Cognitive Functional Functional Therapy Ther apy (CFT) Pada Non-Spesifk Low ack Pain !ronik al"is Toda ##$%$##$&$
!PN*T+N !P N*T+N !L*N*! ! L*N*! *L, PN. PN.!*T !*T S+F +S/ +01*NN2N ,ei %$#&
gejala yang paling sering timbul di masyarakat kita
Nyeri Punggung
Nyeri dapat bervariasi harus mendapat perhatian penting karena berefek terhadap pekerjaan pasien Butuh penatalaksanaan yang sesuai dengan kondisi dan gejala pasien
gejala yang paling sering timbul di masyarakat kita
Nyeri Punggung
Nyeri dapat bervariasi harus mendapat perhatian penting karena berefek terhadap pekerjaan pasien Butuh penatalaksanaan yang sesuai dengan kondisi dan gejala pasien
/F*N*S* Low back pain (LBP): nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Nyeri Punggung awah : nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal, maupun nyeri radikuler atau keduanya, atau nyeri yang berasal dari punggung bawah yang dapat menjalar ke daerah lain atau sebaliknya (referred (referred pain). pain).
T*3L32* 5 3rgan yang 6endasari
LP 4iserogenik isebabkan proses patologik di ginjal atau visera didaerah pelvis, serta tumor retroperitoneal. Nyeri tidak bertambah berat dengan aktivitas tubuh, juga tidak berkurang dengan istirahat. Penderita selalu menggeliat untuk mengurangi nyeri •
•
•
LP vaskulogenik !neurisma atau penyakit vaskuler perifer dapat menimbulkan nyeri punggung atau nyeri menyerupai iskialgia "nsu#siensi arteria glutealis superior: nyeri di daerah bokong, makin memberat saat jalan dan mereda saat berdiri. $asa nyeri ini tidak terpengaruh membungkuk, mengangkat benda berat •
•
•
LP neurogenik Neoplas6a7 –
•
•
–
raknoiditis7 •
•
–
timbul lebih awal dibanding gangguan motorik, sesibilitas dan vegetatif. $asa nyeri sering timbul pada waktu sedang tidur, nyeri berkurang berjalan. terjadi perlengketan % perlengketan. Nyeri timbul bila terjadi penjepitan terhadap radiks oleh perlengketan tersebut
Stenosis kanalis spinalis7 •
•
disebabkan oleh proses degenerasi dis&us intervertebralis dan biasanya disertai ligamentum 'avum. ejala klinis: gejala klaudi&atio intermitten, rasa kesemutan, nyeri tetap ada walaupun istirahat
LP spondilogenik Nyeri yang disebabkan oleh berbagai proses patologik di kolumna vertebralis, terdiri dari : osteogenik, diskogenik, miogenik dan proses patologik di artikulatio sa&roiliaka •
LP psikogenik Biasanya disebabkan oleh ketegangan jiwake&emasan dan depresi atau &uran keduanya. –
LP osteogenik $adang infeksi misalnya osteomielitis vertebral dan spondilitis tuber&ulosa, trauma yang dapat mengakibatkan fraktur maupun spondilolistesis, keganasan, kongenital misalnya s&oliosis lumbal nyeri disebabkan oleh iritasi dan peradangan selaput artikulasi posterior satu sisi metabolik misalnya osteoporosis, –
–
–
LP diskogenik *pondilosis +ernia nu&leus pulposus (+NP) *pondilitis ankilosa –
–
–
LP 6iogenik etegangan otot *pasme otot atau kejang otot e#siensi otot -tot yang hipersensitif –
–
–
–
erdasarkan 6ekanis6e patologiknya dapat di9edakan 6en:adi •
•
•
•
•
•
Trau6a: Perubahan pada sendi Sacro-Iliaca, Perubahan pada sendi Lumba Sacral *n8eksi: akut dan kronis Neoplas6a LBP karena Peru9ahan 0aringan : Osteoartritis (Spondylosis Deformans), Penyakit Fibrositis !ongenital: *pondilolisis dan spondilolistesis, *pina Bi#da, *tenosis kanalis vertebralis, *pondylosis lumbal, *pondylitis LBP karena Pengaruh 2aya erat
!LS*F*!S* Acute Low Back Pain rasa nyeri yang menyerang se&ara tibatiba rentang waktunya hanya sebentar (hari % minggu) $asa nyeri dapat hilangsembuh dapat disebabkan karena luka traumatik: ke&elakaan mobil atau terjatuh / rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian *ampai saat ini penatalaksanan awal terfokus pada istirahat dan pemakaian analgesik •
•
•
•
•
Chronic Low Back Pain $asa nyeri bisa menyerang lebih dari 0 bulan $asa nyeri dapat berulangulang atau kambuh kembali 1ase ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama dapat terjadi karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus intervertebralis dan tumor. •
•
•
•
Berdasarkan keluhan nyeri
Nyeri yang 9ersi8at lokal berasal dari proses patologik yang merangsang ujung saraf sensorik umumnya menetap , dapat pula interminten nyeri dipengaruhi perubahan posisi bersifat tajam atau tumpul. Nyeri radikular distribusi radiks saraf saraf spinal (spinal never root) keluhan lebih dirasakan berat pada posisi membungkuk dan berkurang dengan istirahat. Nyeri 6en:alar (re8erred pain) dari pelvis visera umum yang mengenai dermatom tertentu •
•
•
•
•
•
•
PT3F*S*3L32* •
•
•
•
*istem yang terlibat dalam transmisi dan persepsi nyeri disebut sebagai siste6 nosisepti8 . $eseptor nyeri (nosiseptor): ujung saraf bebas dalam kulit yang berespons hanya pada stimulus yang kuat, stimuli tersebut sifatnya bisa kimia, mekanik, termal *erabut saraf nosiseptor: mengirimkan &abangnya ke pembuluh darah lo&al. *ubstansi yang dapat 2 transmisipersepsi nyeri: hista6in; 9radikinin; asetilkolin dan su9stansi P5 Prostaglandin
•
•
Proses nyeri terjadi karena adanya interaksi antara stimulus nyeri dan sensasi nyeri. !olu6na verte9ralis : dianggap sebagai sebuah batang yang elastik, tersusun atas banyak unit vertebrae dan unit diskus intervertebrae, diikat satu sama lain oleh kompleks sendi faset, berbagai ligamen dan otot paravertebralis.
F!T3+ +*S*!3 •
•
•
•
•
•
sia 0enis !ela6in Faktor *ndeks ,assa Tu9uh Peker:aan ktivitas atau 3lahraga Faktor +isiko Lain
/*2N3S*S na6nesis Nyeri pinggang bawah dapat dibagi dalam 3 jenis nyeri, yaitu: Nyeri pinggang lokal "ritasi pada radiks Nyeri rujukan somatis Nyeri rujukan viserosomatis Nyeri karena iskemia Nyeri psikogen •
•
•
•
•
•
Pe6eriksaan fsik "nspeksi : pasien tetap berdiri erakan aktif : eterbatasan gerak pada salah satu sisi atau arah, ekstensi ke belakang (ba&k e4tension), 'eksi ke depan (forward 'e4ion) •
•
Palpasi : –
–
–
–
–
!danya nyeri (tenderness) pada kulit adang bisa ditentukan letak segmen yang menyebabkan nyeri / menekan pada ruangan intervertebralis. Pada spondilolistesis yang berat dapat diraba adanya ketidakrataan di tempat yang terkena. Penekanan jari jempol di prosesus spinalis: men&ari adanya fraktur pada vertebra. +arus di&ari pula re'eks patologis seperti babinski, terutama bila ada hipere'eksia: adanya suatu gangguan 56N
Pemeriksaaan 6otorik –
–
dilakukan dengan seksama dan dibandingkan kedua sisi untuk menemukan abnormalitas motoris. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi : •
•
•
Berjalan dengan menggunakan tumit. Berjalan dengan menggunakan jari atau berjinjit. 7ongkok dan gerakan bertahan ( seperti mendorong tembok )
Pemeriksaan *ensorik –
–
–
Pemeriksaan sensorik: subjektif , karena membutuhkan perhatian dari penderita dan tak jarang keliru Nyeri dalam otot. $asa gerak.
$e'eks re'eks di daerah !&hilles dan Patella: untuk mengetahui lokasi terjadinya lesi pada saraf spinal. *pe&ial 8est –
8es 9asegue 8es Patri&k dan antipatri&k
•
•
8es kernig 8es Na;iger 8es valsava *pasme m. psoas 8es aenselen:
–
–
–
–
–
Pe6eriksaan Penun:ang a) 9aboratorium: b) Pungsi 9umbal (9P) : Pemeriksaan $adiologis: 1oto rontgen biasa (plain photos), <8 s&an, 6ielogra#, 6$", iskogra#, =lektromiogra# (=6), =lektroneurogra# (=N), Potensial
•
•
/*2N3S*S N/*N2
PNTL!SNN •
•
Bed $est ,edika6entosa7 simtomatik dan kausal simtomatik antara lain: analgetika (salisilat, parasetamol, dll) kortikosteroid (prednison, prednisolon) anti in
>. *alisilat (analgetik, antipiretik, antiin'amasi dan antitrombotik) C?? mg A4 sehari ontraindikasi : tukak lambung, resiko terjadi perdarahan, gangguan faal ginjal dan hipersensitif
D. Para&etamol analgetikantipiretik yang paling aman untuk menghilangkan rasa nyeri tanpa disertai in'amasi osis terapi: 3??@?? diberikan A4 sehari -batobat kausal: anti tuberkulosis, antibiotika untuk spondilitis piogenik, nukleolisis misalnya khimopapain, kolangenase (untuk +NP).
Fisioterapi >. 8erapi panas D. =lektrostimulus: !&upunture, 5ltrasound, $adiofreEuen&y 9esioning 0. 8ra&tion A. Pemijatan atau massage
Terapi 3perati8 terapi operatif dikerjakan apabila dengan tindakan konservatif tidak memberikan hasil yang nyata terhadap kasus fraktur yang langsung mengakibatkan de#sit neurologik •
•
+eha9ilitasi 8ujuan: mengupayakan agar penderita dapat segera bekerja seperti semula dan tidak timbul 9PB lagi kemudian hari. !gar penderita tidak menggantungkan diri pada orang lain dalam melakukan kegiatan seharihari. !gar penderita tidak mengalami komplikasi yang membahayakan penderita (pneumonia, osteoporosis, infeksi saluran ken&ing, dsb)
•
•
•
Terapi 6enurut 0enis Nyeri Punggung awah
•
•
LP Non Spesifk 8erapi: anti ansietas, anti depresan, cognitive behavioral treatment serta men&ari penyebab LP Psikogenik 8erapi: analgetik,sitostatika dan radioterapi
LP Tu6or 2anas 8erapi: analgetik, kalsium, kalsitriol, bifosfonat dan ralo4ifen, &al&itonin •
LP 3steoporosis 8erapi analgesik, -!"N*, #sioterapi, suntikan steroid epidural Pembedahan bila ada de#sit neurologik yg progresif atau nyeri menetap •
•
•
•
•
LP Stenosis Lu69al *ebagian besar terapi konservatif: tirah baring, obatobat F #sioterapi Pembedahan segera bila ada tanda sindroma kauda eEuina atau de#sit neurologik yg progresif LP =NP 8erapi: tirah baring GD hr, analgetik F N*!", kompres hangat, jika perlu suntikan lokal anestesi.
>. Ba&k &orsets. Penggunaan penahan pada punggung sangat membantu untuk mengatasi 9BP yang dapat membungkus punggung dan perut. •
Cognitive Functional Therapy (CFT) Pada Non-Spesifk Low ack Pain !ronik
•
•
•
Nonspesi#k 9ow Ba&k pain ronik (N*<9BP) dalam hal penatalaksanaan yang efektif yang belum dapat ditentukan pasti. ebiasaan pasien dengan N*<9BP dapat mempengaruhi bahkan dapat mengendalikan rasa nyeri yang dialami. !da beberapa faktor psikososial yang mempengaruhinya seperti, depresi, &emas, paranoid, rasa tidak per&aya diri, dan maladaptatif.
•
•
•
"ntervensi spektrum biopsikososial ada manajemen N*<9BP sangat relevan. <18 dengan kombinasi latihan 9BP normal dan intervensi perilaku nyeri dengan rekonseptualisasi kognitif dari masalah N*<9BP sementara menargetkan psikososial dan gaya hidup untuk pemulihan.