BAB I PENDAHULUAN
A Lata Latarr Be Bela laka kang ng
. Pembangunan Pembangunan kesehatan kesehatan merupakan merupakan bagian integral dari pembangunan pembangunan nasional nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga terwujud derajat kesehatan kesehatan yang optimal. optimal. Keberhasil Keberhasilan an pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Indera penglihatan sangat menentukan kualitas sumber daya manusia, karena karena ! " in#orm in#ormasi asi sehari sehari$ha $hari ri masukny masuknyaa melalu melaluii jalur jalur pengli penglihat hatan, an, melalu melaluii Penglihatan %% ", pen&iuman !,' ", peraba %,' ", dan penge&ap %, ". Dari hasil surey Kesehatan Indera Penglihatan dan Penglihatan tahun %**!$%**+ yang dilakukan di Proinsi menunjukkan bahwa prealensi kebutaan di Indonesia %,' ". Menurut - prealensi kebutaan yang melebihi % " bukan hanya masalah medis saja tetapi sudah merupakan maslah so&ial yang petlu ditangani se&ara lintas program dan lintas se&tor. Penyebab utama kebutaan adalah katarak (,/"), glau&oma (,0"), kelainan re#raksi (,%1"), dan penyakit$penyakit lain yang berhubungan dengan usia lanjut (,!"). Dalam Dalam rangka rangka menuru menurunkan nkan angka angka kebutaa kebutaan n ini, ini, - telah telah men&ana men&anangka ngkan n Vision 20202 The Right to Sight pada tanggal ! September %***, yang program Vision Vision 20202 The Right to Sight di kemudian kemudian ditindaklanjuti ditindaklanjuti dengan pen&anangan pen&anangan Vision
Indonesia pada tanggal %' 3ebruari 0 oleh Ibu Megawati Soekarnoputri. Dalam sidang world -ealth 4ssembly ke '* di 5enea, Mei 0+ dibahas berbagai isu penting dianta diantarany ranyaa pember pemberant antasa asan n kebutaa kebutaan n yang yang masih masih menjadi menjadi masala masalah h dunia, dunia, dengan dengan penyebab terbanyak adalah katarak dan tra&homa. Di Indonesia 6ero#talmia masih menjadi penyebab kebutaan yang disebabkan kekurangan itamin 4. Sebagai tindak lanjut atas pen&anangan 7ision 00 ini Departemen Kesehatan telah telah menyusun menyusun kebijakan$ke kebijakan$kebijaka bijakan n di bidang Kesehatan Indera Penglihatan Penglihatan yaitu2 8en&an 8en&anaa Strate Strategi gi 9asion 9asional al Penangg Penanggula ulangan ngan 5anggua 5angguan n Penglih Penglihata atan n dan Kebuta Kebutaan an (8enstranas P5PK) untuk men&apai 7ision 00 dan Pedoman Manajemen Kesehatan Indera Penglihatan dan Penglihatan. Kegiatan penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan di Proinsi dan Kabupaten:Kota akan di#okuskan pada 1 penyebab utama kebutaan yaitu katarak, kelainan re#raksi, 6ero#talmia, dan glau&oma. 9amun demikian adanya #o&us penanggulangan tersebut tidak menutup kemungkinan untuk mengangkat penyebab kebutaan yang spesi#ik yang ada di wilayah tersebut. Kegiatan pelayanan kesehatan kesehatan Indera dilaksanakan dilaksanakan oleh Puskesmas sebagai sarana sarana pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan strata pertama dan ;alai Kesehatan Mata Masyarakat (;KMM): ;alai Kesehatan Indera Masyarakat (;KIM) dan 8umah Sakit
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten:Kota yang menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dan mempunyai #uns #unsii
seba sebaga gaii
%) Peng Pengge gera rak k
pemb pemban angu guna nan n
berw berwaw awas asan an
kese keseha hata tan, n, 0) Pusa Pusatt
pemberdayaan masyarakat dan !) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam men&apai 7isi2 Ke&amatan Sehat, Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan wajib yaitu upaya promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak serta K;, upaya perbaikan gi=i masyarakat, pen&egahan dan pemberantasan penyakit menular serta serta upaya upaya pengoba pengobatan tan.. Selain Selain itu sesuai sesuai dengan dengan masala masalah h daerah daerah setemp setempat at dapat dapat dilaksanakan upaya kesehatan pengembangan. Kesehatan Indera Penglihatan termasuk dalam upaya kesehatan pengembangan Puskesmas yang dapat diintegrasikan dengan upaya kesehatan lainnya. 4gar program kesehatan Indera Penglihatan ini dapat dikelola baik dari aspek manajemen di tingkat Puskesmas maupun aspek pelayanan kepada masyarakat yang men&akup promoti#, preenti#, dan kurati#, maka diperlukan suatu pedoman pelayanan kesehatan Indera Penglihatan di Puskesmas. Pedoman ini akan menjadi a&uan bagi petugas Puskesmas dalam pelaksanaan dan pengembangan program kesehatan Indera Penglihatan di wilayah kerja Puskesmas.
B Tujuan
%. >ujuan umum 2 Meningkatkan derajat kesehatan Indera Penglihatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas. 0. >ujuan Khusus 2 a. Menungkatmya Menungkatmya pengetahuan pengetahuan dan ketrampi ketrampilan lan petugas petugas kesehtan kesehtan dan kader b. Meningkatnya kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat untuk memelihara kesehatan dalam menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutaan &. Meni Mening ngka katny tnyaa jang jangka kauan uan pelay pelayan anan an Kese Kesehat hatan an Inder Inderaa Pengl Penglih ihat atan an kepa kepada da masyarakat d. Mening Meningkat katnya nya &akupan &akupan pelaya pelayanan nan Kesehatan Kesehatan Indera Indera Pengli Penglihat hatan an masyar masyarakat akat melalui deteksi dini
C Sasaran
%. Sasaran Primer 2 ;ayi •
;alita 4nak usia sekolah: remaja •
enaga kesehatan • Kader • >okoh masyarakat • 5uru • •
D, Ruang Lingkup
8uang
lingkup
bahasan
pada
pedoman
pelayanan
kesehatan
Indera
Penglihatan di Puskesmas ini dibatasi pada pelayanan kesehatan M4>4 dasar yang bisa dilaksanakan di Puskesmas dengan merujuk kasus$kasus yang tidak bisa ditangani ke 8umah Sakit. Di samping itu pedoman ini juga memberikan pengetahuan
tentang
bagaimana pimpinan Puksemas dapat melaksanakan pengelolaan program Kesehatan Indera Penglihatan di Puskesmas
D Batasan Operasional
%. Puskesmas 2 Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten : kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja. 0. Kesehatan Indera Penglihatan adalah pelayanan kesehatan Indera Penglihatan di Puskesmas ini dibatasi pada pelayanan kesehatan Mata dasar yang bisa dilaksanakan di Puskesmas dengan merujuk kasus$kasus yang tidak bisa ditangani ke 8umah Sakit. !. Pelayanan kesehatan Indera Penglihatan di dalam gedung dapat dilakukan dengan mengintegrasikan dalam upaya kesehatan wajib Puskesmas. Kegiatan diluar gedung terutama menga&u pada upaya promoti# dan preenti# serta penjaringan kasus dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam rangka men&iptakan kemandirian masyarakat. Pelayanan oleh tenaga pro#esional serta penatalaksanaannya dikoordinasikan oleh pengelola program Kesehatan Indera Penglihatan di Puskesmas
! LANDASAN HU"U#
%
ahun 0* tentang Kesehatan.
0
ahun %**/ tentang Penyandang ?a&at (@embaran 9egara >ahun %**/ 9omor *, >ambahan @embaran 9egara !+/)A ! ahun 01 tentang Pemerintahan Daerah (@embaran 9egara >ahun %*** 9omor %0', >ambahan @embaran 9egara 11!/)A 1 ahun 01 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan DaerahA ' ahun 01 tentang Praktik Kedokteran + Peraturan Pemerintah 9omor !0 >ahun %**+ tentang >enaga Kesehatan (@embaran 9egara >ahun %**+ 9omor 1*, >ambahan @embaran 9egara !+!/)A / Peraturan Pemerintah 9omor 1! >ahun %** tentang ahun %** 9omor /, >ambahan @embaran 9egara !/'1)A Peraturan Pemerintah 8epublik Indonesia 9omor 0' >ahun 0 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah tonomA * Keputusan Menteri Kesehatan 8I 9omor %!%:MB9KBS:SK: CI:0% tentang Sistem Kesehatan 9asionalA % Kepmenkes 9omor %0:MB9KBS:SK:II:01 >entang Kebijakan Dasar Puskesmas %% Keputusan Menteri Kesehatan 8I no. /*:Menkes:SK:CI:0+ tentang 8en&ana Strategi 9asional Penanggulangan 5angguan Penglihatan dan Kebutaan untuk men&apai tujuan Sound -earing 0!
BAB II STANDART "ETENA$AAN
A "uali%ikasi Su&'er Da(a #anusia
Semua karyawan Puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan mulai dari Kepala Puskesmas ,tenaga kesehatan lainnya dan pengelolah program yang berkaitan dengan Kesehatan Indera Penglihatan. Penanggung jawab kegiatan Kesehatan Indera Penglihatan merupakan koordinator dalam melaksanakan kegiatan Kesehatan Indera Penglihatan di Puskemas Maesan 4dapun yang menjadi kuali#ikasi atau standart minimal pemegang program
Na&a )a'atan
%
Dokter
0
Penanggung awab Program
!
+
Distri'usi "etenagaan
"uali%ikasi or&al* Pen+i+ikan Dokter
Serti%ikat*Cre+entiallin g
D! Keperawatan, D! Kebidanan
Pelatihan Indera Penglihatan Pelatihan Indera Penglihatan
D! Keperawatan, D! Kebidanan
Pelatihan Indera Penglihatan
D! 4nalis Kesehatan
Pelatihan @aboratorium
Pengaturan dan penjadwalan kegiatan pelayanan Program Kesehatan Indera Penglihatan di Puskesmas yang dikoordinir oleh penanggung jawab Program Indera sesuai dengan kesepakatan.
9o %
9ama abatan Dokter
Peran ;ertanggung jawab dalam pemeriksaan diagnosti& paasien 5anggaun Penglihatan, pengobatan dan rujukan pasien
0
Penanggung jawab Program Indera Penglihatan
;ertanggung jawab dalam kasus Indera Penglihatan
Pelaksana Program Indera Penglihatan
Melaksanakan program Indera Penglihatan
!
>ugas %. Melakukan pemeriksaan pasien 5anggaun Penglihatan 0. Menegakkan diagnosti& !. Memberikan pengobatan kepada pasien 5anggaun Penglihatan 1. Melakukan upaya rujukan kepada pasien 5anggaun Penglihatan %. Membuat peren&anaan kasus Indera Penglihatan 0. Mendeteksi se&ara dini kasus Indera Penglihatan !. Melakukan monitoring dan ealuasi kasus Indera Penglihatan 1. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pengendalian kasus 5angguan Penglihatan '. Melaksanakan koordinasi dengan lintas sektor, lintas program dan Dinas Kesehatan +. Melaksanakan koordinasi pengedaan dan pemeliharaan logistik termasuk obat untuk kasus 5anggaun Penglihatan dibagian #armasi puskesmas dan Dinas Kesehatan /. Melaksanakan koordinasi pengobatand dan perawatan pasien 5anggaun Penglihatan dengan #asyankes . Melaksanakan sistem in#ormasi pengobatan pasien gangguang 5angguan Penglihatan %. Melaksanakan Progran Indera Penglihatan 0. Mendeteksi se&ara dini
kasus Indera Penglihatan !. Melaksakan koordinasi dengan lintas sektor, lintas program dan Dinas Kesehatan 1
Promkes
;ertanggung jawab dalam promosi Kesehatan
%. Melakukan promosi Kesehatan tentang program Indera Penglihatan 0. Melaksakan koordinasi dengan lintas sektor, lintas program dan Dinas Kesehatan
BAB III STANDAR ASILITAS DAN SARANA
A! DENAH RUAN$
Koordinasi pelaksanaan kegiatan pelayanan Pasien gangguan Penglihatan di lakukan oleh penanggung jawab program Kesehatan Indera yang menempati ruang ;P
a. b. &. d. e.
%. Kit pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan ;uku Ishihara >es @ampu Senter untuk periksa : Pen light @ensa
BAB I TATA LA"SANA PELA-ANAN A! PELA"SANAAN "E$IATAN .! Sosialisasi
Sosialisasi ini diberikan kepada sta# Puskesmas, lintas sektor, kader$kader kesehatan, guru$guru ujuan sosialisasi agar mereka mendapatkan in#ormasi se&ara jelas mengenai program kesehatan Indera Penglihatan di Puskesmas dan masalah$masalah gangguan Penglihatan dan Kebutaan. /! Pelati0an Pelatihan diberikan kepada2 Kader, guru
a. Pelayanan di dalam gedung Puskesmas, berupa2 %) Penyuluhan kesehatan Indera Penglihatan 0) Penjaringan kasus$kasus penyakit mata dan kebutaan serta gangguan #ungsi penglihatan melalui rawat jalan pengobatan !) Pemeriksaan dan tindakan medis pelayanan kesehatan Indera Penglihatan Primer 1) 8ujukan kasus$kasus penyakit mata b. Pelayanan di luar gedung Puskesmas Kegiatan Pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan tersebut adalah2 %) Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat anak sekolah, kelompok pekerja non #ormal, dan lain$lain 0) Penjaringan kasus$kasus gangguan penglihatan dan kebutaan oleh kader, guru
%. Pembinaan peran serta masyarakat @angkah$langkah untuk menjalin kemitraan2 a. Identi#ikasi dan analisis masalah kesehatan Indera Penglihatan >abel 0. ?ontoh Matriks 4nalisis Masalah
#ASALAH "ESEHATAN INDERA PEN$LIHATAN Katarak Kelainan re#raksi 5laukoma Cero#talmia
PERILA"U -$ DIHARAP"AN DARI INDIIDU*"ELUAR$A Dala& #en2ega0 Dala& #engatasi
b. Pemberdayaaan masyarakat Dalam pembinaan peran serta masyarakat maka peran kader sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan program kesehatan indera Penglihatan ini. @angkah$langkah pemberdayaan masyarakat melalui kader dalam upaya kesehatan Indera Penglihatan adalah 2 % Membantu dan membimbing kader dalam menyusun ren&ana kegiatan upaya kesehatan Indera Penglihatan di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan Indera Penglihatan yang ada. 0 Membimbing dan memonitor kegiatan kader ! Membantu dan membimbing kader untuk mengenal masalah dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh kader 1 Membantu dan membimbing kader dalam pelaksanaan kegiatan tindak lanjut. ' Membantu dan membimbing kader untuk meme&ahkan masalah dan hambaan yang dihadapi. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader perlu dilakukan pelatihan kader sehingga dapat melakukan deteksi dini kasus gangguan Indera Penglihatan di masyarakat. &. Promosi kesehatan Indera Penglihatan Haitu pemberian in#ormasi terus menerus kepada masyarakat tentang2 Masalah umum dan khusus gangguan Penglihatan dan Kebutaan • ;ahaya gangguan Penglihatan dan Kebutaan • Pen&egahan gangguan Penglihatan dan Kebutaan • Dengan pemberian in#ormasi se&ara terus menerus diharapkan masyarakat menjadi tahu, mau dan mampu melaksanakan pemeliharaan, pen&egahan dan pengobatan masalah gangguan Penglihatan dan Kebutaan
d
;ina Suasana Haitu upaya penggalangan kemitraan antar berbagai kelompok masyarakat (tokoh masyarakat, tokoh agama,dll) untuk men&iptakan suasana:mengembangkan kerjasama yang mendukung penyuluhan masalah kesehatan indera Penglihatan. ;ina suasana dapat dilaksanakan melalui kegiatan pelatihan, mengadakan lokakarya, sarasehan dan penyuluhan atau menyampaikan laporan studi banding ke daerah lain yang telah berhasil.
Di tingkat ke&amatan, pimpinan Puskesmas bersama$sama dengan koordinator promosi kesehatan menjalin kerjasama dengan lintas sektor terkait di ke&a matan sehingga tersusun suatu kesepakatan2 pembagian tugas, pembagian wilayah, jadwal, kegiatan, dan superisi terpadu. -al ini untuk menghindari kegiatan yang tumpang tindih, tetapi menghasilkan pembinaan yang berkesinambungan. e. 4dokasi Haitu upaya untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari penentu kebijakan. ahapan dan tujuan adokasi2 % 4danya pemahaman:kesadaran tentang pentingnya masalah kesehatan Indera Penglihatan 0 4danya ketertarikan untuk mengatasi:solusi masalah ! 4danya kemauan untuk men&ari alternati# tindakan solusi masalah 1 4danya kesepakatan satu tindakan solusi masalah ' 4danya kesepakatan tindak lanjut + 4danya komitmen dan dukungan (kebijakan, sumber daya, regulasi, dll dalam penanggulangan gangguan Penglihatan dan Kebutaan)
BAB LO$ISTI"
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan di Puskesmas dibuat dalam ren&ana usulan kegiatan ( <8K ) yang selanjutnya dibahas pada pertemuan @okakarya Mini lintas program di Puskesmas , kemudian di hasilkan kesepakatan dalam bentuk ren&ana pelaksanaan kegiatan ( 8PK ). Persediaan bat kesehatan Penglihatan
BAB I "ESALA#ATAN SASARAN
Dalam peren&anaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan di Puskesmas perlu di perhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identi#ikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Misal 2 1. Salah Pemberian Obat (Pemberian Obat yang tidak tepat atau tidak rasional) Salah pemberian obat
yang
dimaksud
adalah
Pemberian
atau
Pemakaian Obat yang tidak rasional seperti Meresepkan Obat dengan berlebihan, meresepkan obat yang salah, atau meresepkan obat yang lebih dari satu jenis dan meresepkan obat yang kurang
Upaya Pencegahan: a. Anamnesa Pasien dengan benar dan tegakkan diagnose dengan tepat b. Lakukan Pemeriksaan erat adan dan pemeriksaan !sik secara tepat. c. Saat obat akan diserahkan pada pasien atau keluarga pasien, beritahukan cara meminum obat sampai pasien atau keluarga pasien benar benar mengerti. "ara Penanganan #ika $erjadi: a. Segera datangi pasien ke rumahnya dengan memba%a obat yang benar, baik obat belum diminum atau sudah diminum oleh pasien, segera tukar obat yang salah dengan obat yang benar. b. &si 'ormulir kejadian nyaris cedera dan 'ormulir keselamatan pasien lainnya c. Segera laporkan kejadian kepada $im (eselamatan Pasien sebelum ) * + jam. 2. Salah Dosis Obat Upaya Pencegahan: a. $imbang berat badan b. $etapkan dosis obat sesuai berat badan c. $uliskan dosis obat yang tepat sesuai berat badan d. Pengobatan dimulai dengan dosis separuh lebih sedikit dari dosis yang diberikan pada de%asa muda e. Pilih obat yang memberikan rasio paling menguntungkan
ara Penanganan !ika "er#adi: a. Segera ganti resep obat dan obat sesuai dengan dosis b. &si 'ormulir kejadian nyaris cedera dan 'ormulir keselamatan pasien lainnya c. Segera laporkan kejadian kepada $im (eselamatan Pasien sebelum ) * + jam
$. %esiko #atuh atau ter#adinya cidera saat penderita &eriksa 'esehatan ndera Penglihatan Upaya Pencegahan: a. Memberikan Penyuluhan dan moti-asi kepada keluarga (esehatan &ndera Penglihatan un tuk mendukung dalam pelaksanaan posyandu (esehatan &ndera Penglihatan. b. Melakukan screening atau home -isit bagi (esehatan &ndera Penglihatan yang rentan atau tidak mampu untuk datang ke Puskesmas Penglihatan.
untuk
mendapatkan
pelayanan
(esehatan
&ndera
ara Penanganan !ika "er#adi: a. Segera lakukan Pemeriksaan !sik terhadap (esehatan &ndera Penglihatan, jika terjadi (ega%at daruratan segera ujuk ke Puskesmas untuk mendapatkan Penanganan lebih Lanjut. b. &si 'ormulir kejadian nyaris cedera dan 'ormulir keselamatan pasien lainnya c. Segera laporkan kejadian kepada $im (eselamatan Pasien sebelum ) * + jam.
BAB II "ESELA#ATAN "ER)A
Dalam peren&anaan sampai pelaksanaan kegiatan pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan di Puskesmas perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan Puskesmas dan lintas sektor
terkait dengan melakukan identi#ikasi resiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan.
Masalah keselamatan kerja yang sering atau potensial terjadi di program Kesehatan Indera Penglihatan mungkin bisa terjadi jika petugas Kesehatan Indera Penglihatan
tidak
waspada
terhadap
kegiatan
atau
penyakit
yang
sedang
diselidiki.;eberapa hal yang dapat memungkinkan Kejadian yang tidak diinginkan atau potensial terjadi pada petugas Kesehatan Indera Penglihatan. %. >ertular Penyakit saat melakukan Pemeriksaan Kesehatan2 ;eberapa kasus yang berkaitan dengan tugas ; paru, -I7:4IDS %.%
BAB III PEN$ENDALIAN #UTU
Indikator mutu pada Program Kesehatan Indera Penglihatan di Puskesmas Maesan antara lain dapat dilihat dari beberapa hal yaitu 2 4. Sudut pandang Petugas 2 %. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal 0. Kesesuain petugas yang melaksanakan kegiatan !. >er&apainya indikator kegiatan pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan di Puskesmas 1. Permasalahan di bahas pada tiap pertemuan @okakarya mini tiap triwulan
;. Sudut pandang Sasaran 2 %. Meningkatkan kesadaran pada Pasien 5angguan Penglihatan untuk membina sendiri kesehatannya. 0. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat termasuk keluarganya dalam menghayati dan mengatasi kesehatan Pasien 5anngguan Penglihatan !. Meningkatkan jenis dan jangkauan kesehatan Pasien 5anngguan Penglihatan 1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Pasien 5angguan Penglihatan '. Meningkatkan harapan hidup dan kemandirian Kesehatan Indera Penglihatan
BAB I3 PENUTUP
Pedoman ini di gunakan sebagai a&uan bagi pengelola Program Kesehatan Indera Penglihatan di Puskesmas dan lintas sektor terkait dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan di Puskesmas.
D*"% S (A$A P/01A0$A222222222222222222222222222 3&SUSU0 OL/42222222222222222222222222222.. A &
P/03A4ULUA0222222222222222222..
22222 A. Latar elakang2222222222222222222222222
. $ujuan222222222222222222222222222 22. ". Sasaran22222222222222222222222222 22.. 3. uang Lingkup222222222222222222222222.. /. atasan Opresional2222222222222222222222 5. Landasan 4ukum22222222222222222222222. A && S$A03A (/$/0A1AA0222222222222222222.. A. (uali!kasi Sumber daya manusia22222222222222 . 3istribusi (etenagaan22222222222222222222. ". #ad%al (egiatan22222222222222222222222.. A &&& S$A03A 5AS&L&$AS222222222222222222222 A. 3enah uangan22222222222222222222222.. . Standart 5asilitas22222222222222222222222 A &6 $A$A LA(SA0A22222222222222222222222.. A. Lingkup (egiatan Pemberdayaan Masyarakat222222.. . Mekanisme Pelaksanaan (egiatan Pelayanan2222222 ". Permasalahan (esehatan &ndera Penglihatan22.. 222222222222222. 3. Pembinaan (esehatan &ndera Penglihatan2222222222222. A 6 LO1&S$&(22222222222222222222222222. A 6&
(/S/LAMA$A0
SASAA022222222222222222 A 6&&
(/S/LAMA$A0
(/#A2222222222222222222..
A 6&&& P/01/03AL&A0 MU$U222222222222222222.. A &7 P/0U$UP222222222222222222222222222.
Disusun Oleh: ). drg. "icik 0orma &sa +. An%ar 4idayat, Amd. (ep. 8. dr. 4j. 9udia "handra%ati . dr. 3joko S ;. drg. atna Sari 3e%i <. 4ani' 0ur A!'ah =. Agung idyanto, AM3 >. o?k Sutikno, S.Pd @. 4a'ni Ainun Ari' ( Amd.(ep ).udericus udi Santoso, S.(ep., 0ers
P+DO&, P%O-%& UP '+S+/", ,D+% P+,-0/", PUS'+S&S &+S,
PUS'+S&S &+S, D,S '+S+/", 'UP"+, O,DOOSO "/U, 2314
"ATA PEN$ANTAR
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten:Kota yang menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dan mempunyai #unsi
sebagai
%) Penggerak
pembangunan
berwawasan
kesehatan, 0) Pusat
pemberdayaan masyarakat dan !) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam men&apai 7isi2 Ke&amatan Sehat, Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan wajib yaitu upaya promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak serta K;, upaya perbaikan gi=i masyarakat, pen&egahan dan pemberantasan penyakit menular serta upaya pengobatan. Selain itu sesuai dengan masalah daerah setempat dapat dilaksanakan upaya kesehatan pengembangan. Kesehatan Indera Penglihatan termasuk dalam upaya kesehatan pengembangan Puskesmas yang dapat diintegrasikan dengan upaya kesehatan lainnya. 4gar program kesehatan Indera Penglihatan ini dapat dikelola baik dari aspek manajemen di tingkat Puskesmas maupun aspek pelayanan kepada masyarakat yang men&akup promoti#, preenti#, dan kurati#, maka diperlukan suatu pedoman pelayanan kesehatan Indera Penglihatan di Puskesmas. Pedoman ini akan menjadi a&uan bagi petugas Puskesmas dalam pelaksanaan dan pengembangan program kesehatan Indera Penglihatan di wilayah kerja Puskesmas.. Pedoman praktis merupakan penjabaran dari buku pedoman
;ondowoso, % januari 0%' Penanggung awab Program Kesehatan Indera Penglihatan
-ani# 9ur 4#i#ah.S.Kep,9ers