II.
PROS PROSES ES PEMB PEMBEN ENTUK TUKAN AN ORG ORGAN ANIS ISASI ASI DAN DAN INST INSTIT ITUSI USI SO SOSIA SIAL L A. Proses pembentukan pembentukan Kelompok Kelompok an Or!an"sas" Or!an"sas" Sos"al Pada dasarnya, pembentukan kelompok dan organisasi sosial dapat diawali
dengan adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut: 1. Perseps" : Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang dilihat dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual, atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya. . Mot"#as" : Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat memicu anggota lain melalui trans!er ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri unuk maju. ". Tu$uan: #erbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu. $. Or!an"sas" : Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih e!esien dan e!ekti!. %. Inepenens" : &ebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. &ebebasan disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan. 'amun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati kelompok. (. Interaks" : )nteraksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi akan ada proses trans!er ilmu dapat berjalan
secara hori*ontal yang didasarkan atas kebutuhan akan in!ormasi tentang pengetahuan tersebut.
B. Proses%Proses Pertumbu&an Kelemba!aan 'Inst"tus"( Dalam sosiologi dikenal ada empat tingkatan dalam proses
pelembagaan, yaitu sebagai berikut. 1. +ara usage yang menunjuk pada suatu perbuataan. . +ara membuat ini berlanjut dilakukan sehingga menjadi suatu kebiasaan !okways, yaitu perbuatan yang selalu diulang-ulang di setia usaha mencapai tujuan tertentu. ". pabila kebiasaan itu kemusian diterima sebagai patokan atau norma pengatur kelakuan bertindak, maka di dalamnya sudah terdapat unsur pengawas dan jika terjadi penyimpangan, pelakunya akan dikenakan sanksi. $. #ata kelakuan yang semakin kuat yang mencerminkan kekuatan pola masyarakat yang mengikata para anggotanya. #ata kelakuan semacam ini di sebut adat-istiadat, maka ia akan mendapat sanksi yang lebih keras. Di /ampung misalnya, suatu keaiban atau pantangan apabila seorang gadis sengaja mendatangi pria idamannnya karena rindu yang tidak tertahan, bahkan ia dapat dikucilkan dari hubungan bujang gadis lainnya yang di anggap tidak suci. &emudian pendapat lain tentang timbulnya institusi sosial dapat terjadi melalui cara yang pada dasarnya ada kesamaan antara keduanya, yaitu : 1. Secara tidak terencana maksudnya adalah institusi itu lahir secara bertahap dalam kehidupan masyarakat, biasanya hal ini terjadi ketika masyarakat dihadapkan pada masalah atau hal-hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup yang sangat penting. +ontohnya adalah dalam kehidupan ekonomi , dimasa lalu , untuk memperoleh suatu barang orang menggunakan system barter , namun karena dianggap sudah tidak e!isien dan menyulitkan, maka dibuatlah uang sebagai alat pembayaran yang diakui masyarakat, hingga muncul lembaga ekonomi seperti bank dan sebagainya. . Secara terencana maksudnya adalah institusi muncul melalui suatu proses perncanaan yang matang yang diatur oleh seseorang atau kelompok orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang. +ontohnya lembaga transmigrasi yang dibuat oleh pemerintah sebagai cara untuk
mengatasi permasalahan kepadatan penduduk. 0ingkat kata
bahwa
proses terbentuknya lembaga social berawal dari individu yang saling membutuhkan . 0aling membutuhkan ini berjalan dengan baik kemudian timbul
aturan
yang
disebut
norma
kemasyarakatan.
'orma
kemasyarakatan dapat berjalan baik apabila terbentuk lembaga social. asan 0hadily 123$ dalam bukunya 4Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia”, menjelaskan bahwa adat-adat yang oleh anggota golongan, terutama dalam masyarakat sederhana, sangat keras dipertahankan, dan pelanggarannya dihukum mati, yaitu antara lain: tabu, larangan keras untuk menginjak suatu daerah yang dikatakan suci, atau berbuat yang dilarang. Dalam gama )slam banyak lagi paham-paham lembaga hukum seperti haram, makruh, sah dan sebagainya, yang mempunyai arti-arti tegas. Pembagian menurut kekekalannya berturut-turut ialah : kebiasaan, adat, lembaga, !ormasi, walaupun baats tegas tak dapat dikatakan. 5ntuk dapat membedakan kekuatan tingkatan mengikat norma secara sosiologis dikenal empat macam norma : 1. +ara usage . 'orma ini menunjukan suatu bentuk perbuatan dan mempunyai kekuatan sangat lemah. +ara usage lebih menonjol dalam hubungan antar individu dalam masyarakat. 0uatu penyimpangan terhadap norma ini tidak akan mengakibatkan hukuman tetapi biasanya dapat celaan. +ontoh cara makan yang berisik, minim sambil bersuara dll. . &ebiasaan !olkways menunjukan pada perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama. +ontoh orang yang mempunyai kebiasaan memberikan hormat kepada orang yang lebih tua usianya dll. ". dat istiadat custom #ata kelakuan yang telah berlangsung lama dan terintegrasi secara kuat dengan pola perilaku masyrakat dapat meningkatkan kekuatan normati!nya menjadi adat istiadat.