PANDUAN KODE KODE BIRU BIRU AT ATAU “CODE “CODE BLUE”
BAB I PENDAHULUAN DAN DEFINISI
1.1. Pendahuluan
Ketika berbicara tentang cardiac arrest, ingatan kitatidak bisa lepas dari penyakit jantung dan pembuluh darah, karena penyebab tersering dari cardiac arrest adalah penyakit jantung koroner. WHO menerangkan bahwa penyakit jantung, bersama-sama dengan penyakit infeksi dan kanker masih tetap mendominasi peringkat teratas penyebab utama kematian di dunia. Demikian halnya di ndonesia, berdasarkan !ur"ei Kesehatan #asional tahun $%&' dan $%%$, penyakit jantung koroner bersamadengan penyakit infeksi merupakan penyebab kematian utama di ndonesia.Cardiac arrest dapat dipulihkan jika tertangani
segera
dengancardiopulmonary
resuscitation dan
defibrilasi
untuk
mengembalikan denyut jantung normal. Kesempatan pasien untuk bisa bertahan hidup berkurang
(
sampai
$)
persen
pada
tanpa cardiopulmonary resuscitationdan
tiap
menit
yang
berjalan
defibrilasi. nti dari penanganan cardiac
arrest adalah kemampuan untuk bisa mendeteksi dan bereaksi secara cepat dan benar untuk sesegera mungkin mengembalikan denyut jantung ke kondisi normal untuk mencegah terjadinya kematian otak dan kematian permanen. *enanganan secara cepat dapat
diwujudkan
jika
terdapat
tenaga
yang
memiliki
kemampuan
dalam
melakukan chain of survival saat cardiac arrest terjadi. Keberadaan tenaga inilah yang selama ini menjadi masalah+pertanyaan besar, bahkan di rumah sakit yang notabene banyak terdapat tenaga medis dan paramedis.enaga medis dan paramedis di umah !akit sebenarnya sudah memiliki kemampuan dasar dalam melakukan life saving , akan tetapi belum semuanya dapat mengaplikasikannya secara maksimal. Dan seringkali belum terdapat pengorganisian yang baik dalam pelaksanaannya. asalah inilah yang kemudian memunculkan terbentuknya tim reaksi cepat dalam penangananarrest segera,yangdisebut Code Blue.
1.2. Definisi
$. /ode blue+kode biru 0 Kondisi gawat darurat yang terjadi di rumah sakit atau suatu institusi dimana terdapat pasien yang mengalami cardiopulmonary arrest dan merupakan kata sandi yang digunakan untuk menyatakan bahwa pasien dalam kondisi gawat darurat. 1. im code blue 0 im yang terdiri dari dokter dan paramedis yang ditunjuk sebagai Code Blue Team, yang secara cepat ke pasien untuk melakukan tindakan penyelamatan. 2. *asien gawat darurat *asien yang berada dalam ancaman kematian dan memerlukan pertolongan 3* segera. 4. *asien *asien yang terancam jiwanya tetapi belum memerlukan pertolongan 3*. *emilahan kondisi pasien melalui penilaian klinis pasien. 5. *erawat *erawat yang telah mendapatkan pelatihan 3* + Code Blue Team.
BAB II RUAN LINKUP
!istem respon cepat code blue dibentuk untuk memastikan bahwa semua kondisi darurat medis kritis tertangani dengan resusitasi dan stabilisasi sesegera mungkin. !istem respon terbagi dalam 1 tahap0 $.
espon awal 6responder pertama7 berasal petugas rumah sakit yang berada di sekitarnya, dimana terdapat layanan 8asic 9ife!upport 689!7.
1.
espon kedua 6responder kedua7 merupakan tim khusus dan terlatih yang berasal dari departemen yang ditunjuk oleh pihak rumah sakit, yaitu tim code blue.
!istem respon dilakukan dengan waktu respon tertentu berdasarkan standar kualitas pelayanan yang telah ditentukan oleh rumah sakit. :ntuk menunjang hal tersebut yang dilakukan adalah 0 $.
!emua personil di rumah sakit harus dilatih dengan keterampilan 89! untuk menunjang kecepatan respon untuk 89! di lokasi
1.
*eralatan 89! harus ditempatkan di lokasi yang strategis dalam kawasan rumah sakit, misalnya lobi rumah sakit, ruang tunggu poliklinik dan ruang rawat inap, dimana peralatan dapat dipindah atau dibawa untuk memungkinkan respon yang cepat.
BAB III TATA LAKSANA
!.1. O"#anisasi BlueTeam
erdiri dari 0 $. Koordinator eam 1. *enanggung jawab edis 2. *erawat *elaksana 4. Kelompok *endukung.
!.2. U"aian Tu#as
$. Koordinator eam Dijabat oleh dokter 8ertugas 0 •
engkoordinir segenap anggota
•
8ekerjasama
dengan
diklat
membuat
pelatihan
kegawatdaruratan
dibutuhkan oleh anggota. 1. *enanggungjawab edis Dijabat oleh Dokter 3aga ;D 8ertugas 0 •
engidentifikasi awal + triage pasien di ruang
•
emimpin penanggulangan pasien saat terjadi kegawatdaruratan
•
emimpin tim dalam pelaksanaan 3*
•
enentukan sikap
yang
2. *erawat *elaksana. *erawat bertugas 0 •
8ersama dokter penanggungjawab medis mengidentifikasi+triage pasien di ruang
•
embantu dokter penanggungjawab medis menangani pasien gawat dan gawat darurat di ruang
4. im esusitas Dijabat *erawat terlatih dan Dokter 3aga ;D. 8ertugas 0 •
emberikan bantuan hidup dasar kepada pasien gawat + gawat darurat diruang
•
elakukan resusitasi jantung paru kepada pasien gawat darurat diruang perawatan
2.2. *erencanaan !umber Daya anusia. Dalam satu shift harus ada 1 < 2 orang perawat terlatih yang bertugas. *erencanaan !D ditentukan berdasarkan kondisi kegawatdaruratan pasien, sebagai berikut 0
Melakukan identifikasi awal / triage pasien di ruang perawatan : Dokter ruangan +dokter jaga. 8ila ada pasien yang membutuhkan , dokter jaga
•
ruangan menghubungi D*3*, mengusulkan pasien dipindah ke *erawat *elaksana .
•
Melakukan penanggulangan pasien gawat di ruang perawatan :
Dokter 3aga ;D
*erawat erlatih minimal 1 orang 6$ orang perawat ;D, satu orang perawat dan atau $ orang perawat anestesi7.
*erawat pelaksana
Melakukan RJ
•
Dokter 3aga ;D dengan atau tanpa bantuan dokter jaga ruangan
•
*erawat erlatih 1 < 2 orang 6dari ;D dan 7.
•
*erawat pelaksana
!.$. Pe"en%anaan K&'uni(asi.
Komunikasi dalam penanganan kegawatdaruratan di rumah sakit merupakan hal yang sangat penting, untuk itu ada hal < hal yang harus dipenuhi dalam berkomunikasi, yaitu 0 $. Komunikasi dilakukan dengan singkat, jelas dan 1. enggunakan kata sandi Kode 8iru dan menyebutkan lokasi ruangan dan nomor kamar =lat < alat komunikasi yang dapat digunakan sebagai standar 0
!.) Sis*e' Dan Alu" Ke"+a Ti' “Code Blue”.
!etiap shift, saat mulai bertugas sehari hari perawat pelaksana diruangan berkeliling mengunjungi pasien yang sedang dirawat.hai ini untuk mengertahui ada tidaknya perburukan yang terjadi atau pasien dalam kondisi gawat darurat.8ilamana ditemukan pasien dalam keadaan tidak sadar,dokter jaga ruangan + case manager bersama perawat melakukan tindakan penanggulangan kegawatdaruratan sesuai kebutuhan pasien.bila
tindakan berhasil dilakukan penilaian untuk tindakan selanjutnya.etapi bila pasien mengalami perburukan kondisi atau henti nafas dan henti jantung maka perawat segera menghubungi 5)5 untuk memangil tim code bluemelalui telepon rumah sakit
!.,. Pe"ala*an Ti' “-&de Blue.
ersonal !it : •
Defibrilator$
•
!tetoskope $ bh
•
ensimeter $ bh
•
!enter ;enggam $ bh
Emergemjncy Medical Kit Airway and Breating Management !u""ort •
9aringoskop set lengkap 6untuk bayi, anak, dewasa7 $ set
•
!uction $ bh
•
=mbubag 6bayi, anak, dewasa7
•
>ndotracheal ube $ set 6bayi, anak, dewasa7
•
Orofaring tube
Circulation !u""ort •
!et infus mikro $ bh
•
!et infus makro $ bh
•
•
#eedle intraosseus $ bh ?enocath $ bh
Minor !urgery !et •
$ set lengkap
O#at $ o#atan •
9idokain inj. $ bh
•
=drenalin inj. $ bh
•
#alokson inj. $ bh
•
*henobarbital inj. $ bh
•
!ulfas =tropin inj. $ bh
•
Diltia@em inj. $ bh
•
g!O4 inj. $ bh
•
=miodaron inj
•
Dopamin inj
•
Dobutamin inj
•
#orepinephrine
Pela*ihan Dan Pendidi(an Ti' “Code Blue”.
*erencanaan kegiatan 8lue im meliputi 0 $.
*elayanan !ehari < hari. erupakan kegiatan sehari- hari dalam rangka mengidentifikasi 6riage7 pasien-pasien yang ada di ruangan perawatan. !ehingga keadaan gawat + gawat darurat pasien dapat lebih dini diketahui dan ditanggulangi sehingga mencegah kematian dan kecacatan yang tidak perlu terjadi
1.
*elayanan Kegawatdaruratan *asien Di uangan. erupakan kegiatan pelayanan dalam menangani pasien gawat darurat dengan memberikan pertolongan bantuan hidup dasar dan resusitasi jantung, paru dan otak 63*7.
2.
*elatihan dan *eningkatan !D. ;una menjaga dan meningkatkan kualitas kemampuan anggota tim, maka dibuatkan suatu pendidikan dan pelatihan meliputi teori dan praktek sesuai kebutuhan tim .
4.
>"aluasi dan Kendali utu. *elaksanaan kegiatan penanggulangan dan penanganan pasien gawat + gawat darurat oleh 8lue eam harus dapat die"aluasi dan kendali mutu agarkesempurnaan kegiatan menjadi lebih baik.Oleh karena itulah im *engendalian utu rumah sakit diharapkan dapat turut berperan dalam hal e"aluasi dan kendali mutu 8lue aem
BAB I/ DOKU0ENTASI
Se'ua (e#ia*an %&de lue di%a*a* dan did&(u'en*asi(an dala' d&(u'en "e(a' 'edis asien dan di#una(an sea#ai u(*i ila'ana "&ses ini die"lu(an.
LAM%&'A( ALU' “CODE BLUE”
catatan 0 $.
Dokter jaga ruang bertugas 0 =.
elakukan skrining terhadap pasien yang berpotensi Acode blueB.
8.
emberitahu + mengusulkan kepada D*3* agar pasien yang berpotensi Acode blueB dipindahkan ke
/. 1.
embantu resusitasi tim Acode blueB.
3ika terjadi keadaan Acode blueB, maka yang dihubungi pertama kali adalah tim code blue, bukan dokter jaga
2.
uangan Acode blueB adalah semua ruang rawat inap kecuali , ;D, #/: dan KO.