Pembiayaan dalam Pendidikan oleh : Fery Diantoro, M.Pd.I
Jenis Biaya Pendidikan Dalam bab IX pasal 62 Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan disebutkan standar pembiayaan meliputi : Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.
Biaya Investasi • Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap. • Biaya investasi, merupakan tanggung jawab pemerintah
Biaya Operasional Biaya operasional satuan pendidikan sebagai meliputi: 1. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji 2. Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai 3. Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. Biaya operasional, merupakan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat
Biaya Personal • Biaya personal sebagaimana dimaksud meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. • Biaya personal, merupakan tanggung jawab orang tua
Biaya Pendidikan Dalam Peraturan Pemerintah Nomer 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan dalam pasal 3 disebutkan bahwa biaya pendidikan meliputi : 1.Biaya satuan pendidikan 2.Biaya penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan 3.Biaya pribadi peserta didik.
Biaya Satuan Pendidikan Biaya satuan pendidikan terdiri atas: a. biaya investasi, yang terdiri atas: 1. biaya investasi lahan pendidikan 2. biaya investasi selain lahan pendidikan. b. biaya operasi, yang terdiri atas: 1. biaya personalia 2. biaya nonpersonalia c. bantuan biaya pendidikan d. beasiswa.
Biaya Penyelenggaraan Pendidikan
a. Biaya investasi, yang terdiri atas: 1. biaya investasi lahan pendidikan 2. biaya investasi selain lahan pendidikan. b. Biaya operasi, yang terdiri atas: 1. biaya personalia; dan 2. biaya nonpersonalia.
Biaya Personalia a. biaya personalia satuan pendidikan, yang terdiri atas: 1. gaji pokok bagi pegawai pada satuan pendidikan; 2. tunjangan yang melekat pada gaji bagi pegawai pada satuan pendidikan; 3. tunjangan struktural bagi pejabat struktural pada satuan pendidikan; 4. tunjangan fungsional bagi pejabat fungsional di luar guru dan dosen; 5. tunjangan fungsional atau subsidi tunjangan fungsional bagi guru dan dosen; 6. tunjangan profesi bagi guru dan dosen; 7. tunjangan khusus bagi guru dan dosen; 8. maslahat tambahan bagi guru dan dosen 9. tunjangan kehormatan bagi dosen yang memiliki jabatan profesor atau guru besar.
b. biaya personalia penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan, yang terdiri atas: 1. gaji pokok; 2. tunjangan yang melekat pada gaji 3. tunjangan struktural bagi pejabat structural 4. tunjangan fungsional bagi pejabat fungsional.
Biaya nonpersonalia
ATS Rapat Transportasi/Perjalanan dinas Penilaian Daya dan jasa Pemeliharaan sarana prasarana Pendukung pembinaan siswa
Asumsi dalam penentuan standar biaya pendidikan • • • • • •
Bentuk satuan pendidikan Jumlah siswa Jumlah guru Jumlah tenaga kependidikan Biaya pegawai Biaya bukan pegawai
Biaya yang diberikan setiap tahunnya
1. Pembinaan peserta didik 2. Penyelenggaraan pembelajaran 3. Peneyenggaraan nonpembalajaran 4. Daya dan jasa 5. pengelolaan
o o o o o o o o o o
Pramuka o ATS habis pakai Kesenian teori Olahraga o ATS habis pakai Bahasa asing praktek Perlombaan o Pemeliharaan dan PMR perbaikan ringan Kerohanian o ATS habis pakai Pekan seni remaja o Pemeliharaan dan PHBN perbaikan ringan Widyawisata anak o o o o
Listrik Telepon Internet Air, gas dll
o o o
Perjalanan dinas Rapat Evaluasi dll
Nanang Fatah, Standar Pembiayaan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012
Komponen yang perlu dibiayai 1. Kegiatan teknis edukatif untuk proses belajar mengajar (kurikulum dan kegiatan evaluasi hasil belajar); 2. Kegiatan penunjang untuk operasionalisasi ruang belajar dan kegiatan ekstrakurikuler; 3. Perawatan sarana pendidikan (gedung, perabot, alat peraga dan media); 4. Perawatan kegiatan penunjang (lingkungan sekolah);
lanjutan 5. Kesejahteraan guru dan pegawai sekolah (gaji kelebihan jam mengajar, insentif, perjalanan); 6. Langganan Daya dan Jasa (listrik, telepon, air dan lain-lain); dan 7. Program khusus yang mengacu pada peningkatan mutu Sekolah yang bersangkutan.
Satuan Pembiayaan Satuan biaya dapat dihitung berdasarkan biaya satuan tetap (fixed cost) pada satuan sekolah per tahun dengan standar biaya yang sama dan biaya satuan tidak tetap (variable cost) yang dihitung berdasarkan jumlah siswa, lokasi sekolah, dan program kegiatan sekolah sesuai dengan jenis dan komponen pembiayaan yang relevan.
Penentuan Pembiayaan Penentuan biaya operasional sekolah dilakukan oleh sekolah bersama orang tua siswa (komite sekolah) yang besarnya didasarkan atas kebutuhan sekolah melaui proses analisis yang matang dengan mempertimbangkan standar pelayanan minimal yang ditetapkan. Biaya operasional sekolah tertuang dalam APBS, yang dapat diakses oleh siapapun yang berkepentingan.
Jenis-jenis Biaya Pendidikan 1) Biaya uang 2) Biaya oportunis 3) Biaya modal 4) Biaya operasional 5) Biaya rata-rata 6) Biaya marginal 7) Biaya privat 8) Biaya social pendidikan 9) Join costs pendidikan 10) Pendekatan kecukupan Nanang Fatah, Standar Pembiayaan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2012
Model Pembiayaan Pendidikan Sesuai dengan otonomi daerah di Indonesia model pembiayaan yang cocok diterapkan diantaranya adalah Flat Grants adan Equalization Grants, yang berbentuk : 1. Alokasi kepada daerah sama tanpa memperhitungkan adanya variasi dalam jenis dan jenjang pendidikan untuk setiap daerah 2. Alokasi untuk setiap daerah adalah tidak sama karena memperhatikan variasi Kebutuhan pendidikan sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu 3. Unit cost
Akdon dkk. Manajemen Pembiayaan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2015
Flat Grants, kemampuan daerah atau daya daya beli masyarakat tidak dijadikan factor variasi Equalization Grants, daya beli masyarakat atau local efforts merupakan salah satu factor variasi pembiayaan (daerah yang kemampuannya lemah dana yang lebih banyak dibanding daerah yang kemampuan daya belinya lebih tinggi)