PANDUAN PANDUAN CODE BLUE
KORPRI PROVINSI JAWA TIMUR RSIA PURA RAHARJA JL. PUCANG ADI NO. 12-14 (031) 01!"!" SURABA#A
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan Ridho dan Petunjuk-Nya sehingga Panduan Code Blue ini dapat diselesaikan dengan lanar! Panduan ini dibuat untuk menjadi panduan kerja bagi semua sta" dalam memberikan pelayanan yang terkait dengan penanganan darurat pasien di Rumah Sakit #bu dan Anak Pura Raharja! $ntuk peningkatan mutu pelayanan diperlukan pengembangan kebijakan, pedoman, panduan dan prosedur! $ntuk tujuan tersebut panduan ini akan kami e%aluasi setidaknya setiap & tahun sekali! 'asukan, kritik dan saran yang konstrukti" untuk pengembangan panduan ini sangat kami harapkan dari para pembaa!
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Suatu kejadian henti jantung dapat terjadi di mana dan kapan saja di rumah sakit, kejadian ini dapat menimpa pasien, keluarga pasien, maupun petugas medis sendiri! (enti jantung apabila tidak ditangani dengan epat akan menyebabkan terjadinya kematian! )iharapkan dengan pertolongan pertama yang epat dan tepat yang disebut dengan bantuan hidup dasar *B()+ maka diharapkan dapat mengembalikan "ungsi jantung untuk dapat berdenyut kembali dan menegah kerusakan organ penting! Pertolongan pertama ini harus dapat dilakukan oleh seluruh komponen rumah sakit, baik tenaga medis *dokter dan peraat+ maupun tenaga non medis! )iperlukan suatu sistem atau strategi penegahan kejadian henti jantung di rumah sakit dan memastikan baha tindakan bantuan hidup dasar dan lanjut dapat dilakukan dengan e"ekti"! Sistem ini sering disebut dengan akti%asi blue code! Penegahan kejadian henti jantung di rumah sakit memerlukan edukasi dari sta", monitoring pasien yang optimal dan sistem yang mengakti"kan respon emergency yang e"ekti"! Sistem penegahan ini penting mengingat banyaknya kegagalan rumah sakit dalam kemampuan mengenali seara dini gejala dan penurunan kondisi pasien, atau bereaksi lambat untuk menegah kejadian henti jantung!
B. TUJUAN
! Tujuan $mum . 'enegah kejadian henti jantung di rumah sakit dan menjamin pemberian bantuan hidup dasar dan bantuan hidup lanjut seara epat dan optimal! &! Tujuan /husus . a! 'emberikan akses0 kemudahan
kepada penolong untuk mengakti"kan sistem
emergeny terpadu di rumah sakit1 b! 'eningkatkan keaspadaan dan respon time pasien kritis dan potensial kritis!
BAB II RUANG LINGKUP KEGIATAN
Ruang lingkup kegiatan dalam sistem blue code sebagai berikut. ! Pengenalan seara epat dari kejadian henti jantung1 &! Akti%asi dari sistem respon emergensi, tindakan dini resusitasi jantung paru *R2P+1 3! Tindakan seara dini de"ibrilasi1 4! Tindakan bantuan hidup lanjut! Semua komponen rumah sakit terlibat dalam proses resusitasi untuk dapat melakukan tindakan bantuan hidup dasar dan hidup lanjut, terdiri dari. ! P$%&' *+* ,$ %$/%. merupakan petugas non medis dengan keterampilan bantuan hidup dasar dan akti%asi sistem blue code &! T, P/,$/ merupakan petugas medis dengan kemampuan bantuan hidup dasar untuk petugas medis *merupakan personel0tim medis yang pertama kali menjumpai kejadian pasien kritis0henti napas atau henti jantung+ 3! T, $&*$/ merupakan petugas medis dengan komponen dokter dan peraat dengan kemampuan bantuan hidup lanjut dan didukung dengan peralatan dan obat-obatan emergeny termasuk penggunaan de"ibrillator *merupakan tim kedua yang bergerak atas akti%asi blue code dari tim primer+
BAB III TATA LAKSANA
5angkah-langkah akti%asi pasien kegaatan medis, henti jantung 0 henti napas dalam blue code sebagai berikut . 1. P$*'$** $/ $5% / $6* $*% 6*%&*'.
6ambar ! /ebijakan Resusitasi RS 2. A%7 / system respon emergency8 %** * /$&% 6*%&*' 5/& (RJP).
Akti%asi dan indikasi pemanggilan tim blue code di RS#A Pura Raharja •
Pasien kritis atau potensial kritis *obstruksi jalan napas, jika RR 7 38 kali atau 9 : kali0menit, jika nadi 7 38 kali0menit atau 9 48 kali0menit, jika tekanan darah sistolik 7 &&8 mm(g atau 9 ;8 mm(g, penurunan kesadaran dan kejang+!
•
Pasien henti napas atau henti jantung *terutama kasus-kasus re%ersibel di mana angka harapan keberhasilan tindakan resusitasi jantung paru tinggi+ Petugas non medis yang menemukan korban *pasien, keluarga, pengunjung atau
petugas+ dengan henti jantung segera memberikan pertolongan Bantuan (idup )asar sambil berteriak minta tolong orang lain untuk membantu memberikan pertolongan bantuan hidup
dasar dan memanggil bantuan tim blue code *telepon <<+! Telepon seara jelas menyebutkan lokasi kejadian, jumlah korban, kasus anak atau deasa! a+
Telepon dari petugas non medis akan diterima oleh tim sekunder *%ia telpon <<+ dan seara simultan sambil menyiapkan peralatan
resusitasi,
tim
sekunder akan
mengakti"kan *%ia telepon+ peraat terdekat dengan korban *tim primer+ untuk membantu bantuan hidup dasar! b+
2ika penolong aam langsung meminta bantuan tim primer, maka tim ode blue primer seara simultan datang memberikan bantuan hidup dasar dan mengakti"kan tim sekunder *%ia telepon <<+
6ambar &! Akti%asi medial emergeny team melalui early warning system terhadap kondisi pasien yang kritis atau potensial kritis!
Resusitasi jantung paru harus dilakukan dengan kualitas tinggi, perbandingan kompresi dan %entilasi 38 dibanding &, dengan perhatian pada kompresi yang dalam *minimal : m+, kompresi yang epat *minimal 88 kali0menit+, dan menghindari interupsi selama siklus
kompresi dan %entilasi! $ntuk menegah kelelahan penolong setiap & menit atau : siklus petugas yang melakukan kompresi harus berganti! 'asing-masing penolong bekerja seara tim dengan orang sebagai pemimpin atau leader ! Bantuan hidup dasar dengan kualitas tinggi dilakukan terus sambil menunggu tim sekunder datang! *Respon maksimal tim sekunder adalah 8 menit untuk seluruh area rumah sakit+ 1. T** $/ * $9:/
Tim Sekunder datang dengan personel peraat terlatih BLS/ALS dengan atau tanpa dokter, membaa peralatan resusitasi termasuk de"ibrillator! Tim sekunder bekerja simultan bersama tim primer melakukan bantuan hidup lanjut termasuk pemberian obatobatan dan penggunaan de"ibrillator apabila diindikasikan! 2. T** :*%&* &5 *6&%
2ika resusitasi jantung paru berhasil, ditandai dengan kembalinya "ungsi sirkulasi dan pernapasan korban, maka korban akan di transport menuju ke ruang dengan peralatan monitoring, untuk selanjutnya dilakukan penatalaksanaan yang sesuai untuk pasien dengan paska henti jantung, termasuk kemungkinan rujukan ke rumah sakit!
6ambar 3! Akti%asi medial emergency team melalui early warning system terhadap kondisi pasien henti jantung dan henti napas pasien deasa dan anak
5angkah-langkah akti%asi pasien henti jantung dan henti na"as . a+ Pasien di #6), raat inap dan raat jalan harus dipantau seara kontinyu sesuai dengan kondisi masing-masing pasien! 'onitoring harus diatat dan jika pasien menunjukkan perubahan atau penurunan kondisi, maka harus dilaporkan kepada dokter penanggung jaab pasien, dilakukan terapi untuk sementara dan monitoring yang lebih ketat!
b+ 2ika pasien menunjukkan tanda-tanda kegaatan, pasien kritis atau potensial kritis *obstruksi jalan napas, jika RR7 38 kali atau 9 : kali0menit, jika Nadi 7 38 kali0menit atau 9 48 kali0menit, jika tekanan darah sistole 7 &&8 mm(g atau 9 ;8 mm(g, penurunan kesadaran0kejang
maka petugas medis akan menelepon sistem code blue *83+
+ Tim sekunder datang *respon maksimal 8 menit+ dengan membaa peralatan emergeny *obat-obatan dan de"ibrillator+, melakukan penilaian aal pada pasien dan melakukan resusitasi apabila diperlukan! d+ 2ika kondisi pasien sudah membaik dan layak transport maka pasien akan dipindahkan ke ruang 6aat )arurat untuk dilakukan monitoring yang lebih ketat termasuk kemungkinan proses merujuk ke rumah sakit yang lebih sesuai! Selanjutnya tim sekunder melaporkan kondisi pasien kepada dokter penanggung jaab pasien!
BAB IV DOKUMENTASI A. DASAR KEBIJAKAN
! $ndang-$ndang Nomor 3= tahun &88; tentang /esehatan1 &! $ndang-$ndang Nomor 44 tahun &88; tentang Rumah Sakit1 3! S/ )irektur tentang /ebijakan Pelayanan #nstalasi 6a,at )arurat RS#A Pura Raharja1 4! S/ )irektur tentang /ebijakan Pelayanan Resusitasi1 :! S/ )irektur tentang Panduan Do Not Rescucitate *)NR+!
B. PEDOMAN PELA#ANAN
$ntuk menapai tujuan dan sasaran yang optimal dari program pelayanan Code Blue di RS#A Pura Raharja, perlu pengorganisasian pelayanan dengan tugas, tanggungjaab dan hubungan kerja yang jelas sesuai dengan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang tersedia! Pelayanan Code Blue di RS#A Pura Raharja dilaksanakan oleh tim non medis terlatih dan tim medis terlatih di baah tanggungjaab /epala #nstalasi 6aat )arurat! Simulasi Code Blue direnanakan rutin setiap = bulan sekali, dengan jadal yang akan dikoordinasikan dengan Sub Bagian Pendidikan dan Pelatihan!
C. SPO
Beberapa SP> yang terkait dalam pelaksanaan Code Blue di RS#A Pura Raharja adalah sebagai berikut . ! SP> Code Blue &! SP> )NR 3! SP> Resusitasi 2antung Paru 4! SP> 'emastikan Pasien 'eninggal :! SP> Pengelolaan Perbekalan ?armasi @mergeny =! SP> Trans"er Pasien ke 5uar RS
! SP> 'onitoring Pasien Trans"er
D. ;ORM #ANG DIGUNAKAN
! ?ormulir Code Blue RS#A Pura Raharja! &! ?ormulir Pernyataan )NR!
E. PENDOKUMENTASIAN
/egiatan dan kejadian yang terkait dengan pelaksanaan ode blue diatat dalam Buku Rekap Code Blue yang berisikan no, tanggal, nama pasien dan no rekam medis, diagnosa, lama R2P, nama petugas, keberhasilan, obat0alat yang digunakan dan keterangan! Buku Rekap ini disimpan dan diatat oleh tim Code Blue sekunder!
R$'A( SA/#T #B$ )AN ANA/ P$RA RA(AR2A />RPR# PR>#NS# 2AWA T#'$R
/. M. RIDHO ASSEGA;;8M.MK$ )#R@/T$R