COOPERATIVE COOPERATIVE LEARNING; Pendidikan Berbasis Kebersamaan
A. Pendah Pendahulu uluan. an.
Akhi Akhirr-akh -akhir ir
ini ini
kita kita
seri sering ng
meli meliha hatt
pris pristi tiwa wa-p -per eris isti tiwa wa
yang yang
menyedihkan menyedihkan akibat terkikisnya terkikisnya rasa humanisme. Diantara kita sangat sangat mudah mudah terpanci terpancing ng untuk untuk melaku melakukan kan tindak tindakan an ke keke keras rasan an baik yang yang dilakukan oleh secara perorangan maupun secara berkelompok bahkan secara massif. Sebut saja misalnya penyerangan salah satu kelompok keagamaan terhadap kelompok yang lain, tawuran antar mahasiswa, dan kekerasan di kampus IPDN yang masih terbayang di mata kita. Selain Selain sena senang ng mengg menggun unak akan an kek ekera erasa san, n, saat saat ini kita kita juga juga suda sudah h terb terbia iasa sa meny menyak aksi sika kan n peri perist stiw iwa a acuh acuh tak tak acuh acuh dan dan tida tidak k pedu peduli li terhadap orang lain. Tindakan kekerasan dan tradisi tidak mempedulikan orang lain merup merupak akan an cermi cermin n dari dari sika sikap p arog arogan ansi, si, meras merasa a palin paling g benar benar,, dan dan ketida ke tidakmam kmampua puan n kita kita mensin mensinerg ergika ikan n berbaga berbagaii perbeda perbedaan an yang yang ada disekitar kita. Ketidakmampuan etidakmampuan tersebut, salah satunya, disebabkan disebabkan oleh model pendidikan kita yang kurang memberikan ruang bagai anak didik didik untu untuk k salin saling g meng mengha harg rgai ai dan dan salin saling g beker bekerjas jasam ama. a. Sek Sekolah olah sebagai salah satu bagian dari pendidikan dengan tenpa sadar telah dirancang sebagai lapangan pacuan kuda. Di sana anak didik dipacu untu untuk k meng menget etah ahui ui lebi lebih h bany banyak ak.. Me Mera raka ka tida tidak k dira dirang ngsa sang ng untu untuk k menjadi sesuatu yang lebih baik, melainkan untuk mengalahkan orang lain. lain. Kemajuan emajuan belajar belajar diukur diukur dengan dengan capaia capaian n angkaangka-ang angka, ka, bukan bukan dengan perubahan-perubahan mendasar pada cara berpikir, struktur emosi, dan pola sikap (Mata,2005). Situasi sekolah seperti di atas, akhirnya memicu kompetisi dan pers persai aing ngan an di dala dalam m kelas elas.. Seca Secara ra posi positi tif, f, mode modell kompe ompeti tisi si bisa bisa meni menimb mbul ulka kan n rasa rasa cema cemas s yang yang just justru ru bisa bisa mema memacu cu sisw siswa a untu untuk k meningk meningkatk atkan an kegiatan egiatan belajar belajar mereka mereka.. Namun Namun sebalik sebaliknya, nya, model model kompe ompeti tisi si juga juga memp mempun unya yaii
damp dampak ak-d -dam ampa pak k
nega negati tiff
yang yang perl perlu u
diwas diwaspad padai ai.. Mo Model del pembe pembelaj lajara aran n kompeti ompetisi si mencip menciptak takan an suas suasan ana a permusuhian di kelas. Untuk bisa berhasil dalam sistem ini, seorang anak harus mengalahkan teman-teman sekelasnya. Sikap "agar aku bisa bisa mena menang, ng, orang orang lain lain haru harus s ka kalah lah," ," erat erat hubu hubung ngann annya ya deng dengan an prins prinsip ip "tujua "tujuan n mengh menghol olalk alkan an segal segala a cara cara". ". Seseo Seseora rang ng yang yang begit begitu u berambis berambisius ius untuk untuk menang menang,, tetapi tetapi merasa merasa tidak tidak bisa bisa mengala mengalahka hkan n pesaingnya bisa tergoda untuk menjatuhkan pesaingnya dengan cara apa pun. Terlalu erlalu banyak banyak contoh contoh dalam dalam kehidupan ehidupan seharisehari-har harii yang yang mencerminkan caracara keji don licik dalam memenangkan persaingan (Lie,2004). Berdas Berdasar arka kan n uraian uraian di atas atas,, perlu perlu adan adanya ya model model pendi pendidik dikan an alternatif yang berdasarkan kepada kebersamaan yang disebut dengan pendidikan kooperatif ( cooperative learning). Falsafah yang mendasari mendasari homo homini homini socius socius,, y ang mode modell pend pendid idik ikan an ini ini adal adalah ah falsafah homo an g
mene menek kank ankan bahwa ahwa manusia manusia adalah adalah makhluk makhluk sosial. sosial. Kerja sama meru merupa pak kan
kebu ebutuhan
yang
sangat
penting
artinya
bagi
kela ke lang ngsu sung ngan an hidu hidup. p. Tanpa anpa kerja erja sama sama,, tida tidak k ak akan an ada ada indi individ vidu, u, kelua ke luarg rga, a, organ organisa isasi, si, atau sekola sekolah. h. Tanpa anpa ke kerja rja sama, sama, ke kehid hidupa upan n ini sudah punah.
B. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran Kooperatif Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang yang
berd berdas asar arka kan n
faha faham m
konst onstru rukt ktiv ivis is..
Pembe embela laja jara ran n
koope oopera rati tif f
merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelom elompo pok k
kecil cil
yang yang
ting tingk kat
kemam emampu puan anny nya a
berb berbed eda. a.
Dala Dalam m
menyeles menyelesaik aikan an tugas tugas kelomp kelompokn oknya, ya, setiap setiap siswa siswa anggota anggota ke kelom lompok pok harus harus saling saling bekerja bekerja sama dan saling saling membant membantu u untuk untuk memaha memahami mi materi materi pelajar pelajaran. an. Dalam Dalam pembel pembelajar ajaran an ko koope operati ratif, f, belajar belajar dikatak dikatakan an belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
Unsu Unsurr-uns -unsur ur
dasa dasarr
dala dalam m
pemb pembel elaj ajar aran an
koope oopera rati tiff
adal adalah ah
sebagai berikut (Lungdren, 1994) : a. Para Para siswa harus harus memiliki memiliki persepsi persepsi bahwa mereka mereka “tenggelam “tenggelam atau atau berenang bersama.” b. Para Para sisw siswa a haru harus s memili memiliki ki tang tanggun gungja gjawab wab terha terhada dap p sisw siswa a atau atau peser peserta ta didik didik lain lain dalam dalam ke kelom lompo pokn knya ya,, selai selain n tangg tanggung ungja jawab wab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi. c. Para siswa siswa haru harus s berpa berpand ndang angan an bahwa bahwa merek mereka a semu semua a memil memiliki iki tujuan yang sama. d. Para sisw siswa a memba membagi gi tugas tugas dan dan berba berbagi gi tangg tanggun ungj gjawa awab b di antar antara a para anggota kelompok. e. Para Para siswa diberikan diberikan satu satu evaluasi evaluasi atau penghargaan penghargaan yang yang akan ikut ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok. f. Para siswa siswa berbagi berbagi kepemimp kepemimpinan inan sementa sementara ra mereka mereka mempero memperoleh leh keterampilan bekerja sama selama belajar. g. Seti Setiap ap sisw siswa a
akan ak an dimi dimint nta a
memp memper erta tang nggu gung ngja jawa wabk bkan an
seca secara ra
individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Menu Me nuru rutt Thom Thomps pson on,, et al. al. (199 (1995) 5),, Di dala dalam m pemb pembel elaj ajar aran an kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4 atau 6 orang siswa, dengan kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis kelamin, dan suku. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa menerima perbedaan dan bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya. Pada ada
pemb pembel elaj ajar aran an
koope oopera rati tiff
diaj diajar ark kan
ketera teramp mpil ilan an--
keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelom ke lompo pokn knya, ya, sepe seperti rti menja menjadi di pende pendeng ngar ar yang yang baik baik,, sisw siswa a diberi diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk untuk diaja diajark rkan an.. Selam Selama a kerja erja ke kelom lompo pok, k, tugas tugas anggo anggota ta kelompo elompok k adalah mencapai ketuntasan (Slavin, 1995).
C. Tujuan Pembelajaran Pembelajaran Kooperatif Kooperatif
Tuju Tujuan an pemb pembela elajar jaran an ko koop oper erati atiff berbed berbeda a deng dengan an kelompo elompok k tradisional yang menerapkan sistem kompetisi, di mana keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain. Sedangkan tujuan dari dari pemb pembela elajar jaran an ko koop opera eratif tif adal adalah ah menci mencipta ptaka kan n situa situasi si di mana mana keberhasil keberhasilan an individu ditentukan atau dipengaruhi dipengaruhi oleh keberhasila keberhasilan n kelompoknya (Slavin, 1994). Model pembelajaran pembelajaran kooperatif kooperatif dikembang dikembangkan kan untuk mencapai setidak- tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum oleh Ibrahim, et al. (2000), yaitu: a. Hasil Hasil belaj belajar ar akad akademi emik k Dalam Dalam belaja belajarr kooper ooperati atiff mesk meskipu ipun n menca mencaku kup p berag beragam am tujua tujuan n sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam dalam memb memban antu tu siswa siswa memah memaham amii konse onsep-k p-kon onse sep p sulit sulit.. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil hasil belaj belajar ar.. Di sampi samping ng mengub mengubah ah norm norma a yang yang berhu berhubu bung ngan an denga dengan n hasi hasill belaja belajar, r, pemb pembela elajar jaran an kooper ooperati atiff dapat dapat memb memberi eri keunt ke untung ungan an baik baik pada pada siswa siswa ke kelomp lompok ok bawah bawah maupun maupun ke kelom lompok pok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik. b. Pener Penerimaa imaan n terhadap terhadap perbedaa perbedaan n individu individu Tuju Tujuan an lain model model pembelaj pembelajara aran n ko koope operati ratiff adalah adalah penerim penerimaan aan seca secara ra luas luas dari dari oran orang-o g-ora rang ng yang yang berb berbed eda a berd berdas asar arka kan n ras, ras, buda budaya ya,,
kelas elas
sosi sosial al,,
kemam emampu puan an,,
dan dan
ketid etidak akma mamp mpua uann nnya ya..
Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada pada tugas tugas-tu -tuga gas s ak akad ademi emik k dan dan melalu melaluii stru struktu kturr peng penghar harga gaan an kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.
c. Penge Pengemba mbangan ngan keter keterampi ampilan lan sosial sosial Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah, mengajarkan kepad epada a
sisw siswa a
keter eteram ampi pila lan n
bek bekerja erja
sama ama
dan dan
kolab olabor oras asi. i.
Keterampila Ke terampilan-ket n-keterampilan erampilan sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.
D. Elemen-Elemen Elemen-Elemen Pembelajaran Pembelajaran Kooperatif Kooperatif
Pembel Pembelajar ajaran an yang yang dilaksa dilaksanak nakan an secara secara berkelom berkelompok pok belum belum tentu mencerminkan pembelajaran kooperatif. Secara teknis memang tampak proses belajar bersama, namun terkadang hanya merupakan belaja belajarr yang yang dilak dilakuk ukan an secara secara bersa bersama ma dala dalam m waktu waktu yang yang sama sama,, namun tidak mencerminkan kerjasama antar anggota kelompok. Untuk itu agar benar benar-ben -benar ar mencer mencermin minkan kan pembela pembelajara jaran n ko kooper operatif, atif, maka maka perlu perlu diperh diperhatik atikan an elemen-e elemen-eleme lemen n pembelaj pembelajaran aran ko koope operati ratiff sebaga sebagaii berikut (Jonson and Smith,1991; Anita Lie, 2004): a. Saling ketergantungan Positif Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya. Wartawan mencari dan menulis berita, redaksi mengedit, dan tukang tukang ke ketik tik mengetik mengetik tulisan tulisan tersebut tersebut.. Ranta Rantaii ke kerja rja sama sama ini berlanjut terus sampai dengan mereka yang di bagian percetakan dan loper loper surat surat kabar kabar.. Semua Semua orang orang ini bekerja bekerja demi demi tercap tercapainy ainya a satu tujuan yang sama, yaitu terbitnya sebuah surat kabar dan sampainya surat kabar tersebut di tangan pembaca. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka. Dalam metode Jigsaw, Aronson menyarankan jumlah anggo anggota ta kelomp elompok ok dibata dibatasi si samp sampai ai denga dengan n empa empatt orang orang saja saja dan dan keemp ke empat at anggota anggota ini ditugas ditugaskan kan membaca membaca bagian bagian yang yang berlaina berlainan. n. Kee eemp mpat at
angg anggot ota a
ini ini
lalu lalu
berk berkum umpu pull
don don
bert bertuk ukar ar
info inforrmasi masi..
Selanjutnya, pengajar akan mengevaluasi mereka mengenai seluruh bagi bagian an.. Deng Dengan an cara cara ini, ini, mau mau tida tidak k mau mau seti setiap ap angg anggot ota a mera merasa sa bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya agar yang lain bisa berhasil. Penila Penilaian ian juga juga dilaku dilakukan kan dengan dengan cara yang yang unik. unik. Setiap Setiap siswa siswa mendapat mendapat nilainya sendiri dan nilai kelompok. kelompok. Nilai kelompok dibentuk dari "sumba "sumbangan ngan"" setiap setiap anggota anggota.. Untuk Untuk menjaga menjaga ke keadil adilan, an, setiap setiap anggota menyumbangkan poin di atas nilai rata-rata mereka. Misalnya, nilai rata-rata si A adalah 65 don kali ini dia mendapat 72, dia akan meny menyum umba bang ngka kan n 7 poin poin untu untuk k nila nilaii kelom elompo pok k mer merek eka. a. Deng Dengan an demiki demikian an,, setia setiap p sisw siswa a ak akan an bisa bisa memp mempun unya yaii kesemp esempat atan an untuk untuk memberik memberikan an sumban sumbangan gan nilai nilai ke kelomp lompok. ok. Selain Selain itu beberap beberapa a siswa siswa yang kurang mampu tidak akan merasa minder terhadap rekan-rekan mereka karena mereka juga memberikan sumbangan.
b. Tanggung jawab perseorangan
Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Jik Jika a tuga tugas s dan dan pola pola peni penila laia ian n dibu dibuat at menu menuru rutt pros prosed edur ur mode modell pemb pembel elaj ajar aran an
Coop Co oper erat ativ ive e
Lea earn rnin ing, g,
seti setiap ap
sisw siswa a
akan ak an
mera merasa sa
bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan metode metode ke kerja rja ke kelomp lompok ok adalah adalah persiapa persiapan n guru dalam dalam penyusu penyusunan nan tugasnya. Pengajar Pengajar yang yang efektif efektif dalam dalam model model pembelaj pembelajaran aran Coopera Cooperative tive Learning membuat persiapan dan menyusun tugas sedemikian rupa
sehing sehingga ga masi masingng-ma masi sing ng anggo anggota ta kelompo elompok k haru harus s mela melaksa ksanak nakan an tanggun tanggung g jawabny jawabnya a sendiri sendiri agar tugas tugas selanjut selanjutnya nya dalam dalam ke kelom lompok pok bisa dilaksa dilaksanak nakan. an. Dalam Dalam teknik teknik Jigsaw yang dikembangkan Aronson misalnya misalnya,, bahan bahan bacaan bacaan dibagi dibagi menjadi menjadi empat empat bagian bagian dan masing masing-masin masing g siswa siswa mend mendap apat at dan dan memba membaca ca satu satu bagia bagian. n. Denga Dengan n cara cara demikia demikian, n, siswa siswa yang tidak tidak melaksa melaksanak nakan an tugasn tugasnya ya ak akan an diketah diketahui ui
dengan dengan jelas jelas clan mudah. mudah. Re Rekan kan-re -rekan kan dalam dalam satu ke kelom lompok pok akan akan menuntutnya untuk melaksanakan tugas agar tidak menghambat yang lainnya.
c. Tatap Muka Setiap Setiap ke kelom lompok pok harus harus diberik diberikan an ke kesemp sempata atan n untuk untuk bertemu bertemu muka muka dan berdis berdisku kusi. si. Kegiatan egiatan interak interaksi si ini ak akan an memberi memberikan kan para para pembelaj pembelajar ar untuk untuk membentu membentuk k sinerg sinergii yang yang mengun menguntung tungkan kan semua semua anggota. Hasil pemikiran beberapa kepala akan lebih kaya daripada hasil pemikiran dari satu kepala saja. Lebih jauh lagi, hasil kerja sama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil masing-masing anggota. Inti Inti dari dari siner sinergi gi ini adala adalah h mengh menghar argai gai perbe perbeda daan an,, mema memannfaatkan faatkan ke kelebi lebihan han,, dan mengisi mengisi ke keku kuran rangan gan masing masing-mas -masing. ing. Setiap Setiap anggota kelompok mempunyai latar belakang pengalaman, keluarga, don don
sosi sosial al-e -ek konom onomii
yang yang
berb berbed eda a
satu atu
deng dengan an
yang ang
lain lainny nya. a.
Perbe erbeda daan an ini ini ak akan an menj menjad adii moda modall utam utama a dala dalam m pros proses es sali saling ng memperkaya antaranggota kelompok. Sinergi tidak didapatkan begitu saja dalam sekejap, tetapi merupakan proses kelompok yang cukup ponjang. Para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka don interaksi pribadi.
d. Komunikasi antar anggota Unsu Unsurr ini juga juga meng menghe henda ndaki ki agar agar para para pembe pembelai laiar ar dibek dibekali ali dengan berbagai keterampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan sisw siswa a
dala dalam m
kelom elompo pok, k,
peng pengaj ajar ar
perl perlu u
meng mengaj ajar arka kan n
cara cara-c -car ara a
berkomunikasi. Tidak setiap siswa mempunyai keahlian mendengarkan don berbicar berbicara. a. Keberhas eberhasilan ilan suatu suatu ke kelomp lompok ok juga bergan bergantun tung g pada pada kesed esedia iaon on
para para
angg anggot otan anya ya
untu untuk k
salin aling g
mend menden enga garrka kan n
kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka.
don don
Ada Ada ka kala lany nya a pemb pembel elaj ajar ar perl perlu u dibe diberi ri tahu tahu seca secara ra ek eksp spli lisi sitt mengenai cara-cara berkomunikasi secara efektif seperti bagaimana caranya menyanggah pendapat orang lain tanpa harus menyinggung perasaan orang tersebut. Masih banyak orang yang kurang sensitif dan kurang kurang bijaksa bijaksana na dalam dalam menyata menyatakan kan pendap pendapat at mereka mereka.. Tidak Tidak ada salahnya mengajar siswa beberapa ungkapan positif atau sanggahan dala dalam m
ungk ungkap apan an yang yang lebi lebih h
halu halus. s.
Seba Sebaga gaii
cont contoh oh,,
ungk ungkap apan an
"Pendapat Anda itu agak berbeda dan unik . Tolong jelaskan lagi alasan Anda," akan lebih bijaksana daripada mengatakan, " Pendapat Ando itu aneh don tidak masuk akal." Contoh Contoh lain, lain, tanggap tanggapan an "Hm... menarik seka sekali li kam kamu
bis bisa
mem member beri
jawab awaban an itu. tu.
Tapi api
jawab awaban anku ku agak agak
berbeda...." akan lebih menghargai orang lain daripada vonis seperti,
" Jawabanmu itu solah. Harusnya begini." Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok ini jugs merupakan proses panjang. Pembelajar tidak bisa diharap diharapkan kan langsun langsung g menjadi menjadi ko komun munika ikator tor yang yang handal handal dalam dalam waktu waktu sek sekejap. ejap. Namu Namun, n, pros proses es ini merup merupak akan an pros proses es yang yang sang sangat at berma bermanfa nfaat at dan dan perlu perlu ditem ditempu puh h untuk untuk memp memperk erkay aya a penga pengala lama man n belajar serta membina perkembangan mental emosional para siswa. e. Evaluasi Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Waktu evaluasi ini tida tidak k perl perlu u diad diadak akan an seti setiap ap ka kali li ada ada kerja erja kelom elompo pok, k, teta tetapi pi bisa bisa diadaka diadakan n selang selang beberap beberapa a waktu waktu setelah setelah beberap beberapa a ka kali li pembelai pembelaiar ar terlibat dalam kegiatan pembelajaran Cooperative Learning.
E. Pendekata Pendekatan n dalam Pembelajar Pembelajaran an Kooperatif Kooperatif
Walaupun prinsip dasar pembelajaran kooperatif tidak berubah, terdapat terdapat beberapa variasi dari model tersebut. Ada empat pendekatan pendekatan pembelajaran kooperatif (Arends, 2001). Di sini akan diuraikan secara
ringkas masing-masing pendekatan tersebut. a. Student Teams Achievement Division (STAD) STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universi Universitas tas John Hopkin Hopkin dan merupak merupakan an pendek pendekatan atan pembela pembelajara jaran n kooperatif yang paling sederhana. Guru yang menggunakan STAD, juga menga mengacu cu kepad epada a belaja belajarr kelomp elompok ok sisw siswa, a, meny menyaj ajik ikan an infor informa masi si akademik baru kepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau teks. Siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelom elompo pok k deng dengan an angg anggot ota a 4-5 4-5 oran orang, g, seti setiap ap kelom elompo pok k haru harusl slah ah heterogen, terdiri dari laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untu untuk k
menu menunt ntas ask kan
mate materi ri
pela pelaja jara rann nnya ya
dan dan
kemud emudia ian n
sali saling ng
membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutori tutorial, al, kuis kuis,, satu satu sama sama lain lain dan dan atau atau melak melakuk ukan an disk diskus usi. i. Secar Secara a individual setiap minggu atau setiap dua minggu siswa diberi kuis. Kuis itu itu
disk diskor or,,
dan dan
tiap tiap indi indivi vidu du
dibe diberi ri
skor sk or
per perkemba embang ngan an..
Skor Skor
perkembangan ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi berdas berdasark arkan an pada pada seberap seberapa a jauh sk skor or itu melampa melampaui ui rata-rat rata-rata a sk skor or yang lalu. Setiap minggu pada suatu lembar penilaian singkat atau dengan cara cara lain, lain, dium diumum umka kan n tim-ti tim-tim m denga dengan n sk skor or tertin tertingg ggi, i, sisw siswa a yang yang mencapai skor perkembangan tinggi, atau siswa yang mencapai skor semp sempur urna na pada pada kuisuis-k kuis uis itu. itu. Kadan adangg-ka kada dang ng selu seluru ruh h tim tim yang yang mencapai kriteria tertentu dicantumkan dalam lembar itu. b. Investigasi Kelompok Investigasi kelompok mungkin merupakan model pembelajaran kooper ko operatif atif yang yang paling paling ko komple mpleks ks dan paling paling sulit sulit untuk untuk diterapk diterapkan. an. Model Model ini dikemb dikembang angkan kan pertama pertama ka kali li oleh Thelan. Thelan. Berbeda Berbeda dengan dengan STAD dan jigsaw, siswa terlibat dalam perencanaan baik topik yang
dipe dipela laja jari ri
maup maupun un
baga bagaim iman ana a
jala jalann nnya ya
peny penyel elid idik ikan an
mer merek eka. a.
Pendekatan ini memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih rumit daripada pendekatan yang lebih terpusat pada guru. Dalam penerapan investigasi kelompok ini guru membagi kelas menjadi menjadi ke kelom lompokpok-ke kelomp lompok ok dengan dengan anggota anggota 5 atau atau 6 siswa siswa yang yang heterogen. Dalam beberapa kasus, kelompok dapat dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, melaku melakukan kan penyelid penyelidika ikan n yang mendala mendalam m atas topik topik yang yang dipilih dipilih itu. Selanjutnya Selanjutnya menyiapkan menyiapkan dan mempresentasi mempresentasikan kan laporannya laporannya kepada kepada seluruh kelas. c. Pendekatan Struktural Pendekatan ini dikembangkan oleh Spencer Kagen dan kawankawannya. Meskipun memiliki banyak kesamaan dengan pendekatan lain, lain, namun namun pendeka pendekatan tan ini memberi memberi penekan penekanan an pada pada penggun penggunaan aan struktur tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur tugas yang dikembangkan oleh Kagen ini dimaksudkan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional, seperti resitasi, di mana guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas dan siswa memberi jawaban setelah mengangkat tangan dan ditunjuk. Struktur yang dikembangkan oleh Kagen ini menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil dan lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif, daripada penghargaan individual. Ada struktur yang dikembangkan untuk meningkatkan perolehan isi akademi akademik, k, dan ada struktu strukturr yang yang dirancan dirancang g untuk untuk mengajar mengajarkan kan keterampilan sosial atau keterampilan kelompok. Dua macam struktur yang terkenal terkenal adalah think-pairthink-pair-share share dan numbered-head-tog numbered-head-together, ether, yang dapat digunakan oleh guru untuk mengajarkan isi akademik atau untuk mengecek pemahaman siswa terhadap isi tertentu. Sedangkan active listening dan time token, merupakan dua contoh struktur yang
dikembangkan untuk mengajarkan keterampilan sosial. d. Jigsaw Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aron Aronso son n dan dan teman teman-te -tema man n di Univer Universit sitas as Texas exas,, dan dan kemud emudian ian diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins (Arends, 2001). Untu Untuk k meli meliha hatt deng dengan an jela jelas s perb perban andi ding ngan an anta antara ra kee eemp mpat at pendekatan pendekatan pembelajaran kooperatif kooperatif atau yang lebih sering disebut sebagai tipe pembelajaran kooperatif dapat dilihat pada tabel 2-2.
F. Pen Penutup utup Cooperative ve Learning Learning) Deng Dengan an mode mode pemb pembel elaj ajar aran an koope ooperat ratif if ( Cooperati
diharapkan dapat mengembalikan rasa humanis diantara kita. Harapan ini bukanlah hal yang berlebihan karena dengan model pembelajaran ini kita terlatih dan terbiasa untuk tidak sekedar bekerja bersama-sama namun benar benar-be -bena narr beke bekerj rjas asam ama a dan dan masi masing ng-m -masi asing ng dari dari kita kita memb member erik ikan an kontri ko ntribus busii demi demi ke keber berhas hasilan ilan bersam bersama. a. Selain Selain itu kita juga juga dibiasa dibiasakan kan untuk saling menghargai dan tidak merasa benar sendiri. Jika model pembelajaran seperti ini dilakukan disemua sekolah mulai
dari dari jenjang jenjang pendid pendidik ikan an paling paling dasar dasar sampai sampai dengan dengan jenjan jenjang g tertingg tertinggi, i, penulis yakin kita akan kemabali menjadi manusia yang humanis, bukan manu manusi sia a yang yang arog arogan an dan mud mudah menya enyala lah hkan orang rang lain lain.. Jik Jika keber ke bersam samaan aan sudah sudah menjad menjadii kultu kulturr kita, kita, maka maka persoa persoalan lan apapun apapun dan sebesar apapun pasti akan dapat diselesaikan diselesaikan dengan mudah. Akhirnya, Akhirnya, dengan dengan ke keber bersam samaan aan ak akan an memjadi memjadika kan n hidup hidup ini semakin semakin indah indah dan bermakna.
Daftar Rujukan Orientasi Baru Guruvalah. http://www.psikologi_belajar.. http://www.psikologi_belajar
Dalam
Psikologi
Belajar.
Kagan, S. (1994). Kagan Cooperative Learning. San Juan Capistrano, CA: Kagan Cooperative Learning. nemukan ukan Komunita itas Sekolah Ala Alam. 2005 005. Menem Membebaskan. Jakarta:Kawan Pustaka.
Seko Sekola lah h
Yang ang
Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning, Jakarta:Grasindo. Creating Positive Positive Climate; Climate; Miller Miller,, Courtn Courtney, ey, K & Ree eece ce L. Peterso eterson. n. Creating Cooperative Learning. www.indiana.edu/- safeschl. Beberapa pa Pandan Pandangan gan Mengen Mengenai ai Roger oger T. dan dan Davi David d W. John Johnso son. n. Bebera Pembelajaran Kooperatif . Penabur No.8 THN.XXVIII 2001 hal 3033. Cooperati ative ve Learn Learning ing:: Theory Theory,, resear research, ch, and Slavin Slavin,, R.E. (1990 (1990). ). Cooper practice. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.
Young, Christie M. Encyclopedia of Educational Technology: Cooperative Learning. http://www.Encyclopedia of Educational Technology.htm.