6. Cara Pemberian Pemberian Oksigen Jawab: A. Sistem aliran rendah: 1. Aliran rendah konsentrasi konsentrasi rendah (low flow low concentration) concentration)
Pemberian Oksigen Melalui Nasal Kanul Pengertian
Pemberian oksigen pada klien yang memerlukan oksigen secara kontinyu dengan kecepatan aliran 1-6 liter/menit serta konsentrasi 20-40%, dengan cara memasukan selang yang terbuat dari plastik ke dalam hidung dan mengaitkannya di belakang telinga. Panjang selang yang dimasukan ke dalam lubang dihidung hanya berkisar 0,6 – 1,3 1,3 cm. Pemasangan nasal kanula merupakan cara yang paling mudah, sederhana, murah, relatif nyaman, mudah digunakan cocok untuk segala umur, cocok untuk pemasangan jangka pendek dan jangka panjang, dan efektif dalam mengirimkan oksigen. Pemakaian nasal nasal kanul juga tidak mengganggu klien untuk melakukan aktivitas, seperti berbicara atau makan. 1 Tujuan
a. Memberikan oksigen dengan konsentrasi relatif rendah saat kebutuhan oksigen minimal. b. Memberikan oksigen yang tidak terputus saat klien makan atau minum.1 Indikasi
Klien yang bernapas spontan tetapi membutuhkan alat bantu nasal kanula untuk memenuhi kebutuhan oksigen (keadaan sesak atau tidak sesak).2 Prinsip
a. Nasal kanula untuk mengalirkan oksigen dengan aliran ringan atau rendah, biasanya hanya 2-3 L/menit.
b.
Membutuhkan pernapasan hidung
c.
Tidak dapat mengalirkan oksigen dengan konsentrasi >40 %. 2
2. Aliran rendah konsentrasi tinggi (low flow high concentration)
Pemberian Oksigen Melalui Masker Oksigen Pengertian
Pemberian oksigen kepada klien dengan menggunakan masker yang dialiri oksigen dengan posisi menutupi hidung dan mulut klien. Masker oksigen umumnya berwarna bening dan mempunyai tali sehingga dapat mengikat kuat mengelilingi wajah klien. Bentuk dari face mask bermacam-macam. Perbedaan antara rebreathing dan non-rebreathing mask terletak pada adanya vulve yang mencegah udara ekspirasi terinhalasi kembali.1 Macam Bentuk Masker :
a. Simple face mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 40-60% dengan kecepatan aliran 5-8 liter/menit. b. Rebreathing mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 60-80% dengan kecepatan aliran 8-12 liter/menit. Memiliki kantong yang terus mengembang baik, saat inspirasi maupun ekspirasi. Pada saat inspirasi, oksigen masuk dari sungkup melalui lubang antara sungkup dan kantung reservoir, ditambah oksigen dari kamar yang masuk dalam lubang ekspirasi pada kantong. Udara inspirasi sebagian tercampur dengan udara ekspirasi sehingga konsentrasi CO 2 lebih tinggi daripada simple face mask. Indikasi : klien dengan kadar tekanan CO 2 yang rendah. 3
c. Non rebreathing mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen sampai 80-100% dengan kecepatan aliran 10-12 liter/menit. Pada prinsipnya, udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi karena mempunyai 2 katup, 1 katup terbuka pada saat inspirasi dan tertutup saat pada saat ekspirasi, dan 1 katup yang fungsinya mencegah udara kamar masuk pada saat inspirasi dan akan membuka pada saat ekspirasi. Indikasi : klien dengan kadar tekanan CO 2 yang tinggi. 3
(a)
(b)
(c)
B. Sistem aliran tinggi: 1. Aliran tinggi konsentrasi rendah (high flow low concentration)
Sungkup Venturi Konsentrasi oksigen berkisar antara 25-40% tergantung kebutuhan pasien. Dipakai pada pasien dengan tipe ventilasi tidak teratur, hiperkarbi dan hipoksemia sedang samapi berat. Yang penting kita harus mengetahui berapa persen kadar oksigen yang kita berikan dengan cara apapun dan berapa besar kebutuhan pasien.4 Prinsip pemberian O2 dengan alat ini yaitu gas yang dialirkan dari tabung akan menuju ke sungkup yang kemudian akan dihimpit untuk mengatur suplai O2 sehingga tercipta tekanan negatif, akibatnya udara luar dapat diisap dan aliran udara yang dihasilkan lebih banyak. -
Keuntungan: Konsentrasi O2 yang diberikan konstan sesuai dengan petunjuk pada alat dan tidak dipengaruhi perubahan pola nafas terhadap
FiO2, suhu dan kelembaban gas dapat dikontrol serta tidak terjadi penumpukan CO2. -
Kerugian sistem ini pada umumnya hampir sama dengan sungkup muka yang lain pada aliran rendah.
- Bahaya: terjadinya aspirasi bila muntah dan nekrosis karena pemasangan sungkup yang terlalu ketat 5
Head box Pemberian oksigen melalui headbox dibutuhkan karena bisa mentoleransi kebutuhan klien, terlepas dari kelemahannya yaitu tidak bisa mobile dan keterbatasan tempat. Pemberian oksigen melalui headbox membutuhkan aliran yang tinggi untuk bisa mencapai konsentrasi oksigen yang cukup dan mencegah penimbunan CO 2. a.
Keuntungan Pemberian Oksigen melalui Headbox
1)
Flow rate 5-7 liter/menit
2)
Dapat memenuhi kebutuhan O 2 dengan tepat sesuai kebutuhan pasien.
b. Kerugian Pemberian Oksigen melalui Headbox
1) Jika konsentrasi flow rates > 7 liter/menit, maka konsentrasi O2 akan meningkat, sehingga bisa menyebabkan bayi muntah. 2) Diperlukan flow rates yang tinggi untuk mencapai konsentrasi oksigen yang adekuat dan mencegah penumpukan CO 2.5
Masker CPAP (Continous Positive Airway Pressure) Continous Positive Airway Pressure merupakan mode ventilator mekanik yang sering digunakan untuk menangani masalah sleep apneu. CPAP juga sering digunakan pada pasien kritis di sebuah rumah sakit untuk menangani masalah gagal napas pada pasien. a.
Indikasi Penggunaan Masker CPAP
1) Pasien dengan gagal jantung 2) Pasien dengan COPD b.
Keuntungan Pemakaian Masker CPAP
1) Dapat memberikan aliran udara yang tinggi dengan konsentrasi yang tinggi, serta bersifat stabil. c.
Kerugian Pemakaian Masker CPAP
1) Dapat menyebabkan gangguan ortodentik dan menggeser posisi gigi pada tulang rahang. 2) Dapat menyebabkan gangguan pada tempomandibular. 3) Bisa menyebabkan efek samping yang lain bagi pasien, missal pusing, infeksi sinus, bronchitis, mata kering, iritasi jaringan mukosa, dan nyeri pada telinga pasien. 4) Tidak nyaman bagi pasien.5
Referensi: 1. Aryani, R. Dkk., 2009. Prosedur Kebutuhan Cairan dan Elektrolit. Jakarta : C.V. Trans Info Media, 111-138. 2. Kustati, Yulia Suparmi. 2008. Panduan Klinik Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta: PT. Citra Parama 3. Tarwoto, Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Edisi 4. Salemba Medika : Jakarta. 4. Terapi oksigen dalam Rahayoe AF,Djuhana,Advance cardiac life support :koka Pusdiklat RS Jantung Harapan Kita, 2003. 5. Nasional Guidline Clearinghouse. GUIDE-LINE TITLE: Oxygen therapy for adults in the acute care facility: 2002 revision and update. http://www. Guidline.gov/