TEKN KNIK PEMERIKSAANP NPSIKOLOGIK DITINJAUD UDARI SEGI PENDEKATAN
BEBERAPA KRITIK kriti kri tik k yang dilontarkan tar kanp pada teknik behavioral adalah :
Secara teoriti teori tik, k, t erdapat tiga ti ga pendekatan dalamteknik dalam teknik pemeriksaan eri ksaan menurut Sundberg 1977, yaitu :
1. Tek nik Behavior al 2. Teknik Teknik Objekt Objekt if 3. Teknik Teknik Projekt if
Kurang memperhatikan ti kan stan st andardisasi dari suatu s uatu pemeriksaan erik saan psikologis. Misaln is alnya self observation dapat menimbulkan bias dan tidak ti dak represen repres ent atif
karena subjek yang
bermasalah dapat saja saj a tidak yakin akandiri akan diri dansem dans emua aktif akti f itasn it asnya.
Terlalu menekankan pada batasan yang jelas t entang ting ti ngkah laku, padahal tidak ti dak semua ting ti ngkah laku memiliki ili ki batasan bat asan yang jelas sehing sehingga mereka ereka seri sering ng mencari - cari dalamsuatu
1. TE TEKNIK BEHAVIORAL
konsep yang abstrak abst rak danhipotesis sif si f atnya.
Ya Yang dipentingkan adalah pen pengumpulan data tenta tentan ng tingkah laku laku subjek bjek ya yang tampak, baik yang posit if maupun yang negatif egatif (behavioral . Gejala dari problem tin ti ngkah laku (behavioral asset s)
umnya Um
subjek (ting (ti ngkah laku yang negatif ti f ) diklasif diklasi f ikasikan ikasi kansebagai sebagai berikut ri kut :
menekankan pada teknik observasi, obser vasi, yang mahal ditinjau dit injau dari dar i waktu pelatihan pelat ihan dan
banyak kelemahann kelemahannya (lupa)
a. Tin ingkah la laku yangberl rlebih ihan(behavioral axcesses)
Ter lalu Terlalu
contoh : hiperaktif , obsesi kompulsif , dll
mengutamakan overt behavioral dan bagaimana menghilangkan perilaku tampak yang
negatif ati f ter sebut sehing s ehingga apa yang melatarbelakangi elat arbelakangi sejala sejala luput dari perhatian perhatian dan
b. Tin ingka kah lla aku yang kurang (behavioral (behavioral defi cit)
hilangnya sejala bukan berarti berart i masalah selesai t etapi gejala tersebut ter sebut dapat saja s aja berubah
contoh : kurang kurang mampu berkom berkomunikasi, unikasi, kurang kurang mampu berint ber inter eraks aksi,i, dll dl l
atau berganti dengangejala gangej ala lain.
c. Tingkah lakutidak tidak wajar
anusia Manusia
contoh : kleptom kleptomania, ngompol, dll
hanya dianggap sebagai sebagai reacti ve being danbuk dan bukan creat ive being (kritik Allport)
Inter vensi Intervensi
kadang- kadang dianggap tidak ti dak etis eti s danti dan tidak dak manusiaw usiawi
Tin Tingkah laku yang positif (behavio seperti ert i kemampuan dan prestas res tasii subjek (behavioral ral asset s) dipentingk ti ngkan dalam usaha mengganti ti ngkah laku yang bermasalah dengan ting ti ngkah laku yang diing diinginkan.
Ya Yang dipentingkan adalah traits dan factors dari kepribadian kepribadian manusia. usia. Oleh karena itu, it u,
Tek Tekn nik yang dig digunakan melip eliputi condit . Data ata dikum di kumpulkan condit ioning dan operant learning melalui :
mula- mula didefinisikan idef inisikan area masalah (doma (domain in of inter est) kemudian diuraikan t r a i t s dan lami tem- item it em. Skala yang digunakan dapat hanya mengukur satu s atu sif s if at / f aktor factors tadi dalamitem saja, tetap tet api juga dapat mengukur banyak sif s if at yang kemudiandilakukan udian dilakukanit item eman analisis alisi s ter hadap
problem checklis checklis t
skala yang mengukur berbaga berbagai sif si f at ter ters sebut untuk mengetahui korelasi korelasi antara it em dengan
mis : f ear inven klasi f ikasikan ikas ikan objek yang dapat menimbulkan inventt ory menemukan dan klasif ketakutan
2. TEKNIK OBJE JEKTIF
skor kese keseluruhan luruhan. Dengan cara ter t ersebut sebut akan diket ahui it em mana yang sesuai mengukur masalah subjek subj ek dan mana yang tidak.
reinf orcement orcement list atau reinf orcemen orcementt survey schedule
Menurut Sundberg, terdap ter dapat 3 strat st rategi egi dalammengkonstruksi st ruksikan kanskala skala objektif jekt if , yaitu: it u:
mis: is : pleasant s ubjek k pleasant event schedule pernyataan t entang hal- hal yang membuat subje senang, bahagia
Jugdeme ugdemental ntal (rat ional ional t heor heor eti cal) str ategy
Skala objektif jekti f dibuat berdasarkan berdasarkan uraian teoritik teorit ik rasional (dari intuisi kasar / commom
self - obser vat ion and recor d keeping keeping
sense sampai suatu deduksi yang sist ematis berdasarkan suatu teori kepribadian)
Subjek memperhatikan ti kan & mencatat problem tin ti ngkah laku setiap s etiap hari dan menguraikan
mengenai si f at - sif at yang akandiuku akan diukur.
segala kondisi yang menyebabkan tim ti mbulnya tingkah laku ter terse sebut but sert s ert a apa yang dapat menguranginya.
Clust Clust ering (inter nal nal consist ensy) ensy)
Dengan menggunakan analisis alisi s f aktor kemudian ditentukan konsistensi sis tensi intern inter nal pernyataanpernyataan ter sebut dan dibuat pengelompokkan item it em yang mendukung pada indikasi t r a i t s / faktor tertentu.
Page 1 of 6
Page 2 of 6
Lebih jauh lagi, Lindz ey mengkategorikan proyeksi dalam 5 kelompok berdasarkan
respons yang diberikan subjek, yaitu :
Group cont r ast (Cri t er ion Keying Str at egy)
Setelah dilakukan inter nal consistensy , kemudian dilanjutkan dengan analisis determinan sehingga didapatkan pengelompokkan yang spesifik (dimana kelompok subjek harus memili ki
1). Teknik asosi asi
Dalamhal ini, subjek memberi respon atas suatu rangsang dengan kata atau ide pert ama yang muncul ketika menginterpretasikan rangsang ter sebut.
perbedaanyang spesif ik, ex: pria- wanita).
2). Teknik konstr uksi
Contoh alat tes yang menggunakan teknik objektif ini, antara lain: MMPI, CPI (Calif ornia Personalit y
Invent ory) , EPPS (Edwards Per sonal Pre f er ence
Schedule) , 16 PF (Sixt een
Dalamhal ini, subjek membuat atau mengkonstruksikan suatu cerita 3). Teknik menyeles aikan (Complet ion Techniques)
Menuntut subjek untuk menyelesaikan suatu tugas
Personality Factors Test - Cattel).
Pada umumnya, alat - alat yang mengunakan teknik objektif ini menggunakan teknik self -
4). Teknik memili h & menyusun (Choice & Or der ing Techniques)
Menuntut subjek untuk memilih beberapa alternatif r angsang yang diberikan dan kadang-
report invent ory denganpertimbangan:
kadang denganpermintaan untuk menyusunnya dalamsuatu order atau urutan.
1). Individu adalah orang yang paling tahu akan keadaannya masing- masing 2). Individu memiliki kemampuan dan kesediaan untuk menyatakan keadaan dan penghayatannya
5). Teknik ekspresi f
Dalamhal ini, subjek menyelesaikan tugas menurut gaya dan isi pikirannya sendiri melalui
menurut apa adanya. Jadi dengan self - r eport invent ory dianggapdapat diungkapkan ada tidaknya atribut pada
suatu aktivitas tertentu.
seseorang dan apabila ada, juga dapat diungkapseber apa besarnya. Banyak kritik yang dilemparkan ter hadap teknik proyektif ini, karena dianggap paling banyak memiliki kelemahan ditinjau dari persyaratan objektivitas suatu t es. Ada 3 krit ik utama, yaitu:
3. TEKNIK PROYEKTIF Yang melatarbelakangi teknik ini adalah teori psikoanalisa Freud (hal terpenting dari
aspek kepribadian adalah hal yang tidak disadari). Teknik ini memungkinkan respons subjek yang sangat bervariasi sehingga sifatnya multidimensional (banyak aspek yang dapat dilihat dan dianalisis), memberikan respon yang kaya (hanya sedikit dari aspek tersebut yang disadari) serta melihat kepribadian secara menyeluruh (dari satu respon bisa sekaligus dilihat banyak
situasi pemeriksaan, karakter ist ik pemeriksa, pengalamanpemeriksa).
aspek).
Dapat muncul subjektif itas dari pihak subjek dan pemeriksa. Relasi antara ide yang diungkap dan dipersepsi subjek serta tingkah laku yang ditampilkannya belumtentu jelas.
Menurut Lindz ey (1961), proyeksi memiliki 2 pengertian, yaitu :
Keuntungan dari t eknik proyektif ini adalah munculnya jawaban yang jujur kar ena subjek tidak
Classic Project ion
tahu secara pasti aspek apa yang sedang dijala dalam kepribadiannya. Alat dalam teknik
Proyeksi dilihat sebagai suatu mekanisme pert ahanan dan merupakan suatu kondisi patologis
Respon subjek terhadap rangsang yang ambigu dan tidak berstruktur ini dipengaruhi oleh banyak fakt or (tidak hanya need dan konflik subjek tapi bisa juga terpengaruh oleh
proyektif dikelompokkan menjadi : a. Objekt if Perfor mance Test , dengan ciri :
Generaliz ed Project ion
dalamdiri ketika mengamati danmenginterpretasikan kejadian).
Subjek dituntut untuk task oriented (orientasi pada pengerjaantugas saat tes berlangsung dan bukanreport - oriented seperti alat tes yang lain).
Proses normal yang terj adi pada individu, dalam hal ini individu menggunakan kehidupan
Tujuan tes sudah terselubung, sehingga subjek tidak menyadari apa yang sebenarnya sedang diukur.
Tes yang diberikan cukup jelas str ukturnya. Pada setiap soal, penyelesaian umumnya “tampak benar” (semua jawaban dibenarkan, tidak ada jawabanyang salah)
Page 3 of 6
Page 4 of 6
Menurut Kellerman& Burry (1981), Cara yang sistematis dalam menganalisa kepribadian melalui hasil pemeriksaan psikologi untuk memperoleh suatu gambaran yang menyeluruh dari
b. Situat ional Test
Dalam teknik ini, subjek ditempatkan pada situasi yang mirip atau merupakan simulasi
aspek- aspek kepribadiansubjek diuraikan sebagai berikut :
situasi dalam kehidupan nyata. Situasi ini bersif at problematis dan disertai alternatif
1. Mencakup pertimbangan dari hasil wawancara & observasi, disamping hasil pemeriksaan
penyelesaian dimana alternatif yang dipilih akanmencerminkan kepribadiannya. Misalnya role , leadership group sit uation , dll. playing
melalui tes psikologi Tujuannya : a. Untuk mendapatkan insight tentang konflik internal & masalah inter personalnya
c. Pengukur an Konsep Dir i
Asumsinya bahwa kepribadian akan dapat dipahami dari
bagaimana individu memandang
“
b. Memperoleh penilaian tentang inter pers onal style (gaya subjek dalam mengatasi
dirinya sendiri dan orang lain”, jadi deskripsi subjek mengenai dirinya itulah yang menjadi
masalah & berelasi denagn lingkungannya)
data utama dalamteknik ini.
fungsi kognitif subjek & pembentuk realit y testing subjek dalam berinteraksi
sangat
penting dalam mengetahui
dengan lingkungannya, (mis : kemampuan subjek membedakan pandangan yang subjektif dan dunia yang objektif ), bagaimana mengontr ol pandangan irasionalnya
Berikut ini merupakangambaranringkas tentang perbedaanke 3 pendekatan tersebut: Te n Be avora
Te n O e t
dankemampuanberpegang pada realita yang ada, dll.
Te n Proye t
Menentu anvaria e antase en Mengem ang an s or tes yang Mempero e suatu materi tes
Tujuan umum
& konsekuensi dari masalah-
mempunyai hubungan dgn suatu
untuk menelusuri dinamika dalm
masalah tingkah laku
krit eriummasalah
diri subjek
R - R
S – R Koe si
Metode konstruksi tes
ata
meaui
s aa
teoritis
atau
problem tingkah laku subjek validitas, reliabilitas
impres ionistik melalui rangsang
danf rekuensi pencatatan
ambigus,
klasi fikasi
dari
2
tanda/ simbol Situasi
natura
atau
yang Paper
direncanakan/ disi mulasikan,
Format stimulus
&
penci,
self Stimuus
report ing/ inventory , skala sikap
am igus atau open -
ended (verbal/ non- verbal)
Data
re uens
tingkah laku & pencatatan
an pa a
emver a, s or
& profil
as
pengama an,
ung apan
verbal, observasi & skor tes
Sampe
Kore asi
Sim o
Ren a
Se ang
self - identi ty
dan self - esteem ) akan
intrapersonalnya (berkaitan dengan ego st rength dani dentitas diri ). ting a
au
ere i an, teori
, Traits
ategori
iagnosti ,
Psi o inami a,
Klasifikasi &
belajar, teori fungsi, t ingkah psikometri , psikologi sosial
psikiatri,
bahasa yang
laku yang kurang pantas
terms
ategori
m
perceptual - cognitive
Integrasi dari keseluruhan uraian kepribadian individu akan menggambarkan keunikan dari subjek. Dalam lingkup klinis, uraian tersebut akan diakhiri dengan suatu diagnosis dari
digunakan Behavioral f uctional
learning
theory,
analysis,
Skinner,
Bandura, Wolve
Traits
Cattel,
perceptual -
kemungkinan keadaan patologi tingkah laku atau kepribadian subjeknya beser ta prognosisnya,
Cronbach, cogniti ve theory , Freud, Murray,
bila dilakukan suatu intervensi tert entu bagi subjek. Oleh karena itu, tujuanutama dari proses
actors theory, eor
sikap, psikometr i, Guilfor d,
Meehl,
s oana ss, Rorschach
psikodiagnost ik adalah membuat gambaran kepribadiansubjek (klien).
Hathaway Few
st andard
devices,
behavior al coding syst em, fear
Contoh tes
interpersonal (mencakup self - image,
individu dalam aspek interpersonalnya terutama ditentukan oleh perkembangan aspek
Tinggi
subjektif
Prinsip teori
4. Analisis juga diperlukan pada aspek impuls dan kendalinya yang menggambarkan derajat
mengungkapkan kemampuan individu dalam mengelola relasi dengan orang lain. Kesulitan
nerpre as
”
selanjutnya akan memberi peluang bagi munculnya gangguan kepribadian atau tingkah laku.
5. Analisis
sebagai
“
dianalisis karena sangat berpengaruh pada gangguan fungsi kognitif dan intelektual yang
kematanganpribadi individu.
tingkah laku
Data per a uan
namunjuga dikaitkan dengandinamika kepribadian secara menyeluruh). 3. Untuk tujuan pemeriksaan klinis, kecemasan (anxiety ) merupakan hal yang penting untuk
. mechanism
laku diri o servas ,
memberikan
Kecemasan umumnya berkaitan dengan kendali dan regulasi emosi serta defence
interview, report atas t ingkah as
gambaran tentang logika berf ikir nya, cara ia memberi penilaian ( judgement ), kemampuan berf ikir rasional dan kemampuan empati (t idak hanya analisis tentang fungsi intelektualnya
R - O
S aa teoritis / empiris , norma, See si
2. Penting untuk mengevaluasi persepsi subjek tentang dunia eksternal
survey inventory
Standardiz ed MMPI, EPPS, 16 PF
invent ories,
R ö , TAT, SSCT, DAM, Bender Gestalt ,
World
Situation,
Picture
Test ,
Play
fr ustati on
test
Page 5 of 6
Page 6 of 6