1
NILAI-NILAI KEBAHARIAN MASYARAKAT BAJO DALAM PENGEMBANGAN WISATA BAHARI By. A. Rasyid Asba 1 Universitas Hasanuddin Abstrak
Wisata bahari yang memanfaatkan potensi alam dan masyarakat belum terbina secara baik. Pembinaan melalui pemanfaatan pemanfaatan potensi alam dan masyarakat, masyarakat, seyogyanya menepatkan menepatkan alam dan masyarakatnya masyarakatnya sebagai obyek kepariwisataa kepariwisataan n yang utama. Akan tetapi pembinaan wisata selama ini yang diupayakan pemerintah sering kali mengaba mengabaika ikan n masyarak masyarakatn atnya. ya. Akibat Akibatnya nya adalah adalah model model wisata wisata yang yang ditelo ditelorkan rkan tida tidakk sedi sediki kitt me mela lahi hirk rkan an peng pengru rusa saka kan n ling lingku kung ngan an dan dan tata tatana nam m trad tradis isii masyarak masyarakatn atnya. ya. Dasar Dasar pijaka pijakan n ini sering sering melahi melahirkan rkan pola pola disint disintrega regasi si antara antara budaya budaya lokal lokal dengan dengan budaya budaya yang yang datang datang.. Menjad Menjadii pertanya pertanyaan an sejauh sejauh mana mana pemanf pemanfaat aatan an nilai-n nilai-nila ilaii lokal lokal Mayarak Mayarakat at Bajo Bajo dapat dapat diangka diangkatt sebagai sebagai obyek obyek wisa wisatta yang yang me mela lahi hirk rkan an suat suatu u keha keharm rmon onis isan an ant antara ara masy masya araka rakatt dan dan lingkunganny lingkungannya. a. Laut bagi masyarakat Bajo tidak hanya dipandang sebagai aspek ekon ekonomi omi,, karen karena a memi me mili liki ki sumb sumberd erday aya a hayat hayatii yang yang dapat dapat dimanf dimanfaat aatkan kan sedemikian rupa untuk kepentingan ekonomi. Tetapi Laut adalah kawasan yang sangat sakral sakral dan misterius misterius yang harus diarifi. Masyarakat Masyarakat Bajo dalam tradisi tradisi kepercayaannya kepercayaannya senantiasa senantiasa diliha dilihatt antara manusia manusia dan lingkungannya lingkungannya selalu memp me mpuny unyai ai kesei keseimb mbang angan an.A .Adan danya ya Kemu Kemurka rkaan an terha terhadap dap lingk lingkun unga gan n akan akan berda berdamp mpak ak pada pada kete keteran rancam caman an hidup hidupny nya. a. Kebe Keberad radaan aan me merek reka a diat diatur ur oleh oleh kekuat kekuatan an roh-roh roh-roh dalam dalam bentuk bentuk makhlu makhlukk gaib. gaib. Masyara Masyarakat kat Bajo Bajo mempuny mempunyai ai pandangan bahwa roh-roh yang bersumber dari angin diatur oleh raja angin, batu karang dan jenis ikan diatur pula oleh penghuni laut. Jika manusia murka dan menyia-nyiakan pemanfaatan laut maka dewa laut akan menghukumya. Makalah ini ini akan akan me menj njel elas aska kan n asal asal usul usul masy masyar arak akat at masy masyar arak akat at Bajo Bajo,, bagi bagima mana na pandangan mereka terhadap laut, sejauh mana nilai nilai kebaharian yang mereka tradisikan bisa menjadi akses dalam pengembangan kepariwisataan .
A. Peta Persebaran Masyarakat Bajo Menurut Menurut Sopher peta persebaran persebaran suku Bajo menurut menurut Sopher meliputi meliputi seluruh perairan Nusantara. Temuan ini, menunjukkan bahwa suku Bajo adalah pelaut yang yang wilaya wilayah h pemuki pemukiman man perseb persebara aranny nnyaa sulit sulit dikenal dikenal batasbatas-bat batasn asnya. ya. Meskip Meskipun un demikian dalam literatur literatur suku Bajo hanya dikenal dikenal pada titik yaitu yaitu kepulauaan Kepulauan Indonesia bagian timur, Saban Saban dan Sulu. Berdasarkan Berdasarkan wilayah persebaran itu, itu, maka ada tiga tiga vers versii asal asal-u -usu sull Bajo Bajo yang yang samp sampai ai kini kini masi masih h tumb tumbuh uh dan dan berk berkem emba bang ng yang yang didasarkan pada tradisi lisan, yaitu:
1
Dr. A. Rasyid Asba,MA Ketua Konsentrasi Pascasarjana Pascasarjana Ilmu Sejarah Unhas, juga sebagai Ketua Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Budaya Universitas Hasanuddin. Hasanuddin. Selain itu Juga Direktur Direktur Pusat Kajian Multikulturan dan Pengembangan Regional Universitas Hasanuddin
2
1. Suku Suku Baj Bajo o Bera Berasa sall dari dari Uss Ussu u Asal Asal mula mula oran orang g Bajo Bajo adal adalah ah bera berasa sall dari dari daera daerah h Ussu Ussu sala salah h satu satu wila wilaya yah h di Kabupaten Luwu. Menurut tradisi tradisi lokal masyarakat Bajo muncul dari sebuah pohon besar tempat bertenggernya burung-burung yang ada di pulau Sulawesi bernama pohon walenrang. Dalam mitos Sawerigading pohon itu ditebang untuk dijadikan perahu. Akibatnya terjadilah banjir selama selama tiga hari tiga tiga malam. Ketika banjir mulai redah maka muncullah seorang gadis bersama dayang-dayangnya dan bercengkrama lalu hanyut terbawa ke laut dan akhirnya terdampar di perairan Gowa. Ketika mendengar Sombaya ri Gowa terdamparnya seorang putri maka ia perintahkan rakyatnya rakyatnya untuk menjemputny menjemputnyaa dengan adat kerajaan. Setelah Setelah sang putri beberapa beberapa lama tinggal tinggal di kerajaan Gowa ternyata ternyata putra putra mahkota Kerjaan Kerjaan gowa jatuh cinta cinta kepada putri tersebut sampai dikawinkan oleh Sombaya. Atas perkawinan itu Putra Mahk Mahkot otaa mera merasa sa kece kecewa wa kare karena na Sang Sang Putr Putrii tida tidak k mau mau berb berbic icar ara, a, sehi sehing ngga ga menganggap istrinya bisu. Pada suatu hari putra mahkota pergi berburu tetapi di tengah perjalanan perjalanan ia lupa membawa sesuatu sehingga ia kembali kembali mengambilny mengambilnya. a. Setibanya di rumah ia mendengar istrinya menyanyi untuk anaknya. Nyanyian itu berbunyi “ manna Baju to Bajumu, manna tidung totidunnu, karaeng nisomba, Bajo tu nisomba tonji. Mendengar nyanyian istrinya Putra Mahkota mengetahui bahwa sesungguhnya istrinya tidak bisu dan berasal dari rumpung rumpung Bajo. Berdasarkan cerita inilah yang merupakan cikal bakal orang Bajo yang tersebar ke seluruh pesisir pantai Nusantara dan merupakan sprit orang Bugis Makassar sebagai pelaut yang menguasai Nusantara.. 2. Suku Suku Baj Bajo o Bera Berasa sall dari dari Joh Johor or Pada masa kejayaan kejayaan Kerajaan Kerajaan Johor dahulu terdapata terdapata seorang seorang raja yang mempunyai mempunyai seoran seorang g putri putri yang yang cantik, cantik, sehing sehingga ga banyak banyak raja-r raja-raja aja yang yang memina meminangn ngnya. ya. Untuk Untuk menceg mencegah ah perti pertikai kaian, an, maka maka raja raja Johor Johor terpaks terpaksaa mengada mengadakan kan sayemb sayembara ara untuk untuk menentukan calon suami sang purtri yang cantik jelita itu. Pada akhirnya sayembara terseb tersebut ut dimena dimenangka ngkan n oleh oleh anak anak raja raja dari dari Klanta Klantan. n. Sebelu Sebelum m pesta pesta perkawi perkawinan nan diselenggarakan, maka putri memohon kepada raja untuk bercengkrama menikmati bulan purnama di laut. Tetapi apa hendak dikata sementara dalam perjalanan tiba-tiba cuaca berubah, hujan turun dengan derasnya yang disertai angin kencang sehingga perahu sang Putri hanyut entah kemana. Mendengar berita ini raja mengumpulkan rakyatnya dan meminta agar mereka segera berangkat mencari sang putri disertai ancaman tidak boleh kembali sebelum sang putri putri ditemukan, ditemukan, maka berangkatlah berangkatlah para masyarakat masyarakat yang ada di pesta itu dengan membawa tanda pengenal berupa bendera yang membentuk manusia yang disebut ula-ula. Pencarian mereka tidak membuahkan hasil dan mengingat ancaman rajanya, mereka terpaksa berpencar-pencar menyelusuri pesisir pantai. Kelomp Kelompokok-kel kelomp ompok ok inilah inilah yang yang menuru menurunka nkan n cikal cikal bakal bakal orang orang Bajo Bajo yang yang pada pada akhhirnya akhhirnya terdampar terdampar di pesisir pesisir pantai Bajoe Teluk Bone dengan membawa ula-ula ula-ula dan dan genda gendang ng Bajo Bajo.. Raja Raja Bone Bone meme memeri rint ntahk ahkan an pemi pemimp mpin in romb rombong ongan an data datang ng menghadap menghadap kepada raja. Dalam pertemuan pertemuan itu desepakati bahwa rombongan mereka diinginkan mendirikan perkampungan di pesisir pesisir pantai Bajoe dengan syarat mereka mereka menjad menjadii angkat angkatan an laut laut keraja kerajaan an Bone dan harus harus memper mempertaha tahanka nkan n dari dari serang serangan an musuh.
3
Di Sulawesi Sulawesi Selatan orang Bajo sejak dahulu dikenal sebagai kelompok masyarakat yang tinggal di sepanjang pantai seperti di Teluk Bone (Gulf of Bone) yang sekarang di sebu sebutt Kamp Kampun ung g Bajo Bajo,, di Ussu Ussu (Luw (Luwu) u),, di Kati Kating ngan an Taka Takala larr ( Sanr Sanro o Bone Bone). ). Keberadaan orang Bajo itu mempunyai hubugan dengan berdirinya kerajaan-kerajaan lokal maritim pada abad ke-XIV – XVIII. Dala Dalam m ceri cerita ta epos epos Laga Lagali ligo go pada pada abad abad ke 10 memb member erik ikan an info inform rmas asii bahwa bahwa keberadaan suku Bajo di pesisir pantai Luwu yaitu Malili. Kata Malili berasal dari bahasa Bugis (mali) yang artinya hanyut. Karena hanyutnya suku ini di muara sungai Cereka Cerekang, ng, maka maka terben terbentuk tuknya nya perkam perkampung pungan an baru baru yang yang dihuni dihuni oleh oleh orangorang-ora orang ng Bajo. 3. Suku Suku Bajo Bajo Berasa Berasall dari dari Philip Philipina ina Sela Selatan tan Geoghegan, (1975:6) mengatakan bahwa suku Samal adalah penduduk asli Philipina Sela Selata tan, n, seda sedang ngkan kan baha bahasa sa yang yang diper dipergun gunak akan an adal adalah ah bahas bahasaa Sama Samal. l. Wa Wall llace ace memperkaya memperkaya istilah istilah Samal dengan istilah istilah seperti seperti ;”Sama”, ;”Sama”, “Palau”, “Palau”, “Kaleaggeh”, “Kaleaggeh”, “Luwaan”,dan “Luwaan”,dan “Badjau”. “Badjau”. Baik Geoghegan Geoghegan maupun Wallace Wallace berkesimpul berkesimpulan an bahwa suku Bajo berasal dari “Badjatlaut” “Badjatlaut” (see plow) atau atau dari ‘Badja laut “ (Sea-Manure). (Lebar,1971). Baik Baik Sath Sather er,, Leba Lebarr dan dan Nimm Nimmo o dala dalam m buku bukuny nyaa “The “The Sea Sea Peop People le of Sulu Sulu”” berkesimpulan bahwa kelompok suku Samal ini seluruh orientasi hidupnya diarahkan ke laut. Pada umumnya suku ini memeluk agama Islam karena pada mulanya mereka memperoleh pangaruh agama Islam dari Arab setelah melalui India, Malaysia, dan Sumatera (Rixhon, 1974 :5 ). Tersebar Tersebar luasnya luasnya suku baja berbagai berbagai daerah disebabkan disebabkan oleh oleh sikap mereka mereka yang selalu ingin menghindari diri dari kekerasan dan ingin bebas, karena mereka pada masa dahulu sering diganggu oleh tingginya esensitas konflik antar kerajaan . Itulah sebabnya sebabnya mereka berlayar berlayar meninggalka meninggalkan n tempatnya dan membuka membuka perkampungan perkampungan pada berbagai pesisir pantai atau di pulau-pulau kecil. Menurut Nimmo suku ini hidup dalam kelompok-kelompok kecil mulai dari Teleuk Zamboanga terus ke pulau Sulu, Malaysia Timur dan ke Selatan sampai kepulauan Indonesia. Jumlah mereka diperkirakan pada tahun 1990-an diperkirakan sebanyak 40.000 sampai 60.000 orang terseb tersebar ar dipant dipantaiai-pan pantai tai Kepulau Kepulauan an Indones Indonesia ia yang yang sebahag sebahagian ian kira-ki kira-kira ra 30.000 30.000 sampai 40.000 orang di bahagian Timur Indonesia, misalnya di Pulau Sulawesi dan sekitarnya sekitarnya.. Dalam Dalam tradisi tradisi lisan lisan masyarakat masyarakat Bone suku Bajo digambarkan digambarkan bahwa pada umumnya orang-orang Bajo di pesisir Teluk Bone menganggap mereka sebagai keturu keturunan nan raja raja Bone Bone yang yang pertam pertama. a. Raja Raja Bone itu bernam bernamaa Mata Mata Silom Silompe pe yang yang diperkiraka diperkirakan n memerintah memerintah pada tahun 1330. Berbeda dengan versi Melayu suku Bajo adalah salah satu kelompok yang berasal dari Pulau Mindanao. Sumber ini sejalan dengan Nimmo yang melihatnya bahwa suku Bajo adalah sama dengan suku yang terdapat di Kepulauan Sulu yang disebutnya dengan suku Samal. Suku ini merupakan suku yang mengembara di lautan ( Sea Nomads ) (Nimmo, 1972). Menurut Nimmo kepala suku Samal disebutkan “Nakara” oleh karena sifat suku ini mengembara di laut laut dan terseb tersebar ar sepert sepertii Malays Malaysia, ia, Muangt Muangthai hai,, Birma Birma dan sampai sampai di Kepula Kepulauan uan Indonesia bahkan Jepang.
B. Laut Sebagai Nafas Kehidupan Masyarakat Bajo
4
Laut Laut,, bagi bagi masy masyar araka akatt Bajo Bajo tidak tidak hany hanyaa dipa dipand ndang ang seba sebaga gaii aspek aspek ekonomi,atau laut yang hanya memiliki sumberdaya hayati yang dapat dimanfaatkan sedemikian rupa untuk kepentingan ekonomi. Tetapi Laut adalah kawasan yang sangat sakral dan misterius yang yang mengandung nilai-nilai kearifan untuk dimanfaatkan mahluk sejagad ini. Masyarakat Bajo di Bajoe meyakininya bahwa yang mengatur laut adalah adalah kekuat kekuatan an roh-ro roh-roh h yang yang berbent berbentuk uk makhlu makhluk-m k-makh akhluk luk gaib. gaib. Roh-r Roh-roh oh yang yang bersumber dari angin diatur oleh raja angin, batu karang dan jenis ikan diatur pula oleh penghuni laut. Jika manusia murka dan menyia-nyiakan pemanfaatan laut maka dewa laut akan menghukumya. Hampar Hamparan an laut laut (Bugis (Bugis:: tasi tasi maloang maloang), ), selalu selalu ditand ditandai ai dengan dengan suasan suasanaa mengcek mengcekam. am. Suasan Suasanaa mengce mengcekam kam itu tercer tercermin min dalam dalam mitolo mitologi gi yang yang secara secara turun turun temurun dipelihara oleh masyarakat Bajo. Dalam masyarakat Bajo memiliki pengetahuan budaya budaya yang berupa kepercayaan kepercayaan tertentu, tertentu, ungkapan bahasa dan tabu ( Bugis: Bugis: pemmali) pemmali) masih ditaati secara patuh dan turut mengendalikan tingkah lakunya. Beberapa kepercayaan tentang konsep pemahaman laut masyarakat Bajo yang didapatkan dalam bentuk tradisi lisan ( oral tradition) tradition) antara antara lain lain adalah adalah sebagai sebagai berikut : 1. Mito Mitoss Nab Nabii Hid Hider eree Nabi Hidere’ dikenal sebagai nabi yang hidup di air dan di darat, sering menampakkan diri di hamparan air dengan memakai surban hijau. Sampai hari ini masih dianggap hidup dan dapat menjelmakan diri di mana saja. Cerita ini amat berakar di hati para pelayar-pelayar yang menggunakan perahu lambo dan pinisi dalam mengarungi berbagai ganasnya ombak di laut. 2. Mitos Sawerigading Masyarakat nelayan mengenal Sawerigading berasal dari Luwu (Ware ) anak Batara Lattu, dianggap sebagai putra mahkota mahkota yang mengembara mengembara di lautan. Sekitar abad ke 9, Sawerigading mempunyai perahu besar, di atas perahu terdapat tujuh buah pasar pasar yang yang ramai. ramai. Saweri Sawerigadi gading ng berlay berlayar ar dari dari Luwu Luwu pergi pergi mengem mengembar bara, a, akhirny akhirnyaa perahunya terdampar dan tenggelam di daerah Bira. Sehubungan dengan tenggelamnya pera perahu hu Sawe Saweri riga gadi ding ng itu, itu, maka maka oran orang g Bira Bira memb membua uatk tkan an perah perahu u kembal kembalii untuk untuk Sawe Saweri riga gadi ding ng dala dalam m bent bentuk uk jakk jakkaa-ja jakk kkaa (per (perah ahu u yang yang berb berben entu tuk k sisi sisir) r) yang yang dikembangkan sekarang menjadi perahu pinisi. Dengan Dengan demiki demikian an masyar masyaraka akatt Bira, Bira, Ara dan Lemo-L Lemo-Lemo emo yang yang saling saling berdekatan itu mempunyai keahlian membuat perahu. Dari cerita ini timbullah syair pembuatan perahu yang berbunyi : Panre patangngaina Bira Pasingkolo to Araya Panggalasuna Tolemo-Lemoya Artinya: Ahli mencipta perahu adalah orang dari Bira Ahli memakai singkolo (alat cangkul) dari Ara Ahli menghaluskan dari Lemo-Lemo
5
Ungkapa Ungkapan n ini dimaks dimaksudka udkan n adanya adanya profes profesion ionali alisas sasii pembag pembagian ian tiga tiga keahlian yang dimiliki oleh tiga pemukim, yaitu ahli membuat rencana perahu dari Bira, ahli menggunakan alat cangkul kayu dari Ara dan ahli menghaluskan papan kayu perahu dari lemo-Lemo. Tiga macam keahlian ini bertemu dalam membangun sebuah perahu, maka ketahanan perahu akan terjaga dari derasnya ombak. 3. Keperca Kepercayaa yaan n Tent Tentang ang Makhlu Makhluss Halu Haluss Warga desa desa Bajoe Kabupaten Kabupaten Bone percaya percaya bahwa di beberapa beberapa tempat tertentu di laut ada yang mengjaganya. Tempat-tempat itu antara lain adalah sebagai berikut : a. Cella waramparang, yaitu permukaan hamparan air dimana sering muncul air yang kemerah-merahan. b. b. Hantu Hantu laut yaitu yaitu roh roh oran orang g yang yang mati mati di laut laut seri sering ng datan datang g meng mengga gangg nggu u perahu. perahu. Roh itu itu muncul muncul saat saat hujan hujan rintik rintik-ri -rinti ntik k disert disertai ai dengan dengan kilat kilat dan kelihatan sebagi kunang-kunang di ujung atas tiang layar. Datang pula pada waktu malam saat bulan bersinar remang-remang. c. Taka’dewata, Taka’dewata, yaitu yaitu sebuah sebuah batu batu karang karang di laut laut yang tidak tidak menetap menetap tempatn tempatnya, ya, sering sering mencel mencelaka akakan kan pelaut pelaut yang yang sedang sedang berlay berlayar. ar. Apabil Apabilaa batu batu karang karang terseb tersebut ut tidak mau merusa merusak k atau atau mencel mencelakak akakan an pelaut pelaut,, ada macam macam lilin lilin berjalan berputar-putar di atas permukaan laut dekat perahu. d. Taka’b Taka’bekke ekkeng, ng, yaitu yaitu bentuk bentuk suatu karang karang yang melingka melingkarr di dasar laut. laut. Para pelaut sering menemukan batu yang melingkar seperti jangkar. Ketika akan berangkat, jangkar diangkat tetapi mata jangkar terpegang oleh taka’bekeng ters terseb ebut ut,, sehi sehingg nggaa tak tak dapat dapat berg berger erak ak dari dari temp tempat atny nya. a. Dalam Dalam keaa keaada dan n demikian, nakhoda harus memerangi atau membuka ikatan tersebut dengan jalan doa-doa atau kekuatan magis. 4. Keprcay Keprcayaan aan Terhad Terhadap ap Keku Kekuata atan n Gaib Gaib Kepercayaan tentang kekuatan gaib atau magis umumnya dimiliki oleh para nelaya nelayan, n, teruta terutama ma pasomp pasompe’y e’yang ang akan akan merant merantau au ke negeri negeri orang. orang. Ilmu Ilmu gaib gaib putih putih dimiliki dimiliki hanya untuk keselamatan keselamatan dan sebagai permohonan permohonan doa supaya memperoleh memperoleh rezeki. Keprcayaan ini banyak dipengaruhi alam fikiran Islam, sehingga perbuatannya pada umumnya berupa bacaan bahasa Arab dicampur bahasa Bugis, kemudian dibarengi dengan olah-bathin dan mencintai sesuatu yang diinginkan antara lain sebagi berikut : a. Tapakor Tapakoro o yaitu yaitu duduk tafakur tafakur menghad menghadapi api tiang tiang pusat rumah, rumah, menenang menenangkan kan hati dan perasaan, sambil menghayati apa yang akan dihadapi. Dalam suasana hati yang tenang, seorang juragang atau nakhoda yang sedang tapakoro itu menantikan kata-kata dari orang yang ada disekelilingnya seperti kata-kata salama (selamat), alai (ambil), madecceng (balik), mallise (berisi) dan lain sebagainya. Kata-kata yang diucapkan itu tidak boleh disengaja atau diaturatur, tetapi tetapi muncul secara secara kebetulan kebetulan baik dari kata-kata kata-kata anak-anak anak-anak maupun orang dewasa. Apabila kata-kata tersebut didengarkan, didengarkan, segera ia bangkit dan menyatakan diri untuk berangkat. b. Uju’ Uju’ ri bla, bla, dilakukan dilakukan sebelu sebelum m melangkah melangkahkan kan kaki turun turun tangga. tangga. Ketika Ketika ia tapakkoro’ sudah melihat dirinya kembali berada di rumahnya. Setelah turun tangga, tangga, ia berbal berbalik ik seolah seolah-ol -olah ah meliha melihatt diriny dirinyaa ada di dalamn dalamnya. ya. Setela Setelah h
6
c.
d.
e.
f.
berbalik, lalu melanjutkan turun perahu dan tidak boleh berbalik lagi untuk kedua kalinya. Malli Mallibu’ bu’ , yaitu yaitu melindun melindungi gi perahu yang yang akan ditung ditunggang gangi, i, sehari sehari sebelu sebelum m bertolak nakhoda mengelilingi perahunya tiga kali untuk menanyai perahunya apakah sudah siap untuk berangkat, apabila perahu tersebut terlihat bayang baya bayang ngny nyaa bera berart rtii pera perahu hu siap siap bera berang ngkat kat teta tetapi pi jika jika terj terjad adii seba sebali likn knya ya perjalanan perjalanan harus ditunda. ditunda. Perbuatan ini disebut disebut mappakodo mappakodo lopi. Di samping samping itu nakhoda memperhatikan semua perlengkapan. Ia juga membangkitkan rasa persatuan dengan perahunya. Nakhoda yang ampuh dan memiliki kekuatan bathin bathin merupak merupakan an kebangg kebanggaan aan sawi sawi dan ia mendudu menduduki ki posisi posisi pentin penting g di daerahnya. daerahnya. Seorang nakhoda harus memiliki ilmu gaib seperti seperti Mappacolo Mappacolo batu, yaitu mencairkan batu karang jika jangkar tersangkut di batu karang. Mappolo laso angin yaitu mematahkan sumbu angin yang akan menyerang. Mappanini bare yaitu ilmu gaib yang dapat merubah arah angin kencang. Adapun ungkapan/peribahasa yang berkaitan dengan komunitas dan lapangan hidup di laut. Konsep tekad bulat untuk mencapai negeri tujuan termuat dalam ungkapan seperti “ kadopi lopie tajokka dan makkanrepi balangoe ri labungnge tasompe, artinya: nanti kalau perahu sudah mengiya baru kita berangkat dan nanti kalau jangkar sudah tertanam di pelabuhan negeri tujuan baru kita berangkat. Segala sesuatunya sudah dicita dan dibayangkan, barulah mereka berangkat ke negri tujuan. tujuan. Ungkapa Ungkapan n lainny lainnyaa adalah adalah adalah adalah memang memanggil gil angin angin untuk untuk berhen berhenti ti menghantam perahu seperti ungkapan “ we salareng runo-runo, laoko mai maupalattui wijammu nakattaiye. Artinya : Wahai angin yang bertiup sepoisepoi sepoi marila marilah h mengant mengantark arkan an keturu keturunan nanmu mu ke negeri negeri yang yang dihaja dihajati ti.. Lebih Lebih lanjut lagi "“dua angin detenri detenri sompereng angin tuwo enrengnge enrengnge angin mate, artinya dua angin mutlak digunakan berlayar, angin hidup dan angin mati. Dalam kehidupan ini, mesti ada di antara dua angin yang digunakan. Kalau berlayar dengan angin hidup berarti berlayar dengan kebaikan dan kebenaran. Oran Orang g itu itu akan akan mene menemp mpuh uh kehi kehidu dupan pan denga dengan n kebe kebera rani nian an,, oleh oleh kare karena na dianggapnya angin mati pun orang berani menempuhnya, apalagi kalau angin hidup, maka ia berani ambil resiko. Juru Juru mudi mudi,, jadi jadi ungk ungkap apan an bagi bagi kepe kepemi mimp mpin inan an,, sepe sepert rtii maeg maegaa pabi pabise sena na ben bengn gngo go pall pallop opin inna na teaw teawaa nalu nalurreng, eng, art artinya nya : wal walaupu aupun n bany banyak ak pendayungnya, tetapi bodoh juru mudinya, saya tidak mau naik menumpang. Maksudny Maksudnya, a, meskip meskipun un banyak banyak pendayu pendayung ng yang yang mengant mengantark arkan an ke negeri negeri tujuan, tetapi pemimpinnya bodoh, maka apa gunanya saya ikut menumpang, bisa saja salah arah kena malapetaka di jalanan. Buaya Buaya di sung sungai ai jadi ungkap ungkapan an bagi bagi orang orang raku rakus, s, katany katanyaa duwai duwai saba’n saba’naa namasekkang Bajoe, nabarui anre enrengnge malewaseng ladde’I, artinya dua sebab buaya menjadi rakus, karena mendapat makanan baru dan terlalu lapar. Seseorang itu menjadi rakus, jika memperoleh kenikmatan yang belum pernah dialaminya dan mendapat kesempatan yang senantiasa diimpikan. Panc Pancin ing g jadi jadi ungk ungkan, an, katany katanyaa maje majekk kko o meng meng,, arti artiny nyaa baga bagaii mele meleng ngkun kung g seperti kail. Maksudnya, dikiaskan kepada orang yang mencapai tujuannya
7
dengan umpan, bila ia bersedia menukar kebenaran dengan sesuatu, maka sirnalah kebenaran itu. g. Ketegu Keteguhan han hati dalam pelayara pelayaran, n, diungkapk diungkapkan an sepere sepereti ti pura babbara’p babbara’pura ura tangkisi’ gulikku, ulebbirengngi tellengngE natolawiE’ artinya layar sudah berkembang, kemudian sudah terpasang, lebih baik tenggelam daripada surut pulang kembali. Surut langkah dari cita-cita yang sudah dipersiapkan secara matang akan dicemohkan orang, lebih baik melanjutkan dengan resiko besara daripada malu. h. Kebulat Kebulatan an tekad menghadap menghadapii perjua perjuanga ngan n hidup, hidup, diungkap diungkapkan kan dengan dengan bahasa bahasa taroi siya massangka wawa, telleppi salompena nariattanngari, artinya matilah hingga betul-betul betul-betul mati, mati, nanti tenggelam gantungan kemudian kemudian dipikirkar dipikirkar.. Maksudnya, berusahalah sampai titik terakhir, oleh karena titik akhir itu akan dike diketa tahu huii hasil hasil suat suatu u perju perjuan anga gan. n. Sema Semanga ngatt yang yang tak tak kunj kunjun ung g padam padam memperkecil memperkecil gunung kesulitan kesulitan menjadi segumpal tanah di tengah jalan yang akan tersingkir dengan satu sepakan. Demikian Demikian ungkapan dan peribahasa peribahasa yang bertebaran bertebaran dengan mengambil mengambil misal misal air, air, perahu, perahu, lautan lautan,, alat alat penangka penangkap p ikan, ikan, angin angin binata binatang ng laut laut dan sebaga sebagainy inya. a. Semuany Semuanyaa mengan mengandung dung pengaja pengajaran ran,, pendidi pendidikan kan,, kebulat kebulatan an tekad, tekad, budi budi pekert pekertii dan pembentukan sikap hidup sebagai pelaut dan pedagang. Kebudayaan maritim, tampaknya mempunyai banyak perbendaharaan ungkapan dan peribahasa yang berhubungan dengan kehidupan dilaut, berbeda dengan masyarakat yang memiliki budaya agraris.
C. Nilai Nilai Keb Kebaha aharian rian Masyara Masyarakat kat Bajo Ter Terhada hadap p
Pengemb Pengembanga angan n
Wisata Wisata
Bahari 1. Rumah panggung di atas Laut Rumah panggung di atas laut yang dimiliki orang Bajo dewasa ini sudah tidak tampak lagi. Sejak tahun 1982, pemerintah Daerah Bone menganjurkan penduduk untuk menimbun dasar rumahnya. Sejak itu, orang Bajo giat mengumpulkan batu karang dari laut dan menggali tanah lumpur pada batas air surut untuk ditimbunkan pada tapak rumah. rumah. Setela Setelah h timbu timbunan nan sudah sudah cukup cukup tinggi tinggi,, kemudi kemudian an mengus mengusahak ahakan an mengan mengangkat gkat tian tiang-t g-tia iang ng ruma rumahn hnya ya.. Demik Demikia ian n dila dilaku kukan kan seca secara ra bert bertah ahap ap,, akhi akhirn rnya ya menc mencapa apaii ketinggian sejajar dengan tapak rumah di darat. Sebelum situs ditimbun, rumah-rumah orang Bajo berada di atas air, menjorok sekitar antara 50-100 m ke laut. Pada masingmasing tapak rumah orang Bajo yang sudah meninggi itu, dibuat susunan batu karang pelindung supaya ombak tidak dapat menembusnya, kemudian dibuat semacam lorong air yang dapat dilalui dilalui perahu mendekati rumah. Sejak itu bentuk rumah panggung di atas laut sirna akibat kebijakan yang berpola kedaratan. 2.
Pengetah tahuan uan Tenta ntang Astr stronomi Bahari
8
Masyarakat Bajo masih mempercayai sampai dewasa ini tentang hari baik dan hari buruk untuk melakukan perjalanan. Dengan demikian, tiap hari berpengaruh terhadap hasil pekerjaan, semua urusan dan pekerjaan yang akan dilakukan selalu diawali dengan menghitung-hitung hari yang baik dan hari yang buruk. Sistem pengetahuan ini merupakan pewarisan nenek moyangnya, kemudian ditransformasikan dengan situasi dan kondisi yang berkembang dalam lingkungan sekitarnya. Masyarakat Bajo di desa Bajoe adalah merupakan masyarakat maritim memp mempun uny yai sistem stem peng penget etah ahua uan n yang ang berk berkai aita tan n deng dengan an kem kemari aritiman iman yang yang dimanifestasikan setiap harinya. Sistem pengetahuan itu terlihat dalam teknik pembuatan perahu, rumah, ilmu astronomi perbintangan. Berdasarkan Berdasarkan terbitnya terbitnya bulan (Qamariah), (Qamariah), menurut menurut penduduk penduduk Bajoe hari yang paling baik untuk berlayar adalah hari ke-8 terbitnya bulan. Menurut orang Bajo jadwal waktu yang baik untuk berangkat berlayar adalah sebagai berikut : Hari Senin, pukul 09.00 disebut ele Hari Selasa, pukul 07.00 ele-kelek dan pukul 14.00 disebut tangngasso Hari Rabu, pukul 06.00 disebut ele-kele Hari Kamis, pukul 07.00 disebut ele-kele Hari Jum’at, pukul 06.00 disebut ele-kele Hari Sabtu, pukul 08.00 disebut ele Nakkase’taung (nahas tahunan), yaitu malam/hari terbitnya satu Muharram. • Nakkase’pallopi (nahas pelayar), yaitu apabila bertepatan hari ahad dan terbitnya • pula bulan purnama. Toppoi Toppoi jennek jennek kebok, kebok, yaitu yaitu angin angin kencang kencang yang yang bertiu bertiup p sekit sekitar ar tangga tanggall 17 • Agustus sampai 20 Agustus. Anginna Wara-warae, yaitu angin kencang yang bertiup sekitar tanggal 17 sampai • 20 Juli. Anginna tanrae, yaitu angin kencang yang bertiup sekitar tanggal 15 Agustus. • Barubunna manue, yaitu angin yang bertiup pada tanggal 10 Oktober. • Pengetahuan Pengetahuan untuk menentukan arah perahu dan daerah yang akan dituju umunya dimiliki oleh orang Bajo. Untuk menetukan arah memerlukan bantuan bintang pada malam hari. Pengetahuan mengenai bintang-bintang adalah sebagai berikut : 1. Sule bawie, adalah sebuah bintang yang selalu muncul di sebelah timur dan terbit pada awal malam, tenggelam sekitar pukul 21.00. Di sebut Sulo-bawie karena sejak terbit dan bersinar, babi-babi di hutan keluar dari sarangnya mencari msksnsn ksrena sudah gelap. 2. Buttee, adalah sekolompok bintang terdiri atas 4 buah bintang berbentuk buttek ( seje sejeni niss ikan ikan yang yang besar besar peru perutn tnya ya). ). Bint Bintang ang ini ini berad beradaa di sebel sebelah ah sela selata tan n bersama-sama dengan walue dan eppangnge. Bila muncul buttee menandakan ikan di laut bertelur khususnya ikan terbang. Wara-warae, adalah bintang tinggalyang menampakkan diri agak terang merah seperti bara api. Pada bulan Juli tanggal 17 sampai 20, sering membawa angin yang agak kencang yang disebut anginna wara-warae dan pada saat itu sering terjadi kebakaran. •
9
3. Tanrae, adalah bintang yang berjumlah 3 buah, dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan arah perahu. Pada tanggal 15 Agustus, merupakan pertanda bahwa akan ada angin yang agak kencang disebut anginna tanrae. Apabila bintang tanrae muncul di sebelah timur menandakan mulai masuk angin timur dan bila berada pada posisi tengah hari dan bertepatan dengan pukul 06.00, berarti musim pertengahan musim timur, terjadi sekitar bulan Agustus dan pada bulan tersebut sering datang hujan yang disebut, bosi tangngasso tanrai. Apabila bintang tanrae berada pada posisi sebelah barat atau tenggelam di sebelah barat menandakan musim barat mulai datang. 4. Tande Mamallou, adalah sebuah bintang yang muncul disebelah timur, terbit sekitar pukul 05.00 dan tenggelam pada pukul 06.30, bila Bintang ini muncul berarti sudah fajar. 5. Mano, adalah sejumlah bintang(6buah) yang menyerupai ayam dan bila muncul di sebe sebela lah h timu timurr mena menanda ndaka kan n pert perten enga gahan han musi musim m timu timur. r. Pada Pada tangg tanggal al 10 September memberi tanda akan sering bertiup angin yang disebut barubunna manue. 6. Lumes, terdiri atas 4 buah bintang yang berada di sebelah selatan tenggara sekitar pukul 19.00 dan menghilang pukul 07.00. Apabila bintang tersebut muncul menandakan ikan mulai menampakkan diri di permukaan laut khususnya tarawani (ikan terbang). Bintang ini disebut juga bintang laki-laki dan pasangannya adalah bintang bintang eppangnge eppangnge sebagai bintang perempuan. Apabila bintang lumes masih berjajar menghadap ke atas, suku Bajo belum mau berlayar, dana bila kebetulan berada di darat mereka menunggu sampai bintang tersebut, menghadap ke bawah. Apabila bintang wallue masih menghadap ke atas berarti ada angin kencang yang bertiup.
7. Lakkeppang, terdiri atas 7 bintang merupakan pasangan walue, Eppangnge disebut sebagai perempuan, sebab bila bintang lumes tenggelam, maka eppangnge “menangis” maksudnya pada saat tersebut hujan turun dan pohon-pohon mulai berbuah atau berisi. 8. Puppuru, ialah sekelompok 6 bintang yang menyerupai ikan pari dan muncul di sebelah selatan, pada pukul 18.30. dan menghilang pada pukul 05.00. Menurut orang Bajo bintang ini menandakan berarti musim barat mulai datang. 9. Tandeng Tellue, Tellue, ialah sejumlah sejumlah bintang bintang muncul di sebelah sebelah timur timur menandakan menandakan musim timur mulai muncul jam 19.00 dan tenggelam di sebelah barat pukul 06.00. Menurut orang Bajo bintang itu merupakan tanda bahwa musim barat mulai datang disertai angin keras. 10. Mamau Tangnga Baangi Bintang ini muncul di sebelah Barat sekitar pukul 22.00 dan menghilang pada jam 05.00. Bintang ini menandakan bahwa waktu tidak akan turun hujan. Selain itu Suku Bajo secara umum juga memahami jenis angin yang didasarkan atas ramalan cuaca dan tanda-tanda bahaya di laut. Suku Bajo berdasarkan sumber tradisi lisan pemahaman laut diperoleh melalui pengalaman yang sangat luas dan mela melalu luii gejal gejalaa alam alam seki sekita tarr sert sertaa keta ketaja jama man n inder inderaa pakk pakkit itaa (pen (pengl glih ihat atan an), ), parengkali parengkalinga nga (pendengaran (pendengaran), ), paremmau paremmau (penciuman) (penciuman),, penedding(fi penedding(firasat rasat), ), dan
10
tentuang tentuang (keyakinan) (keyakinan).. Tanda-tanda Tanda-tanda bahaya yang bisa diramalkan diramalkan oleh seorang seorang pasompe antara lain adalah sebagai berikut : Angin bare’ Angin bare’adalah angin yang bertiup dari arah barat daya dan barat laut. Tandatanda menjelang bertiupnya angin bare’ adalah : a. Lino Lino (angin (angin laut yang tenan tenang), g), musim musim malam malam hari dan siang siang.. Angin terse tersebut but akan mulai bertiup pada waktu w aktu sore hari sampai malam. b. Didahul Didahului ui oleh kilat kilat yang yang mendat mendatar ar di permuk permukaan aan laut atau kilat kilat itu bersinar bersinar ke atas. c. Cuaca Cuaca gelap/ gelap/men menghi ghitam tam di di sebel sebelah ah barat barat.. d. Apabila Apabila angin angin kencang kencang terseb tersebut ut akan menyeran menyerang g dalam dalam seketika seketika,, tandan tandanya ya awan menghitam di sebelah barat kemudian berubah menjadi terang (silih berganti). e. Guntur Guntur selalu selalu berbu berbunyi nyi di saat saat hujan hujan sedan sedang g turun. turun. f. Angin Angin timo, yaitu yaitu angin angin timur yang yang bertiup bertiup pada bulan bulan Juli-Agus Juli-Agustus tus.. TandaTandatanda menjelang bertiupnya angin timo, adalah: 1. Di wakt waktu u mala malam m bint bintan angg-bi bint ntan ang g caha cahaya yany nyaa keli keliha hata tan n tida tidak k tena tenang ng (reppek-reppek). 2. Pada Pada waktu air pasang, pasang, angin angin bertiup bertiup dengan keras, keras, layar layar harus digulu digulung. ng. Pada Pada wakt waktuu uu air air suru surut, t, angi angin n berti bertiup up seda sedang, ng, dan dan laya layarr tida tidak k perl perlu u digulung karena anginnya tidak terlalu kencang. 3. Gumpal Gumpalan an awan awan hitam hitam ada ada di sebela sebelah h timur. timur. Laso angin (angin tornado), yaitu angin yang sering datang pada musim barat. Menurut keprcayaan mereka cara mengalihkan angin itu adalah dengan jalan telanjang bulat di atas perahu menghunus keris atau badik luwuk dan mengayungkan di udara tiga kali. Tanda akan datang laso anging adalah : Udara berbau anyir, terlihat gumpalan yang menghitam dan pada gumpalan tersebut berekor sebesar batang kelapa membayang ke permukaan laut. g. Angin Datue, Anginn Anginnaa datue datue yaitu yaitu angin angin kencang kencang yang yang berti bertiup up sekita sekitarr perten pertengah gahan an bulan bulan Agustus. Tanda-tanda yang mendahulukan adalah : 1. Selalu Selalu ada kilat kilat di di waktu waktu malam. malam. 2. Tanda Tanda-t -tand andaa akan akan meru merusa sak, k, apab apabil ilaa tiupa tiupan n meni menimb mbul ulka kan n bunyi bunyi pada pada besi besi karena tiupan yang demikian keras. Angin Sulilik (kala-kala) Angin sulili adalah angin yang muncul karena adanya pertemuan dua arus besar di laut. Selain angin juga yang ditakuti adalah binatang laut seperti Binatang Laut (kurita), • Kurita adalah jenis hewan yang berbahaya, tanda-tandanya adalah : 1. Dari Dari jauh keliha kelihatan tan seperti seperti sorotan sorotan lampu berwarna berwarna,, hijau hijau kebiru-b kebiru-biru iruan, an, sering muncul pada awal terbitnya bulan dan pada terbenamnya bulan (Qamariah). 2. Apabila Apabila di suatu suatu tempat tempat air air yang yang tenang tenang seperti seperti bercampur bercampur dengan minyak minyak oli. oli. Di mana mana arah arah ikan kan melon elonca catt di teng tengah ah laut laut dan dan air air ber beriak iak berge bergelom lombang bang dan keruh keruh di situ situ menanda menandakan kan air dangkal dangkal.. Sebali Sebalikny knya, a,
11
dimana arah ikan itu turun ke air dan air berwarna biru di situ airnya dalam. 3..Pengetahuan Tentang Karang Jika sementara masyarakat Bajo berlayar dan melihat laut tidak berombak dan air laut tidak berarus keras banyak buih-buih air atau busa air terapung-apung disertai adanya bau anyir maka mereka dipastikan bahwa ditempat itu ada karang. Tanda lain adal adalah ah terd terdap apat atny nyaa biji biji peli pelirr meng mengec ecil il.. Di samp sampin ing g itu itu bila bilama mana na kayu kayu pera perahu hu berdesir.S berdesir.Seperti eperti gesekan gesekan pasir berarti berarti karang ada disekitar tempat tempat itu .Disamping .Disamping itu untuk mengetahui tempat yang berbatu karang ,dikenal dengan tanda-tanda; a. Pada Pada waktu waktu malam malam tera terang ng bula bulan n ,gug ,gugus usan an karan karang g namp nampak ak mengk mengkil ilat at akibat pantulan cahaya bulan. b. Di waktu waktu siang siang gugusa gugusan n kara karang ng terli terlihat hat berwa berwarn rnaa puti putih h akib akibat at pecah pecahan an ombak. c. Bau Bau gugusa gugusan n batu kara karang ng dapat dapat diras dirasak akan an kirakira-ki kira ra satu satu mil sebel sebelum um,, yaitu berbau anyir. 4.Pengetahuan Tentang Lokasi Penangkapan Ikan . Tanda-tanda bahwa ditempat itu banyak ikan ialah adanya karang, karena disekeliling karang itu tempat ikan bermain-main. Untuk menangkap harus menghadang arus. Waktu yang sebaiknya menangkap ikan menurut orang Bajo adalah waktu pagi dan sore. Hal ini disebabkan karena pada waktu itu laut tidak begitu panas sehingga ikan-ikan bermain di permukaan laut. Pada waktu malam penangkapan dilakukan dalam keadaan bulan redup karena pada waktu itu ikan-ikan naik ke permukaan laut, tetapi sebaiknya kalau bulan terang, maka ikan-ikan itu turun sampai pada kedalaman 20 meter.
5..Pengetahuan Tentang Ombak Orang Orang Bajo Bajo memili memiliki ki pengeta pengetahuan huan tentan tentang g Gayo Gayo atau atau ombak. ombak. Ombak Ombak menurut pengetahuan kebaharian masyarakat Bajo terdiri atas : Gayo didikki (ombak kecil), anjolang (gelombang), kakeang (pertemuan arus), Goya salatang yang datangnya sekitar bulan Juni sampai Desember, Goya timo, sekitar bulan Juni sampai Desember, Goya Utare yang datangnya sekitar bulan Nopember dan Desemb Desember, er, Goya Goya Bare Bare datang datangnya nya sekita sekitarr bulan bulan Desemb Desember er sampai sampai April, April, Goya Goya Kapuaka (panca roba) yang datangnya pada sekitar bulan Oktober dan Desember. Pada Goya Kapuaka ini disertai dengan sisiapu (laso anging) yaitu ditandai dengan awan hitam yang berputar bentuknya kadang-kadang vertikal dan kadang-kadang horisontal. Angin ini begitu dasyatnya sehingga apa yang didahuluinya diangkat ke udara kemudian kemudian dihempaskan kembali ke permukaan laut. Utang menolak angin ini suku Bajo meninggalkan pakaian kemudian duduk bersila di haluan perahu sambil membaca mantra agar angin berubah arah. Potika angin bagi orang Bajo didasarkan pada perhitungan bulan Hijriyah seperti tampak pada gambar di bawah ini : 6.Pengetahuan Tentang Pantangan ( Pemmali) Berbagai Berbagai pemali atau pantangan yang masih berlaku berlaku dan ditaati ditaati oleh para nelayan antara lain adalah sebagai berikut: a. Pantan Pantangan gan menjatu menjatuhka hkan n sesua sesuatu tu benda secara secara sengaj sengajaa atau tidak tidak pada waktu akan berangkat berlayar.
12
b. Pantan Pantangan gan menegur menegur atau atau bertanya bertanya kepada kepada orang yang yang sedang sedang menuju menuju perahunya. c. Pant Pantan ang g berp berpal alin ing/ g/ber berba bali lik k ke bela belaka kang ng sete setela lah h berj berjal alan an menu menuju ju ke perahu untuk berlayar. d. Pant Pantan ang g meng mengin inja jak k pingg pinggir iran an/u /uju jung ng omba ombak k (lil (lila-w a-wae ae)) yang yang seda sedang ng terhempas kedarat. e. Pemm emmali ali mene menegu gurr (makk makkem empa parrang) ang) di saat saat berl berlay ayar ar , dila dilarrang ang menegur/bertanya apabila menemukan hal-hal yang aneh atau tempat yang dianggap keramat. f. Pemm Pemmal alii situ sitump mpaa ada, ada, rite riteng ngnga nga dola dolang ngeng eng,, dila dilara rang ng bert berten engka gkarr di dalam perjalanan. g. Pemmali Pemmali mappacuru mappacuru urung urung ritasi ritasie, e, yaitu yaitu dilarang dilarang menggunaka menggunakan n periuk atau bejana timba air di laut. h. Tidak Tidak boleh menguca mengucapkan pkan kata-ka kata-kata ta : de’gag de’gagaa (tidak (tidak ada), ada), makessini makessini angingnge (angin sudah baik/tenang), tetapi harus diganti dengan katakata : masempo (murah), dan masempona nangngiri angingnge (angin tidak bertiup lagi ). i. Pemali Pemali mallop mallopie ie ritengng ritengngaa dolange dolangeng, ng, yaitu yaitu pantan pantang g gembir gembira/b a/berm ermain ain secara berlebih-lebihan di dalam perjalanan atau sedang berlayar. Apabila si suami atau salah satu anggota keluarga sedang berlayar, ada beberapa pantangan bagi pihak isteri/keluarga yang ditinggalkan seperti : a. Mengel Mengeluar uarkan kan atau atau membuan membuang g debu dapur dapur dari dari rumah. rumah. b. Menund Menundaa mencuci mencuci pakaian pakaian suami suami sampa sampaii tiga hari. hari. c. Mencuc Mencuci/m i/memak emakai ai piring piring tempa tempatt makanan makanan si suami suami.. d. Menuru Menurunka nkan n barangbarang-bar barang ang pada pada malam malam hari hari.. e. Memb Membal alik ikkan kan temp tempat at ber beras as.. f. Mencuc Mencuci/m i/menje enjemur mur kela kelambu mbu,, bantal bantal dan kasu kasur. r. g. Memperbaiki Memperbaiki/menu /menurunkan runkan bagian bagian rumah rumah sepert sepertii dinding dinding dan atap. atap. h. Menc Mencar arii kutu kutu di tang tangga ga rum rumah ah.. i. Meny Menyap apu u di di wak waktu tu mala malam. m. j. j. Sapa Sapa (pan (panta tang ng)) mak makan an ; Sapa Sapa panyu panyu,, dila dilara rang ng maka makan n dagi daging ng peny penyu u kare karena na peny penyu u seri sering ng menolong orang yang ditimpa musibah di laut. Sapa anre, (pantang makan), karena pesan dari nenek moyang secara turun-temurun atau apabila dimakan timbul rasa gatal atau bisul-bisul bisul-bisul khususnya khususnya kepada jenis ikan tertentu. tertentu. Sapa bale pesse-pess pesse-pesse, e, pantang pantang makan ikan pesse-pesse menurut masayarakat setempat jenis itu dianggap bukan ikan karena tidak mempunyai lidah. Muatan perahu ada pantangannya yang disebut Pemmalinna lureng lopie antara lain perahu tidak boleh memuat colabai tungke (pantang memuat seorang wadam, kecuali cukup dua orang atau lebih); bakka cilampa (tidak boleh memuat seorang wanita, kecuali dua orang wanita atau lebih lebih dan bila terpaksa harus memenuhi, memenuhi, syarat membawa atau membeli seekor ayam ikut bersama dalam perahu atau harus memakai topi/kopiah); Ase pulu bolong, (tidak boleh memuat beras pulut hitam, baik dalam bentuk beras atau dalam bentuk kue-kue); Mesa (pantang memuat batu nisan ), dan palungen (tidak boleh memuat lesung yang sudah dipakai, baik yang terbuat dari batu maupun kayu).
13
D. Pembina Pembinaan an Pengemb Pengembanga angan n Wisata Bahari Bahari .
Hubungan Hubungan antara antara manusi manusiaa dan lingku lingkungan ngannya nya telah telah sejak sejak lama lama menjad menjadii perhatian para ilmuan maupun peraktisi. Sebab pada hakekatnya ada hubungan timbal balik balik antara antara manusi manusiaa dan lingku lingkungan ngannya nya.. Di satu satu pihak pihak prilak prilaku u manusi manusiaa mendas mendasari ari penciptaan tatanan lingkungan mengarahkan manusia dalam prilaku berbudaya. Menurut Hawley (1986). Keterkaitan manusia dengan lingkungannya merupakan sebuah jaringan yang yang salin aling g ber berhubu hubung ngan an.. Ini merup erupak akan an suat uatu usah usahaa yang yang pent pentiing dala dalam m mempertahankan hidupnya. Rappapo Rappaport rt (dalam (dalam Ellen, Ellen, 1982) 1982) menggam menggambar barkan kan bahwa bahwa adabta adabtasi si adalah adalah merupakan cara organisma mempertahankan homostatis dalam mengahadapi fluktuasi mempertahankan hidup. Jochim (1991) membatasi adabtasi sebagai sebuah perangkat mengat mengatasi asi masala masalah h yang yang absah absah dan memungk memungkink inkan an terjad terjadiny inyaa kelang kelangsun sungan gan hidup hidup manusi manusia. a. Dalam Dalam peneli penelitia tian n ini, ini, konsep konsep adaptas adaptasii harus harus diliha dilihatt sebagai sebagai sesuat sesuatu u untuk untuk mempertahankan kelangsungan hidup yaitu munculnya pemukiman bahari masyarakat Bajo di Bajoe. Hubungan Hubungan antara antara manusi manusiaa dan lingkunga lingkungan n sosial sosialnya nya sejak sejak lama lama menjad menjadii perhatian para ilmuan maupun peraktisi. Sebab pada hakekatnya ada hubungan timbal balik balik antara antara manusi manusiaa dan lingku lingkungan ngannya nya.. Di satu satu pihak pihak prilak prilaku u manusi manusiaa mendas mendasari ari penciptaan penciptaan tatanan lingkungan lingkungan mengarahkan mengarahkan manusia manusia untuk saling membantu membantu dalam kerukunan hidup dan damai. Menurut Hawley (1986). Manusia dan lingkungan sosialnya merupakan sebuah jaringan yang saling berhubungan. Ini merupakan suatu usaha yang penting dalam mempertahankan hidupnya. Rappapo Rappaport rt (dalam (dalam Ellen, Ellen, 1982) 1982) menggam menggambar barkan kan bahwa bahwa adabta adabtasi si melalui melalui kedermawanan kedermawanan sosial sosial adalah bagian daricara daricara organisma organisma mempertaha mempertahankan nkan kestabilan kestabilan sosial dalam mengahadapi fluktuasi mempertahankan hidup. Jochim (1991) membatasi adabtasi sebagai sebuah perangkat mengatasi masalah yang absah dan memungkinkan terjadinya terjadinya kelangsungan kelangsungan hidup manusia yang saling bantu membantu. Dalam penelitian penelitian ini, konsep adaptasi nelalui sifat kedermawanan sosial harus dilihat sebagai sesuatu yang yang penting dalam mengurangi mengurangi kesenjangan sosial sosial dan mewujudkan mewujudkan keadilan. Obyek dan daya tarik wisata bahari yang dimiliki Indonesia yang sebagian besar masih dalam bentuk potensi terpendam ataupun potensi yng telah mulai digarap seca secara ra sede sederh rhan ana. a. Pengg Penggar arap apan an seca secara ra seder sederha hana na yang yang dima dimaks ksud ud adal adalah ah bahwa bahwa penanganannya penanganannya belum berdasarkan berdasarkan konsepsi nasional yang mengacu kepada global’s demand. Unruk seluruh kawasan Indonesia, yang sudah mulai digarap adalah kawasan teluk teluk Jakart Jakartaa dengan dengan kepulau kepulauan an seribu seribu-ny -nya. a. Sebena Sebenarny rnyaa potens potensii daya daya tarikn tariknya ya tidak tidak terlal terlalu u hebat, hebat, namun namun demiki demikian an karena karena aksept akseptabi abilit litasn asnya ya cukup cukup mudah, mudah, dekat dekat dengan dengan sumber pasar potensial ( terutama tenaga ahli asing yang tinggal di Jabotabek) ,serta ters tersed edia ia pras prasar aran anaa dan dan sara sarana na yang yang cuku cukup p mema memada daii maka maka oran orang g pun pun bers bersed edia ia menggarapnya. Di Sulawesi Selatan yang wilayahnya hampir dikelilingi oleh lautan aspek wisata bahari masih sangat minim kecuali memanfaatkan selat Makassar dengan kawasan pulau pulau Kayanga Kayangan n dan patai patai Bira Bira kabupat kabupaten en Bulukum Bulukumba. ba. Namun Namun kesemu kesemuaa ini belum belum meyakinkan kita melihat kekayaan alam flora laut dan fauna di wilayah itu. Kendala
14
peng pengem emba banga ngan n pemban pembangu guna nan n obyek obyek wisa wisata ta baha bahari ri dise diseba babk bkan an kare karena na banya banyakny knyaa benturan kepentingan yang masing-masing diatur oleh berbagai departemen pemerintah; satu contoh yang paling nyata adalah bahwa untuk mendapatkan izin penggunaan suatu kawasan bahari akan dihadapi ketidak jelasan peraturan perundang-undangan. Padahal adalah suatu tuntutan bahwa kawasan wisata bahari harus mempunyai status hukum yang pasti untuk kepentingan perlindungan dan pemanfaatannya. Pentingnya Pentingnya sektor pariwisat pariwisataa bahari dalam menunjang menunjang pariwisat pariwisataa nasional nasional hing hingga ga kini kini belum belum tera terasa sakan kan seca secara ra opti optima mal. l. Kare Karena na itu itu sekt sektor or pariw pariwis isat ataa baha bahari ri dihara diharapka pkan n mampu mampu menjad menjadii pengant pengantii non migas migas yang yang menari menarik k wisata wisatawan. wan. Kondis Kondisii obyektif itu dimungkinkan karena negara kita merupakan Benua Maritim yang terdiri dari beribu-ribu pulau dengan panorama alam yang indah. Panorama alam yang indah itu sangat menarik karena ditunjang oleh o leh nilai-nilai budaya maritim masyarakatnya. Oleh Oleh karena karena itu sektor sektor pengem pengembang bangan an wisata wisata bahari bahari harus harus memerl memerluka ukan n perhatian serius dengan memanfaatkan peluang yang khususnya dalam menghadapi era globalisasi. Karena itu sektor wisata bahari merupakan tuntutan daya saing utama di bidang kepariwisataan. Menurut T. Hani Handoko perubahan lingkungan yang terjadi secara dramatik mengahruskan membuat pedoman atau organisasi pola manajemen yang strategik. Untuk menghadapi realitas perubahan itu tidak semestinya harus pergantian secara secara total total pada pola-po pola-pola la yang yang telah telah ada, ada, tetapi tetapi harus harus mampu mampu berakul berakultur turasi asi untuk untuk melahi melahirka rkan n suatu suatu konsep konsep yang yang lebih lebih baik. baik. Konsep Konsep tesebu tesebutt menekan menekankan kan penting pentingnya nya sebuah perubahan, menekankan daya inovasi dan kreativitas, kemampuan internal yang superior. Oleh karena itu kapabilitas organisasional semakin disadari dan diakui sebagai sumber keunggulan kompetitif. Di jelaskan T. Hani Handoko lebih lanjut bahwa ada tiga kapabilitas organisasional yang harus dikembangkan : a. Orga Organi niza zati tion onal al lear learni ning ng yait yaitu u kema kemamp mpuan uan untuk untuk meny menyes esuai uaika kandi ndiri ri dan dan melakuk melakukan an adabta adabtasi si terhad terhadap ap perubah perubahan an timba timball balik balik terhada terhadap p perubah perubahan an lingkungan dan teknologi. b. Kapabil Kapabilita itass organi organisas sasii secara secara keselu keseluruh ruhan an untuk untuk mencip menciptak takan an penget pengetahu ahuan an baru baru itu itu harus harus menyeb menyebar ar keselu keseluruh ruh jaring jaringan an organi organisas sasii dan terwuj terwujudny udnyaa berbagai pelayanan dan sistem. c. Kemampuan Kemampuan untuk untuk menyusus menyususn n kembali kembali budaya budaya kooporat.Di kooporat.Dimaksud maksudkan kan untuk untuk mendukung pengembangan dua kapabilitas organizational sebelumnya. Penge Pengemb mban anga gan n suat suatu u kapab kapabil ilit itas as pembel pembelaj ajara aran n orga organi nisa sasi sion onal al dan dan penciptaan ilmu pengetahuan (create knowlwdge) berarti mengfokuskan pada kualitas interaksi. Sejumlah faktor yang mempengaruhi ku alitas proses interaksi antara lain adalah kemampuan untuk membagi informasi, mutual trust, share experience, common language dan kesempatan untuk mengamati prilaku inovatif. Kapabi Kapabilit litas as belaja belajarr perlu perlu dioper dioperasi asional onalkan kan melalu melaluii upaya upaya perbai perbaikan kan kontinyu (continuous improvement) yang meningkatkan pada tugas-tugas peningkatan daya saing jangka pendek.Kapabilitas lain yang harus dimiliki ialah menciptakan dan menerapkan pengetahuan sebagai faktor kunci kompetitif. Suat Suatu u foku fokuss orga organi nisa sasi siona onall pada pada kapab kapabil ilit itas as lear learni nig g dan dan perb perbai aikan kan kontinyu kontinyu serta pengetahuan pengetahuan (create (create knowledge) knowledge) akan dilaksanaka dilaksanakan n apabila apabila tidak budaya koorporat yang berientasi pada budaya kompetitif. Tanggung jawab manajemen dalam kondisi seperti ini adalah memobilisasi anergi seluruh perangkat organisasi/kelompok
15
masyarakat suku tertentu untuk memberikan visi, misi dan strategi untuk membentuk “ the winning team” Konsep Konsep perenc perencanaa anaan n pariwi pariwisat sataa berlan berlanjut jut dan berwaw berwawasa asan n lingkun lingkungan gan pada pada invest investasi asi strate strategi gi implem implement entasi asinya nya bisa bisa kedala kedalam m berbag berbagai ai tingka tingkatan tan nasion nasional, al, regional atau lepel kawasan. Namun demikian dengan sedikit mengesampingkan tingkat rencana rencana pariwi pariwisat sata. a. Pada Pada dasarn dasarnya ya perenca perencanaa naan n pariwi pariwisat sataa adalah adalah suatu suatu proses proses yang yang berkesinambungan untuk melaukan matching dan adjustment yang terus menerus antara sisi sisi supply supply dan demand demand kepari kepariwis wisata ataan an tersed tersedia ia untuk untuk mencap mencapai ai misiny misinyaa yang yang telah telah ditentukan dengan melalui pendekatan holistik holistik seperti analisis di bawah ini: Regional Situation Analysis
Enviroment Analysis
Analysis the environment to identity treats and region and the tourist business unit in the region
Resource Analysis
Analysis the regions resources and capabilities to identity strengths and distinetive competencies
Pada metode pendekatan ini awal dari perencanaan dimulai dengan tahapan analisis secara umum wilayah lokasi kawasan maupun eksistensi masyarakat Bajo. Pada tahapan ini permintaan dan penawaran antara obyek kawasan dan wisatawan menjadi perhitungan utama. Sela Selain in itu itu Pend Pendek ekat atan an masy masyar arak akat at (com (commu muni nity ty appr approa oach ch)d )dal alam am penge pengemb mban angan gan Pariwisat Pariwisataa merupakan merupakan fenomena fenomena yang kompleks, bukan sekedar sekedar kegiatan kegiatan dengan obyek utama industri pelayanan yang melibatkan manajemen produk dan pasar, tetapi lebih dari itu merupakan proses dialog antara wisatawan sebagi guest dan masyarakat lokal sebagai host. host. Kegiat Kegiatan an pengem pengembang bangan an yang yang tertar tertarik ik dengan dengan karakt karakteri erisit sitik ik masyar masyaraka akatt lokal lokal namun hanya menggunakan pendekatan sepihak dari sisi pasar merupakan konsep yang tidak tidak propes propesion ional. al. Suatu Suatu kegiata kegiatan n pengemb pengembang angan an terhad terhadap ap suatu suatu lokasi lokasi komuni komunitas tas tertentu, tertentu, dimana karakter karakter masyarakat masyarakat lokal lokal secar fisik fisik dan sosial budaya merupakan merupakan sumber sumber daya daya utama. utama. Pendek Pendekata atan n pengem pengembang bangan an perlu perlu memanda memandang ng masyar masyaraka akatt lokal lokal sebagai sumber daya yang berkembang dinamis untuk berperan sebagi subyek, dan bukan seke sekeda darr obye obyek. k. Oleh Oleh kare karena na itu, itu, seti setiap ap lang langka kah h kepu keputu tusa san n pere perenc ncan anaa aan n haru haruss mencerminkan dialog yang kreatif dengan masyarakat lokal secar aktif dalam proses pengambilan keputusan pembangunan kepariwisataan ini dapat dibagi dalam dua bentuk yaitu pariwisata alam dan budaya, seperti nampak pada skema di bawah ini :
16
Wisata Alam
Ekowisata
Wisata Teknik
Wisata Sejarah/Arkeologi Wisata Budaya Wisata Adat & kesenian Wisata bahari yang merupakan bagian dari pengembangan wisata alam dan buday budayaa meme memerl rluk ukan an berba berbagai gai sara sarana na untuk untuk meme memenu nuhi hi berba berbagai gai kebut kebutuh uhan an wisatawan. Pada dasarnya sarana itu berupa akomudasi, transportasi dan makan/minum. Kemaju Kemajuan an zaman zaman menunt menuntut ut sarana sarana tambah tambahan, an, yaitu yaitu operat operator or wisata wisata bahari, bahari, sarana sarana telekomunikasi, sarana pemeliharaan kesehatan, sarana penjaga keselamatan, serta sarana rekrea rekreasi si dan hibura hiburan; n; yang yang semuany semuanyaa mengac mengacu u pada kebutuh kebutuhan an untuk untuk menunj menunjang ang kegiatan operaional wisata bahari. Menc Mencip ipta taka kan n bent bentuk uk atra atraks ksii obye obyek k wisa wisata ta buday budayaa dan dan wisa wisata ta baha bahari ri sebagai objek dan daya tarik wisata andalan daerah yang dikelilingi oleh laut seperti daerah Sulawesi Sulawesi Selatan. Selatan. Karena itu perlu meningkatkan meningkatkan mutu daya tarik objek wisata dengan melalui pelaksanaan rencana peningkatan fasilitas infra dan sulfra struktur guna menunjang pengembangan wisata bahari. Sasaran ini bisa tercapai jika dikembangkan mutu mutu pengusa pengusaha ha jasa perhotela perhotelan n yang yang sudah sudah dilaks dilaksana anakan kan oleh Badan Usaha atau perorangan berdasarkan syarat kesehata, kebutuhan jumlah dan luas kamar, fasilitas serta syarat lain yang berkaitan dengan perizinan membangun dan atau perluasan bangunan. Menumbuh kembangkan mutu dan syarat pelayanan rumah makan berdasarkan syarat kesehatan makanan dan minuman, kebutuhan jumlah kursi dan fasilitas lain, serta syarat lain yang berkaitan dengan perizinan membangun dan atau perluasan bangunan. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah : 1. Menetap Menetapkan kan peratura peraturan n daerah daerah mengenai mengenai penyelen penyelenggar ggaraan aan izin dan retrib retribusi usi pengembangan hotel, wisma dan rumah makan di lokasi objek wisata maupun di pusat kota kabupaten. 2. Menetap Menetapkan kan keputusa keputusan n mengen mengenai ai klasifik klasifikasi asi hotel, hotel, wisma, wisma, dan rumah rumah makan makan atas dasar peraturan perundangan yang berlaku. 3. Menetap Menetapkan kan keputusan keputusan mengenai mengenai pengatura pengaturan n pemben pembentuk tukan an asosia asosiasi si hotel, hotel, wisma dan rumah makan sebagai wadah pembinaan pengetahuan usaha saran wisata daerah. 4. Menetap Menetapkan kan keputusa keputusan n mengena mengenaii tim tim pembin pembinaa pengelo pengelolaan laan dan pengawasa pengawasan n pengembangan pengembangan usaha sarana wisata daerah dengan membuat perlindungan perlindungan pemukiman masyarakat Bajo sebagai objel wisata bahari.
17
Bert Bertit itik ik tola tolak k kepad kepadaa ruang ruang ling lingkup kup urus urusan an peme pemeri rint ntah ah di bida bidang ng kepariwisataan seperti yang telah diutarakan diatas, maka secara lebih khusus untuk pelaks pelaksana anaan an masing masing-ma -masin sing g jenis jenis urusan urusan dalam dalam member memberika ikan n kebija kebijakan kan operas operasion ional, al, yaitu : 1. Menet Menetap apkan kan pusa pusatt-pu pusa satt wila wilaya yah h penge pengemb mban anga gan n obje objek k wisa wisata ta atas atas dasar dasar analisa analisa strukt struktur ur Rencan Rencanaa Tata Tata Ruang Ruang Pengem Pengembang bangan an Kawasa Kawasan n Pariwi Pariwisat sataa Daerah, dengan memperhatikan daya dukung usaha pengembangan fasilitas infra dan supra struktur, sarana dan prasarana penunjang pengunjung lokasi, serta nilai daya tarik objek yang mampu berkompetitif yang didukung oleh lingkungan alam dan masyarakatnya. 2. Menetap Menetapkan kan salah salah satu satu jenis objek objek wisat wisataa andala andalan n pada setiap setiap pusat pusat wilayah wilayah kawasan kawasan pengem pengembang bangan an objek objek wisata wisata sebagi sebagi objek objek wisata wisata yang yang memili memiliki ki karakteristik daya tarik yang paling menonjol, yang dilakukan berdasarkan anal analis isaa ting tingka kata tan n juml jumlah ah peng pengun unju jung ng,, juml jumlah ah dan dan jeni jeniss atra atraks ksii yang yang ditamp ditampilk ilkan, an, dukungan dukungan fasil fasilita itass sarana sarana dan prasar prasarana ana yang yang tersed tersedia, ia, serta serta kualitas kondisi infrastruktur infrastruktur dan suprastruktur suprastruktur yang menunjang. 3. Menetapkan Menetapkan Peratura Peraturan n Daerah yang mengatur mengatur segala jenis jenis sumber sumber penerim penerimaan aan pajak dan izin serta retribusi usaha pembangunan dan pengembangan terhadap setiap jenis usaha pengelolaan objek wisata daerah. 4. Menetapkan Menetapkan keputusan keputusan mengenai mengenai pengelola pengelolaan an izin dan retri retribusi busi usaha usaha rekreasi rekreasi dan hiburan umum di lokasi objek wisata maupun di pusat kota kabupaten. 5. Menetap Menetapkan kan keputus keputusan an mengena mengenaii pengend pengendali alian an dampak dampak lingkunga lingkungan n terhad terhadap ap usaha pengembangan sarana dan prasarana, serta pengembangan budi daya perekonomian pada lokasi objek-objek wisata; 6. Memben Membentuk tuk kelompokkelompok-kel kelomp ompok ok sadar sadar wisata wisata sebagt sebagtai ai kelomp kelompok ok sasara sasaran n pembin pembinaan aan usaha usaha pengemb pengembang angan an kegiata kegiatan n kepari kepariwis wisata ataan an pada pada tingkat tingkat kecamatan, kecamatan, desa dan kelurahan, sebaagi wadah perwakilan perwakilan masyarakat masyarakat untuk turu turutt berp berper eran an sert sertaa di dalam dalam kegi kegiat atan an pere perenc ncana anaan an dan dan pela pelaks ksan anaan aan pembinaan dan pengelolaan objek wisata daerah. Dalam rangka meningkatkan mutu dan jumlah penyelenggaraan promosi wisata daerah terhadap produk-produk objek wisata unggulan yang berkaitan dengan atraksi budaya, permainan rakyat, kesenian rakyat, objek wisata bahari maupun nilai sejarah sejarah daerah melalui berbagai keikutsert keikutsertaan aan dalam kegiatan festifal, festifal, lomba tingkat tingkat kabupaten, kabupaten, propinsi propinsi dan pusat, pusat, maupun penyebarluasan penyebarluasan informasi informasi wisata melalui melalui media ceta cetak k dan dan audi audio o visu visual al.. Hal Hal yang yang lain lain adal adalah ah meni mening ngka katk tkan an mutu mutu dan dan juml jumlah ah pendis pendistri tribus busian ian media media inform informasi asi wisata wisata daerah, daerah, baik baik yang yang berbent berbentuk uk brosur brosur leafle leaflet, t, maupun poster-poster kepada pengelola jasa hotel, biro perjalanan wisata, dan atau ke tempat lokasi abjek wisata yang ada di Indonesia.
Simpulan
Munculnya dua pola tempat tinggal suku Bajo yaitu rumah perahu (bidok) dan rumah rumah panggung panggung di darat, darat, menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa tanah tanah dan air merupa merupakan kan suatu suatu ekosistem ekosistem yang tak terpisahkan. terpisahkan. Ketertutupan Ketertutupan masyarakat masyarakat Bajo terhadap terhadap darat bukan hanya dilihat sebagai keterbelakangan tetapi kita harus mencari dan menemukan model
18
bahwa bahwa bahwa bahwa suku suku Bajo Bajo sudah sudah menyat menyatu u dengan dengan lingku lingkungan ngan laut. laut. Justru Justru yang harus harus dipertanyakan adalah mengapa suku Bajo bisa bersatu dengan laut yang penuh misteri dan mengagumkan seperti yang terekam dalam masyarakat secara turun temurun. Karena itu sangat benar jika masyarakat Bajo memahami laut itu sebagai karunia Tuhan; laut adalah adalah milik milik semua semua umat umat manusi manusia. a. Muncul Munculnya nya sekatsekat-sek sekat at kepemil kepemilika ikan n laut laut pada kelom kelompo pok k suku suku tert tertent entu, u, hany hanyaa dido didoro rong ng karen karenaa sifa sifatt kese kesera raka kahan han manu manusi siaa yang yang mengingkari laut sebagai karunia Tuhan. Karena sifat pengingkaran itu maka manusia harus bertanggungjawab untuk mempertahankan habitat yang hidup di dalamnya. Prin Prinsi sip p pemanf pemanfaa aata tan n pote potens nsii laut laut masi masih h demi demiki kian an berp berpeng engar aruh uh dalam dalam kehidupan kehidupan pemukiman bahari Masyarakat Masyarakat Bajo. Aktivitas Aktivitas seharian seharian memberikan memberikan makna tersen tersendir dirii dan memungk memungkink inkan an mereka mereka sebagai sebagai suku suku bahari bahari yang yang ulung. ulung. Pemaka Pemakaian ian teknologi kebaharian yang sangat sederhana adalah faktor sekunder dibalik keterampilan dan pemaha pemahaman man ilmu-i ilmu-ilmu lmu astron astronomi omi yang yang ratusa ratusan n tahun tahun mereka mereka manfaa manfaatka tkan n dan pertahankan. pertahankan. Namun demikian demikian keterdesaka keterdesakan n penyelamatan penyelamatan nilai-nila nilai-nilaii kebaharianny kebahariannyaa melalui perubahan tempat tinggal menjadikan mereka tersentuh untuk mencari kehidupan baru.
19
DAFTAR PUSTAKA
Andaya, Leonardd Y, The Kingdom of Johor 1641-1728 , London, 1975, Abdurrahim dan Wolholff, G.J, “ Sejarah Goa ”, Bingkisan, Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan Tenggara, tanpa tahun Abdul Razak Daeng Patunru, Sejarah Gowa, Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan dan Tenggara, 1969. A. Rasyid, Asba. Pemanfaatan Potensi Alam dan Masyarakat Bajo Dalam Pengembangan Pengembangan Wisata Bahari di Pesisir teluk Bone. Penelitian Penelitian Dasar Direktorat Penelitian dan pengabdian Masyarakat. Dikti. 1997 ____________, Sejarah Wajo, Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan dan Tenggara, 1964. Adatrechtbundels, Adatrechtbundels, XXXI Celebes, Is-Gravenhage : Martinus Nijhoff, 1929. Andi Mappanyukki, Lontara Gowa Bone, Koleksi Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan. Chabot, H. Th. 1950. Verwantschap, Stand en Sexe in Zuid-Celebes . Groningen/Jakarta: Groningen/Jakarta: J.B. Wolters. Ch. Pelras, Sulawesi Selatan Sebelum Datangnya Islam Berdasarkan, Kesaksian Bangsa Asing dalam Citra Masyarakat Indonesia, Jakarta: Sinar Harapan, 1983. Cohe Cohen, n, Abne Abner. r. 1971 1971 Cult Cultur ural al stra strate tegi giss in the the orga organi niza zati tion on of trad tradin ing g dias diaspo pora ra,, dala dalam: m: Claud Claudee Meillasso Meillassoux, ux, ed., The Developme Development nt of indigenous indigenous trade and market market In West West Africa. Africa. London: Cambridge University Press. Curtin, Philip D. 1984. Cross Cultural trade in World history, London Cambridge University Press. Cortesau, Armando. 1944. The Suma Oriental of The Tome Pires and the Book of Francisco -Rodrigues London : Robert Maclebose & Co. Hall, Kenneth R. 1985. Maritime Trade and state development in early South East Asia, Honolulu : University of Hawaii Press.
Friedericy, H. J, “ De Standen bij de Boegineezen en Makassaren ”, dalam Bijdragen Tot De Taal, Taal, Land en volkenkunde volkenkunde in Nederlandsh Indie Indie deel 90, Martinus Nijhoff, sGravenhage, 1963. J.M. Nas, Peter. The Indonesian City . Foris Publications Holland.1986 Kebijakan Pengembangan Pengembangan Kepariwisatan Kepariwisatan di Indonesia, Kumpulan Makalah. Makalah. Departemen Pariwisata. Pariwisata. RI. 2002 Mangemba, H.D, Kenalilah Sulawesi Selatan , Jakarta : Timun Mas, 1954, 1956. Mattulada, LATOA, Tesis Doktor, UI, 1975. Belum diterbitkan.
20
______________, Menyelusuri Jejak kehadiran kehadiran Makassar Dalam Sejarah . Bhakti Baru. 1982. _______________,“Kepemimpinan Orang Makassar”, Berita Anthropologi, UI, Jakarta, _______________,“Kepemimpinan 1977. ________________,“Pre-Islamic South Sulawesi”, ________________,“Pre-Islamic Sulawesi”, (ed) Dynamics of Indonesian History, Amsterdam, 1978. ________________,“Elite di Sulawesi Selatan ”, Perpustakaan Nasional, Nasional, No. 2, th. I, 1974. _______________,“Some Aspect of Macassar-Bugines Macassar-Bugines Historography”, (ed), Historians of sortheast Asia, OUP, London, 1962. Noorduyn, Sejarah Islam di Sulawesi Selatan, Kristen Indonesia, 1964. Tobing, Ph. O.L , Hukum Pelayaran Dan Perdagangan Amannag appa, Makassar, Yayasan Kebudayaan Kebudayaan Sulawesi Selatan dan Tenggara, 1961. Paliheng DG. Mangatta, Mangatta, Lontarak Bulo-Bulo Koleksi Koleksi Pribadi. Petta Bau, Lontarak Tondong dan Bulo-Bulo, Koleksi pribadi. Pelras, C. 1981. Celebes-Sud avant I’Islam selon les premiers temoignages etrangers. Archipel 21: 153-84. Pires, T. 1515. The Suma Oriental of Tome Pires , trans. Armando Cortesao. 2 vols. London :Hakluyt :Hakluyt Society, 1944. 1980. The Structure of Cities in southeast Asia, Fifteenth to Seventeenth Centuries. JSEAS 11, 2 : 235-50. Reid, Anthony ed, Slavery, Bondage dan Dependency In Southeast Asia. University of Queensland Press,1993. Survai Tradisi Lisan masyarakat Sulawesi Selatan. Lembaga Penelitian Unhas 1976. Kaset Hasil wawancara Beberapa tokoh Masyarakat Masyarakat Bajo di Kel. Bajoe Kabupaten Bone Bone
21
BIODATA PENULIS
Rasyid A. Ambo Sakka lahir di Sinjai, Sulawesi Selatan pada 31 Desember Desember 1966. Ketua Departemen Ilmu Sejarah Universitas Hasanuddin, Menyelesaikan S.I di Jurus Jurusan an Ilmu Ilmu Sejara Sejarah h Univer Universit sitas as Hasanu Hasanuddi ddin n ( UNHAS UNHAS)) Makass Makassar ar ( 1989). 1989). Mengikuti Mengikuti program program magister magister dalam dalam bidang bidang sejarah sejarah ekonomi ekonomi perkebu perkebunan nan dari (1996) Mengikuti program research Sejarah Maritim Maritim ke Negeri Negeri Belanda (2002) dan mendap mendapat at gelar gelar doktor doktor dalam dalam bida bidang ng Sejara Sejarah h Ekon Ekonomi omi Mariti Maritim m dari dari Univer Universi sitas tas Indonesi Indonesiaa (2003) (2003).. Kegiat Kegiatan an akadem akademis is dan ilmiah ilmiah yang yang pernah pernah diikut diikutiny inyaa antar antaraa lain lain Dosen Dosen Univer Universi sitas tas Sahid Sahid Jakart Jakarta, a, Seko Sekolah lah Tingg Tinggii Manajemen Industri Indonesia, Indonesia, Program Pasca sarjana STIAMI Jakarta, Penelitian Dasar Dikti Depdiknas Depdiknas (1998), Terpilih sebagai sebagai Peneliti Muda Japang Japang Fondatian tahun (2002), (2002), Peneliti Peneliti Pengkajian Pengkajian Naskah-nas Naskah-naskah kah Lontara Lontara di Sulawesi Sulawesi Selatan Kerjasama Kerjasama Universitas Universitas Hasanuddin Hasanuddin dengan dengan Ford Fondations Fondations 1990-1993 1990-1993,, Ketua Bida Bidang ng Pene Peneli liti tian an Pusa Pusatt Kaji Kajian an Wa Wani nita ta Lemb Lembag agaa Penel Penelit itia ian n Univ Univer ersi sita tass Hasanuddin 1992-1994, 1992-1994, Wakil Sekjen Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Mahasiswa Sulawesi Sulawesi Selata Selatan n –Indones –Indonesia ia (IKAMI) (IKAMI) 1996-1 1996-1999 999 Staf Ahli Lembaga Lembaga Pusat Pusat Pengkajian Hukum Hukum dan Strategi Nasional Jakarta, 1999- sekarang, Editor Jurnal Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Lembaga Penelitian Unhas sejak tahun 2005. Ketua Program Ilmu Sejarah Sejarah Pascasarjana Pascasarjana Unhas tahun 2004-sekarang.Ketua 2004-sekarang.Ketua Pelaksana Teks Kemampuan Bahasa Korea Kerjasama antara Unhas, UI, KLPT Korea dan Depnaker. RI. Ketua Kerjasama Penelitian Sejarah Lisan Jepang antara Universitas Hasanuddi Hasanuddin n dengan dengan Tokyo Tokyo Universi University ty Foreign Foreign Studies Studies Jepang Jepang,, Anggota Anggota Tim Reviewer Reviewer Nasional Nasional Penelitiaan Penelitiaan Dasar, Dasar, Hibah bersain, bersain, Penelitian Penelitian Dosen Muda Direktorat pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Ditjen Dikti. Depdiknas Depdiknas Tahun Tahun 2004- sekarang sekarang,, Anggota Tim Monitorin Monitoring g Penelitian Penelitian HB, PD,PDM PD,PDM dan dan PKW Direkt Direktora oratt pembin pembinaan aan Peneli Penelitia tian n dan Pengab Pengabdia dian n pada Masyarakat Masyarakat Ditjen Ditjen Dikti. Depdiknas Depdiknas.. Tahun 2004-Sek 2004-Sekarang arang.. Anggota Dewan Research Research Balai Penelitian Penelitian Pemerinta Pemerintah h Daerah I Sulawesi Selatan Selatan 2004- 2005, Ketua Tim Manajemen Revolusi Agro Sulawesi Sulawesi Selatan Karya Ilmiah Ilmiah antara lain Pendudukan Belanda di Kerajaan Bulo-Bulo Pada Abad ke 19. Skripsi Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Univ. Hasanuddin, tahun 1989 Lontarak Sebagai Sumber Sejarah Sejarah Lembaga Lembaga Penelitian Penelitian Universitas Universitas Hasanuddin Hasanuddin 1993I Tenri Awaru Besse Kajuara Profil Pejuang Wanita Wanita PSW. Lembaga Penelitian Universitas Hasanuddin Hasanuddin 1996 Besse Langello Bulo-Bulo Sinjai Profil Pahlawan Wanita. PSW. Lembaga Penelitian Penelitian Universit Universitas as Hasanuddin Hasanuddin 1997, Bulukumpa Bulukumpa dalam Tinjauan Tinjauan Historis Historis Makala Makalah h dalam dalam Seminar Seminar Penent Penentuan uan Hari Hari Jadi Jadi Kabupat Kabupaten en Buluku Bulukumba mba 1997 1997 Sentralisasi Dalam perdagangan Kopra Makassar. Makalah Mukernas Sejarah ke13 Makassar Makassar 1997 Persekut Persekutuan uan Tellu Tellu Limpo Limpoee Sebaga Sebagaii Hari Hari jadi jadi Kab. Kab. Sinjai Sinjai Makalah Makalah dalam Seminar Seminar Hari jadi Kabupaten Kabupaten Sinjai Sinjai 1998 Perlawanan Perlawanan Rakyat Rakyat Tellu Limpoe Terhadap Imperialisme Belanda; Kajian Pemberontakan di daerah Pedalam Pedalam Kerajaan Bugis, Direktorat Direktorat Sejarah Sejarah dan Nilai Nilai Tradisional Tradisional Depdikbud Depdikbud 1996; Pemanfaatan Potensi Alam dan Masyarakat Bajo Dalam Pembinaan Wisata bahari, Penelitian Dasar Dikti Depdikbud. 1998 Pola Perdagangan Kopra Makassar Hibah Pekerti Depdiknas. tahun 2004-2005 Makassar Sebagai Bandar Perdagangan Jalur Sutra. Direktorat Sejarah Dan Nilai Tradisional Depdikbud RI. 1999. Tingkat Kesadaran Sejarah Pemuda di Jawa Timur dan Jawa Barat. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Depdikbud. 2000; Pulau Sitombak Sastra Daerah Ambon, dalam buku buku Antalogi sastra sastra daerah Nusantara. Yayasan Obor 1999; 1999;
22
Produksi dan Kebijakan Ekspor Kopra di Makassar ,1927-1958 Tesis UI, 1997 Perd Perdag agan anga gan n di Maka Makass ssar ar Pada Pada masa masa Akhi Akhirr Kolo Koloni nial al Bela Beland ndaa 1896 1896-1 -195 958 8 Kapitalisasi dan Kompetisi Kompetisi Perdagangan Dunia, Dunia, Peneliti Muda Toyota Foundation tahun 2000-2001; 2000-2001; Some Note Emergence Emergence Relations Relationship hip Between Macassar Macassar and Portuguese. Makalah Sumbangan Komprensi Internasional Internasional 500 500 tahun hubungan hubungan Indone Indonesi siaa Portug Portugis is Pasca Pasca Sarjana Sarjana UI Kerjas Kerjasama ama Studi Studi Kajian Kajian Asia Asia Tengga Tenggara, ra, Kedutaan Peotugal Jakarta 2000. Soekarno, Islam dan dan Civil Civil Society Society bersama Adi Adi Suryadi Culla dalam Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Kristen Indonesia. Vol.5 no.18 no.18 Februari 2003 Konflik Konflik Buruh di Makassar Makassar 1930-1965 oleh Projec Projectt NIOD NIOD Book Book Beland Belanda, a, 2003 2003 Ekspan Ekspansi si dan Kontr Kontraks aksii Ekspor Ekspor Kopra Kopra Makass Makassar, ar, 1883-1 1883-1958 958.. Diser Disertas tasii UI-200 UI-2003 3 Konfli Konflik k dan Permasala Permasalahan hanny nyaa di Indonesia oleh Yayasan Masyarakat Mandiri Indonesia, Jakarta,2003 Pelayaran Sawerigading Perekat Integrasi Bangsa. Makalah Seminar Internasional , Masamba Palopo Palopo 2003 Peserta Peserta Seminar Seminar Multikult Multikulturali uralisme,C sme,Cisaru isaruaa Dep. Pariwisata Pariwisata dan Kebudayaan RI-2004 Peserta Peserta Seminar Seminar Pemetaan Pemetaan Konflik Konflik di Indonesia Indonesia,, Cisarua Cisarua Dep. Pariwisata Pariwisata dan Kebudayaan RI-2004 Peserta Diskusi Konflik dan Kekerasan di Indonesia. Alumni Leiden Leiden Universit Universiteit eit kerjasama kerjasama dengan dengan Perwakilan Perwakilan KITLV KITLV Indonesia Indonesia,, Erasmus Erasmus Kedutaan Kedutaan Belanda, Belanda, 2004. Pemakalah Pemakalah dan Pembahas Pembahas Workshop Workshop Internasional Internasional on The Economic Economic Side of Decolonizati Decolonization on yang diselengar diselengarakan akan Oleh Nederlands Nederlands Instituut Instituut voor Oorlogsdo Oorlogsdocumen cumentatie tatie,, LIPI dan UGM diYokyak diYokyakarta arta 18-19 Hotel Inna Inna Garuda Garuda Yogyakar Yogyakarta ta Pemaka Pemakalah lah Pada Worksh Workshop op Intern Internasi asion onal al Sejara Sejarah h Perburuhan Perburuhan dalam dalam Lintas Kekuasaan Kekuasaan Yang diseleng diselenggraka grakan n oleh Nederlands Nederlands Instituut Instituut voor Oorlogsdo Oorlogsdocumen cumentatie tatie,, LIPI dan Pusat Studi Realino Realino Yogyakart Yogyakartaa tanggal 20- 22 Agustus 2004 2004 Pemakalah Seminar Nasional ColliQ Pujie Pahlawan Nasional, Barru 25 Oktober 2004 . Korban 40 ribu Jiwa di Sulawesi Selatan Pelanggaran HAM Berat Pemerintah Belanda Harian Fajar 14 Desember 2005 Bungkarno Terlibat Secara politis Dalam Gerakan G.30 S. PKI Harian Fajar 7 Desember 2005