PENDAHULUAN
Penawaran agregat (AS) adalah jumlah output yang akan diproduksi dan dijual oleh kalangan bisnis pada harga yang berlaku, pada kapasitas produksi tertentu dan dengan biaya-biaya tertentu.Perusahaan-perusahaan berkeinginan berproduksi pada tingkat output potensial. Namun, pada tingkat harga pengeluaran rendah, produsen akan menghasilkan barang dan jasa dalam jumlah yang lebih kecil dari tingkat output potensial. Sebaliknya, pada tingkat harga dan pengeluaran tinggi, produsen akan menghasilkan barang dan jasa lebih besar dari output potensialnya untuk sementara.Penawaran agregat ditentukan oleh jumlah input atau faktor produksi, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan teknologi. Ada dua Kurva penawaran agregat yang berbeda : kurva penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate supply) LRAS dan kurva penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply) SRAS. Kita juga perlu membahas bagaimana perekonomian melakukan transisi dari jangka pendek ke jangka panjang.
PENAWARAN AGREGAT
A. Pengertian Penawaran Agregat
Penawaran agregat (aggregate supply) Adalah hubungan antara jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dan tingkat harga. Karena perusahaan yang menawarkan barang dan jasa memiliki harga yang fleksibel dalam jangka panjang tetapi harga yang kaku dalam jangka pendek, hubungan penawaran agregat bergantung pada horizon waktu. Adapun yang pengertian lain dari penawaran agregat (AS) adalah jumlah seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan pada berbagai tingkat harga. Atau dengan kata lain penawaran agregat merupakan nilai total dari seluruh barang akhir dan jasa yang di hasilkan dalam perekonomian. Penawaran agregat di dalam suatu perekonomian dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut : 1.
Besarnya angkatan kerja,
2.
Besarnya stok kapital,
3.
Keadaan atau tingkat tekhnologi,
4.
Tingkat pengangguran alamiah, dan
5.
Harga faktor-faktor produksi. Berkaitan dengan penewaran agregat ini penting untuk dibedakan antara
permintaan agregat jangka pendek (short-run aggregate supply,SRAS), dan penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate suply,LRAS). Dan
pengertian penawaran agregat diatas adalah dalam artian penawaran agregat jangka pendek (SRAS). Sedangkan penawaran agregat jangka panjang (LRAS) lebih menunjuk kepada jumlah ooutput riil yang ditawarkan ketika upahdan hargaharga telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga masing-masing perusahaan memproduksi output yang memaksimimkan keuntungannya dan perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment level). Penawaran agregat jangka panjang tersebut dipengaruhi oleh factor-faktor yang mempengaruhi SRAS, kecuali harga faktor produksi. Dengan asumsi harga lain-lainnya tetap, apabila semakin besar jumlah angkatan kerja, semakin rendah tingkat pengangguran alamiah, semakin besar jumlah stok kapital, dan semakin produkktif tekhnologi yang tersedia, maka akan semakin besar pula penawaran agregat jangka panjang.
B. Kurva Penawaran Agregat (AS)
Kurva Penawaran Agregat (AS) adalah suatu kurva yang berbentuk melengkung darim kiri-bawah ke kanan-atas, dengan tingkat kelengkungan yang semakin lama semakin tinggi. Ciri-ciri Kurva AS: 1.
Ketika tingkat pengangguran masih tinggi, kurva penawaran agregat relative landai.
Maksudnya,
penambahan
produksi
nasional
dapat
dilakukan
perusahaan-perusahaan pada harga yang relative tetap karena tingkat penggunaan barang modal belum mencapai kapsitasnya yang optimum dan upah masih relative tetap.
2.
Pada tingkat kesempatan kerja penuh, kurva AS bertambah tingkat kenaiikannya. Sebabnya ialah : pengangguran semakin merosot dan kapasitas pabrik-pabrik mencapai optimum.
3.
Sesudah tingkat kesempatan keja penuh kurva AS keadaannya semakin tegak. AS a g r a H t a k g n i T
C A
B
Yf Gambar 1: Kurva Penawaran Agregat
Permasalahan pengangguran berada pada skala makro, oleh karenanya analisis awal perlu dilakukan pada skala ini. Pengangguran terjadi pada saat jumlah tenaga kerja yang diminta kurang dari jumlah penawarannya. Situasi ini terjadi pada saat upah riil aktual lebih tinggi dari upah riil yang dapat menyeimbangkan permintaan dan penawaran tenaga kerja. Jika upah riil yang terlalu tinggi merupakan penyebab pengangguran, mengapa ia tidak dapat turun ke upah riil keseimbangan? Jika para penganggur mau mendapatkan upah yang lebih rendah asal mendapat pekerjaan, upah riil seharusnya dapat turun. Perusahaan akan mau merekrut lebih banyak pekerja jika upah riil turun sehingga pengangguran berkurang. Penurunan upah riil akan terus terjadi hingga tidak ada lagi pengangguran
Ekonom klasik hanya dapat menjelaskan bahwa penyebab deflasi pada Depresi Besar adalah penurunan permintaan agregat. Namun mereka gagal menjawab mengapa penurunan permintaan agregat dapat juga menimbulkan ledakan pengangguran.
Gambar 2: Penjelasan Klasik.
Penjelasan standar ekonomi Klasik dapat dilihat pada gambar 3 di atas. Penurunan permintaan agregat dari AD1 ke AD2 akan menyebabkan penurunan harga-harga barang dan jasa (deflasi). Penurunan harga meningkatkan upah riil dari w1/P1 ke w1/P2 yang mengakibatkan pengangguran. Penjelasan yang lebih konsisten dengan fakta muncul dari Keynes. Keynes dapat menjelaskan fakta pengangguran karena ia memiliki asumsi yang berbeda dari ekonom Klasik mengenai tingkat upah. Keynes mengasumsikan
bahwa tingkat upah nominal tidak mudah berubah sticky (sticky wage), wage), sementara ekonom Klasik menganggap tingkat upah nominal fleksibel.
Gambar 3: Penjelasan Keynesian.
Sama seperti ekonom Klasik, Keynesian juga menjelaskan bahwa penurunan permintaan agregat meningkatkan upah riil dari w1/P1 ke w1/P2. Bedanya, Keynesian melihat bahwa pengangguran telah ada sejak awal (U1) namun meningkat ketika terjadi kenaikan upah riil (U2). Selain itu, asumsi sticky wage berkonsekuensi upah riil tidak dapat turun untuk menyeimbangkan permintaan dan penawaran tenaga kerja. Karena itu, pengangguran tidak akan bisa hilang dengan sendirinya. Secara keseluruhan, Keynesian berpendapat bahwa penurunan permintaan agregat menyebabkan penurunan harga output dan penambahan pengangguran secara persisten.
C. Perpindahan Kurva Agregat Supply
PENUTUP
KESIMPULAN Penawaran agregat (aggregate supply) Adalah hubungan antara jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dan tingkat harga. Karena perusahaan yang menawarkan barang dan jasa memiliki harga yang fleksibel dalam jangka panjang tetapi harga yang kaku dalam jangka pendek, hubungan penawaran agregat bergantung pada horizon waktu. Penawaran agregat di dalam suatu perekonomian dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut
yakni : Besarnya angkatan kerja, Besarnya Besarnya stok kapital,
Keadaan atau tingkat tekhnologi, Tingkat pengangguran alamiah, dan Harga faktorfaktor produksi. Berkaitan dengan penewaran agregat ini penting untuk dibedakan antara permintaan agregat jangka pendek (short-run aggregate supply,SRAS), dan penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate suply,LRAS). Dalam jangka panjang, kurva penawaran agregat berwujud vertical karena output di tentukan oleh jumlah modal dan tenaga kerja serta ketersediaan teknologi, tetapi tidak oleh tingkat harga. Karena itu, pergeseran permintaan agregat mempengaruhi tingkat harga tetapi tidak output atau kesempatan kerja. Dalam jangka pendek, kurva penawaran agregat adalah horizontal, karena karena upah dan harga kaku pada tingkat tingkat yang sudah ditentukan sebelumnya. Karena itu, pergeseran dalam permintaan agregat mempengaruhi output dan kesempatan kerja.