SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AULIA JAKARTA NOMER : 086/RS/SK-DIR/XI/2015 086/RS/SK-DIR/XI/2015 TENTANG KEBIJAKAN PEMBERIAN PELAYANAN PASIEN PADA TAHAP TERMINAL DIREKTUR RSIA AULIA JAKARTA JAKARTA
Menimbang :a. Bahwa dalam rangka rangka peningkatan peningkatan mutu mutu pelayanan pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Aulia Jakarta b. Bahwa untuk maksud tersebut diatas dapat dilakukan dengan Pemberian Pelayanan pada pasien terminal yg dikhusukan kepada pasien beragama Islam yang dirawat di RSIA Aulia Mengin Mengingat gat :
1.Unda 1.Undang ngun undan dang g RI RI !"me !"merr #$ tahun tahun %&&' %&&' tent tentang ang (esehat (esehatan an %.Undangundang !"mer )) tahun %&&' tentang Rumah Sakit #.(eputusan Mentri (esehatan RI !"mer 1###*Menk 1###*Menkes*S(*+ es*S(*+II*1' II*1''' '' tentang tentang Standar Standar Pelayanan Pelayanan Rumah Rumah Sakit ).Surat (eputusan Menteri (esehatan RI !"mer 1%'*Menkes*S(*II*%&&, tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit -.(e -.(epu putu tusa san n ir/ ir/en en 0anmed nmed (.& (.&&. &.&$ &$.# .#..-.1 .1,$ ,$$ $ tent tentan ang g Ped"man Persetu/uan 2indakan 2indakan Medik. In3"m 4"nsent. 1''' $. (eputusan (epala inas (esehatan Per"5insi aerah (husus Ibu ("ta Jakarta6 !"mer %,7- 2ahun %&1- tentang Perubahan Jenis Rumah Sakit Ibu dan Anak AU8IA Men/adi Rumah Sakit Umum AU8IA 7.Surat Rek"mendasi (epala inas (esehatan Pr"5insi aerah (hus (husus us Ibu Ibu ("ta ("ta Jaka Jakart rta6 a6 !"m" !"m"rr 7#$$ 7#$$* *1. 1.77 77'. '.# # tent tentan ang g Rek"mendasi I9in prasi"nal Rumah Sakit Umum AU8IA AU8IA ,. (eputasan P2. 8ia5ansya Utama !"mer &%#*P28U*S(*+I*%&1&%#*P28U*S(*+I*%&1tentang Mana/emen Pengel"laan Rumah Sakit AU8IA '.asil Rapat ireksi Rumah Sakit AU8IA tanggal tanggal 1- kt"ber %&1- tentang Akreditasi Rumah Sakit 2ahun 2ahun %&1-
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : (esatu : (;BIJA(A! IR;(2UR RUMA SA(I2 AU8IA JA(AR2A 2;!2A!< P;8A0A!A! PAA PASI;! 2;RMI!A8 (edua : Memberlakukan Pelayanan pada Pasien 2erminal di Rumah Sakit Aulia Jakarta. (etiga : Peraturan ini berlaku se/ak tanggal ditetapkanya dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini6 akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
itetapkan di Jakarta Pada tanggal 1$ n"5ember %&1 irektur6
r.
2embusan : 1. Ruang rawat inap %. Instalasi gawat darurat #. Perinat"l"gi ). Ruang "perasi
P;8A0A!A! PASI;! 2AAP 2;RMI!A8
S2A!AR PRS;UR P;RASI!A8 P;!<;R2IA!
2UJUA!
(;BIJA(A!
!"."kumen: &1.1
!". Re5isi : &&
alaman : >
2anggal 2erbit : 1$ !"5ember %&1-
itetapkan leh : irektur 2erkait
r.
PRS;UR
U!I2 2;R(AI2 (UM;! 2;R(AI2
'.asil Rapat ireksi Rumah Sakit AU8IA tanggal 1kt"ber %&1- tentang Akreditasi Rumah Sakit 2ahun %&11. Pelayanan Pasien 2erminal se?ara rutin a. Petugas ker"hanian mendapatkan data pasien sesuai agama* keyakinan yang dianut "leh pasien6 dalam pr"ses pengka/ian awal keperawatan b. Petugas rawat inap memberikan pen/elasan tentang /adwal rutin pelayanan ker"hanian kepada pasien setelah "rientasi pasien sesuai data agama* keyakinan yang didapat ?. Petugas ker"hanian yang hadir mengisi da3tar hadir di nurse stati"n area pasien dirawat d. Petugas ruangan rawat inap memperkenalkan pasien kepada petugas ker"hanian e. Petugas ker"hanian melakukan a?ara kegiatan ker"hanian kepada pasien sesuai agama* keyakinan pasien tanpa menggagu pasien lain 3. Petugas rawat inap men?atat setiap pelayanan ker"hanian dalam 3"rmulir ?atatan perekmbangan pasien terintegrasi. %. Pelayanan pasien terminal atas permintaan pasien dan keluarga a. Pasien atau keluarga mengisi dan menandatangani 3"rmulir penga/uan permintaan pelayanan ker"hanian kepada petugas ruangan b. Petugas menyerhkan 3"rmulir permintaan pelayaan ker"hanian kepada pasien dan keluarga untuk diisi ?. Petugas rawat ianp memanggil petugas ker"hanian untuk melakukan a?ara ker"hanian sesuai agama dam keyakinan pasien g. Petugas ker"hanian yang hadir mengisi da3tar hadir di nurse stati"n area pasien dirawat h. Petugas ruangan rawat inap memperkenalkan pasien kepada petugas ker"hanian i. Petugas ker"hanian melakukan a?ara kegiatan ker"hanian kepada pasien sesuai agama* keyakinan pasien tanpa menggagu pasien lain /. Petugas rawat ianp men?atat setiap pelayanan ker"hanian dalam 3"rmulir ?atatan perekembangan pasien terintegrasi. 1. Ruang rawat ianp %. Instalasi gawat darurat "kumentasi pelayanan pasien tahap terminal dalam rekam medis
FORMULIR TINDAKAN PELAYANAN PADA PASIEN TAHAP TERMINAL
=RMU8IR 2I!A(A! P;8A0A!A! PAA PASI;! 2AAP 2;RMI!A8 I;!2I2AS PASI;! !ama Usia Jenis kelamin Alamat lengkap : !"m"r rekam medis
:
IA
:
: : :
S2A2US 2;RMI!A8 @/awab dengan ya atau tidakC Apakah pasien ini dilakukan tindakan pelayanan tahap terminal D Jika /awaban T!"#$% berikan alasan :..................................................... ("ndisi pasien mengindikasikan bahwa pelayanan tidak mungkin e3ekti3 atau berhasil /ika dilakukan pelayanan tahap terminal. Pasien* keluarga bersedia dilakukan pelayanan pada tahap terminal. Alasan6 sebutkan:EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE KOMUNIKASI @/awab dengan ya atau tidakC iskusikan dengan pasien * keluarga6 /ika tidak berikan pelayanan tahap terminal . Alasan % sebutkan:EEEEEEEEEEE
N"&" D'#()* A+"&"( L),#". D'#()* T",!" T",", D'#()* T","+ !", "#( .),",!"(",",", T","+ P),,"", U+",
: : : : :
RUMAH SAKIT
AULIA
J+ J)*# R"3" N' 15% J""#"*4"% J"#"*(" S)+"(", 12620 T)+./F" 0217 2 02089 86 605
PEDOMAN PENGORAGNISASIAN PELAYANAN PASIEN TAHAP TERMINA END ' LIFE 7
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Pu/i dan syukur kami pan/atkan kepada 2uhan 0ang Maha ;sa atas segala berkat dan anugrahnya yang telah emberikan kepada penyusunan6 sehingga Buku Panduan Pelayanan 2erminal di Rumah Sakit Aulia Jakarta ini dapat selesai disusun. Buku panduan ini merupakan panduan ker/a dalam memberikan pelayanan Pelayanan (er"hanian di Rumah Sakit Aulia Jakarta alam panduan ini diuraikan tentang penegertian dan tatalaksana dalam memberikan Pelayanan (er"hanian pada Pasien 2erminal di Rumah Sakit Aulia Jakarta 2idak lupa penyusun menyampaikan terimakasih yang sedalamdalamnya atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Ped"man Pelayanan (er"hanian Rumah Sakit Aulia Jakarta. Jakarta6 =ebruari %&1%
Penyusun
PEDOMAN PENGORGANISASIAN PELAYANAN PASIEN TAHAP TERMINAL END ' LIFE 7
BAB 1 PENDAHULUAN
I
LATAR BELAKANG
Pasien yang menu/u akhir hidupnya6 dan keluarganya6 memerlukan asuhan yang ter3"kus akan kebutuhan mereka yang unik. Pasien dalam tahap terminal dapat mengalami ge/ala yang berhubungan dengan pr"ses penyakit atau terapi kurati3 atau memerlukan bantuan yang berhubungan dengan masalahmasalah psik"s"sial6 spiritual dan budaya yang berkaitan dengan kematian dan pr"ses kematian. (eluarga dan pemberi pelayanan dapat diberikan kel"nggaran dalam melayani angg"ta keluarga pasien yang sakit terminal atau membantu meringankan rasa sedih dan kehilangan.
II
TUJUAN
2u/uan rumah sakit untuk memberikan asuhan pada akhir kehidupan harus mempertimbangkan tempat asuhan atau pelayanan yang diberikan @seperti h"spi?e atau unit asuhan palliati3C6 tipe pelayanan yang diberikan dan kel"mp"k pasien yang dilayani. Rumah sakit mengembangkan pr"ses untuk mengel"la pelayanan akhir hidup. Pr"ses tersebut adalah : 1.
Memastikan bahwa ge/alage/alanya akan dilakukan asesmen dan
%.
dikel"la se?ara tepat. Memastikan bahwa pasien dengan penyakit terminal dilayani dengan
#.
h"rmat dan respek. Melakukan asesmen keadaan pasien sesering mungkin sesuai kebutuhan
).
untuk mengidenti3ikasi ge/alage/ala. Meren?anakan pendekatan pre5enti3 dan terapeutik dalam mengel"la
-.
ge/alage/ala. Mendidik pasien dan sta3 tentang pengel"laan ge/alage/ala.
III
PRINSIP PELAYANAN PASIEN PADA TAHAP TERMINAL AKHIR HIDUP7 1. Rumah sakit memberikan dan mengatur pelayanan akhir kehidupan. %. Asuhan pasien dalam pr"ses kematian harus meningkatkan kenyamanan
dan keh"rmatannya. I;
MAKSUD DAN TUJUAN PELAYANAN PADA TAHAP TERMINAL AKHIR HIDUP7 Pasien yang dalam pr"ses kematian mempunyai kebutuhan khusus untuk
dilayani dengan penuh h"rmat dan kasih. Untuk men?apai ini semua s ta3 harus sadar akan uniknya kebutuhan pasien dalam keadaan akhir kehidupannya. Perhatian terhadap kenyamanan dan martabat pasien mengarahkan semua aspek asuhan selama stadium akhir hidup. Asuhan akhir kehidupan yang diberikan rumah sakit termasuk : 1. Pemberian peng"batan yang sesuai dengan ge/ala dan keinginan pasien %. #. ). -.
dan keluargaF Menyampaikan isu yang sensiti3 seperti aut"psi dan d"nasi "rgan Mengh"rmati nilai yang dianut pasien6 agama dan pre3erensi budayaF Mengikutsertakan pasien dan keluarganya dalam semua aspek pelayananF Memberi resp"n pada masalahmasalah psik"l"gis6 em"si"nal6 spiritual dan budaya dari pasien dan keluarganya. Untuk men?apai tu/uan ini semua sta3 harus menyadari akan kebutuhan pasien yang unik pada akhir hidupnya @lihat /uga P(.%.-6 Maksud dan 2u/uanC. Rumah sakit menge5aluasi mutu asuhan akhir kehidupan6 berdasarkan e5aluasi @serta persepsiC keluarga dan sta36 terhadap asuhan yang diberikan..
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI K',!4 T)*&,"+ adalah suatu k"ndisi yang disebabkan "leh ?edera atau penyakit dimana ter/adi kerusakan "rgan multiple yang dengan pengetahuan dan tekn"l"gi kesehatan terkini tak mungkin lagi dapat dilakukan perbaikan sehingga akan menyebabkan kematian dalam rentang waktu yang singkat. Pengaplikasian terapi untuk memperpan/angG mempertahankan hidup hanya akan bere3ek dan memperlama pr"ses penderitaan* sekarat pasien. P"4), T"<". T)*&,"+ adalah pasien dengan k"ndisi terminal yang makin
lama makin memburuk. P"4), adalah penerima /asa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam keadaan sehat maupun sakit. M"( K+,4 adalah henti na3as @tidak ada gerak na3as sp"ntanC ditambah henti sirkulasi @/antungC t"tal dengan semua akti5itas "tak terhenti6 tetapi tidak ire5ersibel. M"( B'+'4 adalah pr"ses mati* rusaknya semua /aringan6 dimulai dengan neur"n "tak yang men/adi nekr"tik setelah kirakira 1 /am tanpa sirkulasi6 diikuti "leh /antung6 gin/al6 paru dan hati yang men/adi nekr"tik selama beberapa /am atau hari. M"( B"(", O("# adalah keadaan dimana ter/adi kerusakan seluruh isi sara3* neur"nal intrakranial yang tidak dapat pulih termasuk batang "tak dan serebelum A+"( B",( N"."4 ;),(+"('*7 adalah alat yang digunakan untuk membantu sebagian atau seluruh pr"ses 5entilasiuntuk mempertahankan "ksigenasi =(<'+!, +) 4..'*( adalah penundaan bantuan hidup =(',4),( !"+"& .*')4 #)!'#()*", adalah pernyataan setu/u
@?"nsentC atau i/in dari sese"rang @pasienC yang diberikan se?ara bebas6 rasi"nal6 tanpa paksaan @5"luntaryC terhadap tindakan ked"kteran yang akan dilakukan terhadapnya sesudah mendapatkan in3"rmasi yang ?ukup @in3"rmedC tentang ked"kteran yang dimaksud D',"4 O*", adalah tindakan memberikan "rgan tubuh dari d"n"r kepada resipien. P)*""(", P"+"( adalah upaya medik untuk meningkatkan atau mempertahankan kualitas hidup pasien dalam k"ndisi terminal. RUANG LINGKUP Aspek (eperawatan : Banyak masalah yang melingkupi k"ndisi terminal pasien6 yaitu mulai dari titik yang aktual dimana pasien dinyatakan kritis sampai diputuskankan meninggal dunia atau mati. Sese"rang dinyatakan meninggal* mati apabila 3ungsi /antung dan paru berhenti6 kematian sistemik atau kematian sistem tubuh lainnya ter/adi dalam beberapa menit6 dan "tak merupakan "rgan besar pertama yang menderita kehilangan 3ungsi yang ire5ersibel6 selan/utnya "rgan"rgan lain akan mati. Resp"n pasien dalam k"ndisi terminal sangat indi5idual tergantung ("ndisi 3isik6 psik"l"gis6 s"sial yang dialami6 sehinggadampak yang ditimbulkanpadatiapindi5idu/ugaberbeda.al ini mempengaruhi tingkat kebutuhan dasar yang ditun/ukan "leh pasien terminal. Menurut ;lisabeth (bler R"ss6 M..6ada - 3ase men/elang kematian6 yaitu : a enial @3ase penyangkalan * pengingkaran dirC imulai ketika "rang disadarkan bahwa ia menderita penyakit yang parah dan dia tidak dapat menerima in3"rmasi ini sebagai kebenaran dan bahkan mungkin mengingkarinya. Penyangkalan ini merupakan mekanis pertahanan yang a?apkali ditemukan pada hampir setiap pasien pada saat pertama mendengar berita menge/utkan tentang keadaan dirinya. b Anger @3ase kemarahanC : 2er/adi ketika pasien tidak dapat lagi mengingkari kenyataan bahwa ia akan meninggal. Masanya tiba dimana ia mengakui6 bahwa kematian memang sudah dekat. 2etapi kesadaran ini seringkali disertai dengan mun?ulnya ketakutan dan kemarahan. (emarahan ini seringkali diekspresikan dalam sikap rewel dan men?ari?ari kesalahan pada pelayanan di rumah sakit atau di rumah. Umumnya pemberi pelayanan6 tidak menyadari6 bahwa tingkah laku pasien sebagai ekspresi dari 3rustasi yang dialaminya. Sebenarnya yang dibutuhkan pasien adalah pengertian6 bukan argumentasiargumentasi dari "rang"rang yang tersinggung "leh karena kemarahannya.
? Bargaining @3ase tawar menawarC.Ini adalah 3ase di mana pasien akan mulai menawar untuk dapat hidup sedikit lebih lama lagi atau dikurangi penderitaannya. Mereka bisa men/an/ikan ma?amma?am hal kepada 2uhan6 2uhan6 kalau ;ngkau menyatakan kasihMu6 dan kea/aiban kesembuhanMu6 maka aku akan mempersembahkan seluruh hidupku untuk melayaniMu. d epresi"n @3ase depresiC Setelah ternyata penyakitnya makin parah6 tibalah 3ase depresi. Penderita merasa putus asa melihat masa depannya yang tanpa harapan. e A??eptan?e @3ase menerima * pasrahC2idak semua pasien dapat terus menerus bertahan men"lak kenyataan yang ia alami. Pada umumnya6 setelah /angka waktu tertentu mereka akan dapat menerima kenyataan6 bahwa kematian sudah dekat. Mereka mulai kehilangan kegairahan untuk berk"munikasi dan tidak tertarik lagi dengan berita dan pers"alanpers"alan di sekitarnya. Pasien dalam k"ndisi terminal akan mengalami berbagaimasalah baik 3isik6 psik"l"gis6 maupun s"si" spiritua6 antara lain: Pr"blem :"ksigenisasiF na3as tidak teratur6?epat atau lambat6 perna3asan ?heyne st"kes6 sirkulasi peri3er menurun6 perubahan mentalF agitasigelisah6 tekanan darah menurun6 hyp"ksia6 akumulasi •
•
•
•
•
•
•
sekret6nadi ireguler. Pr"blem eliminasiF ("nstipasi6 medikasi atau im" bilitas memperlambat peristaltik6 kurang diet serat dana supan makanan /ugas mempengaruhi k"nstipasi6 ink"ntinensia 3ekal bisa ter/adi "leh karena peng"batan atau k"ndisi penyakit@mis 4a 4"l"nC6 retensiurin6 ink"pntinensia urin ter/adi akibat penurunan kesadaran atau k"ndisi penyakit mis trauma medulla spinalis6 "liguri ter/adi seiring penurunan intake ?airan atau k"ndisi penyakit mis gagal gin/al Pr"blem nutrisi dan ?airanF asupan makanan dan ?airan menurun6 peristalti? menurun6 distensi abd"men6 kehilangan BB6 bibir kering dan pe?ahpe?ah6 lidah kering dan membengkak6 mual6 muntah6 ?egukan6 dehidrasi ter/adi karena asupan ?airan menurun Pr"blem suhuF ekstremitas dingin6 kedinginan sehingga harus memakai selimut Pr"blem sens"riF Penglihatanmen/adikabur6 re3leks berkedip hilang saat mendekati kematian6 menyebabkan kekeringan pada k"rnea6 Pendengaran menurun6 kemampuan berk"nsentrasi men/adi menurun. Penglihatan kabur6 pendengaran berkurang6 sensasi menurun. Pr"blem nyeriF ambang nyeri menurun6 peng"batan nyeri dilakukan se?ara intra 5ena6 pasien harus selalu didampingi untuk menurunkan ke?emasan dan meningkatkan kenyamanan Pr"blem kulit dan m"bilitasF sering kali tirah baring lama menimbulkan masalah pada kulit sehingga pasien terminal memerlukan perubahan p"sisi yang sering.
•
Masalah psik"l"gisF pasien terminal dan "rang terdekat biasanya mengalami banyak resp"n em"si6 perasaaan marah dan putus asa.
PERA=ATAN PALIATIF Perawatan paliati3 bertu/uan men?apai Kuality "3 li3e dan Kuality "3 death. Perawatan paliati3 menyangkut psik"l"gis6 spiritualis6 3isik6 keadaan s"sial. 2erkait hal ini6 memberikan pemahaman bagi keluarga dan pasien sangat penting agar keluarga mengerti betul bahwa pasien tidak akan sembuh6 sehingga mereka akan memberikan perhatian dan kasih sayang diakhir kehidupan pasien tersebut. ASPEK MEDIS (ebanyakan kalangan dalam dunia ked"kteran dan hukum sekarang ini mende3inisikan kematian dalam pengertian mati "tak @MC walaupun /antung mungkin masih berdenyut dan 5entilasi buatan@5entilat"rC dipertahankan. Akan tetapi banyak pula yang memakai k"nsep mati batang "tak @MBC sebagai pengganti M dalam penentuan mati. engan meningkatnya ilmu pengetahuan dan tekn"l"gi dibidang ked"kteran maka banyak pilihan peng"batan yang berguna memberi bantuan hidup terhadap pasien tahap terminal. Pilihan ini sering kali menimbulkan dilema terutama bagi keluarga pasien karena mereka menyadari bahwa tindakan tersebut bukan upaya penyembuhan dan hanya akan menambah penderitaan pasien. (eluarga menginginkan sebuah pr"ses di mana berbagai inter5ensi Medis @misalnya pemakaian 5entilat"rC tidak lagi diberikan kepada pasien dengan harapan bahwa pasien akan meninggal akibat penyakit yang mendasarinya.(etika keluarga* wali meminta d"kter menghentikan bantuan hidup @withdr"wing li3e supp"rtC atau menunda bantuan hidup @with h"lding li3e supp"rtC terhadap pasien tersebut6 maka d"kter harus mengh"rmati pilihan tersebut. Pada situasi tersebut6 d"kter memiliki legalitas dimata hukum dengan syarat sebelum keputusan penghentian atau penundaan bantuan hidup dilaksanakan6 tim d"kter telah memberikan in3"rmasi kepada keluarga pasien tentang k"ndisi terminal pasien dan pertimbangan keputusan keluarga* wali tertulis dalam in3"rmed ?"nsent TATA LAKSANA 1. Aspek (eperawatan Asesmen (eperawatan : Perawat dapat berbagi penderitaan pasien men/elang a/al dan menginter5ensi dengan melakukan asesmen yang tepat sebagai berikut a Asesmen tingkat pemahaman pasien L* keluarga : b 4l"sed Awareness: pasien dan atau keluarga per?aya bahwa pasien akan segera sembuh. ? Mutual Pretense: keluarga mengetahui k"ndisi terminal pasien dan tidak membi?arakannya lagi6 (adangkadang keluarga menghindari per?akapan tentang kematian demi menghindarkan dari tekanan. d pen A wareness: keluarga telah mengetahui tentang pr"ses kematian dan tidak merasa keberatan untuk memperbin?angkannya walaupun terasa sulit
dan sakit. (esadaran ini membuat keluarga mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan masalahmasalah6 bahkan dapat berpartisipasi dalam meren?anakan pemakaman. Pada tahapan ini6 perawat atau d"kter dapat menyampaikan isu yang sensiti3 bagi keluarga seperti aut"psi atau d"nasi "rgan. Asesmen 3akt"r 3isik pasien: Padak"ndisi terminal atau men/elang a/al6 pasien dihadapkan pada berbagai masalah menurunnya 3isik6 perawat harus mampu mengenali perubahan 3isik yang ter/adi pada pasien terminal meliputi : a Pernapasan @ breath C : Apakah teratur atau tidak teratur6 Apakah ada suara napas tambahan seperti r"nki6 whee9ing6strid"r6 ?ra?kles6 dll. Apakah ter/adi sesak napas6 Apakah ada batuk6 bila ada apakah pr"dukti3 atau tidak6 Apakah ada sputum6 bila ada bagaimana /umlah6 warna6 bau dan /enisnya. Apakah memakai 5entilasi mekanik @ 5entilat"r C atau tidak b (ardi"5askuler @ bl""d C : Bagaimana irama /antung6 apakah reguler atau ireguler. Bagaimana akral6 apakah hangat6 kering6 merah6 dingin6 basah dan pu?at. Bagaimana pulsasi6 apakah sangat kuat6 kuat teraba6 lemah teraba6 hilang timbul atau tidak teraba Apakah ada pendarahan atau tidak6 bila ada d"mana l"kasinya. Apakah ada 44 atau tidak6 bila ada berapa ukurannya dalam 4m%. Berapa tensi dan MAP dalam ukuran mmg68ainNlain bila ada. ? Persyara3an @ brain C : Bagaimana ukuran <4S t"tal untuk mata6 5erbal6 m"t"rik dan kesadaran pasien. Berapa ukuran I4P dalam 4m%. Apakah ada tanda 2I( seperti nyeri kepala atau muntah pr"yektil. Bagaimana k"n/ungti5a6 apakah anemis atau kemerahan. 8ainNlain bila ada. d Perkemihan @ blader C : Bagaimana area genital6 apakah bersih atau k"t"r. Berapa /umlah ?airan masuk dalam hitungan ??*hari Bagaimana ?ara buang air ke?il6 apakah sp"ntan atau dengan bantuan d"wer kateter.Bagaimana pr"duksi urin6 berapa /umlah ?? * /am6 bagaimana warnanya6 bagaimana baunya. e Pen?ernaan @b"wel C : Bagaimana na3su makan6 apakah baik atau menurun. Bagaimana p"rsi makan6 habis atau tidak. Minum berapa ??*hari6 dengan /enis ?airan apa. Apakah mulut bersih6 k"t"r dan berbau. Apakah ada mual atau muntah. Buang air besar berapa kali sehari6 apakah teratur atau tidak6 bagaimana k"nsistensi6warna dan bau dari 3eses. 3 Muskul"skeletal * intergume: Bagaimana kemapuan pergerakan sendi6 bebas6 atau terbatas. Bagaimana warna kulit6 apakah ikterus6 sian"tik6 kemerahan6 pu?at atau hiperpigmentasi. Apakah ada "dema atau tidak6 bila ada dimana l"kasinya. Apakah ada dekubitus atau tidak6 bila ada dimana l"kasinya. Apakah ada luka atau tidak bila ada dimana l"kasinya dan apa /enis lukanya. Apakah ada k"ntraktur atau tidak6 bila ada dimana l"kasinya. Apakah ada 3raktur atau tidak6 bila ada dimana l"kasinya dan apa /enis 3rakturnya. Apakah ada /alur in3us atau tidak bila ada dimana l"kasinya ASESMEN TINGKAT NYERI PASIEN 8akukan asesmen rasa nyeri pasien. Bila nyeri sangat mengganggu6 maka segera lakukan mena/emen nyeri yang memadai.
ASESMEN FAKTOR KULTUR PSIKO-SOSIAL 1. 2ahap enial: Asesmen pengetahuan pasien6 ke?emasan pasien dan penerimaan pasien terhadap penyakit6 peng"batan dan hasilnya. %. 2ahap Anger : pasien menyalahkan semua "rang6 em"si tidak terkendali6 k"munikasi ada dan tiada6 "rientasi pada diri sendiri. #. 2ahapan Bargaining: pasien mulai menerima keadaan dan berusaha untuk mengulur waktu6 rasa marah sudah berkurang. ). 2ahapan epresi : Asesmen p"tensial bunuh diri6 gunakan kalimat terbuka untuk mendapatkan data dari pasien. -. 2ahapan A??eptan?e :Asesmen keinginan pasien untuk istirahat* menyendiri. ASESMEN FAKTOR SPIRITUAL Asesmen kebutuhan pasien akan bimbingan r"hani atau sese"rang yang dapat membantu kebutuhan spiritualnya6 biasanya pada saat pasien sedang berada di tahapan bargaining.
RUJUKAN : Undang undang RI !" )) tahun %&&' tentangRumahSakit. UndangNundang n". %'*%&&) pada pasal )$ 2entangPraktik(ed"kteran. Peraturan Menteri (esehatan Republik Ind"nesia !"m"r -1'*M;!(;S *P;R*III*%&11 tentang ped"man penyelenggaraan pelayanan anestesi"l"gi dan terapi intensi3 dirumah sakit 4arpenit"6 %&&-6 Medi?al !ursing Assessment L iagn"sis b""ks.g""gle.?"m Penentuan mati 6 penentuan mati.webs.?"m*de3inisi mati.htm Mati
Batang
tak6www.3reewebs.?"m*penentuan
mati*;uthanasia6ulasanked"kteran.bl"gsp"t.?"m*...*mati"takbraindeath ;nd 3 8i3e 4areF ethi?al "5er5iew6 4enter 3"r Bi"ethi?sUni5ersity "3 Minnes"ta%&&-