Tenaga pendorong abnormal sel T Autoantibodi terhadap eritropoiten Hilangnya self tolerance sel T 1. Penurunanan Penurunanan produksi produksi eritropoiten
Muncul sel T autoreaktif
2. Resistensi eritropoiten pada sel eritroid
Induksi dan ekspansi sel B
3. Besi terikat terikat dengan besi Produksi autoantibodi Penurunan Hb Untuk antigen nukleoplasma (DNA, protein histon, non histon) tidak tissue specific meningkat komponen integral
ANEMIA
Membentuk kompleks DNA (ANA) yang akan
ANA mengendap di berbagai macam organ, terutama membran
Terjadi fiksasi komplemen pada organ
Aktivasi komplemen mengerahkan
Aktivasi
Aktivasi C 5 a LANJUTAN
Timbul reaksi
Gangguan fungsi ginjal
Mukosa bibir inflamasi stomatitis
Folikel menyempit
Pajanan matahari
Gangguan fungsi ginjal
Gangguan pada kapiler
Defek intrinsik eksresi natrium dan air
Proteinuria
hipoalbuminemia penurunan volume darah
Selektivitas dinding glomerulus menurun Retensi Na dan air oleh Albumin, globulin protein dengan berat molekul besar menembus dinding
Buang air kecil
Kebocoran protein plasma dalam
Proteinuria
Hipoalbuminemi
Tekanan osmotik plasma menurun
ADH meningkat
Volume plasma menurun Retensi Air Sistem reninangiotensin
Ekstremitas, asites, palpebral, dan anasarca Nadi
Aldosteron
Tekanan hidrostatik meningkat dan tekanan
Hipertensi
Retensi Na
Cairan masuk ke jaringan
EDEMA Aktivasi komplemen
Permeabilitas vaskular
Degranulasi mast cell dan pembebasan radikal O2, Menarik sel PMN yang leukotrin, enzim lisosomal, memfagositosis ANA prostaglandin, collagenous,
Inflamasi dan kerusakan jaringan (erosi rawan sendi
Ket : •
•
Radikal O2 depolimerisasi hyaluronate penurunan viskositas cairan sendi merusak kolagen dan proteoglikan rawan sendi. Kompleks imun mengendap
sel T masuk membran synovial
terbentuk pannus
(elemen dekstruktif pada arthritis) menghancurkan sendi