PERANAN FOSIL KELAS GASTROPODA, FILUM MOLUSKA DALAM KORELASI BIOSTRATIGRAFI, PENENTUAN UMUR SEDIMEN SERTA LINGKUNGAN PENGENDAPAN SUATU SEDIMEN Disusun oleh : Aufa Rifqi Alam (21100111120010)
Teknik Geologi Universitas Diponegoro
Abstrak
Fosil kelas gastropoda merupakan fosil dengan kelimpahan yang tinggi di alam alam dikare dikarenak nakan an sebagi sebagian an spesie spesiesny snya a telah telah punah punah dan menjad menjadii fosil fosil di alam. alam. Peranannya
dalam
biostratigrafi
tidak
terlalu
besar
dikarenakan
dalam
pengkorelasian lebih akurat menggunakan fosil mikro. Pada penentuan umur batuan memiliki peran sebagai fosil indeks, dikarenakan beberapa spesies dari kelas ini berumu berumurr pendek pendek dan memili memiliki ki penyeba penyebaran ran yang yang luas luas di alam. alam. Pada Pada penentu penentuan an lingkungan pengendapan batuan terletak pada identifikasi cangkangnya berdasarkan tingkat kejenuhan karbonat dan ornament khasnya.
Pendahuluan
Kelas
Gastropoda
termasuk
kelas dengan kelimpahan spesies yang melimpah
dan
meru erupaka akan
biostratigrafi untuk mengetahui urutan pengendapan material sedimen.
yang
Paper ini bertujuan membahas
terbesar dari phylum Mollusca. Mollusca. Kelas
secara mendetail dan teknis bagaimana
ini meluput meluputii hewan hewan golonga golongan n siput, siput,
pemanfaatan
baik yang membuat cangkang maupun
penentuan umur sedimen, lingkungan
tidak. Hewan ini memiliki peran yang
pengendapan
sangat sangat besar besar dalam dalam penent penentuan uan umur umur
biostratigrafi.
sedi sedime men, n,
mencakup
ling lingkun kunga gan n
peng pengend endap apan an
hewan
ini
serta Aspek-aspek dalam
peranan nan
dalam
korelasi yang kelas
sedimen serta juga dapat dimanfaatkan
gastropoda tersebut sangat bermanfaat
untuk
dala dalam m bidan bidang g geolo geologi gi dan dan berpe berpera ran n
pengkorelasian
seca ra
besar bagi geologis dalam memetakan suatu wilayah.
Analisa
Kelas Gastropoda dapat dijadikan
dengan satuan biostratigrafi pada bagian
sebagai fosil indeks dikarenakan lebih
yang lain yang juga memiliki fosil sama.
dari 14.000 spesiesnya telah punah dan
Satuan
sebagian terawetkan menjadi fosil.
lapisan
Oleh
kelas
berdasarkan kandungan fosil atau ciri-
gastropoda dapat dijadikan sebagai
ciri paleontologi sebagi sendi pembeda
acuan
korelasi biostratigrafi
tubuh batuan di sekitarnya. Kelanjutan
suatu wilayah. Biostratigrafi adalah
satuan biostratigrafi ditentukan oleh
ilmu
penyebaran gejala paleontologi yang
sebab
itu
untuk
fosil
penentuan
menggunakan
dari
umur fosil
batuan yang
dikandungnya. Apabila pada suatu
biostratigrafi batuan
mencirikannya
adalah yang
(Komisi
tubuh dikenali
Sandi
Stratigrafi Indonesia, 1996).
batuan sedimen terdapat kenampakan
Fosil dapat berguna karena
makro fosil kelas gastropoda yang
kenampakan sedimen yang sama pada
telah punah, maka dapat ditentukan
horizon tertentu belum tentu memiliki
umur geologi dari endapan sedimen
umur yang sama dengan sedimen pada
tersebut. Contohnya adalah pada suatu
horizon daerah lain walupun memiliki
horizon terdapat batugamoing dengan
kenampakan sifat fisik batuan yang
kandungan fosil makro Platystomata
sama. Fosil berguna sebagai indicator
turbinata, maka dapat diindikasikan
umur geologi suatu sedimen. Sebagai
umur geologi batuan tersebut adalah
contoh, suatu sedimen pada suatu
devon tengah.
horizon tersusun atas batulempung dan biostratigrafi
napal sementara pada horizon lainnya
biasanya juga bertujuan untuk korelasi,
tersusun atas batugamping kapuran,
yaitu
tetapi
Selain
itu,
menghubungkan
satu
satuan
biostratigrafi yang memiliki fosil sama
apabila
kandungan
spesies
fosilnya serupa, maka kedua sedimen
tersebut
diindikasikan
terendapkan
bagian
yang sama.
cangkang, organisme ini juga dapat
Walaupun lebih sering digunakan fosil
mengalami pengawetan dengan cara
mikro
mold apabila
pada waktu geologi
untuk
penentuan
biostratigrafi, fosil makro penentuan
namun juga
umur
korelasi
keterdapatan
berperan geologi
dalam
sedimen.
biostratigrafi,
fosil
yang
organisme
bagian
berupa
cangkangnya
tercetak pada suatu lapisan sedimen atuapun cast jika cetakan tersebut terisi oleh material lain.
Untuk dapat digunakan sebagai acuan korelasi
keras
Fosil
gastropoda
digunakan sebagai penentu
dapat urutan
digunakan harus tersebar luas secara
stratigrafi suatu wilayah, seperti yang
geografis, sehingga dapat berada pada
dilakukan
bebagai horizon berbeda. Mereka juga
bernama
harus berumur pendek sebagai spesies,
menentukan stratigrafi Neogen pulau
sehingga
Jawa
mereka
periode dapat
waktu
dimana
tergabung
oleh
ahli
Ostingh
dimana
paleontologi
yang
pulau
Jawa
berhasil
dibagi
dalam
menjadi 6 jenjang yang didasarkan
sedimen relatif sempit, semakin lama
atas fosil indeks gastropoda, susunan
waktu hidup spesies, semakin tidak
stratigrafinya sebagai berikut:
akurat
1. Jenjang Rembang (Miosen Bawah)
korelasinya,
sehingga
fosil
dapat berevolusi dengan cepat. banyak spesies
kelas
gastropoda
berumur pendek
dan
yang
telah punah
Dicirikan oleh : Turitella subulata 2. Jenjang Preanger (Miosen Tengah) Dicirikan oleh : Turitella angulate
sehingga terkualifikasi untuk dijadikan sebagai
acuan
biostratigrafi.
Organisme ini biasanya terawetkan
Siphocypera caput viperae 3. Jenjang Cirodeng (Miosen Atas)
dengan cara fragmen, yaitu organisme
Dicirikan oleh : Turitella angulate
kelas gastropoda yang mati kemudian
cr
bagian
lunaknya
terurai
sehingga
hanya
akan
menyisakan
fragmen
4. Jenjang Cirebon (Pliosen Bawah)
Dicirikan oleh : Turitella angulate
gastropoda, gastropoda mempunyai
ac
cangkang yang memiliki ornament
5. Jenjang Sunda (Pliosen Atas) Dicirikan
oleh
:
spiral dan transversal. Ornamen inilah
Terebra
insulinidae
gastropoda.
6. Jenjang Banten (Pleistosen Bawah) Dicirikan
oleh
:
Clavus
malingpingensis Fosil
yang membuat menarik bentuk dari
juga
dapat
kerucut
berputar pada satu titik atau dikenal dengan istilah planispiral dan tidak terbagi
gastropoda
Bentuknya
atas
ruang-ruang.
Bagian-
bagian tubuhnya memiliki penamaan
digunakan sebagai penentu lingkungan
whorl, body whorl, sutura, posterior
pengendapan
sedimen.
canal, apex, inner lip, dan anterior
Lingkungan pengendapan adalah suatu
canal. Dengan adanya penamaan ini
daerah di permukaan litosfer, baik
membuat jenis spesies ini menjadi
diatas maupun dibawah permukaan
banyak hingga 50.000 jenis. Namun
laut, yang dicirikan oleh serangkain
hanya 15.000 jenis yang menjadi fosil
ciri kimia, fisika dan biologi yang
selebihnya tidak.
suatu
khusus (Raymond, 2002). Penentuan lingkungan didasarkan organisme
pengendapan dari
sedimen
kebiasaan
dengan kelimpahan tinggi maka dapat di
interpretasiakn
lingkungan
yang
pengendapan sedimen tersebut adalah
dapat berdomisili di laut dalam, laut
zona laut dangkal yang hangat, terang,
dangkal, darat, maupun perairan tawar.
terkena cahaya matahari serta energy
Untuk
kelas gastropoda
hidup
Apabila dijumpai fosil gastropoda
menentukan
lingkungan
arus
yang
tidak
terlalu
kuat.
pengendapan sedimen dari fosil kelas
Organisme gastropoda yang memiliki
gastropoda
dengan
cangkang dengan ukuran relatif besar,
menggunakan analisa bentuk cangkang
dinding cangkang tebal serta hiasan
yang terfosilkan. Disini akan dibahas
cangkang yang kompleks biasanya
terlebih dahulu mengenai morfologi
hidup pada lingkungan laut dangkal
adalah
sehingga apabila ditemukan sedimen
dimana
dengan kandungan fosil gastropoda
dikarenakan pengaruh dari CO2 di
yang
udara. Kedalaman zona CCD
memiliki
tersebut
maka
ciri-ciri dapat
cangkang
diindikasikan
karbonat
dapat
terbentuk
ini
tergantung dari kadar karbon di udara,
lingkungan pengendapannya termasuk
dikarenakan
zona laut dangkal yang jenuh akan
karbonnya maka zona CCD juga akan
senyawa karbonat.
semakin
Sedangkan organisme gastropoda yang memiliki cangkang berdinding
semakin
tinggi
kadar
mendekat ke permukaan,
senyawa karbon akan bereaksi satu dengan lainnya.
tipis dengan hiasan sederhana atau
Cangkang organisme yang hidup
tanpa hiasan biasanya hidup pada
pada laut dangkal cenderung memiliki
lingkungan yang tidak jenuh senyawa
kandungan
karbonat,
dangkal
dikarenakan laut dangkal cenderung
sehingga
berada di atas zona CCD. Cangkang
apabila ditemukan sedimen dengan
gastropoda yang memiliki ornament
kandungan fosil yang memiliki ciri-ciri
banyak mengindikasikan lingkungan
tersebut
pengendapan sedimen laut dangkal,
ataupun
dapat
di
perairan
maka
laut
tawar
dapat
diindikasikan
lingkungan pengendapannya
adalah
senyawa
karbonat
karbonat
yang
akan
bereaksi
laut dangkal ataupun perairan tawar
dengan
yang tidak jenuh senyawa karbonat.
membentuk ornament yang kompleks
Senyawa
karbonat hanya
akan
cangkang
tinggi
sehingga
dan cenderung berdinding tebal.
terbentuk di atas zona CCD, yaitu zona
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik
pengendapan batuan dikarenakan
dari paper ini adalah :
lebih dari 15.000 spesiesnya telah
•
Fosil
kelas gastropoda
dapat
dijadikan sebagai penentu umur
punah dan menjadi fosil sehingga
dapat
dijadikan
sebagai
fosil
Ornamen
•
indeks. •
yang
Dalam
pengkorelasian
cangkang gastropoda
kompleks
dinding
tebal
dan
memiliki
mengindikasikan
biostratigrafi lebih menggunakan
lingkungan
pengendapan
fosil mikro, namun keterdapatan
dangkal,
sedangkan
fosil makro gelas gastropoda juga
cangkang
yang
berpengaruh dan dapat dijadikan
memiliki
acuan korelasi biostratigrafi
mengindikasikan
ornament
sederhana
dinding
laut
dan tipis
lingkungan
pengendapan air tawar ataupun laut dalam.
Daftar Pustaka
Wilberberry, Edward. (2004): An Introduction to Paleontology, New Delhi: Sonali Publication M Raup, David. M Stanley, Steven (1971): Principle of Paleontology, USA: W.H Freeman Company Staff
Asisten
Makropaleontologi
(2011):
Makropaleontologi. Semarang: UNDIP
Buku
Panduan
Praktikum