Jenis-jenis Organisasi pada Proyek KontruksiDeskripsi lengkap
ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI yaitu dua orang atau lebih yang melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan secara bersama – sama dengan kemampuan dan keahlianya masing – masing untuk mencapai s…Full description
Isu-isu penting dalam pengawasan proyek Kontruksi dari persfektif Pengawas Proyek.Full description
MKFull description
Petunjuk penyusunan K3 KonstruksiFull description
Full description
proyek konstruksiFull description
Deskripsi lengkap
Metode Penjadwalan Proyek Konstruksi
Deskripsi lengkap
Full description
METODE KONSTRUKSI JEMBATANFull description
tugas manajemen konstruksi
Sistem Kontrak, Manajemen Konstruksi, Teknik Sipil, Proyek Konstruksi. merupakan gambaran sistem kontrak yang berlaki di indonesia, baik yang sering digunakan maupun menurut peraturan perund…Deskripsi lengkap
METODE KONSTRUKSI JEMBATANFull description
siklus proyek konstruksiDeskripsi lengkap
MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEKFull description
aria ar iasi si Sk Skem em Hu Hubu bung ngan an an anta tara ra Pi Piha hakkpihak yan yang g Terli Terlibat bat Ada beberapa kemungkinan skema hubungan antara pihak-pihak pihak-piha k yang terlibat, antara lain :
1. Tradisional
Hubungan kontraktual Hubungan fungsional
2.
Dalam kasus ini, sebuah institusi mempunyai kemampuan dan berfungsi sebagai pemilik, konsultan, dan sekaligus kontraktor. Proyek seperti ini disebut dengan proyek Swakelola Swakelola..
10
3.
Pemilik memiliki keahlian sebagai konsultan, sehingga hanya mengadakan hubungan kontrak dengan kontraktor sebagai pelaksana.
4.
Pemilik juga berfungsi sebagai kontraktor pelaksana, sehingga hanya mengadakan hubungan kontrak dengan konsultan.
11
5.
Hubung Hubu ngan an se sepe pert rtii in inii te terd rdap apat at pa pada da Turn-key Project.
6.
Struktur organisasi seperti ini terdapat pada proyek yang memisahkan tahap perencanaan dan desain dengan tahap pelaksanaan konstruksi.
12
7.
Struktur organisasi seperti ini dilaksanakan pada proyek yang menggunakan Konsultan Manajemen Konstruksi sebagai manajer konstruksi.
Jenis-j Jeni s-jeni eni Orga Organis nisasi asi Jenis organisasi proyek dapat dikelompokkan menjadi lima jenis organisasi atau pendekatan manajemen, yaitu : Tradisional Swakelola (pembangun – pemilik) Proyek putar kunci ( turn key project ) Proyek yang memisahkan kegiatan perencanaan dengan kegiatan pengawasan pelaksanaan proyek Proyek yang menggunakan konsultan manajemen sebagai manajer konstruksi ( construction manager )
13
Tradisional
Pemilik
Konsultan
Kontraktor Utama
Subkontraktor
Kerja dengan kemampuan sendiri
Ciri-cirinya Ciri-cirinya : Konsultan perencana terpisah Kontraktor utama (umum) tunggal Banyak melibatkan sub-kontraktor atau dikerjakan sendiri oleh kontraktor utama Jenis kontrak yang diterapkan biasanya : harga tetap (fixed cost ), ), harga satuan (unit price )
Swakelola
PPemilik
Divisi
Divisi
Perencana
Pelaksana
Sub-
Kerja dengan
kontraktor
kemampuan sendiri
Ciri-cirinya : Pemilik proyek bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan proyek Pekerjaan dapat dilaksanakan dengan kemampuan sendiri secara fakultatif atau dilaksanakan oleh kontraktor / subkontraktor Jenis kontrak yang ditetapkan biasanya : harga tetap, harga satuan
14
Turn-key Project
Pemilik
Konsultan Kontraktor
Konsultan
Kontraktor Utama
Subkontraktor
Kerja dengan kemampuan sendiri
Ciri-ciri dari bentuk organisasi proyek putar kunci dimana konsultankontraktornya berfungsi sebagai perencana dan pelaksana adalah: Suatu perusahaan yang bertanggung jawab baik untuk perencanaan maupun pelaksanaan konstruksi Ada keterlibatan subkontraktor-subkontraktor spesialis Jenis kontrak yang diterapkan pada bentuk organisasi seperti ini adalah : harga tetap
Proyek yang memisahkan kegiatan perencanaan dengan kegiatan pengawasan pelaksanaan proyek Pemilik
Konsultan Perencana
Konsultan Pengawas
Kontraktor
Ciri-cirinya : Pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan perencanaan berbeda dengan pihak yang bertanggung jawab terhadap pengawasan Jenis kontrak yang diterapkan pada bentuk organisasi seperti ini adalah : harga tetap
15
Proyek yang menggunakan konsultan manajemen sebagai manajer konstruksi (construction manager ) Pemilik
Manajemen Konstruksi
Konsultan Perencana
Konsultan Perencana
Kontraktor
Kontraktor
Ciri-cirinya : Manajer konstruksi umumnya bertindak sebagai wakil dari pemilik Tim tiga kelompok terdiri dari pemilik, manajer konstruksi, perencana, dan kontraktor
Keuntu Keuntunga ngan-K n-Keru erugia gia Jenis-Je Jenis-Jenis nis Struktur Struktur Organis Organisasi asi Proye Proye Konstru Konstruksi ksi No.
1
Skema Organisasi
Tradisional
Keuntungan
2
Swakelola
Pekerjaan menjadi lebih terkontrol Semua pihak saling berkoordinasi
Pemilik memiliki kuasa penuh terhadap seluruh pekerjaan proyek
Kerugian
Skala Proyek
Biaya lebih besar dibandingkan dengan swakelola
Menengah ke atas
Tidak ada kontrol untuk desain dan pelaksanaan Durasi dan biaya proyek tidak terkontrol
Kecil
16
3
4
5
Turn Key Project
6
Pemilik dapat mendesain dengan leluasa Biaya lebih ringan karena hanya ada 1 kontrak Pemilik dapat melaksanakan pekerjaan di lapangan dengan lebih leluasa Biaya lebih ringan karena hanya ada 1 kontrak
Pemilik tidak perlu repot Durasi dan biaya proyek terkontrol dengan baik Desain, pelaksanaan dan pengawasan dibawah tanggungjawab konsultan kontraktor
Pekerjaan desain dapat menjadi lebih detail Pengawasan pada proyek jauh lebih baik karena ada pihak yang khusus mengawasi jalannya proyek Durasi dan biaya lebih terkontrol Pemilik dapat lebih serius mengawasi pekerjaan desain dan pelaksanaan di lapangan
Tidak ada kontrol pada tahap desain
Menengah ke bawah
Menengah Durasi dan ke bawah biaya proyek tidak terkontrol
Biaya besar karena ada kontrak berjenjang Pemilik tidak terlibat langsung pada pelaksanaan proyek Koordinasi antar setiap pihak yang terlibat menjadi lebih rumit
Besar
Tidak ada koordinasi antara pengawas, dan pelaksana, dengan perencana Biaya besar karena ada 3 kontrak Pemilik dilibatkan sebagai perencana dalam pelaksanaan proyek
Besar
17
7
Pengawasan pada tahap desain dan pelaksanaan dibawah manajemen kontruksi (wakil pemilik) Koordinasi antara konsultan dan kontraktor hanya kepada manajemen konstruksi (pemilik tidak direpotkan) Durasi dan biaya terkontrol dengan baik dibawah pengawasan manajemen konstruksi
Biaya besar karena ada 3 kontrak Pemilik tidak dapat berkoordinasi dengan konsultan dan kontraktor secara langsung di lapangan Jika terjadi kesalahan, membutuhkan banyak waktu untuk mendapatkan keputusan dari pemilik