BAB I DEFINISI A. Pengertian
Semua pasien yang datang ke rumah sakit akan dilakukan asesmen atau pengkajian yaitu asesmen informasi (yang berisi tentang asesmen medis, riwayat sakit dahulu), asesmen psikologi dan sosio-ekonomi, asesmen nyeri, asesmen gizi, asesmen keperawatan asesmen resiko resiko jatuh. jatuh. Dari Dari proses proses asesmen asesmen awal awal tersebu tersebutt maka maka akan akan teride teridenti ntifika fikasi si kebutu kebutuhan han pelayanan pasien dan diagnosa kerja, kemudian diikuti dengan asesmen as esmen berkelanjutan untuk proses terapi melihat reaksi terapi yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Pasien jatuh merupakan insiden di S yang sering terjadi dan dapat mengakibatkan !edera serius dan kematian. Pasien jatuh merupakan ad"erse e"ent kedua terbanyak dalam institusi perawatan kesehatan setelah kesalahan pengobatan#medi!ation !rors. $nsiden pasien jatuh tidak hanya berdampak kepada fisik pasien tetapi juga dampak keuangan yang ditang ditanggun gung g pasien pasien dan rumah rumah sakit. sakit. Permasal Permasalaha ahan n pasien pasien jatuh jatuh telah telah menjad menjadii perhat perhatian ian penting bagi pemerintah dalam pelayanan pasien di rumah sakit melalui peraturan menteri kesehatan %o.&'*%+*S # P* # $$ # && tentang keselamatan pasien rumah sakit. *nam sasaran keselamtan pasien dan salah satunya adalah pengurang pengurangan an risiko pasien jatuh. Dalam rangka menurunkan risiko !edera akibat jatuh, maka petugas S perlu melakukan asesmen dan asesmen # penilaian ulang terhadap kategori risiko pasien jatuh dan bekerja sama dalam memberikan inter"ensi pen!egahan pasien jatuh, sesuai prosedur. /atuh adalah suatu peristiwa di mana seseorang mengalami jatuh dengan atau tanpa disaksikan oleh orang lain, tidak disengaja # tidak diren!anakan, dengan arah jatuh ke lantai, dengan dengan atau tanpa tanpa men!ede men!ederai rai diriny dirinya. a. Penye Penyebab bab jatuh jatuh dapat dapat melipu meliputi ti faktor faktor fisiolo fisiologis gis (pingsan) atau lingkungan (lantai yang li!in). isiko jatuh adalah pasien yang berisiko untuk
jatuh yang umurnya disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor fisiologis yang dapat berakibat !idera. B. Tujuan
Sebagai suatu proses untuk men!egah kejadian jatuh pada pasien, dengan !ara0 &. engidentifikasi pasien yang memiliki risiko tinggi jatuh dengan menggunakan 12sesmen isiko /atuh3. . elakukan asesmen ulang pada semua pasien (setiap hari) 4. elakukan asesmen yang berkesinambungan terhadap pasien yang berisiko jatuh dengan menggunakan 12sesmen isiko /atuh 5arian3. 6. enetapkan standar pen!egahan dan penegangan risiko jatuh se!ara komprenhensif.
727 $$ 82%9 :$%9+8P 2. uang lingkup lokasi &. Poli pelayanan rawat jalan . 8nit gawat darurat 4. uang rawat inap 6. +amar operasi ;. $nstalasi radiologi 7. uang lingkup usia &. 2nak-anak dari usia -&4 tahun . Dewasa dari rentang usia <&4-'; tahun 4. 9eriatri dari usia <'; tahun Semua petugas yang bekerja dirumah sakit harus memahami bahwa semua pasien yang dirawat inap memiliki risiko untuk jatuh, dan semua petugas tersebut memiliki peran untuk men!egah pasien jatuh.
727 $$$ =2=2 :2+S2%2 Prinsip
pen!egahan
injury
termasuk
pendidikan
mengenai
hal-hal
yang
membahayakan keamanan dan strategi pen!egahan, pengontrolan lingkungan dan mesinmesin. Pengkajian risiko jatuh ini telah dapat dilaksanakan sejak paien mulai mendaftar, yaitu dengan menggunakan skala jatuh. =im patient safety atau tim kesalamatan pasien yang dibentuk oleh S8 alahayati telah menetapkan orse >all S!ale (>S) sebagai instrumen
yang digunakan untuk mengidentifikasi pasien dewasa yang berisiko jatuh, penilaian pasien anak menggunakan S!oring 5unty jatuh. Dengan menghitung skor >S pada pasien dapat ditentukan risiko jatuh dari pasien tersebut, sehingga dengan demikian dapat diupayakan pen!egahan Dumpty. &. 2sesmen awal # skrinning Perawat akan melakukan penilaian dengan 2sesmen isiko /atuh oorse >all S!ale dalam waktu 6 jam dari pasien masuk umah Sakit dan men!atat hasil asesmen dan langsung dilakukan talaksana risiko jatuh. . 2sesmen ulang a. Setiap pasien akan dilakukan asesmen ulang risiko jatuh setiap saat transfer ke unit lain, adanya perubahan kondisi pasien, adanya kejadian jatuh pada pasien. b. Penilaian menggunakan 2sesmen risiko jatuh orse >all S!ale dan ren!ana keperawatan interdisiplin akan diperbaharui # dimodifikasi sesuai dengan hasil asesmen. orse >all S!ale (>S) erupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko jatuh yang perlu dilakukan. Dengan menghitung skor >S pada pasien dapat ditentukan risiko jatuh dari pasien tersebut, sehingga dengan demikian dapat di upayakan pen!egahan jatuh yang perlu dilakukan. $nstrumen orse >all S!ale # Skala /atuh orse %o &.
.
isiko empunyai riwayat jatuh, baru atau dalam 4 bulan terakhir.
Skor
( ) =idak
( ) ?a Diagnosis sekunder < &
;
( ) =idak
4.
6.
( ) ?a 2mbulasi berjalan
;
( ) 7edrest # dibantu perawat
( ) Penyangga# tongkat # walker # threpoot # kursi roda
&;
( ) men!engkeraman funiture =erpasang $ line # pemberian heparin # obat lain yang digunakan
4
mempunyai efek dampak jatuh
;.
'.
( ) =idak
( ) ?a @ara berjalan # berpindah
( ) %ormal # bedrest imobilisasi
( ) :emah
&
( ) keterbatasan terganggu Status mental
( ) %ormal # sesuai kemampuan diri
( ) :upa keterbatasan diri # penurunan kesadaran =otal skor
&;
+eterangan 0 =ingkat risiko isiko rendah isiko sedang isiko tinggi
Skor -6 ;-66 A 6;
=indakan =idak ada tindakan Pen!egahan jatuh standar Pen!egahan jatuh risiko tinggi
S+2:2 $S$+B /2=85 58P=? D8P=? 8%=8+ P*D$2=? >aktor isiko 8mur
/enis kelamin
Skala +urang dari 4 tahun
Poin 6
4 tahun C tahun
4
:ebih &4 tahun :aki-laki
Skor Pasien
Perempuan %eurologi
Diagnosa
& 6
espiratori,
dehidrasi,
anemia, 4
anoroEia, synkope, pusing.
9angguan +ognitif
>aktor :ingkungan
9angguan prilaku# psikiatri
Diagnosa lainnya
&
=idak menyadari keterbatasan dirinya
4
:upa akan adanya keterbatasan
Brientasi baik terhadap diri sendiri & iawayat jatuh # bayi diletakkan di 6 tempat tidur dewasa Pasien menggunakan alat bantu # bayi
4
balita dalam ayunan Pasien di tempat tidur standar
espon
2rea pasien rawat jalan terhadap Dalam 6 jam
pembedahan,
& 4
Dalam 6F jam
sedasi, dan anestasi :ebih dari 6F jam # tidak ada respon & Pengoabatan obat- Penggunaan bersamaan sedati"e, 4 obatan
barbiturate,
anti
depresan,
diuretik,
narkotik Salah satu dari obat di atas
Bbat-obatan lainnya # tanpa obat
&
Skor asesmen risiko jatuh 0 (skor minimum , skor maksimum 4)
• •
Skor 0 -&& isiko endah () Skor A & isiko =inggi (=)
=ingkatan risiko jatuh terbagi menjadi risiko tinggi, sedang, rendah. 8ntuk pasien dengan risiko jatuh yang tinggi pada tempat tidur pasien dipasang kode atau lambang berupa gambar orang yang kan jatuh dengan latar warna merah, sedangkan risiko sedang berlatar warna kuning. +ode ini harus menempel pada tempat tidur pasien dan mudah terlihat oleh petugas. +ode berupa gambar orang yang akan jatuh tersebut dipasang menempel pada tempat tidur dengan maksud agar bila pasien pindah maka kode akan terbawa bersama pasien. 2pabila pasien jatuh maka petugas harus dapat segera melakukan penanganan pasien jatuh sesuai dengan SPB yang ada. 7uat pelaporan pasien jatuh ke =im Patient Safety. Dari laporan insiden ini nantinya akan digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk memperbaiki sistem sehingga dapat mengurangi atau menekan angka +=D karena jauh. Pengkajian tersebut dilakukan oleh perawat dan kemudian dapat dijadikan dasar pemberian rekomendasi kepada dokter untuk tatalaksana lebih lanjut. Perawat memasang gelang risiko pasien berwarna kuning di pergelangan tangan pasien dan mengedukasi pasien dan atau keluarga tentang pemasangan gelang tersebut. 5al-hal umum yang perlu diperhatikan oleh perawat dalam ruang lingkup pelayanan di rumah sakit pada pasien dengan risiko jatuh0 &. >aktor lingkungan Perawat senantiasa memperhatikan risiko pasien jatuh diantaranya lantai yang li!in, penerangan yang kurang, tidak ada pegangan atau tumpuan, adanya tangga disetiap perbatasan ruangan, adanya furniture diruangan yang memungkinkan ruang gerakpasien terbatas, alas kaki pasien yang li!in, tempat tidur yang disertai dengan pengaman. 2ntisipasi faktor-faktor lingkungan dilakukan dengan mengadakan ronde lingkungan di tiap-tiap bagian. Dengan ronde lingkungan akan ditemukan hal-hal yang mungkin akan menjadi risiko untuk terjadinya jatuh. 7ila ditemukan maka perlu dilakukan penanganan segera atau diberitanda (merah#kuning) agar dapat terlihat oleh
pasien, keluarga maupun petugas sehingga akan lebih hati-hati. =indakan keperawatan yang perawat ruangan lakukan di S8 alahayati dalam melaksanakan ronde lingkungan adalah 0 a. Selalu meninggalkan tempat tidur dengan posisi horizontal terendah (untuk tempat tidur dengan ketinggian yang bisa diubah-ubah) ketika perawat sudah selesai memberikan asuhan. b. emasang penghalang tempat tidur dan memeriksa keamanannya. !. emeriksa dan menyesuaikan obyek-obyek yang menonjol seperti roda tempat tidur. d. embersihkan dan memindahkan alat-alat yang tidak dibutuhkan lagi. e. enganjurkan untuk menggunakan pegangan sepanjang dinding koridor pada saat berjalan. f. engobser"asi pasien ambulasi dengan baik akan adanya tanda-tanda kelemahan atau gaya berjalan yang tidak stabil. g. emastikan bahwa ada !ukup !ahaya, terutama di waktu senja dan malam hari. 2.
>aktor pasien >aktor pasien yang menjadi perhatian perawat ruangan di S8 alahayati 7ireuen antara lain obat yang digunakan pasien (multi pharma!y), penglihatan, perubahan status mental atau perilaku pasien, kekurangan !airan dan elektrolit, kelemahan fisik atau anggota gerak, riwayat atau penyakit yang sedang diderita dan lainnya. 8ntuk mengantisipasi dan men!egah terjadinya pasien jatuh 1dengan atau tanpa !idera3 perlu dilakukan pengkajian diawal maupun kemudian pengkajian ulang se!ara berkala mengenai risiko pasien jatuh. Pengkajian risiko jatuh ini telah dapat dilaksanakan sejak pasien mulai mendaftar, yaitu dengan menggunakan skala jatuh. isiko jatuh dapat terjadi karena beberapa hal, diantaranya 0 a. Salah memperkirakan jarak dari tempat tidur ke lantai b. erasa lemah atau pusing pada saat men!oba untuk bangun. !. erubah posisi terlalu !epat dan kehilangan keseimbangan ketika men!oba untuk
d. e. f. g.
bangun dari kursi. 5al ini umum terjadi khususnya pada pasien lanjut usia. =idak mengenal lingkungan sekelilingnya. eminum obat yang membuat kesadaranmereka terhadap lingkungan berkurang. 7erada di tempat gelap 9angguan status mental
h. i. j. k. l.
9angguan mobilitas iwayat jatuh sebelumnya Bbat-obatan (sedatif dan penenang, obat-obatan yang berlebihan) 7erkebutuhan khusus dalam haltoileting 8sia lanjut.