KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatnya Panduan Manager Pelayanan Pasien/Case Manager Di Rumah Sakit Harapan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan pada buku panduan ini, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik guna penyempurnaan buku buku ini. Tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan buku panduan ini.
Rumah Sakit Harapan
Dr.
Panduan Manager Pelayanan Pasien/Case Manager RS Harapan i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................
i
DAFTAR ISI ..................................................................................
ii
BAB I. DEFENISI ..........................................................................
BAB II. RUANG LINGKUP ........................................................
BAB III. TATALAKSANA ..........................................................
BAB IV. DOKUMENTASI ..........................................................
Panduan Manager Pelayanan Pasien/Case Manager RS Harapan ii
BAB I DEFENISI
1.
Manager Pelayanan Pasien/Case manager merupakan tenaga ahli di Rumah Sakit yang memberikan dukungan dan keahlian yang berkesinambungan
melalui
assesmen
yang
komprehensif,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi menyeluruh mengenai kebutuhan individu pasien sejak pasien datang hingga perencanaan pulang. 2.
Manajemen Pelayanan Pasien/Case manager merupakan Suatu proses kolaboratif mengenai asesmen, perencanaan, fasilitasi, koordinasi asuhan, evaluasi dan advokasi untuk opsi dan pelayanan bagi
pemenuhan
kebutuhan
pasien
dan
keluarganya
yang
komprehensif, melalui komunikasi dan sumber daya yang tersedia sehingga memberi hasil (outcome) yang bermutu dengan biayaefektif. (Sumber : CSMA – Case Management Society of America, 2010) 3.
Suatu model klinis untuk manajemen stratejik mutu dan biaya pelayanan, dibuat untuk memfasilitasi hasil pasien yang diharapkan dalam lama perawatan yang layak / patut dan dengan manajemen sumber daya yang sesuai. (Cesta, 2009)
4.
Manager Pelayanan Pasien/Case Manager) adalah professional di Rumah Sakit
Panduan Manager Pelayanan Pasien/Case Manager RS Harapan
1
yang melaksanakan manajemen pelayanan pasien Asesmen utilitas : kegiatan mengevaluasi utilisasi / pemanfaatan sumber daya
Panduan Manager Pelayanan Pasien/Case Manager RS Harapan
2
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATALAKSANA
Panduan Manager Pelayanan Pasien/Case Manager RS Harapan
3
Ada baiknya sebelum sang ibu dengan bayi BBLR hendak menyusui bayinya untuk mengetahui bagaimana cara yang baik untuk menyusui bayinya dengan metode kanguru ini.
Panduan Manager Pelayanan Pasien/Case Manager RS Harapan
4
Bayi dengan usia kehamilan antara 30 – 32 minggu, pemberian minum biasanya masih memerlukan penggunaan pipa orogastrik. Ibu dapat memberikan ASI perah secara teratur melalui pipa orogastrik. Ibu dapat melatih bayi menghisap dengan membiarkan jari tangan ibu yang bersih berada dalam mulut bayi, saat bayi diberi ASI melalui pipa orogastrik. Selain itu, dapat dicoba pemberian melalui gelas kecil (cup feeding ) satu atau dua kali sehari terlebih dulu. Pemberian ASI perah melalui pipa orogastrik dapat dilakukan dalam posisi kanguru. Pemberian ASI perah dengan menggunakan gelas kecil dilakukan dengan mengeluarkan bayi dari posisi kanguru, membungkus bayi agar terjaga kehangatannya. Setelah pemberian ASI perah selesai dilakukan, bayi dapat diletakkan kembali dalam posisi kanguru. Bila memungkinkan, dapat dicoba pemberian ASI yang diperah dari payudara ibu secara langsung ke dalam mulut bayi, cara ini juga dapat dilakukan pada bayi dalam posisi kanguru. Posisikan bayi dalam posisi kanguru, dekatkan mulut bayi keputing susu ibu, tunggu sampai bayi siap dan membuka mulut dan matanya. Keluarkan beberapa tetes ASI, biarkan bayi mencium dan menjilat puting susu dan membuka mulutnya, tunggu sampai ia menelan ASI. Kegiatan ini dapat diulangi kembali.
Panduan Manager Pelayanan Pasien/Case Manager RS Harapan
5
Bila bayi kecil sudah mulai menghisap dengan efektif, mungkin sesekali ia akan berhenti saat menyusu dengan jeda yang agak lama. Hal ini dapat terjadi karena bayi kecil mudah lelah, menghisap agak lemah pada awalnya, dan memerlukan waktu istirahat yang agak lama setelah menghisap. Ibu dianjurkan untuk tidak menarik bayi dari puting susunya terlalu cepat. Biarkan bayi menempel di dada ibu, dan biarkan ia menghisap kembali bila sudah siap. Umumnya bayi kecil perlu menyusu lebih sering, setiap 2 hingga 3 jam. Pada awalnya, mungkin bayi tidak bangun untuk minum sehingga harus dibangunkan terlebih dahulu agar ia mau minum. Bayi prematur dengan usia kehamilan 34 hingga 36 minggu atau lebih, umumnya sudah dapat menyusu langsung ke ibu. Namun sebaiknya, periksa terlebih dahulu refleks hisap bayi, bila perlu, sesekali selingi pemberian ASI perah menggunakan gelas kecil. Pastikan bayi menghisap dalam posisi dan pelekatan yang benar sehingga proses menyusu dapat berlangsung dengan lancar. 1.
2.
Cara memegang atau memposisikan bayi : a.
Peluk kepala dan tubuh bayi dalam posisi lurus
b.
Arahkan muka bayi ke puting payudara ibu
c.
Ibu memeluk tubuh bayi, bayi merapat ke tubuh ibunya
d.
Peluklah seluruh tubuh bayi, tidak hanya bagian leher dan bahu
Cara melekatkan bayi : a.
Sentuhkan puting payudara ibu ke mulut bayi
Panduan Manager Pelayanan Pasien/Case Manager RS Harapan
6
3.
b.
Tunggulah sampai bayi membuka lebar mulutnya
c.
Segerah arahkan puting dan payudara ibu ke dalam mulut bayi
Tanda-tanda posisi dan pelekatan yang benar : a.
Dagu bayi menempel ke dada ibu
b.
Mulut bayi terbuka lebar
c.
Bibir bawah bayi terposisi melipat ke luar
d.
Daerah areola payudara bagian atas lebih terlihat daripadaareola payudara bagian bawah
e.
Bayi menghisap dengan lambat dan dalam, terkadang berhenti.
Untuk memantau kecukupan asupan ASI, timbang bayi sekali sehari hingga berat badan bayi mulai meningkat, kemudian lanjutkan menimbang 2 kali seminggu, dan selanjutnya timbang bayi sekali seminggu sampai usia bayi mencapai cukup bulan.
Panduan Manager Pelayanan Pasien/Case Manager RS Harapan
7
BAB IV DOKUMENTASI
Pendokumentasian perawatan metode kanguru dapat dilakukan dengan menggunakan formulir sederhana seperti di bawah ini. Untuk memudahkan dalam mengajarkan perawatan metode kanguru kepada ibu menyusui, metode yang paling mudah adalah dengan pemberian leaflet sederhana disertai dengan demonstrasi bagaimana cara melakukan perawatan metode kanguru kepada ibu menyusui dengan bayi BBLR. Tiga hari pertama setelah ibu melahirkan, dapat dilakukan pemberian leaflet dan demonstrasi kepada ibu menyusui. Diharapkan dalam 3 hari pertama itu, ibu dapat mengerti dan dapat melaksanakan perawatan metode kanguru pada hari keempat
Panduan Manager Pelayanan Pasien/Case Manager RS Harapan
8
FORMAT MONITORING PERAWATAN METODE KANGURU PADA BAYI BBLR RS HARAPAN
Panduan Manager Pelayanan Pasien/Case Manager RS Harapan
9