MAKALAH KEDARURATAN BENCANA (GEMPA PAPUA)
Disusun Oleh:
Pradini restu w P07134114083
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MATARAM 2017/2018 0
DAFTAR ISI Kata Pengantar...................................................................................................................2 BAB I.................................................................................................................................3 1.1
Latar Belakang...................................................................................................3
1.2
Rumusan Masalah..............................................................................................3
1.3
Tujuan................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5 2.1
Pengertian Gempa Bumi.....................................................................................5
2.2
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi....................................................................5
2.3
Proses Terjadinya Gempa...................................................................................6
2.4
Aktivitas Gempa Bumi Di Indonesia..................................................................7
2.5
Gempa papua......................................................................................................8
2.6
Penanggulangan Gempa papua...........................................................................9
BAB III............................................................................................................................15 3.1
Kesimpulan......................................................................................................15
3.2
Saran................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................17
1
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah adalah salah satu sarana untuk mengembangkan kreativitas siswa juga pengetahuan yang dimiliki siswa. Makalah ini merupakan suatu sumbangan pikiran dari penulis untuk dapat digunakan oleh pembaca. Makalah ini disusun berdasarkan data-data dan sumber-sumber yang telah diperoleh penulis. Penulis menyusun makalah ini dengan bahasa yang mudah ditangkap oleh pembaca sehingga makalah ini dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca. Pada akhirnya, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca guna menambah wawasan mengenai gempa yang terjadi di papua dan dalam memahami persoalan gempa bumi beserta kejadian-kejadiannya.
Mataram, 09 Oktober 2017
Penulis
2
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bumi yang kita tempati memiliki banyak rahasia alam yang tidak kita ketahui. Kita tidak pernah mengetahui kejadian-kejadian yang akan terjadi di muka bumi ini. Banyak kejadian-kejadian alam yang mendatangkan pertanyaan bagi manusia. Salah satu kejadian alam yang sudah tidak asing di telinga masyarakat yaitu gempa bumi. Gempa bumi merupakan suatu peristiwa yang sangat sering terjadi di muka bumi ini. Salah satunya di Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki tingkat rawan bencana alam yang sangat tinggi. Indonesia sendiri memiliki titik-titik gempa yang tersebar diseluruh wilayah di Indonesia termasuk di wilayah timur Indonesia yaitu papua. Mungkin kita merasa biasa saja dengan bencana alam tersebut di Indonesia, tapi bencana tersebut sudah sangat sering terjadi berulang-ulang di negara kita. Gempa bumi sudah menghancurkan sebagian dari wilayah Indonesia. Dan sudah banyak sekali korban-korban yang berjatuhan akibat bencana tersebut. Berarti gempa bumi sudah menjadi suatu ancaman bagi masyarakat di muka bumi ini. Seperti halnya yang terjadi di papua yang mengakibatkan korban yang berjatuhan,untuk itu sangat penting untuk kita kaji mengenai gempa berdasarkan apa yang telah terjadi.
1.2 Tujuan Adapun tujuan-tujuan dari penulisan makalah ini: 1) Mengetahui pengertian dari gempa bumi. 2) Mengetahui penyebab dari terjadinya gempa bumi. 3) Mengerti tentang proses terjadinya gempa bumi. 4) Mengetahui aktivitas gempa bumi di Indonesia. 5) Mengetahui tentang dampak dari gempa yang telah terjadi di Papua 6) Mengetahui bagaimana penanggulangan dari gempa yang telah terjadi di Papua 3
1.3 Rumusan Masalah 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Apa pengertian dari gempa bumi? Apa penyebab terjadinya gempa bumi? Bagaimana proses terjadinya gempa bumi? Bagaimana aktivitas gempa bumi di Indonesia? Apa saja dampak dari gempa bumi yang terjadi di Papua? Bagaimana penanggulangan gempa papua?
BAB II Pembahasan 2.1 Pengertian Gempa Bumi Gempa Bumi atau seisme banyak diartikan sebagai getaran atau guncangan yang timbul di permukaan bumi yang terjadi karena adanya pergerakan lempeng bumi. Gempa bumi juga diartikan sebagai suatu pergeseran lapisan secara tiba-tiba yang berasa dalam bumi. Karena gempa bumi dikatakan bersumber dari dalam bumi atau lapisan bawah bumi berarti gempa bumi adalah getaran pada kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan dari dalam bumi. Getaran gempa biasa dinyatakan dalam skala 4
richter. Ilmuwan yang mempelajari tentang gempa bumi disebut seismologist dan alat yang digunakan sisemologist untuk mengukur setiap getaran yang terjadi disebut siesmograf.
2.2 Penyebab Terjadinya Gempa Bumi Gempa bumi banyak disebabkan oleh gerakan-gerakan lempeng bumi. Bumi kita ini memiliki lempeng-lempeng yang suatu saat akan bergerak karena adanya tekanan atau energi dari dalam bumi. Lempenglempeng tersebut bisa bergerak menjauh (divergen), mendekat (konvergen) atau melewati (transform). Gerakan lempeng-lempeng tersebut bisa dalam waktu yang lambat maupun dalam waktu yang cepat. Energi yang tersimpan dan sulit keluar menyebabkan energi tersebut tersimpan sampai akhirnya energi itu tidak dapat tertahan lagi dan terlepas yang menyebabkan pergerakan lempeng secara cepat dalam waktu yang singkat yang menyebabkan terjadinya getaran pada kulit bumi. Gempa bumi bukan hanya disebabkan oleh pergerakan lempeng tetapi juga disebabkan oleh cairan magma yang ada pada lapisan bawah kulit bumi. Magma dalam bumi juga melakukan pergerakan. Pergerakan tersebut yang menimbulkan penumpukan massa cairan. Cairan tersebut akan terus bergerak hingga akhirnya menimbulkan energi yang kuat yang memaksa cairan tersebut untuk keluar dari dalam kulit bumi. Energi tersebut menimbulkan kulit bumi mengalami pergerakan divergen sebagai saluran
untuk cairan
tersebut
keluar.
Pergerakan
tersebut
yang
mengakibatkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi juga dapat disebabkan oleh manusia sendiri. Seperti yang disebabkan oleh peledakan bahan peledak yang dibuat oleh manusia. Selain itu juga pembangkit listrik tenaga nuklir atau senjata nuklir yang dibuat oleh manusia juga dapat menimbulkan guncangan pada permukaan bumi sehingga terjadi gempa.
5
2.3 Proses Terjadinya Gempa Dalam proses gempa bumi ada yang dikenal dengan hiposentrum dan episentrum. Hiposentrum adalah titik pusat gempa yang berada dibawah permukaan bumi sedangkan episentrum adalah titik pusat gempa yang berada di atas permukaan bumi. Pusat gempa atau hiposentrum berada pada pertamuan lempeng benua dan lempeng samudra yang saling bertumbukan dan menimbulkan gelombang getaran. Lempeng samudra Gelombang getaran tersebut merambat sampai pada episentrum dan terus merambat ke segala arah di permukaan bumi dengan cepat.
2.4 Aktivitas Gempa Bumi Di Indonesia Bumi kita memiliki dua jalur pegunungan muda yaitu sirkum pasifik dan sirkum mediterania. Jalur pegunungan tersebut merupakan salah satu dari proses pembentukan batuan dan dampak dari gempa yang sering terjadi sehingga mengakibatkan tumbukan antar lempeng terus terjadi dan membentuk suatu pegunungan yang panjang. Sirkum pasifik dan sikum mediterania ini bertemu di wilayah Asia dan Indonesia merupakan salah satu negara yang berada diantara jalur tersebut. Di dunia ada 7 lempeng yang besar yaitu Pasifik, Amerika Utara, Amerika Selatan, Australia, Antartika, dan Eurasia, tempat Indonesia berada. Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng yaitu lempeng Eurasia, IndoAustralia, dan Pasifik. Lempeng Eurasia merupakan lempeng yang keadaannya stabil, sedangkan lempeng Indo-Autralia adalah lempeng yang cenderung bergerak ke utara dan lempeng Pasifik yang cenderung bergerak ke barat. Itulah yang membuat Indonesia berada pada daerah rawan bencana gempa bumi. Wilayah-wilayah di Indonesia yang merupakan daerah rawan yaitu Sumatra terutama bagian pesisir barat,
Jawa, Sulawesi, Maluku dan
Papua. Berdasarkan sejarah kekuatan sumber gempa, aktivitas gempa bumi di Indonesia dibagi menjadi 6 daerah aktivitas: 1) Daerah sangat aktif. Magnitude lebih dari 8 SR mungkin terjadi di daerah ini. Yaitu di Halmahera, pantai utara Irian. 6
2) Daerah aktif. Magnitude 8 SR mungkin terjadi dan magnitude 7 SR sering terjadi. Yaitu di lepas pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa, Nusa Tenggara, Banda. 3) Daerah lipatan dan retakan. Magnitude kurang dari 7 SR mungkin terjadi. Yaitu di pantai barat Sumatra, kepulauan Suna, Sulawesi tengah. 4) Daerah lipatan dengan atau tanpa retakan. Magnitude kurang dari 7 SR bisa terjadi. Yaitu di Sumatra, Jawa bagian utara, Kalimatan bagian timur. 5) Daerah gempa kecil. Magnitude kurang dari 5 SR jarang terjadi. Yaitu di daerah pantai timur Sumatra, Kalimantan tengah. 6) Daerah stabil, tak ada catatan sejarah gempa. Yaitu daerah pantai selatan Irian, Kalimantan bagian barat. Indonesia memiliki banyak sejarah gempa yang terjadi. Salah satu gempa yang terdahsyat yaitu di tahun 2004 pada bulan desember yang mengguncang Aceh dan sekitarnya dengan gempa yang berkekuatan 9,8 SR. Gempa ini mengakibatkan timbulnya tsunami karena hiposentrumnya yang berada pada dasar laut.
2.5 Gempa Papua Beberapa tahun silam, publik Indonesia dikejutkan oleh kabar konflik berbau agama yang terjadi di Karubaga, Tolikara, Papua. Usai kabar konflik itu mereda dan situasi keamanan dapat dikondisikan, kabar duka kembali datang dari Papua, sebuah gempa besar berkekuatan di atas 7 SR menggetarkan Tanah papua selama beberapa detik, episentrumnya terletak di tengah hutan lebat pegunungan tengah Papua, di antara lekukan lembah curam dan gunung menjulang Membramo Raya. Wilayah tanah Papua memiliki potensi yang besar untuk klasifikasi gempa tektonik. Beragam patahan aktif di dasar laut melintasi tanah Papua akibat pertemuan dua lempeng besar: lempeng Pasifik dan lempeng IndoAustralia. Patahan yang terdapat pada lokasi ini setidaknya terdiri dari
7
patahan berupa trench (New Guinea Trench, Manokwari – South New Guinea trench) dan Transform Fault (Sorong Fault). Tanah Papua, kenyataannya memang dilintasi oleh tiga jalur besar gempa bumi, Zona konvergensi lempeng Pasifik dan Pulau Papua New Guinea yang kompleks, jalur Sesar Sorong, dan Jalur Sesar AidunaTarairua. Celakanya, gerak lempeng Pasifik yang berada di timur laut Papua ini memiliki pergerakan sangat cepat 120 mm/tahun. Artinya potensi kegempaan di Papua sejatinya memiliki kemungkinan lebih besar dua kali lipat dari patahan di Pulau Jawa dan Sumatera yang rata-rata hanya memiliki kecepatan 50-70 mm/tahun. Beberapa bulan yang lalu, Indonesia sedang sering tertimpa bencana, mulai dari gempa bumi di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang mengakibatkan 400 lebih orang meninggal, serta lebih dari 300 orang dinyatakan hilang dan jumlah pengungsi pada saat itu diperkirakan sekitar 16.000 orang. Ditambah lagi bencana letusan Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Yogyakarta, dengan korban meninggal sebanyak 109 orang dan jumlah pengungsi yang sangat besar yaitu sebanyak 66.500 jiwa. Belum lagi ditambah bencana banjir Wasior, yang mengakibatkan korban meninggal 150 orang lebih, dengan jumlah pengungsi mencapai 9016 jiwa yang kurang terperhatikan nasibnya dan 158 orang masih dianggap hilang. Indonesia terletak di “ring of fire” yang artinya Negara kita ini merupakan wilayah yang rawan bencana. Bencana dapat terjadi kapan saja tanpa terduga, walaupun masih bisa kita prediksikan. Banyaknya peristiwa bencana yang terjadi dan menimbulkan korban jiwa serta kerugian harta benda yang besar baik di Jawa Barat maupun di Indonesia, telah membuka mata kita bersama bahwa manajemen bencana di negara kita masih sangat jauh dari yang kita harapkan. Selama ini, manajemen bencana dianggap bukan prioritas dan hanya datang sewaktu-waktu saja saat bencana telah
8
terjadi. Seharusnya manajemen bencana dilakukan secara continue membentuk siklus. Manajemen bencana merupakan seluruh kegiatan yang meliputi aspek perencanaan dan penanggulangan bencana, pada sebelum, saat dan sesudah terjadi bencana yang dikenal sebagai Siklus Manajemen Bencana. Manajemen bencana bertujuan untuk (1) mencegah kehilangan jiwa; (2) mengurangi penderitaan manusia; (3) memberi informasi masyarakat dan pihak berwenang mengenai risiko, serta (4) mengurangi kerusakan infrastruktur utama, harta benda dan kehilangan sumber ekonomis.
2.6 Penanggulangan Gempa Papua Adapun upaya yang dilakukan dalam penanggulangan adalah MITIGASI Tim tanggap darurat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan melakukan pendekatan kultural dalam sosialisasi mitigasi gempa bumi di Manokwari, Papua Barat. Alasannya, mayoritas korban gempa tidak mengetahui potensi dan mitigasi bencana alam di daerahnya. Menurut Anggota Tim Tanggap Darurat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Supartoyo, Jumat (9/1), pemahaman masyarakat korban gempa bumi di Papua Barat, masih minim. Mayoritas masyarakat menganggap berbagai peristiwa awal gempa bumi sebagai hal biasa dan sering terjadi.
Di
antaranya air sumur mengering atau munculnya bunyi dentuman. Supartoyo menyanyangkan hal ini. Alasannya, Papua Barat merupakan salah satu daerah rawan terjadi gempa besar. "Sebelumnya tanggal 21 Desember sempat terjadi gempa awal di sana, sekitar 5,1 skala Ritcher," katanya. Ke depannya, selama masa mitigasi tim tanggap darurat PVMBG akan memberikan pemahaman melalui berbagai pendekatan. Di antaranya 9
praktek sosialisasi menggunakan barang kebutuhan sehari-hari hingga mengajak peran serta tetua dan kepala adat. Cara ini diharapkan bisa diterima masyarakat dengan efektif. Sementara itu, Kepala PVMBG, Surono belum merekomendasikan masyarakat kembali ke rumah yang telah mengalami kerusakan. Masyarakat diminta mengungsi ke tempat lebih aman dan mengikuti arahan petugas. Hal ini terkait masih terjadi gempa susulan dan luasnya zona patahan yang terganggu, 258 Kilometer x 126 Kilometer. KESIAPAN Bencana gempa akan selalu mengintip Manokwari dan beberapa wilayah rentan gempa di Manokwari karena patahan yang tepat berada di bagian utara pulau Papua. Sejauh ini kesiapan warga Manokwari tehadap becana termasuk gempa belum begitu dipersiapkan. belum ada tanda-tanda pemerintah mendorong masyarakat untuk mandiri dan siap siaga untuk menghadapi gempa yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Contoh kecil bahwa masyarakat Manokwari belum siap adalah, kesembrautan saat gempa terjadi seperti ini. memang sudah lari keluar bangunan tapi belum terarah seperti jika ada jalur evakuasi, tempat berkumpul dll. kesembrautan seperti ini malah akan memperparah suasana jika kembali terjadi gempa. Dari informasi yang ada di Papua, Papua merupakan daerah rawan gempa olehnya smua elemen masyarakat sudah harus mulai mengatur persiapan sebelum bencana itu datang dengan harapan bisa mengurangi resiko jikatakala bencana yang tidak diinginkan itu datang. Bisa dilakukan dengan cara : 1. Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi. Tempat berlindung yang aman adalah tempat yang yang dapat melindungi anda dari benda-benda yang jatuh atau mebel yang ambruk, misalnya di bawah meja. 2. Menyiapkantas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang
sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. 3. Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat. Jika
pemerintah setempat tidak mempunyai tempat evakuasi, pastikan anda 10
tidak pergi ke tempat yang lebih rendah atau tempat yang dekat dengan pinggirlaut/sungai untuk menghindari tsunami. PERINGATAN DINI Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD, dan tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi yang diikuti oleh tsunami. Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Pusat Peringatan Dini Tsunami Indonesia di BMKG juga mengeluarkan peringatan dini tsunami yang akan melanda beberapa wilayah di Indonesia. "Kami langsung simulasi seberapa jauh gelombang itu berdampak ke Indonesia, prediksi kami kurang dari 0,5 meter," kata Sakya. Peringatan dikeluarkan berdasarkan analisis penjalaran tsunami. Ada 115 lokasi di kabupaten/kota dari 19 provinsi di Indonesia akan berpotensi terjadi tsunami. TANGGAP DARURAT
Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas Satlak PB dan Satkorlak PB, jangan terpancing oleh isu yang tidak
bertanggung jawab mengenai
gempabumi yang diikuti oleh tsunami. Masyarakat agar tetap waspada dengan masih berlangsungnya kejadian gempabumi susulan dan bagi masyarakat yang rumahnya telah mengalami kerusakan, agar mengungsi ke tempat yang lebih aman dan selalu mengikuti arahan petugas untuk menjauhi dari
bangunan yang sudah retak. Bagi masyarakat yang tinggal di perbukitan agar waspada terhadap kemungkinan terjadinya tanah longsor. Menurut prakiraan potensi kejadian longsor bulan Januari
2009, wilayah Manokwari dan
sekitarnya berpotensi menengah hingga tinggi terjadi longsor.
11
Berdasarkan informasi dari Satkorlak PB Papua Barat di Manokwari bahwa
persediaan logistik, permakanan lauk pauk,
susu anak-anak/balita, obat-obatan, selimut/sarung, tenda dan alat
pember sih puing sudah terpenuhi dan masih mencukupi. Bagi Masyarakat Kota Sorong yang tertimpa musibah gempa, pemberian bantuan yang berupa permakanan dinilai tidak terlalu penting karena makanan tersedia cukup banyak, dan mayoritas penduduknya tergolong mampu, sehingga kedepan akan lebih baik apabila bantuan untuk korban gempa direalisasikan dalam bentuk bahan bangunan.
BANTUAN DARURAT
Satkorlak PB Provinsi Papua Barat mendistribusikan bantuan makanan dan
obat-obatan ke kampung Weiben Distrik Abun
Kabupaten Sorong dengan menggunakan Pesawat Hely Bell BP.
Tangguh Paket-paket bantuan yang diterima Kabupaten Sorong dan Kota Sorong, untuk daerah- daerah yang mudah dijangkau, sudah dapat didistribusikan kepada masyarakat yang
layak menerimanya,
dengan bantuan alat transportasi dari TNI AD, Kepolisian dan
Marinir. Dinkes Kab. Manokwari dan Kab/kota Sorong masih melakukan
pelayanan kesehatan melalui Puskesmas Pustu dan Rumah Sakit. Satkorlak PB Provinsi Papua Barat masih melakukan monitoring terhadap
pendistribusian bantuan di Distrik-distrik sekitar kota
Manokwari dan pembongkaran
tenda-tenda yang sudah tidak
digunakan oleh para pengungsi. Pemprov / Satkorlak PB Provinsi Papua Barat saat ini masih melaksanakan perbaikan sarana dan prasarana skala prioritas pada situasi tanggap darurat diantaranya perbaikan jaringan Listrik dan
jaringan pipa PDAM. Telah dilakukan koordinasi dengan pihak TNI AL, dan sudah disetujui bahwa pengiriman bantuan ke distrik-distrik yang ada di 12
pantai utara akan dilakukan dengan menggunakan kapal perang TNI AL, namun untuk menunggu kedatangan kapal perang tersebut diperlukan waktu agak lama, sehingga diputuskan untuk menggunakan kapal ikan seperti telah dijelaskan di atas. PEMULIHAN Dengan memperbaiki bangunan bangunan yang rusak di daerah terjadinya gempa. Pemulihan sosial psikologis adalah pemberian bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana agar dapat berfungsi kembali secara normal. Sedangkan kegiatan psikososial adalah kegiatan mengaktifkan elemen-elemen masyarakat agar dapat kembali menjalankan fungsi sosial secara normal. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh siapa saja yang sudah terlatih. Pemulihan sosial psikologis bertujuan agar masyarakat mampu melakukan tugas sosial seperti sebelum terjadi bencana, serta tercegah dari mengalami dampak psikologis lebih lanjut yang mengarah pada gangguan kesehatan mental. Pemerintah akan menggelontorkan anggaran Rp 510 miliar untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa di Papua Barat. "Saya sudah membaca rencana anggaran sementara. Pemerintah pusat menyiapkan Rp 510
miliar,"
kata
Presiden
Susilo
Bambang
Yudhoyono
saat
bersilahturahmi dengan musyawarah pimpinan daerah Kota Sorong tadi malam. Bersama Presiden, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Widodo AS, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Sosial Bachtiar Chamsah, Mensesneg Hatta Radjasa, Mendagri Mardiyanto, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso. Presiden meminta rencana anggaran itu dimatangkan dan secara bertahap dapat digunakan untuk membangun insfratruktur Sorong yang rusak akibat gempa. Presiden mempersilakan pemerintah daerah mengatur sendiri penggunaan anggaran itu. "Ingat prioritasnya mana yang didahulukan
13
sepertu rumah penduduk, tempat ibadah, sekolah, dan puskesmas," katanya. Gempa berkekuatan 7,2 dan 7,6 Skala Richter pada 4 Januari lalu melanda Kabupaten Sorong dan Manokwari. Di Sorong, gempa menelan korban jiwa 4 orang, luka berat 31 orang, dan luka ringan 478 orang. Gempa menyebabkan 17 ribu warga Manokwari menjadi pengungsi. Total kerugian materiil mencapai Rp 985 miliar. Pemerintah Provinsi Papua Barat mengaku kesulitan merekontruksi dan rehabilitasi kerusakan akibat gempa. "Kondisi ini sudah jadi perhatian tapi bila dibandingkan dengan anggaran daerah sangatlah tidak seimbang," kata Gubernur Papua Barat Abraham Oktavianus Atururi.
BAB III Penutup 3.1 Kesimpulan Gempa bumi adalah getaran yang berasal dari energi dalam bumi yang bisa disebabkan oleh pergerakan batuan atau pergerakan lempeng, aktivitas magma, maupun aktivitas yang dilakukan manusia. Proses terjadinya gempa bumi juga dipengaruhi oleh jenis gempa yang terjadi baik tektonik maupun vulkanik. Gelombang gempa ada 3 yaitu gelombang longitudinal, transversal dan panjang. ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya gempa yaitu, skala atau magnitude, durasi dan kekuatan, jarak sumber gempa dengan perkotaan, kedalaman sumber gempa, kualitas tanah dan bangunan, dan lokasi perbukitan dan pantai. Gempa dibagi menjadi beberapa macam yaitu: 1) Berdasarkan penyebabnya: tektonik-vulkanik-runtuhan 2) Berdasarkan kedalaman hiposentrum: dangkal-menengah-dalam 3) Berdasarkan jarak episentrum: setempat-jauh-sangat jauh 4) Berdasarkan bentuk episentrum: sentral-linier 5) Berdasarkan letak episentrum: laut-dasar
14
Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan bencana gempa karena Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng besar di dunia yaitu lempeng Eurasia, Indo-Australia an Pasifik. Wilayah-wilayah di Indonesia yang dilalui oleh lempeng tersebut sehingga mengakibatkan wilayah tersebut rawan bencana gempa bumi adalah Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku dan Papua. Kalimantan merupakan satu pulau yang aman dari gempa bumi karena posisinya yang berada di tengah-tengah lempeng. Gempa dapat membawa dampak negatif bagi manusia. Baik secara fisik maupun psikologis. Secara fisik tentu dapat merusak bangunanbangunan tempat terjadinya gempa sehingga banyak warga yang kehilangan tempat tinggal. Selain itu juga banyak korban jiwa yang timbul karena tertimbun oleh bangunan-bangunan yang runtuh. Dampak negatif dari segi psikologis adalah beberapa dari korban bencana gempa dapat mengalami trauma akibat kejadian tersebut. Gempa yang berkekuatan besar dan yang memiliki sumber gempa di dasar laut juga memiliki dampak terjadinya tsunami. Dampak-dampak tersebut juga dapat berpengaruh bagi keadaan negara karena mempengaruhi perekonomian juga keamanan negara seperti banyaknya bantuan yang harus dijalankan pemerintah untung mengatasi bencana tersebut.
3.2 Saran Masyarakat harus lebih tahu mengenai gejala-gelaja alam yang sering terjadi di Indonesia dan pemerintah juga harus sering mengadakan penyuluhan-penyuluhan serta pengetahuan bagi masyarakat agar mereka mengerti dan dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan apabila suatu saat mereka dihadapkan dengan bencana gempa bumi. Pemerintah juga harus betindak cepat dalam menangani segala bencana yang terjadi agar tidak memakan banyak korban jiwa. Apabila dihadapkan dengan bencana gempa bumi, disaranakan yang pertama paling penting adalah menyelamatkan diri dibandingkan harta benda yang dimiliki.
15
DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi http://friends.smansakra.sch.id/blogs/entry/PENGERTIAN-GEMPA-dan-letakindonesia http://adelnriripunya.blogspot.com/2010/02/klasifikasi-gempa.html http://juanita.blog.uns.ac.id/2011/01/05/gelombang-seismik/ http://riyn.multiply.com/journal/item/47/Gelombang http://www.riedhagookil.com/2009/09/penyebab-terjadinya-gempa-bumi-dancara.html http://id.wikipedia.org/wiki/Tektonika_lempeng http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=13608.0 http://udhnr.blogspot.com/2009/02/lempeng-indonesia.html http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100915225510AAq636n https://nasional.tempo.co/read/156393/pusat-kucurkan-rp-510-miliar-untukrehabilitasi-papua-barat http://erni-jasmita.blogspot.co.id/2014/01/pemulihan-pasca-bencana.html
16