DEWASA AWAL Criteria Dewasa Awal
Dua criteria yang diajukan untuk menunjukan akhir masa muda dan permulaan masa dewasa awal adalah kemandirian ekonomi dan kemandirian kemandirian dalam membuat keputusan. keputusan. Hal ini biasanya terjadi pada seseorang yang sudah menyelesaikan Universitas atau SMU untuk sebagian orang dan mendapakan pekerjaan yang dapat menunjang hidupnya. Perkembangan Perkembangan Fisik
Puncak perkembangan perkembangan fisik dicapai pada usia di bawah 30 tahun, dalam masa ini juga dalam kondisi sehat. Hanya sedikit orang dewasa awal mempunyai penyakit yang kronis. Pada kisaran usia dewasa awal, kita harus sudah mulai memperhatikan nutrisi dari asupan makanan dan perikalu makan yang baik, juga olah raga dan kemungkinan ketergantungan pada obat-obatan. Seksualitas
Seksualitas memainkan peranan penting dalam kehidupan dewasa awal. Bagi sebagian besar, seks memiliki saat-saat paling menyenangkan dan juga tidak menyenangkan. Dewasa ini orang-orang sudah memiliki keterbukaan dalam menanggapi tentang permasalahan seksual, perilaku seks yang liberal yang dianut oleh sebagian orang merupakan salah satu aspek terjadinya keterbukaan permasalahan seksual. Seperti menanggapi tentang perilaku seks heteroseksual dan homoseksual yang semakin berani menunjukkan eksistensi mereka di public. Perkembangan Perkembangan Kognitif
Kemampuan kognitif dewasa awal sangat baik dan juga menunjukan adaptasi dengan aspek pragmatis dalam kehidupan. Kopetensi sebagai seorang yang dewasa awal mungkin memerlukan banyak keterampila berfikir logis dan adaptasi pragmatis terhadap kenyataan. Piaget percaya bahwa remaja dan seorang dewasa awal mempunyai cara berfikir yang sama. Namun ada beberapa ahli lain beranggapan bahwa saat dewasalah tahapan operasi formal terjadi. Sehingga mereka mungkin masih membuat hipotesis tentang masalah-masalah yang mereka alami seperti remaja, namun akan menjadi lebih sistematis ketika mendekati masalah sebagai seorang dewasa. Dan menurunkan suatu pemecahan masalah dari suatu masalah yang dihadapinya.
Fase-fase kognitif yang terdapat dapat pada masa dewasa menurut K. Warner Schacie (1977) : 1. Fase mencapai prestasi (achieving stage) adalah fase dimana dewasa awal yang menurut schacie, melibatkan penerapan intelektualitas pada situasi yang memiliki konsekuensi besar dalam mencapai tujuan jangka panjang, seperti pencapaian karir dan pengetahuan. 2. Fase tangung jawab (responsibility stage) adalah fase yang terjadi ketika keluarga terbentuk dan perhatian yang diberika pada keperluan-keperluan pasangan dan keturunan. 3. Fase eksekutif (the executive stage) adalah fase yang di nyata kan Schaie terjadi di masa dewasa tengah, dimana seseorang bertangung jawab kepada system kemasyarakatan dan organisasi sosial (pemerintahan atau perusahaan, misalnya). Dalam fase ini individu membangun pemahaman tentang bagaimana organisasi sosial bekerja dan berbagai hubungan kompleks yang terjadi di dalamnya. 4. Fase Reintegratif (the reintegrative stage), fase ini terjadi pada masa dewasa akhir. Dimana orang dewasa yang lebih tua memilih untuk memfokuskan tenaga mereka pada tugas dan kegiatan yang bermakna bagi mereka. Karir dan Pekerjaan
Seperti di ketahui pengembangan karir yang baik dianjurkan bahwa orang muda seharusnya mengeksplorasi berbagi pilihan karir yang ada. Dan merencakan dan mengambil keputusan tentang karir yang akan mereka geluti secara serius. Karena produktivitas kerja yang baik tampak muncul pada usia berkisar di 30 tahunan, maka dari itu penting bagi seseorang merencakan karir nya dari usia muda. Ada tiga teori pokok yang mengambarkan bagaimana cara individu membuat pilihan menyangkut karir. o
Teori pertama adalah teori perkembangan Ginzberg, dalam teori ini Ginzberg membagi 3 fase pemilihan karir ; fantasi : keinginan/ cita-cita masa kecil ,tentative : fase dimana tansisi dari fantasi pada masa kanak-kanak menuju pengambilan keputusan yang realistik pada masa dewasa, dan realistic : pada fase ini individu mengeksplorasi lebih luas karir yang ada.
Teori yang kedua adalah teori konsep diri Super. Teori konsep diri tentang karir (the
o
career self-concept theory) adalah pandangan Donald Super bahwa konsep diri individu memaikan peranan pokok dalam pemilihan karir. Super percayabanyak perubahan perkembangan dalam konsep diri tentang pekerjaan terjadi pada waktu remaja dan dewasa muda. Donal membagi nya denga 5 fase : 1. Fase kristalisasi;1418 tahun mereka mengembangkan gagasan pekerjaan dengan konsep diri global yang mereka miliki 2. Fase pengkhususan; 18-22 tahun, mereka mempersempit pemilihan karir dan memulai perilaku yang memungkinkan mereka memasuki beberapa tipe karir 3. Fase implementasi; 21-24 tahun, orang dewasa muda menyelesaikan pendidikan dan pelatihan kemudian memasuki dunia kerja 4. Fase stabilisasi; 25-35 tahun, keputusan untuk memilih dan kecocokan dengan karir tertentu 5. Fase konsolidasi; 35-keatas, individu berusaha memajukan karir dan mencapai posisi yang lebih tinggi. o
Teori yang ketiga adalah teori tipe kepribadian Holland. Teori ini adalah pandangan John Holland tentang pentingnya membangun keterikatan atau kecocokan antara tipe kepribadian individu dengan pemilihan karis tertentu. Ada enam tipe kepribadian dasar yang berhubungan dengan pemilihan karir menurut Holland : realistic, investigative, artistic, sosial,wiraswasta dan konvelsional.
Perkembangan Sosio-Emosi Pada Masa Dewasa Awal
Pada perkembangan ini banyak sekali aspek yang mempengaruhi kematangan sosioemosi seseorang. Seperti daya tarik dan cinta yang termasuk juga didalamnya keintiman, kemandirian dan gender, pernikahan dan keluarga dan keragaman gaya hidup orang dewasa saat ini. Cinta Seperti ketika berbicara soal cinta pada orang dewasa tentu pemahaman kata tersebut berbeda dengan pemahaman yang di miliki remaja. Cinta pada orang dewasa terdapat beberapa aspek yang tidak dimiliki remaja seperti munculnya keintiman, gairah seksual, kematangan hubungan. Cinta sendiri dapat mengacu pada perilaku manusia yang luas dan kompleks, cinta dapat di klasifikasikan menjadi empat bentuk : altruisme, persahabatan, cinta yang romantic atau begairah dan cinta yang penuh perasaan dan persahabatan.
Dan pada bentuk cinta yang ke-dua yaitu cinta romantic, biasanya orang dewasa yang sudah mengalaminya akan menjadi alasan utama untuk memasuki pernikahan. Karena pada cinta romantic segala aspek emosi muncul disini, seperti kemarahan, gairah seksual, kesenangan, dan kecemburuan, saling membutuhkan. Yang membuat kematangan perasaan dalam menjalin hubungan yang serius dengan orang la in. Pernikahan dan Keluarga Dalam pembahasan tentang pernikahan dan keluarga, ini berpusat pada siklus kehidupan keluarga, kecenderungan pernikahan, harapan dan mitos pernikahan, gender, keintiman, pekerjaan rumah tangga dalam pernikahan, dan peran orangtua. Hal-hal tersebut sangat menunjang keberlangsungan kehidupan pernikahan dan keluarga yang baik, dalam arti ketika hal-hal yang tersebut di atas dilakuakan dengan porsi yang baik dan benar menurut norma-norma yang berlaku pada lingkungan individu tersebut. Ada 6 tahap siklus kehidupan keluarga: 1. Meninggalkan rumah; orang dewasa muda hidup sendiri, menerima tangung jawab emosional dan keuangan bagi diri sendiri. 2. Pengabungan keluarga melalui pernikahan; pasangan baru dan berkomitmen pada system yang baru. 3. Menjadi orang tua dan keluarga dengan anak; menerima anggota baru dalam system tersebut. 4. Keluarga dengan anak remaja; meningkatkan fleksibilitas batas-batas keluarga untuk mencakup kemandirian anak dan kelemahan kakek-nenek 5. Keluarga pada kehidupan usia tengah baya; menerima keluar dan masuknya anggota ke dalam system keluarga. 6. Keluarga pada kehidupan usia lanjut; menerima pergeseran peran antara generasi. Keragaman Gaya Hidup Orang Dewasa Keragaman gaya hidup orang dewasa saat ini menjadi topic pembahasan yang menarik,Terutama ketika menyangkut dengan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan. Ada dua gaya hidup orang dewasa yang mejadi perhatian lebih para penetili, yang pertama orang dewasa yang hidup sendiri dan orang dewasa yang bercerai. Kedua pilihan hidup tersebut secara harfiah akan dapat bermakna sama yaitu keputusan untuk hidup sendiri, namun secara psikologis sangat berbeda.
Orang yang mempunyai pilihan gaya hidup sendiri sangat banyak terutama di wilayah urban. Kesibukan berkarir menjadi salah satu alasan orang dewasa saat ini memilih untuk hidup sendiri,selain itu karena tingkat perceraian yang sangat tinggi mejadikan ketidak percayaan beberapa orang dengan pernikahan. Terdapat keuntungan dan kerugian dari hidup sendiri, diantaranya otomoni merupaka salah satu keuntungan dalam hidup sendiri, namun kesepian merupakan kerugian yang harus diterima ketika memutuskan untuk hidup sendiri. Kemudian gaya hidup bercerai. Tingkat perceraian saat ini meningkat drastis, walaupun kenaikannya mulai melambat namun perceraian merupaka hal yang kompleks dan emosional yang dialami oleh manusia. Stress akibat perpisahan dan perceraian yang terjadi menempatkan laki-laki maupun permpuan dalam kesulitan fisik maupun psikis. Pada tahun pertama perceraian, ketidakseimbangan perilaku orang dewasa terjadi, namun dalam beberpa tahun setelah perceraian itu stabilitas tersebut bisa saja kembali.
Observasi Dewasa Awal Biodata subjek : 1. Nama
:M
2. Usia
: 24 th
3. Jenis kelamin
: perempuan
4. Pendidikan
: S1/ Sastra Indonesia
5. Berat & tinggi badan : 45 / 163 6. Anak ke-
: tunggal
7. Pekerjaan
: belum ada
8. Agama
: islam
Pertanyaan : 1. “Hobi kamu apa?” Jawab : jalan2, renang, shopping n mencoba menu di restoran baru aq suka kuliner mbak .”Makanan apa yang kamu paling suka, kamu termasuk orang yang pilih2 makanan ga? ” Jawab : emmm pastel tutup bikinan Ibu
kost ku, aku bukan orang yang pilih2 apa lagi klo ada sambal, karena aku suka banget ma pedes. 2. Dalam sehari berapa kali makan, suka ngemil juga ga? Jawab : aku cukup sering mbak, 3-4 x. lagi program naikin berat badan mbak tp aku ga seberapa suka ngemil. Lebih baik makan berat skalian. 3. Dan shopping, berapa kali dalam sebulan km shopping? Jawab : ga mesti sech mbak, tergantung mood and kantong aja .. “Kira2 berapa? Trus paling sering belanja apa?” Jawab: ehmm…. 3 x an lah mbak, tas… aq suka bli tas, aq koleksi tas. “Wow cukup sering juga yah? Jawab : iya mbak…
4.
Lalu berapa kali ke salon dan ke klinik kecantikan dalam 1 bulan? Jawab : ke
salon 2x dan ke klinik sebulan 1x. “Selain ke salon or klinik kecantikan, di rumah juga melalukan perawatan tubuh sendiri ga, seberapa sering?” Jawab : iya,
kadang luluran sendiri di rumah biasanya 3x dalam 1 minggu. 5. Gimana dengan olahraga, kamu suka olah raga? Jawab : ehmm.. ga terlalu jg sech mbak, Cuma renang aja. Tapi karena kolam renangnya jauh jadi ya jarang renang dech. Tp kadang2 klo weekend suka main sepeda ma temen2.
6. O ya suka hangout kemana? Jawab : paling ke mall, cari makan ma temen2. “Pernah hangout ke club? & pernah minum2an keras? ” Jawab : pernah sesekali,
klo minum engga.. “Kenapa engga, bukannya klo anak muda sekarang ke club ga minum di bilang ga keren? Trus ngapain aja di club? ” Jawab : ga suka baunya
mbak, hangout aja
dengerin music joget2. Aku udah ngeresa cukup keren koq
walaupun ga minum. Aku ga suka yang aneh2 mbak, Indonesia kan panas kenapa harus minum. Aku masuk club klo ga ada acara ma temen2 ga akan masuk. Aku lebih suka nongkrong di café mbak yang crowed nya ga sepadat club. 7. Kamu termasuk sosialista ga? Jawab : enggaklah mbak, angka nol di rengkeningku ga banyak mbak. Gimana mau jadi sosialista… hehe… 8. Punya riwayat sakit ga atau penyakit bawaan? Jawab : ada maag dan darah rendah mbak, klo penyakit bawaan ga ada mbak.. 9. Sekarang kegiatannya apa aja? Jawab : ya gini2 aja, cari-cari kerjaan mbak. “Memang udah kasih lamaran dimana aja?” Jawab : banyak mbak.
10. Emang cita2 nya apa,trus pengen kerja dimana? Jawab : dulu waktu kecil sech sempet pengen jadi astronot, sempet juga pengen jadi satpam mabak. “Kapan itu?” Jawab : Sd-an dech mbak . “Trus klo sekarang pengen jadi apa?” pengen jadi jurnalis dan pengennya sech kerjanya di stasiun televisi.”Sejak kapan pengen jadi jurnalis?” Jawab : sejak ikut club jurnalis dulu dikampus.
11. Dulu waktu kul pernah kerja part time ga? Klo pernah dimana? Jawab : pernah, jadi guru les privat Sd, Smp, Smu. “ berapa lama?” jawab : hamper 2 tahunan. “ inget ga gaji pertama buat apa?” jawab : di kasih ibu, dari dulu pengen banget bisa
ngasih ibu duit hasil kerja ku . “ terus kenapa sekarang berhenti?” Jawab : dulu she karena kebentur ma ngerjain skripsi, sekarang mau ngajar lagi tapi masih belum dapet mood nya mbak. 12. Apa pendapatmu tentang free-seks? Jawab : sangat menetang, bukan karena agama saja yang melarang. Tapi menurut ku wanita jawib banget ngejaga kesuciannya. 13. Sudah punya pacar? Jawab : baru putus . “Kenapa putus ?” Jawab : tidak dapat restu dari orang tua karena berbeda Negara, orang tua inginnya orang Indonesia aja. “ memang orang mana?” jawab : turkie. “Kenal dimana?” jawab : di kenalin temen.
“Dia tinggal di Indonesia apa di turkie?” di turkie mbk, tapi pernah kesini. “ udah berapa lama?” Jawab: udah 2 tahunan mbak. “ dalam 2 tahun pacaran, berapa kali kamu ketemu dia?” jawab : baru 2 kali, kami berhubungan selama ini lewat
telepon & video call aja. “ selama pacaran sama dia pernah selingkuh?” jawab :
pernah mbak, 2 kali . “kenapa?” jawab : yah ga menungkiri klo aku juga butuh sosok nyata yang bisa ada di samping ku, karena dia jauh yah aku selingkuh dech. “lalu kenapa ga di lanjutin pacaran ma yang deket aja?” Jawab : aku nyaman ma dia
mbak, selain dia cakep. Tapi dia juga dewasa, dia sosok laki2 yang aq idam2kan . “ lalu sekarang hubungan mu gimana ma dia? “ Jawab : aq juga bingung mbak, tapi
aku akan tetap berusaha ngeyakinin Ibu untuk setuju ma dia . “apa yang bikin kamu yakin ma dia?” jawab : ga tau juga, tapi aq nyaman aja ma dia. “kalo Ibu kamu setuju, akankah kamu menikah ma dia?” Jawab : iya mbak, pengennya. Dia udah
ngelamar aku waktu terakhir ke sini. Itu juga yang bikin aku putus ma dia, aku ga mau bikin dia terlalu lama nunggu jawaban ku. “gimna cara kamu ngeyakinin Ibu kamu untu nerima dia?” Jawab : aku juga belum tau, harus gimana. “ tapi komunikasi kalian masih baik? “ jawab : masih mbak.
14. Gambaran pernikahan yang ideal menurut kamu seperti apa? Jawab : ehm… aku pengen jadi istri yang baik, nyiapin baju buat suami, masakin dia tapi aku juga tetep pengen kerja. Karena aku ga seberapa suka yang full jadi ibu rumah tangga aja. 15. Menurut kamu, diri mu yang sekarang sudah merasa dewasa kah? “ Jawab : jujur sech belum, aku masih suka egois, trus masih susah untuk menahan emosi. “ kedewasaan menurut mu seperti apa sech?” Jawab: yah, yang matang. Bisa bijak
dalam bertindak dan ucapan. 16. Goal terbesar dalam hidup yang mau kamu capai apa? Jawab : bikin orang tua ku bangga. “dengan?” Jawab : dengan karir dan kehidupan ku mbak. 17. Ok, percakapan yag menarik. Makasih yah… Jawab : sama2 mbak.
Kesimpulan : Secara keseluruhan subjek termasuk orang yang mempunyai pendirian yang teguh, ketika sesuatu tidak sesuai dengan prinsip hidupnya dia tidak akan mudah terbawa arus walaupun dia cukup mempunyai pergaulan yang luas. Namun ketika kedewasaan diukur dengan kemandirian secara financial dan kestabilan emosi, mungkin subjek belum bisa di kategorikan seperti itu, bukan berarti subjek tidak dewasa sama sekali. Namun memang subjek belum mampu memenuhi criteria itu dengan sepenuhnya, secara financial saat ini dia masih bergantung kepada orang tua dan dalam segi emosi dia masih belum bisa mengkontrol. Hal tersebut saya simpulkan
ketika subjek menjawab pertanyaan yang saya ajukan pada saat wawancara, saat itu saya bertanya apakah dia sudah merasa dewasa?”jawab: jujur sech belum, aku masih suka egois, trus masih susah untuk menahan emosi. “. Tidak hanya pertanyaan itu saja yang membuata saya menyimpulkan hal tersebut, namun juga ketika dia menjawab pertanyaan saya tentang kenapa dia tidak mengajar lagi sambil menunggu pangilan kerja. Dan dijawab dengan, “sekarang mau ngajar lagi tapi masih belum dapet mood nya mbak”. Hal terbebut sudah bisa menandakan bahwa dia be lum mampu mengendalikan emisonya, karena segala sesuatu yang akan dia lakukan menunggu mood yang ada pada dirinya baik. Subjek juga belum mempunyai skala prioritas yang akan dia capai dalam hidup, di buktikan dengan beberapa pernyataan nya sendiri seperti.” Sekarang kegiatannya apa aja? Jawab : ya gini2 aja, cari-cari kerjaan mbak. “Memang udah kasih lamaran dimana aja?” Jawab : banyak mbak.” Ketika saya tanyakan tentang hal tersebut, subjek menjawabnya dengan nada datar, sekaan itu bukanlah hal yang ingin sekali dia raih. Mungkin ada hubungannya dengan status nya yang sebagai anak tunggal, walaupun tidak bisa dibilang subjek tergolong anak manja. Namun menurut saya ada pengaruhnya sebagai anak tunggal, dia tidak dituntut oleh orang tuanya untuk dapat memenuhi kebutuhan finansialnya sendiri. hal itu yang menjadikannya kurang
bersemangat dalam mencari pekerjaan secepatnya. Secara
sosio-emosi subjek juga belum mampu memenuhi criteria yang ada, ketika diukur dengan beberapa teori yang ada. Setelah melakukan observasi ini, saya menyadari bahwa untuk menjadi seseorang yang matang di dewasa awal, bukanlah perkara yang mudah. Karena kirasan usia tersebut manusia berada pada kondisi yang prima secara jasmani, sehingga mereka cenderung ingin mencoba segala sesuatu yang mereka ingin kan “mumpung masih muda”. Namun ketika hal tidak di kontol dengan emosi yang baik dan stabil, waktu yang seharusnya di gunakan dengan sebaik-baiknya dalam mengexplor apa yang mereka mampu lakukan akan terbuang dengan percuma.
MAKALAH
OBSERVASI DEWASA AWAL Dalam mata kuliah Psikologi Perkembang II
Di susun oleh : Nuke Alvitasari
(201110230311137)
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011-20012