petunjuk pelatihan internal dan eksternal untuk pokja PPI
panduan PPI RS. Bhakti Asih BrebesFull description
petunjuk pelatihan internal dan eksternal untuk pokja PPI
PANDUAN Sirs Ppi
PANDUAN Sirs PpiDeskripsi lengkap
bagusFull description
pandu
Panduan diklat ppiFull description
icraFull description
panduan surveilans ppi
contoh panduan diklat PPI.Full description
PPI
panduan PPI RS. Bhakti Asih BrebesDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
contoh panduan diklat PPI.
Full description
PANDUAN Sirs Ppi
PPIFull description
PANDUAN
pandu
kebijakan panduan program PPIFull description
PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI TUBERKULOSIS DI RUMAH SAKIT SIDO WARAS
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Lata Latarr Bel Belak akan ang g Tuberk Tuberkulos ulosis is masih masih terus terus menjadi menjadi masalah masalah kesehata kesehatan n didunia didunia terutama terutama dinegara dinegara berkemb berkembang ang.Mes .Meskipu kipun n obat obat anti tuberkul tuberkulosis osis (OAT) (OAT) sudah sudah ditemuka ditemukan n dan vaksinas vaksinasii Bacillus callmette Guerin Guerin (BCG) telah dilaksanakan TB belum bisa dibrantas dengan habis.Insiden habis.Insiden TB ang terus meningkat menjadi pena re-emerging sehingga organisasi kesehata kesehatan n dunia dunia (!"O)pad (!"O)pada a tahun tahun #$$% #$$% mendekla mendeklarasi rasikan kan TB sebagai sebagai suatu suatu global health emergency .laporan !"O tahun &'#' memperkirakan juta pasien TB baru dan &* juta diantarana adalah pasien dengan basil tahan asam (BTA) positi+ dengan ##juta ##juta angka angka kematian kematian pasien pasien pertahu pertahun n diseluru diseluruh h dunia., dunia.,ond ondisi isi ini diperber diperberat at oleh penakit "I- ang semaki meningkat dan bertambana jumlah kasus kekebalan ganda kuman TB terhadap OAT lini pertama atau disebut Multidrug Resisten TB (M/) TB (M/) bahkan 01tensiv 01tensivel el atau e1tremel e1tremel rug /esistan /esistan2e 2e (3/) (3/) aitu aitu resisten resisten terhada terhadap p OAT OAT lini kedua.,eadaan ini ang akan memi2u epidemi TB dan terus menjadi maslah kesehatan masarakat ang utama.Maka perlu meminimalkan resiko terjadina in+eksi TB di+asilitas pelaan pelaanan an kesehata kesehatan n melalui melalui tindaka tindakan n pen2ega pen2egahan han dan pengen pengendali dalian an in+eksi in+eksi ang ang e+ekti+. 4etugas kesehatan ang menangani pasien TB merupakan kelompok risiko tinggi untuk terin+eks terin+eksii TB. 4enular 4enularan an kuman kuman TB di +asilita +asilitas s pelaan pelaanan an kesehata kesehatan n dari pasien pasien ke petugas kesehatan sudah diketahui sejak lama dan angka kejadianna terus meningkat. 4ada saat ini TB seringkali merupakan penakit akibat kerja atau occupational occupational disease untuk untuk petugas petugas kesehata kesehatan. n. ,eadaan ,eadaan ini memerluka memerlukan n perhatian perhatian khusus karena karena akan akan mempengaruhi kesehatan kinerja dan produkti+itas petugas kesehatan. i Indonesia belum ada data dan surveilans terhadap petugas kesehatan ang terin+eksi TB akibat pekerjaa pekerjaanna nna.. 5elain 5elain itu belum belum semua semua +asilitas +asilitas pelaan pelaanan an kesehat kesehatan an menerapk menerapkan an pen2egahan dan pengendalian in+eksi TB (44I TB) sebagai upaa men2egah penularan
terhadap petugas pasien dan pengunjung. "al ini merupakan tantangan kedepan bagi kita semua. 5esuai dengan 4ermenkes 6omor ##77 tahun &'#' Tentang 4erubahan 5truktur Organisasi dan Tata ,erja di ,ementerian ,esehatan maka sejak tahun &'## irektorat 8enderal Bina 9paa ,esehatan menjadi penanggung ja:ab terhadap pembinaan dan penga:asan kepada seluruh +asilitas pelaanan kesehatan (+asankes) seperti 4uskesmas klinik balai kesehatan rumah sakit rutan;lapas dan +asilitas pelaanan kesehatan lainna maka dipandang perlu menerbitkan pedoman 4en2egahan dan 4engendalian In+eksi TB i +asankes. 9paa pelaksanaan 44I TB akan menjadi salah satu penilaian akreditasi /umah 5akit dan +asilitas pelaanan kesehatan lainna.
2.
TUJUAN U! " 5ebagai panduan untuk menerapkan 44I TB di rumah sakit K#!$!$ " #. Men2egah agar tidak terjadi penularan baik dari pasien maupun petugas &. Memberikan sosialisasi tentang etika batuk dan bersin <. Memonitoring penggunaan 54O 7. Mengevaluasi pelaanan pasien dengan TB
BAB % RUANG LINGKUP 9paa 44I TB di+asilitas kesehatan atau rumah sakit dengan 7 pilar meliputi = a. Manajerial
4impinan rumah sakit komitmen dan dukungan manajemen ang e+ekti+ berupa pen2egahan dari upaa manajerial bagi program 44I TB meliputi = Membuat kebijakanpelaksanaan 44I TB dengan mengeluarkan 5, Tim Membuat 54O alur pasien untuk semua pasien batuk Menediakan anggaran sarana dan prasarana ang dibutuhkan termasuk aspek
• • •
•
kesehatan kerja ( A4 ) Melakukan kajian di unit terkait penularan TB dengan menggunakan da+tar
tilikmenganalisa dan memberikan rekomendsi untuk perbaikan Melakukan surve petugas dalam kepatuhan menjalankan 54O b. 4engendalian administrati+ 4engendalian Administrati+ adalah upaa ang dilakukan •
men2egah;mengurangi pengunjung
dan
pajanan
lingkungan
M.Tb dengan
kepada
petugas
menediakan
kesehatan
untuk pasien
mensosialisasikan
dan
memantau pelaksanaan standar prosedur dan alur pelaanan 9paa ini men2akup= •
Melaksanakan triase mulai dari pintu masuk
•
Mendidik pasien mengenai etika batuk.
•
Menempatkan semua suspek dan pasien TB di ruang tunggu ang mempunai ventilasi baik diupaakan >#& AC" dan terpisah dengan pasien umum.
•
Menediaan tissue dan masker tempat pembuangan tissue serta pembuangan dahak ang benar.
•
Memasang poster spanduk dan bahan untuk ,I0
•
Memper2epat proses penatalaksanaan pelaanan bagi pasien suspek dan TB termasuk diagnostik terapi dan rujukan sehingga :aktu berada pasien di +asilitas pelaanan kesehatan dapat sesingkat mungkin.
•
Melaksanakan skrining bagi petugas ang mera:at pasien TB.
•
Menerapkan 54O bagi petugas ang tertular TB.
•
Melaksanakan pelatihan dan pendidikan mengenai 44I TB bagi semua petugas kesehatan
2. 4engendalian lingkungan 4engendalian lingkungan adalah upaa dengan menggunakan teknologi ang bertujuanuntuk mengurangi penebaran dn menurunkan kadar per2ikan renik diudarsehingga tidak menularkan ke orang lain. 9paa pengendalian dapat
dilakukan dengan sistem ventilasi ang menalurkan per2ik renik kearah tertentu atau ditambah dengan penggunaan radiasi d. 4engendalian Alat 4elindung iri (A4) 4enggunaan alat pelindung diri pernapasan oleh petugas kesehatan di tempat pelaanan sangat penting untuk menurunkan risiko terpajan sebab kadar per2ik renik tidak dapat dihilangkan dengan upaa administrati+ dan lingkungan. 4etugas kesehatan perlu menggunakan respirator particulat (respirator) pada saat melakukan prosedur ang berisiko tinggi misalna bronkoskopi intubasi induksi sputum aspirasi sekret saluran napas dan pembedahan paru. 5elain itu respirator ini juga perlu digunakan saat memberikan pera:atan kepada pasien atau saat menghadapi;menangani pasien tersangka M/?TB dan 3/?TB di poliklinik. 4etugas kesehatan dan pengunjung perlu mengenakan respirator jika berada bersama pasien TB di ruangan tertutup. 4asien atau tersangka TB tidak perlu menggunakan respirator tetapi 2ukup menggunakan masker bedah untuk melindungi lingkungan sekitarna dari droplet
kon+irmasi TB adalah langkah pertama. "al ini bisa dilakukan dengan menempatkan petugas untuk menaring pasien dengan batuk lama segera pada saat datang di +asilitas. 4asien dengan batuk > & minggu atau ang sedang
dalam investigasi TB tidak dibolehkan meng?antri dengan
pasien
mendapatkan &
lain
kartu.
untuk
menda+tar
Mereka
harus
atau segera
dilaani mengikuti langkah?langkah diba:ah ini. Meng?instruksi?kan pasien ang tersaring diatas
4enuluhan
untuk
melakukan
et'ka
(at!k.
aitu
untuk
menutup hidung dan mulut ketika batuk atau bersin. ,alau perlu berikan masker atau tissue <
untuk menutup mulut 4asien ang suspek atau kasus TB melalui
4emisahan
pertanaan penaringan harus )'*'$a#kan dari pasien lain dan diminta menunggu di ruang terpisah dengan ventilasi baik serta diberi masker bedah atau tissu untuk menutup mulut dan hidung 7
%
4emberian
pada saat menunggu 4asien dengan gejala batuk segera mendapatkan
pelaanan
pelaanan
segera /ujuk untuk
sehingga orang lain tidak terpajan lebih lama. 9ntuk memper2epat pelaanan pemeriksaan
investigasi
diagnostik TB sebaikna dilakukan ditempat
;
untuk
mengurangi
:aktu
tunggu
pengobatan
pelaanan itu tetapi bila laanan ini tidak
TB
tersedia +asilitas perlu membina kerjasama baik dengan
sentra
diagnostik
TB
untuk
er!+!k,ela-an' pasien dengan gejala TB se2epat
mungkin. 5elain itu +asilitas
mempunai pengobatan
kerjasama TB
untuk
perlu
dengan
sentra
menerima
r!+!kan
pengobatan bagi pasien terdiagnosa TB
E)!ka$' )an *enera*an et'ka (at!k 4etugas harus mampu memberi pendidikan ang adekuat mengenai pentingna menjalankan et'ka (at!k kepada pasien untuk mengurangi penularan. 4asien ang batuk diinstruksikan untuk memalingkan kepala dan menutup mulut ; hidung dengan tisu. ,alau tidak memiliki tisu maka mulut dan hidung ditutup dengan
tangan atau pangkal lengan. 5esudah batuk tangan dibersihkan dan tissue dibuang pada tempat sampah ang khusus disediakan untuk ini. (kantong kuning ; in+eksius). 4etugas ang sedang sakit sebaikna tidak mera:at pasien. Apabila tetap mera:at pasien maka petugas harus mengenakan masker bedah. Terutama apabila petugas bersin atau batuk dan harus melaksanakan etika batuk.
DAFTAR TILIK UNTUK PENILAIAN PENERAPAN PPI TB DI RUMAH SAKIT SIDO WARAS
ARIABEL A. @I6G,96GA6 #. Apakah ada ventilasi alami dan;atau mekanis di = /uang tunggu /uang pemeriksaan /uang pengambilan • • •
dahak &. /uang tunggu diluar gedung atau tempat terbuka B. A@AT 40@I696G I/I #. Apakah respirator ;masker tersedia
/a
T') ak
Keterangan
untuk petugas &. Apakah tersedia tissue untuk pasien <. Tersedia 5ampah medis C. Apakah ada poster etika batuk dan bersin = isolasiruang tungguselasardan tempat? tempat umum . 5ta+ #. Apakah ada pemeriksaan kesehatan petugas ruang isolasi Airbone &. 4elatihan tentang 0tika batuk dan bersin
BAB 0 DOKUMENTASI #. "asil 5urve pemakaian A4 ( masker ) pada ruang Isolasi Airbone &. "asil 5urve 4emakaian A4 ( masker ) pada petugas di I/8 3. ormulir tilik penerapan pen2egahan 44I TB