PEDOMAN PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PADA SEKOLAH MENANGAH PERTAMA (SMP)/MADRASAH TSANAWIYAH (MTS)
PUSAT PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN P ENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012
KATA PENGANTAR Pembinaan satuan pendidikan untuk mampu memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) terus dilakukan oleh pemerintah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Pasal 3 ayat (2) memberi rambu-rambu bahwa dalam peningkatan mutu dilakukan atas dasar prinsip keberlanjutan, terencana, dan sistematis dengan kerangka waktu dan target capaian yang jelas. Dalam rangka memenuhi ketentuan tersebut, khususnya dalam memperkuat kerangka waktu dan targettarget capaiannya, dipandang perlu untuk disusun buku pedoman tentang pemenuhan standar nasional pendidikan pada satuan pendidikan. Penyusunan pedoman ini dimaksudkan sebagai upaya akselerasi peningkatan mutu pendidikan melalui pemenuhan delapan Standar Nasional Pendidikan oleh setiap satuan pendidikan. Harapannya, melalui pedoman ini satuan pendidikan mulai merintis pembudayaan mutu di lingkungannya masingmasing. Sebenarnya, budaya peningkatan mutu mulai tampak setelah diterapkannya instrumen utama dalam pelaksanaan SPMP yaitu Evaluasi Diri Sekolah (EDS). Dalam implementasinya, EDS telah banyak membantu semua pihak dalam melakukan program monitoring sekolah yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah atau dikenal dengan istilah Monitoring Sekolah oleh Pemerintah daerah (MSPD) yang dilaksanakan oleh para Pengawas Pendidikan. MSPD merupakan instrumen utama Evaluasi Diri Kota/Kabupaten (EDK) sebagai dasar penyusunan program peningkatan mutu pendidikan di wilayah tersebut. Pedoman ini disusun dengan memperhatikan berbagai peraturan dan produk
hukum
yang
telah
dikeluarkan
oleh
pemerintah.
Hal
yang
membedakannya barangkali terletak pada tujuan, ruang lingkup, dan sasarannya. Tujuan pedoman ini adalah untuk memberi pedoman bagi semua satuan pendidikan dalam mememenuhi SNP dengan rincian langkah-langkah
1|Page
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
pemenuhan, personil yang dapat dilibatkan, waktu atau durasi, dan hasil yang ditargetkan.Sasaran utamanya adalah agar satuan pendidikan dapat mencapai SNP dalam waktu yang terukur.Panduan yang bersifat rinci akan dimuat pada panduan lainnya. Akhirnya dengan adanya pedoman ini, kiranyasemua pihak dapat memanfaatkannya dengan baik terutama bagi para pemangku kepentingan di satuan pendidikan dan bagi semua pihak yang terlibat dalam peningkatan mutu pendidikan di lingkungan pemerintah daerahnya masing-masing. Terima kasih.
Jakarta, 2012
2|Page
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Rasional B. Tujuan C. Dasar Hukum BAB II ACUAN MUTU PENDIDIKAN A. Definisi Mutu Pendidikan B. Siklus Mutu Pendidikan C. Standar Nasional Pendidikan sebagai Acuan Mutu Pendidikan BAB III PENJAMINAN MUTU PENDIDIKANPADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN A. Tujuan Penjaminan Mutu Pendidikan B. Prinsip Penjaminan Mutu Pendidikan di Satuan Pendidikan C. Tugas Pokok dan Fungsi Satuan S atuan Pendidikan dalam Penjaminan Mutu Pendidikan D. Tahapan Kegiatan Penjaminan Mutu Pendidikan di Satuan Pendidikan E. Tahapan dan waktu Pencapaian Mutu Pendidikan pada Setiap SNP S NP BAB IV PELEMBAGAAN PENJAMINAN MUTU PADA TINGKAT SMP/MTS A. Pelembagaan Penjaminan Mutu Pendidikan di tingkat tingkat Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah kabupaten/kota, Penyelenggara, dan Masyarakat B. Pelembagaan Penjaminan Mutu Pendidikan pada Tingkat Satuan Pendidikan BAB V PENUTUP
3|Page
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional Penjaminan mutu pendidikan adalah serentetan proses dalam sistem yang saling berkaitan untuk mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan data tentang program atau kegiatan pendidikan dalam mencapai mutu pendidikan. Proses penjaminan mutu diawali dari mengidentifikasi aspek pencapaian dan prioritas peningkatan, penyediaan data sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan
serta membantu membangun budaya peningkatan
mutu berkelanjutan. Pencapaian mutu pendidikan untuk pendidikan dasar dan menengah dikaji berdasarkan delapan standar nasional pendidikan dari Badan Standar nasional Pendidikan (BSNP).Penjaminan mutu secara langsung tentu saja memiliki kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan. Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah menengah di Indonesia
berkaitan dengan tiga tiga aspek utama yaitu: (1)
pengkajian mutu pendidikan, (2) analisis dan pelaporan mutu pendidikan, dan (3) peningkatan mutu dan penumbuhan budaya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Khususnya pada aspek pertama, secara sederhana diartikan bahwa dalam aspek pengkajian mutu pendidikan didalamnya perlu ada pemetaan dan penetapan langkah yang perlu dilakukan untuk pencapaian mutu. Kegiatan pemetaan salah satunya melalui Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan instrumen lain yang dapat menambah informasi tentang profil sekolah. Adapun kegiatan penetapan langkah pencapaian mutu adalah rencana sistematis, rasional, dan terukur serta dirumuskan oleh satuan pendidikan untuk memenuhi pencapaian mutu pendidikan. Untuk mencapai mutu, ternyata tidak setiap satuan pendidikan mampu melakukannya. Banyak faktor yang menjadi kendala dan penghambat sehingga 4|Page
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
mereka tidak mampu melakukannya. Berdasarkan hasil penelitian secara mendalam, salah satu sebabnya adalah karena budayapenjaminan mutu di satuan pendidikan relatif sangat lemah. Secara operasional, jika ingin membina budaya penjaminan mutu di setiap satuan pendidikan maka dipandang perlu memberi petunjuk atau panduan pencapaian mutu yang lebih rinci yaitu berdasarkan pada pencapaian setiap komponen Standar NasionalPendidikan (SNP). Hasil riset menunjukkan menunjukkan bahwa sekolah dan madrasah madrasah merupakan merupakan pihak yang memberikan memberikan kontribusi terbesar terhadap proses proses dan dan hasil penjaminan mutu dan peningkatan mutu pendidikan, sedangkanmasyarakat, penyelenggara pendidikan, dan pemerintah daerah memberikan fasilitasi dalam pelaksanaan penjaminan mutu tersebut. Oleh karena itu, sekolah dan madrasah perlu diberdayakan dan didukung dalam usahanya menciptakan budaya mutu. Pihak masyarakat perlu didorong agar secara aktif mendukung program sekolah dan madrasah. Adapun pihak pemerintah daerah perlu ditingkatkan upaya koordinasinya agar mereka menyusun program dan penganggaran penjaminan mutu sebagai prioritas utamanya.
B. Tujuan Tujuan umum penyusunan pedoman pemenuhan SNP pada satuan pendidikan ini adalah untuk memberikan acuan bagi satuan pendidikan dalam melaksanakan penjaminan mutu pendidikan secara sinergis dan berkelanjutan melalui pemenuhan SNP oleh satuan pendidikan. Secara khusus pedoman ini bertujuan untuk: 1. memberi penjelasan tentang indikator esensial pada delapan Standar Nasional Pendidikan yang diuraikan berdasarkan argumentasi perlunya pemenuhan indikator esensial, langkah pemenuhannya, waktu dan durasi implementasi pemenuhannya, dan hasil yang dapat diukur.
5|Page
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
2. mengatur peran dan tanggung jawab setiap unsur organisasi pada satuan pendidikan dan pihak terkait lainnya untuk mencapai mutu pendidikan
berdasarkan
acuan
mutu
delapan
Standar
Nasional
Pendidikan. 3. memberi petunjuk pengelolaan dan koordinasi penjaminan mutu pendidikan yang diawali dari pemetaan mutu pendidikan dengan berbagai penggunaan instrumen, pemenuhan standar yang mengacu pada SNP atau Standar mutu pendidikan di atas SNP, serta evaluasi mutu pendidikan.
C. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301), 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496), 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 TentangStandar Isi (SI), 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah, dan 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12/2007 Tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah, 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13/2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16/2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru,
6|Page
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19/2007 Tentang Standar Pengelolaan Oleh Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah, 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan, 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah, 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah, 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 25/2008 Tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah, 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 26/ 2008 Tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah, 15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 27/2008 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Konselor, 16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, 17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya Operasi Non Personalia Tahun 2009.
7|Page
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
BAB II ACUAN MUTU PENDIDIKAN
A. Definisi Mutu Pendidikan
Ada tiga konsep dasar yang perlu dibedakan dalam peningkatan mutu yaitu kontrol mutu (quality control ), jaminan mutu ( quality assurance ) dan mutu terpadu (total quality ). Kontrol mutu secara historis merupakan konsep mutu yang paling tua. Kegiatannya melibatkan deteksi dan eliminasi terhadap produkproduk gagal yang tidak sesuai dengan standar. Tujuannya hanya untuk menerima produk yang berhasil danmenolak produk yang gagal. Dalam dunia pendidikan, kontrol mutu diimplementasikan dengan melaksanaan ujian sumatif dan ujian akhir.Hasil ujian dapat dijadikan sebagai bahan untuk kontrol mutu. Jaminan mutu merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kesalahan sejak awal proses produksi. Jaminan mutu dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjamin proses produksi agar dapat menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi tertentu. Jaminan mutu adalah sebuah cara menghasilkan produk yang bebas dari cacat dan kesalahan. Lanjutan dari konsep jaminan mutu adalah Total Quality Management (TQM ) yang berusaha menciptakan sebuah budaya mutu dengan cara mendorong semua anggota stafnya untuk dapat memuaskan para pelanggan. Dalam konsep TQM pelanggan adalah raja. Inilahyang merupakan pendekatan yang sangat populer termasuk dalam dunia pendidikan. Sifat TQM adalah perbaikan yang terus menerus untuk memenuhi harapan pelanggan. Dalam TQM, mutu adalah kesesuaian fungsi dengan tujuan, kesesuaian dengan spesifikasi dan standar yang ditentukan, sesuai dengan kegunaannya, produk yang memuaskan pelanggan, sifat dan karakteristik produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.Sistem manajemen mutu pendidikan adalah suatu sistem manajemen untuk mengarahkan dan
8|Page
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
mengendalikan satuan pendidikan dalam penetapan kebijakan, sasaran, rencana dan proses/prosedur mutu serta pencapaiannya secara berkelanjutan ( continous improvement ).
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) yang berlaku saat ini bertumpu kepada tanggung jawab tiap pemangku kepentingan pendidikanuntuk menjamin dan meningkatkan mutu pendidikan.Implementasi SPMP terdiri atas rangkaian proses/tahapan yang secara siklik dimulai dari (1) pengumpulan data, (2) analisis data, (3) pelaporan/pemetaan, (4) penyusunan rekomendasi, dan (5) upaya pelaksanaan rekomendasi dalam bentuk program peningkatan mutu pendidikan.
Pelaksanaan
tahapan-tahapan
di
atas
dilaksanakan
secara
kolaboratif antara satuan pendidikan dengan pihak-pihak lain yang terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63
Tahun
2009
tentang
Sistem
Penjaminan
Mutu
Pendidikan)
yaitu
penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah kabupaten atau kota, pemerintah provinsi,dan pemerintah. SPMP berbasis pada data dan pemetaan yang valid, akurat, dan empirik.Data yang dikumpulkan oleh sekolah dapat diperoleh dari hasil akreditasi sekolah, sertifikasi guru, ujian nasional, dan profil sekolah. Selain itu Evaluasi Diri Sekolah (EDS) merupakan instrumen implementasi SPMP yang dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan sebagai salah satu program akseleratif dalam peningkatan kualitas pengelolaan dan layanan pendidikan (Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010; Prioritas Nomor 2. Pendidikan). B. Alur Penjaminan Mutu Pendidikan
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) merupakan alur siklus yang terpadu
9|Page
dan
berkelanjutan.
Siklus
tersebut
dapat
menyatukan
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
dan
mengarahkan pelaksanaan penjaminan mutu secara internal dan eksternal. Adapun skema alur penjaminan mutu pendidikan adalah sebagai berikut:
Gambar: Alur Siklus Penjaminan Mutu Pendidikan Bagan alir di atas dapat diterangkan sebagai berikut: 1. Lingkaran besar merupakan siklus Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) di sekolah. Kegiatan yang esensialnya terdiri dari lima langkah yaitu pengembangan
standar
mutu,
penetapan
standar,
perencanaan
pemenuhan, pemenuhan standar, dan auidit/evaluasi. 2. Pada langkah pemenuhan standar, pihak sekolah tidak mampu melakukannya sendiri karena banyak komponen yang bukan merupakan
10 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
kewenangannya dan perlunya ketentuan standarisasi dari pihak eksternal. Oleh karena itu dalam pemenuhan standar dan audit/evaluasi dibutuhkan pedoman pemenuhan mutu yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP). 3. Pedoman pemenuhan mutu menjadi acuan dalam melakukan Monitoring Sekolah oleh Pemerintah daerah (MSPD). Kerangka kegiatan MSPD juga didasarkan pada SNP dan hasil Audit/evaluasi internal pihak sekolah. Hasil MSPD dapat dijadikan peta mutu dan atau profil mutu yang dapat digunakan untuk rencana intervensi pemerintah dan pemerintah daerah. 4. Intervensi pemerintah dan pemerintah daerah meliputi semua tahapan penjaminan mutu di sekolah sebagaimana terlihat dalam lingkaran besar pada gambar di atas. 5. Ketika sinergitas kegiatan penjaminan mutu telah dilakukan oleh sekolah di satu sisi dan intervensi pemerintah di pihak lain, maka pada dasarnya sekolah layak mendapat status terakreditasi.
C. Standar Nasional Pendidikan sebagai Acuan Mutu Pendidikan
Acuan mutu yang digunakan untuk pencapaian atau pemenuhan mutu pendidikan pada satuan pendidikan adalah Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan standar-standar lain yang disepakati oleh kelompok masyarakat. Standar nasional pendidikan adalah standar yang dibuat oleh pemerintah, sedangkan standar lain adalah standar yang dibuat oleh satuan pendidikan dan/atau lembaga lain yang dijadikan acuan oleh satuan pendidikan. Standar-standar lain yang disepakati oleh kelompok masyarakat digunakan setelah SNP dipenuhi oleh satuan pendidikan sesuai dengan kekhasan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. SNP sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan peraturan perundangan lain yang relevan yaitu kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh
11 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. SNP dipenuhi oleh satuan atau program pendidikan dan penyelenggara satuan atau program pendidikan secara sistematis dan bertahap dalam kerangka jangka menengah yang ditetapkan dalam rencana strategis satuan atau program pendidikan. Terdapat delapan SNP yaitu: 1.
Standar Isi
2.
Standar Proses
3.
Standar Kompetensi Lulusan
4.
Standar Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5.
Standar Sarana dan Prasarana
6.
Standar Pengelolaan
7.
Standar Pembiayaan
8.
Standar Penilaian
Delapan SNP di atas memiliki keterkaitan satu sama lain dan sebagian standar menjadi prasyarat bagi pemenuhan standar yang lainnya. Dalam kerangka sistem, komponen input sistem pemenuhan SNP adalah Standar Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), Standar Pengelolaan, Standar Sarana dan Prasarana (Sarpras), dan Standar Pembiayaan. Bagian yang termasuk pada komponen proses adalah Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Evaluasi, sedangkan bagian yang termasuk pada komponen output adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Berikut ini disajikan kaitan antara SNP.
12 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
Gambar: Kaitan antar Standar Nasional Pendidikan (SNP)
Setiap standar memiliki indikator ketercapaiannya dan setiap indikator merupakan acuan mutu pendidikan di Indonesia. Berikut ini adalah daftar indikator pemenuhan standar sebagai acuan mutu yang harus diupayakan dipenuhi oleh setiap sekolah di berbagai jenjang dan jenis pendidikan. TABEL AUDIT MONITORING KOMPONEN, SUB-KOMPONEN DAN INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP) SMP NEGERI 36 PALEMBANG 1.
STANDAR ISI No 1
Komponen Kerangka dasar, dan struktur kurikulum
13 | P a g e
Sub Komponen 1.1.Pengembangan kurikulum
Indikator Esensial 1.1.1 Sekolah melaksanakan pengembangan kurikulum dengan melibatkan unsur guru, konselor, kepala sekolah, komite sekolah, dan nara sumber, dan pihakpihak lain yang terkait.
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
1.2 Struktur kurikulum
1.3.Beban belajar 1.4.Muatan Lokal
2.
Pengembangan diri peserta didik
2.1 Layanan bimbingan dan konseling
2.2 Kegiatan ekstra kurikuler
2.
1.1.2 Sekolah, mengembangkan kurikulum berdasarkan acuan dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dalam Standar Isi. 1.2.1 Kurikulum sekolah mencakup kelima kelompok mata pelajaran dengan karakteristiknya masing-masing sesuai dengan Standar Isi. 1.3.1. Sekolah menerapkan beban belajar sesuai dengan Standar Isi 1.4.1 Kurikulum sekolah dibuat dengan mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, dan usia peserta didik. 2.1.1 Sekolah melakukan kegiatan pelayanan konseling yang diperuntukkan bagi semua peserta didik yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta.didik 2.1.2 Sekolah melaksanakan kegiatan BK secara terprogram, yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. 2.2.1 Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler secara terprogram, yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. 2.2.2 Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler bagi semua siswa sesuai dengan minat dan bakat dan kondisi sekolah
STANDAR PROSES No 1.
Komponen Perencanaan
Sub Komponen 1.1. Kualitas silabus
1.2 Kualitas RPP
1.3 Sumber Belajar
14 | P a g e
Indikator Esensial 1.1.1 Kegiatan untuk merencanakan pembelajaan 1.1.2 Kepemilikan silabus 1.1.3 Komponen silabus 1.1.4 Keterkaitan antar komponen dalam silabus 1.2.1 Kepemilikan RPP 1.2.2 Komponen RPP 1. 2.3 Keterkaitan antar komponen RPP 1.2.4 Keterkaitan RPP dengan silabus 1.2.5 Kelayakan kegiatan pembelajaran 1.3.1 Ketersedian buku teks, buku panduan,
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
2.
3
3.
Pelaksanaan Pembelajaran
Pemantauan, Pengawasan, dan Evaluasi
2.1 Kualitas Pengelolaan kelas 2.2 Pelaksanaan Pembelajaran
3.1 Pelaksanaaan Pemantauan, Pengawasan, dan Evaluasi
sumber belajar lain 1.3.2 Pemanfaatan buku teks, buku panduan, sumber belajar lain 2.1.1 Pengelolaan kelas 2.2.1 Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP untuk pendahuluan 2.2.2 Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP untuk inti 2.2.3 Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP untuk penutup 3.1.1 Pelaksanaan Pemantauan, Pengawasan, dan Evaluasi (persiapan, proses, penilaian) 3.1.2Tindak Lanjut
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN No 1
Komponen Cerdas, berpengetahuan, berkepribadian, berakhlak mulia, serta siap hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
Sub Komponen 1.1 Percaya diri dan bertanggung
Indikator Esensial 1.1.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab
1.2 Biasa berbagai sumber belajar
1.2.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk mencari informasi/ pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar 1.3.1 Sekolah memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan tingkat kelulusan dan rata-rata nilai US/UN yang tinggi 1.4.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk mengenal pemanfaatan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab 1.5.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar dan aman 1.6.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar agar mampu menguasai pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi 1.7.1 Siswa memperoleh pengalaman dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun 2.1.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk melaksanakan ajaran agama dan akhlak mulia
1.3 Berprestasi
1.4 Produktif dan bertanggung jawab
2
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
15 | P a g e
1.5 Biasa hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan sportif 1.6 Siap melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih 1.7 Berkomunikasi secara efektif dan santun 2.1 Melaksanakan ajaran agama
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
berakhlak mulia 2.2 Berakhlak mulia
3
Memiliki rasa kebangsaan 3.1 Menghargai dan cinta tanah air keberagaman
3.2 Menegakkan aturan
3.3 Bekerjasama dan tolong-menolong
3.4 Berpartisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat
4
Berfikir logis dan analisis
3.5 Cinta dan bangga terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesia 4.1 Belajar iptek secara efektif 4.2 Mengenali dan menganalisis gejala alam dan social
5
Memiliki rasa seni dan memahami budaya
5.1 Mengekspresikan seni dan budaya
6
Sehat jasmani dan rohani serta sportif
6.1 Bugaran jasmani serta hidup sehat 6.2 Menjaga tubuh serta lingkungan
4.
2.2.1 Siswa memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik setelah belajar akhlak mulia sesuai ajaran agama yang dianutnya 3.1.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi. 3.2.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial. 3.3.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar bekerjasama dalam kelompok, tolongmenolong dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya (hanya untuk SD). 3.4.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI. 3.5.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesia. 4.1.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar iptek secara efektif. 4.2.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar untukmengenali dan menganalisis gejala alam dan sosial. 5.1.1 Siswa memperoleh pengalaman mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya. 6.1.1 Mengembangkan dan memelihara kebugaran jasmani serta pola hidup sehat 6.2.2 Siswa memahami perawatan tubuh serta lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan cara pencegahannya serta menjauhi narkoba
STANDAR KOMPETENSI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK)
16 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
No 1
Komponen Guru
Sub Komponen 1.1 Kualifikasi guru
1.2 Kompetensi guru 2
Tenaga kependidikan
2.1 Kualifikasi tenaga kependidikan
2.2 Kompetensi tenaga kependidikan
5.
Indikator Esensial 1.1.1 Guru mempunyai kualifikasi minimal 1.1.2. Jumlah guru memenuhi persyaratan minimal 1.2.1 Guru mempunyai kompetensi yang dipersyaratkan 2.1.1 Kepala sekolah mempunyai kualifikasi pendidikan minimal 2.1.2 Tenaga administrasi mempunyai kualifikasi pendidikan minimal 2.1.3 Tenaga perpustakaan mempunyai kualifikasi pendidikan minimal 2.1.4 Sekolah mempunyai penjaga sekolah 2.2.1 Kepala sekolah mempunyai kompetensi yang dipersyaratkan 2.2.2 Tenaga perpustakaan mempunyai kompetensi yang dipersyaratkan
STANDAR SARANA PRASARANA No 1
Komponen Lahan
2
Ruang Kelas
3
Kondisi ruang kelas
4
Ruang Perpustakaan
5
Perabotan perpustakaan
6
Kondisi ruang perpustakaan
7
Laboratorium/ Bengkel
17 | P a g e
Sub Komponen Indikator Esensial 1.1 Luas lahan 1.1.1 Luas lahan sekolah sesuai dengan SNP 2 m /Siswa, Jumlah Rombongan belajar, Siswa, Guru 2.1 Perabot yang dimiliki 2.1.1 Perabot yang dimiliki ruang kelas sesuai ruang kelas dengan SNP 3.1 3.1.1 Kelayakan/kenyaman ruang kelas untuk Kelayakan/kenyaman belajar an ruang kelas untuk belajar 4.1 Buku perpustakaan 4.1.1 Buku perpustakaan sesuai dengan standar yang berlaku 5.1 Ketersediaan 5.1.1 Ketersediaan peralatan multimedia di peralatan multimedia ruang perpustakaan 6.1 6.1.1 Kelayakan/kenyamanan ruang Kelayakan/kenyaman perpustakaan untuk belajar an ruang perpustakaan untuk belajar 7.1 Peralatan pendidikan 7.1.1 Peralatan pendidikan di laboratorium IPA di laboratorium IPA lengkap 7.2 Peralatan pendidikan 7.2.1 Peralatan pendidikan di laboratorium di laboratorium Fisika Fisika lengkap 7.3 Peralatan pendidikan 7.3.1 Peralatan pendidikan di laboratorium kimia di laboratorium Kimia lengkap 7.4 Peralatan pendidikan 7.4.1 Peralatan pendidikan di laboratorium
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
No
8
9
10
11
12
13
14
Komponen
Ruang Kerja Pimpinan
Ruang Kerja Guru
Tempat Ibadah
Ruang Jamban
Ruang UKS
Ruang Konseling
Tempat bermain/OR
18 | P a g e
Sub Komponen di laboratorium Biologi 7.5 Peralatan pendidikan di laboratorium Bahasa 7.6 Peralatan pendidikan di laboratorium IPS 7.7 Peralatan pendidikan di laboratorium TIK 7.8 Peralatan kerja di ruang bengkel 8.1 Kelayakan/kenyaman an ruang kerja pimpinan 8.2 Kelengkapan sarana ruang kerja pimpinan 9.1 Kelayakan/kenyaman an ruang kerja guru 9.2Kelengkapan sarana kerja guru 10.1 Kelayakan/kenyam anan ruang ibadah 10.2 Kelengkapan sarana ruang ibadah 11.1 Kelayakan/kenyam anan jamban 11.2 Kelengkapan sarana jamban 12.1 Kelayakan/kenyam anan ruang UKS 12.2 Kelengkapan sarana ruang UKS 13.1 Kelayakan/kenyam anan ruang konseling 13.2 Kelengkapan sarana konseling 14.1 Kelayakan/kenyam anan tempat
Indikator Esensial biologi lengkap 7.5.1 Peralatan pendidikan di laboratorium bahas lengkap 7.6.1 Peralatan pendidikan di laboratorium IPS lengkap 7.7.1 Peralatan pendidikan di laboratorium TIK lengkap 7.8.1 Peralatan kerja di ruang bengkel lengkap 8.1.1 Kelayakan ruang kerja pimpinan
8.1.2 Kelengkapan sarana ruang kerja pimpinan 9.1.1 Kelayakan ruang kerja guru
9.2.1 Kelengkapan saran ruang kerja guru 10.1.1 Kelayakan/kenyamanan ruang ibadah
10.2.1 Kelengkapan sarana ruang ibadah
11.1.1 Kelayakan/kenyamanan ruang jamban
11.2.1 Kelengkapan sarana jamban 12.1.1 Kelayakan/kenyamanan ruang UKS
12.2.1 Kelengkapan sarana ruang UKS 13.1.1 Kelayakan/kenyamanan ruang konseling
13.2.1 Kelengkapan sarana ruang konseling 14.1.1 Kelayakan/kenyamanan tempat bermain/OR
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
No
15
16
6.
Komponen
Ruang Sirkulasi
Pencemaran
Sub Komponen bermain/OR 14.2Kelengkapan sarana tempat bermain/OR 15.1 Kelayakan/kenyam anan ruang sirkulasi 15.2 Kelengkapan sarana ruang sirkulasi/penghubu ng antar bangunan 16.1 Pencemaran lingkungan 16.2 Kelengkapan sarana drainase, pembungan limbah, perindang
Indikator Esensial 14.2.1 Kelengkapan sarana tempat bermain/OR 15.1.1 Kelayakan/kenyamanan ruang sirkulasi
15.2.1 Kelengkapan sarana ruang sirkulasi
16.1.1 Pencemaran lingkungan 16.2.1 Kelengkapan sarana drainase, pembuangan limbah, pepohonan (perindang)
STANDAR PENGELOLAAN No 1
Komponen Perencanaan Program
Sub Komponen 1.1 Sosialisasi visi, misi dan tujuan sekolah
1.2 Kepemilikan rencana kerja sekolah
1.3 Program peningkatan mutu sekolah
19 | P a g e
Indikator Esensial 1.1.1 Sosialisasi visi, misi dan tujuan sekolah dilakukan kepada semua warga sekolah. 1.1.2 Warga sekolah memahami visi, misi dan tujuan sekolah 1.1.3 Sosialisasi KTSP sekolah dilakukan kepada semua warga sekolah 1.2.1 Sekolah memiliki dokumen rencana kerja sekolah dalam bentuk RKS (Rencana Kerja Sekolah 4-tahunan) dan RKA-S (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) atau rencana kerja tahunan) 1.2.2 Penyusunan rencana kerja sekolah (RKS) memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah, disetujui oleh Dewan Pendidik, dan disahkan berlakunya oleh Dinas Pendidikan kab/kota atau oleh penyelenggara sekolah bagi sekolah swasta 1.2.3 Rencana kerja sekolah mendukung pengembangan karir guru 1.3.1 Sekolah melaksanakan program peningkatan mutu sekolah 1.3.2 Penyusunan program peningkatan mutu sekolah mendasarkan pada: hasil evaluasi diri, hasil akreditasi sekolah, dan hasil
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
2
3
Pelaksanaan Rencana Kerja
Pengawasan dan Evaluasi
2.1 Realisasi visi dan misi ke dalam rencana kerja sekolah 2.2 Sekolah menyusun pedoman pengelolaan sekolah 2.3 Sekolah menciptakan lingkungan yg kondusif untuk kegiatan pembelajaran 2.4 Sekolah menyediakan akses laporan pengelolaan keuangan sekolah secara transparan dan akuntabel 2.5 Sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain 3.1 Sekolah melakukan evaluasi rencana kerja sekolah 2 kali setahun
3.2 Sekolah melakukan sosialisasi hasil pelaksanaan program sekolah
3.3 Kepala sekolah melakukan evaluasi pendayagunaan pendidik
3.4 Sekolah sudah melakukan akreditasi sesuai dengan peraturan yang berlaku 3.5 Pelibatan /Partisipasi Warga sekolah 3.6 Kepala sekolah
20 | P a g e
kelulusan siswa. 2.1.1 Sekolah merealisasikan visi dan misi ke dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan PTK, dan Pelaksanaan kegiatan kesiswaan. 2.2.1 Sekolah menyusun pedoman-pedoman pengelolaan sekolah 2.3.1 Budaya dan lingkungan sekolah kondusif untuk pembelajaran.
2.4.1 Warga sekolah dapat mengakses laporan pengelolaan keuangan sekolah secara transparan dan akuntabel
2.5.1 Sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain untuk mendukung implementasi rencana kerja sekolah 3.1.1 Sekolah melakukan evaluasi rencana kerja sekolah minimal 1 kali per tahun 3.1.2 Program supervisi dan evaluasi meliputi: pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut 3.2.1 Sekolah mensosialisasikan laporan hasil pelaksanaan program sekolah
3.2.2 Sekolah melakukan tindak lanjut hasil evaluasi pelaksanaan program/kegiatan sekolah. 3.3.1 Sekolah melakukan evaluasi pendayagunaan pendidik pada setiap akhir semester 3.3.2 Sekolah melakukan evaluasi pendayagunaan tenaga kependidikan pada setiap akhir semester 3.4.1 Sekolah mengikuti akreditasi oleh BAN-SM untuk menentukan status akreditasi sekolah 3.5.1 Guru dilibatkan dalam perumusan visi, misi dan tujuan, serta penyusunan rencana kerja sekolah. 3.6.1 Sesuai kompetensinya kepala sekolah
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
menerapkan kepemimpinan yang efektif
4
7.
Sistem informasi manajemen
4.1 Sekolah menerapkan sistem informasi manajemen yang mudah diakses olehwarga sekolah
dapat dijadikan teladan bagi semua warga sekolah 3.6.2 Kepemimpinan sekolah mampu menerapkan cirri-ciri kepemimpinan yang efektif. 4.1.1 Warga sekolah, mudah mengakses informasi dan pengaduan terkait dengan pengelolaan sekolah.
STANDAR PEMBIAYAAN No 1
2
Komponen Penyusunan Program Pembiayaan
Penetapan besaran biaya operasi nonpersonalia, ATS dan BAHP
Sub Komponen 1.2. RAPBS dan RAKS disusun bersamasama dengan Komite Sekolah dan mempertimbangkan kemampuan ekonomi orang tua siswa 2.1. Besaran Standar Biaya Operasi Nonpersonalia
2.2. Realisasi Besaran Pembiayaan selain Operasi Nonpersonalia, ATS dan BAHP 2.3. Realisasi Pengelolaan Pembiayaan Operasi Nonpersonalia
21 | P a g e
Indikator Esensial 1.2.1. Ada unsur masyarakat yang berpartisipasi dalam rapat penetapan besaran pembiayaan yang harus ditanggung oleh orang tua murid
2.1.1. Besaran biaya operasi nonpersonalia dihitung berdasarkan standar biaya per sekolah/program keahlian 2.1.2. Besaran biaya operasi nonpersonalia dihitung berdasarkan standar biaya per rombongan belajar 2.1.3. Besaran biaya operasi nonpersonalia dihitung berdasarkan standar biaya per peserta didik 2.1.4. Sekolah menghitung besaran persentase minimum biaya ATS berdasarkan standar pembiayaan 2.1.5. Sekolah menghitung besaran persentase minimum biaya BAHP berdasarkan standar pembiayaan 2.2.1. Sekolah menghitung besaran biaya operasi selain biaya operasi nonpersonalia, ATS dan BAHP
2.3.1. Kemudahan mengakses dokumen pengelolaan pembiayaan sekolah
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
2.4. Realisasi Perolehan Dana Pembiayaan Sekolah 3
Pelaporan Pengelolaan Program Pembiayaan
3.1. Dokumen Laporan Pembiayaan Operasi Nonpersonalia
2.4.1. Besaran peroleh dana yang berrsumber dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, orang tua siswa, dan masyarakat 3.1.1.Sekolah menyusun laporan pengelolaan pembiayaan 3.1.2.Kemudahan akses terhadap laporan pengelolaan keuangan
8.
STANDAR PENILAIAN No 1
Komponen Teknik, mekanismedanprosedurp enilaian
Sub Komponen 1.1. Teknik-teknik penilaian
1.2. Prosedurpenillaian
2
Pelaksanaanpenilaian
2.1. Penilaianolehpendidi k
22 | P a g e
Indikator Esensial 1.1.1.Guru membuatrancanganpenilaian yang menggunakanberbagaiteknikpenilaian, misaltesuntukprestasibelajar, pengamatanuntukperilaku, lembarpenilaianuntuk proses pencapaiankompetensi 1.2.1.Guru menyusuninstrumen yang memenuhisyaratsubstansi, konstruksi, danbahasa 1.2.2.Satuan pendidikanmelakukanvaliditas empiric terhadap instrument penilaian 1.2.3. Satuanpendidikanmemilikiinstrumen yang berkualitas 2.1.1. Siswamenerimainformasihasilulanganhari an 2.1.2.Gurumenyampaikanhasilpenilaianakhirkep adapesertadidikdalambentuksatunilaidisert aideskripsi 2.1.3.Gurumemberikanremidipadasiswa yang belummencapai KKM 2.1.4.Guru menggunakanberbagaiteknikpenilaianuntu kmenilaihasilbelajarkognitif, keterampilan, danafektif 2.1.5.Guru menggunakanberbagaiteknikuntukmenilai hasilbelajarkognitifsiswa 2.1.7.Guru mengolah/ menganalisishasilpenilaianuntukmengetah uikemajuandankesulitanbelajarsiswa 2.1.8. Guru memanfaatkanhasilpenilaian 2.1.9.Setiap akhir semester, guru
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
melaporkanhasilpenilaian 2.1.10.Guru melaporkanhasilpenilaianakhlakkepada guru agama 2.1.11.Guru melaporkanhasilpenilaiankepribadiankepa da guru PKN 2.2. 2.2.1. Penilaianolehsekolah Satuanpendidikanmengadakanrapatdewa n guru untukmenentukannilaiakhirpesertadidik (termasukkenaikankelasdankelulusan) 2.2.2.Satuan pendidikanmelaksanakan: kriteriakenaikankelas, KKM 2.2.3. Satuanpendidikanmelaporkanhasilpenilai ansetiapakhir semester kepadasemuaorangtua/walisiswa. 2.3. PenilaianolehPemeri ntah
3
Pemantauanpenilaian yang berkualitasdantindaklanju tnya
3.1.Pemantauan penilaian yang berkualitas
2.3.1.Satuan pendidikanmemanfatkanhasil UN untukseleksimasuk, 2.3.2. Satuanpendidikanmemiliki rata-rata UN setinggi UN SSN 2.3.3. Satuanpendidikanmemanfaatkanhasilanali sisdayaserap 3.1.1.Pemantauan terahadapkualitassoal
3.1.2.Pemantauan terhadappelaksanaanujian
Satuan atau program pendidikan yang telah memenuhi SNP, dapat mengembangkan standar yang lebih tinggi lagi yaitu berupa: 1. Standar mutu di atas SNP yang dapat diadopsi dan/atau diadaptasi dari standar internasional. 2. Standar mutu di atas SNP yang berbasis pada keunggulan dan spesifikasi tertentu.
23 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
BAB III PENJAMINAN MUTU PADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Penjaminan mutu pada tingkat satuan pendidikan yang dimaksud dalam bab ini adalah upaya pemenuhan standar nasional pendidikan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil pemetaan mutu satuan pendidikan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi kekurangan sekolah dalam SNP. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan instrument evaluasi diri sekolah (EDS). Berdasarkan hasil EDS kemudian dilihat lebih rinci saran upaya pemenuhan yang dapat dilakukan oleh satuan pendidikan dalam bab ini. Perlu dipertegas, bahwa upaya pemenuhan SNP oleh SD/MIyang dibuat dalam manual ini merupakan upaya pembimbingan yang memungkinkan untuk digunakan oleh sekolah, jika situasi dan kondisinya sesuai dan memungkinkan untuk diimplementasikan oleh sekolah. Namun demikian, sekolah dapat membuat upaya yang berbeda dengan apa yang disarankan dalam manual ini sepanjang upaya tersebut normatif dan tidak melanggar aturan yang berlaku.
A. Tujuan Penjaminan Mutu Pendidikan
Penjaminan mutu pendidikan berdasarkan Permen Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan adalah kegiatan sistemik dan terpadu oleh satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah daerah, Pemerintah, dan masyarakat untuk menaikkan
tingkat
kecerdasan
kehidupan
bangsa
melalui
pendidikan.Berdasarkan peraturan di atas, tujuan akhir penjaminan mutu pendidikan adalah tingginya kecerdasan kehidupan manusia dan bangsa sebagaimana dicita-citakan oleh Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang dicapai melalui penerapan SPMP. Adapun
24 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
tujuan antara pada penjaminan mutu pendidikan adalah terbangunnya SPMP yang di dalamnya termasuk: 1. terbangunnya budaya mutu pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal; 2. pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan proporsional dalam penjaminan mutu pendidikan formal dan/atau nonformal pada satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah kabupaten atau kota, pemerintah provinsi, dan Pemerintah; 3. ditetapkannya secara nasional acuan mutu dalam penjaminan mutu pendidikan formal dan/atau nonformal; 4. terpetakannya secara nasional mutu pendidikan formal dan nonformal yang dirinci menurut provinsi, kabupaten atau kota, dan satuan atau program pendidikan; 5. terbangunnya sistem informasi mutu pendidikan formal dan nonformal berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang andal, terpadu, dan tersambung yang menghubungkan satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah kabupaten atau kota, pemerintah provinsi, dan Pemerintah. Berdasarkan pada ketentuan di atas, kegiatan penjaminan mutu pendidikan pada lingkungan pendidikan formal dan jenjang pendidikan dasar dan menengah secara umum meliputi kegiatan: 1. Pengisian evaluasi diri sekolah oleh satuan pendidikan. Proses ini menghasilkan profil mutu sekolah; 2. Penyusunan rencana pemenuhan SNP atau rencana peningkatan mutu sekolah, baik dalam kurun waktu jangka menengah (4 tahunan) atau tahunan dalam bentuk rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS);
25 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
3. Sekolah
melaksanakan
rencana
pemenuhan
SNP
atau
rencana
peningkatan mutu sekolah berdasarkan situasi dan kondisi sekolah; 4. Kepala sekolah dan pihak terkait mengevaluasi proses pememuhan SNP oleh satuan pendidikan atau kegiatan peningkatan mutu yang dilakukan oleh sekolah. Dari proses ini, sekolah mendapatkan informasi mengenai tingkat ketercapaian, faktor pendukung dan penghambat upaya pemenuhan SNP; 5. Kepala sekolah dan pihak terkait melakukan perencanaan ulang kegiatan pemenuhan SNP untuk kemudian dilakukan perbaikan berkelanjutan. Tahapan kegiatan ini dilakukan secara berulang. Pada waktu sekolah sudah memenuhi SNP, sekolah harus meningkatkan standar mutu sekolah di atas SNP.
C. Prinsip Penjaminan Mutu Pendidikan di Satuan Pendidikan
Sesuai dengan peraturan yang berlaku, penjaminan mutu pendidikan dilakukan atas dasar prinsip: 1. berbasis pada hasil pemetaan, 2. terencana dan sistematis, 3. dalam kerangka waktu yang rasional dan pasti, 4. memiliki target capaian mutu yang jelas dan terukur, 5. terbuka dan disempurnakan secara berkelanjutan, serta 6. menghormati otonomi satuan pendidikan;
D. Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Pendidikan dalam Penjaminan Mutu Pendidikan
Satuan pendidikan merupakan pelaksana penjaminan mutu memiliki tugas dan kewenangan sebagai berikut:
26 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
1. Melakukan evaluasi diri sebagai dasar perencanaan program pemenuhan dan peningkatan mutu secara internal, dan sebagai informasi bagi unit lain guna mendukung pemenuhan standar mutu pendidikan. 2. Melaksanakan proses pemenuhan Standar Nasional Pendidikan sebagai perwujudan dari penjaminan mutu pendidikan. 3. Menyusun pelaporan pemetaan mutu satuan pendidikan kepada pemangku kepentingan di tingkay satuan pendidikan, pengelola program, dan Dinas pendidikan Kabupaten/Kota. 4. Menyediakan data bagi pihak lain guna kepentingan akreditasi, kebijakan peningkatan
mutu
pendidikan,
fasilitasi,
pemenuhan
standar,
perencanaan program, dan audit kinerja.
E. Tahapan
Kegiatan
Penjaminan
Mutu
Pendidikan
di
Satuan
Pendidikan
Satuan pendidikan sebagai pelaksana penjaminan mutu melakukan penjaminan mutu sesuai dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Pemetaan Mutu
Pemetaan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan, diartikan sebagai informasi tentang pencapaian delapan standar nasional pendidikan, dimulai dengan: a. Menjaring dan mengumpulkan informasi mutu pendidikan pada tingkatsatuan pendidikan, dengan tahapan sebagai berikut: 1) Membentuk tim untuk penjaringan atau pengumpulan data mutu pendidikan atau data pencapaian delapan standar nasional pendidikan. 2) Mengisi
instrument
untuk
menjaring
data
tentang
pendidikan seperti instrument Evaluasi Diri Sekolah (EDS).
27 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
mutu
3) Memasukan data dari instrument ke format data mutu pendidikan; 4) Memelihara
data
yaitu
mengecek
kebenaran
data
mutu
pendidikan yang dilengkapi dengan bukti-bukti, dan menjaga kemutahiran data. 5) Mengolah data mutu pendidikan menjadi informasi mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan, untuk dijadikan dasar dalam penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS); 6) Menyiapkan data mutu pendidikan kepada unit/instansi yang memerlukan
untuk
membantu
pengembangan
satuan
pendidikan; 7) Menyampaikan data mutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan kepada penyelenggara sekolah ke dinas pendidikan kabupaten/kota; MA ke kementrian agama kabupaten/kota). b. Menyusun profil mutu SD/MI dengan tahapan berikut: 1) Satuan Pendidikan menentukan acuan mutu pendidikan sebagai acuan atau patok duga ( benchmark ), baik Standar Pelayanan Minimal dan atau Standar Nasional Pendidikan. 2) Mengolah data mutu pendidikan menjadi profil mutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan. 3) Profil mutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan berisi kesenjangan antara keadaan nyata posisi setiap Standar di satuan pendidikan dengan 8 Standar Nasional Pendidikan; 4) Menyampaikan laporan profil mutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota; MA ke kementrian agama kabupaten/kota.
28 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
2. Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan
a. Menggunakan profil mutu pendidikan sebagai dasar penyusunan program peningkatan mutu pendidikan atau upaya pemenuhan standar mencapai standar yang dijadikan acuan, dan tertuang dalam Rencana Kegiatam Sekolah (4 tahunan) dan/atau RKAS. Minimal berisi komponen standar yang akan dipenuhi oleh satuan pendidikan dan komponenyang akan diusulkan pemenuhannya oleh penyelenggara pendidikan dan/atau pemerintah kabupaten/kota, provinsi, dan pemerintah. b. Melakukan perbaikan mutu pendidikan atau upaya pemenuhan standar mencapai standar yang dijadikan acuan berdasarkan program yang telah direncanakan (RKS atau RKAS).
3. Pemantauan
a. Pemantauan dilakukan oleh satuan pendidikan dengan cara pengecekan keterlaksanaan pemenuhan standar, dan mencatat penyebab berbagai kendala dalam pemenuhan standar. b. Melakukan
penilain
internal
terhadap
pelaksanaan
program
peningkatan mutu pendidikan.
4. Pelaporan
a. Menuliskan pelaksanaan peningkatan mutu atau pemenuhan stándar pada tahun berjalan, dan menjadi dasar untuk penyusunan program untuk tahun berikutnya. b. Menyampaikan laporan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/kota, atau provinsi/pusat
untuk
dijadikan
bahan
menyusun
peningkatan mutu atau pemenuhan standar
pada satuan
pendidikan yang menjadi binaannya.
29 | P a g e
program
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
c. Melakukan pemutakhiran data mutu pendidikan setelah pelaksanaan program peningkatan mutu.
5. Pengembangan Standar di atas SNP
Satuan pendidikan yang telah mencapai atau memenuhi standar tertentu sebagai acuan mutu pendidikan ini dapat mengembangkan ke standar yang lebih tinggi. Sebagai contoh, dari SNP menjadi SNP plus atau standar lainnya sebagai acuan mutunya yang sesuai dengan kemampuan dan visi satuan pendidikan.
30 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PemetaanMutu
PemenuhanStand ar Nasional Pendidikan
Pemantauan
Pelaporan
PengembanganSt andar di atas SNP
1. Menjaringdanmengumpulkaninformasimutupendidikanpadatingkatsat uanpendidikan 2. Menyusunprofil mutupendidikanpadatingkatsatuanpendidikan
1. Menggunakanprofilmutupendidikanuntukdasarpenyusunan program peningkatanmutupendidikanatauupayapemenuhanstandarmencapaist andar yang dijadikanacuan, dantertuangdalamRencana Kerja Sekolah (4 tahunan) dan/atau Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah(RKAS) 2. Melakukan perbaikan mutu pendidikan atau upaya pemenuhan standar mencapai standar yang dijadikan acuan berdasarkan program yang telah direncanakan (RKS atau RKAS).
Melakukanpenilain internal peningkatanmutupendidikan
terhadappelaksanaan
a. Menuliskanpelaksanaanpeningkatanmutuataupemenuhanstandarpad atahunberjalan, danmenjadidasaruntukpenyusunan program untuktahunberikutnya. b. MenyampaikanlaporankeDinasPendidikanKabupaten/kota, atauprovinsi/pusatuntukdijadikanbahanmenyusun program peningkatanmutuataupemenuhanstandarpadasatuanpendidikan yang menjadibinaannya. c. Melakukanpemutakhiran data mutupendidikansetelahpelaksanaan program peningkatanmutu.
Satuanpendidikan yang telahmencapaiataumemenuhistandartertentusebagaiacuanmutupendidika ndapatmengembangkankestandar yang lebihtinggi.
Gambar: Tahapan Kegiatan Penjaminan Mutu Pendidikan di Satuan Pendidikan
31 | P a g e
program
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
F. Tahapan dan Waktu Pencapaian Mutu Pendidikan pada setiap SNP
Pada bagian ini dijelaskan tahapan dan waktu pencapaian mutu pendidikan pada satuan pendidikan dengan mengacu pada setiap SNP. Berikut adalah tabel tahapan dan waktu pemenuhan SNP.
32 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
TABEL LANGKAH AUDIT EVALUASI SPMI SMP NEGERI 36 PALEMBANG 1. STANDAR ISI INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Sekolah melaksanakan pengembangan kurikulum dengan melibatkan unsur guru, konselor, kepala sekolah, komite sekolah, dan nara sumber, dan pihak-pihak lain yang terkait.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang memiliki prinsip otonomi yang menuntut partisipasi warga sekolah dan semua stakeholder pada tingkat satuan pendidikan. Arah dan kebijakan KTSP serta keberhasilannya ditentukan oleh kerjasama semua pihak yang terkait
Sekolah, mengembangkan kurikulum berdasarkan acuan dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dalam Standar Isi.
Standar isi merupakan bagaian inti dari struktur kurikulum (KTSP) yang ditampilkan dalam bentuk mata pelajaran sesuai standar yang berlaku dan muatan lokal. Pengembangan mata pelajaran diuraikan dalam bentuk silabus dan RPP.
LANGKAH PEMENUHAN
33 | P a g e
Melakukan sosialisasi tentang kebijakan KTSP. Melakukan rapat koordinasi untuk menyusun KTSP Menyusun draft KTSP oleh 2 – 3 orang guru yang memiliki wawasan tentang KTSP Melaksanakan musyawarah untuk mengambil keputusan tentang isi dan struktur KTSP. Hasil keputususan ditinjau kembali di setiap awal tahun. Melakukan analisis terhadap standar isi Melakukan analisis kebutuhan untuk pengembangan KTSP yang relevan dengan visi dan misi sekolah, pembiayaan, dan kondisi lingkungan Menetapkan kebijakan tentang struktur kurikulum (susunan mata pelajaran, jumlah jam pelajaran, jadwal, dan tenaga pendidik). Merencanakan pencapaian tujuan sekolah sesuai visi dan misinya dipertimbangkan dari formasi atau struktur mata pelajaran yang akan disampaikan
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
Guru, konselor, kepala sekolah, komite sekolah, nara sumber, dan pihak-pihak lain yang terkait.
Guru, Wakasek Kurikulum (atau Tim Pengembang Kurikulum), dan Kepala Sekolah
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Awal tahun
Setiap awal semester
HASIL
Tersedianya Dokumen KTSP (buku I)
Tersedianya Dokumen KTSP (buku I) Terjaminnya relevansi antara visi, misi, tujuan, dan struktur mata pelajaran yang diberikan.
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI
Kurikulum sekolah mencakup kelima kelompok mata pelajaran dengan karakteristiknya masing-masing sesuai dengan Standar Isi.
Sekolah menerapkan beban belajar sesuai dengan Standar Isi
Kurikulum sekolah dibuat dengan mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; kelompok mata pelajaran estetika; kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Dengan demikian menjadi persyaratan wajib yang harus dipenuhi oleh setiap penyelenggaraan pendidikan Kurikulum dikembangkan dengan sejumlah prinsip yaitu diantaranya memperhatikan kebutuhan kehidupan, menyeluruh, dan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Oleh karrena itu perlu diatur beban belajar supaya dapat memberi pelayanan kepada peserta didik secara proprsional sesuai usia dan tingkat perkembangannya Lampiran Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 tanggal 23 mei 2006 tentang Standar Isi mengatakan bahwa pengembangan KTSP harus memperhatikan prinsip
34 | P a g e
LANGKAH PEMENUHAN
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Kajian terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Memasukkan lima kelompok mata pelajaran pada kerangka KTSP yang dibuat. Menetapkan sebaran jumlah jam pelajaran untuk lima kelompok mata pelajaran sesuai dengan visi dan misi sekolah dengan tetap sesuai dengan ketentuan dan rambu-rambu yang berlaku Mendiskusikan indikator pencapaian tujuan dari masing-masing kelompok mata pelajaran Sosialisasi kepada guru untuk memperhatikan tujuan pokok kelima kelompok mata pelajaran. Kajian terhadap lampiran Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 tanggal 23 mei 2006 tentang Standar Isi Memasukkan keterangan beban belajar pada KTSP Buku I Sosialisasi kepada guru, siswa, dan orang tua peserta didik tentang beban mengajar dalam berbagai bentuk kesempatan pertemuan.
Kepala Sekolah, Guru, Wakasek Kurikulum (atau Tim Pengembang Kurikulum).
Kepala Sekolah, Guru, Wakasek Kurikulum (atau Tim Pengembang Kurikulum)
Awal tahun
Kajian terhadap lampiran Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 tanggal 23 mei 2006 tentang Standar Isi Memasukkan prinsip berpusat pada
Kepala Sekolah, Guru, Wakasek Kurikulum (atau Tim Pengembang Kurikulum), dan komite sekolah.
Di awal semester
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
Setiap awal semester
HASIL
Tersedianya Dokumen KTSP (buku I) Terjaminnya relevansi antara visi, misi, dan tujuan dengan indikator pencapaian dari lima kelompok mata pelajaran. Tersosialisasinya tujuan kelompok mata pelajaran yang relevan dengan visi dan misi sekolah
Tersedianya Dokumen KTSP (buku I) Tersosialisasinya beban belajar kepada siswa dan orang tua siswa.
Tersedianya Dokumen KTSP (buku I) Tersosialisasinya tentang visi, misi, dan kebijakan sekolah yang
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI
masyarakat, kondisi budaya, dan usia peserta didik.
Sekolah melakukan kegiatan pelayanan konseling yang diperuntukkan bagi semua peserta didik yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta.didik
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Hal ini perlu dijadikan rambu-rambu karena esensi dari KTSP bersifat otonomi dan kontekstual dengan keadaan lingkungan sekitarnya.
Kegiatan BK memiliki kedudukan yang sangat penting dalam membina peserta didik untuk dapat berkembang sesuai dengan potensi dan bakat yang dimilikinya. Selain itu BK memiliki perananan yang penting untuk membantu peserta didik dalam mengatasi masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta.didik.
LANGKAH PEMENUHAN
Sekolah melaksanakan kegiatan BK secara terprogram, yang meliputi:
Program BK merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kurikulum dan layanan pendidikan. Oleh karen aitu menjadi indikator mutu karena merupakan kelengkapan dalam
35 | P a g e
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada naskah KTSP (Buku I) yang tercermin dalam visi dan misi sekolah serta muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan Sosialisasi kepada guru, siswa, dan orang tua peserta didik tentang visi, misi, dan kebijakan sekolah yang telah mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, dan usia peserta didik. Menganalisis permasalahan siswa. Menyusun program BK berdasarkan hasil analisis Menganalisis kebutuhan bakat dan minat siswa Menetapkan jadwal rutin pelayanan BK. Penyediakan buku pemantauan perkembangan belajar siswa. Membuat daftar giliran layanan BK untuk semua siswa (bersifat rutin) dan mencatat kasus pelayanan bagi siswa yang membutuhkan Melaporkan perkembangan kemajuan siswa secara terbatas dalam waktu tertentu dihadapan kepala sekolah dan pengawas. Menyusun program BK berdasarkan hasil analisis Menganalisis kebutuhan bakat dan minat siswa Menyusun program kerja BK dalam
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
telah mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, dan usia peserta didik. Bentuk sosialisasinya dapat berupa poster, spanduk, dan dalam berbagai pertemuan. Kepala Sekolah dan guru BK
Harian
Kepala Sekolah dan guru BK
Bulanan
Deskripsi identifikasi potensi dan permasalahan perkembangan peserta didik Dokumen program layanan BK untuk satu tahun berjalan Daftar hadir harian layanan BK yang memuan nama siswa, waktu, dan isi layanan BK.
Deskripsi identifikasi potensi dan permasalahan perkembangan peserta didik
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut.
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
membina siswa. Bukti kegiatan BK dapat direkam sesuai panduan yang tersedia.
LANGKAH PEMENUHAN
Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler secara terprogram, yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan bagian dari kegiatan pengembangan dalam struktur KTSP. Keberadaannya tidak dapat dilepaskan dari kedudukan KTSP itu sendiri.
Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra
Kegiatan ektrakurikuler merupakan kegiatan pembelajaran yang tidak terstruktur dalam mata pelajaran tetapi
36 | P a g e
satu tahun berjalan Melakukan layanan BK Melakukan evaluasi terhadap efektivitas program BK tiap bulan. Membuat program tindak lanjut sesuai program dan memperhatikan hasil evaluasi bulanan. Menganalisis kebutuhan bakat dan minat siswa Menganalisis potensi dan kompetensi guru untuk pemenuhan kebutuhan program ekstrakurikuler. Menetapkan jadwal kegiatan ektrakurikuler dan jenis ekstrakurikuler yang akan dibina Melakukan pembinaan kegiatan ektrakurikuler Melaporkan perkembangan kemajuan siswa dalam kegiatan ektrakurikuler. Melakukan tindak lanjut untuk peningkatan mutu kegiatan ektrakurikuler dengan memasukkan program pada tahun berikutnya atau melakukan perbaikan secara spontan setelah ditemukan peluang untuk pengembangan
Menganalisis potensi dan kompetensi guru untuk pemenuhan kebutuhan program ekstrakurikuler.
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
Guru yang dipilih untuk membina kegiatan ektrakurikuler
Bulanan
Guru yang dipilih untuk membina kegiatan ektrakurikuler
Bulanan
Dokumen program layanan BK untuk satu tahun berjalan Laporan bulanan hasil evaluasi layanan BK.
Deskripsi identifikasi potensi peserta didik kaitannya dengan kegiatan ektrakurikuler Program kurikuler yang sekurang-kurangnya membuat nama kegiatan, tujuan, target, langkah pembinaan ekstrakurikuler, dan dampak yang diharapkan (pembinaan karakter, kewirausahaan, dan prestasi). Daftar hadir guru pembina dan peserta didik. Agenda kegiatan ektrakurikuler yang memuat hari/tanggal, jumlah siswa, guru pembina, dan isi kegiatan ektrakurikuler Deskripsi identifikasi potensi peserta didik kaitannya dengan
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI
kurikuler bagi semua siswa sesuai dengan minat dan bakat dan kondisi sekolah
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
sangat berpengaruh terhadap pembinaan peserta didik sebagai manusia seutuhnya karena dikembangkan sesuai dengan minat dan bakat peserta didik. Oleh karena itu perlu dikembangkan secara sungguhsungguh.
LANGKAH PEMENUHAN
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Menetapkan jadwal kegiatan ektrakurikuler dan jenis ekstrakurikuler yang akan dibina Melakukan pembinaan kegiatan ektrakurikuler Melaporkan perkembangan kemajuan siswa dalam kegiatan ektrakurikuler.
HASIL
kegiatan ektrakurikuler Program kurikuler yang sekurang-kurangnya membuat nama kegiatan, tujuan, target, langkah pembinaan ekstrakurikuler, dan dampak yang diharapkan (pembinaan karakter, kewirausahaan, dan prestasi). Daftar hadir guru pembina dan peserta didik. Agenda kegiatan ektrakurikuler yang memuat hari/tanggal, jumlah siswa, guru pembina, dan isi kegiatan ektrakurikuler
2. STANDAR PROSES
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Kegiatan untuk merencanakan pembelajaan Kepemilikan silabus Komponen silabus
Silabus merupakan perencanaan pembelajaran yang harus disediakan oleh guru sesuai perundang-undangan yang berlaku. Secara teoritis, silabus dapat dijadikan dokumen mutu yang berfungsi sebagai bagian perencanaan,
37 | P a g e
LANGKAH PEMENUHAN
Workshop penyamaan persepsi tentang format silabus sesuai ketentuan yang berlaku dan relevansi muatan silabus dengan visi sekolah Penyusunan draft silabus oleh masing-masing guru
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
Guru dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum,dan kepala sekolah
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Awal tahun
HASIL
Silabus untuk masingmasing mata pelajaran yang telah dilelegalisasi oleh kepala sekolah yang sebelumnya telah di periksa oleh tim ahli.
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI
Keterkaitan antar komponen dalam silabus
Kepemilikan RPP Komponen RPP Keterkaitan antar komponen RPP Keterkaitan RPP dengan silabus Kelayakan kegiatan pembelajaran
Ketersedian buku teks, buku panduan, sumber
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
penilaian, dan bahan acuan (base line) untuk mencapai derajat kompetensi yang lebih tinggi Kualitas dari silabus harus dikontrol oleh kepala sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan, atau salah seorang yang dipercaya sebagai ahli untuk mengawal kualitas silabus. Hal ini dilakukan karena silabus tidak hanya sekedar ada secara administratif tetapi juga harus mememuhi komponen yang berkualitas dan memiliki Keterkaitan antar komponen dalam silabus. RPP merupakan perencanaan pembelajaran yang harus disediakan oleh guru sesuai perundang-undangan yang berlaku. Secara teoritis, RPP merupakan kelengkapan guru profesional sebelum melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Kualitas dari RPP harus dikontrol oleh kepala sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan, atau salah seorang yang dipercaya sebagai ahli untuk mengawal kualitas RPP. Kualitas RPP antara lain dicirikan oleh kelengkapan komponen RPP dengan indikator yang terukur dan skenario pembelajaran yang mendorong siswa aktif. Selai itu terdapat keterkaitan antar komponen RPP dan keterkaitan RPP dengan silabus. Buku teks, buku panduan, dan sumber belajar lainnya merupakan bagian terpenting sebagai mendukung kegiatan
38 | P a g e
LANGKAH PEMENUHAN
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
Review draft silabus melalui wokshop sehingga menghasilkan isi silabus yang inovatif sesuai standar proses. Pendokumentasian silabus yang berlaku untuk tahun berjalan Harus diusahakan ada salah seorang ahli yang bertanggungjawab sebagai nara sumber/fasilitator dalam pengembangan silabus
Wokshop penyaman persepsi tentang format RPP sesuai ketentuan yang berlaku dan pemuatan inovasi pembelajaran yang aktif dan kontekstual Penyusunan draft RPP oleh guru untuk seluruh pertemuan yang akan dilakukan Review dan penyelarasan draft RPP oleh guru sebelum mengajar sehingga melahirkan RPP yang kontekstual baik waktu dan tempat Pendokumentasian RPP yang berlaku untuk tahun berjalan. Harus diusahakan ada salah seorang ahli yang bertanggungjawab sebagai nara sumber/fasilitator dalam penyusunan RPP Rapat koordinasi untuk mencantumkan mata anggaran pada RKS untuk menyediakan berbagai
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
Guru dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, kepala sekolah
Awal tahun ajaran
Guru dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, kepala
Setiap Awal Tahun
RPP untuk setiap kali pertemuan yang dipisahkan masingmasing mata pelajaran dan guru yang telah dilelegalisasi oleh kepala sekolah yang sebelumnya telah di periksa oleh ahlinya
Daftar inventaris judul dan jumlah eksemplar Bukti fisik buku dan
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI
belajar lain Pemanfaatan buku teks, buku panduan, sumber belajar lain
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
pembelajaran. Kedudukan sumber belajar yang berupa buku teks dan lainnya sama dengan kedudukan guru.
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelas merupakan kegiatan inti dari standar proses. Efektivitas pendidikan salah satunya ditentukan oleh efektivitas pengelolaan kelas. Dengan demikian, pengelolaan kelas harus diperhatikan dengan seksama dalam peningkatan mutu pendidikan dan keterampilan pengelolaan kelas merupakan ukuran terhadap tingkat kompetensi dan profesionalisme guru.
Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP untuk pendahuluan Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran
Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP baik pada tahap pendahuluan, inti, maupun penutup sangat penting karena RPP yang telah disusun tidak bermakna apapun jika guru tidak melaksanakannya di kelas. Oleh karena itu kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP perlu
39 | P a g e
PERSONIL
sumber belajar atau mengusulkan sekolah pengadaannya kepada pihak dinas pendidikan dan dunia industri. Membuat aturan tentang optimasi pemanfaatan buku dan sumber belajar lainnya baik dalam kegiata belajar di kelas maupun di luar kelas Mensosialisasikan budaya baca dan pemanfaatan sumber belajar di sekolah dan di luar lingkungan sekolah. Menyiapkan ruang kelas dan Guru dan kepala perlengkapannya sebaik mungkin sekolah sesuai strandar sarana dan prasarana pendidikan Guru mereview skenario pembelajaran yang telah disusunnya pada RPP Menyiapakan berbagai bahan ajar dan sumber belajar Guru melaksanakan pembelajaran Secara rutin di akhir pekan, salah seorang guru menyampaikan pengalamannya di kelas di depan guru-guru lain dalam kerangka kegiatan lesson study. Sebelum masuk kelas, guru membaca Guru kembali RPP yang telah disusunnya terutama pada komponen langkahlangkah pembelajaran dan indikatir pencapaiannya. Mengapresiasi tahap inti pada skenario pembelajaran dengan kerangka aspek eksplorasi, elaborasi,
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
Setiap akhir pekan
Setiap akhir jam pembelajaran di setiap kelas
sumber belajar lain yang tercatat. Aturan pemanfaatan buku teks, buku panduan, sumber belajar lain
Daftar hadir guru di kelas dalam bentuk agenda pembelajaran Agenda pertemuan lesson study di akhir pekan (jam yang digunakan setelah proses pembelajaran dan atau pada waktu jam ekstrakurikuler)
Naskah RPP Catatan akhir (anekdot) pembelajaran yang dibuat oleh guru dengan memuat keterangan nama mata pelajaran, jam pelajaran, temuan di kelas, rencana perbaikan
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI
dengan RPP untuk inti Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP untuk penutup
Pelaksanaan Pemantauan, Pengawasan, dan Evaluasi (persiapan, proses, penilaian).
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
diperhatikan dengan baik.
Kegiatan Pemantauan, Pengawasan, dan Evaluasi (persiapan, proses, penilaian), dan tindak lanjut merupakan kegiatan supervisi yang bermanfaat untuk peningkatan mutu proses pembelajaran
Tindak lanjut
Tindak lanjut hasil supervisi merupakan implementasi peningkatan mutu. Dengan demikian memiliki kedudukan yang sangat penting dalam proses peningkatan mutu.
40 | P a g e
dan konfirmasi. Guru melakasanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang disusunya Melakukan refleksi segera setelah selesai melakukan pembelajaran sehingga dapat ditentukan tingkat kesesuaian antara RPP dengan pelaksanaanya di kelas. Penyebaran angket penggalian masalah pembelajaran. Analisis kebutuhan supervisi pembelajaran Observasi kelas setiap penampilan guru sekurang-kurangnya dilakukan 1 kali dalam satu semester Refleksi langsung antara kepala sekolah dengan guru yang bersangkutan Rekapitulasi data hasil observasi kelas Laporan dan ulasan hasil observasi kelas Pembinaan dan peningkatan proses pembelajaran minimal 1 kali di akhir semester dipimpin oleh kepala sekolah (dapat menghadirkan nara sumber dari luar). Memberi tugas pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam pembelajaran
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
di masa yang akan datang.
Kepala sekolah
1 semester
Kepala Sekolah dan Guru
1 semester
Angket Laporan singkat analisis kebutuhan Lembaran observasi yang teriisi Catatan refleksi Laporan hasil supervisi akademik
Laporan analisis obervasi kelas Daftar hadir peserta Pembinaan dan peningkatan proses pembelajaran. Notulen kegiatan pembinaan guru
3. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Tujuan pendidikan salah satunya menumbuhkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab. Sikap percaya diri adalah modal untuk menumbuhkan keberanian untuk melakukan sesuatu yang dianggap benar bagi dirinya, namun untuk memupuk percaya diri perlu dibarengi dengan rasa tanggung jawab agar percaya diri peserta didik adalah yang bertanggung jawab.
Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk mencari informasi/ pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar
Keterampilan peserta didik untuk mencari informasi/ pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar merupakan kunci dari segala proses pembelajaran. Jika peserta didik mampu mencari informasi/ pengetahuan sendiri maka ia akan berkembang sesuai minat dan potensi yang dimilikinya
41 | P a g e
LANGKAH PEMENUHAN
PERSONIL
Merancang kegiatan yang membuka peluang bagi peserta didik merasakan pengalamannya untuk mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab. Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu dalam komponen pengembangan diri. Membina sikap percaya diri dan bertanggung jawab di ruang kelas, pada kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan BK secara berkelanjutan Terus memantau hasil pembinaan sikap percaya diri dan bertanggung jawab peserta didik melalui catatan BK. Merancang kegiatan yang membuka peluang bagi peserta didik meningkatkan keterampilan mencari informasi/ pengetahuan lebih lanjut Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu dalam komponen pengembangan diri. Membina keterampilan mencari informasi/ pengetahuan lebih lanjut dapat dilakukan di ruang kelas, pada kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan BK secara berkelanjutan Terus memantau hasil pembinaan keterampilan mencari informasi/
Kepala Sekolah, guru, dan guru BK
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Mingguan
HASIL
Kepala Sekolah, guru, dan guru BK
Mingguan
Dokumen KTSP (buku I) Dokumen program layanan BK untuk satu tahun berjalan Daftar hadir harian layanan BK yang memuat nama siswa, waktu, dan isi layanan BK.
Dokumen KTSP (buku I) Dokumen program layanan BK untuk satu tahun berjalan Daftar hadir harian layanan BK yang memuat nama siswa, waktu, dan isi layanan BK.
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI
Sekolah memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan tingkat kelulusan dan rata-rata nilai US/UN yang tinggi
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Kelulusan dan nilai rata-rata US/UN merupakan indikator mutu pendidikan yang dilakukan di akhir kegiatan pembelajaran. Dengan hasil ujian yang diperoleh, kita dapat menarik kesimpulan tentang keberhasilan sistem pendidikan yang diselenggarakan di sekolah
LANGKAH PEMENUHAN
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk mengenal pemanfaatan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
Pengalaman belajar untuk mengenal pemanfaatan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab merupakan salah satu pilar dalam pembelajaran siswa aktif baik PAKEM maupun Contextual Teaching Learning (CTL). Dengan selalu mendorong peserta didik untuk memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab diharapkan akan terjadi akselerasi peningkatan mutu pendidikan.
42 | P a g e
pengetahuan lebih lanjut peserta didik melalui catatan BK. Menganalisis potensi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). menetapkan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik. KKM dijadikan acuan untuk melakukan penilaian harian, tengah semester, dan akhir semester sehingga tingkat kelulusan dan rata-rata nilai US/UN dapat dipantau. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan. Merancang kegiatan yang membuka peluang bagi peserta didik untuk mengenal pemanfaatan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu dalam komponen pengembangan diri. Membina pemanfaataan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawabketerampilan mencari informasi/ pengetahuan lebih lanjut dapat dilakukan di ruang kelas, pada kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan BK secara berkelanjutan Terus memantau hasil pembinaan mengenal pemanfaatan lingkungan secara produktif dan bertanggung
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
Guru
Kepala Sekolah, guru, dan guru BK
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
Awal semester
Mingguan
Surat keputusan dan lampiran tentang penetapan KKM
Dokumen KTSP (buku I) Dokumen program layanan BK untuk satu tahun berjalan Daftar hadir harian layanan BK yang memuat nama siswa, waktu, dan isi layanan BK.
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar dan aman
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar dan aman adalah tujuan umum dari seluruh proses pendidikan. Kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar dan aman adalah keterampilan hidup bagi peserta didik sebagai bekal hidupnya.
LANGKAH PEMENUHAN
Siswa memperoleh pengalaman belajar agar mampu menguasai pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
Tujuan pokok dari pendidikan adalah menyiapkan peserta didik untuk dapat hidup di masyarakat (bekerja) dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan demikian menguasai pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi adalah komponen yang paling penting.
Siswa memperoleh pengalaman dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan
Kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun akan menjadi ukuran keberhasilan pendidikan karakter. Selain itu,
43 | P a g e
jawabmelalui catatan BK. Merancang kegiatan yang membuka peluang bagi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar dan aman. Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu dalam komponen pengembangan diri. Membina kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar dan aman dapat dilakukan di ruang kelas, pada kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan BK secara berkelanjutan Terus memantau hasil pembinaan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar dan aman melalui catatan BK. Merancang kegiatan agar iswa memperoleh pengalaman belajar yang disiapkan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Rancangannya dituangkan dalam KTSP yaitu dalam kalender penddikan Membina pengalaman belajar yang disiapkan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dapat dilakukan di ruang kelas dan kegiatan remedial serta pengayaan Terus memantau hasil pembinaan di berbagai kesempatan. Merancang kegiatan agar iswa memperoleh pengalaman belajar berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
Kepala Sekolah, guru, dan guru BK
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Mingguan
HASIL
Guru
Akhir semester
Dokumen KTSP (buku I) Dokumen program layanan BK untuk satu tahun berjalan Daftar hadir harian layanan BK yang memuat nama siswa, waktu, dan isi layanan BK.
Guru
Akhir semester
Jadwal pengayaan dan remedial Daftar hadir siswa dan guru dalam kegiatan pengayaan dan remedial.
Jadwal pengayaan dan remedial Jadwal kegiatan ekstrakurikuler yang
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI
secara efektif dan santun
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
kemampuan berkomunikasi adalah tujuan utama dari pendidikan karena itu perlu dijadikan indikator pemenuhan standar nasional pendidikan
LANGKAH PEMENUHAN
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk melaksanakan ajaran agama dan akhlak mulia
Melaksanakan ajaran agama dan akhlah mulia merupakan salah satu tujuan pendidikan di Indonesia yang berketuhanan yang mahaesa. Jika peserta didik tidak memperoleh pengalaman belajar melaksanakan ajaran agama dan akhlak mulia dapat dikatakan kegiatan pembelajaran gagal total. Hal ini karena tujuan pendidikan nasional dilandasi oleh salah satu sila Pancasila yaitu Ketuhanan yang Maha Esa.
Siswa memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik setelah belajar akhlak mulia sesuai ajaran agama yang dianutnya
Untuk dapat menjalankan ajaran agamanya, peserta didik perlu dibekali dengan pengetahuan, sikap, dan pembiasaan perilaku yang terkait dengan ajaran agamanya. Sebaliknya pembelajaran ajaran agama yang dianturnya akan membina pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik. Dengan demikian kedua pihak saling mempengaruhi.
44 | P a g e
Rancangannya dituangkan dalam KTSP yaitu dalam kalender penddikan Membina pengalaman belajar berkomunikasi dapat dilakukan di ruang kelas, kegiatan ektrakurikuler, dan kegiatan remedial serta pengayaan. Terus memantau hasil pembinaan di berbagai kesempatan. Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik melaksanakan ajaran agama dan akhlah mulia.Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu dalam komponen pengembangan diri. Membina peserta didik melaksanakan ajaran agama dan akhlah mulia melalui kegiatan di ruang kelas, pada kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan BK secara berkelanjutan Terus memantau hasil pembinaan secara rutin dan terencana. Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik melaksanakan ajaran agama dan akhlah mulia yang sekalus menambah pengetahuan, sikap, dan perilaku baiknya.Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu dalam strukur kurikulum (pendidikan agama) dan pengembangan diri. Membina peserta didik melaksanakan ajaran agama dan akhlah mulia melalui
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
Kepala Sekolah, guru, dan guru BK
Mingguan
Kepala Sekolah, guru, dan guru BK
Mingguan
relevan Daftar hadir siswa dan guru dalam kegiatan pengayaan dan remedial.
Dokumen KTSP (buku I) Dokumen program layanan BK untuk satu tahun berjalan Daftar hadir harian layanan BK yang memuat nama siswa, waktu, dan isi layanan BK.
Dokumen KTSP (buku I) Silabus dan RPP pendidikan agama Dokumen program layanan BK untuk satu tahun berjalan Daftar hadir harian layanan BK yang memuat nama siswa, waktu, dan isi layanan BK.
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi.
Indonesia merupakan negara yang multikultur, multi agama, bangsa, suku dan ras. Pendidikan di Indonesia memiliki misi untuk membina peserta didik agar memiliki jiwa saling menghargai antar warga negara yang berbeda agama, bangsa, suku, dan ras.
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial.
Kehidupan di masyarakat penuh dengan aturan-aturan sosial. Pendidikan memiliki misi menyiapkan peserta didik untuk dapat hidup di masyarakat yang penuh aturan-aturan sosial. Oleh karena itu dianggap penting dijadikan indikator mutu pendidikan.
45 | P a g e
kegiatan di ruang kelas, pada kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan BK secara berkelanjutan Terus memantau hasil pembinaan secara rutin dan terencana. Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi.Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu dalam komponen pengembangan diri. Pemberian peluang untuk memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomimelalui kegiatan di ruang kelas, pada kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan BK secara berkelanjutan Terus memantau hasil pembinaan secara rutin dan terencana. Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar untuk berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial.Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu dalam komponen pengembangan diri. Pemberian peluang untuk memperoleh pengalaman belajar berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
Kepala Sekolah, guru, dan guru BK
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Mingguan
HASIL
Kepala Sekolah, guru, dan guru BK
Mingguan
Dokumen KTSP (buku I) Dokumen program layanan BK untuk satu tahun berjalan Jadwal kegiatan ektrakurikuler yang menunjukkan kegiatan saling menghargai antar siswa dengan berbagai latar belakang.
Dokumen KTSP (buku I) Dokumen program layanan BK untuk satu tahun berjalan Jadwal kegiatan ektrakurikuler yang menunjukkan kegiatan pembiasaan berpartisipasi dalam penegakan aturanaturan social.
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
Siswa memperoleh pengalaman belajar bekerjasama dalam kelompok, tolongmenolong dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya (hanya untuk SD).
Dalam menjalani kehidupan, manusia tidak dapat sendiri tetapi harus bekerjasama dalam kelompok dan tolong-menolong. Dalam rangka membina sikap saling bekerjasama dan tolong menolong maka dianggap perlu memasukkan sebagai indikator peningkatan mutu lulusan
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI.
Pendidikan salah satunya memiliki misi untuk tetap menjaga keutuhan sebuah negara. Dengan demikian mutu lulusan perlu memberi peluang pembinaan agar siswa mampu partisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI.
46 | P a g e
melalui kegiatan di ruang kelas, pada kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan BK secara berkelanjutan Terus memantau hasil pembinaan secara rutin dan terencana. Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar bekerjasama dalam kelompok, tolongmenolong dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya. Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu dalam komponen pengembangan diri. Pemberian peluang untuk memperoleh pengalaman belajar berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial melalui kegiatan di ruang kelas, pada kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan BK secara berkelanjutan yang terintegrasi dan terjadwal Terus memantau hasil pembinaan secara rutin dan terencana. Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik untuk partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI.. Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu dalam komponen pengembangan diri dan pendidikan karater Melaksanakan pendidikan yang
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
Kepala Sekolah, guru, dan guru BK
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Mingguan
HASIL
Kepala Sekolah, guru, dan guru BK
Mingguan
Dokumen KTSP (buku I) Dokumen program layanan BK untuk satu tahun berjalan Jadwal kegiatan ektrakurikuler yang menunjukkan kegiatan pembiasaan saling tolong menolong dan bekerjasama.
Dokumen KTSP (buku I) Jadwal kegiatan ektrakurikuler yang menunjukkan kegiatan latihan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI seperti pramuka, paskibra, PMR,
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesia.
Pendidikan salah satunya memiliki misi untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesia. Dengan demikian perlu dijadikan indikator mutu lulusan
Siswa memperoleh pengalaman belajar iptek secara efektif.
Siswa memperoleh pengalaman belajar untukmengenali dan menganalisis gejala alam dan sosial.
Tujuan pendidikan adalah mengembangan ilmu pengetahuan dan tekologi yang disampaikan dengan pendekatan siswa aktif. Oleh karena itu Siswa memperoleh pengalaman belajar iptek secara efektif dijadikan indikator mutu lulusan.
Belajar untukmengenali dan menganalisis gejala alam dan social dapat menyiapkan peserta didik hidup di masyarakat dengan penuh wawasan. Keterampilan menganalisis gejala alam dan social akan membantu mempertahankan diri dan menyesuaikan
47 | P a g e
terintegrasi dengan semua mata pelajaran dan kegiatan ektrakurikuler Terus memantau hasil pembinaan secara rutin dan terencana. Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik untuk belajar menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesia. Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu dalam komponen pengembangan diri dan pendidikan karater. Melaksanakan pendidikan yang terintegrasi dengan semua mata pelajaran dan kegiatan ektrakurikuler Terus memantau hasil pembinaan secara rutin dan terencana. Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik untuk belajar iptek secara efektif. Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada silabus dan RPP pada mata pelajaran yang relevan. Melaksanakan pembelajaran aktif pada setiap mata plajaran yang relevan dengan penyampaian mata iptek. Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik untuk mengenali dan menganalisis gejala alam dan social. Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada silabus dan RPP pada mata pelajaran yang relevan.
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
dan lain-lain.
Kepala Sekolah, guru, dan guru BK
Mingguan
Guru
Mingguan
Silabus dan RPP
Guru
Mingguan
Silabus dan RPP
Dokumen KTSP (buku I) Jadwal kegiatan ektrakurikuler yang menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesiaseperti pramuka, paskibra, PMR, dan lain-lain.
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
diri dengan lingkungan hidupnya. Siswa memperoleh pengalaman mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.
Belajar untukmemperoleh pengalaman mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya dapat menyiapkan peserta didik untuk mengembangan potensi dan bakat seni di masyarakat. Selain itu, melatih keterampilan dalam mengembangkan budaya luhur.
LANGKAH PEMENUHAN
Mengembangkan dan memelihara kebugaran jasmani serta pola hidup sehat
Belajar untukmengembangkan dan memelihara kebugaran jasmani serta pola hidup sehat dapat menyiapkan peserta didik untuk mengembangan potensi dan bakat olah raga di masyarakat.
Siswa memahami perawatan tubuh serta lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan cara pencegahannya serta menjauhi narkoba
Belajar untukmemahami perawatan tubuh serta lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan cara pencegahannya serta menjauhi narkoba dapat menyiapkan peserta didik hidup sehat dan terhindar dari bahaya narkoba dan obat-obatan yang berbahaya.
48 | P a g e
Melaksanakan pembelajaran aktif pada setiap mata plajaran yang relevan. Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya. Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu pada pengembangan diri, memasukkan pada silabus dan RPP pada mata pelajaran yang relevan. Melaksanakan pembelajaran aktif pada setiap mata plajaran yang relevan. Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik untuk mengembangkan dan memelihara kebugaran jasmani serta pola hidup sehat. Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu pada pengembangan diri, memasukkan pada silabus dan RPP pada mata pelajaran yang relevan. Melaksanakan pembelajaran aktif pada setiap mata plajaran yang relevan. Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik untuk memahami perawatan tubuh serta lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan cara pencegahannya serta menjauhi narkoba. Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu pada pengembangan diri, memasukkan pada silabus dan RPP pada mata pelajaran yang relevan.
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
Guru
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Mingguan
HASIL
Guru
Mingguan
Guru
Mingguan
Dokumen KTSP (Buku I) Silabus dan RPP
Dokumen KTSP (Buku I) Silabus dan RPP
Dokumen KTSP (Buku I) Silabus dan RPP
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
Melaksanakan pembelajaran aktif pada setiap mata plajaran yang relevan.
4. STANDAR KOMPETENSI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
Guru mempunyai kualifikasi minimal
Jumlah guru memenuhi persyaratan minimal
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Tuntutan sebagai guru profesional harus memenuhi persyaratan sesuai PP no. 74 th. 2008 tentang Guru dan Dosen dan Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Pemenuhan jumlah guru yang sesuai dengan rombongan belajar/mata pelajaran memberikan dukungan kebermutuan layanan pembelajaran
LANGKAH PEMENUHAN
49 | P a g e
PERSONIL
Kepala sekolah dan pengawas mendorong guru yang belum S1/DIV untuk melanjutkan studi yang sesuai. Kepala sekolah dan guru mengajukan beasiswa untuk studi S1/DIV.
Kepala sekolah, guru, pengawas
Kepala sekolah mengajukan penambahan jumlah guru kepada pemerintahan kab./kota melalui dinas pendidikan kab./kota; Jika pengajuan ini belum direspon, padahal sekolah membutuhkan penambahan guru, kepala sekolah bersama dengan komite sekolah dan guru-guru melakukan rapat untuk mempertimbangkan perekrutan guru honorer yang dibiayai dari dana sekolah Kepala sekolah membuka komunikasi dengan kepala sekolah lain di sekitar sekolah, jika ada kelebihan jumlah guru/guru yang kekurangan jam mengajar, dapat diberi jadwal pada
Kepala sekolah, komite sekolah
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
4,5 tahun
Menjelang awal tahun ajaran baru
Kualifikasi pendidikan guru S1/DIV dibuktikan dengan ijazah Guru melanjutkan studi S1/DIV dengan biaya beasiswa (Pemda, Pemprov, Pusat, pihak lainnya) Semua kebutuhan guru untuk rombongan belajar yang ada di sekolah dapat terpenuhi
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
Guru mempunyai kompetensi yang dipersyaratkan
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Bagian dari tuntutan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasu Akademik dan Kompetensi Guru Untuk mendapatkan kebermutuan dalam memberikan layanan pembelajaran bagi peserta didik
Kepala sekolah memiliki kualifikasi pendidikan minimal
Merupakan syarat formal yang harus dipenuhi dari Permendiknas No. 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah/madrasah
Konselor mempunyai kualifikasi pendidikan minimal Tenaga Administrasi mempunyai kualifikasi pendidikan minimal Tenaga perpustakaan mempunyai kualifikasi minimal Tenaga
Merupakan syarat formal yang harus dipenuhi dari Permendiknas No. 24 tahun 2008 tentang Standar TAS/M, Permendiknas No. 25 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan sekolah/ Madrasah, Permendiknas No. 26 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/ Madrasah, Permendiknas No. 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor
50 | P a g e
LANGKAH PEMENUHAN
sekolah tersebut. Kepala sekolah melakukan penilaian kompetensi guru (PKG) Kepala sekolah bersama komite sekolah menyusun dan mengesahkan program peningkatan kompetensi guru untuk satu tahun. Kepala sekolah dan guru-guru melaksanakan program peningkatan kompetensi guru. Kepala sekolah melanjutkan studi S1/D4; Mengajukan bea siswa S1/D4 ke Pemerintahan kab./kota atau ke Pusat atau perusahaan sekitar melalui program CSR TAS, Pustakawan, tenaga laboran, dan Konselor melanjutkan studi sesuai dengan tuntutan permendiknas (SMA/SMK, D3, S1/D4) Kepala sekolah mendorong dan memfasilitasi TAS, Pustakawan, tenaga laboran, Konselor untuk melanjutkan studi sesuai dengan kualifikasi pada masing-masing Permendiknas. Jika sekolah merekrut tenaga honorer untuk TAS, Pustakawan, tenaga laboran, Konselor, diusahakan untuk merekrut yang sudah memenuhi kualifikasi.
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
Kepala Sekolah, Guru, komite sekolah
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Sepajang tahun ajaran
HASIL
Kepala sekolah
Sepanjang tahun ajaran
Kepala Sekolah, TAS, Pustakawan, tenaga laboran, Konselor
1 – 4 tahun
Kompetensi guru yang kurang (hasil dari PKG) dapat ditingkatkan Guru memiliki kebiasaan untuk mengimplementasikan kemampuannya dalam layanan bagi peserta didik. Kepala sekolah dapat menyelesaikan studi, minimal S1/D4.
TAS, Pustakawan, Laboran, Konselor memiliki kualifikasi yang sesuai dengan Permendiknas, yaitu: TASD = SMK/sederajat TASMP = D3 TASMA/K = S1/D4 Kepala perpustakaan (pendidik) = S1/D4 Kepala perpustakaan (Nonpendidik) = D2 Ilmu perpustakaan Tenaga perpustakaan = SMA/sederajat Kepala Laboratorium (pendidik) = S1/D4 Kepala Laboratorium (laboran) = D3
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
laboran mempunyai kualifikasi pendidikan minimal Sekolah mempunyai penjaga sekolah
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
Untuk memelihara dan menjaga sekolah dari gangguan sosial, bencana, dan lingkungan sekitar.
Mengelola dan memimpin sekolah merupakan hal yang kompleks dilihat dari urusan-urusan dan masalah-masalah yang harus ditangani dan dipecahkan oleh seorang kepala sekolah, karena itu, tanpa penguasaan kompetensi yang disyaratkan dalam Permendikan No. 13 tahun 2007, kemajuan sekolah akan sangat lambat, bahkan sekolah tidak akan berhasil mencapai visi dan misinya
Konselor mempunyai
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
Teknisi Laboratorium = D2 Laboran sekolah = SMA/Sederajat Konselor = S1
Kepala Sekolah mempunyai kompetensi yang dipersyaratkan
PERSONIL
Layanan tenaga konselor berkaitan langsung dengan pengembangan atau 51 | P a g e
Jika memungkinkan, Kepala sekolah merekrut satu atau beberapa penjaga sekolah sesuai dengan kebutuhan sekolah Kepala sekolah mengajukan pemenuhan tenaga penjaga sekolah kepada Pemerintah daerah kab./kota. Kepala sekolah melakukan penilaian diri sendiri untuk mengetahui sejuahmana sudah/belum menguasai kompetensi yang disyaratkan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara refleksi diri atau pengisian daftar checklist, atau bertanya kepada warga sekolah mengenai kekurangan kepala sekolah. Kepala sekolah menyusun rencana pengembangan profesi secara berkelanjutan Kepala sekolah mengimplementasikan program/kegiatan pengembangan diri melalui berbagai bentuk dan jenis kegiatan seperti: 1) mengikuti kegiatan pengembangan profesi di K3S atau MKKS. 2) meminta dibina secara langsung oleh pengawas pada kompetensi-kompetensi yang belum dikuasai, dll. Tenaga konselor melakukan penilaian kompetensi sebagai konselor, baik
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
Kepala sekolah
Sepanjang tahun ajaran
Sekolah memiliki penjaga sekolah sesuai kebutuhan
Kepala sekolah
Sepanjang tahun ajaran
Kepala sekolah menguasai kompetensi yang dipersyaratkan
Kepala Sekolah, Tenaga konselor
Sepanjang tahun ajaran
Kompetensi tenaga konselor sekolah terus meningkat stiap
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
kompetensi yang dipersyaratkan
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
pemecahan masalah peserta didik, sehingga kompetensi yang harus dimiliki harus betul-betul dikuasai. Jika tidak, maka tindakan yang dilakukan oleh konselor akan sangat beresiko menyebabkan disorientasi kepribadian peserta didik.
LANGKAH PEMENUHAN
Tenaga perpustakaan mempunyai kompetensi yang dipersyaratkan
Pengelolaan perpustakaan merupakan kegiatan yang secara langsung berkaitan dengan penyediaan atau fasilitasi belajar peserta didik, khususnya di ruang perpustakaan. Untuk memberikan dukungan yang optimal, diperlukan layanan yang professional, karenanya tenaga perpustakaan sekolah haruslah orang-orang yang memiliki kompetensi sebagaimana dipersyaratkan dalam Permendiknas No. 25 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan sekolah/ Madrasah
52 | P a g e
melalui pengisian instrument, penilaian dari kepala sekolah, penilaian pengawas, atau pihak lain yang dianggap kompeten. Tenaga konselor menyusun rencana pengembangan keprofesian untuk satu tahun ajaran yang dilakukan setiap tahunnya. Tenaga konselor melaksanakan program/kegiatan pengembangan kompetensi melalui berbagai cara, misalnya: penelitian tindakan, pembinaan oleh kepala sekolah, pembinaan oleh pengawas, MGMP BK, dll. Pustakawan sekolah/madrasah melakukan penilaian kompetensi sebagai tenaga perpustakaan sekolah/madrasah, baik melalui pengisian instrument, penilaian dari kepala sekolah, penilaian pengawas, atau pihak lain yang dianggap kompeten. Pustakawan sekolah/madrasah menyusun rencana pengembangan keprofesian untuk satu tahun ajaran yang dilakukan pada setiap tahunnya. Pustakawan sekolah/madrasah melaksanakan program/kegiatan pengembangan kompetensi melalui berbagai cara, misalnya: workshop pengembangan layanan perpustakaan, pembinaan langsung dari KS, pembinaan langsung dari pengawas,
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
tahunnya sesuai dengan kebutuhan/hasil pemetaan kompetensi.
Kepala sekolah, tenaga perpustakaan sekolah/ madrasah
Sepanjang tahun ajaran
Kompetensi yang belum dikuasai oleh pustakawan sekolah dapat dikuasai secara bertahap dalam setiap tahunnya sesuai dengan hasil pemetaan kompetensi
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
mengikuti kegiatan asosiasi pustakawan sekolah/madrasah, pelatihan ICT untuk tenaga perpustakaan, dll.
5. STANDAR SARANA DAN PRASARANA INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
Luas lahan sekolah sesuai dengan SNP
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Untuk kepentingan pelayanan yang memadai bagi peserta didik dan proses kerja bagi PTK, lahan sekolah harus distandarkan
LANGKAH PEMENUHAN
Perabot yang dimiliki ruang kelas sesuai dengan SNP
Pemenuhan perabot yang dibutuhkan sesuai SNP akan memberikan kenyamanan bagi peserta didik dalam KBM
53 | P a g e
Kepala sekolah dan komite sekolah membandingkan lahan yang dimiliki sekolah dengan SNP sesuai jenjang sekolah Kepala sekolah menyusun kebutuhan penambahan lahan sekolah disertai dengan rencana desain pengembangan sarana dan prasarana sekolah Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan lahan sekolah sesuai dengan SNP ke pemerintah kab./kota atau pihakpihak yang berkepentingan Kepala sekolah dan komite sekolah mengidentifikasi perabor masingmasing kelas yang dimiliki sekolah kemudian membandingkannya dengan kebutuhan bagi peserta didik yang ada. Kepala sekolah menyusun kebutuhan penambahan atau pemeliharaan perabot kelas sesuai
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
Kepala sekolah. komite sekolah
Sepanjang tahun ajaran
Kepala sekolah. komite sekolah
Sepanjang tahun ajaran
Sekolah memiliki desain pengembangan sarana dan prasana sekolah Sekolah melakukan pengajuan pemenuhan lahan sekolah kepada berbgai pihak terkait Sekolah memiliki lahan sekolah sesuai dengan SNP
Sekolah memiliki rincian kebutuhan perabot kelas yang sudah dimiliki dan belum dimiliki Sekolah melakukan pengajuan pemenuhan perabot kelas yang belum dimiliki kepada berbgai pihak terkait
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
Kelayakan/kenya man ruang kelas untuk belajar
Kelayakan kelas merupakan pra-syarat bagi keberhasilan belajar siswa
Buku perpustakaan sesuai dengan standar yang berlaku
untuk mencapai mutu hasil belajar peserta didik, sekolah harus melengkapi kebutuhan belajar peserta didik, khususnya bukubuku perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta didik
Ketersediaan peralatan multimedia di ruang
Peralatan multimedia di perpustakaan diperlukan untuk mendukung layanan sumber belajar secara online atau sumber belajar yang bebasis teknologi informasi,
54 | P a g e
kebutuhan Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan perabot kelas sesuai dengan SNP ke pemerintah kab./kota atau pihakpihak yang berkepentingan Sekolah memprogramkan kenyamanan sekolah dalam RKAS Sekolah menyusun aturan mengenai kenyamanan ruang kelas Warga sekolah melakukan pemeliharaan terhadap fasilitas ruang kelas sesuai dengan perannya masing-masing Kepala sekolah mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kenyamanan ruang kelas Kepala sekolah mengidentifikasi jumlah buku yang ada dan kebutuhan buku perpustakaan yang belum dimiliki Kepala sekolah bersama komite sekolah menyusun proporal untuk pemenuhan buku yang dibutuhkan di perustakaan Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan kebutuhan buku perpustakaan kepada berbagai pihak terkait. Kepala sekolah dan komite sekolah menganalisis kebutuhan peralatan multimedia di perpustakaan Kepala sekolah dan komite sekolah
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
Kepala sekolah, penjaga sekolah, peserta didik, guru
Penyusunan RKAS dan sepanjang tahun
Kepala sekolah, komite sekolah, pustakawan
Sepanjang tahun ajaran
Kepala sekolah, komite sekolah, pustakawan
Sepanjang tahun ajaran
Sekolah memiliki kelengkapan perabot kelas sesuai dengan SNP
Sekolah dapat melakukan program kenyamanan kelas Lingkungan kelas dirasakan nyaman oleh peserta didik dan guru untuk proses pembelajaran Diketahuinya kondisi kenyamanan lingkungan kelas Sekolah memiliki informasi mengenai kondisi buku di perpustakaan dan kebutuhannya Sekolah memiliki proposal pemenuhan buku perpustakaan Buku-buku yang dibutuhkan di perpustakaan sekolah lengkap sesuai kebutuhan Sekolah memiliki informasi mengenai kondisi peralatan multimedia di
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
perpustakaan
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
seperti penggunaan BSE, sumber belajar bahasa inggris dll.
Kelayakan/kenya manan ruang perpustakaan untuk belajar
Kelayakan ruang perpustakaan untuk belajar merupakan pra-syarat bagi keberhasilan belajar siswa di perpustakaan
Peralatan pendidikan di laboratorium IPA lengkap
Kelengkapan peralatan di laboratorium akan memudahkan peserta didik dan guru dalam proses praktikum
55 | P a g e
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
menyusun proporal untuk pemenuhan kebutuhan multimedia di perpustakaan kepada berbagai pihak terkait Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan kebutuhan peralatan multi media di perpustakaan kepada berbagai pihak terkait.
Sekolah memprogramkan kenyamanan ruang perpustakaan dalam RKAS Pustakawan menyusun aturan mengenai kenyamanan ruang perpustakaan Warga sekolah melakukan pemeliharaan terhadap fasilitas ruang perpustakaan sesuai dengan perannya masing-masing Kepala sekolah mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kenyamanan ruang perpustakaan untuk belajar peserta didik Kepala sekolah dan komite sekolah menganalisis kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium IPA Kepala sekolah dan komite sekolah menyusun proporal untuk pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium IPA kepada berbagai pihak terkait Kepala sekolah dan komite sekolah
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
HASIL
Kepala sekolah, penjaga sekolah, peserta didik, pustakawan
Penyusunan RKAS dan sepanjang tahun
Kepala sekolah, penjaga sekolah, laboran, guru IPA
Sepanjang tahun ajaran
perpustakaan dan kebutuhannya Sekolah memiliki proposal pemenuhan peralatan multimedia di perpustakaan Peralatan multimedia yang dibutuhkan di perpustakaan sekolah lengkap sesuai kebutuhan Sekolah dapat melakukan program kenyamanan perpustakaan Lingkungan perpustakaan dirasakan nyaman oleh peserta didik dan guru untuk proses pembelajaran Diketahuinya kondisi kenyamanan lingkungan perpustakaan
Sekolah memiliki informasi mengenai kondisi peralatan peralatan laboratorium di laboratorium IPA dan kebutuhannya Sekolah memiliki proposal pemenuhan peralatan peralatan
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
mengajukan pemenuhan kebutuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium IPA kepada berbagai pihak terkait.
Peralatan pendidikan di laboratorium Fisika lengkap
Kelengkapan peralatan di laboratorium akan memudahkan peserta didik dan guru dalam proses praktikum
Peralatan pendidikan di laboratorium kimia lengkap
Kelengkapan peralatan di laboratorium akan memudahkan peserta didik dan guru dalam proses praktikum
56 | P a g e
Kepala sekolah dan komite sekolah menganalisis kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium Fisika Kepala sekolah dan komite sekolah menyusun proporal untuk pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium Fisika kepada berbagai pihak terkait Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan kebutuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium Fisika kepada berbagai pihak terkait.
Kepala sekolah, penjaga sekolah, laboran, guru IPA (fisika)
Kepala sekolah dan komite sekolah menganalisis kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium Kimia Kepala sekolah dan komite sekolah menyusun proporal untuk pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium kimia kepada berbagai pihak terkait Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan kebutuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium kimia kepada berbagai
Kepala sekolah, penjaga sekolah, laboran, guru IPA (kimia)
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
HASIL
Sepanjang tahun ajaran
Sepanjang tahun ajaran
laboratorium di laboratorium IPA Peralatan yang dibutuhkan di laboratorium IPA lengkap sesuai kebutuhan Sekolah memiliki informasi mengenai kondisi peralatan peralatan laboratorium di laboratorium Fisika dan kebutuhannya Sekolah memiliki proposal pemenuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium Fisika Peralatan yang dibutuhkan di laboratorium Fisika lengkap sesuai kebutuhan Sekolah memiliki informasi mengenai kondisi peralatan peralatan laboratorium di laboratorium kimia dan kebutuhannya Sekolah memiliki proposal pemenuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium kimia Peralatan yang
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
pihak terkait.
Peralatan pendidikan di laboratorium biologi lengkap
Kelengkapan peralatan di laboratorium akan memudahkan peserta didik dan guru dalam proses praktikum
Peralatan pendidikan di laboratorium bahas lengkap
Kelengkapan peralatan di laboratorium akan memudahkan peserta didik dan guru dalam proses praktikum
57 | P a g e
Kepala sekolah dan komite sekolah menganalisis kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium biologi Kepala sekolah dan komite sekolah menyusun proporal untuk pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium biologi kepada berbagai pihak terkait Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan kebutuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium biologi kepada berbagai pihak terkait.
Kepala sekolah, penjaga sekolah, laboran, guru IPA (biologi)
Kepala sekolah dan komite sekolah menganalisis kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium bahasa Kepala sekolah dan komite sekolah menyusun proporal untuk pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium bahasa kepada berbagai pihak terkait Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan kebutuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium bahasa kepada berbagai pihak terkait.
Kepala sekolah, penjaga sekolah, laboran, guru Bahasa (inggris, Indonesia, daerah)
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
Sepanjang tahun ajaran
Sepanjang tahun ajaran
dibutuhkan di laboratorium kimia lengkap sesuai kebutuhan Sekolah memiliki informasi mengenai kondisi peralatan peralatan laboratorium di laboratorium biologi dan kebutuhannya Sekolah memiliki proposal pemenuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium biologi Peralatan yang dibutuhkan di laboratorium biologi lengkap sesuai kebutuhan Sekolah memiliki informasi mengenai kondisi peralatan peralatan laboratorium di laboratorium bahasa dan kebutuhannya Sekolah memiliki proposal pemenuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium bahasa Peralatan yang dibutuhkan di laboratorium bahasa
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
Peralatan pendidikan di laboratorium IPS lengkap
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Kelengkapan peralatan di laboratorium akan memudahkan peserta didik dan guru dalam proses praktikum
LANGKAH PEMENUHAN
Peralatan pendidikan di laboratorium TIK lengkap
Kelengkapan peralatan di laboratorium akan memudahkan peserta didik dan guru dalam proses praktikum
Peralatan kerja di ruang bengkel
Kelengkapan peralatan di ruang bengkel akan memudahkan peserta didik dan guru
58 | P a g e
PERSONIL
Kepala sekolah dan komite sekolah menganalisis kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium IPS Kepala sekolah dan komite sekolah menyusun proporal untuk pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium IPS kepada berbagai pihak terkait Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan kebutuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium IPS kepada berbagai pihak terkait.
Kepala sekolah, penjaga sekolah, laboran, guru IPS
Kepala sekolah dan komite sekolah menganalisis kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium TIK Kepala sekolah dan komite sekolah menyusun proporal untuk pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium TIK kepada berbagai pihak terkait Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan kebutuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium TIK kepada berbagai pihak terkait.
Kepala sekolah, penjaga sekolah, laboran, guru TIK
Kepala sekolah dan komite sekolah menganalisis kebutuhan peralatan di
Kepala sekolah, penjaga sekolah, guru praktik,
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Sepanjang tahun ajaran
HASIL
Sepanjang tahun ajaran
Sepanjang tahun ajaran
lengkap sesuai kebutuhan Sekolah memiliki informasi mengenai kondisi peralatan peralatan laboratorium di laboratorium IPS dan kebutuhannya Sekolah memiliki proposal pemenuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium IPS Peralatan yang dibutuhkan di laboratorium IPS lengkap sesuai kebutuhan Sekolah memiliki informasi mengenai kondisi peralatan peralatan laboratorium di laboratorium TIK dan kebutuhannya Sekolah memiliki proposal pemenuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium TIK Peralatan yang dibutuhkan di laboratorium TIK lengkap sesuai kebutuhan Sekolah memiliki informasi mengenai
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
lengkap
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
dalam proses praktikum
Kelayakan ruang kerja pimpinan
Kelayakan ruang kerja KS menjadi unsur pendukung bagi keberhasilan kerja kepala sekolah, dan menjadi ruang untuk penerimaan tamu sekolah
Kelengkapan sarana ruang kerja pimpinan
Kelengkapan ruang kerja KS menjadi unsur pendukung bagi keberhasilan kerja kepala sekolah, dan menjadi ruang untuk penerimaan tamu sekolah
59 | P a g e
PERSONIL
ruang bengkel Kepala sekolah dan komite sekolah menyusun proporal untuk pemenuhan kebutuhan peralatan di ruang bengkel kepada berbagai pihak terkait Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan kebutuhan peralatan peralatan di ruang bengkel kepada berbagai pihak terkait.
teknisi bengkel
Kepala sekolah menganalisis kebutuhan ruang kerja bagi kepala sekolah Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan kualitas ruang kerja melalui pembangunan ruang kerja KS atau renovasi ruang kerja KS Penajaga sekolah melakukan perawatan terhadap ruang kerja kepala sekolah secara rutin Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelayakan sekolah Kepala sekolah menganalisis kebutuhan kelengkapan ruang kerja kepala sekolah Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan kualitas ruang kerja melalui melengkapi perabotan ruang kerja
Kepala sekolah, komite sekolah
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
Sepanjang tahun ajaran
Kepala sekolah, komite sekolah
Sepanjang tahun ajaran
kondisi peralatan di ruang bengkel dan kebutuhannya Sekolah memiliki proposal pemenuhan peralatan di ruang bengkel Peralatan yang dibutuhkan di ruang bengkel lengkap sesuai kebutuhan Sekolah dapat melaksanakan program peningkatan kelayakan ruang kerja kepala sekolah Sekolah memiliki ruang kerja pimpinan sekolah yang layak untuk bekerja
Sekolah dapat melakukan pemenuhan kebutuhan ruang kerja kepala sekolah Ruang kerja pimpinan sekolah nyaman untuk bekerja
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
Kelayakan ruang kerja guru
Kelayakan ruang kerja guru menjadi unsur pendukung untuk keberhasilan kerja guru
Kelengkapan saran ruang kerja guru
Kelengkapan ruang kerja guru menjadi unsur pendukung bagi keberhasilan kerja guru
Kelayakan/kenya manan ruang ibadah
Kelayakan/kenyaman ruang ibadah menjadi unsur penting untuk meningkatkan praktik ibadah warga sekolah di ruang
60 | P a g e
KS Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelengkapan sekolah Kepala sekolah dan guru menganalisis kebutuhan ruang kerja guru Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan kualitas ruang kerja guru melalui pembangunan ruang kerja guru atau renovasi ruang kerja guru Penajaga sekolah melakukan perawatan terhadap ruang kerja guru secara rutin Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelayakan ruang kerja guru Kepala sekolah dan guru menganalisis kebutuhan kelengkapan ruang kerja guru Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan kualitas ruang kerja melalui melengkapi perabotan ruang kerja guru Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelengkapan ruang kerja guru Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan ruang ibadah
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
Kepala sekolah, komite sekolah, guru
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Sepanjang tahun ajaran
HASIL
Kepala sekolah, komite sekolah, guru
Sepanjang tahun ajaran
Warga sekolah
Sepanjang tahun ajaran
Sekolah dapat melaksanakan program peningkatan kelayakan ruang kerja guru Sekolah memiliki ruang kerja guru yang layak untuk bekerja
Sekolah dapat melakukan pemenuhan kebutuhan ruang kerja guru Ruang kerja guru nyaman untuk bekerja
Sekolah dapat melaksanakan program peningkatan kelayakan
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
ibadah
LANGKAH PEMENUHAN
Kelengkapan sarana ruang ibadah
Kelengkapan sarana ruang iabadah menjadi unsur pendukung untuk motivasi beribadah di ruang ibadah
Kelayakan/kenya manan ruang jamban
Kelayakan/kenyaman ruang jamban menjadi unsur penting untuk meningkatkan praktik hidup sehat di sekolah
61 | P a g e
Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan kualitas ruang ibadah melalui pembangunan atau renovasi ruang ibadah Warga sekolah melakukan perawatan terhadap ruang ibadah secara rutin sesuai dengan perannya masing-masing Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelayakan ruang ibadah Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan kelengkapan ruang ibadah Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan kualitas ruang kerja melalui melengkapi kelengkapan ibadah di ruang ibadah Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelengkapan ruang sarana di ruang ibadah Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan ruang jamban Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan kualitas ruang jamban melalui pembangunan atau renovasi ruang jamban
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
Warga sekolah
Sepanjang tahun ajaran
Warga sekolah
Sepanjang tahun ajaran
ruang ibadah Sekolah memiliki ruang ibadah yang layak/nyaman untuk ibadah warga sekolah
Sekolah dapat melakukan pemenuhan kebutuhan ruang ibadah Ruang ibadah sekolah nyaman untuk dijadikan tempat ibadah
Sekolah dapat melaksanakan program peningkatan kelayakan ruang jamban Sekolah memiliki ruang jamban yang layak/nyaman
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
Kelengkapan sarana jamban
Kelengkapan sarana jamban menjadi unsur pendukung untuk meningkatkan praktik hidup sehat di sekolah
Kelayakan/kenya manan ruang UKS
Kelayakan/kenyaman ruang UKS menjadi unsur penting untuk meningkatkan praktik hidup sehat di sekolah
Kelengkapan
Kelengkapan sarana ruang UKS menjadi
62 | P a g e
Warga sekolah melakukan perawatan terhadap ruang jamban secara rutin sesuai dengan perannya masing-masing Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelayakan ruang jamban Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan kelengkapan sarana jamban Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan kualitas jamban melalui melengkapi kelengkapan sarana jamban Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelengkapan sarana jamban Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan ruang UKS Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan kualitas ruang UKS melalui pembangunan atau renovasi ruang UKS Warga sekolah melakukan perawatan terhadap ruang UKS secara rutin sesuai dengan perannya masing-masing Kepala sekolah mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelayakan ruang UKS Kepala sekolah dan warga sekolah
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
Warga sekolah
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Sepanjang tahun ajaran
HASIL
Warga sekolah
Sepanjang tahun ajaran
Warga sekolah
Sepanjang
Sekolah dapat melakukan pemenuhan kebutuhan ruang jamban Sarana jamban sekolah nyaman untuk digunakan oleh warga sekolah
Sekolah dapat melaksanakan program peningkatan kelayakan ruang UKS Sekolah memiliki ruang UKS yang layak/nyaman
Sekolah dapat
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
sarana ruang UKS unsur pendukung untuk meningkatkan praktik hidup sehat di sekolah
Kelayakan/kenya manan ruang konseling
Kelayakan/kenyaman ruang konseling menjadi unsur penting dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling peserta didik dan guru BK
Kelengkapan sarana ruang konseling
Kelengkapan sarana konseling menjadi unsur penting dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling peserta didik dan guru BK
63 | P a g e
menganalisis kebutuhan kelengkapan sarana UKS Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan kualitas ruang UKS melalui melengkapi kelengkapan sarana UKS Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelengkapan sarana UKS Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan ruang konseling Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan kualitas ruang konseling melalui pembangunan atau renovasi ruang konseling penjaga sekolah melakukan perawatan terhadap ruang konseling secara rutin Kepala sekolah mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelayakan ruang konseling Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan kelengkapan sarana konseling Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk melengkapi kelengkapan sarana ruang konseling Mengevaluasi keterlaksanaan
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
tahun ajaran
Kepala sekolah, komite sekolah, guru BK, penjaga sekolah
Sepanjang tahun ajaran
Kepala sekolah, komite sekolah, guru BK
Sepanjang tahun ajaran
melakukan pemenuhan kebutuhan ruang UKS Sarana UKS sekolah nyaman untuk digunakan oleh warga sekolah
Sekolah dapat melaksanakan program peningkatan kelayakan ruang konseling Sekolah memiliki ruang konseling yang layak/nyaman
Sekolah dapat melakukan pemenuhan kebutuhan ruang konseling Sarana konseling sekolah nyaman untuk digunakan oleh peserta didik dan guru BK
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
Kelayakan/kenya manan tempat bermain/OR
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Kelayakan/kenyaman tempat bermain/OR menjadi unsur penting dalam layanan kepada peserta didik
LANGKAH PEMENUHAN
Kelengkapan sarana tempat bermain/OR
Kelengkapan sarana tempat bermain/OR menjadi unsur penting dalam layanan kepada peserta didik
Kelayakan/kenya manan ruang sirkulasi
Kelayakan/kenyaman ruang sirkulasi akan mempermudah layanan bagi peserta didik dalam mencari sumber belajar
64 | P a g e
program pemenuhan kelengkapan sarana ruang konseling Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan tempat bermain/OR Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk pembangunan atau renovasi tempat bermain/OR Warga sekolah melakukan perawatan terhadap tempat bermain/OR secara rutin sesuai dengan perannya masing-masing Kepala sekolah mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelayakan tempat bermain/OR Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan kelengkapan tempat bermain/OR Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk melengkapi kelengkapan sarana tempat bermain/OR Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelengkapan sarana tempat bermain/OR Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan ruang sirkulasi Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk pembangunan atau renovasi ruang sirkulasi
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
Kepala sekolah, komite sekolah, guru olahraga, penjaga sekolah
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Sepanjang tahun ajaran
HASIL
Kepala sekolah, komite sekolah, guru olahraga
Sepanjang tahun ajaran
Kepala sekolah, komite sekolah, guru olahraga, penjaga sekolah
Sepanjang tahun ajaran
Sekolah dapat melaksanakan program peningkatan kelayakan tempat bermain/ OR Sekolah memiliki tempat bermain/OR yang layak/nyaman
Sekolah dapat melakukan pemenuhan kebutuhan tempat bermain/OR Sarana tempat bermain/OR sekolah nyaman untuk digunakan oleh peserta didik dan guru OR
Sekolah dapat melaksanakan program peningkatan kelayakan ruang sirkulasi Sekolah memiliki ruang sirkulasi yang layak/nyaman
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
Kelengkapan sarana ruang sirkulasi
Kelengkapan ruang sirkulasi akan mempermudah layanan bagi peserta didik dalam mencari sumber belajar
Pencemaran lingkungan
Sekolah yang bebas dari pencemaran lingkungan merupakan salah satu bentuk pengkondisian hidup sehat bagi peserta didik
65 | P a g e
Warga sekolah melakukan perawatan terhadap ruang sirkulasi secara rutin sesuai dengan perannya masing-masing Kepala sekolah mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelayakan ruang sirkulasi Kepala sekolah dan pustakawan sekolah menganalisis kebutuhan kelengkapan ruang sirkulasi Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk melengkapi kelengkapan sarana ruang sirkulasi Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelengkapan sarana ruang sirkulasi Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis pencemaran lingkungan sekolah Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk penanganan pencemaran lingkungan sekolah, semisal dengan memprogramkan sekolah hijau Warga sekolah melakukan penanganan pencemaran lingkungan sekolah secara rutin sesuai dengan perannya masingmasing Kepala sekolah mengevaluasi keterlaksanaan program penanganan pencemaran
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
Kepala sekolah, komite sekolah, pustakawan
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Sepanjang tahun ajaran
HASIL
Warga sekolah
Sepanjang tahun ajaran
Sekolah dapat melakukan pemenuhan kebutuhan ruang sirkulasi Sarana ruang sirkulasi sekolah nyaman untuk digunakan oleh peserta didik dan pustakawan
Sekolah dapat melaksanakan program pencegahan pencemaran lingkungan sekolah Lingkungan sekolah layak/nyaman sebagai tempat belajar bagi peserta didik
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
Kelengkapan sarana drainase, pembuangan limbah, pepohonan (perindang)
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Kelengkapan sarana drainase, pembuangan limbah, pepohonan (perindang) memberikan kenyamanan bagi warga sekolah untuk tinggal di sekolah
LANGKAH PEMENUHAN
lingkungan sekolah Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan sarana drainase, pembuangan limbah, pepohonan (perindang) Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk melengkapi kelengkapan sarana drainase, pembuangan limbah, pepohonan (perindang) Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelengkapan sarana sarana drainase, pembuangan limbah, pepohonan (perindang)
PERSONIL
Warga sekolah
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Sepanjang tahun ajaran
HASIL
Sekolah dapat melakukan pemenuhan kebutuhan sarana drainase, pembuangan limbah, pepohonan (perindang) Lingkungan sekolah nyaman bagi warga sekolah
6. STANDAR PENGELOLAAN INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
Sosialisasi visi, misi dan tujuan sekolah dilakukan kepada semua warga sekolah. Warga sekolah memahami visi, misi dan tujuan sekolah
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
Visi, misi, dan tujuan sekolah merupakan rujukan utama dalam penyusunan rencana kerja jangka pendek, menengah maupun panjang
Visi, misi, dan tujuan sekolah dirumuskan bersama antara sekolah dengan para pemangku kepentingan
Visi, misi, dan tujuan sekolah yang tidak dipahami tidak akan memberikan energy untuk pencapaian visi dan tujuan dan pelaksanaan misi-misi sekolah
Visi, misi, dan tujuan sekolah dirumuskan bersama antara sekolah dengan para pemangku kepentingan
66 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
PTK di sekolah, komite sekolah, pemangku kepentingan sekolah, missal: alumni, DU/DI, dll. PTK di sekolah, komite sekolah,
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Satu bulan
1 bln
HASIL
Sekolah memiliki visi, misi, dan tujuan sekolah yang dimiliki bersama oleh sekolahd an para pemangku kepentingan Semua/kecenderungan warga sekolah dapat berkontribusi untuk pencapaian visi dan tujuan
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
Sosialisasi KTSP sekolah dilakukan kepada semua warga sekolah
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Sekolah memiliki dokumen rencana kerja sekolah dalam bentuk RKS dan RKAS
KTSP merupakan produk bersama yang mencerminkan layanan pokok sekolah bagi peserta didiknya. Karena itu, semua pihak yang terlibat dengan penyelenggaraan sekolah ybs harus mengetahui dan memahami informasi yang tertuang dalam KTSP dengan baik Supaya tidak terjadi pemaknaan yang berbeda atau salah terhadap hal-hal yang harus dilakukan oleh berbagai pihak dalam memberikan layanan bagi peserta didik, khususnya layanan pendidikan. Supaya semua orang yang berkepentingan dapat ikut berkontribusi terhadap penyelenggaraan sekolah secara proporsional sesuai dengan perannya masing-masing. Penyusunan rencana program merupakan salah satu dari fungsi manajemen sekolah RKS dan RKAS merupakan pedoman bagi semua warga sekolah dalam mengelola dan mengembangkan sekolah untuk mencapai visi dan misi sekolah
67 | P a g e
LANGKAH PEMENUHAN
KTSP dibuat dalam versi ringkas (resume) dan versi lengkap. Versi ringkas diperuntukan bagi masyarakat umum, sedangkan versi lengkap diperuntukan bagi pengelola sekolah. Minimal satu tahun satu kali, pihak sekolah wajib mengundang para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk melakukan proses sosialisasi KTSP. Jika sekolah memiliki website, proses sosialisasi dapat dilakukan melalui pengunduhan di website sekolah. Jika sekolah memiliki Koran/majalah sekolah, sosialisasi dapat dilakukan melalui perantara Koran/majalah sekolah.
Sekolah menyelenggarakan workshop untuk menyusun rencana kerja sekolah bersama dengan stakeholders dalam bentuk RKS dan RKAS
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Kepala sekolah, guruguru, komite sekolah
Menjelang atau awal tahun ajaran
Kepala sekolah, komite sekolah, unsur peserta didik, unsur PTK lainnya, pengawas, dan pihakpihak yang dinilai sekolah berkontribusi dalam mengelola sekolah, seperti DU/DI, tokoh masyarakat yg
Antara 1 - 4 hari
HASIL
sekolah, dan mengimplementasikan misi sekolah karena mereka memahami visi, misi, dan tujuan sekolah Stakeholders sekolah dapat dengan mudah menerima dan memahami informasi yang terkandung dalam KTSP
Stakeholder skolah terlibat dalam penyusunan RPS dan RKAS Sekolah memiliki dokumen RKS dan RKAS yang merupakan produk bersama
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Penyusunan RKS memperhatikan pertimbangan komite sekolah, disetujui oleh Dewan Pendidikan, dan disahkan berlakunya oleh Dinas Pendidikan kab./kota atau oleh penyelenggara sekolah bagi sekolah swasta Rencana kerja sekolah mendukung pengembangan karir guru
Sekolah melaksanakan program peningkatan mutu
RKS dan RKAS menjadi salah satu rujukan dalam proses evaluasi keberhasilan program kerja/kegiatan sekolah dalam setiap tahunnya. Komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan kab./kota, atau yayasan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan pengelolaan sekolah. Karena itu RKS dan RAKS perlu untuk diberikan pertimbangan oleh unsur-unsur tersebut. Sekolah merupakan bagian dari komunitas yang lebih besar, seperti masyarakat kelurahan, kecamatan, dst.
Guru yang berkualitas merupakan kunci utama keberhasilan sekolah dalam memberikan layanan pokok (pembelajaran/KBM). Pengembangan karir guru merupakan salah satu upaya untuk menjadikan guru memiliki motivasi yang tinggi dalam memberikan layanan yang professional kepada peserta didik dan berbagai pihak terkait. Program yang diselenggarakan oleh sekolah harus berorientasi mutu bukan sekedar pelaksanaan program tanpa ada orientasi peningkatan mutu. Hal ini
68 | P a g e
LANGKAH PEMENUHAN
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
tidak masuk dalam komite sekolah, dll.
Penyusunan/workshop/lokakarya RKS dan RKAS melibatkan para stakeholders sekolah Pengesahan RPS dan RKAS mencantumkan “mengetahui” pihak komite sekolah, dewan pendidikan, dan dinas pendidikan kab./kota atau pihak yayasan (khusus bagi sekolah swasta).
Kepala sekolah, komite sekolah
Kepala sekolah dan guru mengusulkan untuk memasukan program kerja pengembangan karir guru ke dalam RKS dan RKAS. Sekolah harus membuat indikator keberhasilan pengembangan karir guru untuk kepentingan pencapaian, evaluasi pencapaian dan tindaklanjut dari evaluasi tersebut.
Kepala sekolah, guru
Penyusunan program –program sekolah didasarkan pada masalahmasalah dan tantangan-tantangan yang dihadapi sekolah.
Warga sekolah (KS, guru, TAS, pustakawan, laboran, konselor, penjaga sekolah, komite
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
Antara 1 - 4 hari
Ketika penyusunan RKS dan RKAS
Sepanjang tahun ajaran
RKS dan RKAS dibuat secara bersama dengan melibatkan stakeholder sekolah RKS dan RKAS ditandatangani oleh komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan kab./kota atau yayasan (khusus sekolah swasta)
Dalam RKS dan RKAS mencantumkan program pengembangan karir guru Kegiatan pengembangan karir guru didukung oleh kepala sekolah Kegiatan pengembangan karir guru didukung oleh pendanaan sekolah Dalam satu tahun ajaran, sekolah mampu melaksanakan program peningkatan mutu yang
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
sekolah
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
dikarenakan proses manajemen sekolah diorientasikan untuk pencapaian tujuan secara efektif dan efisien
LANGKAH PEMENUHAN
Penyusunan program peningkatan mutu sekolah mendasarkan pada: hasil evaluasi diri, hasil akreditasi sekolah, dan kelulusan siswa Sekolah merealisasikan visi dan misi ke dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan PTK, dan pelaksanaan
Untuk kesinambungan program dan hasil yang lebih baik, penyusunan program peningkatan mutu perlu mengggunakan hasil evaluasi diri, akreditasi sekolah, dan kelulusan siswa.
Pencapaian visi dan misi sekolah tidak dapat dilakukan secara terpisah-pisah (parsial). Semua kegiatan yang dilakukan harus sesuai dengan upaya pencapaian visi dan misi sekolah. Demikian halnya pengelolaan PTK dan kesiswaan merupakan bagian dari manajemen sekolah yang tujuan intinya adalah bagaimana mencapai visi dan misi
69 | P a g e
PERSONIL
Sekolah menyusun indikator kebermutuan sekolah/pemenuhan standar nasional pendidikan yang dijadikan sebagai acuan dalam upaya pemenuhan SNP. Kepala sekolah mempertimbangkan dampak mutu ketika memutuskan program atau kegiatan yang akan dilakukan Pengelolaan program dan kegiatan dilakukan secara transparan sehingga banyak orang/pihak yang akan memberikan pemikiran untuk kebermutuannya. Sekolah melakukan EDS dan mengolahnya menjadi profil mutu sekolah Berdasarkan profil mutu sekolah kemudian disusun program kerja jangka menengah (RKS-4 tahunan) dan tahunan (RKAS).
sekolah, peserta didik)
Kepala sekolah bersama komute sekolah dan guru-guru membuat indikator keberhasilan visi sekolah sebagai acuan untuk mengetahuai ketercapaian visi sekolah. Kepala sekolah melakukan rapat sekolah untuk membahas upaya pencapaian visi sekolah melalui peran dan tugas masing-masing
Kepala sekolah, guru, peserta didik, komite sekolah, unsur orang tua,
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
Kepala sekolah, komite sekolah, unsur peserta didik, unsur orang tua,
1 bulan
Sepanjang tahun ajaran
tertuang dalam RKAS lebih dari 80%. Mutu/prestasi akademik dan non akademik sekolah (guru, siswa, KS) terus meningkat dari tahun ke tahun
Program peningkatan mutu sekolah didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan up todate RKS dan RKAS
KBM yang dilaksanakan sesuai atau mencerminan upaya pencapaian visi dan misi sekolah. PTK memiliki kemampuan dalam memberikan layanan bagi peserta didik dan
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
kegiatan kesiswaan
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
sekolah.
Sekolah menyusun pedomanpedoman pengelolaan sekolah
Pedoman pengelolaan memberikan kemudahan bagi warga sekolah dalam melaksanakan tugas-tugasnya untuk mencapai tujuan sekolah
Budaya dan lingkungan sekolah kondusif
Pembelajaran sebagai layanan pokok sekolah tidak akan tercapai secara efektif jika budaya dan lingkungan sekolah tidak
70 | P a g e
orang di sekolah. Kepala sekolah memberikan penguatan kepada warga sekolah mengenai pentingnya kebermutuan layanan pokok sekolah, yaitu ”pendidikan bagi peserta didik yang dirancang oleh guru dan difasilitasi oleh sekolah” Untuk menstimulasi motivasi warga sekolah dalam pencapaian visi dan misi sekolah, kepala sekolah dapat membuat program pemeliharaan dan peningkatan kinerja bagi warga sekolah, seperti dalam bentuk: pemilihan siswa terbaik untuk setiap semester, pemilihan guru terbaik, pemberian penghargaan kepada warga sekolah yang berprestasi, dll. Kepala sekolah memberikan petunjuk kepada penanggungjawab program/ kegiatan untuk menyusun atau mengembangkan pedomanpedoman yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kerja masing-masing (menyusun POS) Jika POS ini sudah ada, kepala sekolah melakukan kajian mengenai efektifitas POS dan kemudian memperbaiki hal-hal yang dianggap lemah/kurang. Kepala sekolah menjadi teladan dalam perilaku ideal yang diharapkan
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
stakeholders lainnya Program kesiswaan dapat memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik secara memadai.
Kepala sekolah
Sepanjang tahun ajaran
Sekolah memiliki dokumendokumen POS, khususnya dalam implementasi layanan pokok sekolah.
Kepala sekolah dan semua warga sekolah
Sepanjang tahun ajaran
Secara psikis, social, dan budaya, Lingkungan sekolah nyaman untuk belajar bagi
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
untuk pembelajaran
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
kondusif. Terlebih jika sekolah memiliki kondisi toxic culture (mindset, kebiasaan, dan artifac/simbol-simbol yang bertentangan dengan proses pendidikan)
LANGKAH PEMENUHAN
Warga sekolah dapat mengakses laporan pengelolaan keuangan sekolah secara transparan dan akuntabel
Transaparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan merupakan bagian dari indikator good governance. Transparansi dan akuntabilitas akan memicu profesionalitas yang lebih tinggi dalam pelaksanaan setiap pekerjaan yang dilakukan
Sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain untuk mendukung
Pengelolaan sekolah sangat tidak mungkin dilakukan hanya oleh kepala sekolah dan guru, tetapi harus melibatkan pihak lain di luar sekolah,
71 | P a g e
Sekolah mengeluarkan aturan tata tertib yang dilaksanakan secara konsisten, baik untuk PTK maupun peserta didik. Penataan lingkungan sekolah dan kelas diakukan dengan memperhatikan kenyamanan psikis, sosial, dan budaya belajar bagi peserta didik Jika memungkinkan semua PTK dan komite sekolah diberikan photo copy RKAS RKAS ditempel di mading atau pada media yang digunakan oleh warga sekolah Sekolah mengeluarkan laporan keuangan bulanan, tiga bulanan, semesteran, dan tahunan yang dipublikasikan secara rutin kepada warga sekolah, baik melalui rapat, media madding atau media yang paling memunginkan digunakan oleh sekolah Setiap anggaran yang digunakan oleh sekolah disertai oleh pertanggungajawaban, baik secara adeministratif dat/atau kesepakatan bersama (pihak sekolah dengan komite sekolah). Kepala sekolah mengidentifikasi pihak-pihak yang potensial untuk menjadi mitra sekolah dalam mencapai visi dan misi sekolah, baik
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
peserta didik dan nyamana untuk bekerja bagi PTK
PTK di sekolah
Sepanjang tahun ajaran
Warga sekolah dapat terlibat dalam menentukan anggaran dan dengan mudah mengakses informasi mengenai pengelolaan keuangan sekolah (baik dalam proses penganggaran, penggunaan, maupun pertanggyngjawaban)
Kepala sekolah, komite sekolah
Sepanjang tahun ajaran
Sekolah memiliki kesepahaman dan kerja sama dengan berbagai pihak terkait (eksternal) dalam
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
implementasi rencana kerja sekolah
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
seperti orang tua, DU/DI, dan para pemangku kepentingan lainnya. Sumber daya sekolah amat sangat terbatas, sedangkan sumber daya masyarakat di sekitar sekolah itu tidak terbatas.
LANGKAH PEMENUHAN
secara perorangan, kelompok, maupun organisasi. Kepala sekolah menjalin/membuka pembicaraan dengan stakeholders untuk kerjasama yang mutualisme Sekolah mengirimkan secara berkala informasi mengenai perkembangan sekolah kepada stakeholders. Sekolah mengadakan pertemuan secara berkala dengan pihak-pihak yang dianggap potensial, untuk memelihara dan meningkatkan komitmen dalam pencapaian visi bersama sekolah Pada setiap akhir semester dilakukan rapat evaluasi bersama mengenai capaian kinerja PTK dan kinerja sekolah Berdasarkan evaluasi tersebut, jika diperlukan, rencana kerja sekolah direvisi/diperbaiki/disesuaikan Kepala sekolah membuat program supervisi tahunan untuk semua guru. Setiap guru minimal mengalami proses supervise sebanyak 3 kali untuk melihat apakah tindak lanjut yang dilakukan berhasil atau tidak Setiap akhir semester kepala sekolah mengadakan rapat dengan PTK dan komite sekolah untuk membahas laporan hasil pelaksanaan program sekolah.
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
mencapai tujuan sekolah.
Sekolah melakukan evaluasi rencana kerja sekolah minimal 1 kali per tahun
Evaluasi rencana kerja dilakukan untuk mengetahui tingkat ketercapaian rencana, sehingga dapat dilakukan tindak lanjut untuk perbaikan atau peningkatan
Program supervisi dan evaluasi meliputi: pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut Sekolah mensosialisasikan laporan hasil pelaksanaan program sekolah
Pelaksanaan supervisi jika tidak dibarengi dengan tindaklanjut, tidak akan memberikan perbaikan pada proses pembelajaran.
PTK, komite sekolah
Setiap akhir semester
Sekolah memiliki rencana tindak untuk pemecahan masalah yang dihadapi oleh masing-masing maupun oleh satuan pendidikan
Kepala Sekolah, guru
Sepanjang tahun ajaran
Guru mengalami perbaikan/peningkatan dalam layanan pembelajaran
PTK, komite sekolah
Setiap akhir semester
Hasil evaluasi program kerja sekolah merupakan informasi penting yang harus diketahui oleh warga sekolah untuk ditindaklanjuti oleh warga sekolah melalui proses perbaikan atau peningkatan
72 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PTK dan komite sekolah memahami tingkat capaian, kendala, dan pemecahan masalah yang harus diambil ke
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
(continuous improvement )
Sekolah melakukan tindak lanjut hasil evaluasi pelaksanaan program/kegiatan sekolah
Tindaklanjut merupakan upaya pemecahan masalah atau peningkatan mutu, tanpa tindak lanjut, maka evaluasi dapat dikatakan tidak memiliki makna apa-apa.
LANGKAH PEMENUHAN
Sekolah melakukan evaluasi pendayagunaan pendidik pada setiap akhir semester
Proses kerja guru perlu dianalisis dalam proses pencapaian tujuan. Apakah efektif atau tidak? Proses evaluasi ini dilakukan untuk membandingkan antara apa yang dilakukan dengan apa yang direncanakan atau membandingkan apa yang diharapkan dengan apa yang menjadi kenyataan dari guru-guru di sekolah
73 | P a g e
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Program kerja sekolah yang tidak sesuai/tidak memungkinkan dicapai direvisi
Kepala sekolah, guru, pustawakan, laboran, TAS menganalisis hasil evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja sekolah Melakukan perencanaan ulang/penyesuaian terhadap program kerja yang belum direalisasikan dan dirasakan perlu untuk direvisi Merancang program kerja untuk tahun ajaran selanjutnya yang didasarkan pada hasil evaluasi hasil pelaksanaan program kerja yang telah lalu. Memberikan reward kepada PTK atas capaian keberhasilan kerja sesuai ketentuan sekolah Melakukan pembinaan kepada PTK yang kinerjanya rendah Menjelang tengah semester dan akhir semester kepala sekolah dan guru melakukan analisis terhadap capaian KKM peserta didik. Berdasarkan capaian KKM siswa ini, kepala sekolah berdiskusi dengan guru-guru mengenai apa yang menjadi kendala bagi guru dalam KBM dan apa yang harus diperbaiki.
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
HASIL
PTK
KS, guru
Setiap akhir semester dan Sepanjang tahun ajaran
Menjelang tengah dan akhir semester
depannya Program kerja sekolah yang telah direvisi, jika ada kebutuhan untuk revisi program kerja PTK termotivasi untuk bekerja lebih baik PTK yang kinerjanya rendah dapat meningkatkan kinerjanya secara bertahap
Kepala sekolah dan guru mengalami proses evaluasi bersama terhadap efektivitas KBM dan beban kerja guru Sekolah memiliki informasi mengenai capaian KKM dan efektivitas beban kerja
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
Sekolah melakukan evaluasi pendayagunaan tenaga kependidikan pada setiap akhir semester
Proses kerja tenaga kependidikan perlu dianalisis dalam proses pencapaian tujuan. Apakah efektif atau tidak? Proses evaluasi ini dilakukan untuk membandingkan antara apa yang dilakukan dengan apa yang direncanakan atau membandingkan apa yang diharapkan dengan apa yang menjadi kenyataan dari tenaga kependidikan di sekolah
74 | P a g e
Kepala sekolah dan guru membandingkan efektifitas beban kerja guru dengan ketercapaian KKM pada masing-masing kelas/mata pelajaran. Kepala sekolah dan guru membuat kesimpulan-kesimpulan terhadap proses kerja yang telah dilakukan, misal: beban kerja guru terlalu berat, sehingga banyak tugas-tugas siswa yang tidak terperiksa. Dll. Menjelang tengah semester dan akhir semester kepala sekolah dan tenaga kependidikan sekolah melakukan analisis terhadap implementasi tupoksi masing-masing Berdasarkan implementasi tupoksi masing-masing, kepala sekolah berdiskusi dengan tenaga kependidikan (TK) mengenai apa yang menjadi kendala bagi TK dalam melaksanakan tupoksinya dan apa yang harus diperbaiki kemudian. Kepala sekolah dan TK sekolah membandingkan efektifitas beban kerja masing-masing TK dengan ketercapaian target kerja masingmasing. Kepala sekolah dan TK membuat kesimpulan-kesimpulan terhadap proses kerja yang telah dilakukan, misal: implementasi pelayanan
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
guru
KS, pustakawan, laboran, TAS, konselor
Menjelang tengah dan akhir semester
Kepala sekolah dan mengalami proses evaluasi bersama terhadap implementasi Tupoksi masing-masing, beban kerja, dan daya dukung kerja masingmasing Sekolah memiliki informasi mengenai capaian kerja masingmasing TK dan efektivitas beban kerja TK
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
Sekolah mengikuti akreditasi oleh BAN-SM untuk melakukan status akreditasi sekolah
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Akreditasi diperlukan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban sekolah terhadap para pemangku kepentingan Akreditasi diperlukan untuk kepentingan sekolah dalam mengeluarkan izajah bagi peserta didik Akreditasi diperlukan untuk berbagai kepentingan pengelolaan sekolah, seperti pembinaan oleh kepala sekolah dan pengawas, dll.
LANGKAH PEMENUHAN
Guru dilibatkan dalam perumusan visi, misi dan tujuan serta penyusunan
Keterlibatan guru dalam perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah perlu karena guru menjadi bagian penting dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah.
75 | P a g e
pustakawan terkendala oleh kemampuan pustakawan dalam menyusun buku-buku refensi. Dll. Kepala sekolah mengadakan rapat sekolah untuk membahas proses akreditasi sekolah dan penyusunan tim akreditasi sekolah Kepala sekolah menyusun tim akreditasi sekolah yang dikukuhkan melalui surat keputusan KS mengenai tim akreditasi sekolah Kepala sekolah memfasilitasi tim akreditasi untuk melakukan tugastugasnya. Tim akreditasi menyiapkan semua persyaratan untuk akreditasi, seperi pengisian EDS, dll sesuai petunjuk akreditasi BAN-SM Kepala sekolah memeriksa persiapan syarat-syarat untuk diakreditasi yang sudah disiapkan oleh tim akreditasi sekolah. Jika dinilai sudah memenuhi berbagai persyaratan akreditasi, Kepala sekolah mengajukan, melalui dinas pendidikan kab./kota untuk dilakukan proses akreditasi. Kepala sekolah menampung semua aspirasi guru untuk perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah Kepala sekolah menghadirkan guruguru dalam rapat penyusunan visi,
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
Warga sekolah
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Sesuai kebutuhan
HASIL
KS, guru
Menjelang awal tahun ajaran baru (penyusunan RPS/RKS)
Sekolah memiliki SK tim akreditasi sekolah Sekolah memiliki sejumlah persyaratan untuk akreditasi sekolah Sekolah memiliki nilai akreditasi sekolah yang dikeluarkan oleh BANSM
Aspirasi guru-guru dapat diidentifikasi oleh kepala sekolah Sekolah memiliki rumusan visi, misi, dan
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
rencana kerja sekolah
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Sesuai kompetensinya kepala sekolah dapat dijadikan teladan bagi semua warga sekolah
Kepemimpinan sekolah mampu menerapkan ciriciri kepemimpinan yang efektif
Pelibatan guru akan menguatkan komitmen guru dalam proses pencaaian visi, misi, dan tujuan sekolah Pelibatan guru dalam merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah akan mengakibatkan iklim sekolah menjadi lebih terbuka dan terbangunnya tim kerja sekolah yang lebih solid. Keteladanan kepala sekolah merupakan bagian dari proses pendidikan di sekolah, khususnya bagi peserta didik. Perilaku teladan kepala sekolah menjadi perilaku pembanding bagi warga sekolah dalam menjalankan tupoksi masing-masing Keteladanan lebih bermakna/efektif dalam proses kepemimpinan kepala sekolah dibandingkan perintah atau petunjuk lisan
Kepemimpinan sekolah yang efektif menjadi kunci untuk kinerja sekolah, kinerja guru, kinerja tenaga kependidikan sekolah dalam mencapai visi, misi, dan tujuan sekolah
LANGKAH PEMENUHAN
Kemudahan mengakses informasi dan pengaduan terkait dengan pengelolaan sekolah merupakan
76 | P a g e
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
misi, dan tujuan sekolah
Warga sekolah mudah mengakses
PERSONIL
tujuan sekolah
Kepala sekolah melakukan evaluasi diri terhadap proses kepemimpinannya secara berkala, seperti seminggu sekali Kepala sekolah mendengarkan suara-suara warga sekolah, baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai proses kepemimpinannya Perilaku kepala sekolah konsisten dalam menjalankan aturan-aturan sekolah
KS
Kepala sekolah secara konsisten menjaga kesesuaian antara apa yang diucapkan dengan apa yang dilakukan dalam proses kepemimpinannya Kepemimpinan kepala sekolah dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah Kepala sekolah bersama dengan warga sekolah membuat mekanisme pengaduan terhadap pengelolaan
KS
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
Sepanjang tahun ajaran
Sepanjang tahun ajaran
Kepala sekolah
Sepanjang tahun ajaran
Perilaku kepala sekolah mencerminkan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah Warga sekolah menghormati kepemimpinan KS karena kesesuaian antara perilaku keseharian KS dengan nilai yang dianut
Warga sekolah dapat mengikuti kepemimpinan kepala sekolah Perilaku kepala sekolah jadi teladan bagi warga sekolah
Sekolah memiliki mekanisme pengaduan terkait dengan
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
informasi dan pengaduan terkait dengan pengelolaan sekolah
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
bagian dari indikasi good governance. Kemudahan mengakses informasi dan pengaduan terkait dengan pengelolaan sekolah akan membuka peluang yang lebih besar dalam proses peningkatan mutu secara berkelanjutan Kemudahan mengakses informasi dan pengaduan terkait dengan pengelolaan sekolah akan mempermudah kepala sekolah dan warga sekolah lainnya untuk memperbaiki kekurangannya
LANGKAH PEMENUHAN
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
sekolah, seperti menggunakan kotapengaduan, SMS, email, dll. Kepala sekolah mengumumkan (lisan/tulisan) mengenai keterbukaan informasi terkait dengan pengelolaan sekolah kepada para pemangku kepentingan sekolah Kepala sekolah/pihak yang ditugaskan merespon pengaduanpengaduan yang masuk ke sekolah
HASIL
pengelolaan sekolah Sekolah menyediakan media pengaduan Warga sekolah dapat memberikan masukan, koreksi, gagasan dengan mudah untuk perbaikan dan peningkatan mutu sekolah Iklim organisasi (sekolah) terbuka
7. STANDAR PEMBIAYAAN INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
Ada unsur masyarakat yang berpartisipasi dalam rapat penetapan besaran pembiayaan yang harus ditanggung oleh orang tua murid
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Keterlibatan masyarakat dalam penetapan biaya sekolah merupakan bagian penting dari penguatan komitmen (rasa memiliki) masyarakat terhadap sekolah
77 | P a g e
LANGKAH PEMENUHAN
Penyusunan RKS dan RKAS dilakukan dengan mengundang/menghadirkan unsur-unsur Kepala sekolah, guru, komite sekolah, perwakilan orang tua, tokoh masyarakat, aparat RT, RW, Kelurahan, dan stakeholders lainnya yang memungkinkan
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
Kepala sekolah, guru, komite sekolah, perwakilan orang tua, tokoh masyarakat, aparat RT, RW, Kelurahan
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Lokakarya/ rapat penyusunan RKAS/RKT
HASIL
Masyarakat memiliki komitmen yang lebih tinggi untuk kemajuan sekolah Ada kesepakatan warga sekolah dan stakeholders sekolah mengenai besaran biaya per bulan yang harus ditanggung orang tua siswa/wali murid untuk biaya operasional sekolah
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Besaran biaya operasi nonpersonalia dihitung berdasarkan standar biaya per sekolah/ program keahlian
Setiap pengeluaran biaya oleh sekolah harus didasarkan pada pertimbangan rasional dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara internal maupun eksternal sekolah, karenanya biaya yang dikeluarkan harus mengikuti standar yang berlaku atau yang diberlakukan oleh sekolah sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah
Besaran biaya operasi nonpersonalia dihitung berdasarkan standar biaya per rombongan belajar Besaran biaya operasi nonpersonalia dihitung berdasarkan standar biaya per peserta didik
Besaran biaya yang dihitung berdasarkan perbandingan dengan rombel akan mempermudah sekolah dan stakeholders dalam menilai efektiftas dan efisiensi biaya sekolah
Sekolah menghitung besaran persentase minimum biaya ATS berdasarkan standar pembiayaan
Setiap pengeluaran biaya oleh sekolah harus didasarkan pada pertimbangan rasional dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara internal maupun eksternal sekolah, karenanya biaya yang dikeluarkan harus mengikuti standar yang berlaku atau yang diberlakukan oleh sekolah sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah
Besaran biaya yang dihitung berdasarkan perbandingan dengan peserta didik akan mempermudah sekolah dan stakeholders dalam menilai efektiftas dan efisiensi biaya sekolah
78 | P a g e
LANGKAH PEMENUHAN
PERSONIL
Sebelum sekolah mengalokasikan biaya operasi non-personalia, terlebih dahulu dianalisis standar biaya per sekolah/program keahlian Rapat penyusunan RKAS menyetujui besaran biaya operasi non personalia berdasarkan standar biaya per sekolah/program studi
Kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah
Sebelum sekolah mengalokasikan biaya operasi non-personalia, terlebih dahulu dianalisis standar biaya per rombel Rapat penyusunan RKAS menyetujui besaran biaya operasi non personalia berdasarkan standar biaya per rombel Sebelum sekolah mengalokasikan biaya operasi non-personalia, terlebih dahulu dianalisis standar biaya per peserta didik Rapat penyusunan RKAS menyetujui besaran biaya operasi non personalia berdasarkan standar biaya per peserta didik Sebelum sekolah mengalokasikan biaya ATS, terlebih dahulu dianalisis standar pembiayaan yang berlaku/diberlakukan Rapat penyusunan RKAS menyetujui persentase minimum biaya ATS berdasarkan standar pembiayaan yang
Kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Pada saat penyusunan RKAS
HASIL
Pada saat penyusunan RKAS
Kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah
Pada saat penyusunan RKAS
Kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah
Pada saat penyusunan RKAS
RKAS disusun dengan mengikuti standar biaya yang berlaku Sekolah memiliki besaran biaya operasi non personalia berdasarkan standar biaya persekolah/ program keahlian RKAS disusun dengan mengikuti standar biaya yang berlaku Sekolah memiliki informasi mengenai satuan biaya operasi non-personalia per rombel RKAS disusun dengan mengikuti standar biaya yang berlaku Sekolah memiliki informasi mengenai satuan biaya operasi non-personalia per peserta didik RKAS disusun dengan mengikuti standar biaya yang berlaku Persentase biaya ATS ditetapkan berdasarkan standar pembiayaan
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
Sekolah menghitung besaran persentase minimum biaya BAHP berdasarkan standar pembiayaan Sekolah menghitung besaran biaya operasi selain biaya operasi non personalia, ATS, dan BAHP Kemudahan mengakses dokumen pengelolaan pembiayaan sekolah
Besaran perolehan dana yang bersumber dari Pemerintah Pusat, Pemerrintahan Provinsi, Pemerintahan
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Setiap pengeluaran biaya oleh sekolah harus didasarkan pada pertimbangan rasional dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara internal maupun eksternal sekolah, karenanya biaya yang dikeluarkan harus mengikuti standar yang berlaku atau yang diberlakukan oleh sekolah sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah Untuk kepentingan pengelolaan keuangan sekolah, sekolah harus menghitung semua pengeluaran sekolah untuk setiap tahunnya.
LANGKAH PEMENUHAN
Akses dokumen keuangan sekolah yang mudah bagi pihak-pihak berkepentingan merupakan bagian dari implementasi transaparansi (good governance )
Penyusunan keuangan sekolah harus mengidentifikasi semua pemasukan keuangan sekolah, sehingga sekolah dapat dengan mudah memetakan pemenuhan kebutuhan biaya operasional & investasi sekolah ketika menyusun RKAS
79 | P a g e
berlaku/diberlakukan Sebelum sekolah mengalokasikan biaya BAHP, terlebih dahulu dianalisis standar pembiayaan yang berlaku/diberlakukan Rapat penyusunan RKAS menyetujui persentase minimum biaya BAHP berdasarkan standar pembiayaan yang berlaku/diberlakukan Rapat RKAS menganalisis kebutuhan biaya selain biaya operasi non personalia, ATS, dan BAHP Rapat RAKS menetapkan biaya sekolah selain biaya operasi non personalia, ATS, dan BAHP Kepala sekolah dan bendahara sekolah mempublikasikan dokumen RKAS kepada warga sekolah Kepala sekolah dan bendahara sekolah mempublikasikan laporan keuangan sekolah secara berkala. Misal per tiga bulan sekali, per semester sekali, dsb. Dalam penyusunan RKAS, Kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah mengidentifikasi besaran semua pemasukan keuangan sekolah secara komprehensif Dalam penyusunan RKAS diketahui ancangan jumlah pemasukan keuangan sekolah secara
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
Kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Pada saat penyusunan RKAS
HASIL
RKAS disusun dengan mengikuti standar biaya yang berlaku Persentase biaya BAHP ditetapkan berdasarkan standar pembiayaan
Kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah
Pada saat penyusunan RKAS
RKAS mengalokasi dana untuk membiayai operasi sekolah selain biaya operasi operasi non personalia, ATS, dan BAHP
Kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah
Sepanjang tahun ajaran
Warga sekolah dapat dengan mudah mengakses dokumen pengelolaan keuangan sekolah
Kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah
Pada saat penyusunan RKAS
Dokumen RKAS mencantumkan rencana pemasukan keuangan sekolah per sumber masukan dan secara keseluruhan
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
Kab./Kota, orang tua siswa, dan masyarakat Sekolah menyusun laporan pengelolaan pembiayaan
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
keseluruhan dan per sumber pemasukan Laporan pembiayaan merupakan bagian dari akuntabilitas pengelolaan keuangan sekolah, yang akan digunakan untuk kepentingan internal dan eksternal sekolah.
Kemudahan akses terhadap laporan pengelolaan keuangan
PERSONIL
Kemudahan akses informasi pengelolaan keuangan merupakan bagian dari good governance. Kemudahan akses informasi pengelolaan keuangan akan membangun “kepercayaan” dan komitmen (rasa memiliki) para pemangku kepentingan terhadap sekolah
Setiap uang yang dikeluarkan sekolah disertai dengan bukti otentik Setiap realisasi pengeluaran dan pemasukan keuangan sekolah direkap sesuai dengan ketentuan akuntasi yang berlaku sekolah menyusun laporan keuangan beradasarkan sistem akuntansi keuangan Negara Kepala sekolah dan bendahara sekolah mempublikasikan dokumen RKAS kepada warga sekolah Kepala sekolah dan bendahara sekolah mempublikasikan laporan keuangan sekolah secara berkala. Misal per tiga bulan sekali, per semester sekali, dsb.
Kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah, departemen/ program studi masing-masing, PTK
Sepanjang tahun ajaran
Sekolah memiliki laporan pengelolaan keuangan sekolah
Kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah
Sepanjang tahun ajaran
Warga sekolah dapat dengan mudah mengakses dokumen pengelolaan keuangan sekolah
8. STANDAR PENILAIAN INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
Guru membuat rancangan penilaian yang menggunakan berbagai teknik
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Untuk memperoleh data pengukuran dengan hasil yang tepat dibutuhkan teknik penilaian yang valid dan reliabel. Dengan demikian setiap penilaian harus dirancang dengan memperhatikan berbagai teknik
80 | P a g e
LANGKAH PEMENUHAN
PERSONIL
Workshop penyamaan persepsi tentang teknik-teknik penilaian yang sesuai dengan data hasil belajar yang akan diperoleh. Penyusunan buku panduan tentang
wakasek bidang kurikulum dan guru
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Awal tahun
HASIL
Sekolah memiliki buku panduan tentang teknik penilaian sesuai dengan karakter hasil belajar mata pelajaran.
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
penilaian, misal tes untuk prestasi belajar, pengamatan untuk perilaku, lembar penilaian untuk proses pencapaian kompetensi
penilaian.
Guru menyusun instrumen yang memenuhi syarat substansi, konstruksi, dan bahasa
Instrumen penilaian yang dikembangkan oleh guru akan lebih bermakna dan tepat sasaran dalam pengukuran hasil belajar. Dengan demikian dianggap penting dan dijadikan indikator pemenuhan standar penilaian jika instrumen dikembangkan oleh masing-masing guru.
LANGKAH PEMENUHAN
Satuan pendidikan melakukan validitas empirik terhadap instrument penilaian
Instrumen yang baik adalah instrumen yang memiliki tingkat validitas yang baik dan teruji secara empirik.
81 | P a g e
teknik penalaian yang berlaku di sekolah Review draft panduan teknik penilaian melalui wokshop sehingga menghasilkan model yang mengandung unsur inovatif sesuai standar penilaian. In House Traning bagi semua guru dalam menggunakan teknik-teknik penilaian Workshop penyamaan persepsi tentang pengembangan instrumen penilaian yang memenuhi syarat substansi, konstruksi, dan bahasa. Masing-masing guru mengembangkan mengembangkan instrumen pada setiap mata pelajaran yang diampu. Uji coba instrumen yang bekerjasama dengan sekolah lain untuk menjaga reliabilitas dan validitas alat ukur (khusus untuk instrumen ujian akhir semester) Pemanfataan instrumen dalam kegiatan evauasi Pendokumentasian Pendokumentasian instrumen sebagai bank soal sekolah. Workshop penyamaan persepsi tentang pengujian validasi validasi instrumen. Uji coba instrumen yang bekerjasama dengan sekolah lain untuk menjaga validitas alat ukur (khusus untuk instrumen ujian akhir semester) Pemanfataan instrumen dalam kegiatan evaluasi.
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Guru
Awal tahun
Sekolah memiliki instrumen atau bank soal yang dibuat oleh guru.
Guru
Awal tahun
Sekolah memiliki instrumen atau bank soal yang dibuat oleh guru.
HASIL
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
Satuan pendidikan memiliki instrumen yang berkualitas
Persyaratan instrumen yang baik adalah yang mampu mengukur dari apa yang akan diukur, memiliki daya pembeda, dan reliabel.
Siswa menerima informasi hasil ulangan harian
Tujuan dari kegiatan evaluasi adalah mengukur kemampuan atau kompetensi peserta didik. Oleh karena itu peserta didik berhak memperoleh informasi tentang hasil-hasil ulangan umum.
Guru menyampaikan hasil penilaian akhir kepada peserta didik dalam bentuk satu nilai disertai deskripsi
Kompetensi peserta didik yang diukur memiliki berbagai dimensi. Nilai yang dikeluarkan mengandung makna yang multitafsir multitafsir oleh karena itu perlu dijelaskan dari makna nilai tersebut.
Guru memberikan remidi pada siswa yang belum
Pembelajaran memiliki prinsip ketuntasan. Setiap peserta didik berhak memperoleh pelayanan guru jika mereka belum
82 | P a g e
Pendokumentasian Pendokumentasian instrumen sebagai bank soal sekolah. Workshop penyamaan persepsi tentang kriteria instrumen yang baik. Guru mengembangkan instrumen Uji coba instrumen yang bekerjasama dengan sekolah lain untuk menjaga validitas alat ukur (khusus untuk instrumen ujian akhir semester) Pemanfataan instrumen dalam kegiatan evaluasi. Pendokumentasian Pendokumentasian instrumen sebagai bank soal sekolah. Setelah melakukan ulangan, guru memeriksa lembar jawaban Mengolah data hasil ulangan menjadi infrormasi yang bermakna bagi peserta didik. Membagian hasil ulangan kepada peserta didik setelah data hasil ulangan direkap oleh guru Setelah melakukan ulangan, guru memeriksa lembar jawaban Mengolah data hasil ulangan menjadi infrormasi yang bermakna bagi peserta didik. Membagian hasil ulangan kepada peserta didik setelah data hasil ulangan direkap oleh guru. Pada nilai dijelaskan tentang makna dari nilainilai tersebut Setelah melakukan ulangan, guru memeriksa lembar jawaban Mengolah data hasil ulangan menjadi
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Guru
Awal tahun
Sekolah memiliki instrumen atau bank soal yang dibuat oleh guru.
Guru
Harian
Siswa menerima informasi hasil ulangan harian yang dibuktikan dengan pengumuman pada papan pengumuman.
Guru
Harian
Siswa menerima informasi hasil ulangan harian yang dilengkapi dengan deskripsi makna nilai ulangan.
Guru
Harian
Jadwal remedial Laporan kegiatan remedia yang membuat tanggal,
HASIL
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
mencapai KKM
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
mencapai KKM melalui remidi. Tujuan remidi adalah memberi kesempatan bagi peserta didik untuk menuntaskan KKM
LANGKAH PEMENUHAN
Guru menggunakan berbagai teknik penilaian untuk menilai hasil belajar kognitif, keterampilan, keterampilan, dan afektif
Untuk memperoleh data pengukuran dengan hasil yang tepat sesuai aspek kognitif, afektif, dan keterampilan dibutuhkan teknik penilaian yang valid dan reliabel. Dengan demikian setiap penilaian harus dirancang dengan memperhatikan berbagai teknik penilaian dan aspek yang akan dinilai
Guru mengolah/ Analisis hasil hasil penilaian penilaian merupakan tindak menganalisis menganalisis hasil lanjut upaya monitoring dan laporan hasil penilaian untuk belajar untuk kegiatan perbaikan, mengetahui mengetahui kemajuan dan kesulitan kemajuan dan belajar. Analisis hasil penilaian merupakan kesulitan belajar pemaknaan dari pengumpulan dokumen siswa hasil penilaian.
83 | P a g e
PERSONIL
infrormasi yang bermakna bagi peserta didik. Membagian hasil ulangan kepada peserta didik setelah data hasil ulangan direkap oleh guru. Guru memberi kegiata remidi terhadap pokok bahasan yang belum berhasil dicapoi siswa pada waktu yang telah ditentukan Workshop penyamaan persepsi wakasek bidang tentang teknik-teknik penilaian yang kurikulum dan guru sesuai dengan data hasil belajar yang akan diperoleh (kognitif, afektif, dan psikomotor) Penyusunan buku panduan tentang teknik penalaian yang berlaku di sekolah Review draft panduan teknik penilaian melalui wokshop sehingga menghasilkan model yang mengandung unsur inovatif sesuai standar penilaian. In House Traning bagi semua guru dalam menggunakan teknik-teknik penilaian Workshop penyamaan persepsi wakasek bidang tentang analisis hasil penilaian untuk kurikulum dan guru kegiatan perbaikan, mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar siswa Melakukan analisis hasil penilaian oleh masing-masing guru. Kajian analisis hasil penilaian melalui wokshop sehingga menghasilkan menghasilkan keputusan untuk melakukan perbaikan.
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
waktu, tempat, materi yang disampaikan, jumlah peserta didik, dan guru mengajar.
Awal tahun
Sekolah memiliki memiliki buku panduan tentang teknik penilaian sesuai dengan karakter hasil belajar mata pelajaran.
Akhir tahun
Setiap guru memiliki memiliki dokumen hasilanalisis hasilanalisis penilaian dan dokumen hasil untuk kegiatan perbaikan.
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
Guru memanfaatkan hasil penilaian
Hasil penilaian memiliki banyak manfaat, yaitu tidak sekedar mengukur kompetensi siswa tetapi cerminan dari rangkaian proses pembelajaran. Oleh karena itu hasil penilaian harus dimaknai dan dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran dan laporan kepada pihakpihak terkait.
Setiap akhir semester, guru melaporkan hasil penilaian
Melaporkan hasil penilaian merupakan bagian dari pelaksanaan prinsip akuntabilitas dalam pendidikan.
Guru melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru agama
Penilaian akhlak menjadi sangat penting untuk disaampaikan kepada guru agama agar dapat ditindaklanjuti perbaikan dan pembinaan secara terarah
Guru melaporkan hasil penilaian kepribadian kepada guru PKN
Penilaian kepribadian menjadi sangat penting untuk disaampaikan kepada guru PKn agar dapat ditindaklanjuti perbaikan dan pembinaan secara terarah
84 | P a g e
Pendokumentasian hasil penilaian kegiatan perbaikan. Setelah melakukan ulangan, guru memeriksa lembar jawaban Mengolah data hasil ulangan menjadi infrormasi yang bermakna bagi peserta didik. Memanfaatkan data hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran di masa yang akan datang. Pe Pendokumentasian hasil penilaian untuk dibandingkan dengan hasil penilaian yang akan datang. Setelah melakukan ulangan, guru memeriksa lembar jawaban Mengolah data hasil ulangan menjadi infrormasi yang bermakna bagi peserta didik. Melaporkan hasil penilaian kepada pihak sekolah yang selanjutnya disampaikan kepada para stakeholder terkait. Setelah melakukan penilaian aspek akhlak (yang terkait dengan mata pelajaran), melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru agama) Melaporkan hasil penilaian akh;lak kepada pihak sekolah. Setelah melakukan penilaian aspek kepribadian (yang terkait dengan mata pelajaran), melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru PKn. Melaporkan hasil penilaian akh;lak
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
Guru
Akhir tahun
Setiap guru memiliki dokumen hasilanalisis penilaian dan dokumen hasil untuk kegiatan perbaikan.
Guru
Akhir tahun
Setiap guru memiliki dokumen hasilanalisis penilaian dan dokumen hasil penilaian dalam bentuk laporan.
Guru
Akhir tahun
Guru
Akhir tahun
Setiap guru memiliki dokumen hasilpenilaian akhlak Guru agama mnerima laporan dalam bentuk deskripsi akhlak yang perlu diperbaiki. Setiap guru memiliki dokumen hasilpenilaian akhlak Guru PKn menerima laporan dalam bentuk deskripsi
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Satuan pendidikan mengadakan rapat dewan guru untuk menentukan nilai akhir peserta didik (termasuk kenaikan kelas dan kelulusan) Satuan pendidikan melaksanakan: kriteria kenaikan kelas, KKM
Nilai akhir peserta didik merupakan putusan yang akan dipublikasikan secara luas dan akan menjadi laporan kemajuan peserta didik bagi orang tuanya masingmasing karena itu perlu dirapatkan oleh dewan guru.
Satuan pendidikan melaporkan hasil penilaian setiap akhir semester kepada semua orangtua/wali siswa.
Nilai akhir peserta didik merupakan putusan hasil belajar yang perlu diketahui oleh peserta didik dan orang tuanya karena orang tua/wali adalah pihak yang “menitipkan” pendidikan anak -anaknya kepada pihak sekolah
Satuan pendidikan memanfatkan hasil UN untuk seleksi masuk,
Hasil Ujian Nasional dari sekolah pada jenjang dibawahnya perlu menjadi acuan seleksi masuk sebagai bentuk kepercayaan antar sekolah, lebih selektif, dan efisiensi dalam penyelenggaraan pendidikan.
Kriteria kenaikan kelas dan KKM menjadi acuan dalam menentukan lulusan dan menjadi target bagi semua siswa dalam mencapai ketuntasan belajar karena itu sekolah harus memfasilitasi dengan baik pencapaian setiap mata pelajaran.
85 | P a g e
LANGKAH PEMENUHAN
kepada pihak sekolah. Rapat koordinasi menentukan nilai akhir peserta didik Menetapkan kelulusan Mempublikasikan kepada pihk terkait dan orang tua siswa
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Kepala Sekolah, Guru BK dan Guru kelas/mata pelajaran
Akhir semester
Rapat koordinasi menentukan kriteria kenaikan kelas dan KKM Mempublikasikan kepada pihk terkait dan orang tua siswa tentang kriteria kenaikan kelas dan KKM
Kepala Sekolah, Guru BK dan Guru kelas/mata pelajaran
Awal semester
Rapat koordinasi menentukan nilai akhir peserta didik Menetapkan kelulusan Menyampaikan hasil penilaian kepada orang tua siswa
Kepala Sekolah, Guru BK dan Guru kelas/mata pelajaran
Menetapkan kriteria hasil UN dari sekolah pada jenjang dibawahnya yang dapat diterima. Melaksanakan seleksi administratif berdasarkan hasil UN Melaksanakan seleksi akademik jika dianggap perlu sesuai kebijakan sekolah masing-masing.
Kepala sekolah dan guru
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
HASIL
akhlak yang perlu diperbaiki. Notulensi rapat dewan guru dalam menentukan nilai akhir peserta didik (termasuk kenaikan kelas dan kelulusan)
Akhir semester
Awal tahun ajaran
Notulensi rapat dewan guru tentang kriteria kenaikan kelas dan KKM. Ketetapan kriteria kenaikan kelas dan KKM dalam surat keputusan Notulensi rapat dewan guru dalam menentukan nilai akhir peserta didik Dokumentasi serah terima dokumen hasil penilaian kepada orang tua siswa
Dikumen ketetapan kriteria hasil UN yang yang dapat diterima.
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
Satuan pendidikan memiliki rata-rata UN setinggi UN SSN
Satuan pendidikan memanfaatkan hasil analisis daya serap
Pemantauan terahadap kualitas soal
Pemantauan terhadap pelaksanaan ujian
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
Sekolah Standar Nasional merupakan sekolah yang telah memenuhi persyaratan minimal dala penyelenggaraan pendidikan. Dengan demikian secara rasional akan mebghasilkan lulusan yang berkualitas yang ditunjukkan dengan rata-rata UN sama denga atau lebih tinggi dari standar. Daya serap peserta didik terhadap isi materi pelajaran dapat dijadikan estimasi terhadap penguasaan kompetensi. Daya serap diukur melalui test. Hasil analisis data tentang daya serap sangat bermanfaat untuk meningkatkan kinerja pembelajaran supaya dapat mencapai KKM dan kelulusan UN. Kualitas soal memiliki kedudukan yang penting dalam mengukur keberhasilan belajar. Kualitas soal ditentukan oleh tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan kualitas distraktor (pilihan ganda). Setiap soal yang dikembangkan harus dipantau agar mampu megukur apa yang akan diukur. Soal yang kualitas rendah harus dibuang dan tidak perlu digunakan. Pemantauan pelaksanaan ujian merupakan bagian yang sangat menentukan dalam kegiatan penilaian. Jika pelaksanaan ujian tidak tertib, banyak kecurangan, dan dengan suasana yang tidak kondusif maka hasil ujian dianggap tidak sah. Oleh karena ini perlu pemantauan yang ketat dalam
86 | P a g e
LANGKAH PEMENUHAN
PERSONIL
Mempelajari ketetapan batas kelulusan UN Mengembangkan estimasi kisi-kisi soal UN Mengembangkan instrumen (soal) yang setara UN Tryout untuk peserta didik yang akan menghadpi UN Mengembangkan instrumen penilaian yang didasarkan pada tingkat kesulitan UN. Melaksanakan test Pengolahan hasil tes yang diarahkan pada pengukuran daya serap matei ajar Laporan dan tindak lanjut Memerika dan mereview setiap kisi-kisi soal yang dikembangkan oleh guru Memeriksa dan mereview setiap butir soal yang dikembangkan oleh guru atau pihak lain Melakukan uji coba kualitas soal Melakukan dkumentasi soal dalam bank soal milik sekolah
Guru
Membentuk panitia penyelenggaraan tes Menggandakan soal sesuai jumlah siswa Menetapkan jadwal ujian yan berisi tanggal/hari, waktu, tempat, mata ujian, dan pengawas ujian. Membuat pedoman atau ketentuan
Guru
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
Awal semester
HASIL
Wakasek kurikulum dan guru
Akhir semester
Wakasek kurikulum dan Guru
Awal semester
Akhir semester
Kisi kisi-kisi soal estimasi UN instrumen (soal) yang setara UN jadwal tryout untuk peserta didik yang akan menghadpi UN Kisi kisi-kisi soal estimasi UN instrumen (soal) yang setara UN Deskripsi analisis daya serap.
Kisi-kisi soal dan butir soal yang dikembangkan oleh guru Berita acara review kisi-kisi dan butir soal
Panduan penyelenggaraan ujian Surat pernyataan pengawas di atas materai Sampel soal dan lembar jawaban
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR
LANGKAH PEMENUHAN
penyelenggaraan ujian
87 | P a g e
penyelenggaraan ujian Setiap pengawas membuat surat pernyataan untuk berlaku jujur, disiplin, menjaga ketertiban, serta tidak melakukan tindakan yang mengarah pada perbuatan membantu siswa dalam pengerjaan soal selama ujian berlangsung. Melaksanakan ujian dengan tertib Memeriksa hasil ujian, mengolah, dan melaporkan.
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PERSONIL
WAKTU/DURASI PEMENUHAN
HASIL
BAB IV PELEMBAGAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Pelembagaan penjaminan mutu pada tingkat satuan pendidikan adalah penyusunan Gugus Kendali Mutu (GKM) pada tingkat sekolah dan penyusunan tugas pokok dari masing-masing bagian di tingkat satuan pendidikan untuk pemenuhan standar nasional pendidikan atau penjaminan mutu pendidikan. Oleh karena itu perlu memperhatikan kebijakan usaha peningkatan mutu yang berlaku secara nasional, provinsi, dan kabupaten/kota karena banyak kegiatan yang bukan merupakan kewenangan bagi satuan pendidikan. Berikut adalah pelembagaan penjaminan mutu yang
perlu
dilakukan
oleh
pemerintah,
pemerintah
provinsi,
pemerintah
kabupaten/kota, dan penyelenggara satuan atau program pendidikan, serta satuan pendidikan.
A. Pelembagaan Penjaminan Mutu Pendidikan di tingkat Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah kabupaten/kota, Penyelenggara, dan Masyarakat
Lembaga penjaminan mutu di tingkat pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota mengukuti prosuder yang berlaku sebagaimana tata organisasi yang sah berdasarkan perundang-undangan. Tugas dan fungsi pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dalam penjaminan mutu pendidikan adalah: 1. Penetapan regulasi penjaminan mutu pendidikan oleh Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten atau kota berdasarkan peraturan perundang-undangan. Peraturan penjaminan mutu pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah dapat berupa peraturan pemerintah dan atau peraturan menteri pendidikan nasional.Peraturan 88 | P a g e
penjaminan
mutu
pendidikan
yang
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
ditetapkan
oleh
pemerintah propinsi dapat berbentuk peraturan gubernur tentang penjaminan mutu pendidikan yang berlaku di provinsi dengan tidak bertentangan dengan peraturan yang ada di atasnya.Peraturan penjaminan mutu pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah kabupaten/kota dapat berbentuk peraturan bupati/walikota tentang penjaminan mutu pendidikan yang berlaku di kabupaten/kota dengan tidak bertentangan dengan peraturan yang ada di atasnya. 2. PenetapanStandar Mutu Pendidikan Standar Mutu pendidikan untuk tingkat nasional mengacu pada delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang ditetapkan oleh Kementrian Pendidikandan Kebudayaan dalam bentuk Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Standar
mutu
pendidikan
untuk
tingkat
pemerintah
provinsi
dan
kabupaten/kota sekurang-kurangnya mengacu pada delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan dapat melebihi dari SNP dengan mengacu pada keunggulan lokal dan standar internasional.
3. Pemberian bantuan, fasilitasi, saran, arahan, dan/atau bimbingan. a. Pemenuhan standar yang dilakukan oleh pemerintah berupa bantuan, fasilitasi, saran/arahan dan atau bimbingan diberikan kepada satuan pendidikan yang bukan menjadi kewenangannya. Pemberian bantuan dapat berupa (1) Peningkatan standar Pendidik dan
tenaga Kependidikan, (2) Sarana dan Prasarana, (3) Biaya pendidikan (operasional), dan (4) Membangun sistem informasi pendidikan. Pemberian Fasilitasi dapat berupa menampung semua usulan bantuan
pemenuhan standar dari satuan pendidikan yang bukan binaanya yang berada di kabupaten/kota dan menyampaikan kepada instansi terkait. Pemberian arahan/saran dapat berupa pemberian rekomendasi kepada
satuan pendidikan dan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam
89 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
peningkatan mutu; mulai dari pemetaan sampai pemenuhan standar; Menyampaikan hasil UN dan Akreditasi. Pemberian bimbingan dapat berupa pendampingan (bimbingan teknis)
bersama pemerintah provinsi kepada pemerintah kabupaten/kota dalam peningkatan mutu; mulai dari pemetaan sampai pemenuhan standar b. Pemenuhan standar yang dilakukan oleh pemerintah provinsi berupa bantuan, fasilitasi, saran/arahan dan atau bimbingan diberikan kepada satuan pendidikan yang bukan menjadi kewenangannya. Pemberian
bantuan dalam
bentuk
non-fisik
dapat
berupa:
(1)
Peningkatan standar Pendidik dan tenaga Kependidikan, (2) Penyusunan POS peningkatan penjaminan mutu kepada pemerintah kabupaten/ kota, dan (3) Biaya pendidikan (operasional) Pemberian Fasilitasi dapat berupa menampung semua usulan bantuan
pemenuhan standar dari satuan pendidikan yang bukan binaanya dari kabupaten-kota dan menyampaikan kepada pemerintah dan/atau instansi terkait. Pemberian arahan/saran dapat berupa pemberian rekomendasi hasil
pemetaan mutu pendidikan kabupaten/kota dalam
kepada satuan pendidikan dan pemerintah
peningkatan mutu; mulai dari pemetaan sampai
pemenuhan standar (baik SPM dan kemudian SNP). Pemberian bimbingan dapat berupa pendampingan (bimbingan teknis)
bersama
pemerintah
kepada
pemerintah
kabupaten/kota
dalam
peningkatan mutu; mulai dari pemetaan sampai pemenuhan standar. c. Pemenuhan standar yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten atau kota berupa bantuan, fasilitasi, saran/arahan dan atau bimbingan diberikan kepada satuan pendidikan yang bukan menjadi kewenangannya.
90 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
Pemberian bantuan dapat berupa: (1) Peningkatan kompetensi Pendidik
dan tenaga Kependidikan, (2) Sarana dan Prasarana, (3) Biaya pendidikan (operasional). Pemberian Fasilitasi dapat berupa menampung semua usulan bantuan
pemenuhan standar dari satuan pendidikan yang bukan binaanya dan menyampaikan kepada pemerintah provinsi, pemerintah dan instansi terkait. Pemberian arahan/saran dapat berupa pemberian rekomendasi hasil
pemetaan mutu pendidikan kepada satuan pendidikan dalam peningkatan mutu; mulai dari pemetaan sampai pemenuhan standar (baik SPM dan kemudian SNP). Pemberian bimbingan dapat berupa pendampingan (bimbingan teknis)
kepada satuan pendidikan dalam peningkatan mutu; mulai dari pemetaan sampai pemenuhan standar, dan penyusunan Prosedur Operasional Standar (POS)
peningkatan
penjaminan
mutu
kepada
satuan
pendidikan.Penyusunan Program kerja peningkatan mutu, penyusunan rencana strategis satuan pendidikan. d.
Pemenuhan standar yang dilakukan oleh penyelenggara satuan pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat seperti halnya Yayasan berupa bantuan, fasilitasi, saran/arahan dan atau bimbingan diberikan kepada satuan pendidikan yang bukan menjadi kewenangannya, dapat berupa (1) Penyediaan Pendidik, (2) Pemberian Sarana dan Prasarana, penggunaan secara bersama sarana dan prasarana, (3) Pemberian bantuan biaya pendidikan.
e.
Pemenuhan standar yang dilakukan oleh masyarakat kepada satuan pendidikan berupa bantuan dan/atau saran/arahan dapat berupa fisik dan non fisik yang sifatnya tidak mengikat.
91 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
3. P 4. Supervisi dan/atau pengawasan a. Supervisi dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah mulai tahap pemetaan, penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar. Supervisi dilakukan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dan kota.Pengawasan dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah mulai tahap pemetaan, penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar. Pengawasan dilakukan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dan kota. b. Supervisi dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah
provinsi
mulai
tahap
pemetaan,
penyusunan
program
peningkatan mutu, pemenuhan standar. Supervisi dilakukan bersama-sama pemerintah kepada pemerintah kabupaten dan kota dan satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya.Pengawasan dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah mulai tahap pemetaan, penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar. Pengawasan dilakukan kepada satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya. c. Supervisi dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten dan kota mulai tahap pemetaan, penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar. Supervisi dilakukan pemerintah kabupaten dan kota ke satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya.Pengawasan dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten dan kota mulai tahap pemetaan, penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar. Pengawasan dilakukan kepada satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya. d. Supervisi dan/atau pengawasan dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan oleh penyelenggara satuan pendidikan (yayasan) mulai tahap pemetaan, penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar. Supervisi dilakukan ke satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya.
92 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
e. Pengawasan dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat mulai tahap pemetaan, penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar. Pengawasan dilakukan kepada satuan pendidikan.
5. Penetapan Prosedur Operasional Standar (POS) POS penjaminan mutu yang ditetapkan oleh penyelenggara satuan pendidikan, pemerintah kabupaten-kota, pemerintah provinsi dan pemerintah minimal berisi; langkah,
apa,
siapa,
bagaimana,
dan
kapan
mengimplementasikan
penjaminanmutu pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
CONTOH POS PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI SD/MI Langkah
Sosialisasi Standar (SPM dan SNP)
Pemetaan mutu; Pengisian instrument: Pemasukan data; Pembinaan pengisian instrument penjaminan mutu pendidikan Analisis data Pengiriman data
Siapa Pelaksana
Siapa Sasaran
Pengawas, Kepala Sekolah
Guru-Guru dan anggota Komite sekolah.
Rapat Tahunan
Kepala sekolah, guru, peserta didik, orang tua, komite sekolah, pustakawan, laboran, TAS
Pengisian instrument penjaminan mutu;
Kepala sekolah, Perwakilan dari Guru-Guru dan anggota Komite sekolah
Metode
Workshop
Kapan (Waktu)
Awal Tahun Ajaran Atau Awal Tahun Anggaran Awal Tahun Ajaran dan akhir tahun ajaran
Hasil Dokumen
Daftar hadir, Materi sosialisasi
Instrument yg sudah diisi, profil mutu sekolah
Pedoman pengisian EDS
Pemenuhan standar;
Kepala sekolah, semua guru
Menyusun rencana peningkatan mutu berdasarkan pemetaan mutu; Pelaksanaan pemenuhan standar Pemantauan Pelaksanaan pemenuhan
Guru mata Analisis pelajaran, dokumen 1 guru BK KTSP; Analisis silabus; Analisis RPP; Analisis capaian akademik siswa
Menjelang awal tahun ajaran baru
Dokumen KTSP dan kelangkapannya yang telah dikembangkan
Pengawas; Kepala sekolah; Komite sekolah
Kepala sekolah; guru;
Sepanjang tahun ajaran
Laporan hasil pemantauan pemenuhan
93 | P a g e
Observasi; wawancara; studi
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
Langkah
Siapa Pelaksana
standar
Siapa Sasaran
Metode
pustakawan; laboran; TAS; siswa
Penilaian pelaksanaan
B. Pelembagaan
Pengawas; Kepala sekolah; Komite sekolah
Penjaminan
Kepala sekolah; guru; pustakawan; laboran; TAS; siswa
Mutu
dokumen; pengisian instrument pemantauan Observasi; wawancara; studi dokumen; pengisian instrument pemantauan
Pendidikan
Kapan (Waktu)
Hasil Dokumen
SNP/ peningkatan mutu sekolah Akhir semester
pada
Laporan hasil penilaian terhadap pelaksanaan pemenuhan SNP
Tingkat
Satuan
Pendidikan
Pelembagaan penjaminan mutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan pada dasarnya merupakan pengaturan tata kelola pada satuan pendidikan dalam pemenuhan SNP di sekolah/madrasah bersangkutan. Dalam struktur organisasi pencapaian mutu pendidikan,satuan pendidikan merupakan lembaga yang langsung berinteraksi dengan peserta didik. Walaupun demikian, satuan pendidikan adalah struktur yang paling penting karena merupakan unit yang langsung bersentuhan dengan peningkatan mutu pendidikan secara langsung. 1. Organisasi Penjaminan Mutu pada tingkat Satuan Pendidikan
Peningkatan
mutu
pada
level
satuan
pendidikan
merupakan
tanggungjawab langsung dari kepala sekolah sebagai pemimpin dan manajer sekolah. Karena itu, organisasi penjaminan mutu pada satuan pendidikan berada langsung di bawah tanggungjawab kepala sekolah. Dalam hal ini, tanggungjawab
kepala
sekolah
dalam
penjaminan
mutu
adalah
bertanggungjawab atas terlaksananya: a. Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan pelaporan KTSP; (mencakup: SI, SKL, Standar Proses, Standar Penilaian).
94 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
b. Pemetaan kebutuhan PTK, pengajuan kebutuhan PTK, penugasan PTK, penilaian PTK, pembinaan dan pengembangan PTK, pelaporan PTK sekolah. c. Analisis kebutuhan sarana dan prasarana sekolah, penyusunan desain pengembangan sarana dan prasarana sekolah (jangka panjang dan jangka pendek), pengajuan pemenuhan sarana dan prasarana sekolah yang dibutuhkan kepada berbagai pihak terkait, pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah, pemantauan sarana dan prasarana sekolah, pelaporan sarana dan prasarana sekolah. d. Penyusunan rencana kerja dan anggaran sekolah, pedayagunaan keuangan sekolah secara efektif untuk layanan KBM dan pendukungnya, transparansi pengelolaan keuangan sekolah, pertanggungjawaban keuangan sekolah, pelaporan keuangan sekolah kepada pemangku kepentingan sekolah. e. Perencanaan program kerja sekolah, pelaksanaan program-program kerja sekolah, pengawasan dan evaluasi program sekolah, kepemimpinan sekolah, sistem informasi sekolah, dan penilaian khusus sekolah. Organisasi penjaminan mutu pada satuan pendidikan dapat berupa tim sekolah yang secara khusus ditugaskan sebagai gugus kendali mutu. Organisasi ini secara langsung berada di bawah kepala sekolah. Namun demikian, keberadaan gugus kendali mutu dalam bentuk tim mutu sekolah harus mempertimbangkan kondisi nyata sekolah. Semisal pada SD yang hanya memiliki jumlah guru terbas, tim ini tidak memungkinkan untuk dibuat, tetapi fungsi-fungsi gugus kendali mutu ini dapat ditangani secara langsung oleh kepala sekolah. Dengan demikian, yang menjadi acuan dalam pengembangan organisasi penjaminan mutu pendidikan pada satuan pendidikan bukanlah keberadaan sub organisasi sekolah (tim mutu sekolah secara khusus) tetapi lebih kepada bagaimana sistem penjaminan mutu dapat berjalan dalam penyelenggaraan keseharian sekolah. Dalam hal ini, kepala sekolah memiliki peranan penting untuk keberlangsungan sistem penjaminan mutu sekolah. Untuk memahami sistem
95 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
penjaminan mutu sekolah, lihak kembali BAB III Bagian D “ Tahapan Kegiatan
Penjaminan Mutu Pendidikan di Satuan Pendidikan .” 2. Mekanisme peningkatan mutu pendidikan atau pemenuhan standar oleh satuan pendidikan
Informasidarihasil pemetaan (profil mutu sekolah)
Menyusunrencana peningkatanmutu atau pemenuhanstanda r
Implementasipe ningkatanmutu RKS RKAS
Evaluasiketerca paian
Gambar: mekanisme peningkatan mutu pendidikan oleh satuan pendidikan Upaya pemenuhan SNP dalam rangka penjaminan mutu oleh satuan pendidikan dapat dilakukan secara langsung ( feed forward ) setelah diketahui adanya kekurangan dalam pemenuhan SNP. Semisal, jika hasil supervise kepala sekolah mendapati informasi bahwa implementasi pembelajaran guru-guru belum sesuai dengan standar proses. Dalam hal ini, kepala sekolah dapat secara langsung melakukan tindakan peningkatan mutu melalui teknik supervisi yang dianggap paling tepat. Artinya tidak harus ada perubahan pada RKAS. Jika pemenuhan SNP dinilai oleh kepala sekolah atau tim mutu sekolah sebagai suatu hal yang berat, massal/kolektif, memiliki dimensi waktu jangka panjang (tidak mendesak), dan memerlukan dukungan sumber daya yang besar maka upaya pemenuhan mutu sebaiknya dilakukan dengan terlebih dahulu memasukkan program/kegiatan pemenuhan mutu kepada RKAS (baik melaui revisi ataupun pada tahun berikutnya). Kedua hal ini dapat dilihat secara jelas pada gambar di atas.
96 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
3. Ruang lingkup kegiatan peningkatan mutu pendidikan atau pemenuhan standar oleh satuan pendidikan Dalam kerangka pemenuhan standar, satuan pendidikan hendaknya melakukan sekurang-kurangnya kegiatan pokok berikut ini: a. menyediakan sumber daya pendidikan seperti penyediaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, penyediaan sarana dan prasarana, penyediaan biaya pendidikan (operasional dan investasi) pada satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya, menyusun regulasi dan atau menyusun prosedur operasional standar (POS), melakukan organisasi dan menyusun rencana strategis satuan atau program pendidikan. b. Penyediaan program penjaminan mutu pendidikan sebagaimana ketentuan Permen Nomor 63 tahun 2009 yaitu dituangkan dalam rencana strategis satuan atau program pendidikan yang menetapkan target-target terukur capaian mutu pendidikan secara tahunan dan sejalan dengan Rencana Strategis Pendidikan Penyelenggara satuan atau program pendidikan yang bersangkutan, Rencana Strategis Pendidikan Kabupaten atau Kota yang bersangkutan, Rencana Strategis Pendidikan Provinsi yang bersangkutan, dan Rencana Strategis Pendidikan Nasional. c. memenuhi SPM dalam waktu paling lambat 2 (dua) tahun sejak ditetapkannya izin prinsip pendirian/pembukaan dan operasi satuan atau program pendidikan; secara bertahap dalam kerangka jangka menengah yang ditetapkan dalam rencana strategis satuan atau program pendidikan memenuhi SNP; dan secara bertahap satuan atau program pendidikan yang telah memenuhi SPM dan SNP dalam kerangka jangka menengah yang ditetapkan dalam rencana strategis satuan pendidikan memenuhi standar mutu di atas SNP yang dipilihnya. d. melayani audit kinerja penjaminan mutu yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten atau kota sesuai kewenangannya. 97 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
e. melakukan jejaring yaitu satuan atau program pendidikan mengembangkan sistem informasi mutu pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang andal, terpadu, dan dalam jejaring yang menghubungkan antara penyelenggara satuan pendidikan; pemerintah kabupaten atau kota yang bersangkutan; pemerintah provinsi yang bersangkutan; Kementerian Agama, bagi satuan atau program pendidikan agama dan keagamaan; dan kementerian/lembaga lain penyelenggara satuan atau program pendidikan.
98 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
BAB V PENUTUP
Mutu
pendidikan
di
Indonesia
sebagaimana
dimaklumi
masih
cukup
memprihatinkan.Di luar berbagai prestasi akademis yang telah diraih oleh anak Indonesia di berbagai lomba ilmiah tingkat dunia, kita masih menghadapi masalah persebaran mutu pendidikan yang disebabkan oleh standar nasional Pendidikan yang belum dapat dipenuhi oleh pihak sekolah.Untuk itu, peningkatan mutu pendidikan masih merupakan salah satu program utama yang menjadi fokus perhatian Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan. Buku manual mutu ini diharapkan dapat dijadikan acuan sekolah untuk mencapai standar nasional pendidikan. Walaupun masih diakui bahwa taraf kemampuan sekolah/madrasah sangat beragam dan barangkali tidak semua sekolah/madrasah mampu mengukuti ketentuan pedoman ini. Namun besar harapan, secara bertahap sekolah memiliki program yang lebih nyata untuk pencapai SNP sesuai dengan harapan sekolah/madrasah, orang tua, dan pemerintah.
99 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku: Juran, Joseph M. &Godfrey, A. Blanton. (1998). Juran’s Quality Handbook . USA: The McGraw-Hill Companies, Inc. Sallis, Edward. (2002). TQM in Education. Third Edition. London: Kogan Page Ltd. Referensi Peraturan Perundang-undangan: Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang Program Percepatan Pembangunan
PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 TentangStandar Isi (SI) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 TentangStandar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12/2007 Tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13/2007 Tentang
Standar
Kepala
Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16/2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19/2007 Tentang Standar Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 25/2008 Tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 26/ 2008 Tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 27/2008 Tentang Standar Kualifikasi 100 | P a g e
- HASIL AUDIT SMP NEGERI 36 PALEMBANG