PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan CT Scan (computed tomograp! scanner"
Suatu prosedur yang digunakan digunakan untuk mendapatkan mendapatkan gambaran gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak. Tujuan penggunaan ct – scan : Menem Menemuka ukan n pato patolo logi gi otak otak dan dan medul medulla la spin spinal alis is denga dengan n tekn teknik ik scan scanni ning ng
atau atau
pemeriksaan tanpa radioisotope dengan demikian ct-scan hampir dapat digunakan untuk menilai semua organ dalam tubuh bahkan di luar negeri sudah digunakan sebagai alat skrining, yang penting pada pemeriksaan ct-scan adalah pasien yang akan melakukan pemeriksaan bersikap kooperatif artinya tenang dan tidak bergerak b ergerak saat proses perekaman. Peran peraat pasca pre tindakan : !. Memberikan Memberikan penjelasan penjelasan prosedur prosedur yang akan dilakukan dilakukan ". Pasien Pasien di beri gambara gambaran n tentan tentang g alat alat yang akan di gunakan gunakan bila bila perlu menggun menggunakan akan #ideo, #ideo, poster, atau kaset. Peran peraat pasca pra tindakan : !. $iam di di tempat tempat %dime %dimeja ja scanner scanner&& selama selama '( menit menit ". Melakukan Melakukan pernafasa pernafasan n dengan dengan aba-aba aba-aba saat saat dilakuka dilakukan n pemeriksa pemeriksaan an ). Posisikan Posisikan terlentang terlentang dengan dengan tangan terkendali terkendali,, kemudian pasien pasien dibersihkan dibersihkan rambutnya rambutnya lalu lalu di beri jelly '. *emudian *emudian rambut rambut tidak tidak boleh di kepang kepang atau atau memakai memakai ig (. Selama prosedur prosedur berlang berlangsung sung peraat peraat harus harus menemani menemani pasien pasien dari luar luar dengan memakai memakai lead approan Peran peraat pasca post tindakan : !. +bser#asi +bser#asi keadaan keadaan pasien pasien setelah setelah dilakuka dilakukan n tindakan tindakan seerta seerta dokumentasi dokumentasikan kan
". Sesudah pengambilan gambar, pasien dirapikan ). kur intake dan out put setelah tindakan dilakukan Pre tindakan !. Pemberian injeksi at kontras dan menjelaskan efek yang akan terjadi akibat obat tersebut, misal ajah tampak memerah dan panasmerupakan efek dari at kontras tersebut. ". njeksi analgesik jika pasien merasa takut dan minor tranguilier jika p/ lemas Prosedur tindakan Posisi terlentang dengan tangan terkendali meja eletronik masuk ke dalam alat scanner, dilakukan pemantauan melalui komputer dan pengambilan gambar dari beberapa sudut . yang dicurigai adanya kelainan selama prosedur berlangsung pasien harus diam absolut selama "0-'( menit. Pengambilan gambar dilakukan dari berbagai posisi dengan pengaturan komputer selama prosedur berlangsung peraat harus menemani pasien dari luar dengan memakai protektif lead approan sesudah pengambilan gambar pasien dirapikan. Tujuan pemeriksaan 1T-Scan !. Menilai kondisi pembuluh darah ". Menilai tumor atau kanker ). Menilai kasus trauma2 cidera '. Menilai organ dalam (. Membantu pasien biopsi jaringan 2 proses drainase *elebihan 1T-Scan !. 3ambar yang dihasilkan memiliki resolusi yang baik dan akurat ". Tidak in#asi#e %tindakan non-bedah& ). 4aktu perekaman cepat
'. 3ambar yang di rekontruksikan dapat di manipulasi dengan komputer sehingga dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. *ekurangan 1T-Scan !. 5adiasi sinar / sekitar '6 ". Munculnya artefak %gambaran yang seharusnya tidak terekam& ). 5eaksi alergi terhadap at kontras 7al-hal yang harus diperhatikan !. +bser#asi keadaan alergi terhadap at kontras yang di suntikkan bila terjadi alergi berikan deladryl (0 mg ". Mobilisasi secepatnya karena p/ mungkin kelelahan selama prosedur berlangsung ). kur intake dan output hal ini sebagai tindak lanjut setelah pemberian at kontras
Pemeriksaan EMG (E#ektro Miogra$i"
8. Pengertian 9M3 %9lektromiografi& adalah sebuah teknik untuk menge#aluasi dan merekam akti#itas listrik yang dihasilkan oleh otot rangka. Pemeriksaan 9M3 adalah pemeriksaan elektrodiagniosis untuk memeriksa syaraf perifer dan otot dengan merekam gelombang potensial yang ditimbulkan oleh syaraf maupun otot %Price, "00&. ;. Tujuan Pemeriksaan 9M3 !. Membantu membedakan antara gangguan otot primer seperti distrofi otot dan gangguan sekunder. ". Membantu menentukan penyakit degeneratif saraf sentral, kerusakan syaraf, atau cedera syaraf. ). Membantu mendiagnosis gangguan neuromuscular. 1. Peran Peraat Pre dan Post Tindakan Pre
!. Membantu pasien mengetahui tindakan-tindakan
yang akan dilakukan
saat
pemeriksaan 9M3, tetapi terlebih dahulu diinformasikan pada pasien tentang tujuan dari dilakukannya pemeriksaan tersebut. ". Menginformasikan pada pasien untuk menghindari semua stimulan, sedatif atau anti depresan "' jam sebelum tindakan. ). Memberi kesempatan pada pasien dan keluarga untuk menanyakan tentang segala prosedur yang ada. '. Memberi rasa nyaman pada pasien sebelum dilakukan tindakan %penusukan& Post !. Memberikan kompres es pada daerah yang mungkin terjadi hematoma untuk mengurangi rasa nyeri. ". Menciptakan lingkungan yang memudahkan pasien untuk beristirahat. ). ;erkolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik jika pasien mengeluh nyeri. '. Mengobser#asi kondisi pasien setelah tindakan. Pemeriksaan %AER
8. Pengertian ;rainstem 8uditory 9#oked 5espinse %;895& di tujukan untuk mengetahui abang batas pendengaran yang dilakukan untuk anak anka atau orang deasa yang tidak dapat hasil audiometrinya menggunakan audiometri biasa. Pemeriksaan harus dilakukan dalam keadaan tenang 2 tertidur, sehingga respon syaraf mendengarkan dapat terpetakan dengan akurat. ;aer juga dapat dimaanfaatkan untuk menentukan sumber gangguan pendengaran apakah di cochlea atau retro choclearis menge#aluasi brainstem %batang otak&, serta menentukan apakah gangguan pendengaran disebabkan psikologis atau fisik. Pemeriksaan ini relatif aman, tidak nyeri, dan tidak ada efek samping sehingga bisa juga di manaatkan untuk screening medical check up. Pemeriksaan ini berguna untuk melihat sistem saraf, pendengaran, dan batang otak pada saat di lalui rangsangan bunyi ;. Manfaat ;895 !. Menentukan prediksi ambang pendengaran ". ntuk screening pendengaran ). Membantu memperkirakan jenis ketulian
'. Membantu menentukan letak lesi di sepanjang jarak pendengaran sampai batang otak (. ;ersifat objektif dan non in#asif dengan menilai potensial listrik di otak stelah memberi rangsangan bunyi 1. Peran peraat sebelum melakukan pemeriksaan !. Memberikan penjelesan pada pasien tentang tindakan yang mau di lakukan ". 8tur posisi pasien se nyaman mungkin atau berbaring ).
Pemeriksaan &P (&um'a# Pungsi" A Pengertian
paya mengeluarkan cairan serebrospinal dengan memasukan jarum kedalam ruang subaraknoid. Tes ini dilakukan untuk pemeriksaan serebrospinal, mengukur dan mnegurangi tekanan cairan serebrospinal, menentukan adanya tidaknya darah pada cairan serebrospinal,
untuk mendeteksi blok subarakhnoid spinal,dan untk memberikan antibiotik kedlam kanalis spinal terutama kasus infeksi . % Peran pera)at pre dan post tindakan
Pre Pra interaksi !. *aji catatan medis dan catatatn keperaatan klien ". *esiapan peraat melakukan tindakan ). >elaskan tujuan tindakan '. Persiapkan dan kumpulkan alat- alat (. 1uci tangan
nteraksi !. Paparkan daerah lumbal ". Pasien diposisikan diujung samping tempat tidur atau meja dengan panta menghadap kedokter, paha dan tungkai difleksikan semaksimal mungkin meningkatkan romgga antara prosesus spinal #ertebra untuk mempercepat masuknya jarum keruang subarakhnoid ). ;antal kecil ditempatkan dibaah kepala pasien untuk mempertahankan spina dalam posisi lurus mungkin juga bantal ditempatkan diantara tungkai untuk mencegah tungkai atas berputar kedepan '. Peraat membantu pasien mempertahankan kepala pasien untuk menghindari pergerakan yang tiba - tiba karena akan menyebabkan trauma (. Pasien dianjurkan untuk rileks dan diintruksikan bernafas secara normal karena hiper#entilasi kan menurunkan meningginya tekanan . Peraat menggambarkan prosedur step demi step kepada pasien selama proses berlangsung ?. $okter membersikan tempat penusukan dengan larutan antiseptik @. 8nastesi lokal disuntikan ketempat - tempat penusukan dan jarum spinal dimasukan keruang subarakhnoid melalui interspace lumbal ke ) dan ke ' A. Spesimen csf dikeluarkan dan biasanya ditampung dalam ) ples diberikan label. >arum dicabut !0. *asa ditempelkan pada tempat penusukan
!!. *asa ditempelkan pada tempat penusukan ples - ples csf dikirim ke labolatorium dengan segera
Terminasi !. anjurkan pasien berbaring terlentang selama - !" jam untuk memisahkan kelurusan bekas jarum puncture dural dan araknoid dilapisan otak untuk mengurangi kebocoran csf ". Monitor pasien untuk komunikasi limbal puncture. Memberi tahu dokter bila terjaid komplikasi ). 8njurkan meningkatkan intake cairan untuk mengurangi resiko pusnig post prosedur '. Merapikan alat (. 1uci tangan . $okumentasi Pemeriksaan Angiogra$i A Pengertian Pemeriksaan cerebral angiography merupakan pemeriksaan yang menggunakan
at kontras dan sinar B untuk melihat aliran pembuluh darah di otak. Pemeriksaan ini meliputi penyinaran sinar B pada pembuluh darah otak setelah infeksi cairan kontras khusus pada arteri di leher, paha dalam atau area lainnya. 1airan kontras ini akan tampak pada penyinaran ketika mencapai otak dan di sirkulasikan melalui pembuluh darah. ;iasanya cerebral angiography dilakukan jika terdapat kecurigaan akan adanya kelainan pada pembuluh darah otak. Pemeriksaaan ini juga didukung oleh pemeriksaan ct scan otak. % 8lasan $ilakukan Pemeriksaan 8ngiography cerebral * ntuk mendeteksi kelainan pada pembuluh darah yang ada di dalam2yang menuju otak %misal : trombosit, aneurisma, penyempitan2penyumbatan&. + ntuk mempelajari pembuluh darah otak yang letaknya tidak normal. %karena tumor, gumpalan darah&. , ntuk menentukan pemasangan penjepit pembuluh darah pada saat pembedahan. C Pre Tindakan – Post Tindakan * $apatkan tanda tangan surat persetujuan + Puasa selama @-!" jam. Penggunaan anti koagulan %misal : hepatin& dihentikan. , 1atat tanda #ital kerkemih sebelum pemeriksaan. -
. >ika pasien memiliki riayat reaksi alergi yang hebat terhadap berbagai bahan2obat-
obatan. / 1airan dapat di mulai sebelum prosedur, sehingga obat-obatan. *edaruratan dapat di berikan bila perlu. 0 Posisi pasien terlentang di atas meja B. anastesi lokal diberikan di daerah penyuntikan2insisi. 1 elaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan angiography ". *aji riayat hipersensiti#itas terhadap yodium, makanan laut, at kontras untuk prosedur sinar B %pielogram intra#ena =P&. ). >elaskan baha bila kontras disuntikkan mungkin akan terasa hangat, rasa panas yang hilang dalam aktu !-" menit. Pasien harus tenang sehingga gambar jelas. '. >elaskan baha pemeriksaan tidak menyebabkan nyeri, tetapi mungkin menyebabkan rasa tidak nyaman. (. 1atat TT= Post !. ;eri tekanan pada lokasi penyuntikan selama (-!0 menit2lebih sampai perdarahan ". ). '. (. .
berhenti. Monitor tanda #ital sesuai pesanan. ;erikan tirah baring !"-"' jam2sesuai pesanan akti#itas dibatasi selama ! hari. Periksa nadi perifer pada ekstremitas %misal : doorsalis pedis, femoralis, radialis&. ;eri kompres dingin2kantung es pada edema dan nyeri dilokasi penyuntikan. *aji adanya kelemahan2kebas pada ekstremitas. ;ingung2pembicaraan tidak jelas
setelah angiografi serebral. Mungkin ini adalah gejala T8. ?. +bser#asi adannya reaksi alergi lambat terhadap kontras. Pemeriksaan MRI
8. Pengertian M5
atau
pencitraan
renonansi
magnetic
adalah
alat
pemindai
yang
memanfaatkan medan magnet dan energi gelombangradio untuk menampilkan gambar struktur dan organ dalam tubuh dengan menggunkan medan berkekuatan antara 0,0' !,( testa %! testa C !000 gaus& dan resonansi getaran terhadap inti atom h ydrogen. ;. Tujuan
!. M5 dapat mengidentifikasi at kimia yang terdapat pada area yang membedakan tumor otak dan abses otak. ". Perfusi M5 dapat digunakan untuk mengestimasi aliran darah ). $ifusi M5 dapat digunakan untuk mendeteksi akumulasi cairan %edema& secara tibatiba 1. ndikasi !. Deoplasma ". nfection ). nfraction '. $i bidang saraf : stroke, tumor otak, kelainan mielinisasi otak, gangguan aliran cairan otak2 hidrocephagus, beberapa bentuk infeksi otak, gangguan pembuluh darah otak, dsb (. $i bidang muskuloskeletal : tumor jaringan tulan atau otot, kelainan saraf tulang belakang, tumor spinal, jeputan akar saraf, tulang belakang, dsb . $i bidang kardiologi : pembuluh darah besar pemeriksaan M58 %magnetic resonance angiografi& dsb. $. *ontraindikasi !. 5elalif a. 8nemia hemoltika b. riayat alergi dengan bahan yodida ". mutlak a. kehamilan dan menyusui b. gagal ginjal
). untuk pasien yang menggunakan alat pacu jantung %pace macker& '. pasien dengan alat2klip2protesa berupa logam yang di pasang pada bagian tubuhnya, antara lain dapat berupa klip pada operasi, aniurisma, facemarker pada jantung, alat bantu dengar, gigi palsu, dsb. (. Pasien yang sedang menjalani kemoterapi, pasien dengan pompa insulin di mkohon untuk melaporkan pada dokter. M5 dapat di batalkan dengan alasan traktur melukai pasien. 9. Persiapan 8lat !. Meja M5 ". ;el E. Persiapan klien !. Pasien diharap tidak mengenakan aksesoris tubuh yang berasal dari bahan logam secara berlebih. 7al ini penting karena M5 menggunakan prinsip magnetisasi ". Pasien akan diminta diam untuk beberapa saat sampai proses magnetisasiselesai ). Memberikan kesempatan pada pasien melihat dulu alat M5 beberapa saat sebelum prosedur untuk mengindari ketakutan terhadap ruang sempit %klustrofobia& '. Memberikan inform concent (. ;erikan medikasi sebelum tes . *aji kemungkinan #aksin rodin 3. Prosedur !. Pre interaksi a. 1uci tangan b. >elaskan tujuan dilakukan pemeriksaan pada klien
". nteraksi a. Pasien berbaring terlentang pada posisi kedua tangan disamping badan b. Meja M5 akan bergerak maju ke dalam posisi medan magnet yang tepat c. Pasien akan mendengar suara dari gelombang radio, frekuensi, seperti suara ketukan selama jalannya pemeriksaan d. Selama pemeriksaan M5 pasien akan selalu di baah pengaasan petugas, dan dapat langsung berkomunikasi dengan petugas M5 e. Pasien diberi bel tangan dan dapat ditekan untuk memanggil petugas M5 atau mengalami kondisi yang kurang nyaman f. Pada umumnya pemeriksaan ini membutuhkan aktu sekitar '0 menit g. Setelah pemeriksaan M5 selesai dapat melakukan aktifitas normal seperti biasa ). Terminasi a. 9#aluasi b. $okumentasi 7. 7al-hal yang perlu diperhatikan !. Pada pemeriksaan M5 ini tidak boleh dilakukan pada anita yang hamil muda %trimester !& ". Pasien memberikan informasi kepada petugas sebelum dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan PET A Pengertian
Modalitas yang menggabungkan positron emisson tomography dengan /- ray computed %1T& dalam satu perangkat, sehingga pencitraan dari keduanya dapat diambil secara berurutan dan hasilnya dapat digabungkan dalam satu gambar
8lat diagnostik imaging medis yang paling canggih didunia saat ini adalah satu - satunya teknologi yang menggunakan cara anatomi untuk melakukan peme/ imanging, terhadap fungsi, metabolisme dan reseptor tubuh,dapat mendeteksi dengan tepat tanpa melukai tubuh. Peme/ P9T21T mempunyai peran penting untuk penentuan rancangan pengobatan selanjutnya. Pera)atan pre tindakan
a.
Memperkenalkan proses pemeriksaan
b.
Mengukur tinggih badan dan berat badan
c.
Mengisi data pemeriksaan
d.
$iperkenankan untuk puasa jam sebelum peme/
e.
P/ mengurangi akti#itas fisik berat "' jam
f.
$ata radiologi harus dibaa
Pera)atan post tindakan
!.
7indari kontak seacara dekat dan lama, dengan anak kecil, bayi, dan ibu hamil selama jam setelah periksa
".
Peraat memberi minum agar pasien mendapat cairan
).
+bser#asi tindakan
2ungsi PET
!.
$iagnosa dan mengetahui stadium kanker $apat dulakukan untuk mendeteksi kanker paru - paru, kanker otak, dan leher, kanker usus besar, kanker kulit, kanker payudara, dan jenis kanker lainnya
".
Membedakan anatara tumor jinak dan ganas
).
Monitor hasil pngobatan
'.
$eteksi dini pertumbuhan ulang sel kanker $eteksi ini membantu dalam memutuskan pencegahan dan pengobatan lebih dini
(.
Membedakan antara pertumbuhan ulang dan perubahan struktual setelah pengobatan ntuk mendeteksi perubahan secara metabolis ketimbang struktual, pemeriksaan ini lebih akurat daripada 1T-scan dan M5
.
9#aluasi kelainan otak ntuk mendiagnosa kelainan metabolisme padaotak dan mampu mendiagnosa penyakit alhei#er