Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Bali Royal Nomor : 164/BROS/SK-DIRUT/XII/2014 Tanggal : 05 Februari 2018 Tentang : Panduan Skrining Rumah Sakit Umum Bali Royal
BAB I DEFINISI
Skrining merupakan pemeriksaan sekelompok orang untuk memisahkan orang yang sehat dari orang yang memiliki keadaan fatologis yang tidak terdiagnosis atau mempunyai resiko tinggi (Kamus Dorland ed . 25 : 974 ). Menurut Rochjati P (2008), skrining merupakan pengenalan diri secara pro aktif pada ibu hamil untuk menemukan menemukan adanya masalah atau factor resiko. Sehingga skrining dapat dikatakan sebagai suatu upaya mengidentifikasi penyakit atau kelainan pasien sehingga didapat keterangan tentang kondisi dan kebutuhan pasien saat kontak pertama didalam atau di luar rumah sakit. Keterangan hasil skrining digunakan untuk mengambil keputusan untuk m enerima pasien rawat inap atau pasien rawat jalan atau merujuk ke pelayanan kesehatan lainnya dengan menyesuaikan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya rumah sakit . Skrining dilakukan di luar Rumah Sakit (Pra Hospital) maupun di dalam Rumah Sakit. Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, evaluasi visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik atau hasil pemeriksaan fisik, psikologik, pemeriksaan penunjang laboratorium klinik atau diagnostic diagnostic imajing sebelumnya. Skrining pasien di Rumah Sakit Umum Bali Royal diprioritaskan berdasarkan kebutuhan pelayanan preventif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif.
1
BAB II RUANG LINGKUP
Skrining dilakukan pada area : 1. Di luar Rumah Sakit 2. Admission 3. Poliklinik 4. IGD Skrining dilakukan melalui : 1. Kriteria triase 2. Evaluasi visual atau pengamatan 3. Pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik 4. Pemeriksaan Laboratorium atau diagnostic imajing sebelumnya
Prinsip 1. Skrining dilaksanakan pada kontak pertama di dalam atau di luar rumah Sakit 2. Keputusan pasien dilalukan rawat inap di RSU Bali Royal bila rumah sakit mampu menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pasien.
2
BAB III TATA LAKSANA
A. Skrining di luar Rumah Sakit
Skrining diluar rumah sakit dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan pasien sesuai dengan sumber daya Rumah Sakit Umum Bali Royal.
B. Skrining di pendaftaran
1. Skrining kebutuhan pelayanan. Skrining kebutuhan pelayanan bertujuan untuk mengarahkan pasien mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan. 2. Skrining priioritas pelayanan. Proses skrining untuk pasien yang datang ke Rawat Jalan (poliklinik) dilaksanakan melalui evaluasi visual atau pengamatan oleh petugas Front Office. Evaluasi visual atau pengamatan merupakan salah satu kegiatan pemilahan pasien melalui visual atau pengamatan untuk menentukan apakah pasien ini membutuhkan penanganan segera atau tidak (prioritas penanganan pasien).
C. Skrining di IGD 1. Triage
Triase adalah seleksi pasien sesuai tingkat kegawat daruratan sehingga pasien terseleksi dalam mendapatkan pertolongan sesuai dengan tingkat kegawat daruratannya. Triage di RSU Bali Royal menggunakan Australian Triase Scor, dimana penanganan pasien ditentukan kategori kegawatannya sesuai scoring. a.
Prioritas I (ATS Kategori 1 ) yaitu keadaan mengancam kehidupan, harus dilakukan tindakan segera dan pasien ditempatkan di ruang resusitasi
3
b.
Prioritas II (ATS Kategori 2 ) Ancama terhadap kehidupan / organ tubuh akan rusak atau gagal jika tidak dilakukan tindakan dalam 10 menit ditempatkan di ruang resusitasi
c.
Prioritas III (ATS Kategori 3 ) pemeriksaan dan pengobatan di mulai
dalam
30
menit
berpotensi
mengancam
nyawa
kehidupan, di tempatkan diruang resusitasi / ruang bedah / non bedah d.
Prioritas IV (ATS Kategori 4 ) pemeriksaan dan pengobatan di mulai dalam 60 menit berpotensi mengancam nyawa kehidupan pasien, pasien ditempatkan di ruang bedah / non bedah
e.
Prioritas V (ATS Kategori 5 ) pemeriksaan dan pengobatan di mulai dalam waktu 120 menit.
2. Initial Assesment (Penilaian Awal)
Pasien yang masuk melalui IGD (Instalasi Gawat Darurat) maupun poliklinik memerlukan penilaian dan pengelolaan yang cepat dan tepat. Waktu berperan sangat penting, oleh karena itu diperlukan cara yang mudah, cepat dan tepat. Proses awal ini dikenal dengan initial assessment ( Penilaian awal). Untuk di triage IGD petugas melakukan penilaian kesadaran dengan menggunakan criteria AVPU : A : Alert V : Respon to verbal P : Respon to pain U : Unrespon
Penilaian awal ini terdiri dari : 1. Primary Survey yaitu penanganan ABCDE dan resusitasi. Disini dinilai keadaan yang mengancam nyawa dan apabila menemukan harus dilakukan resusitasi. Penanganan ABCDE yang dimaksud adalah : A : Airway dengan control cervical 4
B : Breathing dan ventilasi C : Circulation dengan control perdarahan D : Disability, status neurologis dan nilai GCS E : Exposure buka baju penderita tapi cegah hipotermi Langkah selanjutnya harus dipertimbangkan pemakaian kateter urin (folly catheter ), Kateter lambung ( NGT ), pemasangan heart monitor dan pemeriksaan laboratorium atau rontgen.
2. Secondary survey Pemeriksaan teliti yang dilakukan dari ujung rambut sampai ujung kaki, dari depan sampai belakang dan setiap lubang dimasukan jari ( tub finger in every orifice ). a. Anamnesis melalui pasien, keluarga atau petugas pra hospital yang meliputi : A : Alergi M : Medikasi / obat-obatan P
: Past illness / penyakit sebelumnya yang menyertai
L : Last meal / terakhir makan jam berapa bukan makan apa E : Event / hal-hal yang bersangkutan dengan sebab cedera
b. Pemeriksaan fisik, meliputi inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi. Periksa dengan teliti apakah ada perubahan bentuk, tumor, luka dan sakit ( BTLS ). Pemeriksaan
punggung
dilakukan dengan log roll ( memiringkan penderita dengan tetap menjaga kesegarisan tubuh ). Cek tanda-tanda vital.
3. Evaluasi Visual atau Pengamatan a. Pasien yang secara pengamatan visual dalam keadaan gawat dan memerlukan pertolongan
segera langsung diarahkan ke
IGD b. Pasien yang secara pengamatan visual tidak memerlukan pertolongan segera akan di arahkan ke poliklinik
5
c. Jika RS
belum mempunyai pelayanan spesialistik tertentu
maka pasien disarankan untuk di rujuk.
4. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik head to toe meliputi inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi, termasuk juga pemeriksaan psikologik
D. Laboratorium atau pemeriksaan imaging ( penunjang )
Pemeriksaan diagnostic dilakukan bila pasien dipertimbangkan untuk dirawat inap. Jenis pemeriksaan dapat di lihat pada table berikut: No 1
Jenis Pasien Pasien Dewasa
Jenis Pemeriksaan Penunjang a. Darah rutin b. Gula darah sewaktu c. Foto thorax (jika usia > 45 th atau jika ada indikasi) d. EKG (jika usia > 45 th atau jika ada indikasi)
2
Pasien Anak
a. Darah rutin b. Foto thorax bila ada indikasi
3
Pasien Kebidanan
a. Darah Rutin b. GDS c. Golongan Darah d. HbsAg, PPT, APTT e. Urin lengkap bila ada indikasi
4
Pasien Kritis
a. X foto thorak b. Pemeriksaan lab c. Darah lengkap d. Kimia Darah e. AGD
6
BAB IV DOKUMENTASI
-
SPO Skrining pasien
-
Permintaan Rawat Inap
-
Semua hasil skrining dicatat dalam Rekam Medis pasien asesmen medis pasien IGD
Ditetapkan di : Denpasar Pada Tanggal : 05 Februari 2018 Rumah Sakit Umum Bali Royal
dr. Dwi Ariawan
Direktur RS Bali Royal
7