Oleh : Andaru Kusuma Praja 20090310042
•
•
Nutrisi Parenteral Parenteral adalah suatu s uatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaan. Nutrisi parent p arenteral eral tidak menggantik menggantikan an fungsi alamiah usus, karena itu hanya merupakan jalan pintas sementara sementara sampai usus berfungsi normal kembali.
Memberikan nutrien yang cukup yang
diperlukan oleh tubuh Mencegah defisiensi asam lemak esensial Menyediakan energi pada proses metabolik Menjaga laju pertumbuhan Meningkatkan penyediaan protein
Indikasi Pemberian Nutrisi Parenteral
Pasien dengan ketidakmampuan menyerap nutrisi melalui saluran GI (hiperemesis gravidarum, gangguan hemodinamik, obstruksi usus halus) Pasien tidak sadar Pasien yang menjalani kemoterapi dosis tinggi, radiasi dan transplantasi tulang sumsum Pankreatitis sedang sampai berat Kekurangan gizi parah dalam menghadapi saluran pencernaan nonfunctional atau katabolisme ketika pasien tidak makan selama 5 hari atau lebih Pasien katabolik parah dengan atau tanpa gizi buruk ketika saluran pencernaan tidak bisa digunakan dalam waktu 5 sampai 7 hari
Lanjutan... Pasien yang menjalani operasi mayor seperti : Kolektomi total Esophagogastrotomy Pancreaticodudenectomy Pasien-pasien dengan trauma moderat seperti : Pasien dengan 30 – 50% permukaan tubuh luka bakar Trauma neurologis, dan sebagainya
Pasien yang memiliki saluran GI yang bermanfaat dan
fungsional (penyerapan nutrisi yang memadai) Ketidakmampuan memperoleh akses vena Ketika resiko pemberian melebihi efek sampingnya Pasien preoperatif yang bukan malnutrisi berat Pankreatitis akut ringan Kolistis akut Penyakit paru yang mengalami eksaserbasi Penyakit berat stadium akhir
Metode Pemberian 1. Nutrisi Parenteral Parsial Pemberian sebagian kebutuhan nutrisi melalui intravena. Sebagian kebutuhan nutrisi harian pasien masih dapat di penuhi melalui enteral. Cairan yang biasanya digunakan dalam bentuk dekstrosa atau cairan asam amino
Lanjutan... 2. Nutrisi Parenteral Totalis Pemberian nutrisi melalui jalur intravena ktka kebutuhan nutrisi sepenuhny hrs dipenuhi melalui cairan infus. Cairan yg dpt digunkn adlah cairan yg mngndug karbohidrat sprti Triofusin E1000, cairan yg mengandung asam amino sprti PanAmin G, dan cairan yg mengndung lemak seperti Intralipid
Cara Pemberian Nutrisi Parenteral 1. Nutrisi Parenteral Perifer Pemilihan peripheral acces tergantung pada kondisi klinis, kebutuhan, toleransi terhadap volume. Dianjurkan:
•
•
–
–
–
Osmolality < 700mOsm/kgH2O ,maksimal 900mOsm/kgH2O Total k.cal dibatasi oleh konsentrasi dan rasio volume pemberian Termasuk separuh elektrolit yang dianjurkan untuk nutrisi parenteral
Lanjutan... 2. Nutrisi Parenteral Central •
•
Tergantung kebutuhan kalori, volume yang diberikan serta kondisi pasien Terbaik dengan komponen: –
Amino acid >5%
–
Dextrose >20%
–
Lipids
–
Mengandung vitamin, mineral, dan trace elements
–
Osmolality > 700 mOsm/kgH2O
Komponen Dalam TPN
Kebutuhan Nutrisi Neonatus dan Anak Kebutuhan Cairan inisial pada neonatus
Kebutuhan Elektrolit
Lanjutan... •
•
Energi Umumnya bayi baru lahir utk dpt tumbuh memerlukn kalori 50-60 kkal/kg BB/hari (to maintain weight) dan 100-200 kkal/kg BB/hari (to induce weight-gain). Karbohidrat Untuk mencegah terjadinya hipoglikemia, kebutuhan yg diperlukan utk bayi cukup bulan adalah 6-8 mg/kg BB/menit dan bayi kurang bulan adalah 4 mg/kg BB/menit, dapat ditingkatkan 0,5-1 mg/kg BB/menit setiap hari sampai 12-14 mg/kg BB/menit dalam 5-7 hari.
•
Protein
Pemberian protein biasanya dimulai dlm 48 jam pemberian nutrisi parenteral dan diberikan dlm bentuk asam amino sintetik. Dosis yang dianjurkan adalah a. Neonatus dengan BB < 1000 g Awal dengan 0,5-1 g/kg BB/hari, kemudian ditingkatkan lagi 0,25-0,5 g/kg BB/hari sampai mencapai 2,5-3,5 g/kg BB/hari dan asam amino 2-2,5 g/kg BB/hari. b. Neonatus dengan BB > 1000 g awal dengan dosis 1 g/kg BB/hari, kemudian ditingkatkan 1 g/kg BB/hari sampai mencapai 1,5-3,5 g/kg BB/hari.
•
Lemak
Pemberian lemak dpt menggunakan emulsi lemak 10% yang mengandung 10 g trigliserida dan 1,1 kkal/ml atau 20% yang mengandung 20 g trigliserida dan 2 kkal/ml. Kebutuhan lemak pd pemberian NPT adalah a. Nonatus dengan BB < 1000 g Awal 0,5 g/kg BB/hari, kemudian ditingkatkan 0,25-0,5 g/kg BB/hari sampai mencapai 2-2,5 g/kg BB/hari. b. Neonatus dengan BB > 1000 g Awal di mulai dengan dosis 1 g/kg BB/hari, kemudian ditingkatkan 1 g/kg BB/hari sampai mencapai 3 g/kg BB/hari.
Komposisi Kebutuhan Vitamin & Unsur Kelumit
Kebutuhan Nutrisi Dewasa •
•
Kebutuhan Cairan Pda umumnya sekitar 30-50ml /KgBB / hari, apabila oligouria cairan yg diperlukan 500-600 ml ditambah produksi urine perhari KARBOHIDRAT SEBAGAI SUMBER ENERGI Dosis aman dari masing-masing karbohidrat : - Glikosa ( Dektrose ) : 6 gram / KgBB /hari - Fruktosa / Sarbitol : 3 gram / Kg BB/hari - Xylitol / maltose : 1,5 gram /kgBB /hari
•
•
EMULSI LEMAK INTRAVENA 500 ml emulsi lemak 10 ml paling sedikit 2 kali seminggu Protein – 1 gram Protein – 4 kcal Tujuan dari penyediaan asam amino adalah peningkatkan keseimbangan nitrogen positif Protein dapat menunjukkan kontraindikasi pada ensefalopati hati atau gagal ginjal saat dialisis Persyaratan: –
–
Dewasa 0.8 g/ kg/ hari Pasien penyakti kritis 1.2 – 2.5 g/ kg/ hari
Mikronutrient Pemberian calsium, magnesium & fosfat didasarkan kebutuhan setiap hari, masing-masing : Calcium : 0,2-0,3 meq/ kg BB/ hari Magnesium : 0,35-0,45 meq/ kg BB/ hari Fosfat : 30-40 mmol/ hari Zink : 3-10 mg/ hari Immunonutrient Perkembangan terbaru dlm tunjangan nutrisi diperkenalkanny immunonutrient. Tiga grup nutrient utama yg termasuk dlm immunonutrient adalah Amino acids (arginine, glutamin, glycin ) Fatty acid. Nucleotide.
1. Berkaitan dengan kateter: Insersi: pneumothorax, chylothorax, hemothorax, emboli udara, arterial puncture, nerve injury. Mekanikal: letak kateter tidak baik, phlebitis, thrombosis, oklusi kateter, ruptur, emboli Infeksi: tempat insersi kateter, subcutaneous tunnel, kolonisasi, bakterimia, sepsis ▪
▪
▪
Lanjutan... 2. Metabolik Hiperglikemia atau hipoglikemia Gangguan keseimbangan elektrolit Prerenal azotemia Keseimbangan asam-basa abnormal Refeeding syndrome-measure P, Mg, K, and glucose ▪
▪
▪
▪
▪
Lanjutan... 3. Gastrointestinal Gangguan fungsi hati Komplikasi dapat dikurangi dengan cara memberikan makanan dalam jumlah kecil lewat enteral, bila memungkinkan. 4. Over feeding Pemberian lebih dari 35 k.cal akan berakibat: hepatic steatosis, hyperglycemia, prerenal azotemia, hypertriglyceridemia, increased CO2 production,respiratory distress syndrome ▪
▪