Panduan Tim Ppi

KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR

Assalammualaikum Wr. Wb.

Puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat, serta energi yang positif, sehingga penyusun tela telah h dapa dapatt meny menyele elesai saika kan n buku buku pedo pedoma man n ini ini deng dengan an baik baik.. Sala Salam m tak tak lupa lupa penyusun sampaikan kepada setiap inspirasi dan motiasi yang selalu ada selama se lama penyusunan pedoman ini. !uku ini berjudul panduan transpostasi di "umah Sakit !hakti Asih !rebes. #engan #engan disusu disusunny nnyaa buku buku pandua panduan n ini diharap diharapkan kan dapat dapat menjadi menjadi a$uan a$uan dalam dalam proses pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan pasien sesuai priasi yang dihara diharapka pkan. n. Selama Selama penyu penyusun sunan an buku buku pedom pedoman an ini penyu penyusun sun mendap mendapatk atkan an bantuan dari berbagai pihak, baik berupa bantuan moril, bimbingan, pengarahan, pemikiran dan saran%saran yang sangat berarti dan bermanfaat bagi penyusun dida didala lam m peny penyus usun unan an buku buku pedo pedoma man n ini. ini. &ntu &ntuk k itul itulah ah,, peny penyus usun un ingi ingin n mengu$apkan banyak terima kasih. Akhir kata penyusun berharap agar buku pedoman ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi karya'an rumah sakit !hakti Asih !rebes, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan men$atat hasil pelayanannya pelayanan yang sesuai dan maksimal dengan kebutuhan pasien dan keluarga.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Tim Penyusun

Panduan Transprtasi di RSBA

i

SAMBUTAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH BREBES

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji Puji syuk syukur ur keha kehadi dira ratt Allah llah SW SWT T atas atas berk berkat at atas atas segal segalaa karu karuni niaa dan dan petunjuk%(ya sehingga penyusunan !uku Panduan transpostasi di "umah Sakit !hakti Asih !rebes telah dapat diselesaikan pada 'aktunya. Proses penyusunan buku Panduan transpostasi di "umah Sakit !hakti Asih !rebes !rebes tahun tahun ini meliba melibatka tkan n beberap beberapaa disipl disiplin in klinis klinis di rumah rumah sakit. sakit. #engan #engan disusunnya buku panduan ini diharapkan dapat menunjang mutu pelayanan pasien di rumah rumah sakit sakit terutam terutamaa dalam dalam hal pening peningkat katan an layanan layanan rumah rumah sakit sakit dalam dalam menghormati hak pasien terutama hak priasi Akhirnya kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan dan perhatiannya yang telah diberikan dalam penyusunan !uku Panduan transpostasi di "umah Sakit !hakti Asih !rebes. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita sekalian dalam melaksanakan tugas ini. Amin.

Wassalamualaikum Wr.Wb !rebes, ........................ ........................ #irektur "S !hakti Asih !rebes

dr. )hosiatun A*mi, MM"


ii

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH BREBES NOMOR : ................................

TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN PANDUAN TRANSPOSTASI DIREKTUR RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH BREBES

Menimbang +

!ah'a dalam rangka mendukung dan melindungi hak pasien untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan kondisi pasien, maka rumah sakit perlu dibentuk tim untuk membuat panduan transpostasi di "umah Sakit !hakti Asih !rebes.

Mengingat :

. .

&ndang%&ndang -- tahun //0 tentang "umah Sakit. )eputusan Menteri )esehatan (o 01Menkes1S)1221//3 tentang Standar

4.

Pelayanan Minimal #i "umah Sakit. )eputusan Menteri )esehatan (omor /351Menkes1S)162221//3 tentang

-.

Standar )esehatan 7 )eselamatan )erja di "umah Sakit. Peraturan Menteri )esehatan "epublik 2ndonesia

(omor

801Menkes1Per162221// tentang )eselamatan Pasien "umah Sakit. MEMUTUSKAN Menetapkan :

PE"TAMA

+

)eputusan #irektur "umah Sakitu !hakti Asih !rebes tentang tim penyusunan panduan transpostasi di "umah Sakit !hakti Asih !rebes

)E#&A

+

Tim Penyusun !uku Panduan transpostasi di "umah Sakit !hakti Asih !rebes adalah sebagai berikut+ )oordinator

+ 9aenal :akhrudin

Sekretaris

+ ;;;;;.

Anggota

+


. ;;;;..

iii

)ET2
+

. ;;;;;;.. Tugas Tim yaitu mengadakan koordinasi dengan pihak terkait, menyusun #raf Panduan transpostasi di "umah Sakit

)EEMPAT

+

!hakti Asih !rebes #alam menjalankan tugasnya, Tim dapat mengundang organisasi profesi atau pihak=pihak lain yang terkait untuk mendapatkan

)E>2MA

+

masukan

guna mendapatkan

hasil

yang

maksimal. Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabila dipandang perlu. #itetapakan di + !rebes Pada Tanggal + ....................... %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% "S. !?A)T2 AS2? !"E!ES #2"E)T&"

d. KHOSIATUN A!MI" MMR NIK. #$%&'('$ )'## '$% KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH BREBES NOMOR : .................................

TENTANG PENETAPAN PANDUAN TRANSPOSTASI DIREKTUR RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH BREBES

Menimbang +

!ah'a dalam menerima pelayanan di "umah Sakit, pasien memiliki hak dan ke'ajiban yang harus dihormati dan dilindungi sehingga perlu adanya pedoman dalam melakukan hal tersebut. Mengingat +

. &ndang%&ndang -- tahun //0 tentang "umah Sakit.


iv

. )eputusan Menteri )esehatan (o 01Menkes1S)1221//3 tentang Standar Pelayanan Minimal #i "umah Sakit. 4. )eputusan Menteri )esehatan (omor /351Menkes1S)162221//3 tentang Standar )esehatan 7 )eselamatan )erja di "umah Sakit. -. MEMUTUSKAN Menetapkan : PERTAMA

+

)eputusan direktur "umah Sakit !hakti Asih !rebes tentang

KEDUA

panduan transpostasi di "umah Sakit !hakti Asih !rebes. + !uku Panduan transpostasi di "umah Sakit !hakti Asih !rebes adalah sebagai a$uan untuk men$iptakan rumah sakit yang dapat menghormati dan melindungi hak pasien dan keluarga, men$egah dan meminimalisir terjadinya $idera pada pasien dan penyelamatan nya'a sehingga dapat ter$ipta

KETIGA

pelayanan sesuai kebutuhan pasien. + >ampiran dalam !uku Panduan transpostasi di "umah Sakit !hakti Asih !rebes Pasien merupakan satu kesatuan yang

KEEMPAT

+

tidak dapat dipisahkan. Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabila dipandang perlu. #itetapakan di + !rebes Pada Tanggal + ......................... %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% "S. !?A)T2 AS2? !"E!ES #2"E)T&"

d.KHOSIATUN A!MI" MMR NIK. #$%&'('$ )'## '

%$Panduan Transprtasi di RSBA

v

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH BREBES NOMOR : ...........* SK.DIR* RSBA* +* )'#,

TENTANG PEMBENTUKAN TRANSPOSTASI DIREKTUR RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH BREBES

Menimbang +

!ah'a dalam menerima pelayanan di "umah Sakit, pasien memiliki hak dan ke'ajiban yang harus dihormati dan dilindungi sehingga perlu adanya pedoman dalam melakukan hal tersebut.

Mengingat +

. &ndang%&ndang -- tahun //0 tentang "umah Sakit. . )eputusan Menteri )esehatan (o 01Menkes1S)1221//3 tentang Standar Pelayanan Minimal #i "umah Sakit. 4. )eputusan Menteri )esehatan (omor /351Menkes1S)162221//3 tentang Standar )esehatan 7 )eselamatan )erja di "umah Sakit. -. Peraturan Menteri )esehatan "epublik 2ndonesia

(omor

801Menkes1Per162221// tentang )eselamatan Pasien "umah Sakit. @. &ndang%&ndang (o 4 taun //0 tentang Perlindungan dan Pengendalian >ingkungan ?idup. MEMUTUSKAN Menetapkan :

PE"TAMA

+ )eputusan #irektur "umah Sakit !hakti Asih !rebes tentang kebijakan Pembentukan transpostasi di "umah

)E#&A

Sakit !hakti Asih !rebes. + )etentuan proses dalam

)ET2
transpostasi + #emi keamanan dan keefektian proses pelaksanaan


pelayanan

Pembentukan

vi

Pembentukan transpostasi sesuai dengan prosedur yang )EEMPAT

ada di "S !hakti Asih !rebes. + Monitoring se$ara berkala

)E>2MA

penge$ekan kendaraan di "S !hakti Asih !rebes + Pembinaan dan penga'asan bagi seluruh petugas yang

dilakukan

oleh

bagian

terkait dengan transpostasi di "S !hakti Asih !rebes )EE(AM

dilaksanakan oleh kepala bagian transportasi + )eputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. #itetapakan di + !rebes Pada Tanggal + ........................ %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% "S. !?A)T2 AS2? !"E!ES #2"E)T&"

d. KHOSIATUN A!MI" MMR NIK. #$%&'('$ )'## '

%$>ampiran )eputusan #irektur "S !hakti Asih !rebes (omor + ..........1 S).#2"1 "S!A1  1 /@ Tanggal + ............................. A. )arumkit Tugas #an Tanggung Ba'ab )arumkit+ . Membentuk )omite 7 Tim PP2"S dengan Surat )eputusan . !ertanggung ja'ab 7 memiliki komitmen yang tinggi terhadap penyelenggaraan upaya pen$egahan 7 pengendalianinfeksi nosokomial. 4. !ertanggung ja'ab terhadap tersedianya fasilitas sarana 7 prasarana termasuk anggaran yang dibutuhkan. -. Menentukan kebijakkan pen$egahan 7 pengendalian infeksi nosokomial. @. Mengadakan ealuasi kebijakan pen$egahan 7 pengendalian infeksi nosokomial berdasarkan saran dari tim1 komite PP2"S.


vii

8. Mengadakan ealuasi kebijakan pemakaian antibioti$ yang rasional dan disinfektan di rumah sakit berdasarkan saran dari tim1 komite PP2"S. 5. #apat menutup suatu unit pera'atan1 instalasi yang dianggap potensial menularkan penyakit untuk beberapa 'aktu sesuai kebutuhan berdasarkan saran tim1 komite PP2"S. 3. Mengesahkan SCP untuk PP2"S !. )etua )omite1 Tim PP2 Tugas #an Tanggung Ba'ab )arumkit+ . Membuat 7 Mengealuasi )ebijakkan PP2. . Melaksanakan sosialisasi kebijakkan PP2"S, agar kebijakan dapat dipahami 7 dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit. 4. Membuat SPC PP2. -. Menyusun 7 mengealusai pelaksanaan program PPi 7 program pelatihan 7 pendidikan PP2. @. !ekerjasama dengan Tim PP2 dalam melakukan inestigasi masalah1 )>! infeksi nosokomial. 8. Memberi usulan untuk mengembangkan 7 meningkatkan $ara pen$egahan 7 pengendalian infeksi. 5. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit 7 fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam PP2. 3. Mengusulkan pengadaan alat 7 bahan yang sesuai dengan prinsip PP2 7 aman bagi yang menggunakan. 0. Mengindentisifikasi temuan dilapangan 7 mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan sumber daya manusia DS#M rumah sakit dalam PP2. /. Melakukan pertemuan berkala, termasuk ealuasi . Menerima laporan dari anggota Tim PP2 7 membuat laporan kepada )arumkit. . !erkoordinasi dengan unit terkait lain. 4. Memberikan usulan kepada )arumkit untuk pemakaian antibioti$ yang rasional di rumah sakit berdasarkan hasil pantau kuman 7 resistensinya terhadap antibioti$ 7 menyebar luarskan dataresistensi antibioti$. -. Menyusun kebijakan kesehatan 7 keselamatan kerja D)4. @. Turut menyusun kebijakan $lini$al goernan$e 7 patient safety. 8. Mengembangkan, mengimplementasikan 7 se$ara periodi$ mangkaji kembali

ren$ana

manajemen

PP2

apakah telah

sesuai kebijakan

manajemen rumah sakit.


viii

5. Memberikan masukan yang menyangkut kontruksi bangunan 7 pengadaan alat 7 bahan kesehatan, renoasi ruangan, $ara pemprosesan alat, penyimpanan alat 7 linen sesuai dengan prinsip PP2. 3. Menentukan sikap penutupan ruangan ra'at bila diperlukan karena potensial menyebarkan infeksi. 0. Melakukan penga'asan terhadap tindakan%tindakan yang menyimpang dari standar prosedur1 moniroring surelans proses. /. Melakukan inestigasi, menetapkan 7

melaksanakan

penanggulanganinfeksi bila ada )>! di rumah sakit 7 fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. F. 2PFC1 2PF# D2nfe$tion Preention And Fontrol Cffi$er1 #okter Tugas 7 Tanggung Ba'ab 2PFC1 2PF#+ . !erkontribusi dalam diagnose 7 terapi infeksi yang benar. . Turut menyusun pedoman penulisan resep antibioti$ 7 sureilans. 4. Mengindentifikasi 7 melaporkan kuman pathogen 7 pola resistensi antibiotika. -. !ekerjasama dengan pera'at PP2 memonitor kegiatan sureilans infeksi 7 mendeteksi serta menyelidiki )>!. @. Membimbing 7 Mengajarkan praktek 7 prosedur PP2 yang berhubungan dengan prosedur terapi. 8. Turut memonitor semua petugas kesehatan untuk memahami pen$egahan 7 pengendalian infeksi. 5. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami pen$egahan 7 pengendalian infeksi. #. 2PF( D2nfe$tion Preention And Fontrol (urse Tugas 7 Tanggung Ba'ab 2PF(+ . Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi di lingkungan kerjanya, baik rumah sakit 7 fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. . Memonitor pelaksanaan PP2, penerapan SCP, ke'aspadaan isolasi. 4. Melaksanakan sureilans infeksi 7 malaporkan kepada )omite1 Tim PP2. -. !ersama komite1 Tim PP2 melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PP2 di rumah sakit 7 fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. @. Melakukan inetigasi terhadap )>! 7 bersama%sama komite1 Tim PP2 memperbaiki kesalahan yang terjadi. 8. Memonitor kesehatan petugas kesehatan, untuk men$egah penularan infeksi dari petugas kesehatan ke pasien1 sebaliknya.


ix

5. !ersama komite1 Tim PP2 mengajurkan prosedur isolasi tentang pen$egahan 7 pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus yang terjadi di rumah sakit. 3. Audit pen$egahan 7 pengendalian infeksi termasuk1 terhadap limbah, laundry, gi*i 7 lain%lain dengan menggunakan daftar tilik. 0. Memonitor kesehatan lingkungan. /. Memonitor terhadap pengendalikan penggunaan antibiotika yang rasional. . Mendesain, melaksanakan, memonitor, 7 mengealuasi sureilans infeksi yang terjadi di rumah sakit 7 fasilitas kesehatan lainnya. . Membuat laporan sureilans 7 melaporkan ke )omite1 Tim PP2. 4. Memberikan motiasi 7 teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PP2. -. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PP2. @. Meningkatkan kesadaran pasien 7 pengunjung rumah sakit tentang PP2"S. 8. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung 7 keluarga tentang topi$ infeksi yang sedang berkembang di masyarakat, infeksi dengan insiden tinggi. 5. Sebagai koordinator antara bagian1 unit dalam mendeteksi, men$egah 7 mengendalikan infeksi di rumah sakit. E. 2PF>( D2nfe$tion Preention And Fontrol >ink (urse Tugas 7 Tanggung Ba'ab 2PF>( sebagai pera'at pelaksana harian1 penghubung+ . Mengisi 7 mengumpulkan formulir sureilans setiap pasien di unit ra'at inap masing%masing, kemudian menyerahkan%nya kepada 2PF( ketika pasien pulang. . Memberikan motiasi

7

teguran tentang pelaksanaan

kepatuhan

pen$egahan 7 pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit ra'atnya masing%masing. 4. Memberitahukan kepada 2PF( apabila ada ke$urigaan adanya infeksi nosokomial pada pasien. -. !erkoordinasi dengan 2PF(

saat terjadi

infeksi

potensial )>!,

penyuluhan bagi pengunjung di ruang kepera'atan masing%masing, konsultasi prosedur yang harus dijalani bila belum faham. @. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan standar isolasi.


x

DA-TAR ISI

)ATA PE(2(<)&P............................................................................. !A! 222 TATA >A)SA(A ............................................................................. "E:E"E(S2 ;;........................................................................................... #C)&ME(TAS2 ..........................................................................................


xi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di Rumah Sakit banyak terjadi pemandangan yang sering kita lihat seperti pengangkatan pasien yang darurat atau kiritis, karena itu pengangkatan penderita membutuhkan cara-cara tersendiri.

Setiap

hari

banyak

penderita

diangkat

dan

dipindahkan dan banyak pula petugas paramedik/penolong yang cedera karena salah mengangkat. Keadaan dan cuaca yang menyertai penderita beraneka ragam dan tidak ada satu rumus pasti bagaimana mengangkat dan

memindahkan

penderita

saat

mengangkat

dan

memindahkan penderita. Tranportasi bukanlah sekedar mengantar pasien ke rumah sakit.

Serangkaian

tugas

harus

dilakukan

sejak

pasien

dimasukkan ke dalam ambulans hingga diambil alih oleh pihak rumah sakit. Pasien yang menjalani raat inap di rumah sakit, pasti akan mengalamai proses pemindahan dari ruang peraatan ke ruang lain seperti untuk keperluan medical check up, ruang operasi,

dll. !al

ini

akan mengakibatkan

resiko low

back

point baik bagi pasien maupun bagi peraat. "ila pasien akan

melakukan operasi biasanya akan dipindahkan ke ruang transit sebelum masuk ke ruang operasi. B. TUJUAN #. $endeskripsikan pengertian transportasi pada pasien %. $endeskripsikan teknik pemindahan pada pasien &. $endeskripsikan 'enis-jenis transportasi pasien 4.

$endeskripsikan transportasi pasien rujukan


12

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Transportasi Pasien Transportasi Pasien adalah sarana yang digunakan untuk mengangkut penderita/korban dari lokasi bencana kesehatan

yang

memadai

dengan

aman

tanpa

ke sarana

memperberat

keadaan penderita ke sarana kesehatan yang memadai. Seperti contohnya alat transportasi yang digunakan untuk memindahkan korban dari lokasi bencana ke RS atau dari RS yang satu ke RS yang lainnya. Pada setiap alat transportasi minimal terdiri

dari

%

orang

para

medik

dan

#

pengemudi

(bila

memungkinkan ada # orang dokter). Prosedur untuk transport pasien antaralain yaitu *

Prosedur Transport Pasie+* a. akukan pemeriksaan menyeluruh. b. Pastikan baha pasien yang sadar bisa bernaas tanpa kesulitan setelah diletakan di atas usungan. 'ika pasien tidak sadar dan menggunakan alat bantu jalan naas (airay). c. mankan posisi tandu di dalam ambulans. d. Pastikan selalu baha pasien dalam posis aman selama perjalanan ke rumah sakit. e. Posisikan dan amankan pasien. . Selama pemindahan ke ambulans, pasien harus diamankan dengan kuat ke usungan. g. Pastikan pasien terikat dengan baik dengan tandu. Tali ikat keamanan digunakan ketika pasien siap untuk dipindahkan ke ambulans, sesuaikan kekencangan tali pengikat sehingga dapat menahan pasien dengan aman. h. Persiapkan jika timbul komplikasi pernaasan dan jantung. i. 'ika kondisi pasien cenderung berkembang ke arah henti jantung, letakkan spinal board pendek atau papan R'P di baah matras sebelum ambulans dijalankan. j. $elonggarkan pakaian yang ketat. k. Periksa perbannya. l. Periksa bidainya.


13

m. +aikkan keluarga atau teman dekat yang harus menemani pasien n. +aikkan barang-barang pribadi. o. Tenangkan pasien. B. Teknik Pemina!an Paa Pasien Teknik pemindahan pada klien termasuk dalam transport pasien, seperti pemindahan pasien dari satu tempat ke tempat lain, baik menggunakan alat transport seperti ambulance, dan branker

yang

berguna

sebagai

pengangkut

pasien

gaat

darurat. ". Pemina!an k#ien ari tempat ti$r ke %rankar $emindahkan klien dri tempat tidur ke brankar oleh peraat membutuhkan bantuan klien. Pada pemindahan klien ke brankar menggunakan penarik atau kain yang ditarik untuk memindahkan klien dari tempat tidur ke branker. "rankar dan tempat tidur ditempatkan berdampingan sehingga klien dapat dipindahkan dengan cepat dan mudah dengan menggunakan kain pengangkat. Pemindahan pada klien membutuhkan tiga orang pengangkat D. Pemina!an k#ien ari tempat ti$r ke k$rsi Peraat menjelaskan prosedur terlebih dahulu pada klien sebelum pemindahan. Kursi ditempatkan dekat dengan tempat tidur dengan punggung kursi sejajar dengan bagian kepala tempat tidur. 0mindahan yang aman adalah prioritas pertama, ketika memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi roda peraat harus menggunakan mekanika tubuh yang tepat. E. Pemina!an pasien ke posisi #atera# ata$ prone i tempat ti$r a. Pindahkan pasien dari ke posisi yang berlaanan b. etakan tangan pasien yang dekat dengan peraat ke dada dan tangan yang jauh ari peraat, sedikit kedapan badan pasien c. etakan kaki pasien yang terjauh dengan peraat menyilang di atas kaki yang terdekat d. Tempatkan diri peraat sedekat mungkin dengan pasien


14

e. Tempatkan tangan peraat di bokong dan bantu pasien . Tarik badan pasien g. "eri bantal pada tempat yang diperlukan. F.

Jenis&Jenis ari Transportasi Pasien Transportasi

pasien

pada

umumnya

terbagi

atas

dua

*

Transportasi gaat darurat dan kritis . a. Transportasi Ga'at Dar$rat ( Setelah penderita diletakan diatas tandu (atau ong Spine "oard bila diduga patah tulang belakang) penderita dapat

diangkut

ke

rumah

sakit.

Sepanjang

perjalanan

dilakukan Sur1ey Primer, Resusitasi jika perlu. Mekanikan saat mengangkat t$%$! ga'at ar$rat Tulang yang paling kuat ditubuh manusia adalah tulang panjang dan yang paling kuat diantaranya adalah tulang paha (emur). 2tototot yang beraksi pada tutlang tersebut juga paling kuat. Dengan demikian maka pengangkatan harus dilakukan dengan tenaga terutama pada paha dan bukan dengan membungkuk angkatlah dengan paha, bukan dengan punggung. Pan$an a#am mengangkat penerita ga'at ar$rat #.

Kenali kemampuan diri dan kemampuan pasangan kita. +ilai beban yang akan

%.

diangkat secara bersama

dan

bila merasa tidak

mampu

jangan

dipaksakan &.

Ke-dua kaki berjarak sebahu kita, satu kaki sedikit didepan kaki sedikit sebelahnya

3.

"erjongkok, jangan membungkuk, saat mengangkat

4.

Tangan yang memegang menghadap kedepan 5.

Tubuh sedekat mungkin ke beban yang harus diangkat. "ila terpaksa jarak maksimal tangan dengan tubuh kita adalah 46 cm

7.

'angan memutar tubuh saat mengangkat

8.

Panduan diatas berlaku juga saat menarik atau mendorong penderita %. Transportasi Pasien Kritis ( Deinisi* pasien kritis adalah pasien dengan disungsi atau gagal pada satu atau lebih sistem tubuh, tergantung pada penggunaan peralatan monitoring dan terapi.


15

Transport intra !ospita# pasien kritis !ar$s mengik$ti %e%erapa at$ran) *ait$( #. Koordinasi sebelum transport normasi baha area tempat pasien akan dipindahkan telah

•

siap untuk menerima pasien tersebut serta membuat rencana terapi Dokter

•

yang

bertugas

harus

menemani

pasien

dan

komunikasi antar dokter dan peraat juga harus terjalin mengenai situasi medis pasien Tuliskan dalam rekam medis kejadian yang berlangsung

•

selama transport dan e1aluasi kondisi pasien %. Proesional beserta dengan pasien* % proesional (dokter atau peraat) harus menemani pasien dalam kondisi serius. Salah satu proesional adalah peraat yang bertugas, dengan

•

pengalaman 9PRatau khusus terlatih pada transport pasien kondisi kritis •

Proesioanl kedua dapat dokter atau peraat. Seorang dokter

harus menemanipasien dengan instabilitas isiologik dan pasien yang membutuhkan urgent action &. Peralatan untuk menunjang pasien •

Transport monitor

•

"lood presure reader

•

Sumber oksigen dengan kapasitas prediksi transport, dengan

tambahan cadangan&6 menit •

:entilator portable, dengan kemampuan untuk menentukan

1olume/menit, pressure ;i2% o #66< and P00P ith disconnection alarm and high airay pressure alarm. •

$esin suction dengan kateter suction

•

2bat untuk resusitasi* adrenalin, lignocaine, atropine dan

sodium bicarbonat


16

9airan intra1ena dan inus obat dengan syringe atau pompa

•

inus dengan baterai Pengobatan tambahan sesuai dengan resep obat pasien

•

tersebut 3. $onitoring selama transport. Tingkat monitoring dibagi sebagai berikut* e1el #=ajib,le1el %=Rekomendasi kuat, le1el &=ideal •

$onitoring kontinu* 0K>, pulse o?imetry (le1el #)

•

$onitoring intermiten* Tekanan darah, nadi , respiratory rate

(le1el # pada pasien pediatri, e1el % pada pasien lain). +., Transport Pasien R$-$kan Rujukan

adalah penyerahan

tanggung

jaab

dari

satu

pelayanan kesehatan ken pelayanan kesehatan lainnya. System rujukan upaya kesehatan jaringan

asilitas

pelayanan

kesehatan

adalah suatu yang

system

memungkinkan

terjadnya penyerangan tanggung jaab secara timbale-balik atas masalah yang timbul, baik secara 1ertical maupun hori@ontal ke asilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional, da tidak dibatasi oleh ilayah administrasi. T$-$an R$-$kan Tujuan system rujukan adalah agar pasien mendapatkan pertolongan pada asilitas pelayanan keseshatan yang lebih mampu sehinngga jianya dapat terselamtkan, dengan demikian dapat meningkatkan K dan K" "ara Mer$-$k angkah-langkah rujukan adalah * #.

$enentukan kegaat daruratan penderita a)

Pada tingkat kader atau dukun bayi terlatih ditemukan

penderita yang tidak dapat ditangani sendiri oleh keluarga atau kader/dukun bayi, maka segera dirujuk ke asilitas pelayanan kesehatan yang terdekat,oleh karena itu mereka belum tentu dapat menerapkan ke tingkat kegaatdaruratan. b)

Pada

tingkat

bidan

desa,

puskesmas

pembatu

dan

puskesmas.


17

Tenaga kesehatan yang ada pada asilitas pelayanan kesehatan tersebut harus dapat menentukan tingkat kegaatdaruratan kasus yang ditemui, sesuai dengan eenang dan tanggung jaabnya, mereka harus menentukan kasus manayang boleh ditangani sendiri dan kasus mana yang harus dirujuk. %.

$enentukan tempat rujukan Prinsip

dalam

menentukan

tempat

rujukan

adalah

asilitas

pelayanan yang mempunyai keenangan dan terdekat termasuk asilitas pelayanan sasta dengan tidak mengabaikan kesediaan dan kemampuan penderita. &.

$emberikan inormasi kepada penderita dan keluarga

3.

$engirimkan inormasi pada tempat rujukan yang dituju a. b.

$emberitahukan baha akan ada penderita yang dirujuk. $eminta petunjuk apa yang perlu dilakukan dalam rangka

persiapan dan selama dalam perjalanan ke tempat rujukan. c.

$eminta petunjuk dan cara penangan untuk menolong penderita bila penderita tidak mungkin dikirim.

4.

Persiapan penderita ("KS2KAD)

5.

Pengiriman Penderita

7.

Tindak lanjut penderita * a)

Antuk penderita yang telah dikembalikan

b)

!arus

kunjungan

rumah,

penderita

yang

memerlukan

tindakan lanjut tapi tidak melapor Ja#$r R$-$kan lur rujukan kasus kegaat daruratan * #. Dari Kader Dapat langsung merujuk ke * a.

d.

Puskesmas pembantu

b.

Pondok bersalin atau bidan di desa

c.

Puskesmas raat inap

Rumah sakit sasta / RS pemerintah %. Dari Posyandu Dapat langsung merujuk ke * a)

b)

Puskesmas pembantu

Pondok bersalin atau bidan di desa


18

BAB III PENUTUP ./

Simp$#an Transportasi

Pasien

adalah

mengangkut penderita/korban kesehatan

yang

memadai

sarana

yang

digunakan

dari lokasi bencana

dengan aman tanpa

untuk

ke sarana

memperberat

keadaan penderita ke sarana kesehatan yang memadai. Transportasi pasien dapat dibedakan menjadi dua, transport pasien untuk gaat darurat dan kritis. .+

Saran Transport

pasien

sangat

penting

bagi

prioritas

keselamatan pasien menuju rumah sakit atau sarana yang lebih memadai. 2leh karena itu transport pasien berperan penting dalam mengutamakan keselamatan pasien. RE0ERENSI Perry B Potter . %665 . Fundamental Keperawatan Volume II . ndonesia * Penerbit "uku Kedokteran 0>9 Suparmi

Culia,

dkk

.

%668

. Panduan

Praktik

Keperawatan . ndonesia * PT 9itra ji Parama

Perry, Petterson, Potter . %664 . Keterampilan Prosedur Dasar . ndonesia * Penerbit "uku Kedokteran 0>9


19

'ohn

.

"osick,

r.,

$D

. Perawatan

Gawat

Darurat . ndonesia * Penerbit "uku Kedokteran 0>9


20

Panduan Tim Ppi

Recommend Documents