggap tidak signiikan. -kibatnya$ hal ini jelas mempersempit bandwidth sinyal FM. *ntuk menghitung %and&idt dari sinyal FM dapat dirumuskan dengan persamaan (2.3) 'and&idt , 2 FM (M / 1) "erdasarkan hasil per!obaan yang diperoleh$ dapat dilihat tampilan spektrum rekuensi dengan rekuensi + K8<$ 17 K8<$ dan 1+ K8< pada gambar berikut
Ga)*a! 2.27 %pektrum %inyal Modulasi dengan Frekuensi + K8<
;ambar 2.2 merupakan gambar spektrum sinyal modulasi FM dengan rekuensi + K8<. Dimana spektrum sinyal modulasi FM diatas memiliki indeks modulasi sebesar 2$+ dan didapatkan %and&it sebesar 3+ K8<.
Ga)*a! 2.$0 %pektrum %inyal Modulasi dengan Frekuensi 17 K8<
;ambar 2.37 merupakan gambar spektrum sinyal modulasi FM dengan rekuensi 17 K8<. Dimana spektrum sinyal modulasi FM diatas memiliki indeks modulasi sebesar 1 dan didapatkan %and&it sebesar 7 K8<.
Ga)*a! 2.$1 %pektrum %inyal Modulasi dengan Frekuensi 1+ K8<
;ambar 2.31 merupakan gambar spektrum sinyal modulasi FM dengan rekuensi 1+ K8<. Dimana spektrum sinyal modulasi FM diatas memiliki indeks modulasi sebesar 7.+ dan didapatkan %and&it sebesar + K8< berdasarkan persamaan 2.3. "erikut adalah gambar perbandingan dari spektrum rekuensi dengan rekuensi + K8<$ 17 K8<$ dan 1+ K8<
(a)
(b)
(!) Ga)*a! 2.$2 (a) %pektrum %inyal Modulasi dengan rekuensi + K8<$ (b) %pektrum %inyal
Modulasi dengan rekuensi 17 K8<$ (!) %pektrum %inyal Modulasi dengan rekuensi 1+ K8<
Dari ketiga gambar spektrum diatas dapat dilihat bahwa pada sinyal yang termodulasi dengan rekuensi 1+ K8< memiliki %and&idt yang lebih besar yaitu + K8< dibandingkan sinyal termodulasi dengan rekuensi 17 K8< yang memiliki %and&idt 7 K8< dan rekuensi + K8< yang memiliki %and&idt 3+ K8<. 'and&idt memiliki komponen yang disebut spektrum. Dari ketiga gambar tersebut amplitudo tertinggi terdapat pada sinyal dengan rekuensi 1+ K8<. Dari data yang ada dapat juga dianalisis pengaruh perubahan domain rekuensi terhadap spe!trum yaitu berubahnya %and&idt sinyal. %eperti terlihat pada gambar 2.32 (a) 'and&idt sinyalnya B7 k8< sampai dengan 177 k8<. 'ada gmabar 2.32 (b) "andwidth sinyalnya dari A+ k8< sampai dengan 11+ k8<. Dan pada gambar 2.32 (!) 'and&idt sinyalnya dari B7 k8< sampai dengan 177 k8<. Dapat disimpulkan bahwa perubahan domain
rekuensi pada spectrum dapat
mempengaruhi besar ke!ilnya amplitudo yang ditransmisikan. %emakin besar domain rekuensi makan semakin besar pula amplitudo maksimum yang dapat di!apai. Dan semakin besar rekuensi maka makin besar pula lebar side%and.
2..
Ana"'%'% Ka!a#!'%#' S'n9a" D)&(u"a%'
"erdasarkan hasil per!obaan yang diperoleh$ dapat dilihat tampilan sinyal demodulasi FM pada gambar berikut
Ga)*a! 2.$$ %inyal Demodulasi
'erbedaan sinyal inormasi dengan sinyal demodulasi yaitu dapat dilihat dari bentuk gelombangnya$ pada gambar 2.33 gelombang atas menunjukan sinyal inormasi yang berbentuk gelombang sinus sedangkan gelombang pada bagian bawah menunjukan sinyal demodulasi berbentuk gelombang sinus juga tetapi tidak beraturan$ hal ini disebabkan oleh adanya noise pada sinyal inormasi. oise merupakan simyal yang kita tidak inginkan karena noise dapat menurunkan kualitas sinyal. oise yang mun!ul merupakan jenis noise intermodulation. oise intermodulation dapat mun!ul akibat dari gejala intermodulation. Dimana apabila sinyal dengan rekuensi berbeda lalu se!ara bersama#sama menggunakan media transmisi yang sama maka akan menghasilkan rekuensi tertentu
dengan
penjumlahan dari dua rekuensi asalnya$ sehingga hal ini akan menimbulkan noise$ yang mun!ul akibat transmitter receiver atau sistem transmisi tidak selaras.
2. S'),u"an
"erdasarkan analisis hasil per!obaan yang telah dipaparkan$ dapat disimpulkan bahwa 1 . 'erbedaan sinyal carrier dan sinyal inormasi terletak pada rekuensinya. %inyal inormasi memiliki rekuensi yang lebih ke!il jika dilihat dari kerapatan sinyalnya dibandingkan sinyal carrier. 2. %inyal termodulasi memiliki kerapatan sinyal yang beragam karena disesuaikan dengan sinyal inormasinya tergantung sinyal inormasinya. saat amplitudo maksimal maka kerapatan sinyal lebih renggang yang berarti rekuensi ke!il dan jika amplitudo minimal maka kerapatan sinyal lebih rapat yang berarti rekuensi besar. 3.
%inyal yang termodulasi dengan rekuensi yang lebih besar memiliki %and&idt yang lebih besar dibandingkan sinyal termodulasi dengan rekuensi lebih ke!il. %elain itu$ dapat disimpulkan juga
bahwa
perubahan domain rekuensi pada spectrum dapat mempengaruhi besar ke!ilnya amplitudo yang ditransmisikan. %emakin besar domain rekuensi makan semakin besar pula amplitudo maksimum yang dapat di!apai. . %etiap proses modulasi menghasilkan side%and. #ide%and adalah penjumlah dan selisih dari pembawa dengan rekuensi modulasi$ jumlah dan selisih rekuensi sidebands yang dihasilkan sama. %emakin besar domain rekuensi makan semakin besar pula amplitudo maksimum yang dapat di!apai. Dan semakin besar rekuensi maka makin besar pula lebar sideband.
+.
"entuk sinyal pada sinyal inormasi sebelum modulasi lebih halus dibandingkan dengan sinyal inormasi setelah proses demodulasi. 'erbedaan bentuk sinyal ini dipengaruhi oleh noise yang berpengaruh pada bentuk sinyal inormasi setelah proses demodulasi yang membuat bentuk sinyal menjadi tidak beraturan. 8al ini disebabkan oleh adanya noise pada sinyal inormasi. oise merupakan simyal yang kita tidak inginkan karena noise dapat menurunkan kualitas sinyal. oise yang mun!ul merupakan jenis noise intermodulation