PEDOMAN MANEJERIAL INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT (ICRA)
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOMPU TAHUN 2017
BAB I PENDAHULUAN 1. Lata Latarr B Be ea! a!a" a"# #
Tujua ujuan n
prog progrram
Penc Penceg egah ahan an
dan dan
Peng Pengen enda dali lian an
Infe Infeks ksii
(PPI) PPI)
adal adalah ah
mengidentifikasi dan menurunkan resiko infeksi yang didapat dan ditularkan diantara pasien, petugas rumah sakit, mahasiswa dan pengunjung. Infection Control Risk Assesment (ICRA) merupakan (ICRA) merupakan suatu pengkajian sebagai bagian dari proses perencanaan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah akit, bersama!sama dengan perencanaan membentuk dasar dari proses serta mendukung akreditasi sur"eilans yang terfokus dan memenuhi peraturan!perundangan yang berlaku. Pengkajian Pengkajian resiko resiko infeksi infeksi juga diperlukan diperlukan untuk mengidentifikasi mengidentifikasi risiko untuk mendapatkan data kawasan infeksi berdasarkan # a. $okasi geografis, geografis, masyarakat masyarakat dan populas populasii yang yang dilayani dilayani b. Perawatan, pengobatan dan pelayanan c. %nalisis %nalisis akti"itas akti"itas sur"eilans sur"eilans dan data data infeksi infeksi lain. lain. &elompok Resiko antara lain # a. Risiko Risiko infeks infeksii di di R R ('%I ('%Is) b. Risiko infeksi terkait dengan pemberian obat dan terapi cairan c. Risiko Risiko infe infeksi ksi terk terkait ait denga dengan n steril sterilisa isasi si d. Risiko Risiko infek infeksi si terkai terkaitt dengan dengan laundry laundry dan linen linen e. Risiko Risiko infe infeksi ksi terk terkait ait pela pelayana yanan n makanan makanan f. Risiko Risiko infe infeksi ksi terk terkait ait deng dengan an hygien hygienee dan sanit sanitasi asi g. Risiko Risiko infeksi infeksi terkai terkaitt dengan dengan reno"asid reno"asidemoli emolisikon sikontruks truksii 2. T$%$a" a. *ntuk *ntuk meminima meminimalis lisir ir resiko resiko infeksi infeksi R ('%I ('%I) ) pada pasien pasien yang yang mungki mungkin n bisa bisa
terjadi. b. +engontrol penyebaran infeksi yang ada dilingkungan R. c. +engontrol +engontrol penyebar penyebaran an debu dari dari kompone komponen n bangunan bangunan selama selama reno"asi reno"asi di R e&a$a' a' *te"' *te"'a a r'!* r'!* untuk d. +elakukan e&a$ untuk infeks infeksi, i, kontami kontaminas nasii dan papara paparan n berdasarkan # 1) R' R'!* !* +a"# +a"# ,!et ,!eta-$ a-$ , data historis dan laporan yang ada di literatur 2) E&a$a' E&a$a' ,ar ,ar e, e,era era ata$ ata$ KTD KTD (kejadian tidak diharapkan)
/) Daa! ,ar !e%a,a" yang mengancam kehidupan, kehilangan fungsi,
kehilangan kepercayaan masyarakat, kehilangan tujuan baik dari organisasi, ancaman keuangan, legal dan atau issue regulatory ) E&a$a' ,ar !e'aa" *r#a"'a' untuk eliminasi atau mitigasi cedera atau risiko cedera. /. Ma"aat
engan melaksanakan risk assessment maka R dapat # a. +eningkatkan keselamatan pasien di R b. +eningkatkan keselamatan staf c. +eningkatkan efficiency d. +engidentifikasi issue kebutuhan training staf e. +engembangkan hypotesa untuk mengantisipasi potensial risiko f. -ustifikasi kebutuhan untuk mengimplementasi kegiatan PPI baru atau meneruskan kegiatan yang sedang berjalan. g. +enghindari potensial kejadian tidak diinginkan (&T)
BAB II LIN3KUP KE3IATAN
1. L"#!$ Ke#ata" ICRA A,aa- 4
a. b. c. d.
+enyusun TI+ IR%, PPI R* ompu +elaksanakan pertemuan dengan tim IR% PPI +elaksanakan proses pengkajian resiko +elaksanakan kegiatanprogram.
2. R"a" Ke#ata" # a. Me"+$'$" T ICRA
Tim pengkajian resiko terdiri dari #
taf &omite PPI R Petugas &esehatan lain taf medik Petugas laboratorium /armasi Perawat %hli bedah Poliklinikrawat jalan Pelayanan lingkungan Teknik %dministrasi Instalasi sterilisasi pusat &omite medik &oordinasi lain yang diperlukan.
b. Mea!'a"a!a" erte$a" ,e"#a" T ICRA PPI +embuat undangan rapat +engundang seluruh tim pengkaji resiko +elakukan rapat dan diskusi +emprioritaskan resiko +enentukan rencanaprogram PPI R. . Mea!'a"a!a" r*'e' e"#!a%a" +engidentifikasi resiko untuk mendapatkan data transmisi o
infeksi
berdasarkan lokasi geografis, masyarakat dan populasi yang dilayani, perawatan, dan analisis aktifitas dan sur"eilans lainnya.
o
/aktor!faktor resiko # 0) 1eografi dan lingkungan 2) &arakteristik populasi 3) Infeksi area endemik 4) %rea yang terkait resiko 5) &arakteristik perawatan medis 6) Pelayanan tersedia &elompok Resiko 0) 7rganisme resisten antibiotika 2) &egagalan akti"itas pencegahan 3) %kti"itas isolasi 4) &ebijakan prosedur 5) &esiapan 6) Health care Associated Infection ('%I) 8) $ingkungan 9) &esehatan Petugas +engidentifikasi resiko secara berkalatahunan dan apabila muncul
o
masalah bermakna +engidentifikasi resiko secara berkalatahunan dan apabila muncul
o
o
o
o o o
masalah bermakana Pengkajian resiko di dapat dari masukan inter disiplin, misalnya # 0) Personal PPI R 2) taf +edis 3) PerawatIP$: 4) Pimpinan ;uat daftar skala prioritas dan dokumentasi Persiapan dan perencanaan /ormulir 0) /ormulir kajian resiko 2) /ormulir e"aluasi
+embuat juknisstandar IR% +embuat $aporan ata ur"eilens o +enentukan rencana program PPI R o ,. E&a$a' +enentukan faktor!faktor risiko o +enentukan karakteristik yang meningkatkan resiko o +enentukan karakteristik yang mengurangi resiko o +enyusun formulir. o e. Me"e"t$!a" re"a"a PPI RS5r*#ra er$$'!a" re"a"a !e#ata" PPI o
RS o o o
1oals rencana kegiatan yang obyektif dan terukur Rencana kegiatan yang obyektif dan terukur trategi dan implementasi
Tata ara er$$'!a" 4
Prioritas # urutkan dari kajian resiko Goal’s # untuk menentukan tiap prioritas Tujuan (terukur) ! *ntuk mencapai tiap goals strategi ! $angkah untuk mencapai tiap tujuan +etode e"aluasi (mengukur keberhasilan untuk tiap tujuan) ! &eadaan saat ini ! Perkembangan dan analisis.
BAB III TATA LAKSANA 1. Pr*'e' Pe"#!a%a" Re'!* a. Te"t$!a" t#a "a $"t$! ta a!t*r re'!* 4
0) Probabilitasikemungkinan terjadinya kejadian 2) ampak keparahan 3) istem yang berlangsung saat ini 6. Ha-a +a"# -ar$' ,ert6a"#!a" 4
0) 2) 3) 4) 5) 6) 8) 9) <) 0=) 00)
Resiko yang sudah diketahui ata sebelumnya &ajian literatur ampak (rencana kehidupan dan kesehatan) Terganggunya pelayanan &ehilangan fungsi &epercayaan masyarakat Pengaruh terhadap anggaran ampak peraturan tandar kebutuhan istem yang berlaku saat ini
. Cara e"#!a% a!t*r re'!*
0) 2) 3) 4) 5) 6)
Tidak ada jawaban benar salah *tamakan diskusi +endorong kelompok untuk mencapai kesepakatan bersamakonsensus +engarahkan kelompok pada target 'arus konsisten +endaftarkan seluruh daftar resiko
8)
Tentukan seseorang untuk menghitung nilai resiko
,. S!*r re'!*
0) 2)
idapatkan dari pengkajian tiga komponen &esepakatan kelompok R, rata!rata perhitungan secara metematika.
e. Me"e"t$!a" '!aa r*rta'
0) 2)
2.
*rukant resiko dengan menggunakan skor resiko Prioritas tiap organisasi akan berbeda.
Pr*'e' Ma"a%ee" Re'!*
a. I,e"t!a' r'!*
Identifikasi risiko adalah proses untuk mengidentifikasi apa yang bisa terjadi, mengapa dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi.
Instrumen identifikasi # 0) $aporan insiden
2) &omplain dan litigasi 3) Risk profiling 4) ur"eilance 6. A"a'a r'!*
0) Risk grading matri> 2) Root cause analysis ( R% ) 3) Failure modes and effects analysis ( /+?% )
R'! #ra,"# atr8 a) Risk grading matri> yaitu risiko sebagai suatu fungsi dari probabilitas (chance,
likelihood ) dari suatu kejadian yang tidak diinginkan, dan tingkat keparahan besarnya dampak dari kejadian tersebut. 6) ering digunakan untuk memetakan risiko terhadap probabilitas dan dampak ) Risk matri> ,!ata!a" efektif bila # +udah digunakan dan dimengerti o +empunyai deskripsi detail dan definitif o +enerangkan bagaimana risiko dapat dimitigasi pada tingkat yang bisa o ditolerir. Probability/Likelihood
Le&e
0 ery lo! 2 %o! 3 &edium 4 High 5 ery hight
De'!r'
=@5A @ e"tremely unlikely or #irtually impossi$le HAMPIR TIDAK MUN3KIN TERJADI 6@2=A @ lo! $ut not impossi$le JARAN3 TAPI BUKAN TIDAK MUN3KIN TERJADI 20@5=A @ fairly likely to occur MUN3KIN TERJADI 5 BISA TERJADI 50@9=A @ more likely to occur than not SAN3AT MUN3KIN 90@0==A @ almost certainly !ill occur HAMPIR PASTI AKAN TERJADI
La"#!a- Root Cause Analysis
0 2 3
Identifikasi insiden yanga akan di in"estigasi Tentukan tim In"estigator &umpulkan data
4
('$ser#asi, okumentasi , Inter#ie!) Peta!a" !r*"**#' !e%a,a" (arratif chronology, *imeline, *a$ular *imeline, *ime +erson Grid)
I"&e't#a'
5
,e"t!a' a'aa- (CMP)
6
(rainstorming, $rain!riting, ominal Group *echni-ue) A"a'' I"*ra'
8
(. !hy’s, Analisis +eru$ahan, Analisis penghalang, fish $orne, dll Re!*e",a' ,a" Re"a"a !er%a $"t$! r*&ee"t
A"a'a Ir*&e
Per6e,aa" FMEA ,a" RCA FMEA Pr*a!t
•
! Pr*'e' spesifik iagram alur proses %pa yang bisa terjadi /okus pada potensi &egagalan proses suatu sisterm +encegah kegagalan sebelum
terjadi .
RCA •
Rea!t
! Ke%a,a" spesifik iagram kronologis %pa yang telah terjadi /okus pada kegagalan sistem +encegah kegagalan muncul
kembali
E&a$a' Re'!*
0) Risk Ranking 2) PrioritiBe the risk 3) ost ;enefit %nalysis (setelah diranking, biaya untuk mengurangi risiko dibandingkan dengan biaya kalau terjadi risiko) 4) etermine, is the risk to be accepted or not Krtera e&a$a' r'!* 4
&eputusan untuk menerima risiko dan pengelolaannya berdasarkan pertimbangan # a) b) c) d)
&riteria klinis, operasional, teknis, dan kemanusian &ebijakan, tujuan asaran dan kepentingan stakeholder. &euangan, hukum, dan sosial
RS -ar$' $"+a r'! re#'ter
b) R harus punya tandar yang berisi Program Risk %ssessment tahunanRisk Register c) Risk Register # a. Risiko yang teridentifikasi dalam 0 tahun
b. Informasi Insiden keselamatan pasien, klaim litigasi dan komplain, in"estigasi eksternal dan internal, e>ernal assessments dan akreditasi c. Informasi potensial risiko maupun risiko aktual (menggunakan R% dan /+?%) d.
/.
Pengelolaan resiko Pengelolaan ressiko ada 2 yaitu # 0) Pengendalian resiko 2) Pembiayaan resiko ICRA +a"# ter!at ,e"#a" re"*&a'5,e*'5!*"tr$!' Proses IR% salah satunya berfokus pada pengurangan (reduksi) risiko infeksi. ;ertindak sepanjang tahap perencanaan, desain, konstruksi, reno"asi, serta
pemeliharaan fasilitas. *ntuk meminimalisasi risiko infeksi rumah sakit ('%Is) pada pasien yang mungkin bisa terjadi ketika ada penyebaran jamur atau bakteri di udara dengan
debu atau aerosol atau air selama kontruksi dan reno"asi di rumah sakit. +engontrol penyebaran debu dari komponen bangunan selama reno"asi di rumah sakit.
%da 3 elemen IR% antara lain # a. esign b. &ontruksi c. +itigasi a. De'a" •
esain diperlukan bagi perencanaan jangka panjang bagi bangunan yang baru atau direno"asi dan menambahkan elemen Csentuhan akhir dan permukaanD yang baru, fitur kritis sepanjang penggunaan fasilitas.
•
Pertimbangan termasuk # /) 0)
-umlah, lokasi, dan tipe isolasi infeksi air$orne dan ruang isolasi ( protecti#e en#ironment room) $okasi "entilasi dan filtrasi khusus, seperti ruang tunggu I1.
1)
%lur udara dan "entilasi diperlukan di ruang operasi, isolasi, laboratorium, dan ruang khusus lainnya.
2)
istem saluran air yang membatasi kuman patogen yang dibawa air (!ater$orne).
.)
entuhan akhir dan permukaan.
6. K*"tr$!' •
;angunan dan area yang diantisipasi terpengaruhi oleh konstruksi harus mengikuti pertimbangan sebagai berikut# a. ampak mengganggu pelayanan esensial terhadap pasien dan karyawan. b. +enentukan bahaya (ha3ard ) spesifik dan menentukan tingkatan masing! masing. c. $okasi pasien berdasarkan kerentanan terhadap infeksi dan penentuan risiko masing!masing. d. ampak potensi pemadaman, atau kedaruratan dan perlindungan pasien selama pemadaman yang terencana atau tiba!tiba. e. Penilaian akti"itas konstruksi luar dan dalam. f. $okasi bahaya yang dikenal.
. Mt#a' •
Rekomendasi mitigasi yang diperoleh dari panel IR% akan menyatakan # 0) Penempatan dan relokasi pasien 2) tandar bagi $arrier sawar dan perlindungan lain yang diperlukan untuk melindungi area sekitar dan pasien yang rentan dari kontaminasi AIR'4 . 3) Pro"isifase sementara bagi pekerjaan konstruksi atau modifikasi pemanas, "entilasi, pendingin udara, dan sistem suplai air. 4) Perlindungan dari penghancuran. 5) Persiapan dalam bentuk pelatihan staf, pengunjung, dan petugas konstruksi.
Matrix of Precautions $"t$! !*"'tr$!' ,a" re"*&a'
La"#!a- Pertaa 4
+enggunakan tabel berikut untuk melakukan identifikasi type56enis kontruksi kegiatan proyek (Type %!) :
Te
Krtera
%
I"'e!' Da" Ke#ata" N*"I"&a'&e. Termasuk tetapi tidak terbatas pada # +engganti ubin langit!langit (plafon) untuk inspeksi "isual saja. +isalnya # terbatas pada 0 gentingplafon per 5= meter persegi. Pengecatan (tetapi tidak pengamplasan) 7allco#ering , pekerjaan listrik, pipa kecil, dan kegiatan yang tidak menghasilkan debu atau memerlukan pemotongan dinding atau akses ke langit!langit tidak lebih dari pemeriksaan yang kelihatan saja. •
• •
;
S!aa !e9 !e#ata" ,$ra' e",e! +a"# e6er!a" ,e6$ "a. Termasuk, tetapi tidak terbatas pada # Instalasi telepon dan perkabelan komputer. %kses ke ruang terbuka. Pemotongan dinding atau langit!langit dimana migrasi debu dapat di kontrol. • • •
Pe!er%aa" +a"# e"#-a'!a" ,e6$ t"#!at 'e,a"# -"##a t"## ata$ eer$!a" e6*"#!ara" ata$ e",a-a"5 e"#-a$'a" ,a" e6er'-a" !**"e" 6a"#$"a" teta ata$ ra!ta" Termasuk tetapi tidak terbatas pada # Pengamplasan dinding untuk pengecatan atau pelapisan dinding pemindahanpenghapusanpembersihan penutup lantai, plafon langit! langit dan pekerjaan khusus. &ontruksi dinding baru. Pekerjaan saluran kecil atau pekerjaan listrik di atas langit!langit &egiatan kabel utama • •
• • •
&egiatan apapun yang tidak dapat diselesaikan dalam shift kerja tunggal.
•
Pe6*"#!ara" ,a" !*"tr$!' r*+e!r*+e! 6e'ar. Termasuk tetapi tidak terbatas pada # &egiatan yang membutuhkan shift kerja berturut!turut +emerlukan pembongkaran berat atau pemindahanpenghapusan sistem perkabelan lengkap. &ontruksi baru. • •
•
La"#!a- Ke,$a 4
+engidentifikasi Ruangan ;erdasarkan 1rup Pasien yang ;erisiko # R'!* re",a-
%rea perkantoran
R'!* 'e,a"#
! Cardiology 8 4chocardiography 8 4ndoscopy 8 uclear &edicine 8 +hysical *herapy 8 Radiology5&RI 8 Respiratory *herapy
Re'!* t"##
8 CC9 ! Ruang ?mergency ! %a$or : eli#ery 8 %a$oratories (specimen) 8 &edical 9nits 8 e!$orn ursery 8 'utpatient ;urgery 8 +ediatrics 8 +harmacy 8 +ost Anesthesia Care 9nit ! 8 ;urgical 9nits
Re'!* tert"##
! Pasien dengan imunocompromised 8 urn 9nit 8 Cardiac Cath %a$ 8 Central ;terile ;upply 8 Intensi#e Care 9nits 8 egati#e pressure isolation rooms 8 'ncology 8 'perating rooms including 8 C8section rooms
La"#!a- Ket#a 4 I +atri> ! Class of +recautions< Construction +ro6ect $y +atient Risk
Construction +ro6ect *ype
Risk +atient Group %o! risk group
*ype A
*ype
*ype C
*ype
I
II
II
IIIIE
&edium Risk Group High Risk group
I
II
III
IE
I
II
IIIIE
IE
Highest
II
IIIIE
IIIIE
IE
Catata" 4 Persetujuan I diperlukan bila kegiatan kontruksi dan tingkat risiko menunjukkan kelas III atau IE, maka prosedur pengendalian diperlukan.
La"#!a- Keeat 4 Der$!a" De'!r' T",a!a" Pe"#e",aa" I"e!' Ber,a'ar!a" Kea' Ka'
I
Seaa e6a"#$"a" r*+e!
0. $aksanakan pekerjaan dengan metode meminimalisasi timbulnya debu dari pelaksanaan kegiatan kontruksi.
Setea- e"+ee'aa" r*+e!
;ersihkan area kerja setelah menyelesaikan tugas.
2. egera meletakkan kembali ketempat semula plafon atap yang diganti.
Ka'
Seaa e6a"#$"a" r*+e!
Setea- e"+ee'aa" r*+e!
0. +enyediakan sarana aktif untuk mencegah debu udara dari penyebaran ke atmosfer.
0. $ap permukaan kerja dengan pembersihdesinfektan. 2. Fadah yang berisi limbah
II
Ka'
III
2. emprot dengan air pada permukaan kerja untuk mengendalikan debu pada waktu pemotongan. 3. eal pintu yang tidak terpakai dengan lakban. 4. ;lokir dan tutup "entilasi udara. 5. Tempatkan tirai debu di pintu masuk dan keluar area kerja. 6. 'ilangkan atau isolasi sistem 'E% (=heating, #entilation, dan air8conditioning ) yang sedang dilaksanakan.
kontruksi sebelum di transportasi harus tertutup rapat. 3. Pel basah danatau "akum dengan '?P% filter, "akum sebelum meninggalkan area kerja. 4. etelah selesai, mengembalikan sistem 'E% di mana pekerjaan dilakukan.
Seaa e6a"#$"a" r*+e!
Setea- e"+ee'aa" r*+e!
0. *ntuk mencegah kontaminasi dari sistem saluran maka hilangkanlepaskan atau isolasi sistem 'E% di area, dimana pekerjaan sedang dilakukan.
0. -angan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai diperiksa oleh &omite PPI dan dibersihkan oleh bagian kebersihan R
2. $engkapi semua barier penting yaitu sheetrock, ply!ood , plastic utk me!nutup area dari area yg tdk utk kerja atau mene rapkan metode pengen dalian kubus (gerobak dng penutup plastik G koneksi disegel ke tem pat bekerja dengan '?P% "akum untuk menyedot debu sbl keluar) sbl kontruksi dimulai. 3. +enjaga tekanan udara negatif di dalam tempat kerja dengan menggunakan '?P% unit yang dilengkapi dengan penyaringan udara.
2. 'ilangkan barier material dengan hati!2 untuk meminimalisasi penyebaran dari kotoran dan puing!2 yg terkait dng kontruksi. 3. Eacuum area kerja area dng '?P% filtered "acuums. 4. %rea untuk lap basah dng pembersihdisinfeksicleaner 5. etelah selesai, mengembalikan sistem 'E%).
4. Fadah tempat limbah kontruksi sebelum di transportasi harus tertutup rapat. 5. Tutup wadah transportasi atau gerobak. Pita penutup jika tidak tutup yang kuat.
Ka'
IE
Seaa e6a"#$"a" r*+e!
Setea- e"+ee'aa" r*+e!
0. *ntuk mencegah kontaminasi sistem saluran maka isolasi sistem 'E% di area, dimana pekerjaan sedang dilakukan.. 2. $engkapi semua barier penting yaitu sheetrock, plywood, plastic untuk menutup area dari area yg tdk untuk kerja atau menerapkan metode pengendalian kubus (gerobak dng penutup plastik G koneksi disegel ke tempat bekerja dng '?P% "akum utk menyedot debu sebelum keluar) sebelum kontruksi dimulai. 3. +enjaga tekanan udara negatif di dalam tempat kerja dengan menggunakan '?P% unit yang dilengkapi dengan penyaringan udara. 4. egel lubang, pipa, saluran G lubang!2 kecil yg bisa menyebabkan kebocoran 5. +embangun serambiruangan dan semua personil melewati ruangan ini sehingga dapat disedot debunya dengan "akum cleaner '?P% sebelum meninggalkan tempat kerja atau mereka bisa memakai kain atau baju kertas yg di lepas setiap kali mereka meninggalkan tempat kerja 6. emua personil memasuki tempat kerja diwajibkan untuk mengenakan penutup sepatu. Penutup sepatu harus diganti setiap kali pekerja keluar dari area kerja
0. -angan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai diperiksa oleh &omitePanitia PPIR. ibersihkan oleh bagin kebersihan R.. 2. 'ilangkan barier material dengan hati!2 untuk meminimalisasi penyebaran dari kotoran dan puing!2 yg terkait dng kontruksi 3. Fadah untuk limbah kontruksi harus ditutup rapat sebelum kontruksi. 4. Fadah transportasi atau gerobak agar ditutup rapat. 5. Eakum area kerja dengan "akum '?P% filter. 6. %rea di pel dengan pel basah dengan pembersihdesinfektan. 8. etelah selesai mengembalikan sistem 'E% dimana pekerjaan dilakukan.
La"#!a- Ke :.
Identifikasi aerah ekitar %rea Proyek, +enilai ampak Potensial La"#!a- Ke ;.
Identifikasi kegiatan di tempat khusus misalnya ruang perawatan, ruang farmasiobat dan seterusnya. La"#!a- Ke 7.
Identifikasi masalah yang berkaitan dengan # "entilasi, pipa ledeng, listrik dalam hal terjadinya kemungkinan pemadaman. La"#!a- Ke < .
Identifikasi langkah!langkah
pencegahan, menggunakan penilaian sebelumnya, apa jenis
bariernya (misalnya bariernya dinding yang tertutup rapat). %pakah '?P% filter diperlukan atau tidak. Catata" # elama dilakukan kontruksi maka area yang di reno"asikontruksi
seharusnya diisolasi dari area yang dipergunakan dan merupakan area negatif terhadap daerah sekitarnya. La"#!a- Ke =.
Pertimbangkan potensial risiko dari kerusakan air. %pakah ada risiko akibat merusak kesatuan struktur (misal # dinding, atap, plafon) La"#!a- Ke 10
-am &erja # sebaiknya pekerjaan dilakukan selama bukan jam pelayanan pasien. La"#!a- Ke 11
;uat rencana yang memungkinkan untuk jumlah ruang isolasiruang aliran udara negatif yang memadai La"#!a- Ke 12
;uat rencana yang memungkinkan untuk jumlah dan tipe tempatbak cuci tangan. La"#!a- Ke 1/
%pakah &omite PPIIP: setuju dengan jumlah minimum baktempat cuci tangan tersebut. La"#!a- Ke 1
%pakah &omite PPIIP: setuju dengan rencana relatif terhadap utilitas ruangan bersih dan kotor La"#!a- Ke 1:
Rencanakan untuk membahas masalah pencegahan tersebut dengan tim proyek (misalnya arus lalu lintas, rumah tangga, pembersihan puing (bagaimana dan kapan waktunya).
BAB I> DOKUMENTASI
1. Tiap unit harus melakukan pengkajian resiko infeksi yang spesifik, penilaian ini untuk
merencanakan prioritas program PPI R 2. ekali prioritas teridentifikasi, goal, tujuan dan strategi dipakai untuk merancang rencana program PPI. /. Proses penilaian resiko dilakukan terus menerus dengan perubahan setiap tahun. . Perlu diingat risk asesmen perlu di update bila ada penambahan pelayanan :. $aporan perkembangan dapat melacak dan melaporkan prioritas serta keberhasilan PPI
R.