- 59 -
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Teknik Konversi Energi
PT. PJB Unit Pembangkit Brantas – PLTA Sutami
BAB III
SISTEM PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR UTAMA
Transformator
Transformator merupakan peralatan statis dimana rangkaian dan belitan yang terdiri dari 2 atau lebih belitan, secara induksi elektromagnetik, mentransformasikan daya (arus dan tegangan) sistem AC ke sistem arus dan tegangan lain pada frekuensi yang sama. Transformator menggunakan prinsip elektromagnetik yaitu hukum ampere dan hukum faraday, dimana perubahan arus atau medan listrik dapat membangkitkan medan magnet dan perubahan medan magnet/fluks medan magnet dapat membangkitkan tegangan induksi. Arus AC yang mengalir pada belitan primer membangkitkan fluks magnet yang mengalir melalui inti besi yang terdapat diantara dua belitan, fluks magnet tersebut menginduksi belitan sekunder sehingga pada ujung belitan sekunder akan terdapat beda potensial/tegangan induksi.
Jenis – jenis Transformator
Transforamator Arus (Current transformator/CT)
Transformator yang dingunakan untuk mengambil input data masukan berupa besaran arus dengan cara perbandingan belitan primer atau sekunder. Transformator ini biasa dingunakan untuk pengukuran tak langsung beban arus yang mengalir ke pelanggan kemudian membatasinya. Selain itu bisa juga besaran arusnya diambil sebagai input data masukan peralatan pengaman jaringan.
Transformator Tegangan (Potential Transformator/PT)
Transformator yang dingunakan untuk mengambil input data masukan berupa besaran tegangan dengan cara perbandingan belitan primer atau sekunder. Transformator ini biasa dingunakan untuk pengukuran tak langsung beban yang mengalir ke pelanggang kemudian membatasinya. Selain itu bisa juga besaran tegangannya diambil sebagai input data masukan peralatan pengaman jaringan.
Transformator Step-Up
Transformator step-up adalah transformator yang lilitan sisi sekundernya lebih banyak dibandingkan lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan, Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang dingunakan dalam transmisi jarak jauh.
Ciri-ciri Transformator Step-Up :
Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih kecil dari jumlah lilitan kumparan sekunder (Np
Tegangan primer selalu lebih kecil dari tegangan sekunder (Vp
Kuat arus primer selalu lebih besar dari kuat arus sekunder (Ip>Is)
Transformator Step-Down
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit dibandingkan lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC
Ciri-ciri Transformator step-down :
Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih besar dari jumlah kumparan sekunder (Np>Ns)
Tegangan primer selalu lebih besar dari tegangan sekunder (Vp>Vs)
Kuat arus primer selalu lebih kecil dari kuat arus sekunder (Ip
Bagian – bagian Transformator
Inti Besi
Inti besi dingunakan sebagai media mengalirnya fluks yang timbul akibat induksi arus bolak-balik pada kumparan yang mengelilingi inti besi sehingga dapat menginduksi kembali ke kumparan yang lain. Dibentuk dari lempengan – lempengan besi tipis berisolasi dengan maksud untuk mengurangi eddy current yang merupakan arus sirkulasi pada inti besi hasil induksi medan magnet, dimana arus tersebut akan mengakibatkan rugi-rugi (losses).
Belitan
Belitan terdiri dari batang tembaga berisolasi yang mengelilingi inti besi, dimana saat arus bolak-balik mengalir pada belitan tembaga tersebut, inti besi akan terinduksi dan menimbulkan fluks magnetik.
Bushing
Bushing merupakan sarana penghubung antara belitan dengan jaringan luar. Bushing terdiri dari sebuah konduktor yang diselubungin oleh isolator. Isolator tersebut berfungsi sebagai penyekat antara konduktor bushing dengan bodi tangki transformator.
Pendingin
Suhu pada transformator yang sedang beroperasi akan dipengaruhi oleh kualitas tegangan jaringan,rugi-rugi pada transformator itu sendiri dan suhu lingkungan. Suhu operasi yang tinggi akan mengakibatkan rusaknya isolasi kertas pada transformator. Oleh karena itu pendingin yang efektif sangat diperlukan. Minyak isolasi transformator selain merupakan media isolasi juga berfungsi sebagai pendingin. Pada saat minyak bersirkulasi, panas yang berasal dari belitan akan dibawa oelh minyak sesuai jalur sirkulasinya dan akan didinginkan paa sirip-sirip radiator. Adapun proses pendingin ini dapat dibantu oleh adanya kipas dan pompa sirkulasi guna meningkatkan efisiensi pendingin.
Gambar 3.1 Gambar Pendingin PLTA Sutami
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Konservator
Kenaikan suhu operasi pada transformator isolasi akan menuai sehingga volumenya bertambah. Sebaliknya saat terjadi penurunan suhu operasi, maka minyak akan menyusut dan volume minyak akan turun. Konservator dingunkan untuk menampung minyak pada saat trafo mengalami kenaikan suhu. Volume minyak di konservator akan mengalamin perubahan akibat pemuaian dan penyusutan minyak, volume udara didalam konservator pun akan bertambah dan berkurang. Penambahan atau pembuangan udara di dalam konservator akan berhubungan dengan udara luar (untuk tipe konservator tanpa rubber bag), maka udara yang akan masuk kedalam konservator akan difilter melalui silicalgel sehingga kandungan uap air dapat diminimalkan.
Minyak transformator tidak berhubungan langsung dengan udara luar, maka saat ini konservator dirancang dengan menggunakan breather bag/rubber bag, yaitu sejenis balon karet yang dipasang di dalam tangki konservator. Silicalgel sendiri memiliki batasan kemampuan untuk menyerap kandungan air sehingga pada periode tertentu silicalgel tersebut harus dipanaskan bahkan perlu dilakukan penggantian. Dehydrating Breather merupakan teknologi yang berfungsi untuk mempermudah pemeliharaan silicalgel, dimana terdapat pemanasan otomatis ketika silical mencapai kejenuhan tertentu.
Gambar 3.2 Gambar Konservator PLTA Sutami
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Minyak Isolasi Transformator dan Isolasi Kertas
Minyak isolasi pada transformator berfungsi sebagai media isolasi, pendingin dan pelindung belitan dari oksidasi. Minyak isolasi transformator merupakan minyak mineral yang secara umum terbagi tiga jenis, yaitu parafinik, napthanik dan aromatik. Antara ketiga jenis minyak trafo maupun kimia yang berbeda. Isolasi transformator berfungsi sebagai isolasi, pemberi jarak, dan memiliki kemampuan mekanis.
Tap Changer
Kestabilan tegangan dalam suatu jaringan merupakan salah satu hal yang dinilai sebagai kualitas tegangan. Transformator dituntut memiliki nilai tegangan output yang stabil sedangkan besarnya tegangan input tidak selalu sama. Dengan mengubah banyaknya belitan sehingga dapat merubah ratio antara belitan primer dan sekunder dan dengan demikian tegangan output/sekunder pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan sistem berapapun tegangan input/primernya. Penyesuaian ratio belitan ini disebut Tap changer.
Ratio belitan akan mengalami perubahan dan dapat dilakukan pada saat transformator sedang berbeban (On Load tap changer) atau saat transformator tidak berbeban (Off circuit tap changer/De Energize Tap Changer)
Tap changer terdiri dari :
Selector Switch
Diverter Switch
Tahanan transisi
Aktivitas tap cahnger lebih dinamis dibanding dengan belitan utama dan inti besi, maka kompartemen antara belitan utama dengan tap changer dipisah. Selector switch merupakan rangkaaian mekanis yang terdiri dari terminal – terminal untuk menentukan posisi tap atau ratio belitan primer. Diverter switch merupakan rangkaian mekanis yang dirancang untuk melakukan kontak atau melepaskan kontak dengan kecepatan yang tinggi. Tahanan transisi merupakan tahanan sementara yang akan dilewati arus primer pada saat perubahan tap.
NGR (Neutral Grounding Resistor)
Metode pentahanan adalah dengan mengunakan NGR. NGR adalah sebuah tahanan yang dipasang serial dengan neural sekunder pada transformator sebelum terhubung ke ground/tanah. Tujuannya dipasang NGR adalah untuk mengontrol besarnya arus gangguan yang mengalir dari sisi neutral ke tanah. Ada 2 jenis NGR (Neutral Grounding Resistor)
Liquid
Resistornya menggunakan larutan air murni yang ditampung didalam bejana dan ditambahkan garam (NaCl) untuk mendapatkan nilai resistasi yang diinginkan.
Solid
NGR jenis padat terbuat dari stainless Steel, FeCrAI, Cast Iron, Copper Nikel atau Nichrome yang diatur sesuai nilai tahanannya.
Proteksi Transformator
Transformator mengalami gangguan internal yang berdampak kepada suhu yang sangat tinggi dan pergerakan mekanis didalam transformator, maka akan timbul tekanan aliran minyak yang besar dan pembentukan gelembung gas mudah terbakar. Tekanan atau gelembung gas tersebut akan naik ke konservator melalui pipa penghubung dan rele bucholz. Tekanan minyak maupun gelembung gas ini akan dideteksi oleh rele bucholz sebagai indikasi telah terjadinya gangguan internal.
Jenis Pemeliharaan
Pemeliharaan Rutin
Preventive Maintenance
Pemeliharaan rutin yang dilakukan atas dasar interval waktu yang telah ditetapkan atau dalam persyaratan atau kriteria tertentu yang dimaksudkan untuk mengurangi serta mencegah suatu item peralatan mengalami kondisi yang tidak diinginkan
Preventive Maintenance dilakukan tanpa harus melakukan shunt down unit pembangkit. Preventive maintance dilakukan oleh staf pemeliharaan rutin UP berdasarkan WO maintance yang dibuat oleh perencanaan dan pengendalian pemeliharaan mesin atau listrik atau kontrol atau sipil.
Predictive Maintenance
Pemeliharaan yang dilakukan atau dasar hasil diagnose atau condition monitoring serta kajian failure analysis berdasarkan timbulnya suatu gejala kerusakan yang dapat diketahui secara dini, sehingga pemeliharaan dapat dilakukan tepat sebelum terjadi kerusakan atau kegagalan.
Predictive Maintanance dilakukan tanpa harus melakukan shunt down unit pembangkit. Pekerjaan Predictive Maintenance dalam pelaksanaanya merupakan kegiatan monitoring secara berkala atas dasar interval waktu tertentu, interval operasi atau interval kriteria tertentu laiinya yang ditetapkan lebih dahulu.
Overhole atau Inpection (OH)
Pemeliharaan menyeluruh semua peralatan sistem yang termasuk dalam satu paket inpection merupakan satu paket pekerjaan besar yang terjadwal untuk pemeriksaan yang luas dan perbaikan dari suatu item atau peralatan besar untuk mencapai kondisi yang layak. Dengan demikian cakupan overhole atau inpection tidak hanya membongkar dan pasang saja, tetapi termasuk inpeksi peralatan – peralatan lain yan termasuk pekerjaan walaupun tidak ada yang dilakukan bongkar pasang untuk melakukan inpeksi tersebut. Overhole atau inpection dilakukan olu UB har atas dasar kontrok paket sesuai kesepakatan dengan Unit Pembangkkit (UP).
Pemeliharaan Non Rutin
Corrective Maintenance
Pemeliharaan yang dilakukan untuk mengembalikan (termasuk memperbaiki dan adjustment) peralatan yang tidak bekerja atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Corrective maintenance dapat dilakukan pada saat peralatan sedang beroperasi maupun stand by ataupun peralatan sedang tidak beroperasi, tetapi secara keseluruhan unit pembangkit tetap beroperasi.
Corrective maintenance dilakukan oleh staff pemeliharaan rutin UP berdasarkan incident logsheet serta WO maintenance yang dibuat oleh produksi atau operasi serta diapprove oleh perencaan dan pengendalian pemeliharaan mesin atau listrik atau kontrol atau sipil.
Repair atau Breakdown Maintenance
Pemeliharaan yang dilakukan karena terjadinya kerusakkan peralatan sehingga berakibat kegagalan fungsi dari peralatan tersebut. Dalam kejadian kerusakan atau corrective atau emergency berkembang akan mengakibatkan peralatan tersebut rusak berat dan harus diganti baru atau penggantian sebagai part utamanya. Repair yang breakdown dilakukan oleh UB pemeliharaan atas dasar kontrak paying atau kontrak paket sesuai dengan order kerja dar UP.
Enginering Maintenance
Kegiatan yang dilakukan untuk suatu proyek atau modifikasi peralatan atau unit, baik untuk mengembalikan atau menambah kemampuan dan keandalan peralatan atau unit. Pelaksanaan pekerjaan ini bisa bersifat menambah asset atau bisa juga hanya menyempurnakan kinerja peralatan atau unit. Engineering dilakukan oleh UB pemeliharaan atas dasar kontrak paket sesuai kesepakatan dengan UP.
Pemeliharaan Transformator
Pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah serangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan menyakinkan bahwa peralatan dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan. Tujuan utama pemeliharaan peralatan listrik teganan tinggi adalah untuk menjamin kontinuitas penyaluran tenaga listrik dan menjamin keandalan, adalah :
Untuk meningkatkan availability, efficiency dan realibility.
Untuk memperpanjang umur peralatan.
Mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan peralatan.
Meningkatkan tingkat keamanan pada peralatan.
Mengurangi lama waktu padam akibat sering gangguan.
Faktor yang paling dominan dalam pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah pada sistem isolasi. Isolasi disini meliputi isolasi keras (padat) dan isolasi minyak (cair). Suatu peralatan akan sangat mahal bila isolasinya sangat bagus, dari demikian isolasi merupakan bagian yang terpenting dan sangat menentukan umur dari peralatan. Untuk itu kita harus memperhatikan/memelihara sistem isolasi sebaik mungkin, baik terhadap isolasinya maupun penyebab kerusakan isolasi.
Pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi dapat dibedakan antara pemeriksaan/monitoring (melihat,mencatat,meraba serta mendengar) dalam keadaan operasi dan memelihara (kalibrasi/pengujian, koreksi/resetting serta memperbaiki/membersihkan) dalam keadaan paham. Pemeriksaan atau monitoring dapat dilaksanakan oleh operator atau petugas patrol setiap hari dengan sistem checklist atau catatan saja. Sedangkan pemeliharaan harus dilaksanakan oleh tim pemeliharaan (HAR). Adapun Standart Pemeliharaan Transformator seperti berikut :
Pemeriksaan Nameplate Transformator
Pemeriksaan Nameplate Transformator adalah hal pertama yang dilakukan sebelum melakukan pemeliharaan mesin dalam, prosedur pelaksanaan pekerjaan yang pertama dilakukan adalah mendata spesifikasi teknis dari transformator tersebut dengan mengamati (Nameplate).
Gambar 3.3 Gambar Nameplate Transformator Utama PLTA Sutami
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Pemeriksaan Secara Visual
Pemeriksaan fisik transformator secara visual meliputi pemeriksaan sebagai berikut :
Pemeriksaan kondisi tangki dari kebocoran atau akibat dari benturan.
Pemeriksaan kondisi baut – baut pengikat di bushing.
Pemeriksaan kondisi bushing primer atau sekunder.
Pemeriksaan valve tekanan udara
Pemeriksaan thermometer.
Pemeriksaan kondisi tap changer/sadapan.
Pengukuran Tahanan Isolasi
Alat Ukur Tahanan Isolasi (Megger)
Megger adalah alat untuk mengukur besarnya nilai tahanan isolasi. Salah satu contoh penggunaan dari alat ukur ini adalah untuk mengukur kemungkinan gangguan lain adalah terjadinya hubung singkat pada belitan antar phasa, antara phasa dengan bodi dan antar belitan pada phasa yang sama, Megger dingunakan untuk mengukur tahanan isolasi instalasi tegangan tinggi, menengah maupun tegangan rendah.
Sumber tegangan megger yang dipilih tidak hanya tergantung dari batas pengukur, akan tetapi juga terhadap tegangan kerja (sistem tegangan) dari peralatan ataupun instalasi yang akan diuji isolasinya. Berikut adalah contoh standar pemberian tegangan pada megger pada pengukuran tahanan isolasi transformator adalah :
Tabel 3.1 Tabel Standar Minimum Untuk Minyak Transformator Utama
Transformator Coil Voltage Raiting
Minimum dc Test Voltage
0 – 600
1000
601 – 5000
2500
5001 – 15000
5000
15001 – 69000
5000
(Sumber : Dokumentasi PLTA Sutami)
Gambar 3.4 Gambar Alat ukur Megger PLTA Sutami
(Sumber :Dokumentasi Pribadi)
Pengukuran tahanan isolasi terdiri dari :
Sisi kumparan HighVoltage – Ground
Sisi kumpatan LowVoltage – Ground
Sisi kumparan HighVoltage – Sisi kumparan LowVoltage
Berikut ini adalah rangkaian percobaan pengukuran tahanan isolasi :
Pengukuran tahanan isolasi dilakukan untuk mengetahui secara dini kondisi isolasi transformator, untuk menghindari kegagalan yang fatal dan pengujian selanjutnya, pengukuran dilakukan antara :
Sisi HighVoltage – LowVoltage
Sisi HighVoltage – Ground
Sisi LowVoltage – Ground
Perawatan dilakukan secara berkala dan pemantauan kondisi transformator pada saat beroperasi akan banyak keuntungan yang didapat, antara lain :
Meningkatkan keandalan dari transformator tersebut,
Memperpanjang masa pakai.
Jika masa pakai lebih panjang, maka secara otomatis akan dapat menghemat biaya penggantian unit transformator.
Tahanan isolasi adalah ukuran kebocoran arus yang melalui isolasi. Tahanan berubah-ubah karena pengaruh temperatur dan lamanya tegangan yang diterapkan pada lilitan tersebut, oleh karena itu faktor-faktor tersebut harus dicatat pada waktu pengujian. Tegangan yang diterapakan kalau bisa hanya pada satu fasa saja. Nilai tegangan minimum pengujian yang sebanding dengan satu megaOhm terhadap peralatan listrik.
Nilai tahanan diatas merupakan nilai minimum yang menunjukkan bahwa keadaan lilitan masih baik, nilai tahanan yang rendah dapat menunjukkan lilitan dalam keadaan kotor atau basah. Moisture dapat juga terdapat pada permukaan isolasi, atau pada lilitan atau pada keduanya. Oleh karena sebab itu, pengujian dengan megger sebelum dan sesudah mesin dibersihkan harus dilakukan. Jika nilai tahanan tetap rendah dan lilitan relatif bersih, ada kemungkinan adanya moisture pada lilitan, dan lilitan harus dikeringkan sekurang – kurangnya sampai diperoleh tahanan minimum yang diajurkan.
Tabel 3.2 Nilai Minimum Tahanan Isolasi Transformator
No
Transformator
Rumus
1
Transformator 1 Fasa
IR = C X E kVA
2
Transformator 3 Fasa (Bintang)
IR = C X E (P-n)kVA
3
Transformator 3 Fasa (Delta)
IR = C X E (P-P)kVA
(Sumber : Goggle.com)
Dimana :
R : Nilai tahanan isolasi minimum
C : Konstanta oil filled trnasformator (1,5)
E : Rating tegangan (Volt)
P-n : Phasa - Netral
P-P : Phasa – Phasa
Pengujian Tahanan Isolasi Transformator 3 Phasa
Pengukuran tahanan isolasi belitan transformator ialah proses pengukuran dengan suatu alat ukur Insulation Tester untuk memperoleh hasil (nilai/besaran) tahanan isolasi trafo tenaga antara bagian yang diberi tegangan (Fasa) terhadap badan (Case) maupun antar belitan primer, sekunder. Pengukuran tahanan isolasi dilakukan pula untuk mengetahui nilai tahanan isolasi transformator ukur seperti transformator arus dan transformator tegangan namun ada beberapa ketentuan (batasan – batasan) yang harus diperoleh sehingga diperoleh harga yang optimal. Oleh karena itu, salah satu cara menyakinkan bahwa transformator cukup aman untuk diberi tegangan adalah dengan mengukur tahanan isolasinya. Dengan kita mengetahui tahanan isolasi transformator maka itu akan memberikan jaminan keamanan bagi trafo itu sendiri sehingga terhindar dari kegagalan isolasi.
Hasil pengukuran tahanan isolasi belitan transformator juga dipengaruhi oleh kebersihan permukaan isolator bushing, suhu, faktor usia dan kelembaban udara disekitarnya.
Pengujian Rasio Tahanan Isolasi (Polarization Index)
Pengujian indeks polarisasi bertujuan untuk memastikan peralatan tersebut layak dioperasikan atau bahkan untuk dilakukan overvoltage test. Indeks yang biasa dingunakan dalam menunjukan pembacaan tahanan isolasi transformator dikenal dengan dielectric absorption yang diperoleh dari pembacaan berkelanjutan untuk periode waktu yang lebih lama dengan sumber tegangan yang konstan.
Pengujian berkelanjutan dilakukan selama 10 menit, tahanan isolasi akan mempunyai kemampuan untuk mengisi kapasitas tinggi ke dalam isolasi transformator, dan pembacaan resistansi akan meningkat lebih cepat jika isolasi bersih dan kering. Rasio pembacaan 10 menit dibandin pembacaan 1 menit dikenal sebagai polarization Index (PI) atau indeks Polarisasi (IP). Nilai Indeks Polaritas (IP) yang terlalu rendah ini mengindikasikan bahwa isolasi telah terkontaminasi. Besarnya Indeks Polaritas (IP) dapat dirumuskan sebagai berikut :
Tabel 3.3 Evaluasi dan Rekomendasi Metode Indeks Polaritas pada Pengujian Tahanan Isolasi
No
Hasil Uji
Keterangan
Rekomendasi
1
<1,0
Berbahaya
Investigasi
2
1,0 – 1,1
Jelek
Investigasi
3
1.1 – 1.25
Dipertanyakan
Uji Kadar Air, Minyak, Uji Tan Delta
4
1,25 – 2,0
Baik
-
5
>2,0
Sangat Baik
-
(Sumber : Dokumentasi PLTA Sutami)
Prosedur Pengukuran Tahanan Isolasi
Prosedur pengujian tahanan isolasi pada transformator dengan menggunakan Megger Fluke 1550B adalah sebagai berikut :
Sebelum melakukan perawatan dan pengukuran pada transformator, teknisi lapangan akan menghubungi bagian operator diruang control untuk mematikan operasi/standby transformator yang akan dilakukan insulation tester.
Melakukan pembumian (grounding)
Grounding (Pembumian) dilakukan sebagai pengaman disaat operator akan melakukan pengukuran tahanan isolasi agar arus maupun tegangan lebih terjadi.
Gambar 3.5 Gambar Grounding/Pembumian PLTA Sutami
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Pembumian yang pertama dilakukan pada keluaran belitan transformator sebesar 150Kv. Hal ini dilakukan pada posisi standby atau tidak sedang beroperasi. Tujuan dipasang pentanahan adalah agar tegangan sisa dari belitan transformator, induksi, maupun CT tidak tersentuh. Pada saat pemasangan kabel pembumian (grounding), yang dipasang adalah bagian ground kemudian dilanjutkan dengan kabel atas (jepitan kabel) sedangkan pada saat pelepasan grounding yang dipasang terlebih dulu adalah bagian kabel atas (jepitan kabel) kemudian bagian groundnya.
Melepas sambungan pada bintang transformator. Hal ini dilakukan agar pada saat megger test tegangan (5000 V) yang diberikan pada transformator dapat memunculkan nilai saat pengukuran megger pada lilitan primer – ground. Lilitan sekunder – ground, lilitan primer – lilitan sekunder.
Gambar 3.6 Gambar pelepasan Hubungan Bintang PLTA Sutami
(Sumber :Dokumentasi Pribadi)
Membersihkan isolator bushing pada transformator dengan menggunakan sekaepen dan wease pada trasformator R, S, T. (Bushing merupakan antara kumparan transformator yaitu konduktor yang diselubungi oleh isolator sekaligus penyekat antara transformator dan transformator.
Melakukan megger test pada sisi primer, sekunder, dan ground dengan cara pengukuran tahanan isolasi pada lilitan primer – ground, lilitan sekunder – ground, lilitan primer – lilitan sekunder.
Melakukan megger, yang perlu diperhatikan adalah tidak menyentuh titik ukur objek pengukuran yang baru selesai diukur tahanan isolasinya. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya aliran arus yang melintas badan dan meski tidak berakibat fatal namun bisa menimbulkan tegangan kejut.
Bila pengukuran dilakukan pada objek yang komponen kapasitasnya relative besar, kemungkinan tegangan pengisian (charging) sampai dengan 5000V, hal ini sangat berbahaya bila harus dilakukan pembuangan tegangan induksi (residual) dengan memindah posisi saklar selector switch pada posisi Ohm ke posisi volt dan probe. Jangan membalik polaritas probe (+) dan (-) selama terjadi pembuangan muatan, sebab pengaman tegangan lebih yang terpasabg didalam alat ukur akan terpicu (triggered) dan rusak.
Memeriksa kembali keadaan transformator setelah dilakukan pemeliharaan/perawatan, serta meletakkan kembali alat yang dingunakan ke tempat semula.
Perhitungan Tahanan Isolasi
Data hasil pengukuran tahanan isolasi Transformator Utama yaitu :
Tabel 3.4 Data hasil pengukuran tahanan isolasi Transformator Utama Unit 3 pada PLTA Sutami
Waktu
(Menit)
HV – Ground
(GigaOhm)
LV – Ground
(GigaOhm)
HV – LV
(GigaOhm)
1
1.67
350
2.16
2
2.89
360
2.38
3
2.10
380
2.32
4
1.91
434
2.48
5
2.02
423
2.59
6
2.17
431
2.76
7
2.34
424
2.61
8
1.80
425
2.80
9
2.43
454
2.84
10
2.36
469
2.96
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Perhitungan nilai minimum tahanan isolasi menggunakan rumus :
Transformator 3 Fasa (Bintang) :
IR1=CEkVA ........................................................ (3.1)
Sisi kumparan High Voltage – Ground
IR1 = CEkVA
IR1 = 1,5. 15400039000
IR1 = 1169,71 MegaOhm
IR1 = 1,169 GigaOhm
Sisi kumparan Low Voltgae – Ground
IR2 = CEkVA
IR2 = 1,5. 1100039000
IR2 = 83,55 MegaOhm
Analisa
Perhitungan nilai tahanan isolasi diatas dingunakan sebagai batas minimum tahanan isolasi dari nilai pengukuran yang telah dilakukan. Perhitungan disesuaikan dengan formula tahanan isolasi pada tabel. Hasil perhitungan yang telah didapat, kemudian dilakukan analisa antara data pengukuran selama satu menit menggunakan alat ukur MegaOhmMeter Fluke 1550B. Berdasarkan data pengukuran tahanan isolasi pada sisi High Voltage – Ground memiliki tahanan isolasi sebesar 1,67 GigaOhm, artinya nilai ini masih lebih besar dari 1,169 GigaOhm. Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi isolator pada sisi tegangan tinggi berada dalam keadaan baik.
Sisi Low Voltage – Ground memiliki tahanan isolasi sebesar 350 GigaOhm, artinya nilai ini masih diatas nilai minimum tahanan isolasi yaitu 83,55 MegaOhm. Hal ini juga mengindikasikan bahwa kondisi isolator pada sisi teganngan rendah juga berada dalam kondisi baik. Dari keseluruhan data hasil pengujian/pengukuran di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh tahanan isolasi belitan transformator cukup aman dan kebocoran arus masih memenuhi ketentuan sehingga transformator aman untuk diberi tegangan dan terhindar dari kegagalan isolasi. Hal ini disebabkan karena nilai tahanan isolasi masih dalam batas kondisi baik (masih diatas batas minimum).